Professional Documents
Culture Documents
Proposal Pengabdian Masyarakat
Proposal Pengabdian Masyarakat
DISUSUN OLEH
MAHASISWA SEMESTER II
KELAS A1
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tekanan darah pada manusia merupakan sebuah fisiologi tubuh yang
normal. Tekanan darah akan menjadi sebuah pemicu terjadinya penyakit
ketika mengalami perubahan. Ada 2 perubahan tekanan darah yang dapat
terjadi yaitu peningkatan dan penurunan. Menurut JNC VIII, peningkatan
tekanan darah terjadi apabila nilai sistol dan diastolnya ≥140/≥90 mmHg
sedangkan penurunan tekanan darah terjadi apabila nilai sistol dan diastolnya
≤90/≤60 mmHg. European Society of Hypertension dan European Society of
Cardiology menjelaskan bahwa nilai tekanan darah perlu dikaji untuk
mengetahui risiko penyakit kardiovaskuler (Masala ét ál., 2017).
Hipotensi adalah keadaan tekanan arteri sistolik <90 mmHg, atau
tekanan diastolik <60 mmHg (Klabunde, 2015) yang akan menyebabkan
pusing, lemas dan letih, sakit kepala ringan, napas pendek dan nyeri dada,
denyut jantung yang tidak beraturan, mual dan muntah, sangat haus, merasa
badan dingin dan berkeringat, pandangan kabur, bingung dan sulit
berkonsentrasi sampai dapat terjadi pingsan (Muhtadi, 2013).
Perubahan tekanan darah umumnya terjadi pada usia lanjut karena
penurunan fungsi fisiologis tubuh. Namun saat ini perubahan tersebut juga
dapat terjadi pada semua rentang usia. Beberapa faktor yang dapat
memengaruhi tekanan darah yaitu status nutrisi dan gaya hidup. Hal tersebut
terjadi karena pada usia remaja cenderung terjadi perubahan yang signifikan
setelah meninggalkan rentang usia anak. Risiko akan semakin meningkat
ketika tidak diimbangi dengan gaya hidup seperti aktivitas fisik dan olahraga
yang teratur. Semua kejadian di atas dapat memicu terjadinya perubahan
tekanan darah baik penurunan atau peningkatan. Faktor yang dapat
memengaruhi perubahan tekanan darah yaitu usia, jenis kelamin, genetik,
pengetahuan, nutrisi dan gaya hidup.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan tekanan darah rendah (Hipotensi)?
2. Apa saja yang dapat menyebabkan Hipotensi?
3. Apa saja gejala yang timbul bagi yang mengalami Hipotensi?
4. Bagaimana cara mendiagnosis dan melakukan pemeriksaan Hipotensi?
5. Apa saja yang dilakukan dalam menindaki gejala yang timbul dari
Hipotensi?
6. Apakah ada cara untuk melakukan pencegahan Hipotensi?
7. Apakah ada makanan dan minuman yang harus dikonsumsi untuk
menghindari Hipotensi?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
B. Penyebab Hipotensi
Tekanan darah dapat berubah sepanjang waktu, tergantung kondisi dan
aktivitas yang dilakukan tiap orang. Kondisi ini merupakan hal yang normal,
karena tekanan darah dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk pertambahan
usia dan keturunan. Tidak hanya pada orang dewasa, tekanan darah rendah
juga bisa terjadi pada anak-anak. Selain itu, hipotensi juga bisa disebabkan
oleh kondisi atau penyakit tertentu, seperti:
1) Kehamilan
Tekanan darah selama masa kehamilan akan menurun seiring
berkembangnya sirkulasi darah dalam tubuh ibu hamil.
2) Konsumsi obat-obatan tertentu
Beberapa jenis Obat dapat menimbulkan efek menurunnya tekanan
darah, di antaranya adalahfurosemide, atenolol, propranolol, levodopa,
dan sildenafil.
3) Ketidak seimbangan hormone
Beberapa penyakit, seperti diabetes dan penyakit tiroid, menyebabkan
penurunan kadar hormon dalam darah, dan berdampak pada
menurunnya tekanan darah.
4) Dehidrasi
Ketika kekurangan cairan atau mengalami dehidrasi, volume darah
juga dapat berkurang. Kondisi ini dapat memicu penurunan tekanan
darah. Dehidrasi bisa terjadi akibat jumlah cairan yang dikeluarkan
tubuh lebih banyak dari yang masuk. Selain penurunan tekanan darah,
dehidrasi juga bisa menyebabkan terjadinya sakit kepala, pusing,
hingga kehilangan kesadaran.
5) Infeksi
Ketika infeksi yang terjadi dalam suatu jaringan mulai memasuki
aliran darah (sepsis), tekanan darah dapat menjadi lebih rendah
6) Penyakit jantung
Terganggunya fungsi jantung menyebabkan jantung tidak dapat
memompa darah dengan baik ke seluruh tubuh, sehingga tekanan
darah akan menurun. Salah satu penyakit jantung yang bias
menyebabkan hipotensi adalah syok kardiogenik.
7) Kekurangan nutrisi
Kekurangan vitamin B12 dan asam folat dapat menyebabkan anemia
dan berakhir pada penurunan tekanan darah.
8) Perdarahan
Kehilangan darah dalam jumlah besar akibat cedera dapat menurunkan
volume dan aliran darah ke berbagai jaringan tubuh, sehingga tekanan
darah menurun drastis.
9) Reaksi alergi parah
Beberapa pemicu alergi (alergen) dapat menimbulkan reaksi alergi
parah (anafilaksis) yang berdampak pada menurunnya tekanan darah.
