You are on page 1of 41

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Indonesia merupakan salah negara yang berkembang di benua asia. Seiiring berjalannya
waktu dengan semakin pesatnya perkembangan jaman dan teknologi, peningkatan kualitas
sumber daya manusia khususnya dalam bidang pendidikan sangat dibutuhkan.
Dengan adanya pendidikan yang merupakan kebutuhan hidup setiap manusia di era
globalisasi ini sangat mempengaruhi kemajuan suatu bangsa. Maka dari itu, dibutuhkan tenaga -
tenaga pendidik atau guru yang profesinal dalam melaksanakan tugasnya agar sesuai dengan
tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan teknologi,dan seni serta sesuai dengan Undang -
Undang Pendidikan Nasional.
Menjadi seorang guru yang profesional bukanlah hal yamg mudah. Semua itu
memerlukan suatu proses dan tidak dapat dilakukan hanya dalam sekejap mata dan tidak cukup
dengan memperoleh pengetahuan dalam bentuk teori di bangku kulia saja. Calon guru dituntut
memiliki pengetahuan dan pengalaman yang mendalam sebelum mentransfer pada anak
didik.Untuk memperoleh pengalaman tersebut perlu adanya suatu program yang memungkinkan
bagi mahasiswa calon guru untuk terjun langsung ke lapangan untuk mengenal secara langsung
lingkungan fisik, administrasi, akademik, sosial - psikologis, kurikulum sekolah serta sistem
pengelolaan yang dikembangkan di sekolah.
Untuk memenuhi tuntutan ini, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan STKIP
Citra Bakti Ngada berusaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang harus dimiliki oleh
seseorang mahasiswa calon guru dari sejak dini melalui beberapa kegiatan penunjang
profesionalnya, salah satu adalah PLP -1.
PPL-Awal adalah serangkaian kegiatan yang diprogramkan PLP (Pengenalan Lapangan
Persekolahan) yang memungkinkan mahasiswa mengenal lingkungan fisik dan non fisik sekolah
yang harus mereka kenal dan pahami secara dini sebagai calon guru yang profesional.
2

Pelaksanaan PLP-1 yang dilakukan secara bertahap dan terpadu akan menunjang
profesional guru yang handal dapat dilakukan melalui wawancara, observasi, diskuai dan ikut
berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan terkait (kecuali mengajar) untuk mengenali
lingkungan fisik dan non-fisik dan tingkah laku siswa di dalam dan di luar kelas serta mengenal
proses belajar mengajar (PBM).

Dengan dilaksnakannya kegiatan PLP-1 mahasiswa sebagai calon guru dapat mengetahui dan
memahami secara langsung dan cermat tentang keadaan lingkungan sekolah, kehiupan sosial
budaya sekolah, tata tertib, perangkat adminitrasi kelas, program ekstra dan ko-ekstra sekolah,
persiapan dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar ,hubungan antar siswa, guru dan pegawai
serta ketua komite dan pihak - pihak luar.

1.2. Rumusan Masalah


1.2.1. Bagaimana kultur di sekolah?
1.2.2. Bagaimana perkembangan peserta didik?
1.2.3. Bagaimana jati diri guru sekolah dan kelas?
1.2.4. Apa saja kegiatan kurikuler dan ko-kurikuler di sekolah?

1.3. Tujuan
1.3.1. Untuk mengetahui kultur di sekolah?
1.3.2. Untuk mengetahui perkembangan peserta didik
1.3.3. Untuk mengetahui jati diri pendidik di sekolah dan kelas
1.3.4. Uuntuk mengetahui kegiatan kurikuler dan no-kurikuler
3

BAB II

DESKRIPSI DAN REFLEKSI TENTANG KULTUR SEKOLAH,PESERTA DIDIK, DAN


JATI DIRI GURU

2.1 DESKRIPSI

Nama : Sekolah Dasar Katolik Gurusina


Status Sekolah :Swasta
Alamat : Desa Watumanu
Kecamatan : Jerebuu Kab. Ngada
Provinsi : Nusa Tenggara Timur
Nama Yayasan : Yayasan Persekolahan Umat Katolik Kabupaten
Ngada (YASUKDA)
Tahun Didirikan : 1 Agustus 1955
Status Tanah : 05/AGR/1971
Nomor Statistik Sekolah : 102241005022
SD Luas Tanah : 2,27 Ha
Paroki : Jerebuu
Kepala Sekolah : Appollonius Appollitus Dopo. S.Pd

2.2 LATAR BELAKANG SEJARAH BERDIRINYA SEKOLAH

Sekolah Dasar Katolik Gurusina merupakan sekolah dasar swasta katolik yang terletak di
Desa Watumanu, Kecamatan Jerebuu, Kabupaten Ngada. Pada awalnya bernama Sekolah Dasar
Katolik Jerebuu 2 yang bertempat di Jerebuu dan didirikan pada tanggal 1 Agustus 1955. Pindah
ke Gurusina, Desa Watumanu pada tahun 1965 dengan nama sekolah SDK Jerebuu 2 dengan
kepala sekolah pertamanya Bapak Aloysius A.Sesapung asal dari Maumere, dan guru-guru
4

pertamanya adalah bapak: Yoseph Rawi, Yoseph Rodja, Wilhelmus Rodja, Paulus Nono,
Antonius Ulu Maku dan Daniel Djaga. SDK Jerebuu 2 menerima siswa dari 3 kampung yaitu
kampung Gurusina, Suza dan Tololela. Jarak dari sekolah ke kampung Gurusina dan Suza sangat
dekat, sekitar 400 meter saja, sedangkan jarak dari sekolah ke kampung Tololela cukup jauh
sekitar 2 km, dan mendaki karena kampung ini berada diatas bukit. Keadaan gedung saat itu
berlantaikan tanah, berdinding pelupu dan beratapkan alang-alang, serta bangku dan meja siswa
terbuat dari bambu dan alat tulis siswa adalah batu tulis dan kalam, Pada tahun 1970 kepala
sekolah digantikan oleh Bapak Nikolaus Nono, asal dari Gurusina bertugas sampai tahun 1975.
Dari tahun 1975 kepala sekolah ketiga yaitu bapak Andreas Loke berasal dari Gurusina dan pada
tahun ini nama sekolah diganti menjadi SEKOLAH DASAR SWASTA KATOLIK GURUSINA
sampai sekarang. Nama sekolah diganti menjadi SDK Gurusina karena bertempat di Gurusina
Desa Watumanu Kecamatan Aimere, pada masa jabatan Bupati Ngada Yan Yos Botha, Camat
Aimere Laus Fernandes, Kepala Desa Watumanu Yohanes Meli Pedhu.Tahun 1975 merupakan
tahun bersejarah karena peletakan batu pertama gedung SDK Gurusina yang dibangun oleh
masyarakat desa Watumanu.

