You are on page 1of 21

Pelanggaran Jabatan Notaris dalam Pembuatan Akta Pernyataan

Keputusan Rapat Perseroan Terbatas (Analisis Putusan Majelis


Pengawas Wilayah Notaris Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Nomor 02/PTS/Mj.PWN.Prov.DKIJakarta/XII/2019)

Verent Nathalia Putri, Rouli Anita Velentina, Tjhong Sendrawan

Program Magister Kenotariayan, Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Jl. Prof. Mr


Djokosoetono, Kelurahan Pondok Cina, Kecamatan Beji, Kota Depok, Jawa Barat,
16424

E-mail: verent.nathalia@gmail.com

Abstrak

Notaris wajib memeriksa kebenaran formil terhadap dokumen yang diterimanya sebelum
pembuatan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan Terbatas (Akta PKR PT). Namun, dalam praktik,
ada notaris yang masih menyimpangi persyaratan pembuatan Akta PKR PT. Penelitian ini menganalisis
akibat pelanggaran jabatan notaris dan upaya hukum bagi pihak yang dirugikan sehubungan dengan
pembuatan Akta PKR PT dalam Putusan Nomor 02/PTS/Mj.PWN.Prov.DKIJakarta/XII/2019. Penelitian
ini berbentuk yuridis normatif dengan tipologi penelitian eksplanatoris analitis. Hasil penelitian
menjelaskan pelanggaran jabatan yang dilakukan oleh notaris sehubungan dengan pembuatan Akta PKR
mengakibatkan kerugian bagi Tuan AR dimana kepemilikan sahamnya telah beralih kepada pihak lain
dan jabatannya sebagai direksi dalam PT KKB diberhentikan. Hal tersebut disebabkan karena tidak ada
kuasa untuk menyatakan kembali hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) ke dalam Akta PKR PT;
tidak ada akta pemindahan hak atas saham; dan tidak ada kuasa untuk melakukan pelaporan kepada
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia mengenai perubahan susunan pemegang saham dan perubahan
susunan direksi dan dewan komisaris. Upaya hukum bagi pihak yang dirugikan sebagai akibat pembuatan
Akta PKR PT KKB adalah mengajukan gugatan perdata kepada Pengadilan Negeri untuk membatalkan
Akta PKR PT KKB dan meminta ganti rugi. Dilanjutkan dengan mengajukan permohonan kepada
Pengadilan Tata Usaha Negara untuk membatalkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data
Perseroan PT KKB. Notaris harus memeriksa secara saksama kewenangan penghadap dan meminta kuasa
dari RUPS sebelum menuangkan hasil Notulen RUPS menjadi Akta PKR PT.

Kata kunci: Akta Pernyataan Keputusan Rapat, Perubahan Data Perseroan, Pelanggaran Jabatan Notaris

Violation of Notarial Occupation in Drawing Up Statement of Meeting Resolution of


Company Deed (Analysis of Decision of The Supervisory Board of Notary Region of
the Special Capital Region of Jakarta Number
02/PTS/Mj.PWN.Prov.DKIJakarta/XII/2019)

Abstract

Notary must examines formal truth towards documents that he received prior to drawing up Statement of
Meeting Resolution of Company Deed (PKR PT Deed). However, in practice, there is notary who still
deviates the requirements for drawing up PKR PT Deed. This research analyzes the consequences of
violating the notarial occupation and legal remedies for the aggrieved party relating to the drawing up
PKR PT Deed on Verdict Number 02/PTS/Mj.PWN.Prov.DKIJakarta/XII/2019. This research is a
juridical normative research using analytical explanatory research typology. The results of this research
explain the violation of notarial occupation is related with drawing up PKR PT Deed which leads to
losses for Mr. AR in which his share ownership was transferred to another party and his director
position in PT KKB was dismissed. Losses arise due to lack of power of attorney to restate the minutes of
the General Meeting of Shareholders (GMS) into PKR PT Deed; lack of transfer of shares right’s deed;
and lack of power of attorney to conduct report towards Ministry of Law and Human Rights in regard
with changes in shareholders composition and directors and board of commissioners’ composition. Legal
remedies available for the aggrieved party as a result of drawing up PKR PT KKB Deed are submission
of claims in the District Court to cancel the PKR PT KKB Deed and request for compensation. This shall
be followed with the submission of claims to the State Administrative Court to revoke Company Data
Amendment Notification Receipt Letter of PT KKB. The notary must carefully examine the authorities of
those appearing before him and ask for a proxy from the RUPS before drawing up the results of RUPS
into PKR PT Deed.

Keywords: Statement of Meeting Resolution of Company Deed, Company Data Amendment, Violation of
Notarial
Occupation

Pendahuluan

Dalam menjalankan lingkup usaha mikro, kecil, atau besar, pelaku usaha
mendirikan Perseroan Terbatas1 (PT) sebagai bentuk usaha dengan memisah
pertanggungjawaban pendiri dan pertanggungjawaban anggota direksi dan/atau anggota
dewan komisaris. Pemisahan kekayaan antara milik pribadi pemegang saham dan milik
PT2 bermaksud untuk membatasi tanggung jawab pemegang saham berdasarkan modal
yang disetor oleh masing-masing pemegang saham dalam PT. Akta autentik menjadi
prasyarat dalam pendirian suatu PT Persekutuan Modal yang diatur dalam Undang-
Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT). Pasal 1 angka (1)
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Jabatan Notaris (UUJN) mengatur pengertian
notaris sebagai pejabat umum yang berwenang membuat akta autentik dan kewenangan
lain yang dimuat dalam UUJN. Notaris berwenang dalam membuat akta notaris untuk
memberikan jaminan kepastian hukum kepada pihak-pihak dalam akta dan pihak ketiga.
PT memiliki tiga organ PT, yaitu direksi, dewan komisaris, dan Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS). Setiap organ PT memiliki tugas dan kewenangan yang

