You are on page 1of 5

Nama.

: Indah Rizka Rahim zega


Nim. : 0301192106
Prodi. : PAI -5 SEMESTER 5
MATKUL: profesi keguruan pendidikan (UTS)

Jawaban :
1. Kondisi dunia keguruan di Indonesia
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS turunan pasal 1 butir 6: “Pendidik
adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi guru, dosen, pamong belajar, widyaiswara, tutor,
instruktur, fasilitator, dan sebutan lainnya yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam
menyelenggarakan pendidikan. Masalah guru adalah masalah yang penting. Masalah mutu guru sangat
tergantung kepada sistem pendidikan pada umumnya, sehingga mutu pendidikan guru harus ditinjau dari
dua kriteria pokok, yakni kriteria produk dan kriteria proses. Sistem pendidikan guru sebagai suatu sub
sistem pendidikan nasional merupakan faktor kunci dan memiliki peran yang sangat strategis. Pada
hakikatnya penyelenggaraan dan keberhasilan proses pendidikan pada semua jenjang pendidikan
ditentukan oleh faktor guru, di samping perlunya unsur-unsur penunjang lainnya. Kualitas kemampuan
guru yang rendah akan berdampak pada rendahnya mutu pendidikan, sedangkan derajat guru sejak dulu
disiapkan pada suatu lembaga pendidikan baik secara berjenjang maupun secara keseluruhan. Kebutuhan
bangsa Indonesia akan pendidikan sangat dirasakan sejak penjajahan Belanda dalam memperkenalkan
politik etisnya kepada bangsa Indonesia dengan mendirikan berbagai macam pendidikan untuk
mempersiapkan tenaga yang siap pakai pada masa itu. Pendidikan yang terjadi di masa penjajahan telah
membawa dampak bagi kemajuan anak bangsa di masa itu. Meskipun dalam sejarah manusia pernah
mengalami masa kegelapan, pencerahan awal modern, dan sekarang saatnya manusia sudah harus siap
tampil di masa postmodern. Masing-masing zaman tentu memiliki karakter dan kebutuhan sendiri.
Pendidikan merupakan mata rantai yang dapat
menghubungkan dunia masa lalu, dunia masa sekarang, dan masa yang akan datang. Setiap nilai
sejarah yang ada di masa lalu dapat diketahui dan kemudian diwariskan kepada generasi muda di masa
sekarang. Dengan demikian, apapun persoalan kehidupan di masa yang akan datang senantiasa dapat
dipersiapkan sedini mungkin dengan melakukan pemberdayaan potensi manusia yang bercermin kepada
nilai sejarah masa lalu. Saat ini profesi guru memang dirasakan sedang naik daun dan tidak sedikit orang
untuk memilih profesi untuk menjadi guru. Di samping rekrutmen untuk menjadi guru yang digunakan
tidak begitu ketat, dan juga adanya berbagai tunjangan yang akan didapatkan bagi seorang guru dalam
menjalankan profesinya. Rekrutmen guru secara profesional merupakan hal yang wajib dilakukan. Hal ini
dimaksudkan untuk mendapatkan calon guru yang sangat potensial dalam menjalankan profesinya
berdasarkan kemampuan yang dimilikinya. Namun tidak mudah untuk mendapatkan calon guru yang
betul-betul sesuai. Dalam rangka mendapatkan calon guru yang profesional, memiliki kualifikasi, dan
sanggup untuk menjalankan profesinya itu dengan sikap serius tidaklah mudah. Ada beberapa prinsip yang
harus dipegang teguh dalam perencanaan maupun pelaksanaan rekrutmen guru, diantaranya:

1. Rekrutmen guru harus dirancang secara matang agar dapat memenuhi kebutuhan.
2. Rekrutmen guru harus dilakukan secara objektif. Artinya, secara objektif panitia atau lembaga penjamin
mutu pendidikan melakukan rekrutmen guru  dengan menetapkan pelamar yang lulus, dan sebaliknya
pelamar yang tidak memenuhi persyaratan tidak lulus.
3. Agar didapatkan calon yang profesional, materi seleksi calon guru harus komprehensif mencakup semua
aspek persyaratan yang harus dimiliki oleh calon guru. (Bafadal, I, 2008)

