You are on page 1of 5

DEMAM DENGUE

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/ 3
UPTD dr. Hj. Yanti Azis
Puskesmas Jombang 19780603200701211

1. Pengertian Demam dengue adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus
dengue.
Klasifikasi demam dengue (2011):
- Demam dengue = demam 2-7 hari disertai min. 2 gejala dari sakit
kepala, nyeri retroorbital, myalgia, atralgia, ruam, perdarahan
(petekie/torniquette (+))
- DBD grade 1 = demam + torniquette (+) + kebocoran plasma,
trombosit <100.000, HT > 20%
- DBD grade 2 = kriteria DBD grade 1 disertai perdarahan spontan
(petekie, gusi berdarah, hematemesis melena, epistaksis,
ekimosis)
- DBD grade 3 = kriteria DBD grade 2 disertai kegagalan sirkulasi
(nadi cepat dan lemah, tekanan darah menyempit, hipotensi, kulit
dingin dan lembab, gelisah)
- DBD grade 4 = kriteria DBD grade 3 disertai tekanan darah dan
nadi tidak terdeteksi

Klasifikasi demam dengue (2009):


- Dengue with / without warning sign
Warning sign:
 Nyeri perut dan nyeri tekan abdomen terus menerus dengan
peningkatan intensitas sehingga mengganggu aktivitas
 Muntah persisten (muntah >3x dalam 12 jam dan tidak dapat
mentoleransi cairan oral)
 Letargi, gelisah
 Hepatomegaly
 Perdarahan mukosa (mimisan, gusi berdarah, petekie,
purpura, perdarahan konjungtiva)
 Klinis akumulasi cairan (edema palpebra, efusi pleura, asites)
 Peningkatan kadar hematokrit disertai penurunan trombosit
cepat
- Severe dengue
 Kebocoran plasma hebat yang mengakibatkan syok dan terjadi
akumulasi cairan disertai distress napas
 Perdarahan hebat
 Keterlibatan organ berat: SGOT / SGPPT >1.000, penurunan
kesadaran
Perjalanan penyakit:

2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam melakukan penanganan demam dengue.

3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Jombang No. 440/ 242/ TU/ 2023 tentang
Jenis – Jenis Pelayanan di UPTD Puskesmas Jombang

4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 tahun 2014 tentang


Puskesmas
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 5 tahun 2014 tentang
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Primer
5. Alat dan 1. Alat : timbangan digital, sphygmomanometer, alat tulis kantor
bahan
2. Bahan: Tidak ada bahan
6. Langkah – 1. Pasien datang dari nurse station
langkah dan 2. Petugas menggunakan APD dan melakukan anamnesa, yaitu demam
prosedur tinggi mendadak, terus menerus, selama 2-7 hari disertai minimal 2
gejala:
- Sakit kepala
- Nyeri retroorbital
- Myalgia
- Atralgia/nyeri tulang
- Ruam
- Perdarahan [petekie, gusi berdarah, mimisan, hematemesis /
melena]
- Nyeri perut
- Mual/muntah
3. Petugas menanyakan adakah faktor risiko riwayat kontak dengan
penderita demam dengue, sanitasi lingkungan yang kurang baik
(timbunan sampah, barang bekas, genangan air di tempat tinggal
pasien), adanya jentik nyamuk pada genangan air.
4. Petugas melakukan pemeriksaan fisik, dan ditemukan:
- Demam dengan suhu >37,5oC
- Petekie, ekimosis, purpura
- Perdarahan mukosa
- Rumple leede (+)  didapatkan >10 petekie/5 cm

2/3
5. Petugas menyarankan pasien untuk melakukan pemeriksaan
penunjang:
- Darah rutin (hemoglobin, hematokrit, trombosit, leukosit, dan
eritrosit)  dapat ditemukan hemokonsentrasi (peningkatan HT
>20%), leukopenia, trombositopenia
- Serologi dengue dengan NS1 pada hari ke 1-5 sejak mulai
demam
6. Petugas menegakkan diagnosa klinis berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang (jika ada).
7. Petugas memberikan obat simtomatik:
 Parasetamol bila demam tinggi,
 Antiemetik bila mual/muntah
8. Petugas melakukan konseling dan edukasi dengan meminta keluarga
dan individu:
- Memberikan pengertian mengenai perjalanan penyakit dan
tatalaksananya bahwa tidak ada obat untuk penanganan demam
dengue, terapi hanya bersifat suportif dan mencegah perburukan
penyakit.
- Modifikasi gaya hidup dengan melakukan kegiatan 3M Plus,
meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan
bergizi dan melakukan olahraga secara rutin.
9. Petugas mencatat hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, edukasi,
tindakan diagnois dan obat ke dalam rekam medis elektronik
10.Pasien diarahkan ke ruang obat dan pulang
7. Diagram Alir
Petugas Petugas menanyakan Petugas
Pasien datang mengguna gejala demam selama 2-7 menanyakan adalah
dari nurse kan APD hari disertai minimal 2 faktor risiko sanitasi
station dan gejala: sakit kepala, nyeri lingkungan buruk
melakukan retroorbita, myalgia, dan kontak dengan
anamnesa atralgia, ruam, perdarahan penderita demam
(petekie, gusi berdarah), dengue
nyeri perut, mual/muntah)

