You are on page 1of 10

PENERAPAN HUKUM TERHADAP WANPRESTASI ATAS PERJANJIAN

HUTANG PIUTANG
(Studi Kasus PutusanPengadilan Negeri Medan No.24/Pdt.G.S/2020/PN Mdn)

Oleh:
Samuel Wesley Pasaribu 1)
Erikson Parlindungan Sidabutar 2)
Raja Kenasihen Ginting 3)
Universitas Darma Agung, Medan 1,2,3)
E-mail:
samuelpasaribu@gmail.com 1)
riksonsidabutar@gmail.com 2)
rajakenasihenginting@gmail.com 3)

ABSTRACT
This study aims to determine 1. Accounts payable agreement made by Husni with P.T.
Bank Perkerditan Prima Madani (BPR Prima Medan, resulting in default 2. Application
of law on default treatment of debts (case study of State Court Decision
N0.24/Pdt.G.S/2020/Pn.Mdn) 3. Judges' considerations in resolving disputes agreement
breaking promises/defaulting debts. The type of research conducted is normative
juridical research. The nature of the research in this study is descriptive analytical. The
type of data used in this research is library research. Application of Law to Default
Treatment of Debt Agreements Receivables (case study of Medan District Court
decision No. 24/Pdt.G.S/2020/PN Mdn): The debtor's actions have been proven to be in
default, namely not performing at all as intended in the loan agreement. Default in this
case can be because the Debtor's business failed, so he could not fulfill his prestige
obligations ASI is in accordance with Article 1238 of the Civil Code. The debtor has
been given a written warning or subpoena to pay off the debt immediately, but the
debtor has not fulfilled his performance to pay his debt. A reprimand for the debtor to
fulfill the order is known as a sommatie. "The warrant referred to in Article 1238 of the
Civil Code is an official warning (sommatie) which is a warning (reprimand) by a court
bailiff. A verbal reprimand can be made as long as it is firm enough to state the
creditor's insistence that the agreement be executed immediately or in an abbreviated
time. As well as other efforts, namely by calling the two disputing parties for mediation.
Keywords: Default, Agreement, Accounts Payable.

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1. Perjanjian hutang piutang yang dilakukan
Husni Dengan P.T. Bank Perkerditan Prima Madani (BPR Prima Medan sehingga
timbul wanprestasi 2. Penerapan hukum terhadap perlakuan wanprestasi atas hutang-
piutang (studi kasus Putusan Pengadilan Negari N0.24/Pdt.G.S/2020/Pn.Mdn). 3.
Pertimbangan hakim dalam menyelesaikan sengketa perjanjian ingkar janji/wanprestasi
hutang piutang. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian yuridis normatif.Sifat
penelitian dalam penelitian ini adalah bersifat deskriptif analitis. Jenis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research).
Penerapan Hukum Terhadap Perlakuan Wanprestasi Atas Perjanjian Hutang Piutang
(Studi kasus putusan Pengadilan Negeri Medan No. 24/Pdt.G.S/2020/PN Mdn):
Perbuatan-perbuatan debitur telah terbukti melakukan wanprestasi yaitu sama sekali

268 PENERAPAN HUKUM TERHADAP WANPRESTASI ATAS PERJANJIAN HUTANG PIUTANG


(Studi Kasus PutusanPengadilan Negeri Medan No.24/Pdt.G.S/2020/PN Mdn)
Samuel Wesley Pasaribu 1) Erikson Parlindungan Sidabutar 2) Raja Kenasihen Ginting 3)
tidak melakukan prestasi sesuai dengan yang dimaksud dalam perjanjian hutang piutang.
Wanprestasi dalam hal ini dapat dikarenakan usaha Debitur mengalami kegagalan,
sehingga tidak dapat memenuhi kewajiban prestasinya sesuai dengan Pasal 1238 KUH
Perdata. Debitur sudah diberi surat peringatan tertulis atau somasi untuk segera melunasi
hutang, namun Debitur tidak memenuhi prestasinya untuk membayar hutangnya.
Teguran agar debitur memenuhi perintah itu dikenal dengan sebutan sommatie. “Surat
perintah yang dimaksud Pasal 1238 KUH Perdata ialah teguran (sommatie) resmi yaitu
peringatan (teguran) oleh seorang Juru Sita Pengadilan. Teguran secara lisan dapat
dilakukan asal cukup tegas menyatakan desakan si kreditur supaya perjanjian dilakukan
seketika ataudalam waktu yang disingkat. Serta upaya lain yaitu dengan cara memanggil
kedua belah pihak yang bersengketa untuk di mediasi.

Kata Kunci: wanprestasi, Perjanjian, Hutang Piutang.