 Alasan pindahnya SDK Jerebuu 2 ke Gurusina Desa Watumanu yang saat


ini menjadi SDK Gurusina :
1. Penduduk di desa Watumanu semakin banyak siswa pun bertambah sehingga dapat
memenuhi syarat untuk mendirikan sebuah sekolah dasar.Jarak jangkau ke SDK
2. Jerebuu 2 di Jerebuu yang sangat sulit karena harus melewati kali kering( Lekolaka) yang
sangat dalam dan terjal yang pada waktu itu menggunakan tangga dari bambu untuk naik
turunnya manusia.
3. Adanya Pembentukan desa Gaya baru
4. Masyarakat desa Watumanu menyadari pentingnya pendidikan dasar, dan lokasinya
memungkinkan untuk membangun sebuah gedung baru sebagai tempat belajar.
 Tokoh – tokoh Pemrakarsa:
Bapak Aloysius A.Sesapung asal dari Maumere, dan guru-guru pertamanya adalah
bapak:Yoseph Rawi, Yoseph Rodja, Wilhelmus Rodja, Paulus Nono, Antonius Ulu Maku
dan Daniel Djaga. SDK Jerebuu 2 menerima siswa dari 3 kampung yaitu kampung
Gurusina, Suza dan Tololela. Jarak dari sekolah ke kampung Gurusina dan Suza sangat
5

dekat, sekitar 400 meter saja, sedangkan jarak dari sekolah ke kampung Tololela cukup jauh
sekitar 2 km, dan mendaki karena kampung ini berada diatas bukit. Keadaan gedung saat itu
berlantaikan tanah, berdinding pelupu dan beratapkan alang-alang, serta bangku dan meja
siswa terbuat dari bambu dan alat tulis siswa adalah batu tulis dan kalam, Pada tahun 1970
kepala sekolah digantikan oleh Bapak Nikolaus Nono, asal dari Gurusina bertugas sampai
tahun 1975. Dari tahun 1975 kepala sekolah ketiga yaitu bapak Andreas Loke berasal dari
Gurusina dan pada tahun ini nama sekolah diganti menjadi SEKOLAH DASAR SWASTA
KATOLIK GURUSINA sampai sekarang. Nama sekolah diganti menjadi SDK Gurusina
karena bertempat di Gurusina Desa Watumanu Kecamatan Aimere, pada masa jabatan
Bupati Ngada Yan Yos Botha, Camat Aimere Laus Fernandes, Kepala Desa Watumanu
Yohanes Meli Pedhu.Tahun 1975 merupakan tahun bersejarah karena peletakan batu
pertama gedung SDK Gurusina yang dibangun oleh masyarakat desa Watumanu.Masyarakat
desa Watumanu ikut berpartisipasi dalam proses pembangunan sekolah di gurusina.

Tanah Sekolah:
Apakah ada perpindahan? Jawabannya:tidak ada.
Lokasi Tanah Sekolah:
1. Tanah Sekolah
Luas : 2,27 Ha
No Akte Tanah : 05/AGR/1971
Tanggal : 20 Januari 1971
Status Tanah : Milik Komite

Batas-batas Sekolah dan Lokasinya secara Administrasi/paroki:


Utara dengan : Wilayah tanah Bapak Thomas Goda
Selatan dengan : Jalan desa
Barat : Wilayah tanah Bapak Thomas Goda
Timor : kampung gurusina/jalan desa

SK Pendiriran Sekolah : Ksr.024.5/23/133 tanggal 5 agustus 1991


SDK Gurusina didirikan : Pada tanggal 1 Agustus 1955
6

Pengukuhannya : Bupati Ngada


Ijin Operasionalnya : No.024 tahun 1993
Nama Sekolah adalah : Sekolah Dasar Katolik GURUSINA

Sekolah Dasar Katolik Gurusina merupakan sekolah dasar swasta katolik yang terletak di
Desa Watumanu, Kecamatan Jerebuu, Kabupaten Ngada. Pada awalnya bernama Sekolah Dasar
Katolik Jerebuu 2 yang bertempat di Jerebuu dan didirikan pada tanggal 1 Agustus 1955. Pindah
ke Gurusina, Desa Watumanu pada tahun 1965 dengan nama sekolah SDK Jerebuu 2 dengan
kepala sekolah pertamanya Bapak Aloysius A.Sesapung asal dari Maumere, dan guru-guru
pertamanya adalah bapak:Yoseph Rawi, Yoseph Rodja, Wilhelmus Rodja, Paulus Nono,
Antonius Ulu Maku dan Daniel Djaga. SDK Jerebuu 2 menerima siswa dari 3 kampung yaitu
kampung Gurusina, Suza dan Tololela. Jarak dari sekolah ke kampung Gurusina dan Suza sangat
dekat, sekitar 400 meter saja, sedangkan jarak dari sekolah ke kampung Tololela cukup jauh
sekitar 2 km, dan mendaki karena kampung ini berada diatas bukit. Keadaan gedung saat itu
berlantaikan tanah, berdinding pelupu dan beratapkan alang-alang, serta bangku dan meja siswa
terbuat dari bambu dan alat tulis siswa adalah batu tulis dan kalam, Pada tahun 1970 kepala
sekolah digantikan oleh Bapak Nikolaus Nono, asal dari Gurusina bertugas sampai tahun 1975.
Dari tahun 1975 kepala sekolah ketiga yaitu bapak Andreas Loke berasal dari Gurusina dan pada
tahun ini nama sekolah diganti menjadi SEKOLAH DASAR SWASTA KATOLIK GURUSINA
sampai sekarang. Nama sekolah diganti menjadi SDK Gurusina karena bertempat di Gurusina
Desa Watumanu Kecamatan Aimere, pada masa jabatan Bupati Ngada Yan Yos Botha, Camat
Aimere Laus Fernandes, Kepala Desa Watumanu Yohanes Meli Pedhu.Tahun 1975 merupakan
tahun bersejarah karena peletakan batu pertama gedung SDK Gurusina yang dibangun oleh
masyarakat desa Watumanu.
Adapun alasan pindahnya SDK Jerebuu 2 ke Gurusina Desa Watumanu yang saat ini
menjadi SDK Gurusina :
1. Penduduk di desa Watumanu semakin banyak siswa pun bertambah sehingga dapat
memenuhi syarat untuk mendirikan sebuah sekolah dasar.
7

