You are on page 1of 21

BAB IV

ANALISIS DAN PENYAJIAN DATA

A. Penyajian Data

1. Gambaran Umum Asuransi Syariah

a. Sejarah Asuransi Syariah

Asuransi syariah yang pertama kali dibentuk pada tahun 1979.

Ajib, M (2019), mengatakan bahwa konsep asuransi syariah yang

pertama kali diterapkan pada sebuah perusahaan asuransi syariah yaitu

Sudanese Islamic Insurance yang terletak di Sudan.

Perkembangan konsep syariah dari beberapa tahun kebelakang

memang sudah banyak dikenal dikalangan masyarakat bukan hanya

produk-produk konvensional yang banyak digunakan oleh sebagian

masyakat tetapi dalam praktiknya banyak produk yang terlebih dahulu

menggunakan konsep syariah, mulai dari kosmetik, pariwisata,

makanan, dan keuangan. Dari banyaknya produk yang menggunakan

konsep syariah sehingga perkembangan asuransi juga demikian.

Pada tahun 1979 juga diwilayah Uni Emirat Arab mulai

diperkenalkannya konsep asuransi syariah di sebuah perusahaan

asuransi jiwa dan dua tahun sesudahnya tepatnya pada tahun 1981

konsep ini mulai merambat kewilayah Eropa yang mana Swiss menjadi

negara yang pertama membangun perusahaan asuransi syariah dengan

nama Dar al Mâl al Islâmi. Oleh sebab itu, konsep asuransi syariah
mulai banyak digunakan di wilayah Eropa sehingga masuk ke wilayah

Asia.

Dalam perkembangan asuransi syariah di Asia, Indonesia termasuk

negara yang tertinggal dalam menggunakan konsep asuransi syariah

karena pertama kali konsep ini muncul di Malaysia yakni pada tahun

1985 dan setelah beberapa tahun berjalan barulah Indonesia

menerapkan konsep asuransi syariah tepatnya pada tanggal 25 Agustus

1994 disebuah perusahaan yang bernama PT. Asuransi Takaful

Keluarga yang disahkan melalui SK Menkeu dan menjadi Asuransi

Takaful Indonesia.

b. Citra Perusahaan Asuransi Syariah

Citra dari sebuah perusahaan merupakan suatu faktor yang sangat

berperan bagi kelangsungan perkembangan perusahaan itu sendiri dan

citra juga dapat mempengaruhi laba dan ruginya sebuah perusahaan,

terutama untuk perusahaan-perusahaan yang menyediakan jasa seperti

asuransi syariah.

Citra perusahaan asuransi syariah dimata masyarakat tergolong

sangat baik karena pengelolaannya yang menggunakan konsep syariah.

Terlepas dari pandangan masyarakat, sebenarnya konsep asuransi

syariah sendiri menjadi suatu sistem atau manajemen yang sangat

diuntungkan ketika dipasarkan di Indonesia yang mana mayoritas

masyarakatnya menganut agama islam dan menjadi negara yang

mempunyai jumlah penduduk muslim terbanyak didunia.


Dalam perkembangan asuransi syariah dari segi pengetahuan

tentang penerapan konsep syariah memang banyak disetujui atau

dianggap baik oleh masyarakat tetapi dari segi penggunaan jasa

asuransi syariah masih tergolong sangat rendah. Hal ini disebabkan

kurangnya sosialisasi yang dilakukan untuk menarik minat masyarakat

agar menggunakan jasa asuransi syariah sehingga menyebabkan

profitabilitas jasa asuransi syariah dapat bertumbuh.

