You are on page 1of 19

Tugas Makalah

“ Analisis Jaringan dalam Riset Operasi : The Shortest


Method, Maximum Flow, dan

Minimum Spanning Tree ”

Dosen Pengampu : Irene Nathalia Setiawan, S.E., M.M.

Mata Kuliah : Riset Operasi

Disusun Oleh :

Imam Wahyudi | B.133.21.0075

Program Studi D3 Manajemen Perusahaan

Universitas Semarang

2023
Kata Pengantar

Dalam kesempatan ini, saya dengan senang hati menyambut Anda dalam
membaca makalah ini yang bertema "Analisis Jaringan dalam Riset Operasi :
The Shortest Method, Maximum Flow, dan Minimum Spanning Tree". Makalah
ini disusun sebagai bagian dari tugas mata kuliah riset operasi, dengan tujuan
untuk memperluas pemahaman kita tentang penggunaan metode analisis
jaringan dalam konteks ekonomi.

Analisis jaringan memiliki peran yang semakin penting dalam bidang


riset operasi. Dalam dunia yang semakin terhubung dan kompleks, pemahaman
yang mendalam tentang hubungan antara entitas dalam sistem ekonomi menjadi
kunci dalam mengoptimalkan pengambilan keputusan dan merancang kebijakan
yang berkelanjutan

Dalam makalah ini, kami akan membahas tiga metode penting dalam
analisis jaringan, yaitu the shortest method, maximum flow, dan minimum
spanning tree, dan relevansinya dalam riset operasi. The shortest method
digunakan untuk menemukan jalur terpendek antara dua titik dalam jaringan,
sementara maximum flow digunakan untuk memodelkan aliran barang atau
informasi dalam jaringan. Sedangkan, minimum spanning tree digunakan untuk
menghubungkan semua titik dalam jaringan dengan biaya minimum

Melalui paparan teoritis dan contoh aplikasi dalam konteks riset operasi,
kami berharap makalah ini dapat memberikan pemahaman yang jelas dan
mendalam tentang ketiga metode tersebut. Kami juga berharap bahwa makalah
ini dapat menjadi sumber inspirasi dan pengetahuan bagi pembaca yang tertarik
dalam mengaplikasikan analisis jaringan dalam riset operasi.

Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah riset
operasi yang memberikan kesempatan ini dan memberikan arahan dalam
penyusunan makalah ini. Saya juga ingin berterima kasih kepada rekan-rekan
saya yang telah memberikan dukungan dan inspirasi sepanjang proses penulisan
makalah ini.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan kontribusi yang


berharga bagi pemahaman kita tentang analisis jaringan dalam riset operasi.
Saya berharap pembaca dapat menikmati isi makalah ini dan mengambil
manfaat yang berharga dari penelitian ini.
BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Dalam era globalisasi dan kompleksitas ekonomi saat ini, riset operasi
menjadi semakin penting untuk memahami dan mengatasi tantangan yang
dihadapi oleh sistem ekonomi. Dalam konteks ini, analisis jaringan telah
menjadi salah satu alat yang kuat untuk memahami hubungan dan interaksi
antara berbagai elemen dalam sistem ekonomi.

Analisis jaringan memungkinkan para peneliti ekonomi untuk


memodelkan dan menganalisis jaringan perdagangan, jaringan transportasi,
jaringan keuangan, jaringan sosial, dan berbagai jenis jaringan lainnya yang
terkait dengan aktivitas ekonomi. Dengan menggunakan metode analisis
jaringan, peneliti dapat mengidentifikasi pola, struktur, dan dinamika dalam
jaringan tersebut, serta mengungkapkan hubungan kausal dan efek domino
antara entitas yang ada.

Dalam analisis jaringan, terdapat beberapa metode yang telah


dikembangkan dan digunakan secara luas, di antaranya the shortest method,
maximum flow, dan minimum spanning tree. Ketiga metode ini memberikan
pemahaman yang lebih mendalam tentang berbagai aspek dalam jaringan
ekonomi, seperti perutean optimal, aliran barang atau informasi, dan
pengoptimalan biaya.

