You are on page 1of 11

TINJAUAN DESAIN PADA KONSTRUKSI BAMBU

DI DAERAH TROPIS
(Design Study of Bamboo Construction in the Tropical Area)

Yemima Putri Kristyana Adhi1

Jurusan Arsitektur, Fakultas Arsitektur dan Desain, Universitas Katolik Soegijapranata, Jl.
Pawiyatan Luhur Sel. IV No. 1, Bendan Duwur, Kec. Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa
Tengah 50234, Indonesia
19a10062@student.unika.ac.id

ABSTRACT
Bamboo construction is something that is still rarely applied to buildings in the tropics today. On
the other hand, bamboo is a material that is very easy to find in tropical climates. The rapid rate
of growth and regeneration of bamboo also has more value from an ecological standpoint
compared to building materials such as concrete, steel, or iron. The lack of understanding of
bamboo construction materials and systems is one of the reasons for the lack of findings in
buildings made of bamboo materials. Besides that, society in general also views bamboo with a
negative connotation. This can be found in the statement that bamboo is a low-grade material
that cannot be used as a permanent material and is of poor quality. Bamboo is slowly starting to
lose its identity in society as a potential material in the architectural industry. A structured
discussion regarding bamboo materials supports the community's understanding of the
characteristics and potential of bamboo as a construction material. On the other hand, an in-depth
analysis of existing buildings using bamboo as the basic material can increase the application of
bamboo construction in buildings. In this case, bamboo construction is an alternative that can be
considered when designing buildings in the tropics in the future.
Keywords: Bamboo, Bamboo Construction, Tropical
ABSTRAK
Konstruksi bambu menjadi hal yang masih jarang diterapkan pada bangunan bangunan di daerah
tropis pada masa kini. Di sisi lain, bambu merupakan material yang sangat mudah ditemui di
daerah ber-iklim tropis. Tingkat pertumbuhan dan regenerasi bambu yang cepat juga memiliki
nilai lebih dari sisi ekologis dibandingkan dengan material bangunan seperti beton, baja, maupun
besi. Minimnya pemahaman akan material dan sistem konstruksi bambu menjadi salah satu
penyebab minimnya temuan bangunan dengan bahan dasar material bambu. Disamping itu,
masyarakat pada umumnya juga memandang bambu dengan konotasi yang negatif. Hal ini dapat
dijumpai melalui pernyataan bahwa bambu merupakan material kelas bawah, tidak dapat
diterapkan sebagai material permanen, dan memiliki kualitas yang buruk. Bambu perlahan lahan
mulai kehilangan identitasnya di tengah masyarakat sebagai salah satu material yang berpotensi
dalam bidang industri arsitektur. Pembahasan yang terstruktur mengenai material bambu
menunjang pemahaman masyarakat mengenai ciri dan potensi bambu sebagai material
konstruksi. Di sisi lain, analisa yang mendalam pada bangunan eksisting yang menggunakan
bahan dasar bambu dapat meningkatkan pengaplikasian konstruksi bambu pada bangunan.
Dalam hal ini, konstruksi bambu menjadi salah satu alternatif yang dapat dipertimbangkan dalam
perancangan bangunan di daerah tropis pada masa mendatang.
Kata kunci: Bambu, Konstruksi Bambu, Tropis

