You are on page 1of 7

IJMS – Indonesian Journal On Medical Science – Volume. 10 No.

1 – Januari 2023

Akurasi Skor Siriraj dalam Memprediksi Jenis Stroke


Accuracy of the Siriraj Score in Predicting the Type of Stroke
Berna Detha Meilyana1, Astri Yunita2
1,2STIKES Bhakti Mulia

benedictlyan@gmail.com1, astrinipongyunita07@gmail.com2

DOI: https://doi.org/10.55181/ijms.v10i1.375

Abstract: Stroke is a clinical condition that can cause decreased nerve function which is affected by
injury to the central nervous system. Stroke causes high rates of death and disability. Precise and careful
initial examination is an action that affects management. There is a scoring tool that can be used to help
establish a diagnosis and predict the type of stroke if there is no standard CT scan available in the
hospital emergency department or if it is available but its use is still not optimal. Siriraj score is a scoring
that can be helpful and reliable to determine the type of stroke. This study aims to determine the
accuracy of the Siriraj score in predicting the type of stroke in patients with. In this study use analytical
observational method with cross sectional design. The sample selection used purposive sampling with
a total of 100 stroke patients. Observations were made using the Siriraj score. Demographic
characteristics of patients who had a stroke aged 54-64 years and 67% of strokes were experienced by
male patients.The results showed that the Siriraj score to determine ischemic stroke had a sensitivity of
94.5%, specificity 92.5%, PPV 97.1%, NPV 86.2% and accuracy 94%, while to determine hemorrhagic
stroke had a sensitivity of 100%, specificity 100%, (PPV) 100%, (NPV) 100% and 100% accuracy.
Determining the type of stroke quickly and accurately requires Siriraj stroke scoring that can be done by
nurses for providing stroke management. The Siriraj score can be used to determine ischemic and
hemorrhagic stroke.
Keywords: Score stroke aquration, Scoring stroke, Scoring stroke sensitivity

Abstrak: Stroke merupakan suatu kondisi klinis yang dapat menyebabkan menurunnya fungsi saraf
yang dipengaruhi oleh cidera pada system saraf pusat. Stroke menyebabkan tingginya angka kematian
dan kecacatan. Pemeriksaan awal secara tepat dan cermat merupan suatu tindakan yang berpengaruh
pada penatalaksanaan. Terdapat alat bantu skoring dapat digunakan dalam membantu menegakkan
diagnosa dan memprediksi jenis stroke apabila di IGD rumah sakit belum tersedia standar baku CT
scan atau sudah tersedia tetapi penggunaannya masih belum maksimal. Skor Siriraj merupakan skoring
yang dapat membantu dan diandalkan untuk mengetahui jenis stroke. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui akurasi skor Siriraj dalam memprediksi jenis stroke pada pasien. Penelitian ini
menggunakan metode observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Pemilihan sampel
menggunakan purposive sampling dengan jumlah 100 pasien stroke. Observasi dilakukan dengan
menggunakan skor Siriraj. Karakteristik demografi pasien yang mengalami stroke dengan usia 54 – 64
tahun dan 67 % stroke dialami pasien laki – laki. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor Siriraj untuk
menentukan stroke iskemik memiliki sensitivitas 94,5%, spesifisitas 92,5%, NPP 97,1%, NPN 86,2%
dan Akurasi 94%, sedangkan untuk menentukan stroke hemoragik memiliki sensitivitas 100%,
spesifisitas 100%, (NPP) 100%, (NPN) 100% dan akurasi 100%. Penentuan jenis stroke dengan cepat
dan tepat, diperlukan skoring stroke Siriraj yang dapat dilakukan oleh perawat dalam memberikan
penatalaksanaan stroke. Skor Siriraj dapat digunakan untuk menentukan stroke iskemik dan hemoragik.
Kata Kunci: akurasi skor stroke, skoring stroke, sensitivitas skoring stroke