Penerapan metode the shortest method memungkinkan perusahaan untuk


mengidentifikasi rute terpendek dalam transportasi barang, mengoptimalkan
pengiriman, dan mengurangi biaya logistik. Metode maximum flow membantu
dalam memodelkan aliran barang atau informasi dalam rantai pasok, sistem
distribusi, dan jaringan komunikasi, serta mengidentifikasi hambatan atau
kemacetan yang mungkin terjadi. Sementara itu, metode minimum spanning
tree berguna dalam mengoptimalkan biaya infrastruktur atau jaringan
transportasi dengan menghubungkan semua titik dengan biaya minimal.

Dalam konteks riset operasi, penerapan metode analisis jaringan ini dapat
memberikan wawasan yang berharga bagi para peneliti dan praktisi ekonomi.
Dengan memahami struktur dan dinamika jaringan, mereka dapat
mengidentifikasi potensi efisiensi dan kesempatan bisnis baru, meningkatkan
pengambilan keputusan, dan merancang kebijakan yang lebih baik.

Dalam makalah ini, kami akan membahas secara mendalam tentang


metode the shortest method, maximum flow, dan minimum spanning tree dalam
konteks riset ekonomi. Kami akan menguraikan konsep dasar, algoritma yang
digunakan, serta contoh aplikasi dalam bidang ekonomi. Diharapkan makalah
ini dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi pengembangan
pengetahuan dan pemahaman kita tentang analisis jaringan dalam riset operasi.

1.2 Rumusan Masalah

Dalam konteks riset operasi yang berkaitan dengan analisis jaringan


menggunakan metode the shortest method, maximum flow, dan minimum
spanning tree, terdapat beberapa pertanyaan dan permasalahan yang dapat
diidentifikasi. Berikut adalah beberapa rumusan masalah yang dapat menjadi
fokus dalam makalah ini:

 Bagaimana pengertian, konsep, dan prinsip dasar dari metode the


shortest method, maximum flow, dan minimum spanning tree dalam
analisis jaringan?
 Bagaimana contoh aplikasi nyata metode the shortest method,
maximum flow, dan minimum spanning tree dalam riset operasi, dan
apa manfaatnya bagi pengambilan keputusan dan pengembangan
kebijakan ekonomi?
 Apa keuntungan dan keterbatasan dari masing-masing metode dalam
analisis jaringan dalam konteks ekonomi?

Dengan merumuskan masalah-masalah di atas, diharapkan makalah ini


dapat memberikan jawaban yang komprehensif dan mendalam tentang konsep,
penerapan, serta manfaat dari metode the shortest method, maximum flow, dan
minimum spanning tree dalam analisis jaringan dalam konteks riset operasi.

1.3 Tujuan Masalah

Dengan merumuskan masalah-masalah di atas, diharapkan makalah ini


dapat memberikan jawaban yang komprehensif dan mendalam tentang konsep,
penerapan, serta manfaat dari metode the shortest method, maximum flow, dan
minimum spanning tree dalam analisis jaringan dalam konteks riset operasi.

 Menjelaskan pengertian, konsep, dan prinsip dasar dari metode the


shortest method, maximum flow, dan minimum spanning tree dalam
konteks analisis jaringan dalam riset operasi.
 Mengilustrasikan contoh-contoh nyata aplikasi metode-metode
tersebut dalam riset ekonomi, dengan fokus pada pengambilan
keputusan dan pengembangan kebijakan ekonomi yang efektif.
 Menganalisis keuntungan dan keterbatasan dari masing-masing
metode dalam konteks analisis jaringan dalam riset operasi, untuk
memberikan pemahaman yang komprehensif tentang aspek-aspek
yang perlu diperhatikan dalam penerapannya.