1
1. PENDAHULUAN deforestation. Disamping itu, kayu juga
Bambu merupakan salah satu alternatif memerlukan waktu yang sangat lama untuk
material pada bangunan yang dapat dijumpai tumbuh kembali dan siap digunakan sebagai
dengan sangat melimpah di daerah tropis, material bangunan. Di sisi lain, bambu dapat
termasuk di dalamnya Indonesia. tumbuh kembali dan siap digunakan sebagai
Penggunaan bambu sebagai material pada material bangunan dalam waktu yang 3-5
bangunan sejatinya sudah diterapkan tahun, jauh lebih cepat dibandingkan dengan
semenjak lama. Sebagian besar rumah kayu. Saat tumbuh di alam, ataupun
tradisional di Indonesia, bahkan Asia dibudidayakan, bambu juga melepaskan
Tenggara, menggunakan bambu sebagai oksigen ke udara. Sebuah kelebihan yang
material dasarnya, baik sebagai material tidak dimiliki oleh material seperti baja,
konstruksi struktural pada bagunan maupun plastik, maupun beton. Karena alasan itulah,
material non-struktur. Pemakaian bambu bambu sangat dipertimbangkan sebagai
pada rumah tradisional ini diterapkan karena material alternatif pada konstruksi bangunan
bambu menjadi material yang sangat yang dapat menjawab isu yang ada.
responsif terhadap keadaan iklim tropis di Penerapan konstruksi bambu pada
Indonesia maupun sebagian besar wilayah di bangunan di daerah tropis tentu tidak terlepas
Asia Tenggara. Namun, setelah adanya era dari tantangan yang ada. Karakteristik yang
industrial dan perubahan jaman, penggunaan unik dari iklim di daerah tropis memerlukan
bambu sebagai material bangunan di solusi yang tepat dalam konstruksi yang
Indonesia justru menghadapi persaingan dibangun pada bangunan supaya
ketat dengan penggunaan beton maupun memberikan kenyamanan bagi pengguna di
baja yang notabene memiliki embodied dalamnya. Makalah ini akan meninjau dan
energy dan jejak karbon yang jauh lebih tinggi menjelaskan penerapan konstruksi bambu
dibandingkan dengan bambu itu sendiri. dalam menjawab permasalahan yang ditemui
Masyarakat Indonesia pada umumnya masih di daerah tropis, sehingga pengaplikasian
memandang bambu dengan konotasi negatif konstruksi bambu pada bangunan tidak
yang dapat dilihat dari anggapan bahwa hanya ditampilkan untuk menunjang aspek
bambu merupakan material kelas bawah, estetika saja namun juga dapat menunjang
tidak permanen, dan memiliki kualitas yang kenyamanan fungsi dan juga kekuatan
buruk. (Nurdiah, 2016). bangunan dalam menghadapi iklim di daerah
Isu pemanasan global dan tropis.
pembangunan berjangka panjang yang
semakin menguat dalam dekade terakhir, Permasalahan
membuat bambu menjadi salah satu material Berdasarkan latar belakang masalah
bangunan yang kembali dipertimbangkan dan yang diuraikan diatas, maka permasalahan
ditinjau ulang oleh para ahli. Arsitek dan para yang diangkat dalam penelitian ini adalah
ahli yang bekerja di bidang konstruksi bagaimana konstruksi bambu dapat
bangunan cenderung memilih bambu diaplikasikan dengan tepat pada bangunan di
sebagai jawaban atas isu tersebut. Material daerah tropis dengan memperhatikan potensi
beton dan baja, seperti yang telah disebutkan serta karakteristiknya. Tujuannya adalah
di atas, memiliki embodied energy serta jejak untuk mempelajari pengaplikasian konstruksi
karbon tinggi yang membuatnya menjadi bambu pada bangunan di daerah tropis
material yang tidak ramah lingkungan. dengan tepat serta menjelaskan potensi
Sementara bambu memiliki jejak karbon dan bambu sebagai salah satu material konstruksi
embodied energy yang jauh lebih rendah pada bangunan di daerah tropis.
dibandingkan material tersebut. Sama halnya
dengan penggunaan kayu. Kayu dengan 2. METODOLOGI PENELITIAN
kualitas tinggi juga sangat sulit ditemukan
Objek yang menjadi bahan penelitian
pada saat ini karena permasalahan
adalah Bangunan Konstruksi Bambu.
