You are on page 1of 10

MAKALAH

(Konsep Filosofis Tentang Komponen Pendidikan Islam)

Untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Filsafat Pendidikan Islam

Dosen Pengampu :

Misbackhul Munir Almubarok M.H

Disusun oleh :

Raes Hipa Dyah Pratamawati (X.03/20.21/02.11279)

KELAS J KARANGANYAR

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT ISLAM MAMBAUL’ULUM SURAKARTA

2022
Kata Pengantar

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Konsep Filosofis Komponen Pendidikan Islam”.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Filsafat Pendidikan Islam. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang Pendidikan Agama di Sekolah bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Misbackhul Munir Almubarok M.H selaku
dosen Mata Kuliah Filsafat Pendidikan Islam. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang
membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Karanganyar, 25 November 2022

Penulis
Daftar Isi

JUDUL.................................................................................................................................

KATA PENGANTAR..........................................................................................................

DAFTAR ISI........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................

A. LATAR BELAKANG.....................................................................................................

B. RUMUSAN MASALAH.................................................................................................

C. TUJUAN MASALAH.....................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................

BAB III PENUTUP..............................................................................................................

KESIMPULAN....................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................
Bab I

Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan umat
manusia. Karenanya manusia harus senantiasa mencari dan menuntut ilmu pengetahuan.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan salah satu faktor penting yang
mengharuskan manusia untuk selalu mengembangkan keilmuannya agar dapat beradaptasi di
dunia modern yang kaya akan kemajuan ilmu dan teknologi. Dibalik kemajuan yang pesat ilmu
pengetahuan dan teknologi kita sebagai umat muslim hendaknya memberikan perhatian kepada
dunia pendidikan Islam. Karena sebagai seorang muslim kita tak dapat cukup menguasai ilmu
pengetahuan teknologi yang bersifat duniawi saja, karena ilmu pengetahuan yang bersifat
duniawi itu hanya sebagian jalan kita sebagai muslim untuk mencapai kehidupan yang kekal
yaitu kehidupan akherat. Maka untuk mencapai tujuan utama umat muslim, kita harus membalut
semua aktivitas dengan nilai-nilai Islam, salah satu jalan untuk mencapainya yaitu dengan jalan
mempelajari Pendidikan Islam.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana konsep filosofis pendidikan Islam ?

2. Apa saja komponen dasar pendidikan Islam ?

C. Tujuan Masalah

1. Untuk menegetahui dan memahami konsep filosofis pendidikan Islam.

2. Untuk mengetahui komponen dasar pendidikan Islam.


Bab II

Pembahasan

A. Konsep Filosofis Pendidikan Islam

Manusia adalah makhluk ciptaan Allah swt yang tak luput dari ilmu pengetahuan. Untuk
menciptakan manusia yang mempunyai wawasan atau pengetahuan yang luas, maka
diperlukannya suatu lembaga pendidikan sebagai wadah untuk mencetak manusia yang
berpengetahuan luas. Pendidikan adalah suatu usaha sadar yang dilakukan seseorang atau
sekumpulan orang untuk mengembangkan potensi yang ada yang ada pada diri seseorang atau
anak didik untuk menuju kedewasaan, agar anak didik tersebut mengetahui mana yang baik dan
mana yang buruk. Falsafah pendidikan Islam adalah suatu pemikiran yang serba mendalam,
mendasar, sistematis, terpadu dan logis, menyeluruh serta universal yang tertuang atau tersusun
dalam bentuk atau konsep sebagai suatu sistem. Dalam konsep Islam pendidikan sebagai usaha
membina dan menegembangkan pribadi manusia dari aspek-aspek rohaniah dan jasmaniah juga
harus berlangsung secara bertahap.

Menurut Syaikh M. Yusuf al- Qardhawy memberikan pengertian bahwa,´pendidikan


islam adalah pendidikan manusia seutuhnya, akal dan hatinya, rohani dan jasmaninya, akhlak
dan keterampilannya. Menurut Prof. Dr. Jalaluddin yang di kutip oleh Akmal Hawi, pendidikan
Islam yaitu usaha untuk membimbing dan mengembangkan potensi manusia secara optimal agar
dapat menjadi pengabdi Allah yang setia, berdasarkan dan dengan pertimbangan latar belakang
perbedaan individu, tingkat usaha, jenis kelamin, dan lingkungan masing-masing. Falsafah
Pendidikan Islam dapat diartikan sebagai studi tentang pandangan filosofis dari sistem dan aliran
filsafat dalam Islam terhadap masalah-masalah kependidikan dan bagaimana pengaruhnya
terhadap pertumbuhan dan perkembangan umat muslim. Peran pendidikan tidak terlepas dari
sifat dasar manusia itu sendiri sebaga khalifah di atas bumi ini. Filsafat Pendidikan Islam juga
merupakan studi tentang penggunaan dan penerangan metode dan sistem filsafat Islam dalam
memecahkan problematika pendidikan umat Islam, dan selanjutnya memberikan arah dan tujuan
yang jelas terhadap pelaksannan pendidikan umat Islam1. Jadi, menurut penulis menyimpulkan
bahwa konsep filosis pendidikan Islam adalah pendidikan manusia seutuhnya dari aspek akal
(berwawasan yang luas dan intlektual dalam pemikirannya), hati (mempunyai hati nurani yang
tulus untuk menjalankan dan mengaplikasikan nilai-nilai keislaman pada kehidupan sehari-hari),
jasmani (mempunyai jasmani, jiwa dan raga yang selalu berniat untuk kepentingan Islam) serta
rohaninya (membangun jiwa-jiwa muslim yang selalu menegakkan panji-panji Islam) untuk
dikembangkan agar menjadi manusia yang selalu bertimpu pada nilai-nilai Islam serta dapat
memecahkan problem-problem atau hambatan yang ada pada pendidikan Islam.
1