1. PENDAHULUAN perbuatan dengan mana satu orang atau
Pada dasarnya setiap orang lebih mengikatkan lebih saling
yang hidup di dunia dalam memenuhi mengikatkan diri untuk
kebutuhan hidupnya tidak dapat melaksanakan suatu hal yang
dilakukan secara sendiri tanpa orang
bersifat kebendaan dibidang harta
lain. Setiap orang mempunyai hubungan
dengan orang lain untuk memenuhi kekayaan.Sedangkan menurut
segala kebutuhannya. Hubungan yang pendapat Subekti, menyatakan bahwa
dilakukan memiliki akibat Hukum yang “Suatu Perjanjian adalah suatu peristiwa
menimbulkan hak dan kewajiban dimana seseorang berjanji kepada
bentuk hubungan yang dimaksud ialah seseorang lain atau dimana dua orang
melakukan perjanjian.Jenis perjanjian itu saling berjanji untuk melaksanakan
yang dilakukan pun bisa bermacam- suatu hal”.Perjanjian utang-piutang
macam, misalnya melakukan perjanjian uang termasuk kedalam jenis perjanjian
jual-beli, perjanjian sewa-menyewa, pinjam-meminjam, hal ini sebagaimana
perjanjian utang-piutang, dan lain telah diatur dan ditentukan dalam Pasal
sebagainya.Berdasarkan pada Undang- 1754 KUHPerdata yang secara jelas
Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang menyebutkan bahwa, “Perjanjian
Perbankan, diatur dalam Pasal 1 angka Pinjam-meminjam adalah perjanjian
11, yang menyatakan bahwa “Kredit dengan mana pihak yang satu
adalah penyediaan uang atau tagihan memberikan kepada pihak yang lain
yang dapat dipersamakan dengan itu, suatu jumlah tertentu barang-barang
berdasarkan persetujuan atau yang menghabis karena pemakaian,
kesepakatan pinjam-meminjam antara dengan syarat bahwa pihak yang
bank dengan pihak lain yang belakangan ini akan.mengembalikan
mewajibkan pihak peminjam untuk sejumlah yang sama dari macam dan
melunasi utangnya setelah jangka waktu keadaan yang sama pula”.Utang-
tertentu dengan pemberian bunga”. piutang sebagai sebuah perjanjian
Unsur terpenting dari menimbulkan hak dan kewajiban
kredit(utang)adalah adanya kepercayaan kepada kreditur dan debitur yang
daripihak kreditur terhadap peminjam bertimbal balik.
sebagai debitur. Dalam pemberian pinjaman
Menurut ketentuan dalam uang (utang)yang tertuang dalam suatu
KUHPerdata Pasal 1313, menyebutkan perjanjian utang-piutang oleh kreditur
bahwa “Perjanjian adalah suatu kepada debitur bukanlah tanpa resiko,

JURNALRECTUM, Vol. 4 No. 1, 2022 Januari; 268 - 277 269


karena resiko mungkin saja terjadi menjalankan prestasinya atau tidak
khususnya karena debitur tidak wajib memenuhi kewajiban sebagaimana
membayar utangnya secara lunas atau mestinya, sehingga menimbulkan
tunai, melainkan debitur diberi kerugian bagi salah satu
kepercayaan untuk membayar pihak.Wanprestasi diatur pada Pasal
belakangan secarabertahap atau 1238 KUHPerdata yang menyatakan
mencicil. Risiko yang umumnya terjadi bahwa “Si berutang adalah lalai, apabila
adalah kegagalan atau kemacetan dalam ia dengan dinyatakan lalai,atau demi
pelunasan utang, perikatannya sendiri, ialah jika ini
Wanprestasi merupakansuatu menetapkan, bahwa si berutang harus
peristiwa atau keadaan dimana debitur dianggap lalai dengan lewatnya waktu
tidak memenuhi kewajiban prestasi yang ditentukan”. Sedangkan Pasal
perikatannya dengan baik.Wanprestasi 1243 KUHPerdata menyatakan
diatur pada Pasal 1238 KUHPerdata “Penggantian biaya, kerugian, dan
yang menyatakan bahwa “Si berutang bunga karena tak dipenuhinya suatu
adalah lalai, apabila ia dengan perikatan mulai diwajibkan, bila
dinyatakan lalai,atau demi perikatannya debitur, walaupun telah dinyatakan lalai
sendiri, ialah jika ini menetapkan, untuk memenuhi perikatan itu,tetap
bahwa si berutang harus dianggap lalai melalaikannya,atau jika sesuatu yang
dengan lewatnya waktu yang harus diberikanatau dibuatnya, hanya
ditentukan”. Sedangkan Pasal 1243 dapat diberikan atau dibuatnya dalam
KUHPerdata menyatakan “Penggantian tenggang waktu yang telah
biaya, kerugian, dan bunga karena tak dilampaukannya”.Namun untuk dapat
dipenuhinya suatu perikatan mulai dinyatakan debitur wanprestasi, maka
diwajibkan, bila debitur, walaupun telah harus melalui Putusan Pengadilan yang
dinyatakan lalai untuk memenuhi telah berkekuatan hukum tetap.
perikatan itu,tetap melalaikannya,atau
jika sesuatu yang harus diberikanatau 2. Hutang Piutang (studi kasus :
dibuatnya, hanya dapat diberikan atau No.24/Pdt.G.S.2020/PN Mdn)
dibuatnya dalam tenggang waktu yang Pengertian Perjanjian Utang-
telah dilampaukannya”.Namun untuk Piutang, menurut Pasal 1313
dapat dinyatakan debitur wanprestasi, KUHPerdata menyebutkan bahwa
maka harus melalui Putusan Pengadilan “Perjanjian adalah suatu perbuatan
yang telah berkekuatan hukum tetap, dengan mana satu orang atau lebih
dengan demikian dalam proses mengikatkan dirinya kepada satu orang
penyelesaian perkara wanprestasi dalam ataulebih lainnya”. Perjanjian dalam arti
perjanjian utang-piutang, langkah yang sempit adalah suatu persetujuan dengan
harus dilakukan adalah kreditur mana dua pihak atau lebih saling
mengajukan gugatan ke Pengadilan mengikatkan diri untuk melaksanakan
Negeri yang ditujukan kepada debitur suatu hal yang bersifat kebendaan
atas dasar bahwa debitur telah dibidang harta kekayaan.Sedangkan
melakukan wanprestasi terhadap menurut pendapat Subekti, menyatakan
perjanjian utang-piutang. bahwa “Suatu Perjanjian adalah suatu
peristiwa dimana seseorang berjanji
2. TINJAUAN PUSTAKA kepada seseorangyanglain atau dimana
1. Wanprestasi dua orang itu saling berjanji untuk
Wanprestasi ialah pristiwa melaksanakan suatu hal tertentu”.
lalai dimana seseorang tidak

