You are on page 1of 17

PROPOSAL PENGABDIAN MASYARAKAT

KENALI GEJALA HIPOTENSI DAN CARA PENCEGAHANNYA

DISUSUN OLEH
MAHASISWA SEMESTER II
KELAS A1

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SI KEPERAWATAN
TAHUN AKADEMIK
2022/2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah memberikan


kemudahan sehingga penyusun dapat menyelsaikan makalah yang berjudul “Kenali
Gejala Hipotensi Dan Cara Pencegahannya” ini dapat terselesaikan dengan tepat
waktu. Tanpa pertolongan Nya tentu penyusun tidak akan sanggup untuk
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam selalu tercurahkan
kepada baginda Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam yang dinanti-nantikan
syafa’at nya di akhirat nanti.
Tidak ada yang sempurna kecuali Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang Maha
Sempurna. Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi penyusunan kalimat maupun tata bahasanya . Oleh karena itu dengan tangan
terbuka penyusun menerima segala saran dan kritikan yang membangun sehingga
dapat bermanfaat bagi kita semua. 

Mataram, 5 Juni 2023

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tekanan darah pada manusia merupakan sebuah fisiologi tubuh yang
normal. Tekanan darah akan menjadi sebuah pemicu terjadinya penyakit
ketika mengalami perubahan. Ada 2 perubahan tekanan darah yang dapat
terjadi yaitu peningkatan dan penurunan. Menurut JNC VIII, peningkatan
tekanan darah terjadi apabila nilai sistol dan diastolnya ≥140/≥90 mmHg
sedangkan penurunan tekanan darah terjadi apabila nilai sistol dan diastolnya
≤90/≤60 mmHg. European Society of Hypertension dan European Society of
Cardiology menjelaskan bahwa nilai tekanan darah perlu dikaji untuk
mengetahui risiko penyakit kardiovaskuler (Masala ét ál., 2017).
Hipotensi adalah keadaan tekanan arteri sistolik <90 mmHg, atau
tekanan diastolik <60 mmHg (Klabunde, 2015) yang akan menyebabkan
pusing, lemas dan letih, sakit kepala ringan, napas pendek dan nyeri dada,
denyut jantung yang tidak beraturan, mual dan muntah, sangat haus, merasa
badan dingin dan berkeringat, pandangan kabur, bingung dan sulit
berkonsentrasi sampai dapat terjadi pingsan (Muhtadi, 2013).
Perubahan tekanan darah umumnya terjadi pada usia lanjut karena
penurunan fungsi fisiologis tubuh. Namun saat ini perubahan tersebut juga
dapat terjadi pada semua rentang usia. Beberapa faktor yang dapat
memengaruhi tekanan darah yaitu status nutrisi dan gaya hidup. Hal tersebut
terjadi karena pada usia remaja cenderung terjadi perubahan yang signifikan
setelah meninggalkan rentang usia anak. Risiko akan semakin meningkat
ketika tidak diimbangi dengan gaya hidup seperti aktivitas fisik dan olahraga
yang teratur. Semua kejadian di atas dapat memicu terjadinya perubahan
tekanan darah baik penurunan atau peningkatan. Faktor yang dapat
memengaruhi perubahan tekanan darah yaitu usia, jenis kelamin, genetik,
pengetahuan, nutrisi dan gaya hidup.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan tekanan darah rendah (Hipotensi)?
2. Apa saja yang dapat menyebabkan Hipotensi?
3. Apa saja gejala yang timbul bagi yang mengalami Hipotensi?
4. Bagaimana cara mendiagnosis dan melakukan pemeriksaan Hipotensi?
5. Apa saja yang dilakukan dalam menindaki gejala yang timbul dari
Hipotensi?
6. Apakah ada cara untuk melakukan pencegahan Hipotensi?
7. Apakah ada makanan dan minuman yang harus dikonsumsi untuk
menghindari Hipotensi?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tekanan Darah Rendah (Hipotensi)