1
Hal 32. Filsafat Pendidikan Islam:Tatang suharto
B. Komponen Dasar Pendidikan Islam

Komponen merupakan bagian dari suatu sistem yang memiliki peran dalam keseluruhan
berlangsungnya suatu proses untuk mencapai tujuan sistem. Komponen pendidikan berarti
bagian-bagian dari sistem proses pendidikan, yang menentukan berhasil dan tidaknya atau ada
dan tidaknya proses pendidikan. Bahkan dapat dikatakan bahwa untuk berlangsungnya proses
kerja pendidikan diperlukan keberadaan komponen-komponen tersebut.

Komponen-komponen yang memungkinkan terjadinya proses pendidikan atau terlaksananya


proses pendidikan minimal terdiri dari 8 komponen, yaitu 1) tujuan pendidikan, 2) peserta didik,
3) pendidik, 4) isi pendidikan dan 5) konteks yang mempengaruhi suasana pendidikan, 6)
Metode pendidikan, 7) lingkungan pendidikan, dan 8) sarana pendidikan. Berikut akan diuraikan
satu persatu komponen-komponen tersebut.

1. Tujuan Pendidikan

Tujuan pendidikan Islam tidak lain adalah tujuan yang merealisasi idealitas Islami. Sedang
idealitas Islami itu sendiri pada hakikatnya adalah mengandung nilai prilaku manusia yang
didasari atau dijiwai oleh iman dan takwa kepada Allah sebagai sumber kekuasaan mutlak yang
harus ditaati. Ketaatan kepada kekuasaan Allah yang mutlak itu mengandung makna penyerahan
diri secara total kepada-Nya. Penyerahan diri secara total kepada Allah menjadikan manusia
menghambakan diri hanya kepadanya semata.

Sebagai ilmu pengetahuan praktis, tugas pendidikan dan atau pendidik maupun guru ialah
menanamkam sistem-sistem norma tingkah-laku perbuatan yang didasarkan kepada dasar-dasar
filsafat yang dijunjung oleh lembaga pendidikan danpendidik dalam suatu masyarakat .

Adapun tujuan pendidikan Islam itu sendiri identik dengan tujuan Islam sendiri. Tujuan
pendidikan Islam adalah memebentuk manusia yang berpribadi muslim kamil serta berdasarkan
ajaran Islam.

2. Peserta Didik

Peserta didik dipandang sebagai anak yang aktif, bukan pasif yang hanya menanti guru untuk
memenuhi otaknya dengan berbagai informasi. Peserta didik adalah anak yang dinamis yang
secara alami ingin belajar, dan akan belajar apabila mereka tidak merasa putus asa dalam
pelajarannya yang diterima dari orang yang berwenang atau dewasa mengarahkan kehendak dan
tujuannya kepada peserta didik. Membicarakan pendidikan berarti membicarakan
2keterkaitannya aktivitasnya, dan pemberian bimbingan kepadanya. Seimbang dengan kewajiban
pendidik untuk menyampaikan ajaran Islam, peserta didik harus menuntut ilmu, membaca
dengan nama Allah.dan Allah berjanji akan meninggikan derajat orang yang beriman dan orang
yang berilmu.
3. Pendidik

Salah satu komponen penting dalam pendidikan adalah pendidik. Terdapat beberapa jenis
pendidik dalam konsep pendidikan sebagai gejala kebudayaan, yang tidak terbatas pada
pendidikan sekolah saja. Guru sebagai pendidik dalam lembaga sekolah, orang tua sebagai
pendidik dalam lingkungan keluarga, dan pimpinan masyarakat baik formal maupun informal
sebagai pendidik dilingkungan masyarakat.

Guru sebagai pembimbing murid dalam upaya dan rencana penyelesaian masalah atau “problem
solving”. Guru mestilah membantu siswa menentukan persoalan-persoalan yang berarti,
melokasikan sumber data yang relevan, menafsirakan dan mengevaluasi ketepatan data, dan
merumuskan kesimpulan.