1
Perseroan Terbatas merupakan badan hukum persekutuan modal yang didirikan berdasarkan
perjanjian untuk melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang terbagi dalam saham atau badan
hukum perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro dan kecil sebagaimana diatur dalam peraturan
perundang-undangan. PT terbagi atas PT Persekutuan Modal yang didirikan oleh dua orang atau lebih dan
PT Perorangan yang dapat didirikan oleh satu orang dengan kriteria Usaha Mikro dan Kecil. Indonesia,
Undang-Undang tentang Cipta Kerja, UU Nomor 11 Tahun 2020, LNRI Tahun 2020 Nomor 245,
TLNRI Nomor 6573, pasal 109.
2
Binoto Nadapdap, Hukum Perseroan Terbatas (Berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun
2007), (Jakarta: Jala Permata Aksara, 2018), hlm. 1.
ditentukan dalam Anggaran Dasar (AD) PT. Perubahan mengenai AD PT harus
diyatakan dalam akta notaris yang kemudian dilakukan permohonan atas perubahan AD
dan perubahan data perseroan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
(Menteri). Permohonan atas perubahan AD PT tersebut dapat diakses dalam Sistem
Administrasi Badan Hukum (SABH).3 RUPS PT memberikan kuasa kepada notaris,
sebagai satu-satunya pihak ketiga, yang dapat mengakses dan melaporkan perubahan
AD dan/atau data perseroan kepada Menteri secara elektronik melalui SABH
berdasarkan akta notaris yang dibuat olehnya. Persoalan kepercayaan para penghadap
berkaitan erat dengan notaris sebagai pejabat,4 artinya negara melalui Menteri
memberikan kepercayaan besar terhadap jabatan notaris.
Perubahan AD harus didasari dengan akta tentang RUPS yang terbagi atas dua,
yaitu RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa (RUPS-LB).5 Secara normatif dalam UUPT
dan peraturan pelaksananya telah ditentukan secara jelas bagaimana prosedur perubahan
data perseroan antara lain pengalihan saham, perubahan anggota direksi dan/atau dewan
komisaris dan perubahan pemegang saham. Dalam praktik, ada notaris yang masih
menyimpangi persyaratan perubahan anggaran dasar PT. Ada kalanya notaris tidak
saksama dalam meneliti Notulen RUPS dan dokumen-dokumen pendukung lainnya
sebelum pembuatan Akta Pernyataan Keputusan Rapat (Akta PKR) PT. Kesalahan
notaris dalam pembuatan Akta PKR menerangkan bahwa notaris tersebut tidak
bertindak sesuai amanah yang diberikan oleh pemberi kuasa yang dalam hal ini adalah
direksi PT.
Salah satu kasus pelanggaran jabatan notaris terhadap Akta PKR adalah Putusan
Majelis Pengawas Wilayah Notaris Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta (Putusan)
Nomor 02/PTS/Mj.PWN.Prov.DKIJakarta/XII/2019. Permasalahan hukum ini dimulai
dengan adanya pelaporan dari anggota masyarakat kepada Majelis Pengawas Notaris
3
Sistem Administrasi Badan Hukum merupakan pelayanan jasa teknologi informasi Perseroan
secara elektronik yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum.
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
tentang Syarat dan Tata Cara Pendaftaran Pendirian, Perubahan dan Pembubaran Badan Hukum
Perseroan Terbatas, Peraturan Kementerian Hukum dan HAM Nomor 21 Tahun 2021, BNRI Tahun
2021 Nomor 470, pasal 1 ayat (3).
4
Abdul Ghofur Anshori, Lembaga Kenotariatan Indonesia-Perspektif Hukum dan Etika,
(Yogyakarta: UII Press, 2009), cet. 2, hlm. 43.
5
Indonesia, Undang-Undang tentang Perseroan Terbatas. Undang-Undang Nomor 40 Tahun
2007, LNRI Tahun 2007 No. 106, TLNRI No. 4756, pasal 78 ayat (1).
Kota Administrasi Jakarta Timur oleh Pelapor, Tuan AR, terhadap Notaris HM. Tuan
AR menyampaikan bahwa dirinya keberatan atas Akta PKR PT KKB yang dibuat
dihadapan Notaris HM yang mana agenda rapatnya menyetujui peralihan saham dan
perubahan anggota direksi dan anggota dewan komisaris dalam PT KKB yang telah
dilaporkan kepada dan diterima oleh Menteri dalam SABH.
Tuan AR tidak pernah menandatangani dan menyetujui adanya peralihan saham
dan perubahan anggota direksi dan anggota dewan komisaris dalam Notulen RUPS-LB
PT KKB tanggal 1 September 2018 yang dibuat di bawah tangan. Tuan AR juga tidak
pernah menandatangani akta pemindahan hak atas saham atau dikenal sebagai Akta Jual
Beli Saham (Akta JBS). Agenda Notulen RUPS-LB PT KKB membahas mengenai
laporan pertanggungjawaban keuangan sedangkan dalam Akta PKR PT KKB
membahas pembukaan, pengalihan/jual beli saham, perubahan susunan pemegang
saham di dalam PT, perubahan direksi dan dewan komisaris di dalam PT dan penutup. 6
Hal ini menjelaskan agenda rapat yang dituangkan dalam Akta PKR PT tersebut tidak
berdasar pada Notulen RUPS-LB PT KKB yang dibuat di bawah tangan.
Penghadap dalam Akta PKR PT adalah penerima kuasa yang kompeten yang
ditunjuk dan diberikan kuasa oleh RUPS untuk menghadap notaris dan menyatakan
kembali isi Notulen RUPS menjadi Akta PKR PT. Keperluan adanya kuasa untuk
menghadap notaris dalam Notulen RUPS PT menjadi Akta PKR merupakan perhatian
penting bagi notaris. Dengan kuasa, memberikan dasar bertindak dari penerima kuasa
yang memperoleh kewenangan untuk menyatakan kembali Notulen RUPS ke dalam
akta notaris.
Dalam Putusan, Nyonya R selaku dewan komisaris dan salah satu pemegang
saham PT KKB menyetujui, menandatangani dan menghadap Notaris HM untuk
menuangkan isi dari Notulen RUPS-LB PT KKB menjadi suatu akta notaris tanpa ada
kuasa untuk menghadap notaris. Notulen RUPS-LB PT KBB dan keterangan penghadap
Nyonya R menjadi dasar pembentukan Akta PKR PT KBB yang isinya menyetujui
adanya peralihan saham, perubahan pemegang saham dan perubahan anggota direksi
dan anggota dewan komisaris. Dalam Putusan, Majelis Pengawas Notaris menetapkan
bahwa Notaris HM telah melakukan pelanggaran jabatan dalam pembuatan akta
sebagaimana diatur dalam Pasal 16 ayat (1) huruf a UUJN bahwa “dalam menjalankan
6
Notaris HM, “Salinan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT. KKB Nomor 178,” Tanggal 24
September 2018.
jabatannya, notaris wajib bertindak amanah, jujur, saksama, mandiri, tidak berpihak,
dan menjaga kepentingan pihak yang terkait dalam perbuatan hukum.”7
Tanpa adanya kuasa untuk menghadap notaris dari RUPS PT KKB
mengakibatkan permasalahan hukum dan merugikan Tuan AR yang tidak menyetujui
keputusan peralihan saham dan perubahan pengurus dalam PT KKB. Pentingnya
pemberian kuasa untuk menyatakan kembali isi RUPS adalah hal yang masih jarang
ditemui dan diteliti dalam penelitian hukum di bidang ilmu kenotariatan. Berdasarkan
uraian di atas, penelitian ini merumuskan identifikasi masalah, sebagai berikut:
1. Bagaimana akibat pelanggaran jabatan yang dilakukan oleh notaris sehubungan
dengan pembuatan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan Terbatas dalam
Putusan Majelis Pengawas Wilayah Notaris Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Nomor 02/PTS/Mj.PWN.Prov.DKIJakarta/XII/2019?
2. Bagaimana upaya hukum bagi pihak yang dirugikan sebagai akibat pembuatan Akta
Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan Terbatas dalam Putusan Majelis Pengawas
Wilayah Notaris Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor
02/PTS/Mj.PWN.Prov.DKIJakarta/XII/2019?
Tujuan penelitian terbagi menjadi tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan
umum dari penelitian tesis ini adalah memberikan analisis terhadap pelanggaran jabatan
dalam pembuatan Akta PKR PT yang mana telah dilaporkan perubahan data perseroan
kepada Menteri dalam SABH tanpa terlebih dahulu meneliti kebenaran formil dalam
Notulen RUPS. Tujuan khusus dari penelitian ini antara lain:
1. Menganalisis akibat pelanggaran jabatan yang dilakukan oleh notaris sehubungan
dengan pembuatan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan Terbatas dalam
Putusan Majelis Pengawas Wilayah Notaris Provinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta Nomor 02/PTS/Mj.PWN.Prov.DKIJakarta/XII/2019.
2. Mengidentifikasi upaya hukum bagi pihak yang dirugikan sebagai akibat
pembuatan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan Terbatas dalam Putusan
Majelis Pengawas Wilayah Notaris Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor
02/PTS/Mj.PWN.Prov.DKIJakarta/XII/2019.