2. Karakteristik Responden

a. Jenis Kelamin

Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah Presentase

1. Laki-laki 10 33%

2. Perempuan 20 67%

Jumlah 30 100%

Sumber : Hasil Penelitian 2022 (data diolah)

Berdasarkan karakteristik jenis kelamin responden dari masasiswa

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam pada table diatas, diketahui bahwa

responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 10 orang dengan

presentase 33% dan responden berjenis kelamin perempuan sebanyak

20 orang dengan presentase 67% dari jumlah responden sebanyak 30


orang mahasiswa. Sehingga dapat diketahui jumlah responden

perempuan lebih banyak dibandingkan jumlah responden laki-laki.

b. Usia Responden

Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
No. Usia Jumlah Presentase

1. 19 Tahun 4 13%

2. 20 Tahun 6 20%

3. 21 Tahun 20 67%

Jumlah 30 100%

Sumber : Hasil Penelitian 2022 (data diolah)

Berdasarkan hasil penelitian dari table diatas diketahui bahwa

jumlah responden yang berusia 19 tahun berjumlah 4 orang (13%),

jumlah responden yang berusia 20 tahun berjumlah 6 orang (20%), dan

jumlah responden yang berusia 21 tahun berjumlah 20 orang (67%).

Dari data diatas diketahui bahwa jumlah responden yang berusia 21

tahun lebih banyak yaitu 20 orang dari jumlah keseluruhan.

3. Uji Instrumen Penelitian

a. Uji Validitas

Uji Validitas bertujuan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu

item pertanyaan yang digunakan dalam pengumpulan data. Setiap butir

pertanyaan yang dianggap valid jika koefisien korelasi Product Moment


Pearson dimana rhitung > rtabel dimana df = n-2 dengan signifikansi

0,05.

Dengan menggunakan jumlah responden sebanyak 30 responden

maka nilai rtabel df = 30-2 = 28 sehingga rtabel = 0,374.

Tabel 4.3
Hasil Uji Validitas
Variabel No.item rhitung rtabel Keterangan

X1 0,614 0,374 Valid

X2 0,639 0,374 Valid

X3 0,750 0,374 Valid

X4 0,659 0,374 Valid

X5 0,778 0,374 Valid

X6 0,611 0,374 Valid


Minat
X7 0,768 0,374 Valid
Menggunakan (X)
X8 0,677 0,374 Valid

X9 0,765 0,374 Valid

X10 0,734 0,374 Valid

X11 0,701 0,374 Valid

X12 0,728 0,374 Valid

X13 0,648 0,374 Valid

X14 0,699 0,374 Valid

Y1 0,788 0,374 Valid

Y2 0,813 0,374 Valid


Citra Perusahaan Y3 0,758 0,374 Valid

(Y) Y4 0,681 0,374 Valid

Y5 0,666 0,374 Valid

Y6 0,774 0,374 Valid

Y7 0,809 0,374 Valid

Y8 0,761 0,374 Valid

Y9 0,729 0,374 Valid

Y10 0,794 0,374 Valid

Y11 0,731 0,374 Valid

Y12 0,748 0,374 Valid

Y13 0,846 0,374 Valid

Y14 0,857 0,374 Valid

Sumber : Hasil Penelitian Olah Data SPSS 2022.

Dari hasil uji validitas yang disajikan pada tabel di atas

menunjukkan bahwa variabel minat menggunakan (Y) dan citra

perusahaan (X) menunjukkan bahwa seluruh item pertanyaan diatas

dinyatakan valid, karena rhitung > rtabel (0,374).

b. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas adalah uji yang dilakukan untuk mengukur suatu

kuesioner yang merupakan indikator variabel. Suatu kuesioner

dinyatakan reliabel jika jawaban responden terhadap item pertanyaan

dalam suatu kuesioner konsisten dari waktu ke waktu. Suatu variabel

dikatakan reliabel jika nilai Cronbach-Alpha lebih besar dari 0,60.


Table 4.4
Hasil Uji Reliabilitas
Variable Cronbach’s Standard Keterangan
Alpha Reliabilitas
Minat Menggunakan (Y) 0,956 0,60 Reliabel

Citra Perusahaan (X) 0,952 0,60 Reliabel

Sumber : Hasil Penelitian Olah Data SPSS 2022

Dari hasil uji reliabilitas yang disajikan pada tabel di atas

menunjukkan bahwa variable minat menggunakan (Y) memiliki nilai

Cronbach’s Alpha (0,956), dan variabelcitra perusahaan (X) memiliki

nilai Cronbach’s Alpha (0,952). Dengan demikian seluruh variabel

memiliki nilai Cronbach’s Alpha diatas (0,60). Sehingga seluruh

variabel dalam penelitian ini dinyatakan reliabel.

