You are on page 1of 12

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBENTUK MIND

MAP MENGGUNAKAN SOFTWARE FREEMIND PADA MATA


PELAJARAN EKONOMI POKOK BAHASAN KEBUTUHAN
MANUSIA KELAS X DI SMA NEGERI 4 PALEMBANG
Aulia, M. Djahir Basir, Rusmin AR

Universitas Sriwijaya

Abstract :This development research aims to produce learning media in the form of mind map
using freemind software on economic subjects subject of human need for students of class X
SMA Negeri 4 Palembang. The research method used is development method (Development
Research) A. Design development using Akker development model. The development steps are
the needs analysis phase, the design phase and the revision and evaluation phase, the revision
and evaluation phase of the researcher refers to the Tessmer formative evaluation model with
the steps are self evaluation stage, Expert review stage and one to one, small group stage and
stage test field. In the self evaluation stage, the researcher analyzed the learning materials and
the characteristics of the students in operating the computer, followed by designing
instructional media from paper based form to computer based which in this stage produces
prototype 1. The result of Expert review stage on expert material obtained validation of 3.95%
with good category, and the validation result with media expert is 4.20 with good category
which means media is categorized valid media, then continued on one to one test on three
students with observation result of 48% learners are seen actively using the learning media. in
the small group stage obtained the results of observations of 80% with the active category,
meaning that learning media are classified as practical or easy to use media, on the field test
stage of this learning media has a potential effect on learning outcomes learners with the
average learning outcome of 84 with categories high and n-score score of 0.56.

Keywords: Development, Media Learning, Mind Map, Freemind Software

Abstrak: Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan media pembelajaran


berbentuk mind map menggunakan software freemind pada mata pelajaran ekonomi pokok
bahasan kebutuhan manusia untuk siswa kelas X SMA Negeri 4 Palembang. Metode penelitian
yang digunakan adalah metode pengembangan (Development Research) A. Desain
pengembangan menggunakan model pengembangan Akker. Langkah-langkah
pengembangannya adalah tahap analisis kebutuhan, tahap desain dan tahap revisi dan evaluasi,
pada tahap revisi dan evaluasi peneliti mengacu pada model evaluasi formatif Tessmer dengan
langkah-langkahnya adalah tahap self evaluation, Tahap Expert review dan one to one, tahap
small group dan tahap field test. Pada tahap self evaluation peneliti menganalisis mulai dari
materi pembelajaran dan karakteristik peserta didik dalam mengoperasikan komputer,
kemudian dilanjutkan dengan mendesain media pembelajaran dari bentuk paper based sampai
menjadi computer based dimana pada tahap ini menghasilkan prototype 1. Hasil dari tahap
Expert review pada ahli materi didapatkan hasil validasi sebesar 3,95% dengan kategori baik,
dan hasil validasi dengan ahli media adalah 4,20 dengan kategori baik yang artinya media
dikategorikan media yang valid, kemudian dilanjutkan pada uji coba one to one pada tiga orang
peserta didik dengan hasil observasi sebesar 48% peserta didik tersebut terlihat aktif
menggunakan media pembelajaran tersebut. pada tahap small group didapat hasil observasi
sebesar 80% dengan kategori aktif, artinya media pembelajaran tersebut tergolong media yang
praktis atau mudah digunakan, pada tahap field test media pembelajaran ini memiliki efek
potensial terhadap hasil belajar peserta didik yaitu dengan rerata hasil belajar sebesar 84
dengan kategori tinggi dan nilai n-Gain skor sebesar 0,56.

