You are on page 1of 27

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANG (PKL)


DI
PT.KERETA API INDONESIA (PERSERO)
DIPO LOKOMOTIF CIREBON

MAINTENANCE LOKOMOTIF GENERATOR

Disusun oleh:
Nama : CHAERUL FAHMI
NIS : 11724219
Program Keahlian : OTOMOTIF
Kompetensi Keahlian : XII TKR III

SMK NEGERI 1 KOTA CIREBON


Jalan Perjuangan By Pasa Sunyaragi Telp (0231) 40202 Cirebon 45132

2019
LAPORAN
PRAKTIK KERJA LAPANG (PKL)
DI
PT.KERETA API INDONESIA (PERSERO)
DIPO LOKOMOTIF CIREBON
MAINTENANCE LOKOMOTIF GENERATOR

Diajukan dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan untuk


mengikuti ujian Nasional

Disusun oleh:
Nama : CHAERUL FAHMI
NIS : 11724219
Program Keahlian : OTOMOTIF
Kompetensi Keahlian : XII TKR III

SMK NEGERI 1 KOTA CIREBON


Jalan Perjuangan By Pasa Sunyaragi Telp (0231) 40202 Cirebon 45132
2019
LEMBAR PENGESAHAN INDUSTRI

PT.KERETA API INDONESIA (PERSERO)


Jalan Pancuran Sukapura
Kecamatan Kejaksan Kota Cirebon

Telah diperiksa dan disahkan pada tanggal :

Kepala Ruas LOSD Pembimbing Industri

SURANA KRISTIAN RAMAWIJAYA


NIPP 40335 NIPP 52709

Mengetahui,
KUPT Dipo Lokomotif

NANA RUKMANA
NIPP 44286

LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH

SMK NEGERI 1 KOTA CIREBON


Jalan Perjuangan By Pass Sunyaragi Telp.(0231) 480202 Cirebon 45132

Telah diterima dan disahkan pada tanggal .

Kepala Program Keahlian Pembimbing sekolah

DRS.RACHMAT PUJIHARSA M.NAZAMUDIN,S.Pd


NIP. NIP.

Mengetahui,
Kepala Sekolah

H.YAYAT HIDAYAT.SP,d., M.M.Pd


NIP.
Kata Pengantar

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan
sehingga laporan ini dapat terselesaikan.
Laporan ini berisi pembahasan tentang proses SistemBahan Bakar Mesin Diesel
Lokomotif. Dalam penyelesaikan makalah ini kami berhasil mengumpulkan data
dari lapangan.

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak
yang telah mendukung, memberikan pembelajaran-pembelajaran, bimbingan, dan
bantuan hingga terselesaikannya laporan ini. Adapun pihak-pihak tersebut antara
lain:
 Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunianya.
 Kedua orang tua saya atas doa perhatian, doa bantuan moral maupun
nasihatnya.
 PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO) khususnya pada DAOP 3 yang
telah mengizinkan saya PKL di DIPO Lokomotif Cirebon.
 Sekolah kebanggaanku SMKN 1 Kota Cirebon
 Bpk. H. Yayat Hidayat selaku Kepala Sekolah SMKN 1 Kota Cirebon
 Bpk. Rahmat Pujiharsa selaku kepala jurusan Otomotif
 Bpk. M. Nazamudin selaku pembimbing PKL dari sekolah

Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan hidayah-nya atas segala kebaikan
yang telah diberikan. Sangat disadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan
pada laporan ini. Oleh karena itu, kami mengharapakan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca dalam penyempurnaan makalah ini. Semoga laporan
ini dapat bermanfaat bagi rekan rekan sekalian.
Daftar Isi

MAINTENANCE LOKOMOTIVE GENERATOR

LEMBARAN PENGESAHAN INDUSTRI ………………………………..


LEMBARAN PENGESAHAN SEKOLAH ………………………………..
KATA PENGANTAR ………………………………………………………
DAFTAR ISI ………………………………………………………………..
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………….
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………..

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ………………………………………………...
1.2 Tujuan dan Manfaat …………………………………………...
1.3 Tujuan Penulisan Laporan ……………………………………
1.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan ………………………………

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN


2.1 Sejarah Perusahaan ……………………………………………
2.2 Visi dan Misi Perusahaan ……………………………………..
2.3 Struktur Organisasi ……………………………………………

BAB III PELAKSANAAN PKL


3.1 Pembahasan ……………………………………………………
3.1.1 Pengertian Generator …………………………………...
3.1.2 Fungsi Komponen pada Generator ……………………...
3.1.3 Pemeliharaan Generator ………………………………..
3.1.4 Masalah Masalah Pada Generator ……………………..