PENDAHULUAN hemoragik. Stroke iskemik disebabkan


Stroke merupakan kondisi klinis dapat berkurangnya suplai darah menuju otak
menyebabkan menurunnya fungsi saraf yang sehingga mengakibatkan kehilangan fungsi
dipengaruhi oleh cedera pada sistem saraf pusat secara mendadak. Keadaan tersebut
(Sacco et al., 2013). Cedera akut yang terjadi disebabkan adanya penyumbatan di pembuluh
pada sistem saraf pusat dapat menghambat darah yang menyuplai oksigen ke otak. Stroke
suplai darah ke otak, sehingga menyebabkan hemoragik merupakan kondisi pembuluh darah
kerusakan bahkan kematian pada area otak otak pecah karena tekanan darah terlalu tinggi
dengan tanda gejala klinis yang muncul. Kondisi atau kelainan vaskuler pada bagian otak (An et
tersebut menimbulkan hilangnya fungsi gerak al., 2017).
sehingga tidak dapat melakukan aktivitas sehari Stroke menjadi suatu penyebab tingginya
– hari (Musuka et al., 2015). angka kematian dan kecacatan yang dialami
Stroke berdasarkan penyebabnya masyarakat didunia, terutama pada negara
diklasifikasikan sebagai stroke iskemik dan berkembang dengan nilai ekonomi yang rendah

ISSN 2623-0038 - ejournal.poltekkesbhaktimulia.ac.id 1


IJMS – Indonesian Journal On Medical Science – Volume. 10 No. 1 – Januari 2023

dan menengah. Kematian akibat serangan semua rumah sakit mampu mengoperasikan
stroke yang terjadi di Indonesia cukup tinggi, alat CT Scan selama 24 jam, termasuk di rumah
terdapat sekitar 193,3 / 100.000 orang setiap sakit tipe C. Alat CT Scan beroperasi hanya
tahunnya . Indonesia mencatat sebanyak 7% pada shift pagi, sehingga pasien stroke yang
pasien yang mengalami serangan stroke dan datang di luar jam shift pagi, akan dilakukan
pada tahun 2018 meningkat menjadi 10,9%. pemeriksaan CT Scan pada keesokan harinya.
Jawa timur merupakan provinsi yang menduduki Untuk itu alat bantu lain sangat diperlukan dalam
peringkat kedua dan tercacat memiliki sebesar memprediksi jenis stroke sehingga
12,4% pasien mengalami serangan stroke penatalaksanaan pasien dapat diberikan secara
(Venketasubramanian et al., 2017). tepat.
Pemeriksaan awal dan penilaian
diagnostik secara tepat dan cermat merupakan METODE PENELITIAN
suatu tindakan yang berpengaruh pada Desain Penelitian
penatalaksanaan, dengan tujuan untuk Penelitian ini menggunakan desain
mencegah kondisi perburukan, komplikasi dan penelitian observasi analitic dengan rancangan
kecacatan pada pasien (Ojaghihaghighi et al., cross sectional.
2017). Sistem skoring stroke mempunyai fungsi Tempat dan sampel penelitian
lain yang dilakukan dengan tujuan untuk Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret
memprediksi jenis stroke, sehingga dapat sampai April 2020 di Instalasi Gawat Darurat
membantu menegakkan diagnosa dan (IGD) RSUD Kertosono. Populasi penelitian
menentukan manajemen perawatan pada adalah pasien stroke yang datang ke IGD
pasien yang menderita stroke (Middleton et al., dengan perhitungan jumlah sampel
2015). menggunakan rumus Slovin sebanyak 100
Skor Siriraj adalah suatu penilaian atau pasien. Pemilihan sampel menggunakan
skoring yang dapat membantu dan diandalkan menggunakan purposive sampling.
untuk mengetahui jenis stroke secara efektif dari Prosedur
reaksi klinis yang dialami oleh pasien. Skor Semua pasien yang memenuhi kriteria
Siriraj digunakan untuk menentukan jenis stroke sampel penelitian dan menjadi responden akan
hemoragik dan iskemik (Amjad et al., 2016). dilakukan observasi. Penilaian dapat dilakukan
Skor Siriraj digunakan dengan melakukan pada saat pasien masuk ke IGD dengan
observasi pada pasien dan menjumlahkan data melakukan observasi kondisi pasien dan
yang mencakup tingkat kesadaran, muntahan melakukan penilaian pada lembar skorig Siriraj.
selama 2 jam serangan, tekanan darah, nyeri Data analisis
kepala dan adanya atheroma (Chukwuonye et Analisis data dalam penelitian ini
al., 2015). Skor Siriraj memiliki keuntungan menggunakan SPSS Versi 20.0 dan Medcalc
dalam pengumpulan data secara tepat, cepat, dengan deskriptif statistic dan ROC Curve.
sederhana dan sering digunakan dalam
beberapa penelitian, serta memiliki keakurasian HASIL PENELITIAN
yang tinggi sebesar 91% dalam menentukan Tabel 1 menunjukkan karakteristik
jenis stroke (Chukwuonye et al., 2015). responden kelompok usia yang mengalami
Penelitian ini dilakukan di instalasi gawat serangan stroke terbanyak adalah usia 54 – 64
darurat (IGD) yang merupakan pintu masuk tahun sebanyak 58%, berdasarkan jenis kelamin
pasien ke rumah sakit dengan berbagai kondisi terbanyak adalah laki – laki sebanyak 67%,
termasuk stroke. Penentuan jenis stroke masih bekerja swasta sebanyak 42%.
menggunakan alat CT Scan, akan tetapi belum
Tabel 1. Karakteristik responden (n=100)
Karakteristik Hasil
Usia
43 – 53 tahun 3 ( 3% )
54 – 64 tahun 58 (58%)
65 – 75 tahun 34 (33,3%)
>75 tahun 5 (4,9%)
Jenis kelamin
Laki – laki 67 (67%)
Perempuan 33 (33%)