Darah rendah atau hipotensi adalah kondisi ketika tekanan darah
berada di bawah 90/60 mmHg. Hipotensi umumnya tidak berbahaya dan dapat
dialami oleh siapa saja. Namun pada beberapa orang, hipotensi dapat
menyebabkan pusing dan lemas. Tekanan darah normal berkisar antara 90/60
mmHg dan 120/ 80 mmHg.
Darah rendah atau hipotensi adalah kondisi ketika tekanan darah
berada di bawah 90/60 mmHg. Hipotensi umumnya tidak berbahaya dan dapat
dialami oleh siapa saja. Namun pada beberapa orang, hipotensi dapat
menyebabkan pusing dan lemas.
Tekanan darah normal berkisar antara 90/60 mmHg dan 120/80
mmHg. Ketika tekanan darah berada di bawah rentang tersebut, maka
seseorang dapat dikatakan menderita hipotensi. Meskipun umumnya tidak
berbahaya, hipotensi dapat menjadi gejala dari suatu penyakit yang sedang
diderita.
Tekanan darah seseorang bisa berubah-ubah sepanjang hari. Hal itu
tergantung pada posisi tubuh, irama pernapasan, tingkat stres, kondisi fisik,
Obat yang di minum, makanan dan minuman yang di konsumsi, dan waktu.
Tekanan darah biasanya paling rendah di malam hari, lalu meningkat tajam
Saat bangun tidur.

B. Penyebab Hipotensi
Tekanan darah dapat berubah sepanjang waktu, tergantung kondisi dan
aktivitas yang dilakukan tiap orang. Kondisi ini merupakan hal yang normal,
karena tekanan darah dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk pertambahan
usia dan keturunan. Tidak hanya pada orang dewasa, tekanan darah rendah
juga bisa terjadi pada anak-anak. Selain itu, hipotensi juga bisa disebabkan
oleh kondisi atau penyakit tertentu, seperti:
1) Kehamilan
Tekanan darah selama masa kehamilan akan menurun seiring
berkembangnya sirkulasi darah dalam tubuh ibu hamil.
2) Konsumsi obat-obatan tertentu
Beberapa jenis Obat dapat menimbulkan efek menurunnya tekanan
darah, di antaranya adalahfurosemide, atenolol, propranolol, levodopa,
dan sildenafil.
3) Ketidak seimbangan hormone
Beberapa penyakit, seperti diabetes dan penyakit tiroid, menyebabkan
penurunan kadar hormon dalam darah, dan berdampak pada
menurunnya tekanan darah.
4) Dehidrasi
Ketika kekurangan cairan atau mengalami dehidrasi, volume darah
juga dapat berkurang. Kondisi ini dapat memicu penurunan tekanan
darah. Dehidrasi bisa terjadi akibat jumlah cairan yang dikeluarkan
tubuh lebih banyak dari yang masuk. Selain penurunan tekanan darah,
dehidrasi juga bisa menyebabkan terjadinya sakit kepala, pusing,
hingga kehilangan kesadaran. 
5) Infeksi
Ketika infeksi yang terjadi dalam suatu jaringan mulai memasuki
aliran darah (sepsis), tekanan darah dapat menjadi lebih rendah
6) Penyakit jantung
Terganggunya fungsi jantung menyebabkan jantung tidak dapat
memompa darah dengan baik ke seluruh tubuh, sehingga tekanan
darah akan menurun. Salah satu penyakit jantung yang bias
menyebabkan hipotensi adalah syok kardiogenik.
7) Kekurangan nutrisi
Kekurangan vitamin B12 dan asam folat dapat menyebabkan anemia
dan berakhir pada penurunan tekanan darah.
8) Perdarahan
Kehilangan darah dalam jumlah besar akibat cedera dapat menurunkan
volume dan aliran darah ke berbagai jaringan tubuh, sehingga tekanan
darah menurun drastis.
9) Reaksi alergi parah
Beberapa pemicu alergi (alergen) dapat menimbulkan reaksi alergi
parah (anafilaksis) yang berdampak pada menurunnya tekanan darah.
Jika bakteri menginfeksi dengan cukup parah, kondisi ini bisa
menyebabkan kerusakan organ atau bahkan kematian. Maka dari itu,
infeksi tersebut perlu ditangani secara medis sesegera mungkin.