270 PENERAPAN HUKUM TERHADAP WANPRESTASI ATAS PERJANJIAN HUTANG PIUTANG


(Studi Kasus PutusanPengadilan Negeri Medan No.24/Pdt.G.S/2020/PN Mdn)
Samuel Wesley Pasaribu 1) Erikson Parlindungan Sidabutar 2) Raja Kenasihen Ginting 3)
Hutang-piutang adalah penelitian ini, akan dipergunakan
praktek pinjam meminjam umumnya metode dan teknik penelitian
berupa uang sebagai objek pinjamannya sebagaimana dibawah ini. Jenis
yang di lakukan oleh seseorang dengan penelitian yang dilakukan adalah
orang lain yang dibuat dalam suatu penelitian yuridis normatif.Sifat
perjanjian. Perjanjian sendiri telah penelitian dalam penelitian ini adalah
diatur dalam ketentuan Kitab Undang- bersifat deskriptif analitis.Jenis data
Undang Hukum Perdata yang digunakan dalam penelitian ini
(KUHPerdata).Dalam hukum perdata adalah penelitian kepustakaan (library
perjanjian telah diatur mengenai hak research).Sumber data yang digunakan
dan kewajiban para pihak yang dalam penelitian ini adalah data
melakukan perjanjian.Pihak yang sekunder yang berupa bahan hukum
memberikan pinjaman disebut kreditur primer: Kitab Undang-Undang Hukum
sedangkan pihak yang menerima Perdata, Undang-Undang Nomor 10
pinjaman disebut debitur. Tahun 1998 tentang Perbankan,
Kreditur berhak atas Jurisprudensi (Keputusan Pengadilan
pemenuhan prestasi sedangkan debitur berkekuatan hukum tetap ,bahan hukum
wajib menjalankan prestasinya.Akan sekunder: yaitu bahan-bahan hukum
tetapi pada kenyataannya hubungan yang diperoleh bukubuku bacaan dan
hukum antara kreditur dan debitur laporan-laporan hasil penelitian hukum
terutama mengenai perjanjian seringkali yang ada hubungannya dengan masalah
bermasalah sehingga timbulah yang diteliti dan bahan hUkum
wanprestasi.Wanprestasi adalah tersieryaitu bahan hukum yang
pristiwa lalai dimana seseorang tidak pelengkap sifatnyamemberikan
menjalankan prestasinya atau tidak petunjuk atau penjelasantambahan
memenuhi kewajiban sebagaimana terhadap bahan hukum primerdan bahan
mestinya, sehingga menimbulkan hukum sekunder. Bahan hukum tersier
kerugian bagi salah satu pihak. ini terdapat dalam penelitian misalnya
Hukum perjanjian tercantum kamus hukum, kamus bahasa,
dalam Buku III KUH Perdata yang ensiklopedia dan lain sebagainya.
terdiri dari 18 Bab dan 631 Pasal,
dimulai dari Pasal 1233 sampai dengan 4. HASIL DAN PEMBAHASANA
1864 KUH Perdata. 1. Penerapan Hukum Terhadap
Adapun syarat mengenai sahnya suatu Wanprestasi Atas Perjanjian
perjanjian diatur dalam Pasal 1320 HutangPiutang (Studi Kasus
KUH Perdata, yaitu: Putusan Pengadilan Negari
a. Adanya kata sepakat Medan No .24/Pdt.G.S/2020/PN
b. Kecakapan untuk membuat Mdn
perjanjian A. Tanggung Jawab Hukum Apabila
c. Adanya suatu hal tertentu Salah Satu Pihak Melakukan
d. Adanya sebab yang halal Wanprestasi Dalam Perjanjian
Hutang Piutang
3. METODE PELAKSANAAN Tanggung jawab menurut kamus
Untuk membahas umum Bahasa Indonesia adalah,
permasalahan yang telah dirumuskan keadaan wajib menanggung segala
dan dibatasi sebagaimana tersebut sesuatunya.Berkewajiban menanggung,
diatas, maka dalam metode penyusunan memikul tanggung jawab, menanggung
dan penyelesaian peneliti dalam segala sesuatunya, atau memberikan

