You are on page 1of 53

Pengendalian

Asma pada Anak


Definisi
Asma
Definisi Asma
Penyakit heterogen yang ditandai dengan inflamasi kronik saluran respiratori, yang dapat
bermanifestasi sebagai batuk, mengi (wheezing) dan sesak napas yang bervariasi dalam
waktu maupun intensitas disertai dengan limitasi aliran udara ekspirasi.
Patogenesis
Asma
Patogenesis Asma
Gejala batuk, mengi, sesak

obstruksi saluran
Patofisiologi pencetus: asap respiratori
rokok, debu, TDR

remodeling Inflamasi akut edema, bronko-


Patologi
sal. kronik hipersekresi
respiratori spasme
pemacu: alergen AHR#
Respons indoor, jamur
Respons imun Th2, Imbalans
adaptif IgE, IgG4, IgG1
pemicu: ozon, otonomik
rhinovirus, RSV
Penyebab kerentanan
(insults) genetik
Importance
of early
diagnosis
and
appropriate
manageme
nt
Tujuan Tata
Laksana
Kontrol Gejala

Mencegah Serangan

Mempertahankan Fungsi Paru

Meminimalkan Efek Samping Obat:

Mendorong Swa-kelola

Meningkatkan Kualitas Hidup


Update Pedoman
Asma

Updat
2022
e
PNAA 2004 PNAA 2015 PNAA 2022

Sumber Referensi
Pedoman Asma

NIH 2020 JAPAN 2020 CANADA 2021 GINA 2022


Pediatric Asthma diagnosis algorithm -
2015 Episodicity
Variability
Trigger
Allergy*
Reversibility

Two components: *History of


1. Symptomatology allergy in
2. Spirometry patient &/
families
Pediatric Asthma diagnosis algorithm -
2016 Episodicity
Variability
Trigger
Allergy*
Reversibility

Two components: *History of


1. Symptomatology allergy in
2. Spirometry patient &/
families
Asthma diagnosis made easy

&/

Cough Wheeze
 Episodicity, periodicity (recurrent) !!!
 Variability (nocturnal, worsen at night)
 Trigger factors (inhalant, ingestant, others)
 Allergy history (patient, parents, siblings, family)
 Reversibility (response to asthma drugs)
Asthma diagnosis made easy

&/
Cough Wheeze

E V T A R

V Nocturnal

E N T A R
Pediatric Asthma diagnosis algorithm -
2022 Episodicity
Variability
Trigger
Allergy*
Reversibility
*History of
allergy in
patient &/
Two components: families
1. Symptomatology
2. Spirometry
SABA for 3-5d
Chronic recurrent cough Pref: inhalation
[IDAI: BKB - batuk kronik CS can be added
berulang] could be an entry to
asthma diagnosis.
Pediatric asthma medical investigation
Acute asthma Chronic asthma
 Cough &/ wheezing, recurrent? [E]
 When the dyspnea start?  Any trigger: cold, tobacco, pet, dust,
Ax 

What is the trigger?
Fever, cough, runny nose?
ice, certain food, activity, weather? [T]
 Worsening at night? [V]
 Medication? Response?  Night waking? Vomiting? [V]
 Medication? Response? [R]
 Dyspnea, tachypnea, retractions  Allergy, patient &/ families? [A]
 Wheezing, audible or stethoscope
Px  Body position
 Pregnancy & birth history?
 Comorbidities: allergic rhinitis, GERD,
 Talking ability rhinosinusitis, OSAS, obesity
 Cyanosis
 No dyspnea
 Saturation  No wheezing
Sx  Blood gas analysis  Allergic sign
 CXR: air trapping, flattened dome,  Spirometry: reversibility, provocation
widened inter-rib space  Peak flow m: reversibility, variability
Physical
examination
Classification – chronic
asthma
symptom Frequency classification is made on initial visits and based on
anamnesis of long-term condition:

pathophys Asthma symptoms frequency


Frequency description
Intermittent <1x/month
pathology
Mild-persistent >2x/month, <1x/weeks
adaptive Moderate-persistent >1x/week, but not daily

response Severe-persistent symptoms almost every day

1. Papadopoulus NG, Arakawa H, Carlsen KH, Custovic A, Gern J, Lemanske R et al. International consensus on (ICON) pediatric asthma. Allergy 2012.
4. Hamasaki Y, Kohno Y, Ebisawa M, Kondo N, Nishima S, Nishimuta T et al. Japanese Guideline for Childhood Asthma 2014. Allergol Inter 2014; 63:335-56.
Insult
Classification – acute
asthma
symptom Current condition, based on clinical severity :
 NO symptom Life threatening attack
 With symptoms
pathophys  Mild-to-moderate acute asthma Severe attack
 Severe acute asthma
pathology
 Life threatening acute asthma Moderate attack