2 ISSN 2623-0038 - ejournal.poltekkesbhaktimulia.ac.id


IJMS – Indonesian Journal On Medical Science – Volume. 10 No. 1 – Januari 2023

Karakteristik Hasil
Pekerjaan
Tidak bekerja 32 (32%)
Swasta 42 (42%)
Wiraswasta 22 (22%)
PNS/TNI/POLRI 4 (4%)

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasar Skor Siriraj (n=100)


Indikator Klasifikasi Frekuensi (n) Persentase (%)
Tingkat kesadaran Sadar 59 59,0
Apatis 27 27,0
Koma 14 14,0
Muntahan Tidak muntah 34 34,0
Muntah 66 66,0
Nyeri kepala Tidak nyeri 65 65,0
Nyeri 35 35,0
Tekanan darah diastolik < 100 60 60,0
>100 40 40,0
Penanda atheroma Tidak ada 20 20,0
Satu atau lebih 80 80,0
Total 100 100

Hasil observasi yang menggunakan nyeri kepala 35,0%. Tekanan darah diastolik
skoring Siriraj menyajikan bahwa tingkat kurang dari 100 sebanyak 60,0% dan penanda
kesadarn responden sebesar 59,0% sadar. atheroma dialami sebanyak 80,0%.
Tanda dan gejala muntah sebanyak 66,0% dan
mengalami

Tabel 3. Hasil penelitian berdasarkan skor Siriraj di RSUD Kertosono


No. Skoring Siriraj Frekuensi (n) Presentase (%)
1 Iskemik 70 70,0
2 Samar – samar 16 16,0
3 Hemoragik 14 14,0
Total 100 100

Hasil distribusi frekuensi bahwa sebesar Area Under Curve (AUC) dari Receiver
70% termasuk dalam klasifikasi iskemik, Operating Characteristic (ROC) dihitung
sedangkan sebanyak 14% termasuk dalam berdasarkan hasil skoring stroke. Tabel 4
klasifikasi hemoragik dan sebanyak 16% masuk menjelaskan nilai AUC yang didapatkan pada
dalam klasifikasi samar – samar. Analisis kurva saat Analisa hasil skor Siriraj untuk menentukan
ROC dilakukan untuk menentukan nilai AUC, cut stroke iskemik maupun hemoragik. Kurva ROC
of point, sensitivitas, spesifisitas, nilai prediksi dapat dilihat pada gambar 1.
positif, nilai prediksi negatif dan akurasi. Nilai

Gambar 1. Grafik ROC skoring Siriraj untuk Membantu Memprediksi Jenis Stroke iskemik.

