You are on page 1of 1

Menilik Keistimewaan Ali Bin Abi Thalib Sebagai Menantu Nabi

Ali bin Abi Thalib merupakan manusia yang memiliki kedudukan istimewa. Selain sebagai menantu Nabi, Ali
juga dalam riwayat lain hampir menjadi kandidat pengganti khalifah setelah Nabi.
Kelahiran Ali bin Abi Thalib banyak memberi hiburan bagi Rasulullah SAW karena beliau tidak punya
anak laki-laki. Uzur dan faqir nya keluarga Abu Thalib memberi kesempatan bagi Rasulullah SAW bersama istri
beliau Khadijah untuk mengasuh Ali dan menjadikannya putra angkat. Hal ini sekaligus untuk membalas jasa
kepada Abu Thalib yang telah mengasuh Nabi sejak beliau kecil hingga dewasa. sehingga sedari kecil Ali sudah
bersama dengan Muhammad. Ketika Rasulullah SAW menerima wahyu, riwayat-riwayat lama seperti Ibnu
Ishaqmenjelaskan Ali adalah lelaki pertama yang mempercayai wahyu tersebut atau orang ke 2 yang percaya
setelah Khadijah istri Nabi sendiri. Pada saat itu Ali berusia sekitar 10 tahun.[3]
Ali semenjak kecil sudah dididik dengan adab dan budi pekerti Islam. Lidahnya sangat fasih berbicara,
dan dalam hal ini beliau dikenal sangat ulung. Pengetahuanya dalam bidang agama Islam sangat luas. Karena
dekatnya dengan Rasulullah SAW, beliau termasuk orang yang paling banyak meriwayatkan hadist.
Keberanianya sangat masyhur dan hampir disetiap peperangan yang dipimpin oleh Rasulullah, Ali
senantiasa mengikutinya,[4]kecuali perang tabuk yang terjadi pada 9 H/631 M. pada saat itu ia diberi
kepercayaan untuk menjaga kota Madinah yang dapat dikatakan kosong pertahanannya karena sebagian besar
lelaki ikut perang.[5]

Saat Ali berumur 20 tahun, Rasulullah Saw memberikan panji putih kepada beliau saat perang badar
berlangsung. Abdul Hakim al-Ka’bi mengutip dari Shahih Bukhari ketika Perang Khaibar, Ali tertinggal barisan
Rasulullah Saw yang sudah berangkat terlebih dahulu, karena dia menderita radang di matanya hingga tidak
melihat keberangkatan Rasulullah Saw. Setelah tersadar bahwa dia tertinggal, dia berkata, “Bagaimana
mungkin aku dapat tertinggal barisan Rasulullah Saw?”. Ali pun berangkat dan menyusul Nabi Saw. 
Pada sore hari sebelum besok paginya kaum muslim mendapatkan kemenangan, Rasulullah Saw bersabda
menyatakan esok aku akan memberikan panji ini kepada seorang laki-laki (Ali) yang mencintai Allah Swt dan
rasul-Nya dan Allah Swt dan rasul-Nya juga mencintai.

Beliau juga orang yang paling tahu tentang hukum. Dari Ibnu Abbas, dia berkata: Umar bin Khathab pernah
berkata, “Orang yang paling tahu tentang isi Al Qur’an adalah Ubay, dan orang yang paling tahu tentang
hukum adalah Ali”.
Di antara kelebihan atau keistimewaan Ali yang sangat populer dan menonjol juga terdapat pada hadits:

‫وعلي بابُها‬
ٌّ ِ ُ‫ َأنا مدينة‬: ‫عن عبدهللا بن عباس‬
‫العلم‬

Dari Ibnu Abbas bahwasanya Rasulullah Saw bersabda: “saya ini gudangnya ilmu dan Ali itu pintunya”.
Dari hadits ini bisa kita simpulkan siapapun yang ingin mendapatkan ilmu Nabi ia harus melalui Ali. Sudah
terbukti hampir seluruh keilmuan yang sudah ada datanya secara konkrit seperti ilmu nahwu itu lahir atau
sumber utamanya dari Ali. Meski kemudian dipopulerkan oleh Abul Aswad Ad-du’ali. Begitu juga ilmu fisika
yang dalam satu riwayat penemunya ialah Imam Ja’far Shodiq, yang merupakan keturunan Ali.  Juga banyak
ilmu-ilmu lain yang bersumber dari Ali Bin Abi Thalib Karramallahu Wajhah.

You might also like