Professional Documents
Culture Documents
RONI NANING
Div. Respirologi Dep.IKA FK-KMK UGM
KSM Kesehatan Anak RSUP Dr Sardjito
Yogyakarta
dr. Roni Naning, M.Kes, Sp.A(K)
PENDIDIKAN
S1 Dokter - FK Unsri
Spesialis Anak -IPPDS IKA FK UGM
Spesialis Anak Konsultan Respirologi- Kolegium IKA
Magister Kesehatan Epidemiologi Klinik - UGM
Fellowship Respirologi Anak - FKUI/RSCM Jakarta
Fellowship Peditaric Pulmonolgy - Beatrix Children
Hospital, Groningen-Netherland
Pediatric TB Training- Cape Town South Africa
JABATAN & ORGANISASI SEKARANG
Staf Divisi Respirologi, Departemen IKA FKKMK UGM
Tim Ahli Panitia TB dan Airborne Disease RSUP Dr Sardjito
Anggota Komisi Etik FKKMK UGM
IDI - Anggota
IDAI - Anggota BP2A IDAI Cabang DIY 2
PREVALENSI ASMA PADA ANAK
Persisten
berat
40%
Persisten
sedang
Asma pada anak
5-10% Persisten
ringan
Intermiten
1. Stout et al, Arch Pediatr Adolesc Med. 2006;160:844-850; 2. CDC, AsthmaStats, BRFSS-Adult and Child asthma Call-back survey data, 2006-2010 3.
Simoes, J Pediatr (Rio J) 2010; 86(5): 417-423
3
Inflamasi kronis saluran napas ditandai : mengik (wheezing),
napas pendek, sesak, dan batuk yang bervariasi saat
timbulnya, frekuensinya dan intensitasnya.
Asma
napa akibat adanya:
• Kontriksi bronkus
• Edema dinding saluran napas
• Peningkatan produksi mukus
IL-12 ( - )
Naïve
Lymphocyte T
Dendritic Th-0
cell IL-12 ( + ) Th-2
(-) response
IL-3
IL-4 IL-9 IL-55
Patogenesis
Th-1 IL-13 IL-4 IL-3 GM-CSF
response
(IFNɣ, lymphotoxin,
IL-2) IgE Mast cell Basophil Eosinophil
Inflammation
mediators (histamine,
Cellular immunity and prostaglandin,
neutrophilic leukotriene, enzyme)
inflammation
Bronchus hyper-
Asthma symptoms
responsiveness
Airway obstruction
PNAA,2015 5
Pathophysiology
Patofisiologi Asma
Genetic
factors
Remodeling
Bronchial
remodeling
cell debris
Normal response
Subclinical
Obstruction
Healing Healing
(Total) (partial)
PNAA, 2015 7
KLASIFIKASI ASMA
Berdasarkan :
1.Kekerapan gejala
2.Derajat serangan
3.Derajat kendali
8
RINGAN-SEDANG
SERANGAN ASMA
BERAT
INTERMITEN <6X/Tahun
>1X/Bulan
RINGAN
<1 x/Minggu
PERSISTEN
KLASIFI-KASI
> 1X/ Minggu
SEDANG
Tidak Setiap Hari
* GINA 2019
10
Tujuan tata laksana
11
The control-based
asthma management cycle
• Diagnosis
• Symptom control & risk factors
(including lung function)
• Inhaler technique & adherence
• Patient preference
• Symptoms
• Exacerbations
• Side-effects
• Patient satisfaction
• Lung function
• Asthma medications
• Non-pharmacological strategies
• Treat modifiable risk factors
12
GINA 2015, Box 3-2
RINGAN-SEDANG
SERANGAN ASMA
BERAT
NEEDED
AS
INTERMITEN <6X/Tahun
>1X/Bulan
CONTROLLER
RINGAN
<1 x/Minggu
PERSISTEN
KLASIFI-KASI
> 1X/ Minggu
SEDANG
Tidak Setiap Hari
OBAT PEREDA
(BRONKODILATOR)
14
Jenjang dalam pengendalian asma
(PNAA 2015)
• Keterangan gambar: ICS (inhaled corticosteroids, steroid inhalasi); LTRA (Leukotriene Receptor Antagonist);
SABA (short acting beta agonist, β2-agonis kerja pendek); LABA (long acting beta agonist, β2-agonis kerja
panjang) 15
STEROID ORAL
ANTI
IgE
ICS DOSIS TINGGI atau
ICS DOSIS MEDIUM + LABA/ALTR/TSR
• Keberhasilan terapi asma tidak hanya dipengaruhi terapi Farmakologi apa yang digunakan,
tetapi perlu dinilai kepatuhan pasien dalam penggunaan , adanya penyakit komorbid ataupun
tehnik dalam penggunaan device inhalernya
• Tehnik penggunaan inhaler yang salah mengakibatkan pegendalian kontrol asma yang tidak
baik, meningkatkan resiko mengalami eksaserbasi dan peningkatan efek samping pengobatan.