2. Jarak jangkau ke SDK Jerebuu 2 di Jerebuu yang sangat sulit karena harus melewati kali
kering (Lekolaka) yang sangat dalam dan terjal yang pada waktu itu menggunakan tangga
dari bambu untuk naik turunnya manusia.
3. Adanya Pembentukan desa Gaya baru
4. Masyarakat desa Watumanu menyadari pentingnya pendidikan dasar, dan lokasinya
memungkinkan untuk membangun sebuah gedung baru sebagai tempat belajar.

Periodisasi Kepemimpinan Kepala Sekolah:


1. Bapak Guru Aloysius A.Sesapung :Tahun 1955-1970 (Maumere)
2. Bapak Nikolaus Nono :dari tahun 1970-1975(Gurusina)
3. Bapak Guru Andreas Loke :dari tahun 1975-
4. Bapak Guru Aloysius Pulu
5. Bapak Guru Pius Daku
6. Bapak Guru S.A. Thomas Ae,S.Ag
7. Bapak Guru Nikolaus Bota Dopo
8. Bapak Guru Appolonius Appolitus Dopo S.Pd (2017-sekarang)
Proses Akreditasi Sekolah
Sekolah Dasar Gurusina telah diakreditasi pada tahun 2018 oleh Lembaga Badan
Akreditasi Nasional (BAN) dengan Nilai akreditasi B
1. Kondisi Riil Sekolah Saat Ini:
a. Gedung Sekolah
 Jumlah Ruangan : 12 Ruangan
 Jumlah ruang Kelas : 6 Kelas
 Ruangan Kepala Sekolah : 1 Ruangan
 Ruangan guru : 2 Ruangan
 Ruangan Koperasi Sekolah : 1 Ruangan
 Ruangan Perpustakaan : 1 Ruangan
 Ruang UKS : 1 Ruangan
 WC Siswa : 4 Buah
 WC Guru : 3 Buah
8

Keadaan Buku

NO JENIS BUKU
JUMLAH
1. Pendidikan Agama Katolik 27
2. IPS 27
3. Bahasa Indonesia 120
4. Matematika 120
5. IPA 112
6. Penjas 30
7. KTK 1
8. Mulok 1
9. Bacaan Perpustakaan 1000
10. Buku Tematik Siswa kelas I 43
11. Buku Tematik Kelas II 43
12. Buku Tematik Kelas IV 20
13. Buku Temati Siswa Kelas V 25
14. Buku Tematik Guru kelas I 3
15. Buku Tematik Guru Kelas II 3
16. Buku Tematik Guru Kelas IV 2
17. Buku Tematik Guru Kelas V 2
18. Buku Bahasa Indonesia Kelas 1 KTSP 5
19. Buku Bahasa Indonesia Kelas 2 KTSP 10
20. Buku Bahasa Indonesia Kelas 3 KTSP 5
21. Buku Bahasa Indonesia Kelas 4 KTSP 5
22. Buku Bahasa Indonesia kelas 5 KTSP 5
23. Buku Bahasa Indonesia kelas 6 KTSP 5
24. Buku IPA Kelas 1 KTSP 5
9

25. Buku IPA Kelas 2 KTSP 10


26. Buku IPA Kelas 3 KTSP 5
27. Buku IPA Kelas 4 KTSP 5
28. Buku IPA Kelas 5 KTSP 5
29. Buku IPA Kelas 6 KTSP 5
30. Buku Matematika Kelas 1 KTSP 5
31. Buku Matematika Kelas 2 KTSP 10
32. Buku Matematika Kelas 3 KTSP 5
33. Buku Matematika Kelas 4 KTSP 5
34. Buku Matematika Kelas 5 KTSP 5
35. Buku Matematika Kelas 6 KTSP 5
36. Buku IPS Kelas 1 KTSP 5
37. Buku IPS Kelas 2 KTSP 10
38. Buku IPS Kelas 3 KTSP 5
39. Buku IPS Kelas 4 KTSP 5
40. Buku IPS Kelas 5 KTSP 5
41. Buku IPS Kelas 6 KTSP 5
42. Buku PKn Kelas 1 KTSP 5
43. Buku PKn Kelas 2 KTSP 5
44. Buku PKn Kelas 3 KTSP 5
45. Buku PKn Kelas 4 KTSP 5
46. Buku PKn Kelas 5 KTSP 5
47. Buku PKn Kelas 6 KTSP 5

Perlengkapan Sekolah

N JENIS
MERK/TYPE/BAHAN JUMLAH
O BARANG
1 Kursi murid Plastik 162
10

2 Meja murid Kayu 70


3 Meja guru Kayu 17
4 Kursi guru Kayu 17
5 Sice Kayu 4
6 Lemari sekolah Kayu 14

7 Weker sekolah 6

8 Komputer 3

9 Laptop 2

Profil Tenaga Guru dan Pegawai


NO Nama Guru dan Tempat dan Pangkat/ Keterangan Status
Pegawai/NIP Tanggal Golongan Jabatan
Lahir