------------------------------------------------------------------ Sambungan, susunan, dan kualitas bambu
1
Penulis Korespondensi: Yemima Putri Kristyana Adhi menjadi fokus dari penelitian. Lokasi
E-mail: 19.a1.0062@student.unika.ac.id penilitian adalah sebagai berikut: “Ingkung
Telp: +62 895-3772-42116 Kuali” yang berlokasi di Jl. Guwosari, Kec.
2
Pajangan, Kabupaten Bantul, Daerah Sebagai material konstruksi, bambu
Istimewa Yogyakarta; “Bumi Pemuda memiliki nilai lebih karena mengandung serat
Rahayu” yang berlokasi di Banjarharjo I, yang sangat kuat. Kekuatan tekan bambu
Muntuk, Kec. Dlingo, Kabupaten Bantul, dua kali lebih tinggi dibandingkan dengan
Daerah Istimewa Yogyakarta, “Secluded by beton. Sedangkan untuk kekuatan tarik,
Karma” yang berlokasi di Karang Moko, kualitasnya hampir mendekati baja. Selain
Sariharjo, Kec. Ngaglik, Kabupaten Sleman, itu, tegangan geser kayu lebih rendah dari
Daerah Istimewa Yogyakarta. Serta lokasi serat bambu. Bentang Bambu juga lebih lebar
wawancara yang bertempatan di rumah dari kayu. Tidak seperti kayu yang mudah
lokakarya “Bambu Buku” di Jl. Ngrenak Lor, patah, bambu dapat dilengkungkan tanpa
Kec. Godean, Kabupaten Sleman, Daerah mudah patah. Penelitian menunjukkan bahwa
Istimewa Yogyakarta. bambu dianggap sebagai salah satu bahan
Pengumpulan data dilakukan dengan bangunan yang sangat kuat dengan kekuatan
cara kegiatan survey pada bangunan dengan tarik kurang lebih 28.000 N per inch2
konstruksi bambu di area Jawa Tengah untuk dibandingkan dengan baja yang hanya
memahami bentuk secara nyata dan mencapai 23.000 N per inch2 (Anagal, 2010).
langsung dan wawancara kepada pihak yang Keawetan bambu menurut Simon Velez
terkait. (2000) terhadap cuaca dan serangga
tergantung pada penggunanya. Perlindungan
3. KAJIAN TEORI yang paling baik adalah desain yang baik,
sebaiknya batang bambu tersebut tidak
Pengertian Bambu
bersentuhan secara langsung dengan tanah.
Bambu pada dasarnya merupakan Pada rumah bambu di Manizales dapat
tumbuhan rerumputan dengan ukuran tinggi keawetannya dapat mencapai 100 tahun.
yang berada di dalam subfamili
Menurut Simon Velez (2000), ketahanan
bambusoideae dan famili Poaceae atau bambu terhadap cuaca dan serangga
Gramineae. Sub famili bambusoideae terdiri tergantung pada pemakaian. Perlindungan
baik bambu jenis kayu maupun herba dengan terbaik bagi bambu dengan perancangan
1.575 spesies di dalamnya (Bystriakova, yang baik, bersentuhannya tanah dengan
2003). Bambu memiliki tingkat pertumbuhan
bambu mengurangi mutunya.
yang relatif cepat dan tumbuh dengan mudah
Jenis-jenis pondasi dari bambu yang
di sebagian besar iklim. Ukurannya dapat umum digunakan adalah bambu kontak tanah
memiliki panjang hingga 30 meter dengan secara langsung, bambu disambungkan
diameter hingga 15-20 cm sesuai
dengan pondasi batu atau beton, dapat juga
varietasnya. Dalam sehari, bambu dapat
bambu dimasukkan ke dalam pondasi beton,
tumbuh sepanjang 60 cm karena memiliki atau bambu digunakan sebagai tulangan
sistem rhizoma-dependen unik. Meskipun beton. Secara umum, yang terbaik adalah
pertumbuhannya cepat, kekuatan bambu
menjaga bambu agar tidak kontak langsung
dapat setara dengan kayu mutu II dengan dengan tanah, karena bambu yang tidak
tegangan lentur mutlak 1100-725 kg/cm3 diobati dapat membusuk sangat cepat jika
dan tegangan tekanan mutlak 600-425 kontak dengan tanah.
kg/cm3 dengan berat jenis 0.90BJ hingga
0.60BJ. Bambu tidak memerlukan pupuk dan
meregenerasi sendiri dari akarnya sendiri,
sehingga tidak perlu ditanam kembali. Bambu
adalah tanaman tahunan dengan sistem
percabangan sumbu vegetatif tersegmentasi
yang berselang-seling dalam pola simpul dan
ruas yang teratur. Batang bambu terdiri dari
ruas dan ruas yang berganti, umumnya
berongga, dengan dinding yang keras, tebal
dan silindris memberikan kekuatan mekanis
yang besar pada batang. (Lopez, O. 2003)