Kata Kunci : Pengembangan, Media Pembelajaran, Mind Map, Software Freemind

107
108 JURNAL PROFIT VOLUME 1, NOMOR 2, NOVEMBER 2014

PENDAHULUAN
Proses pendidikan merupakan permasalahan dalam pembelajaran ekonomi
kegiatan memobilisasi segenap komponen yang berdampak pada tidak tercapainya
pendidikan oleh pendidik terarah kepada kriteria ketuntasan minimal yang harus
pencapaian tujuan pendidikan. Bagaimana dicapainya oleh peserta didik sebesar 70.
proses pendidikan itu dilaksanakan sangat Secara klasikal kurang dari 50% siswa belum
menentukan kualitas hasil pencapaian tujuan mencapai kriteria tersebut. Rata-rata nilai
pendidikan. Yang menjadi tujuan utama ulangan harian kelas X Ss dan X Sc adalah
pengelolaan proses pendidikan yaitu 5.02, data ini menunjukkan rata-rata nilai
terjadinya proses belajar dan pengalaman ulangan harian ekonomi di SMA N 4
belajar yang optimal. Usaha untuk mencapai Palembang berada pada kategori tidak tuntas
tujuan proses belajar mengajar dipengaruhi dalam pembelajaran ekonomi saat ini belum
beberapa faktor. Faktor yang pertama adalah berhasil.
peserta didik itu sendiri, pendidik (guru), Keberhasilan suatu pendidikan tidak
fasilitas, lingkungan, media pembelajaran, hanya tergantung pada potensi peserta didik
serta metode pembelajaran yang digunakan. saja, akan tetapi mencakup beberapa faktor
Guru sebagai salah satu fasilitator dalam lain, yaitu: faktor pendidik (guru), fasilitas,
dunia pendidikan khususnya di sekolah sering lingkungan, media pendidikan, serta metode
kali belum dapat bekerja sebagaimana pembelajaran yang digunakan. Media
mestinya. Hal itu ditandai dengan kegiatan pendidikan sebagai salah satu sarana
pembelajaran di kelas belum bisa dikelola meningkatkan mutu pendidikan sangat
dengan baik. Guru mempunyai peran yang penting dalam proses pembelajaran. Menurut
dominan dan terlalu aktif sehingga Rusman (2012:161) pemanfaatan media harus
menyebabkan peserta didik menjadi pasif dan terencana dan sistematik sesuai dengan tujuan
diam. Penyampaian materi oleh guru belum pembelajaran, kehadiran media sangat
didukung dengan media pembelajaran yang membantu siswa untuk memahami suatu
efektif, sehingga kurang menumbuhkan konsep tertentu yang sulit dijelaskan dengan
rangsangan semangat belajar peserta didik. bahasa verbal. Penggunaaan media
Berdasarkan pengamatan dan pendidikan dapat mempertinggi proses belajar
wawancara informal penelitian dengan siswa dalam proses belajar mengajar yang
beberapa orang guru dan peserta didik di pada gilirannya dapat mempertinggi hasil
SMA Negeri 4 Palembang yang dilakukan belajar yang dicapainya.
pada tahun 2013 diketahui bahwa pelaksanaan Pemenfaatan media pembelajaran
pembelajaran pada umumnya masih terpusat berbasis komputer harus didukung dengan
pada guru (teacher centered). Pembelajaran adanya software atau aplikasi yang sesuai
ekonomi dilaksanakan melalui metode untuk pembuatan media pembelajaran.
ceramah dan latihan soal saja. Pada saat Sekarang telah banyak programmer yang
proses pembelajaran ekonomi peserta didik menciptakan software-software yang dapat
hanya menggunakan buku paket dari sekolah membantu membuat media pembelajaran.
saja. Hal ini menyebabkan peserta didik Salah satunya yaitu software freemind yang
menjadi kurang aktif dan aktivitas guru digunakan untuk membuat media
menjadi lebih dominan dibandingkan peserta pembelajaran berbentuk mind map . setelah
didik. Buku belum sepenuhnya bisa mempelajari pembuatan mind map
memfasilitasi peserta didik belajar secara menggunakan software freemind peneliti
mandiri dan terbatasnya waktu pembelajaran tertarik untuk membuat suatu media
ekonomi disekolah, tentu hal ini menjadi pembalajaran yang dapat membantu proses
Pengembangan media pembelajaran berbentuk mind map, Aulia, Djahir, Rusmin AR 109