GINA terminology Mild attack


adaptive
o Attack
o Exacerbation Symptoms
response o Flare up
NO symptom

Insult Clinical severity reflects inflammation severity


Classification - Asthma
control

GINA. Global Strategy for Asthma Management and Prevention, 2020-22. Available
from: www.ginashtma.org
Asthma diagnosis: chronic, acute,
control symptom
2. Acute asthma
It is about Current condition
SYMPTOMATOLOGY Symptomatology severity
! pathophys

- Asthma
pathology

adaptive
1. Chronic asthma
response
Long-term condition
Symptomatology frequency
3. Control of asthma
Recent condition
4. High risk asthma Symptomatology in the last month
Insult
Pediatric Asthma diagnosis labelling

High risk asthma


Code ICD-10 for
asthma
ICD-10 Diagnosis
J45.20 Intermittent asthma without complication
J45.21 Mild intermittent asthma in acute exacerbation
J45.22 Mild intermittent asthma in status asmaticus
J45.30 Mild persistent asthma without complication
J45.31 Mild persistent asthma in acute exacerbation
J45.32 Mild persistent asthma in status asmaticus
J45.40 Moderate persistent asthma without complication
J45.41 Moderate persistent asthma in acute exacerbation
J45.42 Moderate persistent asthma with status asmaticus
J45.50 Severe persistent asthma without complication
J45.51 Severe persistent asthma in acute exacerbation
J45.52 Severe persistent asthma in status asmaticus
Kelompok Usia Tata Laksana
Asma

Pra- 6-11 12-18


sekolah tahun tahun
Tata Laksana Umum
TATALAKSANA UMUM ASMA

Obat Pereda
(reliever)
Medikamentosa
Obat Pengendali
Tatalaksan (controller)
a Asma
Edukasi
Non
Medikamentos
Penghindaran faktor
a pencetus
Derajat Serangan
Asma
Serangan Asma
Penilaian
Ringan Sedang Berat Ancaman Henti Napas

• Kesadaran • Tidak gelisah • Gelisah Gejala serangan berat


• Bicara • Kalimat • Kata ditambah salah satu
• Laju napas • Meningkat • Meningkat tanda/gejala:
• Retraksi • Minimal • Jelas • Letargi
• Sat O2 • 9 2 – 95% • < 92% • Suara napas tak terdengar
Faktor Risiko Kematian Karena Serangan
Asma
• Riwayat intubasi atau penggunaan ventilator mekanik karena serangan asma
• Kunjungan ke UGD atau perawatan RS karena asma dalam setahun terakhir
• Penggunaan steroid sistemik (saat ini atau baru berhenti)
• Penggunaan SABA yang berlebihan (setara dengan >1 kanister per bulan, hampir
setiap hari menggunakan obat pereda dalam satu bulan terakhir)
• Tidak teratur berobat sesuai yang dianjurkan dokter
• Penyakit psikiatrik atau masalah psikososial
• Alergi makanan
• Adanya komorbid pneumonia, diabetes, dan/atau aritmia
Faktor Risiko Kematian Karena Serangan
Asma
Catatan :
Pemberian inhalasi SABA via pMDI dan spacer mempunyai efektifitas
yang sama dengan pemberian via nebulizer, dengan catatan:
a. Pasien tidak dalam serangan asma berat atau ancaman henti napas
b. Pasien dapat menggunakan pMDI dengan spacer
c. Bila tidak tersedia spacer, dapat digunakan botol atau gelas plastik 500
ml sebagai pengganti spacer
Pasien dengan serangan asma