Jika bakteri menginfeksi dengan cukup parah, kondisi ini bisa
menyebabkan kerusakan organ atau bahkan kematian. Maka dari itu,
infeksi tersebut perlu ditangani secara medis sesegera mungkin.
C. Gejala Hipotensi
Hipotensi tidak selalu menimbulkan gejala. Jika muncul gejala,
penderita hipotensi dapat merasakan keluhan berikut:
Mudah merasa pusing
Mual dan muntah
Mudah merasa lemas
Pandangan/pengelihatan kabur
Linglung atau kebingungan
Sulit berkonsentrasi
Tubuh terasa tidak stabil
Sesak napas
Kulit cendrung pucat
Pingsan
D. Diagnosis Hipotensi
Untuk mendiagnosis hipotensi, dokter akan melakukan tanya jawab
mengenai gejala dan riwayat kesehatan pasien. Setelah itu, dokter akan
melakukan pemeriksaan fisik, termasuk memeriksa tekanan darah dengan
menggunakan sfigmomanometer.
Tes darah, untuk memeriksa kadar gula dan kadar hormon dalam
darah.
Elektrokardiografi (EKG), untuk mendeteksi struktur jantung yang
tidak normal dan detak jantung yang tidak beraturan
Ekokardiogram, untuk memeriksa fungsi jantung dan mendeteksi
kelainan pada jantung
Uji latih jantung (stress test), untuk menilai fungsi jantung saat
melakukan aktivitas, seperti berjalan atau berlari
Tilt table test, untuk melihat perbedaan tekanan darah saat
berbaring dan berdiri pada pasien hipotensi ortostatik
E. Pengobatan Hipotensi
Jika mengalami hipotensi yang disertai gejala, tindakan pertama yang
perlu dilakukan adalah duduk atau berbaring. Posisikan kaki lebih tinggi dari
jantung dan pertahankan posisi tersebut selama beberapa saat.
Jika gejala tidak juga mereda, maka perlu dilakukan penanganan oleh
dokter. Pengobatan hipotensi ditentukan berdasarkan penyebab yang
mendasarinya. Tujuan pengobatan adalah untuk meningkatkan tekanan darah,
meredakan gejala yang muncul, dan mengobati kondisi yang menyebabkan
hipotensi.
Penanganan hipotensi yang utama adalah perubahan pola makan dan
gaya hidup, seperti:
Mengkonsumsi makanan dengan yang mengandung garam , karena
garam dapat meningkatkan tekanan darah.
Memperbanyak konsumsi cairan, karena cairan dapat
meningkatkan volume darah dan membantu mencegah dehidrasi.
Berolahraga secara teratur untuk meningkatkan tekanan darah.
Menggunakan stoking khusus pada tungkai (stoking kompresi)
untuk memperlancar aliran darah.
Meminum obat penambah darah.
F. Pencagahan Hipotensi
Cara terbaik untuk mencegah dan mengurangi gejala terjadinya
hipotensi adalah dengan menghindari faktor pemicunya. Beberapa hal yang
dapat dilakukan adalah:
Makanan sehat dengan gizi dan vitamin yang seimbang juga akan
memperkuat imunitas yang ada di dalam tubuh yang bisa bermafaat untuk
melawan virus dan penyakit. Makanan dengan gizi dan vitamin yang
seimbang ini sering disebut sebagai makanan sehat.
“Dan Kami beri mereka tambahan dengan buah-buahan dan daging dari
segala jenis yang mereka ingini.” (QS At Thur : 22)
Allah Ta’ala juga telah membolehkan kepada hamba-Nya untuk menikmati
semua makanan, kecuali ada sebagian kecil yang mutlak diharamkan Allah.
A. Pelaksanaan
Topik : Pengabdian Masyarakat
Subtopik : Kenali Gejala Hipotensi dan Cara Pencegahannya
Hari/Tanggal : Jumat, 23 Juni 2023
Waktu : 08.00 – Selesai
Tempat : Pondok Pesantren Modern Al Muahhidin Lelede
Peserta/sasaran : Siswa dan Siswi Pondok Pesantren Modern Al
Muahhidin Lelede
B. Tujuan Umum
Setelah mengikuti acara ini, diharapkan siswa dan siswi pondok pesantren
Modern Al Muahhidin Lelede dapat mengetahui gejala hipotensi dan cara
pencegahannya.
C. Tujuan Khusus
1. Peserta dapat memahami pengertian dari hipotensi
2. Peserta dapat mengetahui penyebab hipotensi
3. Peserta dapat mendeteksi gejala serta mengetahui cara melakukan
pemeriksaan hipotensi untuk mendapatkan diagnose
4. Peserta dapat melakukan tindakan ketika timbul gejala hipotensi
5. Peserta mengetahui cara pencegahan serta mengetahui makanan dan
minuman untuk dapat terhindar dari hipotensi.
D. Metode
Ceramah dan Tanya jawab
E. Media
Laptop, Slide, LCD
F. Susunan Kegiatan
DAFTAR PUSTAKA
Arifin. Z. 2022. Pengaruh Pemberian Hidroterapi (Rendam Kaki Air
Hangat) Terhadap Penularan Tekanan Darah Pada Pasien Hepertensi. Medan :
Media Nusa Creative
Merdianti, R., dkk. 2019. Hubungan Status Nutrisi dan Gaya Hidup
Terhadap Tekanan Darah Pada Remaja di Kelurahan Lidah Kulon Kota
Surabaya. Jurnal Ners dan Kebidanan, Vol.6 No.2 (2019) hlm.218–226.
http://jnk.phb.ac.id/index.php/jnk/article/view/391/pdf