Petugas menegakkan diagnosis Petugas menyarankan Petugas melakukan


berdasarkan anamnesis, pemeriksaan lab darah pemeriksaan fisik
pemeriksaan fisik, dan rutin (Hb, HT, trombosit, (suhu, perdarahan
pemeriksaan penunjang leukosit, eritrosit) dan mukosa, rumple
serologi dengue (NS1) leede)

Petugas memberikan Petugas memberikan edukasi Petugas mencatat hasil


terapi simtomatik bahwa terapi demam dengue anamnesis, pemeriksaan
parasetamol bila hanya bersifat suportif, dan fisik, edukasi, tindakan
demam dan antiemetik modifikasi gaya hidup dengan diagnosis dan obat ke dalam
bila mual/muntah melakukan kegiatan 3M plus rekam medis elektronik

Pasien diarahkan
ke ruang obat dan
pulang

3/3
8. Hal - hal yang Pastikan timbangan dan sfigmomanometer dalam kondisi berfungsi
perlu dengan baik dan akurat
diperhatikan

9. Unit Terkait 1. Ruang IGD


2. Ruang USILA
3. Ruang Dewasa
4. Ruang MTBS dan Anak
5. Ruang Gigi
6. Ruang KIA
7. Ruang TB
8. Ruang IMS
9. Ruang Jiwa
10. Ruang Kusta
10.Dokumen Epuskesmas
Terkait

11. Rekaman Historis N Yang diubah Isi Perubahan Tanggal


Perubahan o mulai
diberlakukan

4/3
DAFTAR TILIK
DEMAM DENGUE

No Langkah Kegiatan Ya Tidak

1. Apakah petugas menggunakan APD dan melakukan anamnesa,


yaitu demam tinggi mendadak, terus menerus, selama 2-7 hari
disertai minimal 2 gejala:
- Sakit kepala
- Nyeri retroorbital
- Myalgia
- Atralgia/nyeri tulang
- Ruam
- Perdarahan [petekie, gusi berdarah, mimisan,
hematemesis / melena]
- Nyeri perut
- Mual/muntah
2. Apakah petugas menanyakan faktor risiko riwayat kontak
dengan penderita demam dengue, sanitasi lingkungan yang
kurang baik, adanya jentik nyamuk pada genangan air?
3. Apakah petugas melakukan pemeriksaan fisik: demam dengan
suhu >37,5oC, petekie, ekimosis, purpura, perdarahan mukosa,
rumple leede (+)?

4. Apakah petugas menyarankan pemeriksaan penunjang darah


rutin dan serologi dengue?

5. Apakah petugas menegakkan diagnosa klinis berdasarkan


anamnesis dan pemeriksaan fisik?

6. Apakah petugas memberikan obat simtomatik yaitu parasetamol


jika demam atau antiemetik jika mual/muntah?
7. Apakah petugas melakukan konseling dan edukasi dengan
meminta keluarga dan individu:
- Bahwa tidak ada obat untuk penanganan demam dengue,
terapi hanya bersifat suportif dan mencegah perburukan
penyakit.
- Modifikasi gaya hidup dengan melakukan kegiatan 3M
Plus, meningkatkan daya tahan tubuh dengan
mengonsumsi makanan bergizi dan melakukan olahraga
secara rutin.
8. Apakah petugas mencatat hasil anamnesis, pemeriksaan fisik,
edukasi, tindakan diagnois dan obat ke dalam rekam medis
elektronik?
9. Apalah pasien diarahkan ke ruang obat ?

CR: …………………………………………%.
Cilegon,……………………
Pelaksana /Audito

(………………………………)

5/3

You might also like