 Nilai derajat serangan asma


 Cari riwayat asma risiko
tinggi
Ringan Sedang Berat Ancaman henti napas
 Tidak gelisah  Gelisah  Letargi
 Bicara dalam kalimat  Bicara dalam kata  Suara napas tak terdengar
 Laju napas meningkat  Laju napas meningkat
 Retraksi minimal
 SpO2 (udara kamar) 92-95%
 Retraksi jelas
 SpO2 (udara kamar) <92% Tata Laksana
Serangan Asma
 Oksigen (sesuai kondisi pasien) RUJUK KE RUMAH SAKIT
 SABA dengan cara:
o pMDI dan spacer (2-10 semprot) atau nebulizer
Sambil menunggu, lakukan terapi
 Nebulisasi SABA & Ipratroplum bromida
pada Anak di
o Dapat diulang sampai 3 kali tiap 20 menit dalam 1 jam
o Untuk pemberian ketiga pertimbangan kombinasi SABA dan
 Steroid sistemik (prednison/
prednisolon): 1-2 mg/kgBB/hari,
e
Fasilitas Pelayanan
Ipratropium bromida maksimum 40 mg iv
 Steroid sistemik (prednison/prednisolone): 1-2 mg/kgBB/hari, maks.
40 mg peroral (bila tidak memungkinkan, berikan IV selama 3-5 hari
 Berikan Oksigen (sesuai kondisi pasien)
KesehatanUpdat
Primer
2022
• Lanjutkan terapi dengan SABA jika
• diperlukan
NILAI RESPON TERAPI DALAM 1 JAM BERIKUTNYA (atau lebih
cepat)
MEMBURUK

Atau TIDAK RESPONS e


MEMBAIK
PENILAIAN SEBELUM DIPULANGKAN SIAPKAN UNTUK RAWAT JALAN
• Obat Pereda: lanjut sampai gejala reda/hilang
• Gejala: membaik • Obat pengendali: dimulai, dilanjutkan, dinaikkan sesuai
• SpO2 >94% (udara kamar) dengan derajat kekerapan asma
• PEF membaik, dan 60-80% nilai prediksi terbaik • Steroid oral: lanjutkan 3-5 hari
• Kunjungan ulang dalam 3-5 hari

FOLLOW UP
• Obat Pereda: diberikan jika perlu
• Obat pengendali: lanjutkan dengan dosis yang sesuai
• Evaluasi faktor risiko: identifikasi dan modifikasi faktor risiko bila memungkinkan
Pasien dengan serangan asma

 Nilai derajat serangan asma


 Cari riwayat asma risiko
tinggi
Ringan Sedang Berat Ancaman henti napas
 Tidak gelisah  Gelisah  Letargi
 Bicara dengan kalimat  Bicara dalam kata  Suara napas tak terdengar

Tata Laksana
 Laju napas meningkat  Laju napas meningkat SIAPKAN PERAWATAN ICU
 Retraksi minimal  Retraksi jelas • Siapkan intubasi jika perlu
 SpO2 (udara kamar) 92-95%  SpO2 (udara kamar) <92%

• Oksigen sesuai kondisi pasien


• Oksigen sesuai kondisi pasien
• Oksigen sesuai kondisi pasien

• Nebulisasi SABA
Serangan Asma
• SABA


SABA inhaler atau nebulizer
Pertimbangkan Ipratropium
bromide (jika dengan


Ipratropium bromide
Steroid sistemik IV
dan ipratropium
bromide
pada Anak di

SABA tidak respons)
Steroid sistemik oral/iv atau
• Pertimbangkan pemberian KI dosis
tinggi
• Steroid sistemik IV
• KI dosis tinggi
Fasilitas Kesehatan
Lanjutan/RSUpdat
KI dosis tinggi
• Jika dgn tatalaksana diatas tidak ada • Pertimbangkan Aminofilin iv
respons, pertimbangkan Aminofilin • Pertimbangkan MgSO4 iv
Jika memburuk pertimbangkan &/atau MgSO4 iv 202
pengelolaan seperti serangan berat
atau ancaman henti napas dan
pertimbangkan rawat ICU
Jika memburuk, kelola seperti
ancaman henti napas dan
pertimbangkan rawat ICU
e 2

Nilai kondisi klinis secara berkala


Periksa spirometri/PEF (satu jam setelah
awal)