3.2 Kegiatan Praktik ………………………………………………


3.2.1 Gambar dan Pelaksanaan PKL …………………………...
3.2.2 Alat dan Bahan yang Digunakan …………………………
3.2.3 Langkah Kerja ……………………………………………
3.2.4 Keselamatan Kerja ………………………………………..

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ………………………………………………………
4.2 Saran ……………………………………………………………..
4.2.1 Saran Untuk Peserta ………………………………………
4.2.2 Saran Untuk Perusahaan ………………………………….
4.2.3 Saran Untuk Sekolah ……………………………………...

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………...


Daftar Gambar

gambar 1 Kereta Jaman Dahulu.......................................................................................12


gambar 2 Generator.........................................................................................................16
gambar 3 Melepas Carbon Brush.....................................................................................19
gambar 4 Memasang Carbon Brush.................................................................................19
gambar 5 Mengecat Cover Generator..............................................................................19
gambar 6 Kunci Shock ukuran 11.....................................................................................20
gambar 7 Gagang Shock...................................................................................................20
gambar 8 Magger.............................................................................................................20
gambar 9 Kunci Pass-Ring 19............................................................................................21
gambar 10 Kunci Pass-Ring 24..........................................................................................21
gambar 11 Elektrik Motor Cleaner...................................................................................21
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Praktek Kerja Lapangani (PKL) adalah suatu bentuk penyelenggaraan dari


sekolah yang memadukan secara sistematik dan sinkron antara program
pendidikan di sekolah dan program pengusahaan yang diperoleh melalui kegiatan
bekerja langsung di dunia kerja untuk mencapai suatu tingkat keahlian
profesional. Dimana keahlian profesional tersebut hanya dapat dibentuk melalui
tiga unsur utama yaitu ilmu pengetahuan, teknik dan kiat. Ilmu pengetahuan dan
teknik dapat dipelajari dan dikuasai kapan dan dimana saja kita berada, sedangkan
kiat tidak dapat diajarkan tetapi dapat dikuasai melalui proses mengerjakan
langsung pekerjaan pada bidang profesi itu sendiri. Pendidikan Sistem Ganda
dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang profesional
dibidangnya. Melalui Pendidikan Sistem Ganda diharapkan dapat menciptakan
tenaga kerja yang profesional tersebut. Dimana para siswa yang melaksanakan
Pendidikan tersebut diharapkan dapat menerapkan ilmu yang didapat dan
sekaligus mempelajari dunia industri. Tanpa diadakannya Pendidikan Sistem
Ganda ini kita tidak dapat langsung terjun ke dunia industri karena kita belum
mengetahui situasi dan kondisi lingkungan kerja. Ada beberapa peraturan tentang
Paktek Kerja Lapangan (PKL) dan putusan Menteri.
Adapun peraturan Praktek Kerja Lapangani(PKL) adalah sebagai berikut :
1. Tercantum pada UU. No. 2 tahun 1989 tentang Pendidikan Nasional yaitu
untuk menyiapkan peseta didik melalui kegiataan bimbingan, pengajaran,
dan/atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.
2. Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah yang
bertujuan meningkatkan kemampuan peserta didik sebagai anggota masyarakat
dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya,
alam sekitar, dan meningkatkan pengetahuan peserta didik untuk melanjutkan
pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi dan untuk mengembangkan diri sejalan
dengan1 perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
3. Peraturan pemerintah No. 39 tahun 1992 tentang peran serta masyarakat dalam
Pendidikan Nasional; serta

4. Keputusan Menteri No. 0490/1993 tentang Kurikulum SMK yang berisi bahwa
“Dalam melaksanakan pendidikan dilaksanakan melalui dua jalur yaitu
Pendidikan didalam sekolah dan Pendidikan diluar sekolah.