4. Isi Pendidikan

Isi pendidikan memiliki kaitan yang erat dengan tujuan pendidikan. Untuk mencapai tujuan
pendidikan perlu disampaikan kepada peserta didik isi/bahan yang biasanya disebut kurikulum
dalam pendidikan formal. Isi pendidikan berkaitan dengan tujuan pendidikan, dan berkaitan
dengan manusia ideal yang dicita-citakan.

Untuk mencapai manusia yang ideal yang berkembang keseluruhan sosial, susila dan individu
sebagai hakikat manusia perlu diisi dengan bahan pendidikan.

Macam-macam isi pendidikan tersebut terdiri dari pendidikan agama., pendidikan moril,
pendidikan estetis, pendidikan sosial, pendidikan intelektual, pendidikan keterampilan dan
peindidikan jasmani.

5. Konteks yang mempengaruhi suasana Pendidikan

Lingkungan pendidikan meliputi segala segi kehidupan atau kebudayaan. Hal ini didasarkan
pada pendapat bahwa pendidikan sebagai gejala kebudayaan, yang tidak membatasi pendidikan
pada sekolah saja. Lingkungan pendidikan dapat dikelompokkan berdasarkan lingkungan
kebudayaan yang terdiri dari lingkungan kurtural ideologis, lingkungan sosial politis, lingkungan
sosial.

6. Metode Pendidikan

Metode adalah salah satu komponen kependidikan Islam. Secara literlik, kata metode berasal dari
bahasa Greek yang terdiri dari kata “meta” yang berarti melalui dan “hodos” yang berarti jalan,
jadi arti metode adalah jalan yang dilalui. Runnes sebagaiman yang dikutip oleh Muhammad
Noor Syam, mengemukakan arti metode yaitu:
a) Suatu prosedur yang dipakai untuk mencapai tujuan pendidikan.

b) Suatu teknik yang mengetahui yang dipakai dalam proses mencari ilmu pengetahuan dari
suatu materi tertentu.

c) Suatu ilmu yang merumuskan aturan-aturan dari suatu prosedur.

Menurut pandangan islam, As-syaibany menjelaskan bahwa metode pendidikan islam adalah
segi kegiatan yang terarah yang dikerjakan oleh guru dalam langkah kemestian-kemestian mata
pelajaran yang di ajarkan ciri perkembangan peserta didiknya.

7. Sarana Pendidikan

Sarana atau media pendidikan berguna untuk membantu dalam proses pendidikan sehingga
sesuai dengan apa yang diharapkan.

Pendidikan islam memerlukan sarana dan prasarana untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas
sebagai upaya pertanggung jawaban pada masyarakat muslim. Sarana dan prasarana adalah
segala sesuatu yang merupakan penunjang terselenggaranya proses transformasi dalam
pendidikan bentuknya berupa benda atau barang, seperti tanah, bangunan sekolah, jalan dan
transportasi yang menghubungkan masyarakat dengan sekolah, lapangan olahraga dan
sebagainya.
Bab III

Penutup

Kesimpulan

konsep filosofis pendidikan Islam adalah pendidikan manusia seutuhnya dari aspek akal
(berwawasan yang luas dan intlektual dalam pemikirannya), hati (mempunyai hati nurani yang
tulus untuk menjalankan dan mengaplikasikan nilai-nilai keislaman pada kehidupan sehari-hari),
jasmani (mempunyai jasmani, jiwa dan raga yang selalu berniat untuk kepentingan Islam) serta
rohaninya (membangun jiwa-jiwa muslim yang selalu menegakkan panji-panji Islam) untuk
dikembangkan agar menjadi manusia yang selalu bertumpu pada nilai-nilai Islam serta dapat
memecahkan problem atau hambatan yang ada pada pendidikan Islam.

Komponen-komponen yang memungkinkan terjadinya proses pendidikan atau terlaksananya


proses pendidikan minimal terdiri dari 7 komponen, yaitu

1) tujuan pendidikan,

2) peserta didik,

3) pendidik,

4) isi pendidikan,

5) konteks yang mempengaruhi suasana pendidikan,

6) Metode pendidikan,

7) sarana pendidikan.
Daftar Pustaka

Rionata. (2012). Konsep Filosofis Tentang Komponen. [Online]. Tersedia:


http://rionata93.blogspot.com/2012/08/konsep-filosofis-tentang-komponen.html.

Toto Suharto, Filsafat pendiikan Islam, Ar-Ruzz Media, Yogyakarta, 2014

Ramayulis dan Samsul Nizar,filsafat pendidikan islam,Kalam Mulia,2011

Abuddin Nata, Ilmu pendidikan Islam, cet. I, Jakarta: Kencana, 2010, hal. 159

You might also like