You are on page 1of 19

PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL

TOPIK 1
Kompetensi Sosial Emosional berdasar Kerangka Collaborative for Academic, Social, and
Emotional Learning (CASEL)

Dosen Pengampu:
Dr.Yeni Karneli., M.Pd., Kons.

Oleh:
POPY NOVIA RIZA
NIM. 22319177

PPG PRAJABATAN BIMBINGAN DAN KONSELING


SEKOLAH PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
Tugas :

Menyusun teknik-teknik yang akan digunakan untuk mengembangkan kompetensi sosial-


emosional pada mata pelajaran yang Anda ampu.
Langkah-langkah yang dapat Anda ikuti:

1. Tentukan kompetensi sosial emosional yang akan Anda kembangkan dalam mata pelajaran
yang Anda ampu nantinya (Anda dapat memilih mata pelajaran tertentu yang dapat Anda
kuasai).
2. Tentukan teknik pembelajaran yang menurut Anda dapat mengembangkan kompetensi
sosial emosional yang Anda pilih sesuai dengan tujuan pembelajaran mata pelajaran yang
Anda ampu. Anda dapat melihat kembali hasil ruang kolaborasi
3. Tuliskan detail dari teknik pembelajaran yang Anda pilih sesuai dengan tabel pemetaan
dalam Ruang Kolaborasi. Sertakan lampiran/tautan yang diperlukan (topik diskusi, artikel,
skenario, kasus, dll)
4. Siapkan perangkat untuk mendokumentasikan kinerja peserta didik pada saat teknik
pembelajaran dilakukan. (Lembar refleksi diri, lembar observasi, daftar- periksa, dll)
5. Masukkan teknik pembelajaran tersebut dalam salah satu RPP mata pelajaran yang akan
Anda ampu

Jawab:

1. Tentukan kompetensi sosial emosional yang akan Anda kembangkan dalam mata
pelajaran yang Anda ampu nantinya (Anda dapat memilih mata pelajaran tertentu
yang dapat Anda kuasai).

Mata pelajaran atau bidang yang saya ampu adalah Bimbingan dan Konseling.
Dalam Bimbingan konseling, terdapat beberapa layanan yang dapat diberikan kepada
peserta didik salah satunya adalah layanan dasar bimbingan klasikal. Melalui layanan ini
lah saya mencoba menerapkan kompetensi sosial emosional. Kompetensi sosial emosional
yang saya pilih adalah kesadaran penuh dan kesadaran sosial. Beberapa kompetensi sosial-
emosional yang dapat dikembangkan melalui kompetensi ini adalah:
a. Kemampuan berkomunikasi efektif: Peserta didik diajarkan untuk memahami
pentingnya komunikasi yang baik dan bagaimana cara berkomunikasi yang efektif
dengan orang lain, dengan teman sebaya, dan lain-lain. Hal ini mencakup
keterampilan dalam mendengarkan, memahami, merespon, menulis, dan membaca
serta berbicara.
b. Kemampuan berempati: Peserta didik diajarkan dan mampu untuk memahami
perasaan dan perspektif orang lain serta bagaimana merespons orang lain disekitar
dengan simpati dan empati. Kemampuan berempati yang baik dapat membantu
peserta didik membangun hubungan sosial yang sehat dan memahami perbedaan
antara individu sehingga hal tersebut dapat menjalin komunikasi yang baik antara
satu dengan yang lainnya.
c. Kemampuan bekerja sama: Peserta didik diajarkan tentang pentingnya bekerja
sama dalam mencapai tujuan bersama, baik di dalam kelas maupun dalam
lingkungan sosial yang lebih luas. Hal ini mencakup keterampilan dalam bekerja
dalam kelompok, menghargai perbedaan, dan memecahkan konflik.
d. Kemampuan mengelola emosi: Peserta didik diajarkan untuk memahami perasaan
dan emosi mereka sendiri serta cara mengelolanya dengan baik. Dalam
mengidentifikasi emosi, mengatasi rasa takut dan kecemasan, serta mengatasi
konflik dengan cara yang konstruktif.
e. Kemampuan berpikir kritis dan kreatif: Siswa diajarkan untuk memahami
pentingnya berpikir kritis dan kreatif dalam mencari solusi atas masalah. Hal ini
mencakup keterampilan dalam menganalisis informasi, mengidentifikasi masalah,
dan mencari solusi yang inovatif.