1.2. Tujuan dan Manfaat PKL

Tujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah sebagai berikut :

a. Diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang berharga,


dan memperoleh masukan serta umpan balik guna memperbaiki dan
mengembangkan kesesuaian pendidikan dan kenyataan yang ada di
lapangan.
b. Melatih kerja dan pengamatan teknik-teknik yang diterapkan di tempat
Peraktek Kerja Lapangan (PKL) sesuai di bidang keahlian yang dimiliki.
c. Meningkatkan pengetahuan siswa pada aspek-aspek usaha yang
professional dalam lapangan kerja antara lain struktur organisasi, jenjang
karir dan Teknik.
d. Mengimplotasikan antara pendidikan disekolah dan diluar sekolah.

Adapun manfaat dari Praktek Kerja Lapangan (PKL) manfaatnya


adalah sebagai berikut :
a. Dapat mengenali suatu pekerjaan industri dilapangan sehingga setelah
selesai dari Sekolah Menengah Kejuruan dan terjun kelapangan kerja
industri dapat memandang suatu pekerjaan yang tidak asing lagi baginya.
b. Dapat menambah keterampilan dan wawasan dalam dunia usaha yang
professional dan handal.
c. Untuk mengasah keterampilan yang telah diberikan disekolah.
1.3. Tujuan Penulisan Laporan
Penyusunan laporan ini kami buat sedemikian rupa sehingga dapat
diterima dan di pahami oleh pembimbing serta dapat menjadi acuan belajar bagi
adik adik kelas yang nantinya juga akan melaksanakan praktik kerja lapangan dan
menyusun laporan PKL. Laporan ini juga disusun sebagai bukti pertanggung
jawaban sebagai bukti atas kegiatan praktik kerja lapangan selama di dunia
industri.

1.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Kegiatan Praktik Kerja Lapang ini dilaksanakan pada :


Tanggal : 1 Juli - 30 September 2019
Tempat : PT.KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAOP III
CIREBON DIPO LOKOMOTIF
Alamat : Jalan Pancuran Gang Dipo Kelurahan Sukapura Kecamatan
Kejaksan Kota Cirebon Kode Pos 45122
Jam Kerja : 1. Pukul 08:00 - 11:30 (Jam Kerja)
2. Pukul 11:30 - 13:30 (Jam Istirahat)
3. Pukul 13:30 - 15:00 (Jam kerja)
4. Pukul 15:00 - 16:00 (Jam Istirahat)
5. Pukul 16:00 (Jam Pulang)
BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Perusahaan

gambar 1 kereta jaman dahulu


Sejarah perkeretaapian dimulai ketika pencangkulan pertama jalur kereta
api semarang-vorstenlanden (Solo-Yogyakarta) di desa kemijen oleh gubernur
jendral hindia belanda Mr.L.A.J baron sloet van de Beele pada tanggal 1 juni
1864. Pembangunan dilaksanakan oleh perusahaan swasta Naamlooze
Yenootschap Netherlandsch Indische Spoorweg Maatschappij ( NY NISM )
menggunakan lebar spoor 1435 mm
Sementara itu, pemerintah hindia belanda membamgun jalur kereta api
negara melalui Staatsspoorweger S S pada tanggal 18 april 1875. Rute pertama ss
meliputi Surabaya-Pasuruan-Malang. Keberhasilan NISM dan SS mendorong
investor swastamembangun jalur kereta api seperti Semarang Joana Stoomtram
Maatschappij (SJS), Semarang Cheribon Stoomtram Maatschappij (SCS),
Serajoedal Stoomtram Maatschappij (SDS), Oost Java Stoomtram Maatschappij
(OJS), Pasoeroean Stoomtram Maatschappij (Ps.SM), Kediri Stoomtram
Maatschappij (KSM), Probolinggo Stoomtram Maatschappij (Pb.SM),
Modjokerto Stoomtram Maatschappij (MSM), Malang Stoomtram Maatschappij
(MS), Madoera Stoomtram Maatschappij (Mad.SM), Deli Spoorweg
Maatschappij (DSM). Selain di Jawa, pembangunan jalur kereta api dilaksanakan
di Aceh (1876), Sumatera Utara (1889), Sumatera Barat (1891), Sumatera Selatan
(1914), dan Sulawesi (1922). Sementara itu di Kalimantan, Bali, dan Lombok
hanya dilakukan studi mengenai kemungkinan pemasangan jalan rel, belum
sampai tahap pembangunan. Sampai akhir tahun 1928, panjang jalan kereta api
dan trem di Indonesia mencapai 7.464 km dengan perincian rel milik pemerintah
sepanjang 4.089 km dan swasta sepanjang 3.375 km.
Pada tahun 1942 Pemerintah Hindia Belanda menyerah tanpa syarat
kepada Jepang. Semenjak itu, perkeretaapian Indonesia diambil alih Jepang dan
berubah nama menjadi Rikuyu Sokyuku (Dinas Kereta Api). Selama penguasaan
Jepang, operasional kereta api hanya diutamakan untuk kepentingan perang. Salah
satu pembangunan di era Jepang adalah lintas Saketi-Bayah dan Muaro-Pekanbaru
untuk pengangkutan hasil tambang batu bara guna menjalankan mesin-mesin
perang mereka. Namun, Jepang juga melakukan pembongkaran rel sepanjang 473
km yang diangkut ke Burma untuk pembangunan kereta api disana.

Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17


Agustus 1945, beberapa hari kemudian dilakukan pengambilalihan stasiun dan
kantor pusat kereta api yang dikuasai Jepang. Puncaknya adalah pengambil alihan
Kantor Pusat Kereta Api Bandung tanggal 28 September 1945 (kini diperingati
sebagai Hari Kereta Api Indonesia). Hal ini sekaligus menandai berdirinya
Djawatan Kereta Api Indonesia Republik Indonesia (DKARI). Ketika Belanda
kembali ke Indonesia tahun 1946, Belanda membentuk kembali perkeretaapian di
Indonesia bernama Staatssporwegen/Verenigde Spoorwegbedrif (SS/VS),
gabungan SS dan seluruh perusahaan kereta api swasta (kecuali DSM).
Berdasarkan perjanjian damai Konfrensi Meja Bundar (KMB) Desember
1949, dilaksanakan pengambilalihan aset-aset milik pemerintah Hindia Belanda.
Pengalihan dalam bentuk penggabungan antara DKARI dan SS/VS menjadi
Djawatan Kereta Api (DKA) tahun 1950. Pada tanggal 25 Mei DKA berganti
menjadi Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA). Pada tahun tersebut mulai
diperkenalkan juga lambang Wahana Daya Pertiwi yang mencerminkan
transformasi Perkeretaapian Indonesia sebagai sarana transportasi andalan guna
mewujudkan kesejahteraan bangsa tanah air. Selanjutnya pemerintah mengubah
struktur PNKA menjadi Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) tahun 1971.
Dalam rangka meningkatkan pelayanan jasa angkutan, PJKA berubah bentuk
menjadi Perusahaan Umum Kereta Api (Perumka) tahun 1991. Perumka berubah
menjadi Perseroan Terbatas, PT. Kereta Api Indonesia (Persero) pada tahun 1998.
Saat ini, PT Kereta Api Indonesia (Persero) memiliki tujuh anak perusahaan/grup
usaha yakni PT Reska Multi Usaha (2003), PT Railink (2006), PT Kereta
Commuter Indonesia (2008), PT Kereta Api Pariwisata (2009), PT Kereta Api
Logistik (2009), PT Kereta Api Properti Manajemen (2009), PT Pilar Sinergi
BUMN Indonesia (2015).

2.2 Visi dan Misi Perusahaan

Visi Perusahaan
Menjadi penyedia jasa
Perkereta apian terbaik
Yang fokus pada pelayanan
Pelanggan dan memenuhi
Harapan stakeholders

Misi Perusahaan
Menyelenggarakan bisnis
Perkereta apian dan bisnis
Penunjangnya melalui
Peraktik bisnis dan model organisasi
Terbaik untuk memberikan
Nilai tambah yang tinggi bagi
Stakeholders dan kelestarian
Lingkungan berdasarkan
Empat pilar utama,Keselamatan,
ketepatan waktu, pelayanan,
dan kenyamanan
2.3 Struktur Perusahaan

KUPT
DIPO LOK CN
NANA
RUKMANA
NIPP 44286

KEPALA RUAS KEPALA RUAS KEPALA RUAS KEPALA RUAS


KEPALA RUAS FASILITAS
QUALITY LOODS PERENCANAAN ADMINISTRASI
CONTROL
SINUNG C.N DODO SUWIDA M DIDI
KRISTIAN R SURANA JOHARUDIN
NIPP 40335 NIPP 64549 NIPP 49386 NIPP 47036
NIPP 52079