FEV1 atau PEF 60-80% FEV1 atau PEF <60%


dan terdapat perbaikan TIDAK
gejala SEDANG terdapat perbaikan gejala
Pertimbangkan rawat BERAT
jalan Lanjutkan tata laksana
dan evaluasi berkala
Catatan: Kortikosteroid inhalasi (KI) menggunakan nebulizer
Tata Laksana Jangka
Panjang
Siklus Tata Laksana Jangka
Panjang
Tujuan Tata Laksana Jangka Panjang

Gejala asma terkendali


penuh

Mengurangi terjadinya risiko terjadinya


serangan & perburukan fungsi
respiratori di kemudian hari serta risiko
terjadinya efek samping obat
seminimal mungkin
Faktor Risiko Serangan pada Anak Asma Usia >6 tahun

Gejala asma tidak terkendali

Penggunaan SABA yg sering (>3 kali per minggu, setara dg >3 canister pMDI per tahun)

Penggunaan KI sebagai obat pengendali yang tidak adekuat, pemakaian tidak teratur,
teknik inhalasi salah

Mempunyai komorbid, seperti obesitas, rinosinusitis kronis, GERD, OSAS, alergi makanan

Masalah psikososial yang berat

Paparan asap rokok, e-cigarette, polusi udara dan alergen

FEV1 rendah (<60% prediksi), respons terhadap uji bronkodilator tinggi

Eosinofilia (darah atau sputum)

Pernah diintubasi atau perawatan PICU karena asma

Pernah serangan berat dalam 12 bulan terakhir
Diadaptasi dari GINA 2022
Tata laksana jangka panjang asma pada pasien usia 6-11 tahun
(diadaptasi dari GINA 2022)

Persisten Persisten Berat Jenjang


Intermiten Persisten
Sedang 5
Ringan Rujuk ke
konsultan
Jenjang
respirologi
4
Pengendali Pertimbangkan:
− KI-LABA dosis
Jenjang
:− KI-LABA tinggi
3
Pengendali dosis − Tambahan: seperti
Jenjang
:− KI-LABA menengah Anti IgE, anti IL-
2
Pengendali: dosis rendah atau 4R
Jenjang
KI dosis atau − KI-formoterol dosis
Tanpa1pengendali, rendah − KI dosis rendah* Pilihan lain:
Pereda: SABA + menengah atau − Menambahkan anti
KI dosis rendah Pilihan lain: − KI-formoterol dosis IL-5
− Pengendali: LTRA sangat rendah* atau
atau Pilihan pengendali lain: − Menambahkan
Pilihan lain: − Tanpa pengendali, − Menambahkan kortikosteroid oral
− Pengendali: KI dosis Pereda: SABA + Pilihan pengendali lain: pengendali di atas dosis rendah,
rendah KI dosis rendah − KI dosis rendah + dengan LAMA sebagai upaya
LTRA atau LTRA terakhir

Pereda: SABA
Kecuali yang bertanda *= Pereda: KI-formoterol
KI: Kortikosteroid inhalasi
KONSEP PELEGA ANTI-
INFLAMASI BARU & PILIHAN UTAMA
DAHULU
Besaran relative dari inflamasi

Terapi berbasis SABA saat diperlukan Budesonide-Formoterol saat diperlukan

SABA (mis.salbutamol)

Besaran relatif dari inflamasi dan


dan gejala*1

Kortikosteroid oral
BUD/FORM Pelega anti-inflamasi
Inflamasi
Gejala Menurunkan risiko
eksaserbasi

gejala*1
Inflamasi
Hari
Gejala

Penggunaan SABA berlebih berisiko bagi


pasien: Asma adalah penyakit inflamasi Hari
kronis, Dengan intensitas yang
berubah-ubah1 Budesonide/formoterol sebagai Pelega danAnti-Inflamasi:
Ketika gejala memburuk, pasien bergantung pada SABA
- Bekerja secepat SABA ketika pasien membutuhkann pelega untuk mengatasi
untuk meredakan gejala dengan cepat1
gejala
SABA tidak mengatasi inflamasi1 - Setiap hisapan yang digunakan pasien untuk mengatasi perburukan gejala
peningkatan risiko eksaserbasi dan dengan
kematian2 juga mengatasi inflamasi yang mendasari asma, sehingga melindungi pasien
≥3 canister SABA/tahun dikaitkan
dari risiko eksaserbasi3