JURNALRECTUM, Vol. 4 No. 1, 2022 Januari; 268 - 277 271


jawab dan menanggung akibatnya. 721.000,00(tujuh ratus dua puluh
Tanggung jawab Hukum adalah satu ribu rupiah)
kesadaran manusia akan tingkah laku
atau perbuatan yang disengaja maupun B. Hakim Dalam Menentukan
yang tidak disengaja. Tanggung jawab Pembuktian Atas Perkara
juga berarti berbuat sebagai perwujudan Wanprestasi Dalam Perjanjian
kesadaran akan kewajibannya. Ridwan Hutang Piutang.
Halim mendefinisikan tanggung jawab Bagaimana kasus yang
hukum sebagai sesuatu akibat lebih tertuang dalam Putusan
lanjut dari pelaksaan peranan, baik Nomor:24/Pdt.G.s/2020/PN Mdn.
peranan itu merupakan hak dan Berdasarkan pada pemeriksaan
kewajiban ataupun kekuasaan. persidangan tersebut dapat diambil
Tanggung jawab Debitur atas suatu kesimpulan tentang hasil
hutang-hutangnya dalam KUH Perdata pembuktian antara Penggugat, Terugat
diatur dalam Pasal 1131 KUH Perdata, telah diperoleh fakta-fakta hukum
bahwa seluruh kekayaan debitur diikat sebagaimana yang pada intinya adalah
sebagai jaminan atas kewajiban Penggugat dapat membuktikan dalil-
prestasinya. Artinya seluruh kekayaan dalil gugatannya. Maka sebelum
debitur, baik bergerak dan tidak menjatuhkan putusan, Majelis Hakim
bergerak, baik yang sudah ada maupun akan memberikan pertimbangan sebagai
yang baru akan ada dikemudian hari, berikut:Dari hasil kesimpulan
semuanya menjadi jaminan atas pembuktian tersebut dapat terbukti
kewajiban utangnya. Jaminan yang bahwa berdasarkan kenyataan yang ada
tertuju atas seluruh kekayaan debitur bahwa Tergugat mulai bulan Desember
dan diberikan kepada seluruh kreditur 2019 sampai 1 Juni 2020 tidak mampu
disebut sebagai hak jaminan umum. membayar hutangnya kepada Penggugat
Tanggung jawab debitur yang lain walaupun Penggugat sudah berkali-kali
timbul dari perjanjian hak tanggungan. menagihnya dan sudah berulang kali
Jaminan hak tanggungan merupakan membuat somasi,tetapi tidak di
hak jaminan kebendaan, yang hiraukan Tergugat. Namun Tergugat
melahirkan hak kebendaan bagi kreditur hanya janji-janji saja.Oleh karena itu,
penerima hak tanggungan, yaitu hak Tergugat telah terbukti melakukan
kebendaan yang bersifat memberikan wanprestasi.
jaminan. Tergugat telah membenarkan
Tanggung jawab hukum apabila mempunyai hutang kepada Penggugat
salah satu pihak melakukan wanprestasi sebesar Rp.236.213.093.054(dua ratus
dalam perjanjian hutang piutang (Studi tiga puluh enam juta dua ratus tiga belas
Kasus NO.24/Pdt.G.S/2020/PN Mdn) sembilan puluh tiga koma lima puluh
empat),demikian menurut Majelis
1. Tergugat harus membayar Hakim benar terbukti bahwa Tergugat
pelunasan tunggakkan angsuran mempunyai hutang kepada Penggugat
pokok di ditambah bunga dan sebesar Rp.236.213.093.054(dua ratus
tunggakkan keterlambatan denda tiga puluh enam juta dua ratus tiga belas
sejumlah Rp.236.213.093.054(dua sembilan puluh tiga koma lima puluh
ratus tiga puluh enam juta dua empat).
ratus tiga belas sembilan puluh Dalam hal ini Majelis Hakim
tiga koma lima puluh empat) berpendapat dan berkesimpulan bahwa
2. Tergugat harus membayar biaya Tergugat terbukti secara sah dan
perkara sejumlah Rp. meyakinkan telah melakukan ingkar

