Professional Documents
Culture Documents
PLP 1 Maria Anjelina Dhiu 2
PLP 1 Maria Anjelina Dhiu 2
BAB I
PENDAHULUAN
Pelaksanaan PLP-1 yang dilakukan secara bertahap dan terpadu akan menunjang
profesional guru yang handal dapat dilakukan melalui wawancara, observasi, diskuai dan ikut
berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan terkait (kecuali mengajar) untuk mengenali
lingkungan fisik dan non-fisik dan tingkah laku siswa di dalam dan di luar kelas serta mengenal
proses belajar mengajar (PBM).
Dengan dilaksnakannya kegiatan PLP-1 mahasiswa sebagai calon guru dapat mengetahui dan
memahami secara langsung dan cermat tentang keadaan lingkungan sekolah, kehiupan sosial
budaya sekolah, tata tertib, perangkat adminitrasi kelas, program ekstra dan ko-ekstra sekolah,
persiapan dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar ,hubungan antar siswa, guru dan pegawai
serta ketua komite dan pihak - pihak luar.
1.3. Tujuan
1.3.1. Untuk mengetahui kultur di sekolah?
1.3.2. Untuk mengetahui perkembangan peserta didik
1.3.3. Untuk mengetahui jati diri pendidik di sekolah dan kelas
1.3.4. Uuntuk mengetahui kegiatan kurikuler dan no-kurikuler
3
BAB II
2.1 DESKRIPSI
Sekolah Dasar Katolik Gurusina merupakan sekolah dasar swasta katolik yang terletak di
Desa Watumanu, Kecamatan Jerebuu, Kabupaten Ngada. Pada awalnya bernama Sekolah Dasar
Katolik Jerebuu 2 yang bertempat di Jerebuu dan didirikan pada tanggal 1 Agustus 1955. Pindah
ke Gurusina, Desa Watumanu pada tahun 1965 dengan nama sekolah SDK Jerebuu 2 dengan
kepala sekolah pertamanya Bapak Aloysius A.Sesapung asal dari Maumere, dan guru-guru
4
pertamanya adalah bapak: Yoseph Rawi, Yoseph Rodja, Wilhelmus Rodja, Paulus Nono,
Antonius Ulu Maku dan Daniel Djaga. SDK Jerebuu 2 menerima siswa dari 3 kampung yaitu
kampung Gurusina, Suza dan Tololela. Jarak dari sekolah ke kampung Gurusina dan Suza sangat
dekat, sekitar 400 meter saja, sedangkan jarak dari sekolah ke kampung Tololela cukup jauh
sekitar 2 km, dan mendaki karena kampung ini berada diatas bukit. Keadaan gedung saat itu
berlantaikan tanah, berdinding pelupu dan beratapkan alang-alang, serta bangku dan meja siswa
terbuat dari bambu dan alat tulis siswa adalah batu tulis dan kalam, Pada tahun 1970 kepala
sekolah digantikan oleh Bapak Nikolaus Nono, asal dari Gurusina bertugas sampai tahun 1975.
Dari tahun 1975 kepala sekolah ketiga yaitu bapak Andreas Loke berasal dari Gurusina dan pada
tahun ini nama sekolah diganti menjadi SEKOLAH DASAR SWASTA KATOLIK GURUSINA
sampai sekarang. Nama sekolah diganti menjadi SDK Gurusina karena bertempat di Gurusina
Desa Watumanu Kecamatan Aimere, pada masa jabatan Bupati Ngada Yan Yos Botha, Camat
Aimere Laus Fernandes, Kepala Desa Watumanu Yohanes Meli Pedhu.Tahun 1975 merupakan
tahun bersejarah karena peletakan batu pertama gedung SDK Gurusina yang dibangun oleh
masyarakat desa Watumanu.