A GURU

1 Appollonius Appolitus Aimere, Penata – Kepala Sekolah PNS


Dopo, S.Pd 22 / 06/1966 III/c
196606222001121004

2 Dhiu Maria Gurusina, Pembina- Guru Kelas II PNS


196112171983022014 17/12/1961 IV/a

3 Yofita Dhone Tololela, Penata Muda Guru PJOK PNS


196704152000122005 15/04/1967 – III/b

4 Martinus Ulu Gurusina, Pengda Tk.I Guru Kelas III PNS


196402292006041008 29/02/1964 – II/d
11

5 Maria Paba, S.Pd Tololela, - Guru Kelas I Guru


16/09/1981 Tetap
Yayasan

6 Bernadeta Bari, S.Pd Langagedha, - Guru Kelas IV Guru


11/02/1990 Tetap
Yayasan

7 Wilfrid Kumi, S.Fil Suza, - Guru Guru


22/02/1992 Pendidikan Tetap
Agama Katolik Yayasan

8 Romana Due, S.Pd Tude, - Guru Kelas V Guru


05/12/1992 Tetap
Yayasan

9 Andreas Nono, S.Pd Cancar, - Guru Kelas VI Guru


12/09/1989 Tetap
Yayasan

B PEGAWAI

1 Anastasia Anu, SE Gurusina, - Pengelola Tata Pegawai


25/08/1977 Usaha Tetap
Yayasan

2 Maria Grasiana Due Suza, - Pengelola Pegawai


10/10/1995 Perpustakaan Tetap
Yayasan

Jumlah Siswa Tiap Kelas


12

KELAS / JUMLAH SISWA


JUMLAH
PROGRAM L P
I 5 5 10
II 6 7 13
III 9 7 16
IV 6 8 14
V 13 5 18
VI 15 8 23
JUMLAH 54 40 94

 Prestasi sekolah
Dilihat dari presentase Lulusan US/UN SD setiap tahun, SDK Gurusina dari tahun 2007-2020
tingkat kelulusannya 100%. Tingkat Provinsi dalam bidang SAINS pada tahun 2019 yang lalu
mendapatkan penghargan berupa piala tetap dan sertifikat. Tingkat Kabupaten lomba sains
mendapat juara 3. Tingkat kecamatan lomba bidang studi mendapatkan sertifikat. Bidang
olahraga, dalam beberapa cabang olahraga, khususnya, Bola kaki dalam ajang O2SN dalam
kurun waktu 5 tahun terakhir. Selain itu,ada juga cabang olahraga yang menjadi unggulan
sekolah ini yaitu Badminton, Volly Putry dan Catur.
 Kondisi Prasarana
Sekolah Dasar Katolik Gurusina terdiri:
1) 6 ruang rombongan belajar @ 8x7 meter
2) 1 ruang guru,8x8meter
3) 1 ruang kepalasekolah,@ 4x3 meter
4) 1 ruang perpustakaan , @8x7 meter
5) 1 aula 8x8
6) 1 Gudang 7x5
7) Jumlah seluruhnya ada 11 ruang
Keadaan bengunan fisik sekolah dan sarana prasarana yang dimiliki:
1) Sarana dan prasaran belajar untuk saat ini sudah cukup memadai
13

2) Buku ajar dan buku penunjang sudah memadai,karena sudah diatasi dengan dana
BOSPKS-BBM tahun 2005/2006s/d sekarang
3) Lingkungan sekolah yang memrlukan penataan,yaitu tembok penyokong untuk
halaman depan sekolah tempat anak bermain dan pagar sekolah belum memadai.
4) MCK ada 7 (3 mck guru dan 4 mck siswa) unit, semua permanent dan dalam
keadaan baik
5) Gizi dan kesehatan anak perlu ditimbangkan dan diperbaiki.

Kegiatan pembangunannya dilaksanakan oleh masyarakat setempat yang adalah warga


Komite SDK Gurusina dengan rincian kegiatan sebagai berikut:

KEADAAN SARANA PRASARANA


 Ruang kelas/rombongan belajar : 6 ruang
 Ruang guru : 1 ruang
 Ruang kepala sekolah : 1 ruang
 Ruang perpustakaan : 1 ruang
 Lemari buku : 12 buah
 Meja guru(kelas dan ruang guru) : 23 buah
 Bangku/meja siswa : pasang
 Kursi plastik untuk guru dan siswa : buah
 Kursi/Sice tamu 1 stell : 4 buah
 Papan tulis kelas : 6 buah
 Papan absensi kelas kantor : 7 buah
 Papan data : buah
 Mesin Tik : 2 buah
 Komputer : 3 unit
 Standar/tiang bendera permanen : 1 buah
 Buku pegangan siswa : cukup memadai
 Buku paket untuk siswa : cukup memadai
 Lapangan bermain untuk anak : 1 buah
14

 Halaman tempat apel mingguan : 1 buah


 Sarana olahraga : cukup memadai
 Sarana kesenian : cukup memadai

Potensi – potensi Sekolah:


1) Masyarakat /warga komite SDK GURUSINA
2) Orang tua siswa SDK GURUSINA
3) Pemerintah Desa WATUMANU
4) Kebun Sekolah/kebun komite/ Tanah Sekolah
Bantuan – bantuan Pemerintah Dan Bantuan Pihnak Ketiga Lainnya:
1. Bantuan Pemerintah yang Rutin setiap tahun:
 Dana BOS setiap tahun besarnya Rp.900.000/ siswa tergantung jumlahnya siswa
2. Bantuan Tertentu/Momental: Tidak ada
Keunggulan Dan Kelemahan Sekolah Menurut Keadaan Terakhir:
1. Keunggulan :
 Dukungan dan peran serta masyrakat,orangtua,Pemerintah Desa terhadap pendidikan
sangat tinggi.
 Lulusan atau Prosentase US/UN SDK GURUSINA dari tahun 2007 setiap tahun selalu
baik (100%)
Kelemahan : jarak dari kampung ke sekolah cukup jauh. .

 VISI SEKOLAH DAN INDIKATOR-INDIKATOR VISI


“Terwujudnya Peserta Didik SDK Gurusina yang Beriman Kristiani, Cerdas, Terampil dan
Berbudaya.”
 MISI SDK Gurusina :
1. Menanamkan Keimanan dan Ketaqwaan Melalui Pengajaran Pendidikan Agama
Katolik
2. Mengoptimalkan Proses Pembelajaran dan Bimbingan
15

3. Mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi berdasarkan Minat, Bakat dan


Potensi Peserta Didik
Dalam Bidang Olahraga, Seni Budaya dan Pramuka.
1. Sekolah yang mempunyai Standar Kompetensi Lulusan Nasional plus adopsis dan
adaptasi SKL Internasional (Cambridge)
2. Sekolah yang memiliki kurikulum nasional (KTSP) plus adopsi dan adaptasi kurikulum
Internasional (Cambridge)
3. Guru memiliki kemampuan mengembangkan proses belajar mengajar berbasis IT
melalui pembelajaran bilingual.
4. Sekolah yang mampu bersaing di bidang akademik dan non akademik pada tingkat
regional, nasional maupun internasional
5. Sekolah memiliki kemampuan membentuk jejaring dengan lembaga-lembaga regional,
nasional maupun internasional
6. Sekolah mampu melaksanakan system manajemen berstandar internasional
7. Warga sekolah yang taat melaksanakan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan
masing-masing
8. Warga sekolah yang mencintai tanah air
9. Warga sekolah memiliki kepedulian dan kepekaan terhadap kelestarian lingkungan