272 PENERAPAN HUKUM TERHADAP WANPRESTASI ATAS PERJANJIAN HUTANG PIUTANG


(Studi Kasus PutusanPengadilan Negeri Medan No.24/Pdt.G.S/2020/PN Mdn)
Samuel Wesley Pasaribu 1) Erikson Parlindungan Sidabutar 2) Raja Kenasihen Ginting 3)
janji (wanprestasi). Dengan demikian Adapun pertimbangan hakim
karena Tergugat terbukti melakukan dalam kasus perdata NO.
wanprestasi, maka Tergugat diwajibkan 24/Pdt.G.S/2020/PN Mdn bahwa:
untuk membayar lunas seluruh 1. Menimbang, bahwa Penggugat
hutangnya beserta membayar biaya telah mengajukan bukti-bukti surat
ganti kerugian yang timbul, dengan diberi tanda P-1 sampai dengan P-
demikian sebagaimana uraian 8;
pertimbangan tersebut diatas telah 2. Menimbang, bahwa Tergugat telah
sesuai dengan bunyi pada Pasal 1243 mengajukan bukti-bukti surat tanda
KUHPerdata yang menjelaskan T-1 sampai dengan T-7;
bahwa:“Penggantian biaya, kerugian, 3. Menimbang, bahwa Penggugat dan
dan bunga karena tidak dipenuhinya Tergugat tidak menghadirkan
suatu perikatan, mulaidiwajibkan bila Saksi;
debitur, walaupun telah dinyatakan 4. Menimbang bahwa berdasarkan
lalai, tetap lalai untuk memenuhi Pasal 1313 KUHPerdata:” Suatu
perikatan itu, atau jika sesuatu yang persetujuan adalah suatu perbuatan
harus diberikan atau dilakukannya dimana satu orang atau lebih
hanya dapat diberikan atau mengikat diri terhadap satu orang
dilakukannya dalam waktu yang lain atau lebih; dimana suatu
melampaui tenggang waktu yang telah persetujuan/perjanjian itu
ditentukan” bersumber dari perikatan. Perikatan
di tujukan untuk memberikan
2.Pertimbangan Hakim Dalam sesuatu, untuk berbuat sesuatu, atau
Menjatuhkan Putusan Atas untuk tidak berbuat sesuatu (Pasal
Perkasara Wanprestasi Dalam 1234 KUHPerdata);
Perjanjian Hutang Piutang. 5. Menimbang, bahwa seseorang
dapat dikatakan telah ingkar janji
Pertimbanganhakimmerupakans atau wanprestasi, apabila orang
alahsatuaspekterpentingdalammenentuk tersebut (debitur) tidak melakukan
anterwujudnyanilaidarisuatuputusanhak apa yang dijanjikannya atau ia
imyangmengandungkeadilan(exaequoet melanggar perjanjian, dan
bono)danmengandungkepastianhukum, wanprestasi seorang debitur terdiri
disampingitujugamengandungmanfaatb dari empat macam unsur kriteria,
agiparapihakyangbersangkutansehingga yaitu:
pertimbanganhakiminiharusdisikapiden a) Tidak melakukan apa yang
ganteliti,baik,dancermat.Apabilapertimb dissanggupi akan dilakukan nya;
anganhakimtidak teliti baik dan cermat b) Melaksanakan apa yang
makaputusanhakimyangberasaldariperti dijanjikannya, tetapi tidak
mbanganhakimtersebutakandibatalkanol sebagaimana dijanjikan;
ehPengadilanTinggiMahkamahAgung. c) Melakukan apa yang dijanjikannya
Pertimbangan hakim adalah hal-hal tapi terlambat;
yang menjadi dasar atau yang d) Melakukan sesuatu yang menurut
dipertimbangkan hakim dalam memutus perjanjian tidak boleh di lakukan;
suatu perkara.Sebelum memutus suatu 6. Menimbang, bahwa adapun akibat
perkara, hakim harus memperhatikan hukum ataupun sanksi bagi seorang
setiap hal-hal penting dalam suatu debitur yang melakukan
persidangan. wanprestasi tersebut adalah
membayar ganti rugi, pembatalan