dekat, sekitar 400 meter saja, sedangkan jarak dari sekolah ke kampung Tololela cukup jauh
sekitar 2 km, dan mendaki karena kampung ini berada diatas bukit. Keadaan gedung saat itu
berlantaikan tanah, berdinding pelupu dan beratapkan alang-alang, serta bangku dan meja
siswa terbuat dari bambu dan alat tulis siswa adalah batu tulis dan kalam, Pada tahun 1970
kepala sekolah digantikan oleh Bapak Nikolaus Nono, asal dari Gurusina bertugas sampai
tahun 1975. Dari tahun 1975 kepala sekolah ketiga yaitu bapak Andreas Loke berasal dari
Gurusina dan pada tahun ini nama sekolah diganti menjadi SEKOLAH DASAR SWASTA
KATOLIK GURUSINA sampai sekarang. Nama sekolah diganti menjadi SDK Gurusina
karena bertempat di Gurusina Desa Watumanu Kecamatan Aimere, pada masa jabatan
Bupati Ngada Yan Yos Botha, Camat Aimere Laus Fernandes, Kepala Desa Watumanu
Yohanes Meli Pedhu.Tahun 1975 merupakan tahun bersejarah karena peletakan batu
pertama gedung SDK Gurusina yang dibangun oleh masyarakat desa Watumanu.Masyarakat
desa Watumanu ikut berpartisipasi dalam proses pembangunan sekolah di gurusina.
Tanah Sekolah:
Apakah ada perpindahan? Jawabannya:tidak ada.
Lokasi Tanah Sekolah:
1. Tanah Sekolah
Luas : 2,27 Ha
No Akte Tanah : 05/AGR/1971
Tanggal : 20 Januari 1971
Status Tanah : Milik Komite
Sekolah Dasar Katolik Gurusina merupakan sekolah dasar swasta katolik yang terletak di
Desa Watumanu, Kecamatan Jerebuu, Kabupaten Ngada. Pada awalnya bernama Sekolah Dasar
Katolik Jerebuu 2 yang bertempat di Jerebuu dan didirikan pada tanggal 1 Agustus 1955. Pindah
ke Gurusina, Desa Watumanu pada tahun 1965 dengan nama sekolah SDK Jerebuu 2 dengan
kepala sekolah pertamanya Bapak Aloysius A.Sesapung asal dari Maumere, dan guru-guru
pertamanya adalah bapak:Yoseph Rawi, Yoseph Rodja, Wilhelmus Rodja, Paulus Nono,
Antonius Ulu Maku dan Daniel Djaga. SDK Jerebuu 2 menerima siswa dari 3 kampung yaitu
kampung Gurusina, Suza dan Tololela. Jarak dari sekolah ke kampung Gurusina dan Suza sangat
dekat, sekitar 400 meter saja, sedangkan jarak dari sekolah ke kampung Tololela cukup jauh
sekitar 2 km, dan mendaki karena kampung ini berada diatas bukit. Keadaan gedung saat itu
berlantaikan tanah, berdinding pelupu dan beratapkan alang-alang, serta bangku dan meja siswa
terbuat dari bambu dan alat tulis siswa adalah batu tulis dan kalam, Pada tahun 1970 kepala
sekolah digantikan oleh Bapak Nikolaus Nono, asal dari Gurusina bertugas sampai tahun 1975.
Dari tahun 1975 kepala sekolah ketiga yaitu bapak Andreas Loke berasal dari Gurusina dan pada
tahun ini nama sekolah diganti menjadi SEKOLAH DASAR SWASTA KATOLIK GURUSINA
sampai sekarang. Nama sekolah diganti menjadi SDK Gurusina karena bertempat di Gurusina
Desa Watumanu Kecamatan Aimere, pada masa jabatan Bupati Ngada Yan Yos Botha, Camat
Aimere Laus Fernandes, Kepala Desa Watumanu Yohanes Meli Pedhu.Tahun 1975 merupakan
tahun bersejarah karena peletakan batu pertama gedung SDK Gurusina yang dibangun oleh
masyarakat desa Watumanu.
Adapun alasan pindahnya SDK Jerebuu 2 ke Gurusina Desa Watumanu yang saat ini
menjadi SDK Gurusina :
1. Penduduk di desa Watumanu semakin banyak siswa pun bertambah sehingga dapat
memenuhi syarat untuk mendirikan sebuah sekolah dasar.
7
2. Jarak jangkau ke SDK Jerebuu 2 di Jerebuu yang sangat sulit karena harus melewati kali
kering (Lekolaka) yang sangat dalam dan terjal yang pada waktu itu menggunakan tangga
dari bambu untuk naik turunnya manusia.
3. Adanya Pembentukan desa Gaya baru
4. Masyarakat desa Watumanu menyadari pentingnya pendidikan dasar, dan lokasinya
memungkinkan untuk membangun sebuah gedung baru sebagai tempat belajar.
