Professional Documents
Culture Documents
Pembahasan Laporan Inosensia
Pembahasan Laporan Inosensia
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara. Sekolah merupakan salah satu lembaga yang
mempunyai peranan penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan seseorang.
Peran sekolah tidak dapat terlepas dari tenaga pendidik yang mampu mendidik
peserta didiknya dengan baik agar dapat menjadi tenaga pendidikan yang profesional.
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Citra Bakti
merupakan salah satu sekolah tinggi yang berperan penting dalam meningkatkan
kualitas pendidikan bagi seluruh mahasiswa agar menjadi tenaga kependidikan yang
profesional. Proses menjadi seorang guru bukanlah hal yang mudah untuk didapatkan
begitu saja, perlu adanya niat dan tekad yang kuat untuk meraihnya. Karena bukan
sebuah profesi saja, guru juga merupakan seorang yang memiliki tugas mulia dimana
Ia harus bisa menjadikan anak-anak didiknya lebih pandai daripada sebelumnya.
Undang- undang nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 1 Ayat (1)
menyatakan bahwa Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta
didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah.
Untuk menanggapi substansi yang diamanatkan dalam Undang-undang nomor
14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 1 Ayat (1) tersebut menjelaskan bahwa
guru harus memiliki kompetensi. Sebagai langkah untuk mendapatkan kompetensi
atau kelayakan menjadi seorang guru yang profesional, diperlukan pendidikan
keguruan yang cukup. Dalam rangkaian pendidikan keguruan itu terdapat program
2
Pengenalan Lapangan Persekolahan yang menjadi salah satu program mata kuliah
wajib sebagai observasi awal bagi mahasiswa STKIP Citra Bakti Semester 4.
Observasi yaitu kegiatan pendahuluan untuk mengamati, mengerti, dan
memahami kondisi sekolah yang akan digunakan untuk pelaksanaan PLP II atau PPL.
Observasi dilakukan pada kondisi fisik maupun non-fisik sekolah. Setelah observasi,
selanjutnya dilakukan analisis situasi. Berdasarkan analisis situasi inilah program
PLP disusun dengan harapan dapat menunjang pengembangan pelaksanaan
pembelajaran di SMP Negeri 5 Bajawa.
Kegiatan observasi dalam hal ini Program Pengenalan Lapangan Persekolahan
(PLP) di sekolah bertujuan agar mahasiswa memperoleh gambaran mengenai kultur
sekolah, perkembangan peserta didik, jati diri guru dan pegawai, hasil dan temuan
yang terkait dengan program studi pendidikan Matematika, proses pembelajaran yang
dilakukan di sekolah beserta kelengkapan sarana dan prasarana yang menunjang
proses pembelajaran di SMP Negeri 5 Bajawa.
1.3.4 Hasil dan temuan yang terkait dengan program studi Pendidikan
Matematika di SMPN 5 Bajawa.
1.4 Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
1) Mengenal secara cermat lingkungan fisik akademik dan sosial di
lingkungan SMPN 5 Bajawa sebagai tempat PLP I.
2) Mampu mengembangkan aspek pribadinya di sekolah selama PLP I.
2. Bagi Lembaga STKIP Citra Bakti
1) Memberi warna aspek keilmuan bagi mahasiswa/mahasiswi
2) Memberikan pengalaman bagi mahasiswa PLP I untuk menjadi
lulusan kependidikan yang siap terjun di masyarakat khususnya dunia
kependidikan.
3) Menjalin kerja sama educational dengan lembaga sekolah tinggi mitra
dalam perwujudan dari salah satu Tridarma Perguruan Tinggi.
4
BAB II
DESKRIPSI DAN REFLEKSI TENTANG KULTUR SEKOLAH, PESERTA
DIDIK, DAN JATI DIRI GURU
2.1 Deskripsi
2.1.1 Profil Sekolah
Setiap sekolah pasti mempunyai profil sekolahnya masing-masing. Hal ini
bertujuan untuk mengetahui secara lebih mendalam mengenai identitas sebuah
sekolah. Demikian halnya dengan SMPN 5 Bajawa. Berikut ini ialah profil sekolah
SMPN 5 Bajawa.
Tabel 2.1.1 Profil Sekolah SMPN 5 Bajawa
1. Identitas Sekolah
1. Nama Sekolah SMP NEGERI 5 BAJAWA
2. NPSN 50306179
Desa Naru
Provinsi NTT
Negara Indonesia
2. Data Pelengkap
6. SK Pendirian Sekolah 142/KEP/PPO/2006
12. Akreditasi B
S.Pd Indonesia
NIP. 197704252008012011
Jumlah 7 13 20
2.2 Refleksi
Syukur dan terimakasih penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
karena oleh rahmat dan berkatNya, penulis dapat melaksanakan program Pengenalan
Lapangan Persekolahan di SMPN 5 Bajawa. Selama kegiatan ini penulis merasa
sangat beruntung karena mendapatkan banyak pengalaman dari berbagai hal terutama
dalam menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi lingkungan sekolah serta dengan
berbagai karakter dari guru maupun siswa.