belajar mengajar yang kreatif dan efektif. Tujuan penelitian ini adalah untuk
Kemudian berdasarkan prinsip pemilihan menjawab rumusan masalah diatas yaitu
media pembalajaran yaitu media pembelajaran Untuk mengahasilkan media pembelajaran
yang digunakan harus relevansi dengan berbentuk Mind Map menggunakan Software
tujuan, karakteristik materi pembelajaran , FreeMind pada mata pelajaran ekonomi
potensi dan perkembangan peserta didik serta pokok bahasan kebutuhan manusia yang valid
dengan perhitungan waktu yang tersedia maka dan praktis serta untuk mengatetahui efek
peneliti memilih mata pelajaran ekonomi potensial media pembelajaran berbentuk Mind
pokok bahasan kebutuhan manusia karena Map menggunakan Software FreeMind pada
materi ini bersifat terstruktur bercabang dan mata pelajaran ekonomi pokok bahasan
membutuhkan hafalan dan pemahaman kebutuhan manusia terhadap hasil belajar
konsep. Dengan adanya media pembelajaran peserta didik.
mind map diharapkan dapat membantu
peserta didik dalam menghapal dan TINJAUAN PUSTAKA
memahami materi tersebut. 1. Media Pembalajaran
Mind Map pertama kali Media adalah alat yang digunakan
dikembangkan oleh Buzan (2004). Mind map untuk menyalurkan pesan atau informasi dari
merupakan teknik membuat catatan atau pengirim kepada penerima (Suparman,
mencatat yang terstruktur dan mudah 2004:232). Sedangkan menurut Syukur media
dipahami dan diingat tanpa harus membuang merupakan suatu alat atau peralatan yang
waktu untuk menggunakan warna, garis, berguna untuk memudahkan proses belajar
lambang, gambar dan kata-kata berdasarkan mengajar, dalam rangka mengefektikan
seperangkat peraturan yang sederhana yang komunikasi antara guru dan siswa. Hal ini
akrab bagi otak. Dengan adanya software sangat membantu guru dalam mengajar dan
pembuat mind map berbentuk media memudahkan siswa dalam memahami materi
pembelajaran mind map ini menjadi lebih pelajaran (Syukur, 2005:125). Dari beberapa
menarik karena dilengkapi dengan fitur pendapat ahli tersebut, maka dapat
hyperlink ke berbagai jenis file. disimpulkan bahwa media pembelajaran
Berdasarkan uraian di atas peneliti adalah alat atau metode dan teknik yang
tertarik mengadakan penelitian yang berjudul digunakan sebagai perantara seorang pendidik
Pengembangan Media Pembelajaran dan peserta didik dalam mengefektifkan
berbentuk Mind Map Menggunakan Softare komunikasi serta interaksi dalam proses
Feemind Pada Mata Pelajaran Ekonomi pembelajaran.
Pokok Bahasan Kebutuhan Manusia Kelas X
Di SMA N 4 Palembang. 2. Jenis-jenis Media Pembelajaran
Adapaun rumusan masalah dalam Dalam pelaksanaannya teknik
penelitian ini adalah bagaimana penggunaan dan pemanfaatan media turut
mengembangkan media pembelajaran memberikan andil yang besar dalam menarik
berbentuk Mind Map menggunakan Software perhatian siswa dalam proses belajar
FreeMind pada mata pelajaran ekonomi mengajar. Media pembelajaran itu dibagi
pokok bahasan kebutuhan manusia yang valid menjadi beberapa jenis seperti menurut
dan praktis serta bagaimana efek potensial (Djamarah, 2002:140) media digolongkan
media pembelajaran berbentuk mind map menjadi beberapa bagian yaitu:
menggunakan Software FreeMind pada mata a. Media auditif yaitu media yang
pelajaran ekonomi pokok bahasan kebutuhan mengandalkan kemampuan suara saja,
manusia terhadap hasil belajar peserta didik. seperti radio, kaset rekorder.
110 JURNAL PROFIT VOLUME 1, NOMOR 2, NOVEMBER 2014

b. Media visual adalah media yang yang kreatif, efektif, dan secara harfiah akan
hanya mengandalkan indera memetakan fikiran-fikiran kita, mind map
penglihatan karena hanya juga sangat sederhana. Jadi mind map adalah
menampilkan gambar diam seperti suatu cara mencatat yang kreatif dan efektif
film bingkai, foto, gambar, atau dalam menempatkan informasi sehingga
lukisan. konsep yang ditanamkan dapat terangkai dari
c. Media audio-visual adalah media segala sudut.
yang mempunyai unsur suara dan
unsur gambar. Jenis media ini 4. Manfaat Mind Map
mempunyai kemampuan yang lebih Mind map dapat membantu kita dalam
baik. banyak hal. Contohnya saja menurut Michael
Michalko, dalam bukunya Cracking
Menurut Azhar Arsyad (2011) Creativity, mind map dapat:
mengklasifikasi media atas empat kelompok a. Mengaktifkan seluruh otak
yaitu: b. Membereskan akal dan kekusutan
a. Media hasil teknologi cetak mental
b. Media hasil teknologi audio-visual c. Memungkinkan kita fokus pada
c. Media hasil teknologi yang pokok bahasan
berdasarkan komputer d. Membanu menunjukkan hubungan
d. Media hasil gabungan teknologi cetak antara bagian-bagian informasi yang
dan komputer saling terpisah
e. Memberi gambaran yang jelas pada
Dari beberapa pendapat ahli mengenai keseluruhan dan perincian
jenis-jenis media pembalajaran dapat f. Memungkinkan kita
disimpulkan media pembelajaran dapat dibagi mengelompokkan kosep dan
menjadi 4 yaitu: media audio, media visual, membantu kita membandingkannya
media audio visual dan media berbasis g. Menyaratkan kita untuk memusatkan
komputer karena menggunakan komputer perhatian pada pokok bahasan yang
sebagai alat bantu dan media pembelajaran itu membantu mengalihkan informasi
sendiri berbentuk mind map dengan dari ingatan jangka pendek ke jangka
memanfaatkan software freemind dalam panjang.
pembuatannya dan akan dikemas dalam Selain itu mind map dapat membantu kita
bentuk CD pembelajaran. dalam hal-hal : merencana, berkomunikasi,
menjadi lebih kreatif, menghemat waktu,
3. Mind Map menyelesaikan masalah, memusatkan
Mind map pertama kali perhatian, menyusun dan menjelaskan pikian-
dikembangkan oleh Buzan seorang psikolog pikiran, belajar lebih cepat dan efesien,
dari inggris. Selain mind map sangat melihat gambar keseluruhan, dan
membantu dalam pekerjaan, mind map juga menyelematkan lingkungan.
bermanfaat dalam meningkatkan kapasitas
otak kita menjadi lebih lagi, bahkan dalam 5. Software Freemind
tingkatan kuantum. Dalam perkembangan lebih lanjut
Menurut legowo (2009:5), Mind map adalah dalam perkembangan teknologi informasi,
cara termudah untuk menempatkan informasi banyak programmer menciptakan perangkat
kedalam otak. Dan mengambil informasi lunak yang berfungsi untuk membantu
keluar otak. Mind map adalah cara mencatat
Pengembangan media pembelajaran berbentuk mind map, Aulia, Djahir, Rusmin AR 111