 MISI SEKOLAH
1. Melaksanakan kurikulum nasional (KTSP) yang diperkaya dengan kurikulum Negara
maju (Cambidge)
2. Meningkatkan keunggulan inovasi pembelajaran berbasis IT dalam Bahasa Indonesia dan
Bahasa Inggris
3. Meningkatkan keunggulan prestasi akademik dengan pembelajaran efektif, efisien
dan menyenangkan dengan memanfaatkan multi resources yang berbasis IT
Meningkatkan keunggulan prestasi non akademik melalui pembinaan pengembangan diri
yang berkualitas, efektif dan efisien Melaksanakan kerja sama dengan lembaga-lembaga
sektoral, lintas sektoral, regional, nasional dan regional
16

4. Melaksanakan manajemen berstandar Internasional melalui sertifikasi ISO 9001:2008


Menumbuhkan penghayatan dan penerapan ajaran agama dalam kehidupan pribadi,
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
5. Mendorong dan membantu siswa mengenal dan mengembangkan potensi diri,
dengan semangat keunggulan local dan global bernuansa tanah air
6. Menumbuhkan kepedulian terhadap potensi dan konservasi serta pengembangan
lingkungan hidup
7. Menyediakan sarana prasarana yang berstandar internasional.
Nilai yang dikembangkan
1. Prestasi
2. Kejujuran
3. Tanggungjawab
4. Disiplin
5. Demokrasi

PROGRAM – PROGRAM STRATEGIS SEKOLAH

A. Analisis Lingkungan Strategis

Era globalisasi yang tak terbendung akan membawa dampak perubahan pada berbagai
bidang kehidupan masyarakat, baik dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, politik,
keamanan, maupun kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Perkembangan dan
perubahan di berbagai bidang tersebut secara langsung ataupun tidak langsung akan
berpengaruh terhadap perkembangan dunia pendidikan. Pengaruh secara langsung yang dihadapi
dunia pendidikan adalah perubahan sikap masyarakat terhadap dunia pendidikan. Perhatian
masyarakat terhadap dunia pendidikan semakin tinggi. Masyarakat mempunyai harapan yang
besar terhadap pendidikan.

Pendidikan diharapkan mampu menjawab berbagai tantangan zaman dan menghasilkan


output yang siap menghadapi tantangan zaman yang semakin kompetitif; sedangkan pengaruh
tidak langsung, dunia pendidikan mau tidak mau harus terus berbenah agar keberadaannya
17

benar-benar mampu menjawab kebutuhan zaman. Oleh karena itu, berbagai upaya inovasi dan
perubahan baik, dari sisi filosofi maupun manajemen pendidikan harus selalu berubah dan
berkembang selaras dengan paradigma perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Masyarakat modern dengan berbagai pergeseran corak budaya serta kehidupan sosial
ekonomi dan politiknya menuntut agar pendidikan benar-benar mampu mencetak genarasi
yang paripurna, siap bersaing di kancah global. Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang pesat, mau tidak mau harus diakomodasi oleh lembaga pendidikan. Sosok
sekolah harus mampu mengikuti arus perkembangan tersebut dan untuk selanjutnya
mentransfer ilmu pengetahuan dan teknologi itu untuk membentuk output yang melek
teknologi. Pendidikan yang berbasis teknologi adalah jawaban yang tidak bisa ditawar-tawar.
Pada intinya, perubahan pranata sosial, ekonomi, budaya, dan ilmu pengetahuan serta
teknologi harus senantiasa terakses dan terwadahi dalam rangka menentukan arah kebijakan
pendidikan. Dengan demikian, pendidikan di Indonesia akan semakin berkualitas dan berdaya
saing tinggi.

B. Analisis Pendidikan Masa Datang


Berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional, misalnya
pengembangan kurikulum nasional dan lokal, peningkatan kompetensi guru melalui pelatihan,
pengadaan bahan ajar yang relevan,pengadaan dan perbaikan sarana dan prasarana
pendidikan, serta peningkatan mutu manajemen sekolah. Berbagai produk perundangan dan
kebijakan dalam bidang pendidikan pun sudah dicanangkan, misalnya pencanangan wajib belajar
9 tahun, Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan
Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, serta Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 22 dan 23 Tahun 2006.Berbagai usaha tersebut diharapkan akan
mampu meningkatkan kualitas Pendidikan Nasional yang dapat dilihat dari indikator
ketercapaian sebagai berikut :
1. Anak usia sekolah, terutama sekolah dasar dan menengah mendapat pelayanan
pendidikan yang memadai tanpa membedakan gender, tingkat sosial ekonomi,
agama, suku bangsa, dan sebagainya.
18

2. Terpenuhinya Standar Nasional Pendidikan yang mencakup standar isi, standar proses,
standar lulusan, standar pendanaan, standar manajeman, standar sarana prasarana,
standar pendidik dan tenaga kependidikan, dan standar penilaian pada semua jenjang
pendidikan dasar dan menengah.