Bambu sebagai material konstruksi


3
Perbedaan variasi iklim ini ditentukan oleh
letak daerah berdasarkan garis lintang dan
bujur bumi, topografi daerah, arah gerak
angin, keadaan laut, proporsi dari tanah dan
massa air tanah, geomorfologi, keadaan
vegetasi, dan juga termasuk pada perubahan
perubahan yang disebabkan oleh manusia
atau ekosistem buatan. (Val et al., 2005).
Daerah dengan iklim tropis pada
umumnya memiliki karakteristik hangat dan
lembap karena menerima paparan sinar
Gambar 1. Struktur Pondasi pada Bambu matahari sepanjang tahun dan letaknya yang
berada di sekitar garis khatulistiwa
Struktur Ikat membuatnya lebih hangat dibandingkan
Struktur rangka ini dibuat dengan dengan daerah lainnya. Paparan panas
ikatan laminasi bambu. Disambung dengan matahari ini membuat udara menjadi lebih
peniti bambu dan diikat dengan tali ijuk. Serat hangat sehingga air juga lebih mudah
ijuk ini dapat bertahan hingga 100 tahun. berevaporasi dan menambah tingkat
Bilah bambu laminasi digunakan dalam kelembapan. Banyaknya air yang cepat
konstruksi strukturnya tidak dirawat dan menguap ini kemudian terkumpul menjadi
akibatnya strukturnya dihancurkan oleh satu di atmosfer yang kemudian diturunkan
serangga. Kemungkinan bambu yang dalam bentuk curah hujan. Hal ini juga yang
digunakan berumur kurang dari tiga tahun, membuat daerah dengan iklim tropis memiliki
atau bagian dalam dan bagian lunak dari curah hujan yang relatif tinggi dibandingkan
dinding batang tidak dihilangkan. Struktur ini dengan daerah daerah yang lain. Selisih
harus dibuat dengan bilah-bilah bambu yang antara temperatur terendah dan tertinggi di
diambil dari bagian luar dinding batang daerah tropis umumnya sangat jauh
bambu yang berumur tiga tahun atau lebih. dibandingkan dengan daerah daerah iklim
lainnya di bumi. Hasil dari evaporasi atau
penguapan air berpengaruh terhadap tingkat
kelembapan yang juga dapat membuat
perbedaan suhu yang mencolok antara
daerah yang dekat dengan air – seperti
wilayah laut, danau, ataupun aliran sungai –
dengan daerah kering seperti daerah gurun.
Perbedaan suhu antara siang dan malam hari
Gambar 2. Struktur Ikat pada Bambu
bisa mencapai 15°C pada daerah kering dan
5°C pada daerah yang lembab.
Iklim Tropis
Daerah yang beriklim tropis
mencakup kurang lebih 40% dari permukaan
bumi dan berlokasi antara zona Tropics of
Cancer (23.5° garis lintang selatan) dan zona
Tropics of Capricorn (23.5° garis lintang
utara). Keadaan lingkungan pada wilayah ini
pada umumnya memiliki temperature dan
juga kelembapan udara yang relatif tinggi.
Sekalipun banyak variasi yang membedakan
iklim iklim di daerah tropis, 90% dari
ekosistem tropis cenderung panas dan Gambar 3. Pembagian Iklim Dunia
lembab, baik yang berlangsung sepanjang
tahun maupun beberapa musim saja. Lalu
10% sisanya adalah wilayah yang panas dan
kering termasuk daerah dengan ekosistem
yang didominasi oleh wilayah gurun.
4
4. HASIL PENELITIAN DAN lengkungan
PEMBAHASAN sehingga Bambu Tali
Dari penelitian yang telah dilakukan digunakan sebagai
baik melalui survey kualitatif , didapatkan rangka atap
temuan sebagai berikut: bangunan karena
Penerapan Bambu massa bambu yang
Analisa Jenis Bambu Apus di Secluded ringan dan fleksibel
sesuai dengan
Tabel 1. Tabel Analisa Jenis Bambu kebutuhannya.
Teori dan Data Analisa

Ingkung Kuali

Bambu Apus
Bambu Apus Bambu Betung
digunakan sebagai Bambu Betung
rangka atap Ingkung digunakan pada
Kuali dikarenakan bagian kolom dari
massa bambu ringan bangunan
dan fleksibilitas yang dikarenakan memiliki
tinggi. Diameter dari tebal dan kekakuan
bambu yang yang tinggi. Bambu
digunakan cukup Penerapan Bambu yang digunakan
Penerapan Bambu Apus di Secluded berdiameter besar
beragam
Apus di Ingkung untuk menopang
menyesuaikan
Kuali atap yang luas.
fungsinya.

Bumi Pemuda Rahayu


Bambu Betung
Bambu Betung Bambu Tali
digunakan pada Bambu Tali
Penerapan Bambu bagian kolom dari digunakan sebagai
Betung di Ingkung bangunan . rangka atap Ingkung
Kuali Penggunaannya Kuali dikarenakan
berhubungan massa bambu ringan
Penerapan Bambu
dengan kekakuan dan fleksibel
Apus di Secluded
yang tinggi dari sehingga mudah
ketebalan untuk membuat
batangnya. lengkungan struktur
yang dibutuhkan.
Secluded by Karma
Analisa Kolom dan Pondasi
Bambu Tali
Bangunan dari Tabel 2. Tabel Analisa Kolom dan Pondasi
Secluded merupakan Teori dan Data Analisa
bangunan organik
dengan banyak Ingkung Kuali

5
Kolom pada bangunan
ini adalah bambu Pondasi pada
Betung diameter 12cm bangunan restoran
dengan pondasi beton adalah pondasi umpak
batu kali. Pondasi yang yang menggunakan
digunakan hanya pipa beton yang
terlihat sedikit dari dinaikan 40cm dari
permukaan lantai guna mengatasi
dikarenakan adanya jika terjadi genangan
elevasi dari lantai akibat hujan atau
bangunan ke banjir. Lalu setelah
permukaan tanah kolom bambu
tetapi secara diletakan, Pipa akan
keseluruhan sesuai Pondasi Pada diisi beton.. Kolom dari
dengan teori yang ada. Bangunan Restoran. Secluded sesuai
Penerapan Bambu dengan teori yang ada
Apus di Secluded