membuat mind map. Sementara otak dan sebuah root node di tengah lembar
imajinasi tetap diperlakukan. kerja dengan tulisan New Mind Map
Salah satu software yang dapat terbuka
membantu pembuatan mind map adalah 2. Klik Root Node untuk merubah
software freemind. Menurut Jorg Muller warna. Hapus New Mind Map dan
dalam legowo (2009:21) Freemind merupakan masukkan topik peta anda.
alat untuk mind maping yang simpel ditulis 3. Tekan tombol insert, dan klik new
dengan java. Selain mind map yang dibuat child node, freemind menyisipkan
menunjukan diagram hirarki menggunakan node anak baru ke root node.
node dan garis, yang ditampilkan secara 4. Klik area abu-abu untuk membuka
grafis. Menurut legowo (2009:21) Freemind teks editor. Tulis sebuah nama pada
adalah aplikasi untuk pemetaan pikiran (mind node anak.
map) yang dapat berjalan pada semua sistem 5. Pilih node yang telah diketik
operasi yang memiliki Java Runtime kemudian mengklik di atasnya. Klik
Environtment (JRE) 1.4 atau lebih sehingga insert dalam menu dan pilih menu
freemind dapat dijalankan tak hanya di sistem new sibling node.
operasi windows, tetapi juga linux dan Mac 6. Klik area abu-abu untuk membuka
OS teks editor, tulis nama untuk sibling
Jadi, Software freemind merupakan node.
aplikasi dari java yang digunakan untuk 7. Ciptakan 4 node lagi pada root node.
merancang mind map, software ini dapat 8. Masukkan informasi mengikuti sub-
digunakan jika komputer tersebut telah kategori untuk setiap anak dari root
dilengkapi dengan Java Runtime node yang telah ditentukan.
Environtment (JRE).
METODOLOGI PENELITIAN
6. Membuat Mind Map dengan Software Subjek penelitian adalah siswa kelas
FreeMind. X SMA Negeri 4 Palembang pada semester
Memahami dasar-dasar Freemind ganjil tahun ajaran 2013/2014 yang berlokasi
sangat penting agar terbiasa dengan freemind. di Jalan Ki Anwar Mangku Plaju, Palembang.
Antar muka (interface) mempunyai tiga Penelitian ini menggunakan metode penelitian
komponen utama yaitu : Menu Bar, pengembangan atau development research,
Formating Bar, Icon Toolbar. Freemind yaitu proses dalam mengembangkan dan
beroperasi dalam mode Mind Map. Ketika validasi produk dalam beberapa tahap. Produk
akan membuat Mind Map yang baru dalam tersebut dapat berupa materi ajar, modul,
Freemind anda akan melihat node berbentuk media, instrument evaluasi, atau model
Oval berwarna abu-abu dengan label New pembelajaran (Akker, 1999).
Mind Map. Ini adalah node akar (root node). Model pengembangan dalam penelitian
Anda akan membentuk peta anda dengan ini adalah merujuk pada model Akker (1999)
menambahkan node-node pada root node. yang menyatakan bahwa proses penelitian ini
Root nood yang terpilih ketika disorot maka pengembangan bersifat melingkar atau
berwarna abu-abu. Jika pada bagian itu anda berpilin mulai dari aktivitas analisis
klik maka akan membuka teks untuk editing. kebutuhan, merancang, merevisi, dan
mengevaluasi sampai tujuan yang diinginkan.
7. Menciptakan Node Peneliti memilih model pengembangan Akker
1. Klik file didalam menu kemudian karena model pengembangan Akker
pilih new. Sebuah layar baru dengan berorientasi pada proses menghasilkan suatu
112 JURNAL PROFIT VOLUME 1, NOMOR 2, NOVEMBER 2014