Dengan mencapai tujuan-tujuan tersebut, diharapkan makalah ini dapat


memberikan pemahaman yang mendalam tentang penggunaan metode the
shortest method, maximum flow, dan minimum spanning tree dalam analisis
jaringan dalam konteks riset operasi. Makalah ini diharapkan dapat memberikan
wawasan yang berguna bagi pembaca dalam memahami dan mengaplikasikan
metode-metode ini dalam pemodelan, pengambilan keputusan, dan
pengembangan kebijakan di bidang ekonomi.

BAB II

Pembahasan

2.1. Pengertian, konsep dan prinsip dasar dari metode the


shortest method, maximum flow, dan minimum spanning
tree.

2.1.1 The Shortest Method

The shortest method adalah metode yang digunakan untuk menemukan


jalur terpendek atau jarak terpendek antara dua titik dalam jaringan. Dalam
konteks riset operasi, metode ini berguna dalam pemodelan perutean
transportasi, pengiriman barang, dan optimalisasi rute distribusi.

Konsep dasar metode ini melibatkan pemodelan jaringan sebagai graf


yang terdiri dari simpul (node) yang merepresentasikan titik dalam jaringan dan
sambungan (edge) yang menghubungkan simpul-simpul tersebut. Pada setiap
sambungan, terdapat bobot atau biaya yang menunjukkan jarak, waktu, atau
biaya yang diperlukan untuk melintasi sambungan tersebut.

Metode ini didasarkan pada prinsip bahwa jalur terpendek antara dua titik
adalah jalur yang memiliki total jarak atau biaya terkecil. Metode ini umumnya
mengacu pada algoritma Dijkstra atau algoritma Bellman-Ford untuk mencari
jalur terpendek dengan mempertimbangkan bobot atau biaya yang terkait
dengan setiap sambungan dalam jaringan.

Dalam riset operasi, metode The Shortest Method dapat digunakan untuk:

 Pemodelan Perutean Transportasi: Menemukan jalur terpendek antara


sumber dan tujuan dalam jaringan transportasi guna mengoptimalkan
waktu dan biaya perjalanan.
 Analisis Rantai Pasok: Menentukan jalur terpendek dalam rantai
pasok untuk mengoptimalkan aliran barang atau informasi antara
produsen, distributor, dan konsumen.
 Pemilihan Lokasi: Menentukan lokasi terbaik untuk pendirian pabrik,
pusat distribusi, atau fasilitas logistik berdasarkan jarak terpendek ke
pasar atau pasokan bahan baku.

Contoh soal : Seseorang yang tinggal di Bogor dan bekerja di Jakarta


dapat melalui berbagai route seperti tergambar pada jaringan di bawah.
Angka menunjukkan waktu yang dibutuhkan untuk menempuh route
tersebut (dalam menit).

2.1.2 Maximum Flow


Maximum flow adalah konsep yang digunakan untuk memodelkan dan
mengoptimalkan aliran barang atau informasi dalam jaringan. Metode ini
berguna dalam memahami dan mengoptimalkan aliran barang atau informasi
dalam rantai pasok, jaringan distribusi, atau sistem komunikasi dalam konteks
ekonomi.

Konsep dasar metode maximum flow digunakan untuk memodelkan


aliran barang, informasi, atau sumber daya lainnya dalam suatu jaringan.
Tujuannya adalah menentukan jumlah maksimum aliran yang dapat melewati
setiap sambungan dalam jaringan, dari satu titik asal ke satu titik tujuan, dengan
mempertimbangkan kapasitas maksimum setiap sambungan.

Metode ini berdasarkan prinsip bahwa aliran maksimum dalam jaringan


terjadi ketika kapasitas setiap sambungan dalam jalur aliran tercapai secara
optimal. Metode ini umumnya menggunakan algoritma Ford-Fulkerson atau
algoritma Edmonds-Karp untuk mencari aliran maksimum dalam jaringan.