Penerapan Bambu
Betung di Ingkung
Kuali.
Bumi Pemuda Rahayu
Tiang Kolom menjadi
penumpu beban yang Bangunan ini
diteruskan ke pondasi menggunakan pondasi
beton. Batang - umpak. Hal ini
batang bambu ditujukan agar bambu
didirikan secara jauh dari kelembaban
vertikal dan dalam tanah sehingga tidak
sistem mudah lapuk atau
penyambungan rusak. Tingginya
terdapat umpak yang pondasi juga membuat
merupakan alat yang bangunan memiliki
berguna sebagai tingkat firmitas lebih
penyambung di atas tinggi.
lantai antara pondasi
dan batang bambu

Tinggi dari pondasi Jenis pondasi ini sering


Secluded by Karma adalah 150cm digunakan pada
dengan bawah lebar bangunan joglo.
Kolom yang digunakan 54cmx54cm dan Bangunan sudah
adalah kolom bambu lebar atas sesuai dengan teori
Betung diameter 20cm 25cmx25cm. yang ada.
dikarenakan kebutuhan
menopang atap yang Analisa Atap
ukurannya besar dan
tinggi sehingga perlu Tabel 3. Tabel Analisa Atap
memiliki kekuatan yang
tinggi Teori dan Data Analisa

Ingkung Kuali

6
Kuda-kuda Bambu Apus menjadi Secluded by Karma
Kuda-kuda adalah bahan utama rangka
penyusun dari atap atap bangunan yaitu
yang menopang pada bagian kuda- Bangunan ini memiliki Bambu Apus menjadi
beban atap bangunan kuda, gording, rangka atap organik bahan utama rangka
bumbungan, dan yang memiliki 4 sisi atap bangunan yaitu
kasusnya. yang sama. pada bagian kuda-
Penggunaannya kuda, gording,
disebabkan Bambu Kuda-kuda bumbungan, dan
Apus termasuk bambu Kuda-kuda adalah kasusnya.
yang memiliki massa penyusun dari atap Penggunaannya
Mayoritas dari rangka yang ringan sehingga yang menopang disebabkan Bambu
atap bangunan beban atap bangunan Apus termasuk bambu
mengurangi tekanan
Ingkung Kuali pada konstruksi yang memiliki massa
merupakan Bambu dibawahnya. Walaupun yang ringan sehingga
Apus termasuk kuda- demikian, konstruksi mengurangi tekanan
kudanya atap bangunan ini tetap pada konstruksi
diberi penopang dibawahnya. Walaupun
tambahan yang demikian, konstruksi
diberikan dengan atap bangunan ini tetap
tujuan sebagai Rangka atap diberi penopang
penopang dan juga bangunan Secluded tambahan
bracing. Diameter menggunakan menggunakan Bambu
bambu yang digunakan Bambu Apus sebagai Betung. Diameter
Gording
sebagai kuda-kuda bahan penyusunnya. bambu yang digunakan
Gording merupakan sebagai kuda-kuda
penyangga kasau adalah sekitar 12-
14cm. Gording adalah sekitar 20-
yang bertumpu pada 25cm.
kuda-kuda. Gording merupakan
Gording penyangga kasau
Gording pada yang bertumpu pada
bangunan Ingkung kuda-kuda.
Kuali menggunakan
Bambu Apus yang
berukuran lebih
ramping dibanding
gording dan kuda-
kudanya dengan tujuan Gording pada
lebih ringan. Diameter bangunan Secluded Bambu yang
bambu yang digunakan digunakan pada
sebagai gordingnya Kasau penopang tengah
adalah sekitar 8-10 cm Kasau adalah rangka adalah Bambu Apus
Kasau
yang menopang atap dengan diameter
Kasau adalah rangka
secara langsung. sekitar 15-18 cm.
yang melintang di
Terdiri dari dua bagian
atas balok dinding,
yaitu bagian atas dan
Sebagai penopang Kasau bagian bawah yang
penutup atap di Kasau menggunakan dihubungkan dengan
bangunan ini bambu apus dengan meletakan
diameter paling kecil berdampingan dan
dibangunan ini sekitar dikuatkan dengan
6-8cm , dipasang ikatan kawat baja dan
menjajar dengan jarak paku.
30 cm antar batang
sebagai tempat rapak Gording
bertumpu. Gording pada
bangunan ini
menggunakan bambu
tali yang dicacah dan

