You are on page 1of 29

Makalah

Mata Kuliah Fisika Kesehatan


Dosen Pengampu : DHIKA PRATAMA K.H, M.Pd

Disusun Oleh :
RETNO INDRIASARI
NIM. P1337424422188

PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN SEMARANG


POLTEKKES KEMENKES SEMARANG 
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah Fisika Kesehatan. Harapan kami semoga
makalah ini dapat bermanfaat serta menambah pengetahuan dan juga wawasan
bagi para pembaca.
Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih kurang baik. Oleh
karena itu, dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran sangat kami
harapkan dari para pembaca guna meningkatkan dan memperbaiki pembuatan
makalah pada tugas-tugas selanjutnya.

Purbalingga, 02 Juni 2023

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Saat ini perkembangan dunia teknologi sangat berkembang pesatterutama


dalam dunia IT (Informatic Technology). Perkembangan dunia ITberimbas pada
perkembangan berbagai macam aspek kehidupan manusia.Salah satu aspek yang
terkena efek perkembangan dunia IT adalah kesehatan.Dewasa ini dunia kesehatan
modern telah memanfaatkan perkembenganteknologi yang menggunakan prinsip
ilmu fisika untuk meningkatkanefisiensi serta efektivitas di dunia kesehatan.

Abad 20 ditandai dengan perkembangan yang menakjubkan di bidang ilmu


dan teknologi, termasuk disiplin ilmu dan teknologi kesehatan. Terobosan penting
dalam bidang ilmu fisika dan teknologi ini memberikan sumbangan yang sangat
berharga dalam diagnosis dan terapi berbagai penyakit termasuk penyakit-penyakit
yang menjadi lebih penting secara epidemologis sebagai konsekuensi logis dari
pembangunan di segala bidang yang telah meningkatkan kondisi sosial ekonomi
masyarakat. Dalam ilmu kesehatan ada berbagai macam alat yang bisa
membantu dalam pengobatan dibidang medis.

Di Amerika Serikat, ilmu Fisika Kesehatan lebih difokuskan pada bidang


kajian radiologi. Ilmu fisika Kesehatan digunakan untuk menganalisis secara
sempurna tentang proses fisis peristiwa radiasi danmemberikan solusi lengkap
tentang cara mengatasi permasalahan-ppermasalahan yang mungkin terjadu pada
tubuh manusia akibat pemberian perlakuan radiasi tersebut.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalahsebagai berikut:
1. Bagaimana Konsep /Teori Fisika terhadap kesehatan?
2. Bagaimana Penerapan Fisika Terhadap Pelayanan Kesehatan?

C. Tujuan
Dari rumusan masalah di atas maka tujuan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui peran peralatan fisika dalam ilmu Kesehatan.
2. Untuk mengetahui perkembangan ilmu kesehatan dengan peralatan ilmu
fisika.
D. Manfaat
Dari rumusan masalah di atas maka dapat diperoleh manfaat sebagai
berikut:
1. Dapat mengetahui peran peralatan ilmu fisika dalam kesehatan.
2. Dapat memberikan manfaat tentang begitu pentingnya peralatan fisika
dalam dunia kesehatan.
3. Dapat memberikan inspirasi untuk menciptakan suatu alat baru
gunapeningkatan peralatan kesehatan
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Fisika Kesehatan Dalam Praktek Kebidanan


1. Pengertian Fisika
Dikutip oleh Herbert Druxes (1986: 3) antara lain:
a. Menurut Brockhaus, Fisika adalah pelajaran tentang kejadian
dalam alam, yang memungkinkan penelitian dalam percobaan,
pengukuran apa yang didapat, penyajian serta matematis dan
berdasarkan pengetahuan umum.
b. Menurut Gerthsen, Fisika adalah suatu teori yang menerangkan
gejala-gejala alam yang sederhana dan berusaha menemukan
hubungan antara pernyataan-pernyataan. Prasyarat dasar untuk
memecahkan persoalan ialah mengamati gejala-gejala tersebut.
Fisika berasal dari Bahasa Yunani yang berarti "alam". Karena itu
Fisika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari benda-benda di
alam, gejala-gejala, kejadian-kejadian alam serta interaksi dari benda-
benda di alam tersebut. Gejala ini pada mulanya adalah apa yang
dialami oleh indera kita, misalnya penglihatan, menemukan optika
atau cahaya, pendengaran menemukan pelajaran tentang bunyi, panas
juga dapat dirasakan (perasaan).
Fisika merupakan bagian dari kelompok ilmu alam dasar.
Cabang ilmu ini dalam pendidikan kesehatan merupakan penerapan
ilmu fisika dimana salah satunya adalah ilmu kebidanan yang
berfokus pada pemahaman dengan prinsip-prinsip dasar yang terkait
dengan manusia dan lingkungannya yang digunakan dalam praktek
kebidanan (asuhan kebidanan). penerapan fungsi dan kegiatan yang
menjadi tanggungjawab dalam memberikan pelayanan kepada klien
yang mempunyai kebutuhan masalah dalam bidang kesehatan ibu
hamil, masa persalinan, masa nifas, bayi setelah lahir serta keluarga
berencana (Depkes RI, 1999)
2. Penerapan fisika dalam memberikan asuhan kebidanan
Dalam asuhan kebidanan ilmu fisika sangat berperan dan tidak
dapat dilepaskan dalam berbagai tindakan kebidanan seperti
pengkajian, pemeriksaan, pendiagnosaan, penangan, dan keberhasilan
dalam pelayanan kesehatan. Sehingga ilmu Fisika tidak bisa lepas dari
ilmu kesehatan termasuk ilmu kebidanan dalam membuat asuhan
kebidanan.
3. Prinsip ilmu fisika yang berhubungan dengan ilmu kebidanan
Pengaturan suhu tubuh (termoregulasi), pengaturan cairan
tubuh, dan ekskresi adalah elemen – elemen dari homeostatis.