JURNALRECTUM, Vol. 4 No. 1, 2022 Januari; 268 - 277 273


perjanjian, peralihan resiko, Tergugat mengalami palit sebagai
membayar biaya perkara; akibat Wabah Bencana Non Alam
7. Menimbang, bahwa sesuai dengan Covid 19;
jawaban Tergugat, pada dasarnya 11. Menimbang, bahwa setelah
Tergugat mengakui adanya mempelajari isi jawaban Tergugat,
peristiawa hukum yang terjadi ternyata pembayaran pinjaman
antara Penggugat dan Tergugat Tergugat kepada Penggugat telah
yaitu pemberian fasilitas kredit oleh mengalami kemacetan sejak bulan
Penggugat kepada Tergugat dengan November 2019, karena cicilan ke
jumlah Rp. 200.0000.000,00(dua lima belas sebagai pembayaran
ratus juta rupiah) yang dibuat terakhir baru di lakukan Tergugat
dihadapan Notaris Endra Thaslim, pada tanggal 24 Febuari 2020,
S.H., sebagaimana dalam Akta dimana saat itu Covid 19 belum
Perjanjian Kredit Nomor 14 tanggal terjadi khususnya di Indonesia,
7 Juni 2018, sehingga dengan sehingga alasan tersebut di
demikian sepanjang hubungan kesampingkan;
hukum yang terjadi antara 12. Menimbang, bahwa berdasarkan
Penggugat dan Tergugat telah bukti P-6, yaitu Surat Pernyataan
terbukti; tanggal 20 April 2020, Tergugat
8. Menimbang, bahwa selanjutnya telah mengakui hutang yang sudah
dipertimbangkan adalah apakah jatuh tempo dan menyatakan akan
alasan-alasan yang dikemukakan melunasi sisah pokok, bunga
oleh tergugat dapat di benarkan ditambah denda pada tanggal 4 Mei
sebagai berikut; 2020, akan tetapi sampai dengan
9. Menimbang, bahwa terhadap gugatan ini di ajukan oleh
jawaban Tergugat yang Penggugat, Teergugat belum
menyatakan bahwa Penggugat memenuhi kewajibannya kepada
mengajukan permohonan kredit Penggugat;
dengan nominal sejumlah Rp. 13. Menimbang, bahwa berdasarkan
200.000.000,00 (dua ratus juta keseluruhan pertimbangan hukum
rupiah), akan tetapi yang diberikan tersebut diatas, maka Penggugat
Penggugat adalah sejumlah Rp. dipandang telah berhasil
148.492.000,00 (seratus empat membuktikan kebenaran dalil-dalil
puluh delapan juta empat ratus gugatannya bahwa Tergugat telah
sembilan pukuh dua ribu rupiah), wanprestasi’
karena potongan terlalu besar. 14. Menimbang, bahwa berdasarkan
Terhadap hal tersebut, seharusnya uraian pertimbangan tersebut
sejak awal Tergugat menolak untuk diatas, maka gugatan Penggugat
menerima pinjaman tersebut jika dikabulkan sebagian;
Tergugat merasa keberatan, 15. Menimbang,bahwa oleh karena
sehingga alasan tersebut haruslah gugatan Penggugat dikabulkan
dikesampingkan; sebagian maka Tergugat dinyatakan
10. Menimbang, bahwa selanjutnya sebagai pihak kalah harus dihukum
alasan yang dikemukakan oleh untuk membayar biaya perkara;
Tergugat sehingga terjadi 16. Memperlihatkan Peraturan
kemacetan pembayaran cicilan atas Mahkama Agung Nomor 4 Tahun
pinjaman Tergugat kepada 2019 Tentang Perubahan Atas
Penggugat adalah karna usaha Peraturan Mahkama Agung Nomor