Metode Penelitian
7
Indonesia, Undang-Undang tentang Jabatan Notaris, Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004,
LN No. 117 Tahun 2004, TLN No. 4432 sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun
2014, LN No. 3 Tahun 2014, TLN No. 5491, pasal 16 ayat (1) huruf a.
Penyusunan tesis ini menggunakan bentuk penelitian kepustakaan yuridis normatif.
Penelitian ini bermaksud untuk menelaah norma hukum yang tertulis maupun tidak
tertulis8 serta tinjauan terhadap norma hukum tertulis yang mencangkup penelitian
terhadap asas-asas hukum.9 Tesis ini akan menelusuri dan menganalisis norma-norma
hukum yang berkaitan dengan substansi penelitian. Penelitian ini akan meneliti praktik
notaris yang berkisar pada akibat pelanggaran jabatan notaris dalam menuangkan
Notulen RUPS menjadi Akta PKR PT. Penelitian ini dilakukan melalui studi
dokumen/literatur dengan penelusuran dan pengumpulan data dan informasi melalui
peraturan perundang-undangan, buku, jurnal publikasi, tesis, referensi dan lain-lain.
Penelusuran data dan informasi juga dilakukan melalui wawancara untuk mendapatkan
perspektif, saran dan pendapat hukum dalam memberikan memecahkan atau mengatasi
suatu permasalahan yang diteliti ini.
Tipologi penelitian yang digunakan adalah tipologi eksplanatoris10 analitis.
Terkait penelitian tesis ini, tesis ini akan mengidentifikasi dan menganalisis mengenai
akibat pelanggaran jabatan notaris sehubungan dengan pembuatan Akta PKR PT
berdasarkan Notulen RUPS dalam Putusan Nomor
02/PTS/Mj.PWN.Prov.DKIJakarta/XII/2019 dan kewajiban notaris dalam meneliti
kebenaran formil berdasarkan dokumen yang diserahkan oleh penghadap sebelum
menuangkan Notulen RUPS PT ke dalam akta notaris. Sebagai akibat dari adanya
pelanggaran jabatan notaris tersebut, tesis ini juga mengidentifikasi upaya hukum yang
dapat dilakukan oleh pihak yang dirugikan sehubungan dengan pembuatan Akta PKR
dalam Putusan Nomor 02/PTS/Mj.PWN.Prov.DKIJakarta/XII/2019.
Jenis bahan hukum sebagai data sekunder digunakan dalam tesis ini adalah
bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Dalam penelitian ini yang menjadi
bahan hukum primer, yakni meliputi namun tidak terbatas pada Undang-Undang Nomor
30 Tahun 2004 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun
2014 tentang Jabatan Notaris, Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang
8
Sri Mamudji, et al., Metode Penelitian dan Penulisan Hukum, cet. 1, (Badan Penerbit Fakultas
Hukum Universitas Indonesia, 2005), hlm. 9-10.
9
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta: UI-Press, 2008), cet. 3, hlm. 51.
10
Penelitian hukum eksplanatoris (explanatory legal study) merupakan penelitian yang bersifat
penjelasan dan bertujuan untuk menguji suatu teori atau hipotesis guna memperkuat atau menolak teori
atau hipotesis hasil penelitian yang ada. Abdulkadir Muhammad, Hukum dan Penelitian Hukum,
(Bandung: Citra Aditya Bakti, 2004), hlm. 49.
Perseroan Terbatas, Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja,
Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 21 Tahun 2021 tentang
Syarat dan Tata Cara Pendaftaran Pendirian, Perubahan dan Perubahan Badan Hukum
Perseroan Terbatas dan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Bahan hukum sekunder
terdiri atas buku, jurnal ilmiah, hasil penelitian, artikel, dan lain sebagainya yang
berhubungan dengan lingkup praktik notaris, khususnya peran notaris dalam pembuatan
Akta PKR PT berdasarkan Notulen RUPS-LB.
Jenis data merupakan suatu metode untuk menentukan hasil. Data primer dan
data sekunder adalah jenis-jenis data yang digunakan dalam penelitian yuridis normatif
ini. Data primer meliputi peraturan perundang-undangan, yurisprudensi dan peraturan
positif lainnya. Sebagai bentuk penelitian data sekunder, wawancara juga dilakukan
terhadap notaris, anggota Majelis Pengawas Notaris Wilayah Provinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta dan Wakil Ketua Majelis Pengawas Pusat Notaris untuk memperoleh
pendapat hukum mengenai pengetahuan dan praktik notaris yang berkisar pada
pelanggaran jabatan notaris dalam menuangkan Notulen RUPS menjadi Akta PKR PT.
Alat pengumpulan data yang diperoleh penulis menggunakan data sekunder
diperoleh dari library research,11 yang meliputi buku, jurnal ilmiah, hasil penelitian,
internet, dan peraturan perundang-undangan serta hasil wawancara. Penelitian ini
menggunakan studi dokumen yang diolah dengan metode analisis data yang bersifat
kualitatif. Metode analisis dengan data kualitatif adalah penelitian yang menggunakan
data sekunder, yang meliputi buku, jurnal ilmiah, hasil penelitian, artikel, dan peraturan
perundang-undangan serta wawancara. Bentuk hasil penelitian tesis ini adalah bentuk
analisis hukum secara ilmiah.