Dalam riset operasi, metode Maximum Flow dapat digunakan untuk:

 Analisis Rantai Pasok: Mengidentifikasi aliran maksimum barang atau


informasi dalam rantai pasok untuk memahami kinerja sistem dan
mengidentifikasi potensi hambatan atau kemacetan yang
mempengaruhi efisiensi.
 Pengoptimalan Produksi: Menentukan alokasi sumber daya yang
optimal untuk memaksimalkan produksi atau layanan dalam jaringan
produksi atau pelayanan.
 Analisis Jaringan Keuangan: Mengidentifikasi aliran maksimum dana
dalam jaringan keuangan, seperti aliran pinjaman antarbank, untuk
memahami risiko sistemik dan stabilitas keuangan.

Contoh soal :
2.1.3 Minimun Spanning Tree

Minimum spanning tree adalah metode yang digunakan untuk


menghubungkan semua titik dalam jaringan dengan biaya minimum. Konsep ini
sering digunakan dalam mengoptimalkan biaya infrastruktur atau jaringan
transportasi dalam konteks ekonomi. Dengan menggunakan algoritma, seperti
algoritma Kruskal atau Prim, dapat ditentukan jalur terbaik yang
menghubungkan semua titik dengan biaya minimal.

Konsep dasar metode minimum spanning tree digunakan untuk


menghubungkan semua titik dalam suatu jaringan dengan biaya minimum.
Tujuannya adalah membangun struktur pohon yang mencakup semua titik
dengan meminimalkan total biaya atau jarak yang dibutuhkan untuk
menghubungkan titik-titik tersebut.

Prinsip dasar metode ini adalah memilih sambungan dengan bobot


terendah yang dapat menghubungkan dua kelompok titik dalam jaringan hingga
membentuk satu kesatuan yang terhubung. Metode Minimum Spanning Tree
umumnya menggunakan algoritma Kruskal atau algoritma Prim untuk
membangun pohon rentang minimum dalam jaringan.

Dalam riset operasi, Metode Minimum Spanning Tree dapat digunakan


untuk:

 Analisis Jaringan Transportasi: Mengidentifikasi infrastruktur


transportasi yang optimal dalam menghubungkan kota-kota atau
daerah-daerah tertentu untuk meminimalkan biaya transportasi dan
meningkatkan konektivitas.
 Pengelolaan Jaringan Distribusi: Memilih rute pengiriman yang
efisien untuk mengoptimalkan distribusi produk ke berbagai pasar
dengan biaya yang minimal.
 Pengoptimalan Jaringan Listrik: Menentukan jalur kabel atau saluran
transmisi listrik yang paling efisien untuk meminimalkan kerugian
daya dan meningkatkan efisiensi jaringan.

2.2. Contoh pengaplikasian dalam riset operasi

2.2.1 Metode The Shortest Method

Contoh Aplikasi: Optimalisasi Rute Distribusi Barang

Dalam industri logistik, perusahaan distribusi barang menggunakan


metode The Shortest Method untuk mengoptimalkan rute pengiriman barang.
Misalkan sebuah perusahaan memiliki beberapa pusat distribusi yang harus
mengirimkan barang ke berbagai pelanggan di seluruh kota. Dengan
menggunakan metode The Shortest Method, perusahaan dapat menemukan jalur
terpendek antara pusat distribusi dan pelanggan, mempertimbangkan jarak,
waktu, biaya bahan bakar, atau faktor lain yang relevan.