7
diikat dalam jumlah yang ringan sehingga
banyak dengan tujuan mengurangi tekanan
meningkatkan pada konstruksi
fleksibilitasnya dibawahnya. Walaupun
sehingga lebih mudah demikian, konstruksi
mendapatkan bentuk atap bangunan ini tetap
yang banyak diberi penopang
lengkungan. Diameter tambahan yang
ikatan bambu yang Rangka atap diberikan dengan
digunakan sebagai bangunan Secluded tujuan sebagai
gording adalah sekitar menggunakan penopang dan juga
10-14cm. Bambu Apus sebagai bracing. Diameter
bahan penyusunnya. bambu yang digunakan
Kasau sebagai kuda-kuda
Kasau menggunakan Gording adalah sekitar 15-
bambu apus dengan Gording merupakan 14cm.
diameter paling kecil penyangga kasau
dibangunan ini yaitu yang bertumpu pada Gording
sekitar 5-6cm saja, kuda-kuda. Gording pada
dipasang menjajar bangunan ini
dengan jarak 15 cm menggunakan Bambu
antar batang sebagai Apus yang berukuran
tempat atap bertumpu. lebih ramping
dibanding gording dan
Lengkungan Penopang kuda-kudanya dengan
terdiri dari lengkungan tujuan lebih ringan.
itu sendiri dan bambu- Diameter bambu yang
bambu belang yang Gording pada digunakan sebagai
dirancang 2 sebagai bangunan Secluded gording adalah sekitar
penahan dua 12-14cm.
lengkungan agar Kasau
sejajar. Kasau adalah rangka Kasau
Lengkungan Penopang yang menopang atap Kasau menggunakan
merupakan gabungan secara langsung. bambu apus dengan
bambu cacah kecil diameter paling kecil
yang di ikat per 40 cm. dibangunan ini sekitar
Bambu cacah yang 6-8cm , dipasang
digunakan memiliki menjajar dengan jarak
panjang yang berbeda- 30 cm antar batang
beda sehingga saling sebagai tempat rapak
mengikat dan menjadi bertumpu.
sebuah kesatuan yang
fleksibel. Diameternya
sekitar 20 cm

Bumi Pemuda Rahayu Temuan Wawancara


Dari wawancara yang telah dilakukan
kepada pihak Bambu Buku didapatkan
Bangunan ini memiliki Bambu Apus menjadi jawaban sebagai berikut: Jenis Bambu yang
rangka atap repetisi bahan utama rangka
sebanyak 10 rangka. atap bangunan yaitu
sering digunakan umumnya adalah Bambu
pada bagian kuda- Apus atau Wulung, untuk penggunaan yang
Kuda-kuda kuda, gording, sederhana dan memerlukan kekuatan yang
Kuda-kuda adalah bumbungan, dan besar seperti kolom dan balok menggunakan
penyusun dari atap kasusnya. Betung, sedangkan untuk keperluan interior
yang menopang Penggunaannya menggunakan Cendani; Bangunan yang
beban atap bangunan disebabkan Bambu sering menggunakan bambu adalah
Apus termasuk bambu bangunan Resort dan Villa, Kubah
yang memiliki massa multifungsi, banyak jenis karena bambu
8
cukup fleksibel untuk pembangunan fungsi sistem perawatannya ketika bangunan sudah
apa saja; Umur optimalnya bambu di luar didirikan.
ruangan sekitar 3-4 tahun. Jika bambu tidak Pengawetan bambu pada dasarnya
mengalami retak atau pecah, masih baik perlu dilakukan pada tiap bambu yang akan
untuk digunakan. Untuk warna bambu yang digunakan sebagai bahan konstruksi pada
memudar atau berlimut dapat diberi bayclin; bangunan. Dari hasil wawancara dengan
Kendala dalam membangun bangunan Bambu Buku di Kota Yogyakarta, dijelaskan
bambu adalah, untuk yang ukuran besar dan bahwa pengawetan bambu dapat dilakukan
lokasinya jauh, pembangunannya agak rumit dengan dua cara. Cara pengawetan bambu
karena pembuatan tetap dilakukan di yang pertama adalah dengan memberikan
workshop. Setelah bangunan jadi, akan senyawa kimia Borax Borik pada bambu
dipotong supaya bisa masuk ke kontainer, kemudian diberdirikan. Hal ini memerlukan
lalu sampai di lokasi baru di rakit kembali. waktu seminggu namun dengan penggunaan
Pemotongan tidak dapat dilakukan obat yang lebih sedikit. Cara yang kedua
sembarangan, tetapi ada hal-hal yang harus adalah dengan merebus bambu selama
diperhitungkan supaya bisa dirangkai dan kurang lebih 4 jam. Cara yang kedua memiliki
menyambung dengan baik; Cara pengawetan kelebihan dalam efektifitas watu namun
yang dipakai biasanya adalah direbus dan kurang efektif apabila ditinjau dari segi
diberdirikan, keduanya menggunakan obat ekonomis karena memerlukan kadar obat
Borak Borik. Perbedaannya jika direbus lebih yang lebih banyak. Selanjutnya, baik dari
cepat selesai (sekitar 4 jam) tetapi lebih cara diberdirikan maupun direbus, bambu
mahal karena menggunakan obat lebih yang sudah diberi obat kemudian dijemur
banyak, sedangkan berdiri, makan waktu untuk dikeringkan.
seminggu dengan obat yang lebih sedikit; Dalam sistem konstruksinya pondasi
Perawatan bangunan bambu yang umum dan tubuh bangunan, bambu memerlukan
dilakukan adalah pengecekan berkala dan penanganan yang tepat untuk
juga pelapisan dengan cat transparan supaya memaksimalkan kekuatan bambu dalam
bambu tidak terekspose hujan secara menopang beban pada bangunan. Dari hasil
langsung. Penggunaan Bayclin untuk survey yang telah dilakukan dapat ditemui
menghilangkan lumut yang muncul di penerapan konstruksi bambu mulai dari
bambu. pondasi hingga sistem rangka atap. Jenis
bambu sangat mempengaruhi peletakkan
Pembahasan bambu sebagai material konstruksi. Bambu
Dari data yang telah dikumpulkan baik Apus dan Bambu Tali yang memiliki massa
melalui survey lapangan maupun bambu yang cenderung ringan dan fleksibel
wawancara, dapat dijelaskan bahwa bambu banyak dijumpai sebagai bagian dalam
dapat menjadi alternatif material konstruksi konstruksi atap serta elemen elemen yang
pada bangunan di daerah tropis. Bambu bukan merupakan struktur utama pada
sebagai tanaman yang mudah dijumpai pada bangunan. Sedangkan Bambu Betung yang
daerah ber-iklim tropis menjadi nilai lebih memiliki diameter yang lebih besar
pada tingkat relevansi bambu sebagai cenderung digunakan sebagai material
material konstruksi. Ditinjau dari segi struktur utama seperti pembentuk kolom.
ekologis, bambu menjadi material yang lebih Dalam wawancara yang dilakukan, pada
ramah lingkungan karena memiliki nilai jejak bagian pondasi tetap diperlukan beton
karbon yang lebih rendah dibandingkan sebagai penyatu bambu agar lebih stabil.
dengan material modern seperti beton, baja, Bentuknya akan menyerupai umpak dengan
maupun besi. Namun penerapan bambu bambu pada bagian tengahnya. Ketinggian
sebagai material dasar konstruksi bangunan dan diameter umpak disesuaikan pertama
perlu diperhatikan dengan saksama untuk tama disesuaikan dengan kondisi tanah dan
memaksimalkan potensi dari material bambu lingkungan sekitar bangunan, yang kemudian
itu sendiri. Untuk menunjang bangunan disesuaikan kembali dengan bentuk
dengan baik, pengolahan bambu sebagai bangunan yang didesain.
material bangunan perlu diperhatikan mulai Pada sistem konstruksi atap, temuan
awal pada sistem pengawetan bambu hingga dari survey yang dilakukan sangat bervariatif.