C. Gejala Hipotensi
Hipotensi tidak selalu menimbulkan gejala. Jika muncul gejala,
penderita hipotensi dapat merasakan keluhan berikut:
 Mudah merasa pusing
 Mual dan muntah
 Mudah merasa lemas
 Pandangan/pengelihatan kabur
 Linglung atau kebingungan
 Sulit berkonsentrasi
 Tubuh terasa tidak stabil
 Sesak napas
 Kulit cendrung pucat
 Pingsan

Lakukan pemeriksaan ke dokter jika mengalami gejala yang telah


disebutkan di atas. Bila setelah diperiksa tekanan darah di bawah normal,
dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan untuk mencari tahu penyebab
hipotensi tersebut.
Segera ke dokter atau rumah sakit terdekat jika mengalami hipotensi
dengan penurunan kesadaran dan gejala syok, seperti jantung berdebar,
keringat dingin, atau sesak napas. Tekanan darah yang sangat rendah hingga
menimbulkan syok perlu segera ditangani, karena dapat membahayakan
nyawa.

D. Diagnosis Hipotensi
Untuk mendiagnosis hipotensi, dokter akan melakukan tanya jawab
mengenai gejala dan riwayat kesehatan pasien. Setelah itu, dokter akan
melakukan pemeriksaan fisik, termasuk memeriksa tekanan darah dengan
menggunakan sfigmomanometer.

Jika hasil pemeriksaan menunjukkan angka yang cukup rendah dan


disertai gejala tertentu, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan untuk
mendeteksi kondisi atau penyakit yang menyebabkan hipotensi.

Pemeriksaan yang akan dilakukan dokter meliputi:

 Tes darah, untuk memeriksa kadar gula dan kadar hormon dalam
darah.
 Elektrokardiografi (EKG), untuk mendeteksi struktur jantung yang
tidak normal dan detak jantung yang tidak beraturan
 Ekokardiogram, untuk memeriksa fungsi jantung dan mendeteksi
kelainan pada jantung
 Uji latih jantung (stress test), untuk menilai fungsi jantung saat
melakukan aktivitas, seperti berjalan atau berlari
 Tilt table test, untuk melihat perbedaan tekanan darah saat
berbaring dan berdiri pada pasien hipotensi ortostatik
E. Pengobatan Hipotensi
Jika mengalami hipotensi yang disertai gejala, tindakan pertama yang
perlu dilakukan adalah duduk atau berbaring. Posisikan kaki lebih tinggi dari
jantung dan pertahankan posisi tersebut selama beberapa saat.
Jika gejala tidak juga mereda, maka perlu dilakukan penanganan oleh
dokter. Pengobatan hipotensi ditentukan berdasarkan penyebab yang
mendasarinya. Tujuan pengobatan adalah untuk meningkatkan tekanan darah,
meredakan gejala yang muncul, dan mengobati kondisi yang menyebabkan
hipotensi.
Penanganan hipotensi yang utama adalah perubahan pola makan dan
gaya hidup, seperti:
 Mengkonsumsi makanan dengan yang mengandung garam , karena
garam dapat meningkatkan tekanan darah.
 Memperbanyak konsumsi cairan, karena cairan dapat
meningkatkan volume darah dan membantu mencegah dehidrasi.
 Berolahraga secara teratur untuk meningkatkan tekanan darah.
 Menggunakan stoking khusus pada tungkai (stoking kompresi)
untuk memperlancar aliran darah.
 Meminum obat penambah darah.

Jika hipotensi disebabkan oleh konsumsi obat-obatan tertentu, dokter


akan mengurangi dosisnya, atau mengganti jenis Obat bila perlu. Hipotensi
yang disertai gejala syok merupakan kondisi yang membutuhkan penanganan
darurat. Dokter akan memberikan cairan infus, Obat, hingga transfusi darah
untuk meningkatkan tekanan darah, sehingga mencegah kerusakan fungsi
organ.
Setelah menstabilkan tekanan darah, detak jantung,suhu tubuh, dan
pernapasan pasien, dokter akan memberikan pengobatan untuk mengatasi
penyebabnya. Misalnya, memberikan Obat antibiotik untuk mengatasi infeksi
yang sudah masuk ke dalam darah.