2. Tentukan teknik pembelajaran yang menurut Anda dapat mengembangkan


kompetensi sosial emosional yang Anda pilih sesuai dengan tujuan pembelajaran
mata pelajaran yang Anda ampu. Anda dapat melihat kembali hasil ruang kolaborasi
Teknik pembelajaran yang menurut saya dapat mengembangkan kompetensi kesadaran
penuh dan kesadaran sosial adalah teknik Role Play Komunikasi Aktif.
a. Role-play: Teknik ini dapat membantu siswa memahami peran dan perspektif orang
lain, sehingga dapat mengembangkan keterampilan berempati dan memecahkan
konflik dengan cara yang konstruktif.
b. Diskusi kelompok: Teknik ini dapat membantu siswa untuk berbicara dan
mendengarkan pandangan orang lain, sehingga dapat mengembangkan keterampilan
berkomunikasi efektif, bekerja sama, dan berempati.
c. Proyek sosial: Teknik ini dapat membantu siswa membangun keterampilan berpikir
kreatif dan kritis dalam mencari solusi atas masalah sosial, serta dapat mengembangkan
keterampilan berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan politik.
d. Simulasi: Teknik ini dapat membantu siswa memahami proses pengambilan keputusan
dalam situasi sosial yang kompleks, sehingga dapat mengembangkan keterampilan
mengelola emosi dan berpikir kritis.
e. Kegiatan refleksi: Teknik ini dapat membantu siswa untuk memahami perasaan dan
emosi mereka sendiri, sehingga dapat mengembangkan keterampilan mengelola emosi
dan membangun sikap positif.
f. Pembelajaran kolaboratif: Teknik ini dapat membantu siswa belajar bersama dalam
kelompok dan saling membantu, sehingga dapat mengembangkan keterampilan
bekerja sama, menghargai perbedaan, dan memecahkan konflik.

3. Tuliskan detail dari teknik pembelajaran yang Anda pilih sesuai dengan tabel
pemetaan dalam Ruang Kolaborasi. Sertakan lampiran/tautan yang diperlukan
(topik diskusi, artikel, skenario, kasus, dll)

KSE RUANG LINGKUP


KOMPETENSI Terintegrasi dalam 1. Teknik: Role Play Komunikasi Aktif
KESADARAN mata pelajaran 2. Penjelasan tentang apa yang dilakukan
SOSIAL guru: Setiap peserta didik dipersilakan
duduk berpasangan untuk kemudian saling
bergantian menyampaikan pendapat. Ajak
peserta didik merefkleksikan apa yang
mereka rasakan saat berbicara maupun
menjadi pendengar.
3. Penjelasan tentang apa yang dikatakan pada
peserta didik: “anak-anak, ayo kita duduk
berpasangan ya. Cari pasangannya masing-
masing. Siapa yang mau bercerita terlebih
dahulu? Nah jika temannya bercerita atau
menyampaikan pendapat maka
pasangannya mendengarkan ya. Setelah
temanmu selesai maka lakukanlah secra
bergantian ya. Lalu nanti jawab apa yang
kamu rasakan saat bercerita atau
berpendapat dari temanmu?”
4. Penjelasan tentang tujuan:
• Menumbuhkan sikap saling
menghargai. Agar tidak salah
memahami dan mengapresiasi
pengalaman orang lain.
• Menumbuhkan rasa empati
terhadap orang lain.
• Menumbuhkan sikap perhatian dan
peduli terhadap teman.