B. Biomekanika dalam penggunaan fisika di kesehatan


Faal Fisika adalah untuk menentukan fungsi tubuh meliputi
kesehatan dan penyakit. Merupakan pengetahuan tentang benda yang
digunakan dlm kesehatan seperti ultrasonik, laser, radiasi, dll.
Biomekanika adalah disiplin sumber ilmu yang mengintegrasikan
faktor – faktor yang mempengaruhi gerakan manusia yang diambil dari
pengetahuan dasar seperti fisika, matematika, kimia, fisiologi, anatomi dan
konsep rekayasa untuk menganalisa gaya yang terjadi pada tubuh. NIOSH
(National For Occupational Safety and Health) adalah suatu lembaga yang
menangani masalah kesehatan dan keselamatan kerja di Amerika, telah
melakukan analisis terhadap faktor – faktor yang berpengaruh terhadap
biomekanika yaitu :
1. Berat benda yang dipindahkan, hal ini ditentukan oleh pembebanan
langsung.
2. Posisi pembebanan dengan mengacu pada tubuh
3. Frekuensi pemindahan dicatat sebagai rata – rata pemindahan/menit
untuk pemindahan berfrekuensi tinggi.
4. Periode (durasi) total waktu yang diberlakukan dalam pemindahan
pada suatu pencatatan.
 Pengaruh tekanan dalam ilmu kebidanan
1. Tekanan Darah.
Tekanan Darah, adalah gaya yang diberikan oleh sirkulasi darah
pada dinding pembuluh darah dan merupakan salah satu tanda – tanda
vital. Pada setiap detak jantung tekanan darah bervariasi antara sistolik
(maksimum) dan diastolik (minimum) tekanan. Tekanan darah terjadi
karena pompaan pada jantung dan resistensi pembuluh darah,
berkurang sehingga darah beredar melalui arteri.
2. Tekanan di dalam kandung kemih.
Tekanan di dalam kandung kemih, peningkatan tekanan didalam
kandung kemih akibat adanya akumulasi (pertambahan terus menerus)
volume urine. Tekanan pada sistem pencernaan, makanan masuk
melalui mulut menuju usus dan keluar kembali melalui anus. Pada
usus terdapat beberapa bagian usus antara usus halus, usus besar dan
duabelas jari (duodenm). Katub didalam usus berperan untuk
meratakan penyaluran atau pengaliran makanan didalamnya.
3. Tekanan pada Mata.
Tekanan pada Mata, cairan bening didalam bola mata yang
terdapat antara permukaan mata dan retina memiliki tekanan tertentu
sehingga dapat menjaga bola mata pada bentuk dan ukuran yang tetap.
Apabila pengaliran cairan pada mata mengalami penyumbatan
menyebabkan sirkulasi tidak berjalan sewajarnya mata akan
mengakibatkan tekanan didalam mata menjadi meningkat.
Peningkatan tekanan ini dapat membatasi suplai darah ke retina
sehingga mempengaruhi kejelasan penglihatan.
4. Tekanan di dalam tengkorak
Tekanan di dalam tengkorak, ruang disekitar otak memiliki
cairan otak yang disebut dengan cerebrospinal. Apabila terjadi tekanan
didalam otak akan meningkatkan tekanan internal tengkorak yang
menyebabkan terjadinya pembesaran tengkorak.
C. Thermodinamika
Thermodinamika berasal dari bahasa yunani : thermos = ‘panas’ and
dynamic sama dengan ‘perubahan’ Adalah fisika energi, panas, kerja,
entropi dan kespontanan proses.
Sistem termodinamika adalah bagian dari jagat raya yang diperhitungkan.
Sebuah batasan yang nyata atau imajinasi memisahkan sistem dengan jagat
raya yang disebut lingkungan. Klasifikasi sistem termodinamika berdasarkan
pada sifat batas sistem lingkungan dan perpindahan materi, kalor dan entropi
antara sistem dan lingkungan. Energi panas yang hilang atau masuk ke dalam
tubuh melalui kulit ada 4 cara :
1. Konduksi (conduction), adalah perpindahan panas melalui suatu zat
perantara (umumnya zat padat) tanpa disertai perpindahan partikel –
partikel zat tersebut.
2. Konveksi (convection), adalah perpindahan panas melalui suatu zat
perantara (umumnya zat cair) dengan disertai perpindahan partikel –
partikel zat tersebut.
3. Radiasi (radiation), adalah perpindahan panas secara langsung (tanpa
melalui zat perantara).
4. Evaporasi (evaporatioon)

D. Thermografi
Digunakan untuk diagnostic fenomena keabnormalan operasi atau
kinerja suatu sistem dapat diketahui melalui parameter temperatur kerja
yang terjadi. Penggunaan thermografi untuk diagnostic fenomena
keabnormalan operasi atau kinerja suatu sistem dapat diketahui melalui
parameter temperatur kerja yang terjadi. Kamera thermografi inframerah
merupakan sebuah alat pencitraan distribusi radiasi panas permukaan
dalam dalam bentuk gambar termal dan hasil temperatur terukur. Alat ini
merupakan sebuah alat uji tak merusak yang mendeteksi pancaran radiasi
obyek langsung melalui medium udara.
E. Penerapan hydrodinamika dalam pelayanan kebidanan
Hydrodinamika adalah ilmu yang berhubungan dengan gerak liquid
dalam skala makroskopik.