c. Uji Asumsi Klasik

1) Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah data yang

digunakan dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak. Pada

penelitian ini uji normalitas dilakukan menggunakan uji

Kolmogorov-Smirnov dan P-Plot yang diolah menggunakan

bantuan SPSS. Pengambilan keputusan dalam uji normalitas

adalah jika Sig > 0,05 maka data berdistribusi normal dan jika Sig

< 0,05 maka data tidak berdistribusi normal. Serta dilihat juga

sebaran data, jika titik disekitar garis diagonal dan mengikuti arah

garis diagonal, maka data berdistribusi normal, jika data


menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis

diagonal, maka data tidak berdistribusi normal.

Tabel 4.5
Hasil Uji Normatif

Sumber : Hasil Penelitian Olah Data 2022


Gambar 4.1
Hasil Uji Normalitas
Sumber : Hasil Penelitian Olah data SPSS 2022

Dari hasil uji normalitas yang disajikan pada tabel

menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig (2-tailer) yaitu 0,2 lebih

besar dari tingkat signifikansi 0,05 dan memiliki P-Plot dengan

titik-titik yang cenderung mengikuti garis diagonal. Sehingga hal

ini menunjukkan bahwa data berdistribusi normal dan asumsi

normalitas terpenuhi.

2) Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah pada

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel

independen. Cara mendeteksinya yaitu dengan melihat nilai

tolerance dan variance inflation factor (VIF), suatu model

regresi dapat dikatakan bebas dari gejala multikolinearitas

apabila mempunyai nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10.
Tabel 4.6
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa

Unstandardized Standardized Collinearity


Coefficients Coefficients Statistics

Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF

1 (Constant) .032 3.932 .008 .994

Citra .932 .084 .904 11.159 <,001 1.000 1.000


Perusahaan

a. Dependent Variable: Minat Menggunakan

Sumber : Hasil Penelitian Olah Data SPSS 2022

Dari hasil uji multikolinearitas yang disajikan pada tabel

diatas menunjukkan bahwa variabel Citra Perusahaan (X) nilai

tolerance 1.00 > 0,10 dan nilai VIF 1.00 < 10. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa model regresi pada penelitian ini tidak

terjadi multikolinearitas.

3) Uji Heteroskedastitistas

Uji heteroskedastisitas merupakan alat uji model regresi

untuk mengetahui ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan. Jika variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika

berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik

adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas. Nilai absolut residual diregresikan pada

tiap-tiap variabel independen. Dengan uji glejser jika nilai


signifikansi tersebut lebih besar atau sama dengan 0,05 maka

dapat dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas, tetapi jika nilai

signifikansi tersebut kurang dari 0,05 maka dapat dikatakan

terjadi heteroskedastisitas. Berdasarkan scatterplot jika ada pola

tertentu,seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu

yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit)

maka mengindikasikan bahwa penelitian tersebut telah terjadi

heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-

titik menyebar diatas dan dibawah angkat 0 pada sumbu Y,

maka penelitian tersebut tidak terjadi heteroskedastisitas.

Tabel 4.7
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa

Unstandardized Standardized Collinearity


Coefficients Coefficients Statistics

Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF

1 (Constant) -1.592 1.708 -.932 .359

Citra .101 .036 .465 2.778 .010 1.000 1.000


Perusahaan

a. Dependent Variable: Abs_RES

Sumber : Hasil Penelitian Olah Data SPSS 2022

Gambar 4.2
Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber : Hasil Penelitian Olah Data SPSS 2022

Dari hasil uji heteroskedastisitas yang disajikan pada tabel

diatas berdasarkan uji glejser menunjukkan bahwa nilai

signifikansi variabel citra perusahaan (X) adalah 1,00. Karena

tingkat signifikansi seluruh variabel > 0,05 maka sesuai dengan

dasar pengambilan keputusan dalam uji glejser dapat

disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas. Dan dari

scatterplot diatas dapat terlihat titik-titik menyebar secara acak

serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 dan sumbu

Y, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.

d. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda adalah alat analisis peramalan nilai

pengaruh antara dua variabel bebas atau lebih (X) terhadap satu variabel

terikat (Y) dalam rangka membuktikan ada tidaknya hubungan

fungsional atau kausal antara dua variabel bebas atau lebih (X) tersebut
terhadap satu variabel terikat (Y). Persamaan regresi linier berganda

adalah sebagai berikut.