Salah satu prinsip dalam rekrutmen guru sebagaimana ditegaskan di atas adalah rekrutmen guru
harus dirancang sedemikian rupa sehingga mendapatkan calon guru yang sesuai dengan kebutuhan
pendidikan. Dengan adanya prinsip tersebut, sebelum dilakukan rekrutmen, sebaiknya terlebih dahulu
dilakukan analisis kebutuhan dalam rangka mendapatkan formasi kebutuhan yang sesuai dengan keinginan
pendidikan. Mekanisme rekrutmen guru yang baik harus mampu mengukur tentang tingkat motivasi,
komitmen, dan kepribadian pelamar. Setiap calon guru yang menjadi pelamar harus memiliki kecintaan
terhadap anak, mempunyai dedikasi yang tinggi dalam menunaikan tugasnya, muda dan gesit dalam
bertindak, menunjukkan kehangatan dalam berkomunikasi, memiliki kesabaran yang memadai dalam
memberikan layanan pendidikan, dan memiliki selera humor untuk merubah wajah pendidikan yang
sedang “murung” (Drajat, M., 2014). 
2. A. Pengertian profesi guru

Dikutip dari situs Wikipedia bahasa Indonesia, pada tanggal 5 November 2021, mengatakan
bahwaProfesi adalah kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris "Profess", yang
dalam bahasa Yunani adalah "Επαγγελια", yang bermakna: "Janji untuk memenuhi kewajiban
melakukan suatu tugas khusus secara tetap/permanen". Profesi guru adalah jabatan
profesional yang memiliki tugas pokok dalam proses pembelajaran. Uraian tugas pokok
tersebut mencakup keseluruhan unsur proses pendidikan dan peserta didik. Tugas pokok itu
hanya dapat dilaksanakan secara profesional bila persyaratan profesional yang ditetapkan
terpenuhi.

B. Pengertian profesionalisasi guru


Profesionalisasi adalah suatu proses yang berlangsung secara terus-menerus karena dapat
menjadi alat untuk mengembangkan dan meningkatkan diri bagi tenaga yang menjalankan
suatu profesi. Profesionalisasi mengandung makna dua dimensi utama, yaitu peningkatan
status dan peningkatan kemampuan praktis. Peningkatan status dan peningkatan kemampuan
praktis ini harus sejalan dengan tuntutan tugas yang diemban sebagai guru.

Sebagi tenaga profesional, guru dituntut memvalidasi ilmunya, baik melalui belajar sendiri
maupun melalui program pembinaan dan pengembangan yang dilembagakan oleh pemerintah
atau masyarakat

C. Pengertian profesionalisme guru


Profesional artinya ahli dalam bidangnya. Jika seorang manajer mengaku sebagai seorang
yang profesional maka ia harus mampu menunjukkan bahwa dia ahli dalam bidangnya. Harus
mampu menunjukkan kualitas yang tinggi dalam pekerjaanya. Berbicara mengenai
profesionalisme mencerminkan sikap seseorang terhadap profesinya.
Profesionalisme guru / pendidik adalah kemampuan dan keahlian khusus seorang pendidik di
bidangnya serta telah berpengalaman dalam mengajar sehingga ia mampu melakukan tugas
dan fungsinya sebagai pendidik dengan kemampuan yang maksimal serta berkompeten sesuai
dengan kriteria pendidik yang profesional.

3. Kompetensi Pedagogik merupakan salah satu jenis kompetensi yang mutlak perlu
dikuasai guru. Kompetensi Pedagogik pada dasarnya adalah kemampuan guru dalam
mengelola pembelajaran peserta didik. Kompetensi Pedagogik merupakan kompetensi
khas, yang akan membedakan guru dengan profesi lainnya dan akan menentukan
tingkat keberhasilan proses dan hasil pembelajaran peserta didiknya.

Kompetensi ini tidak diperoleh secara tiba-tiba tetapi melalui upaya belajar secara terus
menerus dan sistematis, baik pada masa pra jabatan (pendidikan calon guru) maupun selama
dalam jabatan, yang didukung oleh bakat, minat dan potensi keguruan lainnya dari masing-
masing individu yang bersangkutan.

Berkaitan dengan kegiatan Penilaian Kinerja Guru terdapat 7 (tujuh) aspek dan 45
(empat puluh lima) indikator yang berkenaan penguasaan kompetensi pedagogik. Berikut ini
disajikan ketujuh aspek kompetensi pedagogik beserta indikatornya:

A. Menguasai karakteristik peserta didik


Guru mampu mencatat dan menggunakan informasi tentang karakteristik peserta didik
untuk membantu proses pembelajaran. Karakteristik ini terkait dengan aspek fisik,
intelektual, sosial, emosional, moral, dan latar belakang sosial budaya:
1. Guru dapat mengidentifikasi karakteristik belajar setiap peserta didik di kelasnya,
2. Guru memastikan bahwa semua peserta didik mendapatkan kesempatan yang sama
untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran,
3. Guru dapat mengatur kelas untuk memberikan kesempatan belajar yang sama pada
semua peserta didik dengan kelainan fisik dan kemampuan belajar yang berbeda,
4. Guru mencoba mengetahui penyebab penyimpangan perilaku peserta didik untuk
mencegah agar perilaku tersebut tidak merugikan peserta didik lainnya,
5. Guru membantu mengembangkan potensi dan mengatasi kekurangan peserta didik,
6. Guru memperhatikan peserta didik dengan kelemahan fisik tertentu agar dapat
mengikuti aktivitas pembelajaran, sehingga peserta didik tersebut tidak termarjinalkan
(tersisihkan, diolok‐olok, minder, dsb).

B. Hakikat Pendidik di mata anak didik


Pendidik ialah mereka yang bertanggung jawab terhadap pertumbuhan dan perkembangan
anak didiknya meliputi aspek jasmani dan rohani (kognitif, afektif dan psikomotorik), yang
menuntunnya ke arah yang lebih baik dan mengantarkannya untuk menjadi hamba yang
tunduk patuh kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karakteristik pendidik dan peserta didik adalah
norma atau kaidah yang mengatur hubungan dan interaksi pendidik dan peserta didik dalam
lingkungan sekolah maupun masyarakat sehingga pendidik dan peserta didik dapat
memahami posisinya secara benar. Kodeietik tersebut merupakan aturan yang semestinya
dipatuhi oleh kedua unsur dalam pendidikan yaitu pendidik dan peserta didik sehingga proses
pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran dan tujuan pendidikan dapat tercapai
maksimal .
perilaku yang baik seorang pendidik di mata peserta didik merupakan modal untuk menuju ke
arah pendidikan yang lebih baik anak - anak Didik membutuhkan contoh yang baik dari
setiap pendidik predikat pahlawan tanpa tanda jasa senantiasa melekat pada pengabdian
seorang guru yang selalu tulus berjuang dalam dunia pendidikan. selain itu tanggung jawab
guru tidak hanya berhenti pada selesai mengajar saja melainkan juga berkaitan dengan
keberhasilansiswa dalam menangkap memahami mempraktikkan dan mengamalkan ilmu
yang diterimanya dalam kehidupan sehari - hari hal inilah yang membuat Citra guru selalu
berada pada tempat yang mulia

C. Mendidik sebagai panggilan jiwa


Untuk menjadi seorang guru harus memiliki kepribadian yang baik dan memenuhi kriteria
menjadi guru profesional.
Seorang guru harus memiliki sikap memanusiakan manusia supaya bisa menjadi manusia
sejati, dalam arti sebagai guru juga sebagai mahluk sosial yang dapat memahami untuk
mengatasi permasalahan sosial kemanusiaan yang banyak terjadi di negara manapun .
Oleh karena itu profesi guru sebagai panggilan jiwa untuk pembebasan manusia dari kebodohan.
Untuk menghasilkan manusia yang kreatif,mandiri, dan memiliki jati diri.
4. Ada 4 kompetensi guru
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, pada pasal 10 ayat (1)
menyatakan bahwa
“Kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan
profesi”
1. Kompentensi peda gogik
Kompetensi Pedagogik adalah kemampuan pemahaman terhadap peserta didik, perancangan
dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
2. Kompetensi kepribadian
Kompetensi Kepribadian adalah kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang
mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak
mulia.
3. Kompetensi Profesional
Kompetensi Profesional adalah penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam,
yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi
keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap struktur dan metodologi
keilmuannya
4. Kompetensi Sosial
Kompetensi Sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif
dengan peserta didik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat
sekitar.
Sudarmanto (2009:45) mengutarakan dalam tulisannya bahwa kompetensi merupakan suatu atribut
untuk melekatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan unggul. Atribut tersebut adalah kualitas
yang diberikan pada orang atau benda, yang mengacu pada karakteristik tertentu yang diperlukan
untuk dapat melaksanakan pekerjaan secara efektif. Atribut tersebut terdiri atas pengetahuan,
keterampilan, dan keahlian atau karakteristik tertentu.
5. Ada delapan komponen keterampilan dasar mengajar yaitu
a. keterampilan bertanya,
b. keterampilan memberi penguatan,
c. keterampilan mengadakan variasi,
d. keterampilan menjelaskan,
e. keterampilan membuka dan menutup pelajaran,
f. keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil,
g. keterampilan mengelola kelas dan
h. keterampilan mmengaja

You might also like