produk sehingga sesuai dengan permasalahan computer based yang meliputI kegiatan
yang melatarbelakangi penelitian ini yaitu mengkonversikan bentuk paper based ke
untuk menghasilkan sebuah media dalam bentuk computer based dengan
pembelajaran. Adapun tahapan dalam menggunakan software freemind, pada tahap
penelitian pengembangan menurut Akker ini peneliti telah meghasilkan prototype 1
adalah: yang siap untuk dievaluasi pada ahli materui
a. Tahap Analisis Kebutuhan dan ahli media.
Pada tahap ini, peneliti melakukan
analisis kurikulum dan mata pelajaran c. Tahap Revisi dan Evaluasi
ekonomi sehingga materi pokok bahasan Pada tahap evaluasi peneliti mengacu
sesuai dengan kompetensi dasarnya, analisis pada model evaluasi formatif Tessmer yang
karakteristik siswa mengenai kemampuan terdiri dari lima tahap yaitu :
peserta didik dalam mengoperasikan 1) Self Evaluation
komputer dan melakukan prosedur kerjasama 2) Prototyping
untuk mendukung terlaksananya penelitian a. Expert review dan One to one
ini. evaluation
b. Tahap Desain b. Small Group
Pada tahap ini peneliti melakukan c. Field Test
perencangan dan pengembangan media Dalam pengumpulan data
pembelajaran berbentuk mind map pada mata diperlakukan beberapa tahap-tahap berupa
pelajaran ekonomi pokok bahasan kebutuhan validasi ahli, wawancara, observasi, angket
manusia melalui tahap paper based yang tanggapan peserta didik dan tes hasil belajar.
terdiri dari penyusunan jabaran materi (JM). Adapun teknik pengumpulan data dapat
Garis besar isi media (BGIM), Naskah dilihat dalam tebel di bawah ini.
(storyboard) dan perangkat evaluasi dan
Tabel
Teknik Pengumpulan Data

No Teknik Pengumpulan Data Instrumen Data


1 Validasi Lembar Validasi Saran dan kritik ahli
2 Wawancara Lembar Wawancara Tanggapan siswa
3 Observasi Lembar Observasi Hasil Observasi
4 Angket Lembar Angket Tanggapan siswa
5 Tes Hasil Belajar Soal-soal tes Hasil Belajar
Teknik Analisis Data selanjutnya dicari rerata skor tersebut dengan
Uji validasi yang diberikan kepada menggunakan rumus :
pakar adalah dalam bentuk angket dengan
menggunakan skala likert dengan teknik
penskoran yaitu Sangat Baik (SB) skor 5,
Baik (B) skor 4, Cukup (C) skor 3, Tidak Baik Selanjutnya rerata didapatkan
(TB) skor 2 dan Sangat Tidak Baik (STB) disesuaikan dengan kategori seperti yang
skor 1 yang diberikan pada setiap indikator terlihat pada tabel 3.3 berikut :
menunjukan tingkat validitas. Hasil validasi
dari validator terhadap seluruh aspek yang
dinilai, disajikan dalam bentuk tabel
Pengembangan media pembelajaran berbentuk mind map, Aulia, Djahir, Rusmin AR 113

Tabel
Kategori Tingkat Kevalidan Media Pembelajaran

Rerata Kategori
4,21 - 5,00 Sangat Baik/Sangat Valid
3,41 – 4,20 Baik/Valid
2,61 – 3,40 Cukup Baik/Cukup Valid
1,81 – 2,60 Tidak Baik/Tidak Valid
1,00 - 1,80 SangatTidak Baik/ Sangat Tidak Valid
Modifikasi dari Sugiyono

Data hasil wawancara yang pengamatan, aspek yang diamati sesuai


didapatkan akan dianalisis secara deskriptif dengan lembar observasi peserta didik yang
kualitatif yaitu dengan cara mendeskripsikan telah dibuat. Data hasil observasi yang
data yang telah terkumpul sehingga dapat diperoleh dari hasil penelitian ini akan
diketahui informasi tentang kepraktisan dianalisis secara deskriptif kualitatif,
penggunaan media pembelajaran terbentuk kemudian akan dihitung per-indikator dengan
mind map menggunakan software freemind cara menentukan besarnya frekuensi masing-
pada mata pelajaran ekonomi pokok bahasan masing aktivitas kemudian dihitung
kebutuhan manusia. presentasenya. Kemudian menghitung
Untuk mengetahui keaktifan peserta didik persentasenya terlihat pada tabel berikut :
selama proses pembelajaran maka dilakukan
Tabel
Kategori Skor Hasil Observasi
Skor Kategori
85 - 100 Sangat Aktif
61 – 80 Aktif
41 – 60 Cukup Aktif
21 – 40 Tidak Aktif
Sangat Tidak Aktif

Data hasil angket yang diperoleh


kemudian dianalisis dengan menggunakan
skala pengembangan likert. Skala likert yang Untuk mengetahui apakah bahan ajar
digunakan ada lima kategori yaitu sangat berbentuk mind map ini praktis digunakan
setuju, setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju. pada pembelajaran ekonomi, data hasil
Data angket diperoleh dengan cara menggunakan kriteria berikut tersebut
menghitung skor peserta didik yang diinterprestasikan dengan
menjawab seluruh item pernyataan yang
terdapat pada angket. Data tersebut di analisis
dengan teknik persentase
114 JURNAL PROFIT VOLUME 1, NOMOR 2, NOVEMBER 2014