F. Pencagahan Hipotensi
Cara terbaik untuk mencegah dan mengurangi gejala terjadinya
hipotensi adalah dengan menghindari faktor pemicunya. Beberapa hal yang
dapat dilakukan adalah:

 Membatasi konsumsi minuman berkafein dan beralkohol


 Mengonsumsi makanan dalam porsi kecil tetapi sering, dan tidak
langsung berdiri setelah makan
 Memosisikan kepala lebih tinggi ketika tidur
 Berdiri secara perlahan dari posisi duduk atau berbaring
 Tidak berdiri atau duduk terlalu lama
 Tidak membungkuk atau mengubah posisi tubuh secara tiba-tiba
 Tidak mengangkat beban yang terlalu berat
 Mencukupi kebutuhan minum, minimal 8 gelas per hari
 Berolahraga secara teratur, untuk meningkatkan otot tubuh dan
melancarkan aliran darah
 Menghindari diet rendah garam yang terlalu ketat
G. Makanan dan Minuman Bagi Penderita Hipotensi
Beberapa makanan dan minuman yang mampu meningkatkan tekanan
darah bagi yang mengalami hipotensi:
1) Kopi
Kopi merupakan makanan super yang kaya manfaat. Kopi
meningkatkan tekanan darah secara instan.
2) Telur
Telur merupakan sumber folat, vitamin B12, zat besi, proteinm dan
nutrisi lainnya yang dihubungkan dengan peningkatan tekanan
darah. Telur bermanfaat dalam memperbaiki penyakit terkait
jantung lainnya seperti anemia.
3) Produk susu
Produk susu merupakan sumber vitamin B12, folat, dan protein
yang bagus untuk vegetarian. Semua nutrisi ini membantu
meningkatkan tekanan darah rendah.
4) Kismis
Kismis merupakan makanan yang baik untuk penderita tekanan
darah rendah dan tekanan darah tinggi. Kismis kaya akan
kandungan potasium dan antioksidan.
5) Kacang
Kacang merupakan sumber nutrisi yang membantu meningkatkan
tekanan darah. Kacang mengandung folat, zat besi, potasium, dan
nutrisi lainnya yang bisa meningkatkan tekanan darah.
6) Sayuran hijau
Sayuran berdaun hijau seperti brokoli, bayam, kangkung, selada,
kubis, merupakan sumber zat besi, folat, dan air.
7) Jeroan
Jeroan seperti hati kaya akan nutrisi seperti B12, zat besi, bprotein,
dan nutrisi lainnya yang membantu meningkatkan tekanan darah
rendah.
8) Ikan
Ikan berlemak seperti salmon, tuna, bermanfaat meningkatkan
tekanan darah. Ikan berlemak secara langsung dikaitkan dengan
peningkatan kesehatan jantung secara keseluruhan. Ikan berlemak
juga kaya akan lemak omega 3 yang meningkatkan penyerapan
vitamin B12.

Makanan sehat dengan gizi dan vitamin yang seimbang juga akan
memperkuat imunitas yang ada di dalam tubuh yang bisa bermafaat untuk
melawan virus dan penyakit. Makanan dengan gizi dan vitamin yang
seimbang ini sering disebut sebagai makanan sehat.

Firman Allah Ta’ala :


۟ ‫ت ما َرزَ ْق ٰنَ ُك ْم َوٱ ْش ُكر‬ ۟ ۟ ٓ
‫ُوا هَّلِل ِ ِإن ُكنتُ ْم ِإيَّاهُ تَ ْعبُدُون‬ َ ِ َ‫ٰيََأيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءا َمنُوا ُكلُوا ِمن طَيِّ ٰب‬ َ

"Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik


yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-
benar kepada-Nya kamu menyembah." (QS Al Baqarah : 172)