ISSN 2623-0038 - ejournal.poltekkesbhaktimulia.ac.id 3


IJMS – Indonesian Journal On Medical Science – Volume. 10 No. 1 – Januari 2023

Gambar 1 menunjukkan bahwa kurva kekuatan dalam memprediksi klasifikasi


ROC yang telah dianalisis, nilai AUC yang iskemik. Nilai tersebut dilakukan analisis
dihasilkan sebesar 98,3%, sehingga sensitivitas, spesifisitas, akurasi NPP dan NPN
berdasarkan nilai AUC tersebut mempunyai yang ditunjukkan pada tabel 4 .

Tabel 4. Penghitungan Skor Siriraj dengan menggunakan cut of point optimal stroke iskemik
Skoring Siriraj Hasil
AUC 0,983
Std Error 0,143
p-Value <0,001
Sensitivitas 94,5
Spesifisitas 92,5
Akurasi 94,0
NPP 97,1
NPN 86,2

Tabel 4 menyajikan bahwa nilai spesifisitas 92,5% secara klinis kemampuan


sensitivitas skor Siriraj untuk membantu skor Siriraj untuk menghasilkan nilai non iskemik
memprediksi jenis stroke iskemik sebesar 94,5% sebesar 92,5%. Nilai prediksi positif skor Siriraj
yang berarti secara klinis kemampuan skor sebesar 97,1%, hasil ini menunjukkan bahwa
Siriraj untuk menentukan jenis stroke iskemik kemungkinan benar pasien mengalami stroke
pada pasien stroke sebesar 94,5%. Nilai iskemik sebesar 97,1%.

Gambar 2. Grafik ROC skoring Siriraj untuk Membantu Memprediksi Jenis Stroke Hemoragik

Gambar 2 menyajikan bahwa pada kurva kekuatan dalam prediksi klasifikasi hemoragik.
ROC yang telah dianalisis, dapat diketahui Nilai tersebut dilakukan analisis sensitivitas,
bahwa nilai AUC yang dihasilkan yaitu sebesar spesifisitas, akurasi NPP dan NPN yang
100% ( 95% CI, 96,4% -100%) sehingga ditunjukkan pada tabel 5.
berdasarkan nilai AUC tersebut mempunyai

Tabel 5. Penghitungan Skor Siriraj dengan menggunakan cut of point optimal stroke hemoragik
Skoring Siriraj Hasil
AUC 1,000
Std Error 0,000
p-Value <0,001
Sensitivitas 100
Spesifisitas 100
Akurasi 100
NPP 100
NPN 100