Pembahasan

Dalam Putusan Nomor 02/PTS/Mj.PWN.Prov.DKIJakarta/XII/2019 menunjukkan


beberapa pelanggaran dalam pembuatan Akta PKR PT KKB oleh Notaris HM, antara
lain:
1. Tidak ada kuasa untuk menyatakan kembali isi dari Notulen Rapat Umum
Pemegang
Saham Luar Biasa menjadi Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan Terbatas

11
Soekanto, Pengantar…, hlm. 2.
Nyonya R bertindak tanpa adanya kuasa untuk menuangkan isi dari Notulen
RUPS-LB PT KKB ke dalam Akta PKR Nomor 178 tanggal 24 September 2018.
Pelanggaran yang dilakukan Notaris HM dalam pembuatan Akta PKR PT KKB
menerangkan kewenangan bertindak dari Nyonya R, yaitu:
“Nyonya R…
-menurut keterangannya dalam hal ini, bertindak atas kekuatan kuasa yang
tercantum dalam Notulen Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada
hari Sabtu, tanggal 01-09-2018 (satu September dua ribu delapan belas) dari
dan oleh karena itu untuk dan atas nama Perseroan PT KKB…”12

Pada bagian akhir Notulen RUPS-LB PT KKB yang dituangkan dalam Akta PKR
tersebut, tidak menyebutkan pemberian kuasa kepada Nyonya R untuk menuangkan
hasil Notulen RUPS-LB PT KKB ke dalam akta notaris. Notaris HM tidak meminta
surat kuasa khusus dari RUPS-LB PT KKB untuk menuangkan isi Notulen RUPS-
LB PT KKB tersebut ke dalam akta notaris.
Pemberian kuasa khusus diatur dalam KUHPerdata, yaitu “pemberian kuasa
dapat dilakukan secara khusus, yaitu hanya mengenai satu kepentingan tertentu atau
lebih, atau secara umum, yaitu meliputi segala kepentingan pemberi kuasa.” 13 Pasal
1793 KUHPerdata mengatur pemberian kuasa secara tertulis dan secara lisan.
Pemberian kuasa yang dituangkan dalam Notulen RUPS merupakan pemberian
kuasa khusus yang dibuat secara tertulis dengan surat di bawah tangan sesuai
dengan Pasal 1795 KUHPerdata. Pemberian kuasa secara lisan dari RUPS tidak
dapat dijadikan dasar bagi notaris untuk menuangkan Notulen RUPS ke dalam akta
notaris. Pemberian kuasa dari RUPS harus dinyatakan tegas dalam Notulen RUPS
secara tertulis sebagai legalitas formil bagi notaris untuk menuangkan hasil RUPS
ke dalam Akta PKR PT. Pemberian kuasa secara khusus dari RUPS untuk
menuangkan Notulen RUPS ke dalam Akta PKR PT dapat dinyatakan secara tegas
dalam Notulen RUPS yang dibuat di bawah tangan atau di buat dalam akta notaris.
Dalam pemberian kuasa khusus yang dicantumkan dalam Notulen RUPS,
penerima kuasa tidak dapat menjalankan perbuatan hukum di luar kuasa yang
diberikan kepadanya. Atas dasar adanya kuasa dalam Notulen RUPS, penerima

12
Notaris HM, “Salinan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT. KKB Nomor 178,” Tanggal 24
September 2018.
13
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata [Burgerlijk Wetboek], diterjemahkan oleh Subekti dan
Tjitrosudibio, (Jakarta: Balai Pustaka, 2009), pasal 1795.
kuasa meminta notaris untuk menyatakan kembali hasil RUPS ke dalam akta
notaris. Menurut Leolin Jayayanti, tindakan dari penghadap Nyonya R dalam
menuangkan isi dari Notulen RUPS-LB PT KKB menjadi Akta PKR PT tersebut
adalah tidak sah.14 Hal ini dikarenakan tidak adanya pemberian kuasa dari RUPS
untuk menghadap dan meminta notaris menuangkan Notulen RUPS menjadi akta
notaris.
Notulen RUPS yang mencakup keputusan-keputusan mengenai perubahan
anggaran dasar harus dinyatakan dalam akta notaris dalam waktu tiga puluh hari.15
Dalam hal Notulen RUPS tersebut tidak mencantumkan pemberian kuasa tersebut,
maka perlu dibuat surat kuasa khusus yang menguasakan untuk menghadap dan
meminta notaris menuangkan isi Notulen RUPS tersebut menjadi Akta PKR.16
Selain dari kuasa untuk menyatakan kembali hasil RUPS, Notaris HM sepatutnya
meminta kuasa untuk melakukan pelaporan kepada Menteri atas perubahan data
perseroan yang dimaksud dalam Notulen RUPS-LB PT KKB.
Dengan adanya dasar kewenangan penghadap untuk menandatangani Akta
PKR, memberikan suatu jaminan kepastian dan kebenaran atas isi Notulen RUPS
PT. Pemberian kuasa khusus ini dimaksudkan untuk menerangkan kewenangan dari
subjek hukum yang menghadap dan meminta notaris untuk menuangkan Notulen
RUPS ke dalam Akta PKR PT. Pemberian kuasa dari RUPS tersebut dapat dimuat
dalam surat kuasa di bawah tangan terpisah yang ditandatangani oleh seluruh
pemegang saham PT yang menjadi bagian dari Notulen RUPS PT.
2. Tidak ada akta pemindahan hak atas saham
Berdasarkan Putusan Nomor 02/PTS/Mj.PWN.Prov.DKIJakarta/XII/2019,
Tuan AR tidak pernah menandatangani akta pemindahan hak atas saham atau Akta
JBS. Dalam Putusan, tidak menjelaskan adanya bahwa Notaris HM meminta atau
menerima:
a. Akta JBS yang meliputi nama dan jumlah saham yang dimiliki, yang dibuat
dalam akta notaris atau dibuat dalam surat di bawah tangan.

14
Hal ini disampaikan Leolin Jayayanti, S.H. selaku Notaris di Jakarta dalam wawancara yang
dilaksanakan pada tanggal 19 April 2022, pukul 12.00 WIB melalui Whatsapp Call.
15
Indonesia, Undang-Undang tentang Perseroan Terbatas…, pasal 21 ayat (5).
16
Hal ini disampaikan Leolin Jayayanti, S.H. selaku Notaris di Jakarta dalam wawancara yang
dilaksanakan pada tanggal 19 April 2022, pukul 12.00 WIB melalui Whatsapp Call.
b. bukti bayar atau kwitansi terkait saham milik Tuan AR yang dialihkan/dijual
kepada Pihak Lain.
Setelah dilakukan laporan data perseroan PT KKB kepada Menteri, maka telah
terjadi pengalihan saham dari Tuan AR kepada Pihak Lain. Ketentuan Pasal 12 ayat
(2) huruf a Permenkumham Nomor 21 Tahun 2021, menyebutkan:17

“Dokumen perubahan data perseroan sebagaimana dimaksud pada ayat 1


disimpan Notaris untuk:
a. perubahan susunan pemegang saham karena pengalihan saham dan/atau
perubahan jumlah kepemilikan saham yang dimiliki, berupa:
1. akta tentang perubahan susunan pemegang saham yang meliputi
nama
dan jumlah saham yang dimiliki; dan/atau
2. akta pemindahan hak atas saham sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.”