Contoh konkretnya adalah perusahaan pengiriman paket seperti FedEx


atau UPS. Mereka menggunakan metode The Shortest Method untuk
menentukan rute pengiriman paket terpendek dari pusat distribusi ke tujuan
akhir. Dengan menggunakan data tentang jaringan jalan, jarak, dan waktu
tempuh antara setiap titik, metode ini membantu perusahaan mengoptimalkan
rute pengiriman untuk menghemat biaya bahan bakar, mengurangi waktu
pengiriman, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

Metode The Shortest Method juga dapat diterapkan dalam sektor


transportasi publik. Misalnya, otoritas transportasi kota dapat menggunakan
metode ini untuk menentukan jalur bis atau kereta api yang paling efisien antara
berbagai stasiun atau halte, mempertimbangkan waktu tempuh dan jumlah
penumpang yang dilayani.
Dengan menerapkan metode The Shortest Method dalam contoh-contoh
tersebut, perusahaan logistik, otoritas transportasi, dan organisasi terkait dapat
mengoptimalkan rute pengiriman, menghemat biaya operasional, dan
meningkatkan efisiensi dalam penyediaan layanan transportasi atau distribusi
barang.

2.2.2 Metode Maximum Flow

Contoh Aplikasi: Analisis Rantai Pasok

Dalam manajemen rantai pasok, metode Maximum Flow dapat digunakan


untuk menganalisis aliran maksimum barang atau informasi dalam rantai pasok.
Misalkan sebuah perusahaan memiliki beberapa pabrik yang memasok produk
ke berbagai distributor atau toko ritel. Dalam mengoptimalkan rantai pasok ini,
perusahaan perlu memahami kapasitas maksimum aliran barang di sepanjang
jalur distribusi.

Dengan menggunakan metode Maximum Flow, perusahaan dapat


memodelkan setiap tahap dalam rantai pasok sebagai simpul dalam jaringan dan
sambungan antara simpul-simpul tersebut sebagai saluran aliran dengan
kapasitas maksimum. Metode ini membantu perusahaan menentukan aliran
maksimum barang dari pabrik ke distributor, dari distributor ke toko ritel, dan
seterusnya. Dengan mempertimbangkan batasan kapasitas, metode ini
membantu mengidentifikasi titik-titik kritis dalam rantai pasok yang dapat
membatasi aliran barang dan mempengaruhi efisiensi keseluruhan.

Sebagai contoh, perusahaan pakaian dapat menggunakan metode


Maximum Flow untuk menganalisis aliran maksimum produk dari pabrik
produksi ke pusat distribusi, kemudian dari pusat distribusi ke toko-toko ritel.
Dengan mempertimbangkan kapasitas produksi, kapasitas gudang, waktu
pengiriman, dan permintaan pelanggan, perusahaan dapat mengoptimalkan
aliran barang dalam rantai pasok mereka, menghindari kemacetan atau
kekurangan persediaan, dan meningkatkan efisiensi operasional.

Selain itu, metode Maximum Flow juga dapat diterapkan dalam analisis
jaringan keuangan. Misalnya, untuk memahami aliran maksimum dana
antarbank atau sistem pembayaran, metode ini dapat membantu dalam
mengidentifikasi kemampuan sistem keuangan untuk menangani transaksi dan
risiko. Dengan memodelkan bank sebagai simpul dan aliran dana sebagai
saluran dengan kapasitas maksimum, metode ini membantu dalam pemahaman
risiko sistemik dan perencanaan kebijakan keuangan.

Dengan menggunakan metode Maximum Flow dalam contoh-contoh


tersebut, perusahaan dapat mengoptimalkan aliran barang, informasi, atau dana
dalam rantai pasok atau sistem keuangan mereka. Hal ini memungkinkan
pengambilan keputusan yang lebih efektif, alokasi sumber daya yang lebih baik,
dan peningkatan efisiensi operasional secara keseluruhan.

2.2.3 Metode Minimum Spanning Tree

Contoh Aplikasi: Pengembangan Jaringan Transportasi

Dalam perencanaan pengembangan jaringan transportasi, metode


Minimum Spanning Tree dapat digunakan untuk menentukan jalur yang paling
efisien dan ekonomis antara titik-titik yang perlu dihubungkan. Misalkan sebuah
pemerintah daerah ingin membangun jaringan jalan baru untuk menghubungkan
kota-kota atau daerah-daerah tertentu.