Tabel
Kategori Tanggapan
Rerata Kategori
3,21 – 4,00 Sangat Baik/ Sangat Praktis
2,41 – 3,20 Baik/ Praktis
1,61 - 2,40 Cukup/Cukup Praktis
0,81 – 1,60 Kurang Baik/Kurang Praktis
0,01 – 0,80 Buruk/Tidak Praktis
(Modifikasi Sugiyono, 2010)

Data test digunakan untuk melihat Dari rumus Ngatn adalah gain yang
tingkat pencapaian hasil belajar peserta didik. dinormalisasi dari pre-test dan post-test, S
Untuk melihat perbedaan hasil yang maksimum (ideal) dari test awal dan test
didapatkan peserta didik pada saat pre-test dan akhir, S post adalah skor tes akhir sedangkan
post-test digunakan skor gain. Untuk S pre adalah skor tes awal. Untuk kriteria
memperoleh N-gain digunakan rumus: tinggi rendahnya gain yang dinormalisasi Ngatn
dapat diklasifikasikan seperti yang terdapat
pada tabel berikut:
(Hake , 1999)

Tabel
Kategori Penilaian Nilai Skor Gain

Kriteria Nilai Ngatn Kategori


Jika Ngatn Tinggi
Jika Ngatn Ngatn Sedang
Jika Ngatn 0,3 Rendah
Nasoetion (2007)
HASIL PENELITIAN DAN karakteristik media pembelajaran berbentuk
PEMBAHASAN mind map yang juga terstruktur.
8. Tahap Analisis Kebutuhan 9. Tahap Desain
Proses pengembangan media Setelah tahap analisis kebutuhan
pembelajaran berbentuk Mind Map dilanjutkan pada tahap desain yang terdiri dari
menggunakan Software freemind pada mata dua, yaitu: (1) tahap paper based, dan (2)
pelajaran ekonomi pokok bahasan kebutuhan tahap computer based. Pada tahap paper
manusia dimulai dari tahap analisis kebutuhan based meliputi penyiapan Jabaran Materi
yaitu analisis kurikulum mata pelajaran (JM). Garis Besar Isi Media (GBIM) dan
ekonomi, pemilihan materi pokok kebutuhan naskh (storyboard), serta penyiapan perangkat
manusia pada mata pelajaran ekonomi di evaluasi. Desain media pembelajaran
mana sekolah SMA N 4 Palembang tersebut berbentuk mind map menggunakan software
telah menerapkan kurikulum 2013 ini dapat freemind yang telah dibuat oleh peneliti dalam
dipertimbangkan bahwa materi yang terdapat bentuk paper based diwujudkan dalam bentuk
pada KI dan KD ini merupakan materi yang computer based yang diwujudkan dalam
terstruktur sehingga cocok dengan bentuk mind map yang diberi gambar dan
video yang sesuai dengan materi kebutuhan
Pengembangan media pembelajaran berbentuk mind map, Aulia, Djahir, Rusmin AR 115

manusia. Adapun program atau software yang rendah, Dinda Sentyana mewakili kelompok
digunakan untuk mendesain mind map adalah sedang dan Mita sari mewakili kelompok
software freemind. tinggi mereka berasal dari kelas X SS SMA
10. Tahap Revisi dan Evaluasi Negeri 4 Palembang. Selama proses
(Evaluation) pembelajaran berlangsung peneliti
Selanjutnya pada tahap revisi dan berkomunikasi kepada setiap peserta didik
evaluasi dilakukan tahap self evaluation dan untuk melihat aktivitas dan kesulitan-kesulitan
prototyping. Untuk tahap self evaluation telah yang dialami selama proses pembelajaran.
dilakukan peneliti pada tahap analisis Peserta didik tersebut diobservasi oleh peneliti
kebutuhan dan tahap desain. Tahap revisi dan untuk melihat keaktifan peserta didik tersebut
evaluasi lebih ditekankan pada tahap dalam menggunakan media pembelajaran
prototyping yaitu terdiri dari dari tahap expert yang sedang dikembangkan dan hasil
review dan one to one,tahap small group dan observasi sebesar 84% dengan kategori
tahap field test. termasuk aktif. Kemudian pada akhir kegiatan
penelitian ketiga peserta didik tersebut
a. Tahap Expert Review dan One to diminta untuk menjawab pertanyaan sehingga
One peneliti mendapatkan informasi mengenai
Tahap Expert review ini bertujuan kendala dan kepraktisan media yang sedang
untuk mendapatkan media pembelajaran digunakan.
berbentuk mind map menggunakan software
freemind yang valid. Validasi media Di tahap expert review dan one to one
pembelajaran ini difokuskan pada dua aspek dapat ditarik kesimpulan bahwa media
yaitu aspek materi (content) dan aspek media pembelajaran yang peneliti kembangkan ini
(layout). telah valid dan praktis untuk digunakan.
Secara keseluruhan rerata hasil expert
review aspek materi sebesar 3,95 dengan
kategori baik dan hasil aspek media sebesar b. Tahap Small Group
4,20 dengan kategori baik. secara keseluruhan Secara umum pada tahap small group
rerata hasil tahap expert review adalah sebesar dapat dikatakan bahwa prototype kedua dari
4,07 dengan kategori baik. dapat disimpulkan hasil observasi aktivitas peserta didik selama
bahwa media pembelajaran berbentuk mind pembelajaran termasuk kategori aktif dengan
map menggunakan software freemind pada nilai rerata aktifitas diperoleh sebesar 80%
mata pelajaran ekonomi pokok bahasan dan tergolong media pembelajatan berbentuk
kebutuhan manusia yang telah peneliti mind map yang praktis untuk digunakan.
kembangkan sudah valid dan dapat digunakan Berikut ini diagram batang hasil observasi
pada tahap selanjutnya. selama pembelajaran pada tahap small group
Setelah tahap expert review
.
dilanjutkan tahap one to one yang melibatkan
3 orang peserta didik, ketiga peserta didik itu
adalah M.Ilyas Arifin mewakili kelompok
116 JURNAL PROFIT VOLUME 1, NOMOR 2, NOVEMBER 2014