1. Harrison, T., et al. Variability in airway inflammation, symptoms, lung function and reliever use in asthma: anti-inflammatory reliever hypothesis and STIFLE study design. ERJ Open Res 2020; 6: 00333-2019; 2. Nwaru B.I., et al. Overuse of
22 short-acting β2-agonists in asthma is associated with increased risk of exacerbation and mortality: a nationwide cohort study of the global SABINA programme. Eur Respir J 2020; 55: 1901872; 3. O’Byrne PM, et al. Inhaled Combined
Budesonide–Formoterol as Needed in Mild Asthma. N Engl J Med. 2018;378:1865–1876
Tata laksana jangka panjang asma pada anak usia 12-18 tahun
(diadaptasi dari GINA 2022)

Intermiten Persisten Persiste Persisten Jenjang


Ringan nSedan Berat 5
Rujuk ke
g Jenjang 4 konsultan
respirologi
Jenjang Pengendali: − KI-formoterol dosis
Pertimbangkan:
3 − KI-formoterol dosis tinggi*
Pengendali: menengah* − KI-LABA dosis tinggi
− KI-formoterol atau − Tambahan salah
Jenjang dosis − KI-LABA satu: LAMA, anti
2 rendah* atau dosis IgE, anti IL5/5R,
Tanpa pengendali,
− KI-LABA menengah atau anti IL-4R
Pereda: KI-formoterol
dosis rendah
dosis rendah
Pilihan lain:
Jenjang atau Pilihan pengendali − Menambahkan KI-
1 Pengendali: KI dosis
lain: Pilihan pengendali lain: LABA/KI-
Tanpa pengendali, rendah dengan
− KI dosis menengah − Menambahkan KI- formoterol
Pereda: KI-formoterol Pereda: SABA
atau LABA/KI- dosis tinggi
dosis rendah − Menambahkan formoterol dosis dengan LTRA
KI- LABA/KI- menengah dengan atau
Pilihan lain: formoterol dosis LAMA atau LTRA − Menambahkan
atau − Tanpa pengendali, rendah dengan atau kortikosteroid
Pereda: SABA + LTRA − Pengendali KI dosis oral
KI dosis rendah
tinggi dosis rendah,
Tanpa pengendali, atau
sebagai
Pereda: SABA + − Pengendali: LTRA Pereda: SABA upaya
KI dosis rendah Pereda: SABA Kecuali yang bertanda *= Pereda: KI-formoterol dosis rendah
terakhir
Asma pada
Anak Prasekolah
Diagnosis Banding Asma pada Anak
Prasekolah
Diagnosis Banding Karakteristik Tipikal
Infeksi virus berulang
Terutama batuk, pilek dan hidung tersumbat, mengi <10 hari, tidak muncul gejala
pada saluran
di antara episode infeksi.
respiratori
Batuk ketika makan/minum; infeksi paru berulang; mudah muntah terutama
GER
setelah makan/minum banyak; respons buruk terhadap terapi asma
D
Episode batuk dan/atau stridor yang berat dan mendadak saat makan atau
Aspirasi benda
bermain; batuk dan infeksi paru berulang; tanda–tanda kelainan paru fokal
asing
Bronkitis bakterial menetap
Batuk berdahak persisten; respons buruk terhadap terapi
persisten
asma
Stridor saat menangis atau makan/minum atau selama terdapat infeksi respiratori
akut, stridor saat inspirasi bila ekstratorakal dan saat ekspirasi bila intratorakal, retraksi
Trakeomalasia
dinding dada saat inspirasi dan ekspirasi, batuk kering, gejala timbul sejak awal
kehidupan, respons buruk terhadap terapi asma
Diagnosis Banding Asma pada Anak
Prasekolah
Diagnosis Banding Karakteristik Tipikal
Batuk lebih dari 2 minggu; demam lebih dari 2 minggu yang tidak membaik
Tuberkulosi terhadap antibiotika; pembesaran kelenjar limfe; respons buruk terhadap
s bronkodilator; riwayat kontak dengan pasien TBC paru aktif
Displasia Riwayat lahir prematur; BBLSR; membutuhkan ventilasi mekanik atau suplemen
bronkopulmo oksigen yang lama; gejala sudah ada sejak lahir
ner Diawali dengan gejala selesma pada fase kataral (2-3 minggu pertama), berlanjut
Pertusi dengan batuk terus menerus kadang diakhiri dengan inspirasi dalam berbunyi
s whoop, riwayat tidak atau belum mendapat imunisasi DPT lengkap,
Batuk berulang dengan tipe batuk yang berdehem (ekspiratori refleks) yang juga
disertai oleh gejala hidung yang dominan berupa sekret hidung kental dan purulen,
Rinosinus
berlangsung menetap lebih dari 10 hari, rasa tersumbat pada hidung, nyeri pada
itis
wajah sesuai area rongga sinus
Defisiensi Demam dan infeksi rekuren (termasuk infeksi di sistem selain respirasi), gagal
imun
Vascular ring tumbuh
Suara napas abnormal (stridor, mengi) persisten, tidak berespons terhadap terapi
asma
BBLSR: berat badan lahir sangat rendah; DPT: diphteri pertusis tetanus; GERD: gastroesophageal reflux disease (Diadaptasi dari GINA 2022).
Penegakan Diagnosis Asma pada Anak
Prasekolah
Diagnosis asma pada anak prasekolah sering didasarkan pada temuan berikut:

Gejala: batuk, mengi, sesak napas, kesulitan bernapas atau kombinasi gejala-gejala tersebut

• Dengan karakteristik berulang (episodik), cenderung memburuk pada malam hari (nokturnal), dipicu oleh
pencetus (trigger) tertentu, dan dapat membaik dengan atau tanpa pengobatan (reversibel)
• Lebih mungkin suatu asma terutama bila gejala timbul tanpa infeksi respiratori

Terdapat faktor risiko terjadinya asma, misalnya riwayat asma atau alergi pada keluarga,
riwayat alergi makanan atau dermatitis atopi pada pasien

Respons yang baik terhadap uji terapi: terapi pengendali (KI dosis rendah) setiap hari
dan inhalasi SABA bila sesak yang diberikan selama 3 bulan

Diagnosis banding lain sudah disingkirkan atau kecil kemungkinannya.


Gejala serangan asma pada anak prasekolah dapat
berupa:
Memberatnya gejala mengi atau sesak
Gejala serangan napas
Memberatnya batuk, terutama saat anak
asma pada anak
tidur
prasekolah Terganggunya aktivitas sehari-hari, termasuk
makan/minum
Klasifikasi dan Kriteria Derajat Serangan Asma pada Anak Prasekolah
Gejala Ringan-sedang Berat/Mengancam nyawa*
Kesadaran Tidak terganggu Agitasi, bingung, atau mengantuk
Saturasi oksigen perifer saat
>95%
datang (sebelum terapi)
<92%
Berbicara ** Kalimat kata
>180 x/menit (0-3 thn)
Denyut nadi <100 x/menit
>150 x/menit (4-5 thn)
Laju napas <40x/menit >40x/menit
Sianosis sentral Tidak ada Sangat mungkin ada
Suara napas mungkin lemah atau tidak terdengar
Intensitas mengi Bervariasi
Pasien dengan serangan asma

• Nilai derajat serangan


• Cari risiko untuk rawat inap
• Pertimbangkan diagnosis lain

Ringan - Sedang Berat/ Ancaman henti napas


 Sesak napas  Tidak dapat bicara/minum
 Denyut nadi >180 X/menit (0-3 tahun)  Sianosis sentral
atau >150 X/menit (4-5 tahun)  Mengantuk/penurunan kesadaran
  Laju napas >40 X/menit
SpO 2(udara kamar) >92%
 Denyut nadi >180 X/menit (0-3
tahun) atau >150 X/menit (4-5 tahun)
 SpO 2 (udara kamar) < 9 2 %
MULAI TERAPI  Suara napas tak terdengar
Oksigen (sesuai kondisi pasien) dengan target saturasi 94%
Salbutamol dengan cara:
• pMDI dan spacer 2 semprot atau 1 ampul nebulizer
SEGERA
Tata Laksana Serangan Asma pada Anak
• Dapat diulang sampai 3 kali tiap 20 menit dalam 1 jam
• Pertimbangkan kombinasi SABA dan ipratropium
bromida