Dengan menggunakan metode Minimum Spanning Tree, pemerintah


dapat memodelkan kota-kota sebagai simpul dalam jaringan dan jalan-jalan
yang menghubungkan kota-kota tersebut sebagai sambungan antara simpul-
simpul tersebut. Metode ini membantu pemerintah menemukan pohon rentang
minimum, yaitu kumpulan sambungan yang menghubungkan semua kota
dengan total jarak atau biaya pembangunan jalan yang minimal.

Contoh konkretnya adalah perencanaan pembangunan jaringan jalan tol.


Pemerintah dapat menggunakan metode Minimum Spanning Tree untuk
menentukan jalur yang paling efisien dan hemat biaya antara kota-kota yang
ingin dihubungkan oleh jalan tol baru. Metode ini membantu dalam mengurangi
biaya pembangunan, mengoptimalkan waktu perjalanan, dan meningkatkan
konektivitas antar kota.

Metode Minimum Spanning Tree juga dapat diterapkan dalam


pengembangan infrastruktur lainnya, seperti jaringan listrik atau jaringan pipa.
Misalnya, dalam perencanaan jaringan distribusi listrik, metode ini dapat
digunakan untuk menentukan jalur saluran transmisi yang paling efisien dan
ekonomis antara pembangkit listrik dan pusat-pusat distribusi. Dengan
meminimalkan panjang saluran atau biaya penyeberangan tanah, metode ini
membantu meningkatkan efisiensi dan keandalan pasokan listrik.

Dengan menerapkan metode Minimum Spanning Tree dalam contoh-


contoh tersebut, pemerintah dan organisasi terkait dapat mengoptimalkan
pengembangan infrastruktur, mengurangi biaya pembangunan, dan
meningkatkan konektivitas antara kota-kota atau daerah-daerah. Metode ini
membantu pengambilan keputusan yang efektif dalam perencanaan
pembangunan dan pengembangan kebijakan ekonomi yang berkaitan dengan
infrastruktur.

2.3. Keuntungan dan keterbatasan dari masing-masing metode

2.3.1 The Shortest Method

Keuntungan:
 Mencari rute terpendek antara dua titik dalam jaringan.
 Digunakan dalam optimasi rute transportasi, pengiriman barang, atau
perencanaan perjalanan.
 Mengurangi biaya transportasi dan waktu perjalanan.
 Memungkinkan pengambilan keputusan yang cepat dan efisien.

Keterbatasan:
 Mengabaikan faktor-faktor lain seperti kemacetan lalu lintas atau biaya
tol.
 Tidak mempertimbangkan kapasitas jalan atau transportasi umum yang
tersedia.
 Tidak cocok untuk memodelkan kompleksitas jaringan yang melibatkan
banyak simpul dan sambungan.

2.3.2 Maximum Flow

Keuntungan:

 Menganalisis aliran maksimum barang, informasi, atau sumber daya


dalam jaringan.
 Mengoptimalkan aliran dalam rantai pasok, jaringan produksi, atau sistem
distribusi.
 Mengidentifikasi batasan kapasitas dan memaksimalkan pemanfaatan
sumber daya.
 Berguna dalam pengambilan keputusan alokasi dan penjadwalan.

Keterbatasan:
 Tidak mempertimbangkan biaya atau waktu dalam aliran maksimum.
 Tidak memperhitungkan kompleksitas jaringan yang melibatkan banyak
variabel.
 Tidak menyediakan informasi terperinci tentang rute atau jalur spesifik
yang harus diambil.

2.3.3 Minimum Spanning Tree

Keuntungan:

 Mencari solusi terbaik untuk menghubungkan titik-titik dalam jaringan


dengan biaya atau jarak minimum.
 Digunakan dalam perencanaan jaringan transportasi, distribusi, atau
infrastruktur.
 Mengoptimalkan konektivitas, efisiensi, dan biaya dalam jaringan.
 Membantu dalam identifikasi jalur yang paling efisien dan hemat biaya.