F. Gaya vertikal dan kegunaan klinik


Gaya vertikal dan kegunaan klinik adalah gaya bekerja pada suatu
benda/tubuh manusia. Contohnya apabila seseorang berdiri diatas benda
maka orang tersebut memberi gaya diatas benda tersebut sedangkan benda
tersebut memberi reaksi gaya yang besarnya sama dengan gaya yang
diberikan orang tersebut.
1. Gaya yang membentuk sudut
Gaya yang bekerja pada suatu tubuh membentuk sudut dengan
garis horizontal atau garis vertikal pada gaya yang membentuk sudut
yang perlu diperhatikan adalah penguraian vektor – vektornya yang
merupakan proses kebalikan dari perpaduan vektor. Sebuah vektor
dapat diuraikan menjadi komponen – komponen yang bertitik tangkap
sama dan terletak pada satu bidang.
Penguraian gaya tersebut dapat dimanfaatkan untuk penggunaan
klinik atau pengobatan terutama bila terjadi cedera pada tulang dengan
menganalisa gaya berdasarkan konsep vektor utnuk mendapatkan
beban sebagai pemberatnya. Contohnya jika seseorang mengalami
cedera pada leher atau otot kakinya, maka dapat dilakukan pengobatan
dengan menggunakan traksi leher dan traksi otot.
2. Macam – macam gelombang arus listrik
Gelombang arus listrik berkaitan erat dengan dengan
penggunaan arus listrik untuk merangsang syaraf motoris atau syaraf
sensoris.
3. Daya ultra sonic,
a. Mekanik
b. Panas
c. Kimia
d. Biologis
Efek gelombang ultra sonic :
a. Mekanik, yaitu menimbulkan disintegrasi beberapa benda padat,
dipakai untuk menentukan lokasi batu empedu.
b.  Panas, pada jaringan bisa terjadi pembentukan rongga dengan
intensitas yang tinggi.
c. Kimia, menyebabkan proses oksidasi dan hidrolisis pada ikatan
tertentu.
d. Biologis, gabungan dari beberapa efek yaitu pelebaran pembuluh
darah, peningkatan permeabilitas membran sel darah, peninkatan
aktifitas sel, otot mengalami paralyse bakteri dan virus
mengalami kehancuran, keletihan apabila daya ditingkatkan.
G. Alat-alat yang Berhubungan dengan Ilmu Fisika
1. Electro – Cardiograph (ECG)
ECG merupakan instrument medis yang dibutuhkan oleh para
para medis untuk memperoleh informasi tentang kerja fungsi jantung
seseorang.
Signal ECG diukur dengan bantuan kepingan logam yang
dikenal sebagai elektroda, elektroda ditempelkan pada permukaan
kulit di titik – titik pengukuran. Metoda ini memberikan impedansi
permukaan kulit dimana besarnya tergantung pada frekuensi. Karena
harganya, ECG tidak tersedia di pusat – pusat pelayanan medis
didaerah atau puskesmas. Untuk mengetahui kerja fungsi jantung
seorang pasien, para medis didaerah harus mengirim pasiennya
terlebih dahulu kerumah sakit atau laboraturium medis yang hanya
terdapat dikota besar. Karenanya, seorang pasien harus mengeluarkan
biaya yang lebih besar lagi untuk mengetahui kesehatan jantungnya.
2. Doppler
Adalah perubahan frekuensi atau panjang gelombang dari
sebuah sumber gelombang yang diterima oleh pengamat, jika sumber
suara/gelombang tersebut bergerak relatif terhadap
pengamat/pendengar. Untuk gelombang yang umum dijumpai, seperti
gelombang suara yang menjalar dalam medium udara, perhitungan
dari perubahan frekuensi ini, memerlukan kecepatan pengamat dan
kecepatan sumber relatif terhadap medium dimana gelombang itu
disalurkan.
3. Suction
 Suction adalah alat untuk membersihkan jalan nafas atas dari
adanya secret.
4. Vacum Extraksi
Ekstraksi vakum merupakan tindakan obstetrik yang bertujuan
untuk mempercepat kala pengeluaran dengan tenaga mengedan ibu
dan ekstraksi pada bayi. Oleh karena itu, kerjasama dan kemampuan
ibu untuk mengekspresikan bayinya, merupakan faktor yang sangat
penting dalam menghasilkan akumulasi tenaga dorongan dengan
tarikan kearah yang sama. Tarikan pada kulit kepala bayi, dilakukan
dengan membuat cengkraman yang dihasilkan dari aplikasi tekanan
negatif (vakum). Mangkuk logam atau silastik akan memegang kulit
kepala yang akibat tekanan vakum, menjadi kaput artifisial. Mangkuk
dihubungkan dengan tuas penarik (yang dipegang oleh penolong
persalinan), melalui seutas rantai. Ada 3 gaya yang bekerja pada
prosedur ini, yaitu tekanan interauterin (oleh kontraksi) tekanan
ekspresi eksternal (tenaga mengedan) dan gaya tarik (ekstraksi
vakum).
5. Alat monitoring kesejahteraan janin
6. Alat kardiotokografi (CTG) / Fetal Monitor adalah alat yang
digunakan untuk memeriksa kondisi kesejahteraan janin.
Pemeriksaan umumnya dilakukan pada usia 7 – 9 bulan dan
pada saat persalinan. Pemeriksaan CTG diperoleh informasi berupa
signal irama denyut jantung janin (DJJ), gerakan janin dan kontraksi
rahim. Pada saat bersalin kondisi janin dikatakan normal apabila
denyut jantung janin dalam keadaan reaktif, gerakan janin aktif dan
dibarengi dengan kontraksi rahim yang kuat.