9
Hal ini menunjukkan tingkat fleksibilitas yang tepat, maka bambu dapat menjadi
bambu yang tinggi dalam mencapai bentuk material yang tepat pada bangunan
yang diinginkan dalam desain. Mulai dari bangunan di iklim tropis. Dari aspek ekologis
temuan kuda kuda sederhana pada yang lebih ramah lingkungan serta jumlah
bangunan Ingkung Kuali hingga konstruksi yang melimpah dan tingkat regenarasi bambu
sistem yang lebih kompleks pada bangunan yang tinggi, material bambu sangat relevan
restoran Secluded by Karma. Namun secara apabila diterapkan pada bangunan di iklim
prinsipnya, konstruksi atap pada setiap tropis.
bangunan yang menggunakan material
bambu tetap dibagi menjadi tiga yaitu kuda Saran
kuda, gording, dan kasau. Berbeda dengan Berkaitan dengan pengembangan lebih
dua bangunan lainnya yang didominasi lanjut atas tulisan yang telah disusun.
dengan bambu yang dipaku pada sistem Beberapa saran yang dapat diperhatikan
konstruksi atapnya, bangunan restoran yaitu dengan melakukan studi literasi terlebih
Secluded by Karma cenderung dahulu dalam penggunaan bambu sebagai
menggunakan sistem konstruksi ikat. material konstruksi bangunan. Edukasi yang
Umur bambu sebagai material tepat pada ciri dan ketentuan penggunaan
konstruksi bangunan dapat bertahan di luar bambu sebagai material perlu dilakukan agar
ruangan selama 3-4 tahun. Atas dasar hal ini, bambu tidak sembarang digunakan sebagai
diperlukan perawatan secara berkala. Bambu material dasar bangunan. Penerapan sistem
yang secara langsung ter-ekspos dengan konstruksi yang tepat disesuaikan dengan
lingkungan luar perlu diberikan bayclin untuk desain bangunan akan meningkatkan
meminimalisir penyebaran lumut dan jamur optimalisasi bambu sebagai bahan dasar
yang ada pada bambu. Selama bambu tidak sebuah bangunan. Perlunya sebuah literasi
mengalami retak atau pecah, bambu masih dengan analisa yang mendetail pada
baik untuk digunakan. Pembersihan bambu bangunan bangunan di daerah tropis yang
pada bagian dalam bangunan juga perlu menggunakan material dasar bambu akan
dilakukan secara berkala sebelum jamur dan menampakkan kembali identitas bambu
lumut memenuhi bambu. Hal ini dilakukan sebagai material yang dapat bersaing dan
untuk memperpanjang umur bambu. relevan untuk digunakan pada bangunan di
Pelapisan bambu menggunakan cat daerah beriklim tropis.
transparan juga perlu dilakukan supaya
bambu tidak terdampak langsung oleh hujan. UCAPAN TERIMAKASIH

