Professional Documents
Culture Documents
Demonstrasi Kontekstual Topik 1
Demonstrasi Kontekstual Topik 1
TOPIK 1
Kompetensi Sosial Emosional berdasar Kerangka Collaborative for Academic, Social, and
Emotional Learning (CASEL)
Dosen Pengampu:
Dr.Yeni Karneli., M.Pd., Kons.
Oleh:
POPY NOVIA RIZA
NIM. 22319177
1. Tentukan kompetensi sosial emosional yang akan Anda kembangkan dalam mata pelajaran
yang Anda ampu nantinya (Anda dapat memilih mata pelajaran tertentu yang dapat Anda
kuasai).
2. Tentukan teknik pembelajaran yang menurut Anda dapat mengembangkan kompetensi
sosial emosional yang Anda pilih sesuai dengan tujuan pembelajaran mata pelajaran yang
Anda ampu. Anda dapat melihat kembali hasil ruang kolaborasi
3. Tuliskan detail dari teknik pembelajaran yang Anda pilih sesuai dengan tabel pemetaan
dalam Ruang Kolaborasi. Sertakan lampiran/tautan yang diperlukan (topik diskusi, artikel,
skenario, kasus, dll)
4. Siapkan perangkat untuk mendokumentasikan kinerja peserta didik pada saat teknik
pembelajaran dilakukan. (Lembar refleksi diri, lembar observasi, daftar- periksa, dll)
5. Masukkan teknik pembelajaran tersebut dalam salah satu RPP mata pelajaran yang akan
Anda ampu
Jawab:
1. Tentukan kompetensi sosial emosional yang akan Anda kembangkan dalam mata
pelajaran yang Anda ampu nantinya (Anda dapat memilih mata pelajaran tertentu
yang dapat Anda kuasai).
Mata pelajaran atau bidang yang saya ampu adalah Bimbingan dan Konseling.
Dalam Bimbingan konseling, terdapat beberapa layanan yang dapat diberikan kepada
peserta didik salah satunya adalah layanan dasar bimbingan klasikal. Melalui layanan ini
lah saya mencoba menerapkan kompetensi sosial emosional. Kompetensi sosial emosional
yang saya pilih adalah kesadaran penuh dan kesadaran sosial. Beberapa kompetensi sosial-
emosional yang dapat dikembangkan melalui kompetensi ini adalah:
a. Kemampuan berkomunikasi efektif: Peserta didik diajarkan untuk memahami
pentingnya komunikasi yang baik dan bagaimana cara berkomunikasi yang efektif
dengan orang lain, dengan teman sebaya, dan lain-lain. Hal ini mencakup
keterampilan dalam mendengarkan, memahami, merespon, menulis, dan membaca
serta berbicara.
b. Kemampuan berempati: Peserta didik diajarkan dan mampu untuk memahami
perasaan dan perspektif orang lain serta bagaimana merespons orang lain disekitar
dengan simpati dan empati. Kemampuan berempati yang baik dapat membantu
peserta didik membangun hubungan sosial yang sehat dan memahami perbedaan
antara individu sehingga hal tersebut dapat menjalin komunikasi yang baik antara
satu dengan yang lainnya.
c. Kemampuan bekerja sama: Peserta didik diajarkan tentang pentingnya bekerja
sama dalam mencapai tujuan bersama, baik di dalam kelas maupun dalam
lingkungan sosial yang lebih luas. Hal ini mencakup keterampilan dalam bekerja
dalam kelompok, menghargai perbedaan, dan memecahkan konflik.
d. Kemampuan mengelola emosi: Peserta didik diajarkan untuk memahami perasaan
dan emosi mereka sendiri serta cara mengelolanya dengan baik. Dalam
mengidentifikasi emosi, mengatasi rasa takut dan kecemasan, serta mengatasi
konflik dengan cara yang konstruktif.
e. Kemampuan berpikir kritis dan kreatif: Siswa diajarkan untuk memahami
pentingnya berpikir kritis dan kreatif dalam mencari solusi atas masalah. Hal ini
mencakup keterampilan dalam menganalisis informasi, mengidentifikasi masalah,
dan mencari solusi yang inovatif.
3. Tuliskan detail dari teknik pembelajaran yang Anda pilih sesuai dengan tabel
pemetaan dalam Ruang Kolaborasi. Sertakan lampiran/tautan yang diperlukan
(topik diskusi, artikel, skenario, kasus, dll)
Selain dalam table di atas, ada juga Teknik Proses pembelajaran menggunakan metode diskusi
kelompok.
4. Siapkan perangkat untuk mendokumentasikan kinerja peserta didik pada saat teknik
pembelajaran dilakukan. (Lembar refleksi diri, lembar observasi, daftar- periksa, dll).