4 ISSN 2623-0038 - ejournal.poltekkesbhaktimulia.ac.id


IJMS – Indonesian Journal On Medical Science – Volume. 10 No. 1 – Januari 2023

Tabel 5 menyajikan bahwa nilai tingkat mortalitas yang lebih tinggi


sensitivitas skor Siriraj untuk membantu (Shigematsu et al., 2013).
memprediksi jenis stroke hemoragik sebesar Nyeri kepala adalah salah satu indikator
100% yang berarti secara klinis kemampuan yang terdapat pada skor Siriraj. Hasil
skor Siriraj untuk menentukan jenis stroke penelitian menunjukkan bahwa mean rata –
hemoragik pada pasien stroke sebesar 100%. rata yang didapatkan sebesar 1,35, nilai
Nilai spesifisitas skor Siriraj sebesar 100% minimum 1,00, nilai maksimum 2,00 dan
secara klinis kemampuan skor Siriraj untuk sebesar 35% pasien mengalami nyeri kepala. .
menghasilkan nilai negatif tidak terjadi stroke Nyeri kepala berkaitan dengan risiko stroke
non hemoragik sebesar 100%. Nilai prediksi iskemik yang lebih tinggi, akan tetapi hal ini juga
Positif skor Siriraj sebesar 100%, hasil ini dapat berpengaruh pada kejadian stroke
menunjukkan bahwa kemungkinan benar pasien hemoragik. Nyeri kepala menjadi penanda
yang mengalami stroke hemoragik sebesar proses penyakit yang mendasari dan mengarah
100% dari penghitungan skor Siriraj. pada serangan stroke akut. Nyeri kepala dan
muntah yang dialami oleh pasien merupakan
PEMBAHASAN indikator prediksi stroke hemoragik yang sesuai
Hasil penelitian telah dilakukan memalui dengan penelitian Kolapo (Chukwuonye et al.,
proses analisa didapatkan responden berjenis 2015).
kelamin laki-laki dengan jumlah 67% mengalami Parameter tekanan darah pada penelitian
serangan stroke. Hasil serupa dari penelitian ini menjadi indicator utama. Tekanan darah yang
(An et al., 2017) didapatkan 63,6% berjenis optimal dapat meminalkan resiko stroke iskemik
kelamin laki – laki. Penelitian oleh (Roy-O'Reilly dan hemoragik. Tekanan darah diastolik
and McCullough, 2018) menyebutkan bahwa maupun sistolik juga mempunyai pengaruh
jenis kelamin memiliki pengaruh kompleks besar dalam faktor risiko stroke. Keadaan
terhadap factor risiko stroke. Faktor penyebab hipertensi tidak terkontrol akan menyebabkan
tingginya stroke banyak terjadi pada pria penebalan dinding arteri, sehingga hipertensi
dibandingkan wanita, karena pria lebih banyak dapat mengakibatkan pebuluh darah pecah atau
merokok dan mempunyai riwayat pembuluh darah mengalami penyempitan
mengkonsumsi alkohol. Pengaruh hormon (Raghuram et al., 2012) .
testosteron yang berkurang, dapat memicu Parameter penanada atheroma pada
peluang terjadinya serangan stroke (Girijala et penilaian skor Siriraj didapatkan hasil penelitian
al., 2017). Rentang usia serangan stroke dalam dengan mean sebesar 1,80, nilai minimum 1,00,
penelitian ini lebih banyak terjadi pada 54 – 64 nilai maksimum 2,00 dan sebanyak 80%
tahun yaitu sebesar 59 responden (57,8%). Skor mengalami tanda atheroma salah satunya
Siriraj memiliki beberapa parameter yaitu tingkat adalah diabetes melitus. Dari kelima parameter
kesadaran, muntahan, nyeri kepala, tekanan skor Siriraj merupakan prediktor dalam
diastolik dan penanda atheroma. Hasil penelitian memprediksi jenis stroke. Skor Siriraj dapat
menunjukkan bahwa parameter tingkat dilakukan penilaian secara langsung pada
kesadaran pada skor Siriraj didapatkan mean pasien stroke pada saat pasien datang ke IGD
rata – rata sebesar 1,54, nilai maksimum 3,00, Rumah sakit.
nilai minimum 1,00 dan sebanyak 60% pasien Performa skor Siriraj berdasarkan dengan
sadar. kurva ROC
Tingkat kesadaran sering terjadi pada Hasil analisis penelitian skor Siriraj
pasien stroke dan berhubungan erat dengan menunjukkan bahwa nilai AUC pada kurva ROC
hasil klinis setelah serangan stroke. Adanya hemoragik sebesar 1,000 ( 95% CI, 96,4% -
gangguan kesadaran pada pasien dapat 100%). Nilai cut of point optimal sebesar >1,
mempengaruhi hasil fungsional dari pasien, sehingga berdasarkan nilai AUC tersebut
pasien dapat sembuh, atau mengalami masa mempunyai kekuatan dalam memprediksi jenis
koma yang berkepanjangan yang dialami oleh stroke. Nilai AUC pada kurva ROC iskemik
pasien. Parameter muntah yang didapatkan menunjukkan nilai 0,983 (95% CI, 93,5% -
hasil dari penilaian pada pasien dengan 99,8%). Nilai cut of point optimal sebesar <-1,5.
menggunakan skor Siriraj didapatkan mean Hasil tersebut memiliki performa yang baik untuk
rata – rata 1,66, nilai maksimum 2,00, nilai membantu memprediksi jenis stroke. Data
minimum 1,00 dan sebanyak 66% pasien penelitian yang dilakukan (Goswami et al., 2013)
mengalami muntah. Muntah pada pasien stroke menunjukkan nilai AUC sebesar 0,929, hasil ini
berkaitan dengan peningkatan tekanan memiliki performa baik untuk membantu
intrakranial. Muntah merupakan gejala yang memprediksi jenis stroke. Nilai AUC yang tinggi
dapat dinilai pada pasien dengan gangguan dalam penelitian yang dilakukan ini, disebabkan
kesadaran. Muntah menjadi salah satu indicator karena populasi lebih homogen yaitu bersifat
prognostik yang buruk yang mengarah pada spesifik terhadap pasien stroke.