Keadaan Buku
NO JENIS BUKU
JUMLAH
1. Pendidikan Agama Katolik 27
2. IPS 27
3. Bahasa Indonesia 120
4. Matematika 120
5. IPA 112
6. Penjas 30
7. KTK 1
8. Mulok 1
9. Bacaan Perpustakaan 1000
10. Buku Tematik Siswa kelas I 43
11. Buku Tematik Kelas II 43
12. Buku Tematik Kelas IV 20
13. Buku Temati Siswa Kelas V 25
14. Buku Tematik Guru kelas I 3
15. Buku Tematik Guru Kelas II 3
16. Buku Tematik Guru Kelas IV 2
17. Buku Tematik Guru Kelas V 2
18. Buku Bahasa Indonesia Kelas 1 KTSP 5
19. Buku Bahasa Indonesia Kelas 2 KTSP 10
20. Buku Bahasa Indonesia Kelas 3 KTSP 5
21. Buku Bahasa Indonesia Kelas 4 KTSP 5
22. Buku Bahasa Indonesia kelas 5 KTSP 5
23. Buku Bahasa Indonesia kelas 6 KTSP 5
24. Buku IPA Kelas 1 KTSP 5
9
Perlengkapan Sekolah
N JENIS
MERK/TYPE/BAHAN JUMLAH
O BARANG
1 Kursi murid Plastik 162
10
7 Weker sekolah 6
8 Komputer 3
9 Laptop 2
A GURU
B PEGAWAI
Prestasi sekolah
Dilihat dari presentase Lulusan US/UN SD setiap tahun, SDK Gurusina dari tahun 2007-2020
tingkat kelulusannya 100%. Tingkat Provinsi dalam bidang SAINS pada tahun 2019 yang lalu
mendapatkan penghargan berupa piala tetap dan sertifikat. Tingkat Kabupaten lomba sains
mendapat juara 3. Tingkat kecamatan lomba bidang studi mendapatkan sertifikat. Bidang
olahraga, dalam beberapa cabang olahraga, khususnya, Bola kaki dalam ajang O2SN dalam
kurun waktu 5 tahun terakhir. Selain itu,ada juga cabang olahraga yang menjadi unggulan
sekolah ini yaitu Badminton, Volly Putry dan Catur.
Kondisi Prasarana
Sekolah Dasar Katolik Gurusina terdiri:
1) 6 ruang rombongan belajar @ 8x7 meter
2) 1 ruang guru,8x8meter
3) 1 ruang kepalasekolah,@ 4x3 meter
4) 1 ruang perpustakaan , @8x7 meter
5) 1 aula 8x8
6) 1 Gudang 7x5
7) Jumlah seluruhnya ada 11 ruang
Keadaan bengunan fisik sekolah dan sarana prasarana yang dimiliki:
1) Sarana dan prasaran belajar untuk saat ini sudah cukup memadai
13
2) Buku ajar dan buku penunjang sudah memadai,karena sudah diatasi dengan dana
BOSPKS-BBM tahun 2005/2006s/d sekarang
3) Lingkungan sekolah yang memrlukan penataan,yaitu tembok penyokong untuk
halaman depan sekolah tempat anak bermain dan pagar sekolah belum memadai.
4) MCK ada 7 (3 mck guru dan 4 mck siswa) unit, semua permanent dan dalam
keadaan baik
5) Gizi dan kesehatan anak perlu ditimbangkan dan diperbaiki.
MISI SEKOLAH
1. Melaksanakan kurikulum nasional (KTSP) yang diperkaya dengan kurikulum Negara
maju (Cambidge)
2. Meningkatkan keunggulan inovasi pembelajaran berbasis IT dalam Bahasa Indonesia dan
Bahasa Inggris
3. Meningkatkan keunggulan prestasi akademik dengan pembelajaran efektif, efisien
dan menyenangkan dengan memanfaatkan multi resources yang berbasis IT
Meningkatkan keunggulan prestasi non akademik melalui pembinaan pengembangan diri
yang berkualitas, efektif dan efisien Melaksanakan kerja sama dengan lembaga-lembaga
sektoral, lintas sektoral, regional, nasional dan regional
16
Era globalisasi yang tak terbendung akan membawa dampak perubahan pada berbagai
bidang kehidupan masyarakat, baik dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, politik,
keamanan, maupun kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Perkembangan dan
perubahan di berbagai bidang tersebut secara langsung ataupun tidak langsung akan
berpengaruh terhadap perkembangan dunia pendidikan. Pengaruh secara langsung yang dihadapi
dunia pendidikan adalah perubahan sikap masyarakat terhadap dunia pendidikan. Perhatian
masyarakat terhadap dunia pendidikan semakin tinggi. Masyarakat mempunyai harapan yang
besar terhadap pendidikan.