Manfaat pengggunaan CTG antara lain:


a. Pasien Dapat Dimonitor Kapan Saja & Non Infasive
b. Pengukuran Dapat Dilakukan Secara Kontinyu
c. Kontraksi Dan Perubahan Djj Lebih Mudah Dinilai.
d. Tidak Ada Komplikasi Maternal Atau Janin Dihubungkan
e. Dengan Penggunaan Monitor Janin Eksternal
Kekurangan CTG antara lain:
a. Sulit Dilakukan Jika Pasien Gemuk Atau Aktif Selama
Pemeriksaan
b. Dapat Muncul Suara Tambahan Atau Hilang Jika Janin Aktif Atau
Berubah Posisi.
c. Tekanan Pada Baseline (Resting Tone Antara Kontraksi) Dari
Uterus Tidak Dapat DIUKUR.
Indikator Pemantaun CTG:
a. Pada ibu dengan:
1) Pre-eklampsia-eklampsia
2) Ketuban pecah
3) Diabetes melitus
4) Kehamilan 40 minggu
5) Vitium cordis
6) Asthma bronkhiale
7) Inkompatibilitas Rhesus atau ABO
8) Infeksi TORCH
9) Bekas SC
b. Pada janin:
a. Pertumbuhan janin terhambat (PJT)
b. Gerakan janin berkurang
c. Suspek lilitan tali pusat
d. Aritmia, bradikardi, atau takikardi janin
e. Hidrops fetalis
f. Kelainan presentasi, termasuk pasca versi luar
g. Mekoneum dalam cairan ketuban
h. Riwayat lahir mati
i. Kehamilan ganda
Syarat Pemantaun CTG
a. Usia kehamilan > 28 minggu.
b. Ada persetujuan tindak medik dari pasien.
c. Punktum maksimum denyut jantung janin diketahui.
d. Prosedur pemasangan alat dan pengisian data pada komputer
(pada Cardiotokografi terkomputerisasi) sesuai buku petunjuk
dari pabrik
e. Gambar/ Grafik Pada Kertas Monitor Ktg, Grafik Ini Ditandai
Dengan Interval Waktu Yang Standart
f. Kecepatan Kertas Di Atur 1 Cm/ Menit
g. Sensitivitas 20 Detak Per Menit/Cm (Beat Per Minute, Bpm)
h. Ktg Dapat Merekam Djj Dengan Interval 30 – 210 Bpm
7. USG
8. NST
9. Defibrilator

H. Pengukuran.
Adalah Membandingkan kuantitas.
Proses pengukuran.meliputi:
1. Pengukuran berulang : nilai pernafasan rata-rata
2. Pengukuran sekali : Potensial aksi pd sel saraf
3. mohtary_design presentation '06
Faal positif dan negatif
1. Faal Positif
Error yang terjadi dimana penderita dinyatakan menderita suatu
penyakit padahal tidak
2. Faal negatif
error yang terjadi dimana penderita dinyatakan tidak sakit padahal
menderita suatu penyakit
Untuk menghindari Error:
1. Dalam pengambilan pengukuran
2. Pengulangan pengukuran
3. Penggunaan alat yang dapat dipercaya
4. Kalibrasi terhadap alat.
Skema dasar Pengukuran
1. Proses Pengukuran
2. Ketelitian dan kebenaran
3. Faal positif atau negative
4. Data-data lain

I. Hukum Dasar
1. Hukum pertama Newton ( Kelembaman ),dipakai untuk mengukur
suatu pengamatan
2. Hukum kedua Newton
F=m·a
3. Hukum ketiga Newton
( aksi reaksi )
Gaya pada tubuh dan didalam
1. Gaya pada tubuh dapat kita ketahui ex menabrak meja.
2. Gaya dalam tubuh tidak diketahui ex Gaya otot.
Dasar asal mula gaya adalah gaya gravitasi, tarik-menarik antara 2 benda,
misalkan berat badan, ex terjadinya varises.
Gaya pada tubuh ada 2 tipe :
1. Gaya pada tubuh dlm keadaan statis: Tubuh dlm keadaan setimbang,
jumlah gaya dan momen gaya yang ada sama dengan nol.
2. Gaya pada tubuh dalam keadaan dinamis.
Sistem tulang dan otot berfungsi sebagai pengumpil.
Ada 3 kelas sistem pengumpil :
a. Klas pertama
Titik tumpuan terletak diantara gaya berat dan otot
W = gaya berat
M = gaya otot
b. Klas kedua
Gaya berat diantara titik tumpu dan gaya otot.
c. Klas ketiga
Gaya otot terletak diantara titik tumpuan dan gaya berat
Keuntungan mekanik
Perbandingan antara gaya otot dan gaya berat
Gaya berat (W)
Gaya otot (M)
Pusat Gravitasi tubuh
Penentuan pusat gravitasi suatu benda
1. Menggantungkan obyek pd titik berbeda.
2. Berdiri diatas papan yang kedua ujungnya timbangan.
Keseimbangan
1. Keseimbangan stabil
a. Pusat gravitasinya naik jika diberi gaya.
b. Muncul gaya pemulih yang menyebabkan kembali kekeadaan
semula.
c. Tenaga potensial bertambah
2. Keseimbangan Labil
a. Pusat gravitasinya turun jika diberi gaya.
b. Posisi benda akan mengalami perubahan.
c. Tenaga potensial berkurang
3. Keseimbangan Normal
a. Pusat gravitasinya tidak berubah jika diberi gaya.
b. Tenaga potensial bertambah