Selain dalam table di atas, ada juga Teknik Proses pembelajaran menggunakan metode diskusi
kelompok.

a. Teknik Proses pembelajaran menggunakan metode diskusi kelompok


b. Penjelasan apa yang dilakukan guru. Setelah guru melakukan profiling terhadap seluruh
siswa maka guru mengintruksikan kepada siswa untuk berkelompok.
c. Penjelasan tentang apa yang dikatakan pada peserta didik. Guru menjelaskan kepada
peserta didik untuk pembentukan kelompok dilakukan berdasarkan hasil profiling yaitu
dipetakan berdasarkan dengan minat, bakat, kemampuan dari setiap peserta didik sehingga
kelompok terbentuk atas dasar kebutuhan dari setiap siswanya. Guru memberikan materi
pembelajaran sesuai dengan hasil pemetaan awal pembelajaran seperti dilihat dari
kemampuan setiap siswa dalam menangkap dan memahami suatu informasi atau materi
dapat terlihat beberapa kecenderungan misalnya cenderung memiliki cara belajar
menggunakan gambar (visual), menggunakan suara (auditori dengan media music,
podcast), dengan sebuah gerakan dan praktik secara nyata dan langsung (kinestetik, role
playing/sosio drama, dsb), kemudian dengan menggunakan bantuan suara dan gambar akan
memudahkan dalam memahami suatu materi (audio visual dapat disajikan berupa video,
atau cuplikan film).
d. Penjelasan tentang tujuan. Tujuan dilakukannya pembelajaran secara berkelompok karena
Teknik ini dapat membantu siswa untuk berbicara dan mendengarkan pandangan orang
lain, sehingga dapat mengembangkan keterampilan berkomunikasi efektif, bekerja sama,
dan berempati.

4. Siapkan perangkat untuk mendokumentasikan kinerja peserta didik pada saat teknik
pembelajaran dilakukan. (Lembar refleksi diri, lembar observasi, daftar- periksa, dll).
A. Penilaian, Remedial, Pengayaan
1. Penilaian
a. Penilaian Sikap Spiritual dan Sosial
1) Teknik Penilaian : Observasi dan Jurnal
2) Instrumen Penilaian : Lembar Observasi dan Jurnal

PEDOMAN OBSERVASI SIKAP SPIRITUAL

Petunjuk:
Lembar ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta didik. Berilah tanda
cek (v) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik,
dengan kriteria sebagai berikut:

Skor 4, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan.


Skor 3, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak
melakukan.
Skor 2, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan.
Skor 1, apabila tidak pernah melakukan.
Nama Peserta didik : …………………………………
Kelas : …………………………………
Tanggal Pertemuan : …………………………………
Materi Pokok : …………………………………

No. Aspek Skor


Pengamatan 1 2 3 4
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianut.
2. Berdoa sebelum dan sesudah menjalankan sesuatu.
3. Memberi salam pada saat awal dan akhir presentasi
sesuai agama yang dianut.
4. Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai
bangsa Indonesia.
5. Memelihara hubungan baik dengan sesama umat
ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
6. Menghormati orang lain menjalankan ibadah sesuai
dengan agamanya.
7. Menjaga lingkungan hidup di sekitar rumah tempat
tinggal, sekolah, dan masyarakat.

Petunjuk Penskoran: Skor akhir menggunakan skala 1–4 Penghitungan skor akhir
menggunakan rumus:
Jumlah Perolehan
Skor Akhir
Skor x100
=
Skor Maksimal

PEDOMAN OBSERVASI SIKAP SOSIAL (TOLERAN)

Skor
No. Aspek
1 2 3 4
Pengamatan
1. Tidak menggangggu teman yang berbeda pendapat.
2. Menghormati teman yang berbeda suku, agama, ras,
budaya dan gender.
3. Menerima kesepakatan meskipun berbeda dengan
pendapatnya.
4. Dapat memaafkan kesalahan maupun kekurangan
orang lain.