Terkait dengan tindakan yuridis pengalihan saham tersebut, MPWN dalam


Putusan Nomor 02/PTS/Mj.PWN.Prov.DKIJakarta/XII/2019 tidak menyebutkan
bahwa Notaris HM memiliki bukti legalitas peralihan saham, yaitu Akta JBS. Tuan
AR tidak pernah menjual saham dan menandatangani Akta JBS berkaitan dengan
seluruh saham yang dimiliki olehnya. Pemindahan hak atas saham melalui jual beli
merupakan perbuatan hukum yang sepatutnya notaris paham. Berdasarkan ketentuan
Pasal 56 ayat (1) UUPT, yang menyebutkan “pemindahan hak atas saham dilakukan
dengan akta pemindahan hak”.18
Pasal 56 ayat (1) UUPT tersebut menyebutkan akta pemindahan hak atas
saham dapat dibuat dalam akta notaris atau akta di bawah tangan. Akta PKR PT
KKB bukan merupakan bukti yang menunjukkan adanya pengalihan atas saham.
Akta PKR PT KKB hanya memuat hasil RUPS yang menyetujui adanya peralihan
saham. Selain Notulen RUPS, Notaris HM seharusnya meminta Akta JBS yang
menjadi dokumen legalitas pemindahan hak atas saham yang dimiliki oleh Tuan AR
kepada Pihak Lain setelah memperoleh persetujuan pengalihan saham dalam RUPS-
LB PT KKB. Notaris HM seharusnya meneliti AD PT KKB, UUPT dan peraturan

17
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia tentang Syarat dan Tata Cara Pendaftaran Pendirian, Perubahan dan Pembubaran Badan
Hukum Perseroan Terbatas, Peraturan Kementerian Hukum dan HAM Nomor 21 Tahun 2021, BNRI
Tahun 2021 Nomor 470, pasal 12 ayat (2) huruf a.
18
Indonesia, Undang-Undang tentang Perseroan Terbatas…, pasal 56 ayat (1).
terkait mengenai persyaratan pengalihan saham karena jual beli. Hal ini ditujukan
sebagai pemenuhan persyaratan melakukan pelaporan perubahan data perseroan
dalam SABH oleh notaris.
3. Tidak menuangkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham sesuai dengan Notulen
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT KKB
Dalam Putusan, RUPS-LB PT KKB yang diadakan pada tanggal 1
September 2018 membicarakan mengenai laporan pertanggungjawaban keuangan
PT KKB. Tuan AR tidak pernah menyetujui adanya peralihan saham dan perubahan
anggota direksi dan dewan komisaris dalam RUPS-LB PT KKB tersebut. Agenda
rapat dalam Akta PKR PT KKB adalah mengenai pembukaan, pengalihan/jual beli
saham, perubahan susunan pemegang saham, perubahan susunan anggota direksi
dan anggota dewan komisaris dan penutup.19 Keterangan yang dituangkan dalam
Akta PKR PT KKB menerangkan bahwa Tuan AR menyetujui hasil RUPS-LB PT
KKB.
Dalam menuangkan hasil RUPS tersebut, notaris tidak diperkenankan
menambah, mengurangi atau mengubah selain dari hasil rapat dalam Notulen RUPS
PT. Notulen RUPS PT merupakan dasar pembuatan Akta PKR PT yang dilekatkan
pada minuta Akta PKR PT. Notaris menuangkan hasil RUPS dalam Akta PKR PT
harus sesuai dengan hasil RUPS yang dimuat dalam Notulen RUPS. Dengan tidak
menuangkan sesuai dengan hasil Notulen RUPS ke dalam akta notaris, dapat
menimbulkan potensi permasalahan hukum di kemudian hari bagi pihak
berkepentingan dan notaris.
Notaris HM tidak menerima dan memiliki kelengkapan dokumen yang menjadi
dasar pembuatan Akta PKR PT KKB, seperti tidak ada kuasa dan tidak ada Akta JBS.
Dengan kelengkapan dokumen sebagai dasar pembuatan Akta PKR PT KKB
membuktikan apa yang disampaikan oleh Nyonya R sebagai suatu kebenaran formil.
Notaris HM tidak meneliti kebenaran formil berkaitan penyelenggaraan RUPS PT yang
dituangkan dalam Notulen RUPS-LB PT KKB. Meneliti secara saksama kebenaran
formil dalam Notulen RUPS merupakan kewajiban notaris untuk memastikan
penyelenggaraan RUPS telah sesuai dengan ketentuan dalam AD PT dan UUPT.

19
Notaris HM, “Salinan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT. KKB Nomor 178,” Tanggal 24
September 2018.
Akibat tidak memenuhi syarat formil pembuatan akta menyebabkan kerugian
bagi pihak yang berkepentingan. Pihak yang berkepentingan adalah Tuan AR yang
dirugikan karena telah beralihnya jumlah saham yang dimiliki oleh Tuan AR kepada
Pihak Lain berdasarkan Akta PKR PT KKB. Peralihan saham dari Tuan AR kepada
Pihak Lain sudah dilaporkan oleh Notaris HM dan diterima berdasarkan SP Perubahan
Data Perseroan PT KKB yang telah diterbitkan oleh Menteri. Dengan beralihnya saham
mengakibatkan hak-hak atas saham ikut berpindah kepada Pihak Lain sesuai dengan
Pasal 52 ayat (1) UUPT.
Pelanggaran yang dilakukan oleh Notaris HM menunjukkan ketidaksesuaian
pelaksanaan kewajiban pembuatan Akta PKR PT KKB dengan ketentuan dalam Pasal
16 ayat (1) huruf a yang menyebutkan “dalam menjalankan jabatannya, notaris wajib
bertindak amanah, jujur, saksama, mandiri, tidak berpihak, dan menjaga kepentingan
pihak yang terkait dalam perbuatan hukum.”20 Notaris HM sepatutnya menerangkan
kepada penghadap Nyonya R mengenai dokumen yang menjadi pemenuhan syarat
pelaporan perubahan data perseroan yang dimaksud dalam Akta PKR PT KKB yang
meliputi kuasa dari RUPS untuk menyatakan kembali Notulen RUPS menjadi akta,
kuasa dari RUPS untuk melakukan pelaporan perubahan data perseroan dan Akta JBS.
Dalam hal tidak dipenuhinya dokumen yang menjadi syarat formil pembuatan
Akta PKR tersebut, Notaris HM seharusnya memberikan alasan untuk menolak. Dalam
penjelasan Pasal 16 ayat (1) huruf e UUJN menerangkan bahwa yang dimaksud dengan
‘alasan untuk menolaknya’ adalah notaris dapat menolak dengan alasan yang
mengakibatkan notaris tidak berpihak. Tidak memihak berarti notaris berada di luar para
pihak yang melakukan perbuatan hukum dan bukan sebagai salah satu pihak. 21 Notaris
HM dapat menolak dengan alasan Nyonya R tidak mempunyai kewenangan bertindak
untuk melakukan perbuatan, atau hal lain yang tidak dibolehkan dalam Undang-
Undang.
Notaris dalam menjalankan jabatannya berwenang memberikan penyuluhan
hukum kepada para pihak mengenai perbuatan hukum yang dituangkan dalam Akta
PKR PT. Dalam memberikan penyuluhan hukum, notaris sepatutnya melakukan
verifikasi terhadap Notulen RUPS PT yang diterimanya yang berkaitan dengan