J. BIOAKUSTIK
Akustik membahas segala hal yang berhubungan dengan bunyi,
Bioakustik membahas bunyi yang berhubungan dengan makhluk hidup,
terutama manusia.
Bahasan bioakustik: proses pendengaran dan instrumen bunyi, termasuk
didalamnya Frekuensi, kecepatan dan panjang gelombang bunyi
Bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar. Berdasarkan
frekuensinya, getaran digolongkan menjadi 3, yaitu:
1. Infrasonik (frekuensi <20 Hz)
Tidak tertangkap oleh indera pendengar manusia, misalnya getaran
gempa, tanah longsor dan sebagainya.
2. Sonik (frekuensi 20 Hz sampai dengan 20.000 Hz).
Tertangkap oleh indera pendengar manusia, misalnya suara
pembicaraan, suara lonceng dan sebagainya.
3. Ultrasonik (frekuensi >20.000 Hz).
Tak tertangkap oleh indera pendengar manusia, misalnya getaran yang
dihasilkan oleh magnet listrik, getaran kristal piezo elektrik yang
digunakan beberapa instrumen kedokteran (USG, diatermi dll).
Suara memiliki karakter yang berbeda-beda meskipun memiliki
frekuensi sama sekalipun. Hal ini dipengaruhi oleh perubahan tekanan
udara dalam gelombang bunyi. Karakter suara yang berbeda-beda ini lazim
disebut warna suara atau timbre.
V = λ.f

V = kecepatan perambatan bunyi dalam meter per sekon (m/s)


λ = panjang gelombang dalam meter (m)
f = frekuensi dalam Hertz (Hz)
Jika suara di udara memiliki kecepatan perambatan 340 m/s, dan
frekuensinya 20 Hz, berapakah panjang gelombang bunyi tersebut?

Diketahui: v = 340 m/s, f = 20 Hz. Ditanyakan: λ.


Jawab:
λ. = v/f
= 340 m/s : 20 Hz
= 17 m
Kecepatan bunyi di udara adalah 340 m/s.
Jika sesuatu memiliki kecepatan melampaui kecepatan suara di udara ini,
disebut sebagai supersonik.
Contohnya adalah pesawat supersonik dengan kecepatan 2000 kilometer
perjam.
Efek Dopler:
 
Frekuensi bunyi berubah akibat perubahan jarak sumber bunyi-pendengar.
Formula frekuensi sekarang adalah:
Untuk sumber bunyi mendekati pendengar: f = fo . v/(v-c)
Untuk sumber bunyi menjauhi pendengar: f = fo . v/(v+c)

Keterangan:
f = frekuensi sekarang
fo = frekuensi bunyi mula-mula
v = kecepatan perambatan bunyi di udara (340 m/s)
c = kecepatan gerakan sumber bunyi atau pendengar
Formula frekuensi sekarang adalah:
Untuk pendengar mendekati sumber bunyi : f = fo . (v+c)/v
Untuk pendengar menjauhi sumber bunyi : f = fo . (v-c)/v

Keterangan:
f = frekuensi sekarang
fo = frekuensi bunyi mula-mula
v = kecepatan perambatan bunyi di udara (340 m/s)
c = kecepatan gerakan sumber bunyi atau pendengar
Pendengar 1
fp=((V+-Vp)/(V+-Vs))fs
+ p mendekati s (Vp)
- p menjauhi s (Vp)
+ s menjauhi p (Vs)
- s mendekati p (Vs)
p= pendengar
s= sumber bunyi
Ambulans mengeluarkan bunyi sirine dengan frekuensi 1000 Hz dengan
kecepatan 72 km/jam mendekati pendengar 1 dan meninggalkan pendengar 2.
Hitunglah frekuensi bunyi sekarang yang didengar oleh pendengar 1 dan
pendengar 2!
Diketahui:
c = 72 km/jam = (72 x 1000)/3600 m/s = 20 m/s
v = 340 m/s
fo = 1000 Hz
Ditanyakan: f untuk pendengar 1 (f1) dan f untuk pendengar 2 (f2)
Jawab:
f1 = fo . v/(v-c)
= 1000 . 340/(340-20)
= 1062,5 Hz
 