274 PENERAPAN HUKUM TERHADAP WANPRESTASI ATAS PERJANJIAN HUTANG PIUTANG


(Studi Kasus PutusanPengadilan Negeri Medan No.24/Pdt.G.S/2020/PN Mdn)
Samuel Wesley Pasaribu 1) Erikson Parlindungan Sidabutar 2) Raja Kenasihen Ginting 3)
2 Tahun 2015 Tentang Tata Cara tidak dilaksanakan prestasisudah
Penyelesaian Gugatan Sederhana dapat diajukan gugatan ke
dan peraturan yang bersangkutan Pengadilan. Serta upaya lain
lainnya; yaitu dengan caramemanggil
keduabelah pihak yang
5. SIMPULAN DAN SARAN bersengketa untuk di mediasi.
A. Simpulan 2. Pertimbangan Hakim Dalam
1. Penerapan Hukum Terhadap Menyelesaikan Sengketa
Perlakuan Wanprestasi Atas Wanprestasi Hutang Piutang
Perjanjian Hutang Piutang (Studi (Studi Kasus Putusan Pengadilan
kasus putusan Pengadilan Negeri Negeri N0..24/Pdt.G.S/2020/PN
Medan No. 24/Pdt.G.S/2020/PN Mdn) : Menimbang,
Mdn):.Perbuatan-perbuatan bahwaalasan yang dikemukakan
debitur telah terbukti melakukan oleh Tergugat sehingga terjadi
wanprestasi yaitu sama sekali kemacetan pembayaran cicilan
tidak melakukan prestasi sesuai atas pinjaman Tergugat kepada
dengan yang dimaksud dalam Penggugat adalah karenausaha
perjanjian hutang piutang. Tergugat mengalamipailit
Wanprestasidalamhalinidapatdik sebagai akibat Wabah Bencana
arenakan usaha Debitur Non AlamCovid 19;
mengalami kegagalan, sehingga Menimbang, bahwa setelah
tidak dapat memenuhi kewajiban mempelajar iisi jawaban
prestasinya sesuai dengan Pasal Tergugat, ternyata pembayaran
1238 KUHPerdata. Debitursu pinjamanTergugat kepada
dah diberisurat peringatan Penggugat telahmengalami
tertulisatausomasi untuk segera kemacetan sejak bulan
melunasi hutang, namun Debitur November 2019, karena cicilan
tidak memenuhi prestasinya kelimabelas dilakukan
untuk membayar hutangnya. olehTergugat pada tanggal 7
Teguran agar debiturmemenuhi Oktober 2019, sedangkan cicilan
perintahitu dikenal dengan keenam belass ebagai
sebutan sommatie. “Surat pembayaran terakhirbaru
perintah yang dimaksud Pasal dilakukanoleh Tergugat pada
1238 KUH Perdataialahteguran tanggal 24 Pebruari 2020,
(sommatie) resmiyaituperingatan dimana saatitu belum terjadi
(teguran) olehseorang Juru Sita Covid 19 khususnya di
Pengadilan.Teguransecaralisand Indonesia. Sehingga dengan
apat dilakukanasal cukup tegas demikian alas an
menyatakan desakansik reditur tersebutjugaharuslah
supaya perjanjian dilakukan dikesampingkan; Sehingga
seketikaatau dalam waktu yang hakim memutuskan dalam
disingkat. Teguran (sommatie) perkara Wanprestasi Putusan
inidiperlukan jika dalam Pengadilan Negeri Medan No.
perjanjian tidak ditetapkan 24/Pdt.G.S/2020/PN
waktu yang tertentu untuk Mdn:BahwaTergugat dinyatakan
melakukan perjanjian. Biasanya melakukan Cidera Janji/Ingkar
surat Teguran (sommatie) Janji (Wanprestasi) hutang
dilakukan 3 (tiga) kali, dan jika piutang, karenaterbuktiapa yang

JURNALRECTUM, Vol. 4 No. 1, 2022 Januari; 268 - 277 275


telah di tuduhkan Penggugat H.R. Daeng Naja, 2005, Hukum Kredit
kepada Tergugat melalui bukti- dan Bank Garansi, Bandung:
bukti yang diberikan Penggugat PT Citra Aditya Bakti.
kepada Hakim, sehinggga MuktiArto,Praktek Perkara Perdata
Tergugat di hokum membayar pada Pengadilan Agama, cet.
hutang kepada Penggugat V (Yogyakarta, Pustaka
sebesar Rp. 236.213.093.54 Pelajar, 2004).
(duaratus tiga puluh enam juta Pramurdyawardani, Carina Mutiara.
dua ratus tiga belas ribu Penyelesaian Wanprestasi
Sembilan puluh tiga koma lima dalam Perjanjian Kredit
puluh empat) dan membayar dengan Jaminan Hak
biaya perkara sebesar Tanggungan (Mitra
Rp.721.000,00 (tujuh ratus dua Mayapada Usaha) yang
puluh satu ribu rupiah) Membahas Masalah Prosedur
Penyelesaikan Wanprestasi
B. Saran dalam Perjanjian Kredit
1. Sebaiknya sebelum melakukan dengan Hak Tanggungan di
perjanjian pinjam meminjam, “Mitra Mayapada Usaha” di
hendaknyasebagaidebitur, harus Surakarta,Skripsi. Surakarta:
mengertiter lebih dahulu sistem Universitas Sebelas Maret,
yang di terap kan dari pada 2010.
kreditur dalam melakukan Purba, Onan, Ria Sintha Devi, Hukum
perjanjian pinjam meminjam, agar Acara , Lembaga Penelitian
debitur tidak merasa terbebani dan Penulisan Ilmiah AQLI,
oleh karna bunga yang di berikan Medan, Maret 2021.
kreditur. Subekti, R2005, Pokok-Pokok Hukum
2. Sebaiknya Debitur membayar Perdata, Jakarta: PT.
hutangnya tepat waktu,dan Intermasa.
apabila ada kendala dalam -------------,hukum
melakukan pembayaran, perjanjian,(Jakarta:Intermasa,
adabaiknya Debitur memberikan 1985)
penjelasan dengan sejelasjelasnya Subekti, R, dan R. Tjitrosudibio,Kitab
kepada Kreditur dengan harapan Undang-undang Hukum
kreditur dapat menerima Perdata (KUH
alasandari Debitur sehingga telat Perdata),Pradnya Paramita,
dalam membayar hutang kepada Jakarta, 2003.
Kreditur. Supramono, Gatot, 2013, Perjanjian
Utang Piutang, Jakarta;
Kencana Prenadamedia
6. DAFTAR PUSTAKA Group
A. Buku-buku
B. Peraturan Perundang-Undangan
Abdulkadir Muhammad, 2010, Hukum Undang-Undang Dasar Republik
Perdata, Bandung: PT Citra Indonesia 1945
Aditya Bakti. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
devi, Ria Sintha, Perkembangan Hukum (KUHPerdata)
Dagang di Indonesia, CV.
Sentosa Deli Mandiri, C. Jurnal Ilmiah
Medan, 2020

