You are on page 1of 13

Teknik Pengolahan Data

Riyandika Putra Sekar


A. Pengolahan Data
Penggunaan teknik samping yang tepat menentukan derajat sejauhmana sampel mewakili
populasi atau menentukan tingkat generalisasi tentang populasi. Disain sampel yang baik harus
valid dan validitas sampel bergantung pada dua konsiderasi, yaitu akurasi dan presisi. Akurasi
berarti tingkat sejauhmana bias sampel, sedangkan presisi menunjukkan pada sampling error.
Pemilihan sampel sangat tergantung pada populasi penelitian, karena sampel terpilih
merupakan representasi dari populasi. Sampel merupakan bagian tertentu yang dipilih dari
populasi
Pengertian Pengolahan Data
Pengolahan data adalah “kegiatan mengorganisasikan atau menata data sedemikian rupa
sehingga data penelitian tersebut dapat dibaca (readabel) dan ditafsirkan (interpretable)”

“Pengolahan data adalah proses mentransformasi (menyederhanakan dan mengorganisasi)


data mentah ke dalam bentuk yang mudah dibaca dan dipahami”.
B. Teknik Triangulasi

Data penelitian yang telah diperoleh peneliti melalui kegiatan


pengumpulan data tidak diterima begitu saja. Peneliti harus
mengujinya dan memastikan keabsahan data yang didapatinya
sehingga temuantemuan penelitiannya dapat
dipertanggungjawabkan.
C. Analisis Data
Makna Analisis Data
2. Perspektif Penelitian Hukum
3. Model Analisis Data
4. Penafsiran/Interpretasi
Makna Analisis Data
Analisis data merupakan tahap yang penting dalam suatu proses penelitian.

Menurut Irawan, “analisis data adalah suatu kegiatan yang bersifat


mentransformasikan data menjadi informasi. Data adalah hasil suatu pencatatan,
sedangkan informasi adalah makna dari hasil pencatatan”

Menurut Sri Mamudji dkk., memaknai analisis data sebagai “kegiatan mengurai
sesuatu sampai ke komponen-komponen dan kemudian menelaah hubungan
masing-masing komponen dengan keseluruhan konteks dari berbagai sudut pandang.
Penelaahan dilakukan sesuai dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan”
Tujuan Analis Data
mereduksikan data menjadi perwujudan yang dapat dipahami dan ditafsir
dengan cara tertentu hingga relasi masalah penelitian dapat ditelaah serta diuji.

menjawab masalah penelitian dan membuktikan asumsi dasar penelitian


(hipotesa); menyusun dan menginterpretasikan data yang diperoleh; menyusun
data dalam cara yang bermakna sehingga dapat dipahami, lebih memudahkan
pembaca dalam memahami hasil penelitian; menjelaskan kesesuaian antara
teori dan temuan peneliti; dan menjelaskan argumentasi hasil temuan
Perspektif Penelitian Hukum

Kegiatan menganalisis data dalam penelitian hukum pada hakikatnya adalah


menemukan makna yang dikandung temuan data, makna tersebut bisa
diperoleh dengan memberinya perspektif.

Perspektif yang diberikan kepada data hukum tentu boleh apa saja. Akan tetapi,
perspektif yang lazim adalah perspektif normatif dan sosial.
Teknik Analis Data

Teknik analisis data dalam penelitian hukum normatif juga dapat dilakukan
dengan menyesuaikannya pada pendekatan penelitian yang ditetapkan.

Teknik analisis data dalam penelitian hukum empiris analisis data tunduk pada
cara analisis data ilmu-ilmu sosial.

Teknik analisis deskriptif “diawali dengan mengelompokkan data dan informasi


yang sama menurut subaspek dan selanjutnya melakukan interpretasi untuk
memberi makna terhadap tiap subaspek dan hubungannya satu sama lain.
Model Analis Data

Model Analisis Miles dan Huberman

Analisis data penelitian hukum empiris juga kerap menggunakan model analisis
Miles dan Heberman, yang menekankan kegiatan analisis data dalam empat alur
kegiatan yang terjadi bersamaan secara interaktif, yaitu pengumpulan data (data
collection), reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan
penarikan kesimpulan/verifikasi (conclusion drawing/verification).
Model Analis Data

menyusun dan menyeleksi catatan lapangan yang telah diperoleh selama


peneliti berada di lapangan serta data sumber lainnya.
membongkar data yang telah dikumpulkan menjadi potongan-potongan atau
bagian-bagian yang lebih kecil yang diberi label atau kode.
proses menata kembali fragmen atau potongan ke dalam kelompok yang
berbeda sesuai dengan urutan dalam catatan asli.
menyusun data kembali untuk membuat narasi baru, disertai tabel atau grafik
yang relevan, yang akan menjadi bagian analisis kunci.
menggambarkan kesimpulan dari seluruh proses.
4. Penafsiran

Penafsiran data adalah kegiatan yang sangat penting dan sangat mempengaruhi
hasil penelitian.
Meskipun analisis data sudah benar, penafsiran hasil analisis data masih
mungkin salah. Untuk itu, beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
penafsiran data ini sebagai berikut:

Koherensi dengan pokok permasalahan penelitian.


Konsisten dengan analisis data.
Perspektif yang sistemik dan holistik.
Teknik penafsiran atau interpretasi yang
kerap digunakan adalah analisis hermeneutik
hukum.

Menurut Jazim Hamidi, “hermeneutika hukum adalah ajaran filsafat mengenai


hal mengerti atau memahami sesuatu, atau sebuah metode interpretasi terhadap
teks dimana metode dan teknik menafsirkannya dilakukan secara holistik dalam
bingkai keterkaitan antara teks, konteks, dan kontekstualisasi.

You might also like