f2 = fo . v/(v+c)
= 1000 . 340/(340+20)
= 944 Hz
Energi mekanik ini diterima dan diolah di dalam telinga, lalu diubah
menjadi energi listrik setelah diterima oleh reseptor saraf sensorik di organon
korti telinga dalam
Proses pengolahan suara oleh telinga:
1. Pada telinga luar
Aurikel (daun telinga) mengumpulkan gelombang suara untuk
diteruskan ke liang telinga. Bandingkan bentuk corong daun telinga
dengan stetoskop serta bandingkan pula fungsinya. Meatus akustikus
eksternus (liang telinga luar) yang areanya lebih sempit akan
meningkatkan intensitas suara dan diteruskan menuju telinga tengah.
Bandingkan pula bentuk dan struktur liang telinga dengan stetoskop tadi.
Membrana timpani (gendang telinga) sebagai pembatas telinga luar dan
telinga tengah digetarkan dan menguatkan suara. Luas membrana timpani
kira-kira 51 mm2.
2. Pada telinga tengah
Tulang-tulang pendengaran (malleus, inkus dan stapes) menguatkan
suara dengan mekanisme gaya ungkit dan melanjutkannya menuju
pembatas telinga dalam yaitu foramen ovale. Efek dari gaya ungkit tulang
pendengaran terhadap getaran suara adalah 1,3 kali. Cermati bahwa
tulang-tulang pendengaran berawal dari membrana timpani seluas 51 mm2
dan berakhir pada foramen ovale dengan luas kira-kira 3 mm2. Dengan
demikian getaran suara yang masuk ke dalam telinga mengalami
amplifikasi sebesar:
51/3 x 1,3 = 22 kali
3. Pada telinga dalam
Telinga dalam: kokhlea (rumah siput) dan duktus semisirkularis
(saluran setengah lingkaran). Di dalam kokhlea terdapat 3 saluran: skala
vestibuli dan skala timpani yang berisi cairan perilimfe, yang akan bergetar
meneruskan getaran dari foramen ovale. Selanjutnya getaran ini akan
menggetarkan cairan endolimfe dan organ korti di skala ketiga (skala
media).
Organ korti merupakan sel-sel rambut sebagai reseptor
pendengaran. Dengan kata lain energi mekanik berupa getaran tadi
merangsang reseptor saraf sensorik pendengaran (Nervus VIII) dan
diteruskan sebagai energi listrik menuju otak untuk ditafsirkan.

4. Respon frekuensi telinga


Pada usia muda batas atas masih 20.000 Hz, di usia pertengahan
berkurang menjadi 15.000 Hz dan pada usia lanjut menjadi 10.000 Hz.
Telinga manusia memiliki sensitifitas tertinggi pada frekuensi 3.000 Hz
yang menimbulkan rasa tidak nyaman, misalnya suara jeritan atau alarm.
Penyebab dari kondisi tersebut adalah kokhlea adalah tabung dengan
panjang 2,5 cm yang tertutup di salah satu ujung.
Respon frekuensi telinga dikategorikan sebagai berikut:
a. Pada frekuensi rendah telinga sangat tidak sensitif. Frekuensi 20 Hz
membutuhkan intensitas suara kira-kira 1 W/m2.
b. Pada frekuensi ambang atas pendengaran, frekuensi 100 Hz
membutuhkan intensitas suara kira-kira 10-10 W/m2.
c. Pada frekuensi ambang bawah pendengaran, frekuensi 3000 Hz
sangat menusuk

5. Level (dBA)
Noise
Effect
Ambang pendengaran 
Denyut nadi 
Detak jam
Percakapan tenang
Jalanan sepi 
Hoover in a room
Jalanan 7 m
Pemaparan lama menimbulkan kerusakan pendengaran
Kebisingan pabrik
 

K. FLUIDA
FLUIDA =sama dengan zat alir
1. Hidrodinamika
Definisi : Cabang ilmu fisika yang mempelajari zat yang mengalir.
Penelitian Bernoulli
Hukum Kinetis
Berlakunya Hukum tersebut dengan syarat penelitian :
a. Zat cair tanpa adanya geseran dalam (cairan tidak viskous)
b. Zat cair mengalir secara stasioner dalam hal kecepatan, arah dan
besarnya
c. Zat cair mengalir dalam lintasan yang tetap
d. Zat cair tidak termampatkan melalui pembuluh dan contiunitas.
Venturimeter adalah alat penghitung kecepatan aliran zat cair
Tabung Pitot : alat penghitung kecepatan gerak benda dalam zat cair
2. Aliran Zat Cair Melalui Pembuluh Darah
Hukum Poiseuille : Cairan yang mengalir melalui suatu pipa
kecepatannya berbanding lurus dengan penurunan tekanan dan pangkat
empat jari-jari Untuk menjelaskan mengapa penderita usia lanjut
mengalami pingsan Mengapa daerah ujung suhunya dingin.
Dengan Hasil Rumus Poiseuille
a. Aorta
b. Kapiler
c. Vena cava
Tahanan terhadap debit zat cair, Efek panjang Pembuluh Terhadap debit
adalah Makin panjang pembuluh, diameter sama, zat cair akan mendapat
tahanan semakin besar, maka debit zat cair akan lebih besar pada
pembuluh yang pendek.
3. Efek diameter pembuluh
Kecepatan aliran zat cair makin cepat pada diameter yang pembuluhnya
makin besar
4. Efek kekentalan
Semakin kental zat cair semakin besar tahanan terhadap dinding
pembuluh, sehingga dapat ditentukan konsentrasi sel darah merahnya.
5. Alat Ukur Tekanan Zat Cair disebut Tonometer
Digunakan untuk mengukur tekanan intra okuler pada penderita
glaukoma
Harga normal tekanan intraokuler 12 – 23 mm Hg
6. Sistometer adalah Untuk mengukur tekanan kandung kencing.
Terdiri dari pipa kapiler yang mengandung skala cm H2O, terhubung ke
jarum melalui pipa karet.
Perbandingan :
Orang dewasa 30 cm H2O pada penedrita prostat hipertropi
mencapai 100 cm H2O baru terjadi pengeluaran kencing.