PENGAWAS PENGAWAS PENGAWAS PENGAWAS


ANGIN DIESEL ELEKTRIK MEKANIK
IA HERMANTO M GUGI SUHENDRA ARI PRATAMA
NIPP 52662 GUSTAMA NIPP 52688 NIPP 52687
NIPP 55123

PELAKSANA PELAKSANA PELAKSANA PELAKSANA


BAB III
PELAKSANAAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN

3.1 PEMBAHASAN
Materi pembahasan laporan sidang hasil Praktik Kerja Lapangan yaitu
pembahasan tentang Generator pada Lokomotif.

gambar 2 Generator

3.1.1 Pengertian Generator


Generator adalah salah satu komponen utama pada lokomotif. Generator
ini berperan penting pada lokomotif, karena Generator berfungsi untuk
menghantarkan arus listrik, menghidupkan motor diesel, menghasilkan arus listrik
dan sebagai traksi motor ketika dinamik brake bekerja.
Komponen Generator terdiri dari komponen utama dan komponen
pendukung. Komponen utama yaitu Carbon Brush, Rotor, Stator, Holder.
Sedangkan komponen pendukung yaitu Auxiliary Generator, dan Exciter
Generator.

3.1.2 Fungsi Komponen Pada Generator


1. Komponen Utama
 Carbon Brush adalah komponen yang berfungsi sebagai penerus
tegangan.
 Rotor adalah komponen yang berputar untuk menghasilkan
medan elektro magnetik.
 Stator adalah rangka yang berfungsi sebagai rumah pada
generator.
 Holder adalah komponen yang berfungsi sebagai dudukan
Carbon Brush.

2. Komponen Pendukung
 Auxiliary Generator adalah komponen yang berfungsi sebagai
pengisian baterai pada lokomotif.
 Exciter Generator adalah komponen yang berfungsi sebagai
pembangkitkan medan magnet pada lokomotif.

3.1.3 Pemeliharaan Generator


Pemeliharaan adalah suatu usaha untuk meminimalisir terjadinya
kerusakan pada suatu komponen. Dengan adanya pemiliharaan komponen,
sistem akan bekerja secara optimal dan juga mendukung kelancaran kerja
pada sistem tersebut. Berikut merupakan cara pemeliharaan Generator.
1. Pelumas Generator
 Pemeliharaan Volume Pelumas Generator yaitu 2,75 liter
 Pemeriksaan kualitas Pelumas pada Generator
 Penggantian Pelumas setiap 3 bulanan

2. Pemeliharaan Carbon Brush


 Memeriksa tahanan pada Carbon Brush
 Penggantian Carbon Brush setiap adanya pemeriksaan
 Membersihkan Carbon Brush
3. Pemeliharaan Carbon Brush pada Auxiliary
 Memeriksa tahanan pada Carbon Brush
 Penggantian Carbon Brush setiap adanya pemeriksaan
 Membersihkan Carbon Brush
4. Pemeriksaan kondisi baut (lengakp dan kencang)
5. Memeriksa Alur Komutator (bersih dan rata)

3.1.4 Masalah-Masalah Yang Terjadi Pada Generator


Walaupun telah dilakukan pemeliharaan pasti ada saja masalah yang
timbul dalam sebuah sistem atau sebuah komponen, tak terkecuali pada
Generator. Masalah tersebut akan berpengaruh buruk pada kinerja mesin.
Berikut merupakan masalah – masalah yang sering terjadi pada Generator.
1. Carbon Brush habis
2. Gap terlalu sempit
3. Ukuran tahanan pada Generator 0
4. Keadaan Generator kotor

3.2 Kegiatan Praktik


3.2.1 Gambar dan Pelaksanaan PKL
1. Melepas Carbon brush

gambar 3 Melepas Carbon Brush

2. Memasang Carbon Brush

gambar 4 Memasang Carbon Brush

3. Mengecat Tutup Generator

gambar 5 Mengecat Cover Generator

3.2.2 Alat dan Bahan yang Digunakan


1. Kunci Shock Ukuran 11

gambar 6 Kunci Shock ukuran 11

Digunakan untuk membuka Carbon brush.


2. Gagang Shock

gambar 7 Gagang Shock


Gagang Shock digunakan sebagai pegangan dan tempat untuk
dimasukannya Shock.

3. Magger

gambar 8 Magger
Magger digunakan untuk mengukur tahanan.