ISSN 2623-0038 - ejournal.poltekkesbhaktimulia.ac.id 5


IJMS – Indonesian Journal On Medical Science – Volume. 10 No. 1 – Januari 2023

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Score in Ascertaining the Type of


skoring Siriraj yang mempunyai nilai sensitivitas Stroke. 2016.
94,5%, spesifisitas 92,5%, NPP 97,1%, NPN An, S. J., Kim, T. J. & Yoon, B. W. 2017.
86,2% serta akurasi 94,0%, hasil ini merupakan Epidemiology, Risk Factors, and Clinical
untuk penentuan stroke iskemik. Skor Siriraj Features of Intracerebral Hemorrhage:
memiliki sensitivitas sebesar 100% yang An Update. J Stroke, 19, 3-10.
bermakna bahwa skor Siriraj mampu untuk Chukwuonye, Ii, Ohagwu, K. A., Uche, E. O.,
menentukan jenis stroke hemoragik pada pasien Chuku, A., Nwanke, R. I., Ohagwu, C.
stroke sebesar 100%. Nilai spesifisitas sebesar C., Ezeani, I. U., Nwabuko, C. O., Nnoli,
100%, yang artinya kemampuan skor Siriraj M. A., Oviasu, E. & Ogah, O. S. 2015.
dalam menentukan jenis stroke hemoragik Validation of Siriraj Stroke Score in
sebesar 100%. Nilai prediksi positif sebesar southeast Nigeria. Int J Gen Med, 8,
100% yang bermakna menunjukan proporsi 349-53.
pasien yang benar mengalami serangan stroke Girijala, R. L., Sohrabji, F. & Bush, R. L. 2017.
hemoragik sebesar 100%. Nilai prediksi Sex differences in stroke: Review of
negative sebesar 100% dan akurasi skor Siriraj current knowledge and evidence. Vasc
memiliki tingkat akurasi untuk menentukan jenis Med, 22, 135-145.
stroke hemoragik sebesar 100%. Goswami, R. P., Karmakar, P. S. & Ghosh, A.
Hasil analisis penelitian ini menunjukkan 2013. Bedside utility of clinical scoring
bahwa skor Siriraj memiliki performa baik systems in classifying stroke. Indian J
dalam membantu memprediksi jenis stroke. Med Sci, 67, 137-45.
Skor Siriraj memiliki kelebihan dalam Middleton, S., Grimley, R. & Alexandrov, A. W.
pengambilan data karena dapat dilakukan 2015. Triage, treatment, and transfer:
penilaian secara langsung Ketika pasien stroke evidence-based clinical practice
datang ke IGD dan segera dilakukan recommendations and models of
pemeriksaan awal dengan bantuan alat skoring nursing care for the first 72 hours of
Siriraj. admission to hospital for acute stroke.
Skoring Siriraj memiliki kelebihan lain Stroke, 46, e18-25.
yaitu, lebih mudah dalam penghitungan, Musuka, T. D., Wilton, S. B., Traboulsi, M. & Hill,
sederhana, cepat dan lebih efisien. Untuk M. D. 2015. Diagnosis and management
diterapkan dalam pemeriksaan awal pada of acute ischemic stroke: speed is