100
90
80
70
Presentase

60
50
40
30
20
10
0
Sangat Sangat Sangat Sangat Sangat Sangat Sangat Sangat
Aktif Aktif
Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif
Rerata 85,71 88,57 85,71 91,42 88,57 74,28 85,71 71,42 82,85 85,71

c. Tahap Field Test mampu mengoperasikan media pembelajaran


Secara umum prototype ketiga media berdasarkan hasil angket komentar dan saran
pembelajaran pada tahap field test telah juga peserta didik telah menunjukan hasil
dikategorikan media pembelajaran berbentuk yang sangat baik yaitu sebesar 3,21 dan ini
mind map yang sangat praktis terbukti dari berarti menunjukkan media pembelajaran ini
pengamatan kegiatan aktivitas peserta didik telah dapat dikategorikan media pembelajaran
dalam menggunakan media pembelajaran yang sangat praktis.
tersebut hampir semua peserta didik telah
Tabel
Rekapitulasi Hasil Angket Pada Tahap Field Test

No Indikator/Aspek yang Dinilai Rerata Keterangan


1 Kejelasan isi bahan ajar 3,09 Baik
2 Kesusaian antara contoh dengan bahan ajar 3,26 Sangat Baik
3 Tingkat kesukaran soal 3,08 Baik
4 Bahasa yang digunakan mudah dipahami, jelas 3,38 Sangat Baik
dan sederhana
5 Kejelasan petunjuk penggunaan bahan ajar 3,22 Sangat Baik
6 Kemudahan penggunaan navigasi bahan ajar 3,12 Baik
7 Kesusaian tampilan gambar dan animasi dengan 3,4 Sangat Baik
bahan ajar
8 Kesusaian komposisi warna dalam bahan ajar 3,12 Baik
9 Kejelasan teks, gambar dan suara pada bahan ajar 3,2 Baik
10 Kepraktisan dalam penggunaan bahan ajar 3,18 Baik
Rerata 3,21 Sangat Baik

Media pembelajaran ini juga telah hasil postest didapatkan nilai rerata postest
menunjukan bahwa pembelajaran ini memiliki peserta didik sebesar 84 dengan kategori
efek potensial terhadap hasil pembelajaran tinggi. Dengan rincian 1 orang peserta didik
peserta didik terlihat dari nilai rerata yang mendapatkan nilai kategori cukup, 14 peserta
dicapai peserta didik pada pretest adalah 62,8 didik mendapat nilai kategori tinggi, 10
dengan kategori sedang, sedangkan untuk peserta didik mendapatkan nilai kategori
Pengembangan media pembelajaran berbentuk mind map, Aulia, Djahir, Rusmin AR 117

sangat tinggi. Jika nilai postest nilai postes potensial dari media pembelajaran berbentuk
peserta didik satu per satu dibandingkan mind map menggunakan software freemind
dengan nilai KKM 70, artinya semua peserta pada mata pelajaran ekonomi yang peneliti
didik telah mencapai kriteria ketuntasan kembangkan baik terhadap hasil belajar
minimal. Dilihat dari perbandingan rerata nilai peserta didik pada pokok bahasan kebutuhan
peserta didik pada pretest sebesar 62,8 dan manusia. Adapun kategori hasil belajar
postest sebesar 84 artinya terjadi peningkatan peserta didik dapat dilihat pada diagram
sebesar 21,2 dan didapatkan N-Gain sebesar berikut.
56,98%. Hal ini menunjukkan bahwa efek