20
Indonesia, Undang-Undang tentang Jabatan Notaris, pasal 16 ayat (1) huruf a.
21
Habib Adjie dan Rusdianto Sesung, Tafsir, Penjelasan dan Komentar atas Undang-Undang
Jabatan Notaris, (Bandung: PT Refika Aditama, 2020), hlm. 276.
kewenangan bertindak, identitas dan kecapakan dari penghadap. Notaris dapat membuat
akta tanpa menjamin kebenaran formil atas akta yang dibuatnya yang mengakibatkan
adanya pelanggaran prosedural dalam pembuatan akta.22 Dalam Putusan Nomor
02/PTS/Mj.PWN.Prov.DKIJakarta/XII/2019, pihak yang menghadap Notaris HM hanya
menyerahkan dokumen yang telah disangka dirasa benar dan cukup untuk melakukan
perubahan data perseroan pada PT KKB. Notaris HM harus terlebih dahulu memeriksa
dokumen yang diterimanya secara saksama sebelum menuangkan dalam akta notaris.
Dalam hal dokumen belum lengkap, Notaris HM sepatutnya memberikan penyuluhan
hukum mengenai pemenuhan syarat formil pembuatan Akta PKR PT. Apabila
ditemukan dasar tindakan yang belum sesuai dan dokumen yang belum dipenuhi sesuai
dengan peraturan yang berlaku, Notaris HM dapat menolak untuk menuangkan hasil
Notulen RUPS tersebut ke dalam akta notaris.
Prinsip kehati-hatian perlu dijalankan oleh notaris guna mengurangi potensi
terjadinya permasalahan hukum terhadap akta yang dibuatnya di kemudian hari.23
Dengan ditandatangani Akta PKR PT KBB, seharusnya Notaris HM dapat memberikan
pertanggungjawaban berupa jaminan kepastian hukum mengenai kebenaran formil
dalam Notulen RUPS. Pelanggaran dalam pembuatan Akta PKR PT tanpa adanya
jaminan kebenaran formil menimbulkan kerugian bagi pihak yang berkepentingan.
Notaris HM dapat dituntut atas penggantian biaya dan ganti rugi yang diderita oleh
Tuan AR. Ganti rugi tersebut berupa penggantian uang dan pemulihan kembali
administrasi perseroan sebelum dibuatnya Akta PKR PT KKB.
Dalam hukum perdata, terdapat dua gugatan yang dapat diajukan, yaitu gugatan
perbuatan melawan hukum dan gugatan atas wanprestasi. Gugatan perdata yang dapat
diajukan oleh Tuan AR termasuk dalam gugatan perbuatan melawan hukum. Sesuai
dengan Pasal 1365 KUHPerdata, Tuan AR dapat mengajukan gugatan adanya
pemenuhan unsur perbuatan melawan hukum yang dilakukan Notaris HM, dengan
bukti-bukti sebagai berikut:
1. Adanya perbuatan melawan hukum
Pelanggaran yang dilakukan oleh Notaris HM menunjukkan ketidaksesuaian
pelaksanaan kewajiban notaris dalam Pasal 16 ayat (1) huruf a UUJN. Notaris HM

22
Sjaifurrachman dan Habib Adjie, Aspek Pertanggungjawaban Notaris dalam Pembuatan Akta,
(Bandung: Madar Maju, 2011), hlm. 120.
23
Ibid.
tidak meneliti kebenaran formil dalam Notulen RUPS dan meminta kelengkapan
dokumen sebagai dasar pembuatan Akta PKR PT sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. Tidak terpenuhinya syarat formil pembuatan akta
ditunjukkan dengan Notaris HM membuat Akta PKR PT tanpa adanya kuasa dan
tanpa adanya akta pemindahan hak atas saham. Dengan diterimanya Notulen
RUPS-LB PT KKB, seharusnya Notaris HM memeriksa apakah pelaksanaan RUPS
telah memenuhi ketentuan dalam AD PT dan UUPT.
Dalam melakukan pelaporan kepada Menteri perihal perubahan susunan
pemegang saham karena jual beli saham, notaris tidak dapat mendasar hanya pada
Akta PKR PT berdasarkan Notulen RUPS. Akta PKR PT hanya memuat hasil
RUPS yang menyetujui pengalihan saham oleh pemegang saham kepada pihak
lain/pemegang saham lain dalam PT. Akta PKR PT bukan merupakan dokumen
legalitas pemindahan hak atas saham dalam PT. Dengan tidak meminta Akta JBS,
menunjukkan adanya pelanggaran ketentuan dalam Pasal 1320 KUHPerdata
dimana tidak adanya perjanjian pengalihan hak atas saham yang disepakati oleh
Tuan AR dan Pihak Lain.
2. Adanya kesalahan
Kesalahan Notaris HM adalah mengambil keputusan untuk menuangkan
Notulen RUPS-LB PT KKB menjadi Akta PKR PT tanpa memeriksa secara
saksama isi Notulen RUPS-LB PT KKB yang diterimanya. Menurut Pasal 1365
KUHPerdata, perbuatan yang dilakukan dengan sengaja atau dilakukan dengan
kurang hati-hati memiliki akibat hukum yang sama. Notaris HM dapat diminta
pertanggungjawaban atas kerugian yang disebabkan dari perbuatan melawan
hukum yang dilakukannya.
3. Adanya kerugian;
Tuan AR merugi atas telah dibuatnya Akta PKR PT KKB yang tidak sesuai
dengan hasil RUPS-LB PT KKB yang diselenggarakan pada tanggal 1 September
2018. Atas perubahan data perseroan yang sudah dilaporkan dan diterima dalam
SABH, menimbulkan kerugian bagi Tuan AR. Kerugian terbagi atas kerugian
materil dan kerugian immaterial. Kerugian materil yang dapat diderita oleh Tuan
AR adalah nilai saham milik Tuan AR yang telah beralih kepada Pihak Lain tanpa
persetujuan dan pengetahuan Tuan AR. Kerugian immaterial yang dapat dialami
oleh Tuan AR meliputi gaji, tunjangan sebagai anggota direksi PT KKB,
penerimaan dividen sebagai pemegang saham PT KKB dan biaya pengurusan
pengajuan gugatan ke Pengadilan Negeri sebagai upaya hukum yang dapat diajukan
oleh Tuan AR.
4. Adanya hubungan kausal antara perbuatan melawan hukum oleh Notaris HM dan
kerugian yang dialami Tuan AR
Berdasarkan Akta PKR PT KKB yang dibuat di hadapan Notaris HM,
dokumen-dokumen untuk keperluan perubahan data perseroan PT KKB masih
belum lengkap. Perbuatan melawan hukum yang dilakukan Notaris HM dengan
tidak meneliti kebenaran formil dalam pembuatan Akta PKR PT KKB
menyebabkan kerugian bagi Tuan AR. Pelaporan dalam SABH mengenai perubahan
susunan pemegang saham tanpa adanya Akta JBS dapat mengakibatkan kerugian
baik materil dan immateril bagi Tuan AR. Pasal 163 HIR menentukan beban
pembuktian dalam pengadilan dimana pihak yang mengaku mempunyai hak
dibebankan dengan beban untuk membuktikan, atau dikenal dengan asas actori
incumbit probation.24 Tuan AR adalah pihak yang diberikan beban pembuktian
untuk menunjukkan adanya hubungan antara dirinya dengan kepentingannya dalam
mengajukan gugatan.