benar-benar mampu menjawab kebutuhan zaman. Oleh karena itu, berbagai upaya inovasi dan
perubahan baik, dari sisi filosofi maupun manajemen pendidikan harus selalu berubah dan
berkembang selaras dengan paradigma perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Masyarakat modern dengan berbagai pergeseran corak budaya serta kehidupan sosial
ekonomi dan politiknya menuntut agar pendidikan benar-benar mampu mencetak genarasi
yang paripurna, siap bersaing di kancah global. Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang pesat, mau tidak mau harus diakomodasi oleh lembaga pendidikan. Sosok
sekolah harus mampu mengikuti arus perkembangan tersebut dan untuk selanjutnya
mentransfer ilmu pengetahuan dan teknologi itu untuk membentuk output yang melek
teknologi. Pendidikan yang berbasis teknologi adalah jawaban yang tidak bisa ditawar-tawar.
Pada intinya, perubahan pranata sosial, ekonomi, budaya, dan ilmu pengetahuan serta
teknologi harus senantiasa terakses dan terwadahi dalam rangka menentukan arah kebijakan
pendidikan. Dengan demikian, pendidikan di Indonesia akan semakin berkualitas dan berdaya
saing tinggi.
2. Terpenuhinya Standar Nasional Pendidikan yang mencakup standar isi, standar proses,
standar lulusan, standar pendanaan, standar manajeman, standar sarana prasarana,
standar pendidik dan tenaga kependidikan, dan standar penilaian pada semua jenjang
pendidikan dasar dan menengah.
2.2 Refleksi
19
Diharapkan kiranya pihak YASUKDA dapat terjadi mediator atau penghubung antara
pihak sekolah,khususnya sekolah-sekolah swasta dengan pemerintah seperti:Bupati,DPRD,Dinas
PPO Kabupaten dan Dinas-dinas terkait lainnya untuk turut memperhatikan sekolah – sekolah
siswa dalam hal:
1. Pengadaan tenaga guru,(guru umum,guru agama,guru penjaskes)
2. Bantuan – bantuan pendidikan (rehab atau renovasi gedung sekolah)
3. Perlengkapanperpustakaan dan buku pelajaran
4. Dan lain- lain yang diarasa butuh untuk sekolah - sekolah
BAB III
TEMUAN DAN PEMBAHASAN
tahun 2019 yang lalu mendapatkan penghargan berupa piala tetap dan sertifikat.Tingkat
kecamatan lomba bidang studi mendapatkan sertifikat.
3.1.4 Kegiatan Akademik Sekolah
Kegiatan akademik di sekolah sudah baik, meskipun sedikit mengalami kendala-
kendala.
3.1.5 Networking Sekolah
Networking di sekolah ini berjalan sangat baik, ini dibuktikkan dengan
Bantuan Pemerintah yang rutin setiap tahun : Dana BOS setiap tahun sebesar
Rp.900.000 / siswa (tidak tetap tergantung jumlahnya siswa).
Hambatan – hambatan lainnya : Ada ;
Dampaknya Bagi Sekolah : Ada. Yaitu : Mengenai Dana BOS, perlengkapan
atau sarana dan prasarana di sekolah semakin mencukupi dan penataan sekolah
semakin rapih dan indah setelah dana – dana itu dikelolah sendiri oleh sekolah
( Kepala sekolah dan para guru ). Sedangkan untuk Dana Beasiswa : ada
Dampaknya : pendidikannya sampai tamat SD. Prosentase Drop Out / DO :
sudah tidak ada.
3.1.1 Hubungan Sekolah dengan Orang Tua Siswa dan Komite Sekolah
Hubungan sekolah dengan orang tua siswa sangat baik.
3.1.7 Pemanfaatan Teknologi Informasi (TI) untuk pembelajaran, Administrasi atau
komunikasi.