C. Analisis Pendidikan Masa Sekarang


Salah satu permasalahan pendidikan dewasa ini yang dihadapi bangsa Indonesia adalah
rendahnya mutu pendidikan di setiap jenjang. Menurut Human Development Index (HDI)
tahun 2004, pendidikan di Indonesia menduduki peringkat ke-111 dari 147 negara. Bahkan
pendidikan di negara kita jauh tertinggal dari negara-negara tetangga seperti Malaysia,
Singapura, bahkan Vietnam. Rendahnya kualitas pendidikan di negara kita tidak terlepas
dari berbagai faktor penyebab, di antaranya adalah (a) kondisi sosial ekonomi masyarakat
yang masih terpuruk akibat krisis multidimensi yang mendera bangsa Indonesia 10 tahun
terakhir, (b) masih rendahnya perhatian masyarakat terhadap pentingnya pendidikan, (c) masih
kurang optimalnya dana yang disalurkan oleh pemerintah melalui APBN untuk sektor
pendidikan, (d) letak geografis Indonesia sebagai negara kepulauan sehingga daya
jangkau/akses pendidikan untuk daerah terpencil masih sangat minim, (e) jumlah penduduk
yang besar dengan keragaman budaya, agama, suku, bahasa, dan adat istiadat, (f) masih belum
optimalnya pengelolaan manajemen pendidikan mulai dari tingkat sekolah sampai tingkat
pusat sehingga arah pendidikan kurang jelas dan terfokus, dan (g) masih terjadinya ketimpangan
mutu dan kondisi yang sangat jauh antara sekolah di kota dengan di daerah-daerah terpencil serta
faktor-faktor yang lain.
Dari sisi akses pendidikan, masih banyak bahkan jutaan anak Indonesia yang belum bisa
menikmati dan mengenyam pendidikan minimal sampai tingkat menengah. Kondisi ini terjadi
lebih disebabkan oleh keterbatasan faktor ekonomi keluarga dan tingginya biaya pendidikan,
khususnya di sekolah-sekolah perkotaan. Kalau kondisi ini tidak tertangani secara serius, kita
akan menjadi bangsa yang semakin terpuruk dan tergilas dalam arus global.

2.2 Refleksi
19

Diharapkan kiranya pihak YASUKDA dapat terjadi mediator atau penghubung antara
pihak sekolah,khususnya sekolah-sekolah swasta dengan pemerintah seperti:Bupati,DPRD,Dinas
PPO Kabupaten dan Dinas-dinas terkait lainnya untuk turut memperhatikan sekolah – sekolah
siswa dalam hal:
1. Pengadaan tenaga guru,(guru umum,guru agama,guru penjaskes)
2. Bantuan – bantuan pendidikan (rehab atau renovasi gedung sekolah)
3. Perlengkapanperpustakaan dan buku pelajaran
4. Dan lain- lain yang diarasa butuh untuk sekolah - sekolah

BAB III
TEMUAN DAN PEMBAHASAN

3.1 Kultur Sekolah


3.1.1 Implementasi Visi dan Misi Sekolah
Implemntasi visi dan misi di sekolah sudah sangat baik,ini dibuktikkan dengan
tindakan, sikap, perbuatan maupun perkataan dan atasan atau kepala sekolah, guru,
peggawai, dan peserta didik sudah mencereminkan visi dan misi yang ada di sekolah.Di
sisni lebih ditekankan kerohanian UNTUK MEWUJUDKAN PESERTA DIDIK YANG
RELIGIUS, Ini di buktikkan dengan kegiatan kerohanian untuk meningkatakan keimanan
di lingkungan masyarakat baik di kub maupun di gereja atau kapela,dalam bentuk doa
bersama,tanggungan koor,dan sekami.
3.1.1 Implementasi Tata Tertib dan Peraturan Sekolah
Peraturan yang dibuat oleh sekolah baik kepada guru, pegawai maupun peserta
didik sudah di jalankan dengan baik.Ini di buktikkan dengan kedisiplinan oleh guru,
pegawai dan peserta didik si sekolah.
3.1.2 Prestasi Sekolah
Dilihat dari prosentasi Lulusan EBTA/EBTANAS dari tahun 2007-2020, SDK
GURUSINA tingkat kelulusannya 100%.Tingkat provinsi dalam bidang SAINS pada
20

tahun 2019 yang lalu mendapatkan penghargan berupa piala tetap dan sertifikat.Tingkat
kecamatan lomba bidang studi mendapatkan sertifikat.
3.1.4 Kegiatan Akademik Sekolah
Kegiatan akademik di sekolah sudah baik, meskipun sedikit mengalami kendala-
kendala.
3.1.5 Networking Sekolah
Networking di sekolah ini berjalan sangat baik, ini dibuktikkan dengan
Bantuan Pemerintah yang rutin setiap tahun : Dana BOS setiap tahun sebesar
Rp.900.000 / siswa (tidak tetap tergantung jumlahnya siswa).
 Hambatan – hambatan lainnya : Ada ;
 Dampaknya Bagi Sekolah : Ada. Yaitu : Mengenai Dana BOS, perlengkapan
atau sarana dan prasarana di sekolah semakin mencukupi dan penataan sekolah
semakin rapih dan indah setelah dana – dana itu dikelolah sendiri oleh sekolah
( Kepala sekolah dan para guru ). Sedangkan untuk Dana Beasiswa : ada
Dampaknya : pendidikannya sampai tamat SD. Prosentase Drop Out / DO :
sudah tidak ada.

3.1.1 Hubungan Sekolah dengan Orang Tua Siswa dan Komite Sekolah
Hubungan sekolah dengan orang tua siswa sangat baik.
3.1.7 Pemanfaatan Teknologi Informasi (TI) untuk pembelajaran, Administrasi atau
komunikasi.
Pemanfaatan TI di SDK GURUSINA sudah ada, seperti penggunaan WA untuk
menginformasikan kegiatan – kegiatan di sekolah. Dalam proses pembelajaran TI
sudah di gunakan untuk memperlancar proses pembelajaran dalam bentuk video
pembelajaran.
Administrasi TI belum ada masih menggunakan pembayaran secara langsung.
3.1.8 Kekhasan atau Praktik Baik yang Nampak di Sekolah
Kekhasan yang Nampak di sekolah ini adalah setiap pagi guru, pegawai dan peserta
didik selalu tepay waktu ke sekoleh, peserta didik selalu membersihkan lingkungan
sekolah sebelum masuk sekolah dan sebelum pulang sekolah, sopan santun dalam
21

bertutur kata, saling menyapa dengan abaik di antara mereka, kepada guru maupun
pegawai,siswa-siswi sebelum ke kelas mereka melakukan kegiatan mengasah otak
dengan membuat perkalian dan sesudah itu mengecek suhu tubuh baik siswa-
siswi,guru,maupaun pegawai sekolah, setelah itu masuk kelas dan berdoa bersama
guru mata pelajaran untuk mengikuti KBM. Setelah KBM selesai , mereka
membersihkan ruangan kelas, berdoa dan pulang.