Terhadap pengajuan gugatan pembatalan akta, hakim akan memberikan


pertimbangan apakah suatu akta dapat dibatalkan atau tetap mempunyai kekuatan
hukum yang mengikat para pihak dalam akta.25 Pengajuan gugatan perbuatan melawan
hukum atas pembuatan Akta PKR PT KKB oleh Notaris HM, memberikan
perlindungan hukum bagi Tuan AR yang dirugikan. Sesuai dengan Putusan tersebut,
Tuan AR dapat mengajukan gugatan perdata atas perbuatan melawan hukum Notaris
dengan tuntutan, sebagai berikut:
1. mengabulkan gugatan Tuan AR.
2. membatalkan Akta PKR PT KKB yang dibuat di hadapan Tuan AR.
3. menghukum Nyonya R untuk membayar kerugian materil atas saham milik Tuan
AR yang telah beralih kepada Pihak Lain tanpa persetujuan dan pengetahuan dari

24
Herowati Poesoko, “Penemuan Hukum oleh Hakim dalam Penyelesaian Perkara Perdata,”
Jurnal Hukum Acara Perdata (ADHAPER), Vol. 1 Nomor 2 (2015), hlm. 217.
25
Habib Adjie, Hukum Notaris Indonesia (Tafsir Tematik Terhadap UU Nomor 30 Tahun 2004
tentang Jabatan Notaris, (Bandung: PT Refika Aditama, 2018), hlm. 87.
Tuan AR. Kerugian immaterial berupa penerimaan gaji, tunjangan sebagai anggota
direksi PT KKB, penerimaan dividen sebagai pemegang saham PT KKB dan bea
pengurusan pengajuan gugatan ke Pengadilan Negeri.
4. menghukum Notaris HM karena tidak bertindak amanah, jujur, saksama, mandiri,
berpihak, dan menjaga kepentingan pihak yang terkait dalam perbuatan hukum
yang mengakibatkan kerugian materil dan kerugian immateril.
5. menyatakan tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan hukum atas hasil Notulen
RUPS-LB PT KKB yang dituangkan ke dalam Akta PKR PT KKB yang dibuat di
hadapan Notaris HM.
6. menghukum Nyonya R dan Notaris HM untuk membayar seluruh biaya perkara
tersebut.
Sampai adanya putusan hakim Pengadilan Negeri mempunyai kekuatan hukum
tetap (inkracht), suatu upaya untuk memberikan suatu kepastian hukum yaitu Tuan AR
dapat mengajukan permohonan pemblokiran akses SABH PT KKB berdasarkan Pasal 3
Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 19
Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia
Nomor 24 Tahun 2012 tentang Tata Cara Pemblokiran dan Pembukaan Pemblokiran
Akses Sistem Administrasi Badan Hukum Perseroan Terbatas. Pengajuan pemblokiran
dilakukan dengan melampirkan surat gugatan yang sudah diregister pada Pengadilan
Negeri terkait adanya permasalahan hukum yang sedang terjadi dalam PT KKB. Sampai
dengan dilakukannya pemblokiran atau putusan pengadilan yang telah memperoleh
kekuatan hukum tetap, PT KKB tidak dapat melakukan perubahan anggaran dasar dan
perubahan data perseroan.
Dengan putusan Pengadilan Negeri yang telah berkekuatan hukum tetap
membatalkan Akta PKR PT KKB, Tuan AR dapat mengajukan permohonan kepada
Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) terkait SP Perubahan Data Perseroan PT.
KKB.26 Permohonan kepada PTUN adalah membatalkan dan menyatakan SP Perubahan
Data Perseroan PT KKB tidak memiliki kekuatan hukum. Pembatalan produk Menteri
(SP Perubahan Data Perseroan) hanya dapat diajukan melalui PTUN. Putusan PTUN
dapat memerintahkan Menteri untuk menghapus perubahan data perseroan dalam
SABH yang dilaporkan berdasarkan Akta PKR PT KKB.
26
Hal ini disampaikan Dr. Winanto Wiryomartani, S.H, M.Hum dalam wawancara yang
dilaksanakan pada pada tanggal 15 April 2022, pukul 09.00 WIB melalui Whatsapp Call.
Tuan AR selaku perorangan telah dirugikan dengan dikeluarkannya SP
Perubahan Data Perseroan PT KKB oleh Menteri. Alasan Tuan AR menggugat adalah
karena SP Perubahan Data Perseroan PT KKB bertentangan dengan ketentuan
perundang-undangan. Surat tersebut telah mengubah administrasi susunan pemegang
saham dan susunan anggota direksi dan anggota dewan komisaris dalam PT KKB. Tuan
AR dapat mengajukan permohonan secara tertulis kepada PTUN untuk membatalkan SP
Perubahan Data Perseroan PT KKB yang dilaporkan berdasarkan Akta PKR PT KKB
yang dibuat di hadapan Notaris HM. Dengan dikabulkan pembatalan SP Perubahan
Data Perseroan dalam PT KKB, menyatakan bahwa perubahan data administrasi
berdasarkan Akta PKR PT KKB tersebut menjadi tidak mempunyai kekuatan hukum.
Setelah perubahan tersebut dihapus dalam SABH, apabila ada notaris lain yang
ingin membuat komparisi dari PT KKB, maka tidak perlu mencantumkan Akta PKR PT
KKB yang dibuat di hadapan Notaris HM atau dasar putusan pengadilan negeri yang
telah memperoleh kekuatan hukum tetap tersebut.27 Dalam memberikan kepastian
hukum, notaris tidak dapat menuangkan hasil putusan pengadilan ke dalam akta notaris
untuk melakukan perubahan dalam SABH. Hal tersebut dikarenakan dasar pembuatan
Berita Acara RUPS atau Akta PKR PT harus mendasar pada RUPS PT.
Upaya hukum yang dapat dilakukan oleh Tuan AR sebagai pihak yang dirugikan
adalah mengajukan gugatan perdata untuk membatalkan Akta PKR PT KKB yang
dibuat di hadapan Notaris HM. Setelah putusan pengadilan berkekuatan hukum tetap
membatalkan Akta PKR PT KKB tersebut, dilanjutkan dengan permohonan pembatalan
atas SP Perubahan Data Perseroan PT KKB yang dimohonkan oleh Notaris HM
berdasarkan Akta PKR PT KKB.

Kesimpulan

1. Dalam Putusan Nomor 02/PTS/Mj.PWN.Prov.DKIJakarta/XII/2019, pelanggaran


jabatan yang dilakukan oleh notaris sehubungan dengan pembuatan Akta PKR PT
KKB telah mengakibatkan kerugian bagi Tuan AR dimana kepemilikan sahamnya