4. Kunci Pass-Ring 19
Digunakan untuk melepas penghubung Stator dan Rotor.

5. Kunci Pass-Ring 24
Digunakan untuk melepas penghubung Generator dan TM.

Bahan Yang digunakan


1. Elektrik Motor Cleaner
gambar 10 Kunci Pass-Ring 24

gambar 11 Elektrik Motor Cleaner

Elektrik Motor Cleaner digunakan untuk membersihkan bagian pada


Generator.

3.2.3 Langkah Kerja


Pemeriksaan Generator
a. Siapkan alat-alat yang akan digunakan.
b. Buka tutup Generator lalu periksa fisik Generator.
c. Lepas Saklar (GROC) lalu tempatkan REV dan BKT pada kedudukan
tengah.
d. Sebelum pemeriksaan ukur tahanan total Generator dengan Magger catat
hasilnya.
e. Lepas penghubung Stator dan Rotor dengan kunci 19.
f. Lepas hubungan Generator dengan TM dengan kunci 24.
g. Angkat Carbon Brush hingga bebas dengan Rotor.
h. Ukur tahanan Rotor, Stator, Brush Holder.
i. Bersihkan Plat Stator dengan kain kering.
j. Bersihkan pangkal Brush Holder dengan amplas dan kain kering.
k. Periksa Carbon Brush panjang minimal 29 mm dan kondisinya harus baik.
l. Bersihkan sirip pendingin Generator menggunakan amplas halus dan kain
kering.
m. Bersihkan Lamel dan Tiflon Generator dengan amplas halus dan kain
kering.
n. Bersihkan badan dan ruangan Generator sampai bersih dan kering.
o. Ukur kembali tahanan Stator, Rotor dan Brush Holder, hasilnya harus
lebih tinggi dari pemeriksaan awal.
p. Pasang kembali hubungan Stator dengan Rotor, hubungan Generator dan
TM, dan Carbon Brush dengan Saklar Pisau (GRCO).
q. Ukur kembali tahanan total Generator hasilnya harus lebih tinggi dari
pemeriksaan sebelumnya.
r. Pasang kembali tutup Generator.
3.2.4 Keselamatan Kerja
Selama PKL. Kami, para siswa PKL selalu di beri himbauan tentang
betapa pentingnya keselamatan pada saat bekerja, karena disini banyak sekali alat
alat berat yang di gunakan untuk melakukan pekerjaan. Perhatikan selalu rambu
rambu peringatan atau rambu rambu bahaya dan gunakan yang selalu APD sesuai.
Berikut merupakan upaya melestarikan keselamatan kerja pada saat bekerja:
1. Selalu menggunakan APD yang sesuai, seperti:
 Menggunakan helm keselamatan
 Menggunakan pelindung telinga
 Menggunakan kacamata pelindung
 Menggunakan pelindung muka
 Menggunakan pelindung pernafasan
 Menggunakan topeng saat mengelas
 Menggunakan pakaian kerja
 Menggunakan rompi keselamatan
 Menggunakan sarung tangan
 Menggunakan sepatu keselamatan
2. Perhatikan bahaya / resiko terbesar di area tersebut,seperti:
 Tertabrak langsiran lokomotif.
 Bahaya kebakaran
 Bahaya tekanan tinggi
 Bahaya benda jatuh
 Bahaya jatuh dari ketinggia
 Bahaya kepala terbentur
 Bahaya terpeleset
3. Perhatian rambu rambu peringatan,seperti:
 Gunakan alat keselamatan kerja
 Bahaya lantai licin
 Utamakan keselamatan dan ketelitian dalam bekerja
 Hati hati langsiran lokomotif
4. Perhatikan tata tertib dalam bekerja yang telah berlaku,seperti:
 Harus menggunakan APD untuk melindungi kesehatan dan keselamatan
kerja sendiri.
 Dalam menggunakan alat alat kerja harus sesuai dengan fungsinya, berhati
hatilah.
 Dapat memelihara dan menjaga kebersihan serta keamanan lingkungan
kerja.
5. Dan, yang lebih penting adalah berdoa sebelum memulai kegiatan.
BAB IV
PENUTUPAN
4.1 KESIMPULAN
Daftar Pusaka

 https://kai.id › corporate › about_kai


 Modul yang diberi oleh para pegawai dipo lokomotif
 Informasi pada saat pembimbingan PKL
 Refrensi dari laporan siswa PKL yang sebelumnya

You might also like