L. KALOR & THERMODINAMIKA


1. KALOR
Kalor adalah salah satu bentuk energi yang mengalir karena
adanya perbedaan suhu dan atau karena adanya usaha atau kerja yang
dilakukan pada sistem. Kalor mempunyai satuan kalori, satu kalori
didefinisikan sebagai kalor yang dibutuhkan 1 gram air untuk
menaikkan suhunya 1OC. Dalam sistem SI satuan kalor adalah Joule.
Satu kalori setara dengan 4,18 joule.
2. THERMODINAMIKA
Adalah Perubahan energi oleh karena perubahan suhu atau panas. Jadi
secara umum, mempelajari tingkah laku panas, hakekat
panas,penyebab panas, penggunaan panas dll.
a. Panas
Adalah Salah satu bentuk energi dalam keadaan transit
b. Energi
Sesuatu yang dapat memindahkan materi dari suatu tempat
ketempat lain, bisa berbentuk panas, mekanik, listrik, cahaya,
kimia, gerak, tenaga atom dsb.
Di bidang medis untuk terapi, diagnostik dan kelangsungan hidup
Hukum pertama Thermodinamika (Azas Kekekalan Energi)
Perubahan dari keadaan pertama ke keadaan kedua diperlukan
panas, akibat panas → kerja. Jika panas diberikan pada suatu
sistem yang melakukan kerja mekanik → energi dalam = fungsi
dr keadaan sistem, mis. Tek, vol, suhu (Joule Thomson).
Di bidang medis : Keadaan pertama sakit → keadaan kedua
sembuh, panas yang diberikan=obat/vitamin/energi, atau
Keadaan pertama ibu hamil a term → keadaan kedua ibu
melahirkan, panas = pengaruh kerja hormon
c. Hukum Kedua Thermodinamika
Efisiensi suatu mesin, kerja efektif 70%, panas terbuang 30%
(Carnot) Input tidak sama dengan output, input 100%, output
tidak mungkin 100% 🡪 tidak mungkin semua energi panas adalah
energi mekanik
Di bidang medis
Kita makan / minum, normal 70% diserap dan diolah tubuh, 30 %
keluar berupa kotoran
d. Hukum Ketiga Thermodinamika
Suatu benda yang suhunya diturunkan secara bertahap sampai
temperatur absolut, gerakan molekulnya berangsur melemah
sampai berhenti (Nernzt). Suhu nol absolut tak mungkin tercapai
Semua panas jenis akan mendekati nol bila temperatur absolutnya
mendekati nol
M. SATUAN ENERGI
Satuan energi panas yang lazim dipakai adalah:
gram kalori = gkal atau Kalori Kecil
Kilogram kalori = Kkal kadang disebut Kalori besar = C ( dipakai di
bidang medis )
British Thermal Unit = BTU
1 BTU = 252 gkal
1 Kkal = 4186,05 Joule = 1/860 kwh
1 met = 50 Kkal/m²/hr = satuan konsumsi energi = 58 W/m²
1 Kkal/min = 69,7 W (J/sec) = 0,094 hp =
100 W = 1,43 Kkal/min
1 hp = 642 Kkal/hr = 746 W
1 Kkal/hr = 1,162 W

N. Penggunaan Energi Untuk Pengobatan Energi untuk pengobatan :


a. Mematikan
b. menghambat pertumbuhan
c. merubah sifat genetika
d. memberikan panas
1. Energi Panas :
Pada suatu bagian tubuh dapat menaikkan suhu daerah itu : Penggunaan
Energi Untuk Diagnostik
Termografi adalah Alat diagnostik yang menggunakan energi panas
(mendeteksi suhu permukaan kulit) yang memberikan gambaran
thermogram
Kulit : radiator infra merah yang efisien, dipengaruhi proses panas
dibawahnya, peradangan, gangguan sirkulasi darah, tumor aktif
Energi Dingin:
Dingin : 25° C s/d - 10° C, Krio : < - 10°C
Kriogenik : suhu sangat rendah
Sehari-hari : peningkatan produktivitas dan menghambat proses
pembusukan
Medis : kompres demam, kesegaran tubuh, penyimpanan darah,
sperma, sumsum tulang, jaringan tubuh, obat-obatan, pengobatan
oedem trauma, sakit kepala, nyeri/bengkak local
Kriobiologi:
Efek Patologis: Krio adhesia, krio nekrosis, efek hemostasis, efek
anastesia. Bahan yang dipakai :
Cairan N2 : - 196°C
CO2 padat : - 79°C
N2O cair : - 89,5°C
Freon 22 : - 41°C

O. Suhu Dan Termometer


1. Suhu/Temperatur adalah derajat panas dinginnya suatu benda.
Alat nya disebut termometer
Pada saat kita memanaskan atau mendinginkan suatu benda
sampai pada suhu tertentu, beberapa sifat fisik benda tersebut berubah.
Sifat-sifat benda yang bisa berubah akibat adanya perubahan suhu
disebut sifat termometrik.
2. Termometer berupa tabung kaca yang di dalamnya berisi zat cair, yaitu
raksa atau alkohol. Pada suhu yang lebih tinggi, raksa dalam tabung
memuai sehingga menunjuk angka yang lebih tinggi pada skala.
Sebaliknya, pada suhu yang lebih rendah raksa dalam tabung menyusut
sehingga menunjuk angka yang lebih rendah pada skala.