Y=α+bX+E

Dimana :

Y = Variabel dependen (keputusan pembelian)

α = Konstanta

b = Koefisien regresi dari citra perusahaan

X = Variabel independent

e = error / variabel penganggu

Tabel 4.8
Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .032 3.932 .008 .994
Citra Perusahaan .932 .084 .904 11.159 <,001
a. Dependent Variable: Minat Menggunakan
Sumber : Hasil Penelitian Olah Data SPSS 2022

Berdasarkan tabel diatas dapat disusun persamaan regresi linier

berganda antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) dengan
memasukkan koefisien regresi linier berganda ke dalam bentuk

persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:

Y=α+bX+E

Y = 0,32 + 0,932X + E

Persamaan regresi linier berganda dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Nilai konstanta 0,32 dapat diartikan apabila variabel bebas

meningkat. Maka, keputusan menggunakan produk asuransi

syariah hanya sebesar 0,32. Nilai konstanta bernilai negatif,

berarti jika variabel bebas naik atau berpengaruh pada satuan

maka variabel terikat tidak akan naik.

2) Nilai koefisien regresi variabel citra perusahaan (X) sebesar

0,932 ini berarti bahwa variabel citra perusahaan (X)

berpengaruh positif terhadap minat menggunakan atau dengan

kata lain setiap terjadi peningkatan variabel citra perusahaan (X)

sebesar satu-satuan maka minat menggunakan asurasi syariah

dari mahasiswa FEBI UIN Antasari Banjarmasin akan naik

sebesar 0,932 dengan asumsi variabel lainnya adalah tetap atau

konstan.

e. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengukur seberapa

jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Nilai koefisiensi determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang
kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam

menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang

medekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hamper

semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel

dependen.

Tabel 4.9
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate
1 .904a .816 .810 3.664
a. Predictors: (Constant), Citra Perusahaan
b. Dependent Variable: Minat Menggunakan

Sumber : Hasil Penelitian Olah Data SPSS 2022

Dari hasil uji koefisien determinasi yang disajikan pada tabel di

atas menunjukkan bahwa hasil uji koefisien determinasi diperoleh nilai

(R Square) yang diperoleh sebesar 0,816 atau 81,6% yang berarti

sebesar 81,6% minat menggunakan produk asuransi syariah oleh

mahasiswa FEBI UIN Antasari Banjarmasin dipengaruhi citra

perusahaan. Sedangkan sisanya 18,4% dipengaruhi oleh variabel lain

yang tidak dimasukkan pada penelitian saat ini.

f. Uji Hipotesis

1) Uji Simultan (Uji F)


Uji ini dilakukan untuk melihat apakah variabel independen

secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel

dependen. Dengan tingkat signifikansi sebesar 0,05. Pengambilan

keputusannya sebagai berikut:

a) Jika F hitung > F tabel, maka H0 ditolak. Artinya variabel

X memiliki pengaruh secara simultan secara signifikan

terhadap variabel Y.

b) Jika F hitung < F tabetabel, maka H0 diterima. Maka dapat

disimpulkan bahwa secara simultan variabel X tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Y.

Tabel 4.10
Hasil Uji F
ANOVAa
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1671.942 1 1671.942 124.531 <,001b
Residual 375.925 28 13.426
Total 2047.867 29
a. Dependent Variable: Minat Menggunakan
b. Predictors: (Constant), Citra Perusahaan
Sumber : Hasil Penelitian Olah Data SPSS 2022

Dari hasil uji F yang disajikan pada tabel menunjukkan

bahwa Fhitung sebesar 124,531 lebih besar dari Ftabel sebesar 4,17

(nilai Ftabel df = n-k-1) dan nilai signifikansi sebesar 0,001 lebih

kecil dari taraf signifikan yang ditentukan sebesar 0,05 yang

artinya terdapat pengaruh citra perusahaan terhadap minat

mahasiswa FEBI UIN Antasari Banjarmasin menggunakan produk

asuransi syariah.