3.2 Perkembangan Peserta Didik


3.2.1 Hubungan Antar Peserta Didik
Hubungan sangat baik, karena di sisni tidak ada diorganisasi atau
pemilahan antar peserta didik yang pintar dan kurang pintar.
3.2.2 Perkembangan Peserta Didik
Masing- masing peseta didik mengalami perkembangan yang berbeda –
beda , ada yang mendengar, membaca, ada yang pemalu, pemarah, aktif
di kelas.Hiperaktif , pendiam dan lain – lain.
3.2.3 Permasalahan yang Biasa Dihadapi Peserta Didik
Masalah yang dihadapi oleh peserta didik adalah dalam proses
pembelajaran adalah penggunaan media pembelajaran seperti projector
belum di sediakan dan belum ada kantin sebagai tempat makan anak –
anak saat istrahat dan biasanya mereka makan di lapangan dan di taman.
3.3 Jati Diri Guru
3.3.1 Kehadiran Pendidk di Sekolah dan Kelas
Kehadirannya sangat baik, karena setiap hari hampir semua pendidik hadir di
sekolah, meskipun tidak setiap hari semua guru hadir.
3.3.2 Relasi Pendidik dengan Siswa dan Rekan Kerja
Relasinya sangat baik, karena mereka selalu bertegur sapa dan menjalankan kerja
sama dengan baik antara siswa dan kerja.
22

3.3.3 Keikutsertaan Guru dalam Kegiatan Ilmiah / Asosiasi Profesi


Jarang mengikuti kegiatan – kegiatan Ilmiah

3.4 Hasil dan Temuan dengan Program Studi


3.4.1 Kegiatan Kurikuler
Kurikuler adalah renacana atau sebuah acuan mendasar dalam proses pembelajaran
yang sangat berguna, tentunya bagi guru dan peserta didik guna mencapai tujuan
pembelajaran yang diharapkan . Kegiatan ini sudah dijalankan di sekolah ini yang
di buktikkan dengan sekolah ini sudah di AKREDITASI B.

3.4.2 Kegiatan Ko-kurikuler


Kegiatan ini telah berjalan di sekolah ini y]tujuan untuk menambah dan
memperdalam pemahaman siswa dan siswi terhadap materi yang diajarkan
23

BAB IV
DOKUMEN – DOKUMEN PENDUKUNG

4.1. Kultur Sekolah

4.1.1 Profile Sekolah

Nama Sekolah Sekolah Dasar SDK GURUSINA


Status Sekolah Swasta
Alamat Watumanu
Kecamatan Jerebuu kabupaten Ngada
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Nama Yayasan Yayasan Persekolahan Umat Katolik
Kabupaten Ngada (YASUKDA)
Tahun Didirikan 1 Agustus 1995
Status Tanah 05/AGR/1971
Nomor Stastistik Sekolah 102241005022
Luas Tanah 2,27 Ha
24

Instrumen Observasi Kultur Sekolah

Nama :MARIA ANJELINA DHIU


Nim :201902013
Nama Sekolah :SDK GURUSINA
No Aspek Hasil Observasi Sumber Data

1 Implementasi a. Apakah sekolah Ya Kepala sekolah


visi dan Misi mempunyai visi
sekolah dan misi?

a. Jika ya,sejauh Visi dan misi sudah Dari hasil


mana visi misi tercermin dari pengamatan dan
tersebut tercermin sikap,tindakan, dan wawancara
dalam budaya turut kata yang baik kepala sekolah
sekolah? dari
kepsek,guru,pegawai
maupun peserta
didik.kegiatan
kerohanian untuk
meningkatakn
25

keimanan di
masyarakat,baik di
KUB maupun
gereja.Sebelum covid
diadakan supervise
sekolah di lakuakan
setiap bulan.

Minat dan bakat


siswa seperti
pramuka,sekami dan
olahraga. (sebelum
covid)

2 Implementasi a. Apakah sekolah Ya kepala sekolah


tata tertib dan mempunyai tata
paeraturan tertib siswa dan
sekolah guru?

b. Jika ya,sejauh Dari hasil


mana tata tertib itu pengamatan dan
Sudah dijalankan
dilaksanakan? wawancara
dengan baik.[ada
kepala sekolh
sedikit berbeda
dengan tata tertib
yang tertera karena
situasi Yang tidak
mendukung (covid
19)

c. Apakah ada Ya Dari hasil


peraturan yang pengamatan dan
Peserta didik
26

khas disekolah? mengenakan pakyan wawancara


(seragam,penggun seragam sesuai kepala sekolah
aan sepeda dengan hari yang di
motor,dll) tentukan di sekolah.

3 Prestasi a. apakah sekolah Ya Dari hasil


sekolah (termaksuk siswanya) wawancara
memiliki prestasi kepala sekolah
akademi dan piagam yang
b.Apakah sekolah ada di sekolah

(termaksuk siswanya
memiliki prestasi non
akademik)?

4 a. apakah kegiatan di Ya Dari hasil


sekolah pengamatan
dilaksanakan
sesuai dengan
jadwal baelajar?
b. apakah Ya Dari hasil
pembelajaran di pengamatan
kelas berjalan baik
( kegiatan
membuka kelas,
mengoelola kelas
dan menutup
27

kelas)?
Kegiatan c. apakah ada Ya ada Dari hasil
akademik di kendala yang pengamatan
sekolah ditemui guru
selama proses
pembelajaran?
( persiapan
pembelajaran,meto
de/model
pembelajaran ,
medias
pembelajaran dan
sumber belajar)
d. apakah ada Ya ada Dari hasil
pengaturan jam pengamatan
kosong /aktivitas
pengganti jika guru
kehalangan hadir?
5 Networking Apakah sekolah menjalin Ya Dari hasil
sekolah kerjasama dengan pihak pengamatan
luar

( pemerintah)?

6 Hubungan a. bagimana cara Biasanya jika ada Dari hasil


sekolah dengan pihak sekolah pertemuan komite wawancara
orang tua siswa menjalin atau pertemuan kepala sekolah
dan komite komunikasi lainnya.(sebelum
sekolah dengan orang tua covid).akhir tahun
siswa? ada evaluasi kimite.

(covid19)
28

pengumuman
menggunakan toa,dan
membentuk grup
kelas untuk
memperlancar proses
pemebelajaran
sehingga tidak ada
materi yang
tertinggal.

b. apakah ada Tidak ada Dari hasil


kegiatan rutin yang pengamatan dan
melibatkan orang wawancara.
tua maupun komite
sekolah ?
7 Pemanfaatan a.Sejauh mana TI Ada Dari ahasil
Teknologi diintegrasikan dalam pengamatan dan
Sesudah covid 19
Informasi (TI) pembelajaran? wawancara
mereka menerapkan
untuk
TI dengan melakukan Dari hasil
pembelajaran
kegitan pembelajaran wawancara dan
Administrasi
lewat video pengamatan
atau
pembelajaran.ada
Komunikasi
sedikit kendala yang
dialami oleh siswa-
siswi(kebanyakan
dari mereka tidak
memiliki HP
android,tidak
mempunyai paketan
29

data,dan jaringan
internet yang sulit di
akses).

b.
Belum ada

Sejauh ini
administrasi sekolah
dilakukan secara
langsung atau
membayar ke
benndahara.