SKÃLÄ SÙHU
Terdapat 2 skala suhu yang sering digunakan, antara lain skala
celcius dan skala Fahrenheit. Titik tetap skala celcius dan skala
Fahrenheit menggunakan titik beku dan titik didih air. Titik beku suatu
zat merupakan temperatur di mana wujud padat dan wujud cair berada
dalam keseimbangan (tidak ada perubahan wujud zat). Sebaliknya, titik
didih suatu zat merupakan temperatur di mana wujud cair dan wujud
gas berada dalam keseimbangan. Agar termometer bisa digunakan
untuk mengukur suhu maka perlu ditetapkan skala suhu. Terdapat
empat skala yang digunakan dalam pengukuran suhu, yaitu skala
Celcius, Fahrenheit, Reamur, dan Kelvin.
a. Celcius

Untuk skala celcius, temperatur titik beku normal air


(disebut juga sebagai titik es) dipilih sebagai nol derajat celcius (0o C)
dan temperatur titik didih normal air (disebut juga sebagai titik uap)
dipilih sebagai seratus derajat celcius (100o C). Di antara titik es dan
titik uap terdapat 100 derajat. Pada termometer yang menggunakan
skala celcius, temperatur yang lebih rendah dari temperatur titik es
biasanya ditandai dengan angka negatif.

b. Fahrenheit
Untuk skala Fahrenheit, temperatur titik beku normal air (titik
es) dipilih sebagai 32 derajat Fahrenheit (32o F) dan temperatur titik
titik didih normal air (titik uap) dipilih sebagai 212 derajat Fahrenheit
(212o F). Di antara titik es dan titik uap terdapat 180 derajat.

c. Kelvin
Pada dasarnya skala kelvin sama dengan skala celcius
(seperseratus). Hanya saja skala kelvin dimulai dari suhu nol mutlak (0
K) yang besarnya sama dengan -273,150C. Sehingga untuk suhu es
mencair sama dengan 273,15 K dan air mendidih sama dengan 373,15
K.
Apa yang dimaksud dengan keseimbangan termal ???
Jika kita ingin memperoleh air hangat, kita bisa mencampur air
panas dengan air dingin. Kita bisa mengatakan air panas memiliki suhu
tinggi sedangkan air dingin memiliki suhu yang lebih rendah. Setelah
dicampur, perlahan-lahan air panas menjadi dingin (suhu air panas
menurun), sebaliknya air dingin menjadi hangat (suhu air dingin
meningkat). Beberapa saat kemudian, campuran air panas dan air dingin
berubah menjadi air hangat.
Adanya air hangat menunjukkan bahwa suhu campuran air panas
dan air dingin telah sama. Ketika campuran air panas dan air dingin
mencapai suhu yang sama, keduanya dikatakan berada dalam
keseimbangan termal.
Untuk mengkorvensi suhu menurut termometer satu ke suhu menurut
termometer yang lain, digunakan persamaan sebagai berikut :
Jenis-Jenis Termometer
Berdasarnya zat termometriknya, Termometer dapat dibedakan menjadi :
1. Termometer Zat Padat
Termometer zat padat menggunakan prinsip perubahan hambatan
logam konduktor terhadapap suhu sehingga sering juga disebut sebagai
termometer hambatan. Biasanya termometer ini menggunakan kawat
platina halus yang dililitkan pad mika dan dimasukkan dalam tabung perak
tipis tahan panas.
Contoh: Termometer platina

2. Termometer Zat Cair


Termometer zat cair dibuat berdasarkan perubahan volume. Zat
cair yang digunakan biasanya raksa atau alkohol. Contoh termometer
Fahrenheit, Celcius, Reamur.

2. Termometer Gas
Termometer gas menggunakan prinsip pengaruh suhu terhadap
tekanan. Bagan alat ini sama seperti nanometer. Pipa U yang berisi raksa
mula-mula permukaannya sama tinggi. Jika salah satu ujungnya
dihubungkan dengan ruangan yang bersisi gas bertekanan, maka akan
terjadi selisih tinggi.
Contoh: termometer gas pada volume gas tetap
Berdasarkan penggunaannya berikut adalah beberapa contohnya :
1.Termometer Laboratorium
Termometer yang biasanya digunakan untuk eksperimen di lab.

2.TERMOMETER BADAN

BAB III
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa peralatan
kesehatan masih sangat berhubungan erat dengan ilmu fisika dan
perkembangan teknologi, karena sebagian besar prinsip kerjanya
menggunakan konsep fsika yang diaplikasikan pada sebuah alat Kesehatan yang
berteknologi terkini
B. Saran
Dari kesimpulan di atas maka disarankan beberapa hal sebagai berikut :
1. Menggunakan alat-alat kesehatan dengan sebaik-baiknya. 
2. Membeli dan menggunakan alat-alat kesehatan dari luar guna melengkapi
peralatan untuk fasilitas kesehatan yang ada di Indonesia
3. Marilah para ilmuwan bangsaku, berlombalah berkreas minimalnya untuk
kemandirian kita akan teknologi untuk melayani kebutuhan bangsa sendiri
DAFTAR PUSTAKA

Hebert, Druxes, Fritz Slemsem, Dan Garnor Born. (1986). Kompendium Didaktik
Fisika. (Diterjemahkan oleh : Soeparmo). Bandung : Remaja Karya
Gabriel .J.F.1996. Fisika Kedokteran. Universitas Udayana. Denpasar - Bali
Tipler, Paul. A. 1991. Fisika Untuk Sains dan Teknik. Penerbit Erlangga. Jakarta
Karsono Bambang. Ultrasonografi Obstetri. Dalam : Hariadi R Ilmu Kedokteran
Fetomaternal. Surabaya : Himpunan Kedokteran Feromaternal
Perkumpulan Obstetri Ginekologi Indonesian; 2004

You might also like