Keterbatasan:

 Tidak mempertimbangkan faktor-faktor seperti waktu tempuh, kepadatan


lalu lintas, atau permintaan pelanggan.
 Tidak memberikan solusi yang optimal jika ada batasan khusus, seperti
batasan kapasitas jaringan.
 Tidak cocok untuk memodelkan interaksi kompleks antara simpul dan
sambungan dalam jaringan.

Penting untuk diingat bahwa setiap metode memiliki asumsi dan batasan
tertentu, dan keputusan yang tepat tentang penggunaannya harus
mempertimbangkan konteks spesifik, tujuan analisis, dan faktor-faktor lain yang
relevan. Pemilihan metode yang sesuai harus didasarkan pada kebutuhan riset
operasi yang spesifik dan kondisi yang ada.
BAB III

Penutup

3.1 Kesimpulan

Dalam analisis jaringan dalam konteks ekonomi, metode-metode seperti


The Shortest Method, Maximum Flow, dan Minimum Spanning Tree memiliki
peran yang penting dan dapat memberikan kontribusi dalam pengambilan
keputusan dan pengembangan kebijakan ekonomi yang efektif.

Metode The Shortest Method digunakan untuk mencari jalur terpendek


antara dua titik dalam jaringan. Hal ini dapat diterapkan dalam optimasi rute
transportasi, pengiriman barang, atau perencanaan perjalanan. Keuntungan
utamanya adalah mengurangi biaya transportasi dan waktu perjalanan. Namun,
metode ini tidak mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti kemacetan lalu
lintas atau kapasitas jalan.

Metode Maximum Flow membantu menganalisis aliran maksimum


barang, informasi, atau sumber daya dalam jaringan. Dalam konteks ekonomi,
metode ini digunakan untuk mengoptimalkan aliran dalam rantai pasok,
jaringan produksi, atau sistem distribusi. Keuntungan utamanya adalah
mengidentifikasi batasan kapasitas dan memaksimalkan pemanfaatan sumber
daya. Namun, metode ini tidak mempertimbangkan biaya atau waktu dalam
aliran maksimum.

Metode Minimum Spanning Tree digunakan untuk menentukan jalur


yang paling efisien dan ekonomis antara titik-titik dalam jaringan. Metode ini
dapat diterapkan dalam perencanaan pengembangan jaringan transportasi,
distribusi, atau infrastruktur. Keuntungan utamanya adalah mengoptimalkan
konektivitas, efisiensi, dan biaya dalam jaringan. Namun, metode ini tidak
mempertimbangkan faktor-faktor seperti waktu tempuh, kepadatan lalu lintas,
atau batasan khusus.

Dalam kesimpulannya, setiap metode memiliki keuntungan dan


keterbatasan tertentu. Penting untuk memilih metode yang sesuai dengan
kebutuhan riset operasi yang spesifik dan mempertimbangkan faktor-faktor lain
yang relevan. Kombinasi atau integrasi dari metode-metode ini dapat
memberikan wawasan yang lebih komprehensif dalam analisis jaringan dan
membantu dalam pengambilan keputusan yang efektif serta pengembangan
kebijakan ekonomi yang efisien.

Daftar pustaka

 Ahuja, R. K., Magnanti, T. L., & Orlin, J. B. (1993). Network flows: theory,
algorithms, and applications. Prentice Hall.
 Ford, L. R., & Fulkerson, D. R. (1956). Maximal flow through a network.
Canadian Journal of Mathematics, 8(3), 399-404.
 Prim, R. C. (1957). Shortest connection networks and some generalizations.
Bell System Technical Journal, 36(6), 1389-1401.
 Charnes, A., & Cooper, W. W. (1961). Management models and industrial
applications of linear programming. Wiley.

You might also like