8 Kekhasan atau Apakah ada praktik baik Ada Dari pengamatan


praktik baik ataupun kekhasan
yang nempak sekolah?
di sekolah

4.2.Perkembangan Peserta Didik


Instrumen Observasi Peserta Dididk
Nama :MARIA ANJELINA DIU
NIM :201902013
Nama Sekolah : SDK GURUSINA
A.Instrumen Observasi
No Aspek Hasil Observasi

Hubungan antar a. Bagaimana hubungan antar Hubungan berjalan


peserta didik peserta didik (baik di dalam
30

1 maupun di luar kelas)? dengan baik

b. Bagaimana hubungan antara Hubungannya sangat


peserta didik dengan pendidik baik.
dan pegawai?

2 Perkembangan a. Bagaimanakah karakteristik Secara umum baik


peserta didik secara umum (fisik,sosial-
ekonomi, psikis akademik?

b. Adakah pelanggaran – Ada


pelanggaran yang dilakukan
peserta didik?
3 Permasalahan yang a.Apa saja permasalahan akademik 1. Sulit menerima
dijumpai peserta yang biasa dijumpai peserta didik di mata pelajran
didik sekolah? tertentu
2. Malu untuk
mengemuk
akan
pendapat
dan
bertanya.
b.Apa saja permasalahan 1. Banyak siswa
yang tidak
non – akademik yang biasanya
menghormati
dijumpai peserta didik di sekolah?
guru
2. Ada siswa
yang
31

hiperaktif
3. Ada siswa
yang tidak
mengikuti tata
tertib.

B.Identifikasi Pelanggaran - pelanggaran dan Permasalahn Peserta Didik


1. Identifikasi permasalahan yang dihadapi peserta didk
a. Adanya peserta didik yang memilih teman.
b. Adanya peserta didik yang tidak mengerjakan tugas– tugas yang diberikan guru.
c. Adanya peserta didik yang dalam prosses pembelajaran tidak
d. Adanya persaingsan peserta didik didalam kelas.
e. Adanya peserta didik yang tidak mengerjakan tugas
f. Adanya peserta didik yang mempunyai hasil belajar dibawah rata – rata
2. Identifikasi pelanggaran yang dihadpi peserta didik
Adanya peserta didik yang melanggar tata tertib sekolah seperti:
1. Datang terlambat ke sekolah.
2. Ada yang tidak mengikuti doa pagi bersama.
3. Ada siswa yang tidak mengenakan seragam sesuai aturan.
4. Ada siswa yang jarang masuk kelas.
5. Ada siswa yang tidak mengikuti kaerja bakti bersama.
6. Ada siswa yang tidak menghormati guru – guru maupun sesama siswa

4.2. Jati Diri Guru


Instrumen Observasi Jati Diri Pendidik

Nama : MARIA ANJELINA DHIU


NIM :201902013
Nama Sekolah :SDK GURUSINA
No Aspek Hasil Observasi
32

Kehadiran pendidik di a. Apakah pendidk Ya


sekolah dan kelas menaati tata tertib
sekolah?
b. Apakah pendidik Ya
menaati jadwal belajar
sekolah?
c. Apakah pendidik Ya
memberikan kegiatan /
tugas/ kelas pengganti
ketika berhalangam
mengajar?
2 Relasi pendidik dengan a. bagaimana relasi antar Relasi antar
peserta didik dan rekan pendidik? pendidik sangat
kerja. baik.

b. Bagaimana relasi Relasi antara


antara pendidik guru dan
dengan pegawai? pegawai sangat
baik.

c. Bagaimana relasi Relasinya sudah


antara pendidik sangat baik
dengan peserta didik antara pendidik
( di dalam maupun di dan peserta
luar kelas)? didik dan
peserta didik
baik didalam
maupun diluar
kelas.
33

3 Keterlibatan pendidik a. Apakah Ya, tetapi jarang


dalam kegiatan ilmiah pendidik mengikuti
dan asosiasi profesi mengikuti kegiatan ilmiah.
kegiatan
ilmiah?
b. Apakah Ada
pendidik
terlibat dalam
asosiasi
profesi?
34

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) 1 merupakan suatu kegiatan yang
bertujuan untuk membekali mahasiswa calon guru dalam kompetensi keguruan melalu
pengalaman belajar di sekolah serta melatih mehasiswa – mahasiswi calon guru untuk
menerapkan pengetahuan nilai/sikap,wawasan,keterampilan yang telah dikuasai melalui
berbagai mata kuliah yang telah diperoleh selama dibangku kuliah ke dalam situasi
nyata.Mahasiswa dituntut untuk mampu mengaplikasikan segala kemampuannya yang
telah diperoleh di kampus pada saat perkuliahan terutama pengaplikasikan keahlian sebagai
guru yang diperoleh melalui PLP dilaksanakan.
Harapan dari mahasiswa calon guru untuk lembaga SDK GURUSINA yaitu tetap
menjaga semangat persaudaraan, kerja sama dan semangat bersatu demi membangun
lembaga tercinta ini.
5.2 Saran
Untuk memperbaiki mutu pendidikan di Indonsia pada umumnya dan di kabupaten
NGADA pada khususnya,bukan hanya diperhatikan dari segi kualifikasi akademik seorang
pendidik saja, melainkan juga dari segi jalinan persaudaraan yang sangat erat dari setiap
pendidik maupun warga sekitar lingkungan belajar. Sebagai seorang pendidik senantiasa
kita saling menjaga keharmonisan persaudaraan kita, karena “Bersatu Kita Teguh, Bercerai
Kita Akan Runtuh ”KOLO SETOKO AZE SETEBU”.
35
36

FOTO KEGIATAN

1. Kegitan Apel Pagi

2. Kegiatan Diluar kelas


37
38
39

3. Kegiatan Wawancara
40
41

You might also like