KATEGORI HASIL BELAJAR POSTEST TAHAP


FIELD TEST
0%
4%

CUKUP
40% TINGGI
56%
SANGAT TINGGI

Diagram Persentase kategori Hasil Belajar Peserta Didik Pada Tahap Field Test

SIMPULAN DAN SARAN ini sudah baik dan dapat dikategorikan telah
Berdasarkan hasil penelitian dan valid, (2) media pembelajaran berbentuk mind
pembahasan dapat disimpulkan: (1) Media map menggunakan software freemind pada
pembelajaran berbentuk mind map mata pelajaran ekonomi pokok bahasan
menggunakan software freemind pada mata kebutuhan manusia yang teruji
pelajaran ekonomi pokok bahasan kebutuhan praktikalitasnya dilihat dari kemudahan dalam
manusia teruji validitasnya berdasarkan hasil menggunakan media pembelajaran berbentuk
expert review, yang dilakukan pada ahli mind map dari hasil one to one dan tahap
materi untuk menguji kelayakan dan small group. Persentase keaktifan peserta
ketepatan isi materi dan soal yang didik selama kegiatan pembelajaran pada
dikembangkan sesuai dengan kompetensi dan tahap one to one dan small group sebesar
tujuan pembelajaran, dengan nilai validasi ahli 84% dengan kategori aktif. Dan hasil
materi adalah 3,95 termasuk dalam kategori wawancara dapat dideskripsikan bahwa media
baik. ahli media menilai desain fisik. Nilai pembelajaran berbentuk mind map ini sudah
hasil validasi dengan ahli media adalah baik dan mudah digunakan (praktis). Dan
sebesar 4,20 dengan kategori baik, dari kedua hasil tes belajar yang diperoleh sebesar 84,2
hasil validasi dengan ahli pada tahap Expert dengan kategori tinggi, (3) Produk media
review dapat disimpulkan media pembelajaran pembelajaran berbentuk mind map
118 JURNAL PROFIT VOLUME 1, NOMOR 2, NOVEMBER 2014

menggunakan software freemind yang berdasarkan beberapa kekurangan yang


dikembangkan menimbulkan efek potensial terdapat dalam media berbentuk mind map
terhadap peserta didik dilihat dari hasil belajar yaitu tampilan media yang sangat sederhana
pada tahap field test, dimana rerata hasil dan keterbatasan software yang bisa disisipi
belajar peserta didik sebesar 84 dengan musik latar.
kategori tinggi dan nilai N-Gain skor yang
didapat dari hasil perbandingan pretest dan DAFTAR PUSTAKA
postest sebesar 0,56 dengan kategori sedang, Akker, Van Den. 1999. Principles and
yang artinya perbandingan hasil peserta didik methods of development research.
sebelum dan sesudah menggunakan media Dortrech: Kluwer Academic Publisher.
pembelajaran ini cukup mengalami kemajuan. Akker, Van Den. 2006. Educational design
Serta hasil angket komentar dan saran research. London and New York:
terhadap penggunaan media pembelajaran Routledge.
berbentuk mind map menggunakan software Arsyad. Azhar. 2011. Media Pembelajaran.
freemind pada mata pelajaran ekonomi pokok Jakarta: Raja Grafindo Persada
bahasan kebutuhan manusia sebesar 3,21 Buzan, Tony, 2008. Buku Pintar Mind Map.
dengan kategori sangat baik dan sangat Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,
praktis. Sesuai dengan hasil tahapan evaluasi Cet. VI
formatif maka media pembelajaran berbentuk Rusman. 2009. Manajemen Kurikulum.
mind map menggunakan software freemind Jakarta: Rajawali Pers
pada mata pelajaran ekonomi pokok bahasan Rusman. 2012. Belajar dan Pembelajaran
kebutuhan manusia yang peneliti kembangkan Berbasis Komputer. Bandung: Alfabeta
dikategorikan valid, sangat praktis dan Sardiman.A.M. 2010. Interaksi dan Motivasi
memiliki efek potensial terhadap hasil belajar Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali
peserta didik. Pers
Berdasarkan hasil penelitian ini, Sugiyono. 2011. Metode Penelitian
peneliti menyarankan media pembelajaran ini Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
berbentuk mind map menggunakan software Kualitatif dan R N D. Bandung:
freemind ini digunakan sebagai media Alfabeta
belajar, karena berdasarkan hasil penelitian Syukur, F. 2005. Teknologi Pendidikan.
media ini dikategorikan valid, praktis dan Semarang: Rasail Media Group
memiliki efek potensial terhadap hasil belajar Tessemer, Martin. 1993. Planning and
peserta didik. Kemudian kepada peneliti Conducting Formative Evaluations.
selanjutnya dapat merevisi media mind map London: Kogan Page Limites.
yang dihasilkan ini menjadi lebih baik,

You might also like