Di samping itu, protein hewani memiliki kemiripan tingkat tinggi


dengan protein manusia, sehingga pemanfaatannya pun bisa maksimal.
Begitulah Islam tampak dengan jelas dalam nash yang menyerukan
pentingnya keseimbangan dalam hal makanan. Allah Ta’ala berfirman :

َ‫َوَأ ْم َد ْد ٰنَهُم بِ ٰفَ ِكهَ ٍة َولَحْ ٍم ِّم َّما يَ ْشتَهُون‬

“Dan Kami beri mereka tambahan dengan buah-buahan dan daging dari
segala jenis yang mereka ingini.” (QS At Thur : 22)
Allah Ta’ala juga telah membolehkan kepada hamba-Nya untuk menikmati
semua makanan, kecuali ada sebagian kecil yang mutlak diharamkan Allah.

Seperti dalam Firman Allah :


۟ ‫ُوا َواَل تُس‬
۟ ‫وا َوٱ ْش َرب‬
۟ ُ‫وا زينَتَ ُك ْم ِعن َد ُك ِّل م ْس ِج ٍد َو ُكل‬
۟
ِ ‫ْرفُ ٓوا ۚ ِإنَّهۥُ اَل يُ ِحبُّ ْٱل ُمس‬
َ‫ْرفِين‬ ِ َ ِ ‫ٰيَبَنِ ٓى َءا َد َم ُخ ُذ‬
"Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki)
mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. (QS Al A'raf : 31)
BAB III
METODE PELAKSANAAN

A. Pelaksanaan
Topik : Pengabdian Masyarakat
Subtopik : Kenali Gejala Hipotensi dan Cara Pencegahannya
Hari/Tanggal : Jumat, 23 Juni 2023
Waktu : 08.00 – Selesai
Tempat : Pondok Pesantren Modern Al Muahhidin Lelede
Peserta/sasaran : Siswa dan Siswi Pondok Pesantren Modern Al
Muahhidin Lelede

B. Tujuan Umum
Setelah mengikuti acara ini, diharapkan siswa dan siswi pondok pesantren
Modern Al Muahhidin Lelede dapat mengetahui gejala hipotensi dan cara
pencegahannya.

C. Tujuan Khusus
1. Peserta dapat memahami pengertian dari hipotensi
2. Peserta dapat mengetahui penyebab hipotensi
3. Peserta dapat mendeteksi gejala serta mengetahui cara melakukan
pemeriksaan hipotensi untuk mendapatkan diagnose
4. Peserta dapat melakukan tindakan ketika timbul gejala hipotensi
5. Peserta mengetahui cara pencegahan serta mengetahui makanan dan
minuman untuk dapat terhindar dari hipotensi.
D. Metode
Ceramah dan Tanya jawab

E. Media
Laptop, Slide, LCD

F. Susunan Kegiatan

DAFTAR PUSTAKA
Arifin. Z. 2022. Pengaruh Pemberian Hidroterapi (Rendam Kaki Air
Hangat) Terhadap Penularan Tekanan Darah Pada Pasien Hepertensi. Medan :
Media Nusa Creative

Fadlilah, S., dkk. 2020. Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Tekanan


Darah Dan Saturasi Oksigen Perifer (SPO2). Jurnal Kesehatan Kusuma
Hasada, Vol.11 No.1 (2020).
https://jurnal.ukh.ac.id/index.php/JK/article/view/408/318

Hartono, S., H. 2022. Jenis Makanan untuk Penambah Darah Rendah


Selain Daging Kambing. Diakses Pada 07 Mei 2023 dari
https://health.grid.id/read/353614857/jenis-makanan-untuk-penambah-darah-
rendah-selain-daging-kambing?page=all

Merdianti, R., dkk. 2019. Hubungan Status Nutrisi dan Gaya Hidup
Terhadap Tekanan Darah Pada Remaja di Kelurahan Lidah Kulon Kota
Surabaya. Jurnal Ners dan Kebidanan, Vol.6 No.2 (2019) hlm.218–226.
http://jnk.phb.ac.id/index.php/jnk/article/view/391/pdf

Pittara. 2022. Hipotensi. Diakses Pada 07 Mei 2023 dari


https://www.alodokter.com/hipotensi

You might also like