PANTAU KETAT
TRANSFER KE RUANG RAWAT INTENSIF
Sambil menunggu, lakukan terapi:
Prasekolah di Tempat Fasilitas Pelayanan
Primer (Modifikasi GINA 2022)
Transfer ke ruang high care jika terdapat satu dari • Salbutamol 6 semprot (pMDI dengan
kondisi berikut: spacer) atau nebulisasi. Ulang tiap
• Respons tidak baik terhadap SABA dalam 1-2 jam 20 menit kalau perlu
• Tanda serangan berat • Berikan Oksigen (sesuai kondisi pasien)
• Laju napas meningkat
• Saturasi oksigen turun
untuk menjaga SpO2 94-98%
• Kortikosteroid sistemik (prednison/
Bila tidak tersedia obat-obatan lain, pada serangan asma bisa diberikan
prednisolon): 2 mg/kgBB/hari, ADRENALIN dengan dosis 10 ug/kg (0,01 ml/kg adrenalin 1:1.000), maksimal
maks. 20 mg <2thn, 30 mg untuk 2-5 thn
PERBAIKAN MEMBURUK
atau RESPONS KURANG • Pertimbangkan inhalasi kombinasi SABA
500 ug (0,5 ml)
dan ipratropium bromida
LANJUTKAN TERAPI BILA PERLU
Pantau ketat seperti di atas, bila gejala muncul 3-4
jam kemudian:
• Salbutamol 2-4 semprot (pMDI dengan spacer)
atau nebulisasi
• Kortikosteroid sistemik (prednison/prednisolon): oral
2 mg/kgBB/hari, maks. 20 mg <2thn, 30 mg untuk 2-5 thn

MEMBURUK / GAGAL RESPONS


PERBAIKAN setelah 10 semprot salbutamol

RENCANA PULANG DAN FOLLOW UP


• Pastikan keluarga bisa memberikan obat di rumah
• Obat Pereda: lanjut selama dibutuhkan
• Obat Pengendali: sesuai indikasi
• Cek teknik pemakaian inhaler dan kepatuhan
• Kunjungan ulang dalam 1-2 hari
Tata Laksana Jangka Panjang Asma pada Anak
Prasekolah
Terapi
Inhalasi
Pengobatan atau terapi inhalasi adalah pemberian obat secara langsung ke dalam
saluran napas melalui penghisapan dalam bentuk aerosol atau serbuk (dry powder).

Prinsip farmakologis terapi inhalasi :


• obat dapat sampai pada organ target dengan menghasilkan partikel aerosol
berukuran optimal agar terdeposisi di paru
• onset kerjanya cepat
• dosis obat kecil,
• efek samping minimal
• mudah digunakan,
• efek terapeutik tercapai, ditandai dengan tampaknya perbaikan klinis.
Nebulizer
01

Metered dose
Jenis Terapi 02
inhaler aerosol
Dengan atau tanpa
Inhalasi spacer

Dry powder
inhaler
03 Jupiter is the fifth
planet from the Sun
Jenis alat nebuliser
1.Ultrasonic nebuliser
Keuntungan: 2.Jet nebuliser
tidak menimbulkan suara bising
terus menerus dapat mengubah larutan Keuntungan :
menjadi aerosol relatif lebih murah daripada
Kekurangan : ultrasonic nebuliser
mahal
butuh biaya perawatan yang besar
Cara Pemakaian MDI dengan Spacer
Cara Pemakaian MDI dengan Spacer
Jenis Alat Inhalasi disesuaikan dengan Usia

Umur Alat inhalasi

<2 tahun Nebuliser, Aerochamber, Babyhaler.


2 – 4 tahun Nebuliser, Aerochamber, Babyhaler Alat hirupan
(MDI) dengan alat perenggang (spacer).
5 – 8 tahun Nebuliser MDI dengan spacer Alat hirupan bubuk
(Spinhaler, Diskhaler, Rotahaler, Turbuhaler).
>8 tahun Nebuliser MDI (metered dose inhaler) Alat hirupan
bubuk Autohaler.
Terima Kasih

You might also like