2) Uji Parsial (Uji T)

Uji ini digunakan untuk mengetahui pengaruh setiap

variabel independen terhadap variabel dependennya secara

terpisah. Dengan tingkat signifikansi sebesar 0,05. Pengambilan

keputusannya sebagai berikut:

a) Jika nilai Thitung > Ttabel maka dapat disimpulkan

bahwa secara parsial variabel X berpengaruh secara

signifikan terhadap variabel Y.

b) Jika nilai Thitung < Ttabel maka dapat disimpulkan

bahwa secara parsial variabel X tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap variabel Y.

Table 4.11
Hasil Uji T
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .032 3.932 .008 .994
Citra Perusahaan .932 .084 .904 11.159 <,001
a. Dependent Variable: Minat Menggunakan
Sumber : Hasil Penelitian Olah Data SPSS 2022

Dari hasil uji T yang disajika pada tabel dapat disimpulkan

sebagai berikut:

Uji hipotesis variabel citra perusahaan (X) terhadap minat

menggunakan (Y). Berdasarkan hasil perhitungan yang telah

dilakukan, menunjukkan nilai koefisiensi bernilai positif dengan

nilai thitung sebesar 11,159 lebih besar dari ttabel sebesar 2,048

(nilai ttabel untuk n=100 dan signifikansi 0,05) dengan hasil

signifikansi sebesar 0,001 lebih kecil dari 0,05. Hal ini

menunjukkan bahwa citra perusahaan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap minat menggunakan produk asuransi syariah

oleh mahasiswa FEBI UIN Antasari Banjarmasin.

B. Analisis Data

Hasil penelitian ini menunjukan variabel citra perusahaan sangat

berpengaruh terhadap minat menggunakan produk asuransi syariah di kalangan

mahasiswa FEBI UIN Antasari Banjarmasin. Citra perusahan memiliki 81,6%

dalam menentukan minat menggunakan produk atau jasa yang dijual. Artinya,
semakin bagus citra suatu perusahaan makan akan semakin banyak orang yang

berminta menggunakan produk atau jasa dari perusahaan tersebut.

Menurut Soemirat dan Adianto (2007), bahwa citra perusahaan adalah

kesan, perasaan dan gambaran dari publik terhadap perusahaan, kesan yang

sengaja diciptakan dari suatu objek, orang-orang atau organisasi.

Berdasarkan hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Leliya dkk (2016) yang mengatakan factor-faktor yang

mempengaruhi minat adalah faktor yang sifatnya psikologis yang menyangkut

aspekaspek perilaku, sikap dan selera. Sehubung dengan citra perusahaan asuransi

syariah dengan citra menerapkan konsep syariah sangat berdampak positif bagi

perusahaan, karena di mayoritas penduduk Indonesia beragama muslim.


BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang sudah dilakukan pada

beberapa bab diatas, maka dapat ditarik sebagai berikut:

Citra perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap minat

menggunakan produk asuransi syariah mahasiswa FEBI UIN Antasari

Banjarmasin ketika faktor-faktor lainnya sudah terpenuhi seperti pendapatan.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan, maka dapat

diajukan beberapa saran sebagai berikut:


1. Bagi universitas, penelitian ini dapat menjadi sumber referensi

kepustakaan bagi pihak kampus sebagai acuan untuk penelitian

selanjutnya dalam melakukan penelitian terhadap faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi minat seseorang dalam menggunakan produk-produk

asuransi syariah.

2. Bagi perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi

dan pengetahuan dalam melakukan evaluasi yang akan dilakukan untuk

mengembangkan bisnis perusahaan.

3. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini diharapkan bisa membantu

dalam memahami sebagian faktor-faktor yang mempengaruhi minat

seseorang dalam menggunakan produk asuransi syariah sehingga dapat

mengembangkan penelitian yang sudah ada.

You might also like