• Sekitar 70-80 % anak asma tidak bisa menggunakan device inhaler mereka secara benar
* GINA 2019
*. 18
Ketersediaan
Kendala pemakaian Obat tidak
inhalasi pada anak merata
KENDALA INHALASI
STEROID
Pengganti
Add ON
ICS
ALTR sendiri ALTR bersama ICS
20
Hon KLE, Leung TF, Leung AKC
ICSs are generally superior to montelukast for asthma management.
Montelukast has a place in the treatment of young children with viral-
triggered wheezing diseases, exercise-induced asthma, and in children
whose parents are steroid-phobic and find ICS unacceptable
Pediatrics.2005;116:360-9
22
In patients insufficiently controlled with ICS or ICS + LABAs, daily add-on montelukast
improved both asthma control and asthma-related quality of life
Montelukast 4 mg terbukti
efektif mengatasi gejala
asma (batuk,mengi,sesak
napas dan dan pembatasan
aktivitas tanpa adanya efek
samping
Knorr, Barbara et al,. Montelukast, a Leukotriene Receptor Antagonist, for the Treatment
of Persistent Asthma in Children Aged 2 to 5 Years. Pediatrics ; 108 No.3: 2001.
24
LTRA was equivalent to an inhaled corticosteroid as first-line
controller and to LABA as add-on therapy
Montelukas memberikan
penurunan jumlah sel
eosinofil yang lebih signifikan
dibandingkan dengan
Beclomethasone maupun
placebo setelah 52 minggu
Study : B Williams, G. Noonan. Long Term Asthma Control with oral montelucast and inhald Beclometasone
26
Steroid inhalasi vs ALTR
6 Weeks→ Incidence of clinical and laboratory adverse event similar to that of placebo
Penggerusan Tablet tidak bisa digerus Sudah berbentuk granul yang bisa
langsung digunakan ataupun
dicampur dengan susu / bubur
Kemudahan untuk Lebih susah digunakan karena Lebih mudah diberikan karena
anak 2-5 tahun tablet harus dikunyah, pemberian obat tersamarkan
membutuhkan edukasi, apalagi dengan susu / bubur/ jus, sehingga
untuk anak yang susah minum meningkatkan kepatuhan
obat penggunaan obat
30
SIMPULAN
• Inflamasi kronik saluran napas merupakan hal yang
mendasari dalam patogenesis asma
• Untuk kepentingan tatalaksana perlu ditentukan derajat
kekerapan asma
• Tatalaksana asma meliputi tatalaksana serangan dan
tatalaksana jangka panjang
• Obat pengendali harus diberikan pada asma persisten
• Keberhasilan dalam tatalaksana asma dipengaruhi juga
oleh penyakit komorbid, kepatuhan terapi dan cara
penggunaan obat.
31
…….SIMPULAN
33
Antileukotrien (ALTR)
• Antogonis reseptor Leukotrien yang memiliki efek mengurangi gejala asma
termasuk batuk, memperbaiki fungsi paru, mengurangi inflamasi dan
mengurangi kejadian inflamasi.
• Kombinasi Antiluekotrien + steroid inhalasi dapat menurunkan gejala
serangan asma dan menurunkan kebutuhan akan steroid inhalasi.
• Dapat digunakan sebagai pencegahan serangan asma akibat olahraga/
Exercised Induce Asthma (EIA).
• Tersedia dalam sedian oral granul, chewable tablet dan tablet salut
(montelukas, zafirlukas)
• Ppemberian secara oral
34
Penatalaksanaan asma menurut GINA
35
• Menurut GINA 2019 pemberian pengendali untuk anak usia ≤ 5 tahun direkomendasikan diberikan mulai dari step 2 untuk anak – anak
dengan gejala asmanya tidak terkendali atau anak yang memiliki riwayat eksaserbasi berulang 3 x/ tahun
• Pengendali yang direkomendasikan mulai dari step 2 – step 4 adalahh Ihaled corticosteroid dan LTRA ( Leukotrien Reseptor Antagonis
).
36