A. Penilaian, Remedial, Pengayaan
1. Penilaian
a. Penilaian Sikap Spiritual dan Sosial
1) Teknik Penilaian : Observasi dan Jurnal
2) Instrumen Penilaian : Lembar Observasi dan Jurnal
Petunjuk:
Lembar ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta didik. Berilah tanda
cek (v) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik,
dengan kriteria sebagai berikut:
Petunjuk Penskoran: Skor akhir menggunakan skala 1–4 Penghitungan skor akhir
menggunakan rumus:
Jumlah Perolehan
Skor Akhir
Skor x100
=
Skor Maksimal
Skor
No. Aspek
1 2 3 4
Pengamatan
1. Tidak menggangggu teman yang berbeda pendapat.
2. Menghormati teman yang berbeda suku, agama, ras,
budaya dan gender.
3. Menerima kesepakatan meskipun berbeda dengan
pendapatnya.
4. Dapat memaafkan kesalahan maupun kekurangan
orang lain.
Petunjuk Penskoran: Skor akhir menggunakan skala 1–4 Penghitungan skor akhir
menggunakan rumus:
Jumlah Perolehan Skor
Skor Akhir = x100
Skor Maksimal
PEDOMAN OBSERVASI SIKAP SOSIAL (JUJUR)
Kelas :
Materi Pokok :
Catatan
No. Hari/Tanggal Nama Butir Sikap
Perilaku
1.
2.
B. Penilaian Ketrampilan
1) Teknik : Presentasi dan Penyajian
2) Instrumen : Lembar penilaian unjuk kerja
Harsanto (2007: 44) memiliki pandangan bahwa kerjasama peserta didik dapat
terlihat dari belajar bersama dalam kelompok. Belajar bersama dalam kelompok akan
memberikan beberapa manfaat. Manfaat tersebut mengindikasikan adanya prinsip
kerjasama. Manfaat dari adanya belajar bersama dalam kelompok antara lain:
a. Belajar bersama dalam kelompok akan menanamkan pemahaman untuk saling
membantu
b. Belajar bersama akan membentuk kekompakan dan keakraban.
c. Belajar bersama akan meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan menyelesaikan
konflik.
d. Belajar bersama akan meningkatkan kemampuan akademik dan sikap positif terhadap
sekolah.
e. Belajar bersama akan mengurangi aspek negatif kompetisi.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
manfaat kerjasama menunjukkan adanya kesepakatan antara dua orang atau lebih yang
saling menguntungkan dan memberi kontribusi atau peran yang sesuai dengan kekuatan
dan potensi masing-masing pihak, sehingga keuntungan atau kerugian yang dicapai bersifat
proporsional, artinya sesuai dengan peran dan kekuatan masing-masing pihak.
Menurut Setiyanti (2012: 63) ada beberapa hal yang dapat mendukung terjalinnya
kerjasama, tetapi juga ada beberapa hal yang dapat mengganggu kerja sama. Agar terjalin
kerjasama yang mantap dalam suatu kelompok, sehingga mampu memecahkan masalah
yang sedang dihadapi, ada beberapa hal yang dapat mendukung terjalinnya kerjasama
tersebut, antara lain :
a. Masing-masing peserta didik harus sadar dan mengakui kemampuan masing-masing.
b. Masing-masing peserta didik harus mengerti dan memahami akan masalah yang
dihadapi.
c. Masing-masing peserta didik yang bekerjasama perlu berkomunikasi.
d. Peserta didik yang bekerjasama perlu mengerti kesulitan dan kelemahan antar anggota
kelompok yang lain.
e. Perlu adanya pengaturan, yaitu koordinasi yang mantap.
f. Adanya keterbukaan dan kepercayaan.
g. Melibatkan anggota kelompok yang lain.
Sedangkan hal-hal yang dapat mengganggu kerja sama kelompok antara lain:
a. Ada peserta didik yang selalu bersikap menyerahkan pekerjaan kepada orang lain dan
tidak bersedia bertanggung jawab.
b. Ada peserta didik yang bersedia menampung semua kerjaan meskipun jelas tidak
mampu mengerjakan.
c. Tidak bersedia memberikan sebagian dari kemampuannya untuk membantu peserta
didik lain, atau memberi bantuan tetapi tidak sesuai dengan kebutuhan dan masalah
yang dihadapi oleh peserta didik lain, hanya tekun dengan pekerjaannya sendiri.
d. Cepat puas dengan hasil pekerjaannya sendiri, sehingga tidak memperhatikan dan tidak
menaruh perhatian pada peserta didik lain yang masih bekerja.
e. Menutup diri dan bersikap maha tahu serta tidak percaya kemampuan anggota
kelompok lain, sehingga tidak mau minta pendapat atau bantuan anggota kelompok
lain.
Berdasarkan sumber data di atas pada bagian faktor-faktor yang mempengaruhi kerjasama,
peneliti mengambil beberapa poin yang dijadikan indikator yaitu tujuan yang sama,
pembagian tugas, tangung jawab, toleransi, saling membantu, dan saling pengertian.