Pemanfaatan TI di SDK GURUSINA sudah ada, seperti penggunaan WA untuk
menginformasikan kegiatan – kegiatan di sekolah. Dalam proses pembelajaran TI
sudah di gunakan untuk memperlancar proses pembelajaran dalam bentuk video
pembelajaran.
Administrasi TI belum ada masih menggunakan pembayaran secara langsung.
3.1.8 Kekhasan atau Praktik Baik yang Nampak di Sekolah
Kekhasan yang Nampak di sekolah ini adalah setiap pagi guru, pegawai dan peserta
didik selalu tepay waktu ke sekoleh, peserta didik selalu membersihkan lingkungan
sekolah sebelum masuk sekolah dan sebelum pulang sekolah, sopan santun dalam
21
bertutur kata, saling menyapa dengan abaik di antara mereka, kepada guru maupun
pegawai,siswa-siswi sebelum ke kelas mereka melakukan kegiatan mengasah otak
dengan membuat perkalian dan sesudah itu mengecek suhu tubuh baik siswa-
siswi,guru,maupaun pegawai sekolah, setelah itu masuk kelas dan berdoa bersama
guru mata pelajaran untuk mengikuti KBM. Setelah KBM selesai , mereka
membersihkan ruangan kelas, berdoa dan pulang.
BAB IV
DOKUMEN – DOKUMEN PENDUKUNG
keimanan di
masyarakat,baik di
KUB maupun
gereja.Sebelum covid
diadakan supervise
sekolah di lakuakan
setiap bulan.
(termaksuk siswanya
memiliki prestasi non
akademik)?
kelas)?
Kegiatan c. apakah ada Ya ada Dari hasil
akademik di kendala yang pengamatan
sekolah ditemui guru
selama proses
pembelajaran?
( persiapan
pembelajaran,meto
de/model
pembelajaran ,
medias
pembelajaran dan
sumber belajar)
d. apakah ada Ya ada Dari hasil
pengaturan jam pengamatan
kosong /aktivitas
pengganti jika guru
kehalangan hadir?
5 Networking Apakah sekolah menjalin Ya Dari hasil
sekolah kerjasama dengan pihak pengamatan
luar
( pemerintah)?
(covid19)
28
pengumuman
menggunakan toa,dan
membentuk grup
kelas untuk
memperlancar proses
pemebelajaran
sehingga tidak ada
materi yang
tertinggal.
data,dan jaringan
internet yang sulit di
akses).
b.
Belum ada
Sejauh ini
administrasi sekolah
dilakukan secara
langsung atau
membayar ke
benndahara.
hiperaktif
3. Ada siswa
yang tidak
mengikuti tata
tertib.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) 1 merupakan suatu kegiatan yang
bertujuan untuk membekali mahasiswa calon guru dalam kompetensi keguruan melalu
pengalaman belajar di sekolah serta melatih mehasiswa – mahasiswi calon guru untuk
menerapkan pengetahuan nilai/sikap,wawasan,keterampilan yang telah dikuasai melalui
berbagai mata kuliah yang telah diperoleh selama dibangku kuliah ke dalam situasi
nyata.Mahasiswa dituntut untuk mampu mengaplikasikan segala kemampuannya yang
telah diperoleh di kampus pada saat perkuliahan terutama pengaplikasikan keahlian sebagai
guru yang diperoleh melalui PLP dilaksanakan.
Harapan dari mahasiswa calon guru untuk lembaga SDK GURUSINA yaitu tetap
menjaga semangat persaudaraan, kerja sama dan semangat bersatu demi membangun
lembaga tercinta ini.
5.2 Saran
Untuk memperbaiki mutu pendidikan di Indonsia pada umumnya dan di kabupaten
NGADA pada khususnya,bukan hanya diperhatikan dari segi kualifikasi akademik seorang
pendidik saja, melainkan juga dari segi jalinan persaudaraan yang sangat erat dari setiap
pendidik maupun warga sekitar lingkungan belajar. Sebagai seorang pendidik senantiasa
kita saling menjaga keharmonisan persaudaraan kita, karena “Bersatu Kita Teguh, Bercerai
Kita Akan Runtuh ”KOLO SETOKO AZE SETEBU”.
35
36
FOTO KEGIATAN
3. Kegiatan Wawancara
40
41