276 PENERAPAN HUKUM TERHADAP WANPRESTASI ATAS PERJANJIAN HUTANG PIUTANG


(Studi Kasus PutusanPengadilan Negeri Medan No.24/Pdt.G.S/2020/PN Mdn)
Samuel Wesley Pasaribu 1) Erikson Parlindungan Sidabutar 2) Raja Kenasihen Ginting 3)
DEVI, Ria Sintha. PERLINDUNGAN p. 195-211, sep. 2021. ISSN
HUKUM BAGI PENANAMAN 2684-7973. Available at:
MODAL ASING (PMA) DI <https://jurnal.darmaagung.ac.id
INDONESIA. JURNAL /index.php/jurnalrectum/article/vi
RECTUM: Tinjauan Yuridis ew/1177>
Penanganan Tindak Pidana, Devi, Sintha Ria., Simbolon,
[S.l.], v. 1, n. 2, p. 142-153, july Yosepin, Nanci., Sinaga,
2019. ISSN 2684-7973.
Victoria, Lestari., Yasid,
Available at:
<https://jurnal.darmaagung.ac.id Muhammad. The
/index.php/jurnalrectum/article/vi Bankruptcy Legal Politics
ew/227>. in Indonesia based on
DEVI, Ria Sintha; HUTAPEA, Melinda Justice Value. Date March,
Marsaulina. TINJAUAN YURIDIS
TERHADAP PENDAFTARAN
2022. Jurnal Akta Vol 9,
HAK ATAS TANAH MELALUI No
PROYEK PENDAFTARAN 1.http://jurnal.unissula.ac.id/in
TANAH SISTEMATIS LENGKAP dex.php/akta/article/view/2084
(PTSL) DI KANTOR BADAN 2
PERTANAHAN NASIONAL KOTA LUBIS, Muhammad Ansori; DHEVI, Ria Sinta;
MEDAN. JURNAL RECTUM: YASID, Muhammad.
Tinjauan Yuridis Penanganan PENEGAKAN HUKUM
Tindak Pidana, [S.l.], v. 1, n. 1, p. TERHADAP APARAT SIPIL
47-86, feb. 2019. ISSN 2684- NEGARA YANG MELAKUKAN
7973. Available at: PELANGGARAN HUKUM
<https://jurnal.darmaagung.ac.id/i DALAM MEWUJUDKAN GOOD
ndex.php/jurnalrectum/article/view GOVERNANCE. Jurnal Darma
/110>. Agung, [S.l.], v. 28, n. 2, p. 269-
DEVI, Ria Sintha; SIMARSOIT, Feryanti. 285, aug. 2020. ISSN 2654-3915.
PERLINDUNGAN HUKUM BAGI Available at:
KONSUMEN E-COMMERCE
<https://jurnal.darmaagung.ac.id/i
MENURUT UNDANG – UNDANG
ndex.php/jurnaluda/article/view/64
NO.8 TAHUN 1999 TENTANG
9>.
PERLINDUNGAN
KONSUMEN. JURNAL RECTUM: ria sintha devi, Tinjauan Yuridis Sita
Tinjauan Yuridis Penanganan Jaminan dan Pemberesan
Tindak Pidana, [S.l.], v. 2, n. 2, p. Harta Milik Debitur Dalam
119-128, july 2020. ISSN 2684- Hal Terjadinya Kepailitan,
7973. Available at: Jurnal Ilmiah MAKSITEK
<https://jurnal.darmaagung.ac.id/ind
ex.php/jurnalrectum/article/view/644
Vol. 4 No. 4 (2019).
>.
DEVI, Ria Sintha; ZULKARNAEN, Novi Juli
Rosani; PRATIWI, Rani Ika.
TINJAUAN YURIDIS
TERHADAP PAJAK DAERAH
DAN RETRIBUSI DAERAH
STUDI PELAKSANAAN DI
UNIT PELAYANAN PAJAK
DAERAH SAMSAT KOTA
BINJAI. JURNAL RECTUM:
Tinjauan Yuridis Penanganan
Tindak Pidana, [S.l.], v. 3, n. 2,

JURNALRECTUM, Vol. 4 No. 1, 2022 Januari; 268 - 277 277

You might also like