27
Hal ini disampaikan Ari Susanto, S.H., M.Kn. selaku Notaris di Kabupaten Bekasi dalam
wawancara yang dilaksanakan pada tanggal 13 April yang dilaksanakan pada tanggal 13 April 2021 pukul
16.30 WIB di Rukan Artha Gading Niaga, Jakarta Utara.
telah beralih kepada pihak lain dan jabatannya sebagai Direksi PT KKB
diberhentikan. Akta PKR PT KKB tersebut telah dilaporkan kepada Menteri,
meskipun tidak ada kuasa dalam Notulen RUPS untuk menyatakan kembali hasil
RUPS ke dalam Akta PKR PT, tidak ada kuasa untuk melakukan pelaporan
perubahan data perseroan kepada Menteri dan tidak ada Akta JBS yang menjadi
dasar bagi notaris untuk melakukan pelaporan perubahan susunan pemegang saham
dan susunan anggota direksi serta anggota dewan komisaris tersebut kepada
Menteri. Pelanggaran yang dilakukan oleh Notaris HM adalah pelanggaran jabatan
notaris dalam Pasal 16 ayat (1) huruf a UUJN sehingga dikenakan
pertanggungjawaban secara administrasi berupa sanksi teguran tertulis.
2. Upaya hukum bagi pihak yang dirugikan sebagai akibat pembuatan Akta PKR PT
dalam Putusan Nomor 02/PTS/Mj.PWN.Prov.DKIJakarta/XII/2019 adalah
mengajukan gugatan perdata kepada Pengadilan Negeri atas perbuatan melawan
hukum yang dilakukan Notaris HM dengan pembuatan Akta PKR PT KKB. Tuan
AR sebagai pihak yang dirugikan harus memberikan bukti adanya perbuatan
melawan hukum yang dilakukan oleh Notaris HM dan kerugian yang dialami Tuan
AR sebagaimana ditentukan dalam Pasal 1365 KUHPerdata. Setelah adanya Putusan
Pengadilan yang berkekuatan hukum tetap yang membatalkan Akta PKR PT KKB,
dilanjutkan dengan permohonan kepada Pengadilan Tata Usaha Negara untuk
membatalkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan
berdasarkan Akta PKR PT KKB. Setelah menjalani upaya hukum di atas, keadaan
data perseroan PT KKB akan kembali ke posisi semula sebelum adanya perubahan
data perseroan berdasarkan Akta PKR PT KKB.

Saran

1. Notaris sepatutnya meneliti kebenaran formil dalam pembuatan Akta PKR PT


berdasarkan Notulen RUPS. Apabila tidak ditemukan dasar bertindak penghadap
sebagai syarat formil pembuatan Akta PKR PT, notaris dapat meminta surat kuasa
di bawah tangan terpisah yang ditandatangani oleh seluruh pemegang saham PT
sebagai bentuk pemberian kuasa dari RUPS untuk menuangkan hasil Notulen RUPS
menjadi Akta PKR PT. Dengan adanya dasar kewenangan penghadap untuk
menandatangani Akta PKR PT, maka dapat memberikan jaminan kebenaran dan
kepastian terhadap isi Notulen RUPS.
2. Notaris sepatutnya menjalankan kewenangannya dalam memberikan penyuluhan
hukum kepada pihak sehubungan dengan pembuatan Akta PKR PT. Notaris juga
harus memastikan pemenuhan syarat formil pembuatan Akta PKR PT dengan
memverifikasi dokumen-dokumen yang diperlukan dalam pembuatan Akta PKR PT,
salah satunya adalah Akta JBS sebagai tindakan yuridis pengalihan saham dalam PT
sebelum menandatangani akta dan melakukan pelaporan perubahan data perseroan
kepada Menteri. Apabila setelah diberikan penyuluhan hukum, penghadap tidak
melengkapi dokumen dan tidak mengindahkan saran dari notaris, notaris
mempunyai alasan untuk menolak untuk membuat Akta PKR PT. Dengan demikian,
penghadap dapat lebih menyadari dan memahami akibat hukum yang dapat
ditimbulkan apabila pembuatan Akta PKR PT dengan syarat formil yang belum
memenuhi ketentuan AD PT dan peraturan perundang-undangan.

Daftar Referensi

Peraturan
Indonesia. Undang-Undang tentang Jabatan Notaris. Undang-Undang Nomor 30
Tahun 2004, LN No. 117 Tahun 2004, TLN No. 4432 sebagaimana diubah
dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014, LN No. 3 Tahun 2014, TLN No.
5491.

________. Undang-Undang tentang Perseroan Terbatas. Undang-Undang Nomor 40


Tahun 2007, LNRI Tahun 2007 No. 106, TLNRI No. 4756.

________. Undang-Undang tentang Cipta Kerja. UU No. 11 Tahun 2020, LNRI Tahun
2020 No. 245, TLNRI No. 6573.

________. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia tentang Syarat dan Tata
Cara Pendaftaran Pendirian, Perubahan dan Pembubaran Badan Hukum
Perseroan Terbatas. Peraturan Kementerian Hukum dan HAM Nomor 21
Tahun 2021, BNRI Tahun 2021 No. 470.

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata [Burgerlijk Wetboek], diterjemahkan oleh


Subekti dan Tjitrosudibio. Jakarta: Balai Pustaka, 2009.

Putusan
Majelis Pengawas Wilayah Notaris Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. “Putusan
Majelis Pengawas Wilayah Notaris Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Nomor 02/PTS/Mj.PWN.Prov.DKIJakarta/XII/2019.” Tanggal 30 Oktober
2019.

Buku
Adjie, Habib. Hukum Notaris Indonesia (Tafsir Tematik Terhadap UU No. 30 Tahun
2004 tentang Jabatan Notaris). Bandung: PT Refika Aditama, 2018.

Adjie, Habib dan Rusdianto Sesung. Tafsir, Penjelasan dan Komentar atas Undang-
Undang Jabatan Notaris. Bandung: PT Refika Aditama, 2020.

Anad, Ghansham. Karakteristik Jabatan Notaris di Indonesia. Jakarta: Prenada Media


Group, 2018.

Anshori, Abdul Ghofur. Lembaga Kenotariatan Indonesia-Perspektif Hukum dan


Etika.
Cet. 2. Yogyakarta: UII Press, 2009.

Mamudji, Sri, et al. Metode Penelitian dan Penulisan Hukum. Depok: Badan Penerbit
Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2005.

Muhammad, Abdulkadir. Hukum dan Penelitian Hukum. Bandung: Citra Aditya Bakti,
2004.

Nadapdap, Binoto. Hukum PT Terbatas (Berdasarkan Undang-Undang No. 40 Tahun


2007). Jakarta: Jala Permata Aksara, 2018.

Sjaifurrachman dan Habib Adjie. Aspek Pertanggungjawaban Notaris dalam


Pembuatan Akta. Bandung: CV. Mandar Maju, 2011.

Soekanto, Soerjono. Pengantar Penelitian Hukum. Cet. 3. Jakarta: UI-Press, 2008.

Jurnal Publikasi

Poesoko, Herowati. “Penemuan Hukum oleh Hakim dalam Penyelesaian Perkara


Perdata.” Jurnal Hukum Acara Perdata (ADHAPER), Vol. 1 No. 2 (2015).

Yuliadi, Anang, Siti Hajati Hoesin dan Mohamad Fajri Mekka Putra. “Akta Pernyataan
Keputusan Rapat Yang Didasarkan Pada Notulen Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa Yang Cacat Hukum (Studi Putusan Majelis Pengawas
Wilayah Notaris Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor
12/PTS/MJ.PWN.PROV.DKIJAKARTA/XI/2018).” Indonesian Notary, Vol. 1
No. 003 (2009).

Lain-Lain
Notaris HM, “Salinan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT. KKB No. 178.” Tanggal
24 September 2018.

You might also like