Pada mulanya penulis sama sekali tidak mengenal bahkan tidak mengetahui
keberadaan SMPN 5 Bajawa yang merupakan satu-satunya Sekolah Menengah
Pertama di Desa Naru, kampung Anasina. Dari kegiatan ini, penulis merasa
bersyukur karena dapat mengetahui keberadaan sekolah bahkan mengenal lebih
tentang situasi sekolah, visi dan misi, tata tertib guru/pegawai dan siswa, jati diri
guru, prestasi-prestasi yang diperoleh siswa baik dari segi akademik maupun non-
akademik, sarana dan prasarana, hubungan antara pendidik dengan peserta didik,
hubungan anatara pendidik dengan pendidik dan pegawai hingga pada permasalahan
yang dihadapi peserta didik di SMPN 5 Bajawa.
Sejak hari pertama hingga hari terakhir penulis merasa kagum karena baik
guru maupun siswa sangat mematuhi protokol kesehatan, siswa dengan teratur
berbaris menanti giliran mencuci tangan dan mengukur suhu tubuh mereka, kemudian
mereka menuju lapangan untuk berjemur dibawah panas matahari 5 menit sebelum
masuk ke ruang kelas.
11
39) Siswa/i dilarang memakai perhiasan emas atau initasi berupa anting-
anting, cincin, kalung, gelang tangan, gelang kaki, dan lain-lain, jika
ada yang berhubungan dengan agama kepercayaan harus dikantongi
40) Siswa/i dilarang memelihara kuku panjang, memakai kutex, lipstik,
eyeshadow, celak dan tato tubuh.
41) Setiap siswa dilarang berambut gondrong, memelihara kumis,
jambang atau jenggot.
42) Siswa/i dilarang membuka kancing baju, melipat celana atau lengan
baju di sekolah.
43) Siswa/i dilarang menerima tamu tanpa seizin guru atau petugas piket
44) Siswa/i dilarang melawan atau berbuat tidak hormat kepada guru,
pegawai atau petugas sekolah
45) Siswa/i dilarang mencat pirang rambut, memakai pengeras rambut
seperti jelly fom dan lain-lain.
46) Siswa/i dilarang meminjam sesuatu dari kelas lain, membeli sesuatu
pada waktu jam belajar
47) Siswa/i dilarang mengambil sesuatu dari rumah karena lupa
membawanya, pada waktu jam belajar
48) Setiap buku dan peralatan sekolah yang dipinjam harus dirawat. Buku
harus disampul dengan plastik dan apabila rusak harus diganti oleh
yang bersangkutan.
49) Setiap kelas wajib memelihara kebersihan dan kerapian kelas masing-
masing serta melengkapi peralatan kelas seperti : gambar Presiden dan
Wakil Presiden, Lambang Burung Garuda, taplak meja, denah kelas,
bulu ayam, penghapus papan tulis dan tempat sampah.
50) Siswa/i diwajibkan menghadiri acara peringatan hari-hari besar
Nasional dan Agama.
3.1.2.2 Implementasi tata tertib SMPN 5 Bajawa
19
Tata tertib sekolah di bagi menjadi dua yaitu tata tertib untuk siswa dan tata
tertib untuk guru. Dari hasil pengamatan penulis, tata tertib sekolah sudah dijalankan
dengan baik. Baik guru maupun siswa sama-sama mengindahkan tata tertib yang
telah sejak semula disepakati seperti hal berpakaian sesuai dengan aturan setiap hari,
hadir di sekolah 15 menit sebelum pelajaran dimulai khususnya selama masa pandemi
covid-19 ini semua siswa maupun guru dan pegawai sama-sama menaati aturan
protokol kesehatan dimana masing-masing orang bersedia suhu tubuhnya diukur,
mencuci tangan dan menggunakan masker serta berjemur di bawah panas matahari
pagi 5 menit sebelum masuk ke ruang kelas. Secara umum pelaksanaan tata tertib di
SMPN 5 Bajawa sudah berjalan sebagaimana mestinya.
Bajawa Meo
8 Juara 3 Tenis Meja Putra 2012 SMP Kec. Ralnerius N.
Bajawa Neke
3.1.6 Hubungan Sekolah dengan Orang Tua Siswa dan Komite Sekolah
21