pasien dengan tanda dan gejala yang dialami critical. Cmaj, 187, 887-93.
oleh pasien, peneliti merekomendasikan Ojaghihaghighi, S., Vahdati, S. S., Mikaeilpour,
penggunaan skor Siriraj sebagai intrumen A. & Ramouz, A. 2017. Comparison of
untuk membantu memprediksi jenis stroke neurological clinical manifestation in
pada pemeriksaan awal yang memiliki performa patients with hemorrhagic and ischemic
yang baik. Skoring stroke dapat digunakan stroke. World J Emerg Med, 8, 34-38.
untuk penilaian di IGD, hal ini bertujuan untuk Raghuram, P. M., Biradar, M. & Jeganathan, J.
mencegah penularan covid – 19 baik pada 2012. Comparison of the Siriraj stroke
pasien maupun tenaga medis yang score and the Guy's hospital score in
memberikan pelayanan kesehatan. south India. Journal of Clinical and
Diagnostic Research, 6, 851-854.
SIMPULAN Roy-O'reilly, M. & Mccullough, L. D. 2018. Age
Penentuan jenis stroke dengan cepat dan and Sex Are Critical Factors in Ischemic
tepat, diperlukan bantuan dengan menggunakan Stroke Pathology. Endocrinology, 159,
skoring yang dapat dilakukan oleh perawat 3120-3131.
sebagai dasar dalam memberikan perawatan Sacco, R. L., Kasner, S. E., Broderick, J. P.,
kolaborasi dalam pengelolaan pasien. Skor Caplan, L. R., Connors, J. J., Culebras,
Siriraj merupakan alat bantu skoring sederhana A., Elkind, M. S., George, M. G.,
yang dapat membantu perawat dalam Hamdan, A. D., Higashida, R. T., Hoh,
melakukan pemeriksaan awal dalam B. L., Janis, L. S., Kase, C. S.,
menentukan jenis stroke hemoragik maupun Kleindorfer, D. O., Lee, J. M., Moseley,
iskemik pada rumah sakit yang memiliki M. E., Peterson, E. D., Turan, T. N.,
keterbatasan fasilitas alat bantu berupa CT – Valderrama, A. L. & Vinters, H. V. 2013.
Scan. An updated definition of stroke for the
21st century: a statement for healthcare
DAFTAR PUSTAKA professionals from the American Heart
Amjad, Z., Nadeem, M. A., Mustafvi, S. A. & Association / American Stroke
Baqai, H. Z. Accuracy of Siriraj Stroke Association Stroke, 44, 2064-89.

6 ISSN 2623-0038 - ejournal.poltekkesbhaktimulia.ac.id


IJMS – Indonesian Journal On Medical Science – Volume. 10 No. 1 – Januari 2023

Shigematsu, K., Shimamura, O., Nakano, H., Venketasubramanian, N., Yoon, B. W., Pandian,
Watanabe, Y., Sekimoto, T., Shimizu, J. & Navarro, J. C. 2017. Stroke
K., Nishizawa, A. & Makino, M. 2013. Epidemiology in South, East, and South-
Vomiting should be a prompt predictor of East Asia: A Review. J Stroke, 19, 286-
stroke outcome. Emerg Med J, 30, 728- 294.
31.

ISSN 2623-0038 - ejournal.poltekkesbhaktimulia.ac.id 7

You might also like