4. PENUTUP Saya sebagai penulis jurnal dengan


judul “Tinjauan Desain Pada Konstruksi
Kesimpulan
Bambu Di Daerah Tropis”, mengucapkan
Berdasar atas pembahasan terkait
terima kasih dan berharap kajian-kajian di
dengan konteks yang dipaparkan,
dalam jurnal ini dapat memberikan wawasan
kesimpulan yang dapat diambil yaitu
bagi para pembaca. Ucapan terima kasih,
Perancangan Bangunan Bambu memerlukan
kami berikan secara khusus, kepada:
beberapa hal untuk diperhatikan agar dapat
1. Rektor Universitas Katolik Soegijapranata
mencapai bangunan yang optimal.
Semarang.
Contohnya adalah logika segitiga, ketepatan
2. Dekan Fakultas Arsitektur dan Desain
penggunaan jenis bambu, ikatan yang sesuai
Universitas Katolik Soegijapranta Semarang.
dengan desain dari bangunan. Penggunaan
3. Wakil Dekan I Fakultas Arsitektur dan
bagi konstruksi atap menggunakan bambu
Desain Universitas Katolik Soegijapranta
yang memiliki massa jenis yang ringan agar
Semarang.
tidak memberi beban berlebih ke konstruksi
4. Ketua Jurusan Program Studi Arsitektur
bawah. Sedangkan konstruksi bawah
Universitas Katolik Soegijapranta Semarang.
memerlukan bambu dengan kekakuan dan
kekuatan yang tinggi agar mampu menahan
beban yang diberikan oleh konstruksi
atapnya. Dari tiap potensi bambu yang ada,
apabila diterapkan dengan sistem onstruksi
10
DAFTAR PUSTAKA Val, A. L., de Almeida-Val, V. M. F., &
Randall, D. J. (2005). Tropical
Anagal, V., Darvekar, G., & Gokhale, V. A. Environment. In Fish Physiology (Vol.
(2010). Bamboo Construction: 21, Issue C, pp. 1–45).
Learning Through Experience. https://doi.org/10.1016/S1546-
Architecture – Time Space & People, 5098(05)21001-4
page 36-43 Velez, S., Villegas, M. et al. (1996). Tropical
Batubara, R. (2002). Pemanfaatan Bambu di Bamboo. Rizzoli. New York. ISBN 0-
Indonesia. Dikutip melalui laman 8478-1192-1
www.library.usu.ac.id. Tanggal 22 Widyowijatnoko, A. (2012). Traditional and
Oktober 2022. Innovative Joints in Bamboo
Lopez, O. (2003). Bamboo The Gift Of The Construction.
Gods.
Berlian dan Rahayu. (1995). Jenis dan
Prospek Bisnis Bambu. Penebar
Swadaya. Jakarta Hal 55-60.
Bysthakova, N., Kapos, V., Stapleton, C., &
Lysenko, I. (2003). Bamboo
biodiversity Information for planning
conservation and nnanagennent in the
Asia-Pacific region.
Departemen Kehutanan dan Perkebunan.
(1999). Panduan Kehutanan
Indonesia. Departemen Kehutanan
dan Perkebunan Republik Indonesia.
Jakarta.
Fang, H., & Mehta, H. C. (1978). Structural
Response of Sulphur-Bamboo
einforced Earth Mat to Seismic
Loading.
Galvin, J. (2016). An introduction to the
meteorology and climate of the
tropics.
Liese W. (1986). Bamboos-Biology, Silvics,
Properties, Utilization. Deutsche
Gesellschaft Fur Technische
Zusammenarbeit (GTZ) GmbH.
Ecshborn. Germany.
Lopez, dan C. Shanley, P. (2004). Kekayaan
Hutan Asia. PT Gramedia Pustaka
Utama. Anggota IKAPI. Jakarta. Hal
544-595
Nurdiah, E. A. (2016). The Potential of
Bamboo as Building Material in
Organic Shaped Buildings. Procedia -
Social and Behavioral Sciences, 216,
30–38.
https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2015.
12.004
Otjo, dan Atmadja, (2006). Bambu, tanaman
tradisional yang terlupaan. Diakses
pada laman http://www.freelist.org.
Tanggal 21 Oktober 2022

11

You might also like