Petunjuk Penskoran: Skor akhir menggunakan skala 1–4 Penghitungan skor akhir
menggunakan rumus:
Jumlah Perolehan Skor
Skor Akhir = x100
Skor Maksimal
PEDOMAN OBSERVASI SIKAP SOSIAL (JUJUR)

Nama Peserta didik : …………………………………


Kelas : …………………………………
Tanggal Pertemuan : …………………………………
Materi Pokok : …………………………………

No. Aspek Pengamatan Skor


1 2 3 4
1. Tidak menyontek dalam mengerjakan ujian.
2. Tidak menjadi plagiat dalam mengerjakan setiap tugas.
3. Mengemukakan perasaan terhadap sesuatu apa adanya.
4. Melaporkan barang yang ditemukan.
5. Melaporkan data atau informasi apa adanya.
6. Mengakui kesalahan atau kekurangan yang dimiliki.

Petunjuk Penskoran: Jumlah Perolehan Skor


Skor akhir menggunakan Skor Akhir = x100
Skor Maksimal
skala 1 –4 Penghitungan
skor akhir menggunakan
rumus:
JURNAL SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL

Kelas :
Materi Pokok :

Catatan
No. Hari/Tanggal Nama Butir Sikap
Perilaku
1.
2.

B. Penilaian Ketrampilan
1) Teknik : Presentasi dan Penyajian
2) Instrumen : Lembar penilaian unjuk kerja

PEDOMAN PENILAIAN PRESENTASI/PENYAJIAN


Petunjuk:
Instrument penilaian keterampilan ini berupa lembar penilaian
presentasi/penyajian. Instrument ini diisi oleh guru dan peserta didik yang
dinilai.
Lembar Pengamatan Aspek Keterampilan

Ketepatan Kejelasan Ketepatan Jumlah Skor


No. Nama Kelompok Jawaban Bahasa Argumentasi Maksimal
50 10 40 100
1
2
3
4
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL
FASE E-6 SEMESTER GENAP
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
SMA N 7 PADANG
Jl. Bunga Tanjung, Batipuh Panjang, Kec. Koto Tangah

A Komponen Layanan Informasi


B Bidang Layanan Pribadi-Sosial
C Topik / Tema Layanan Kerja Sama
D Fungsi Layanan Pemahaman dan Pengembangan
E Tujuan Umum
Peserta didik mampu memahami teamwork atau kerja sama
F Tujuan Khusus 1. Peserta didik mampu menjelaskan pengertian kerjasama.
2. Peserta didik mampu mengidentifikasi manfaat kerjasama
3. Peserta didik mampu mengemukakan bentuk-bentuk
kerjasama di lingkungan sekitar.
4. Peserta didik mampu memahami makna (Qs Al-Maidah
[5]:2) “Dan tolong-menolonglah kamu dalam
(mengerjakan) kebaikan dan takwa, dan jangan tolong-
menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.”

G Sasaran Layanan Kelas X. E6


H Materi Layanan 1) Pengertian Kerjasama
2) Manfaat Kerjasama
3) Tujuan Kerasama
4) Faktor yang mempengaruhi Kerjasama
I Waktu 2 x 45 Menit
https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20230213160957-569-
J Sumber Materi 912462/apa-yang-dimaksud-kerja-sama-ini-pengertian-manfaat-
dan-bentuknya
K Metode/Teknik Diskusi, Curah pendapat dan tanya jawab
L Media / Alat Proyektor, Power Point, Vidio, Gambar poster, Papan tulis
dan spidol
M Pelaksanaan
1. Tahap Awal /Pedahuluan
a. Pernyataan Tujuan 1. Guru BK/Konselor membuka dengan salam dan berdoa.
2. Membina hubungan baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking).
3. Menyampaikan tujuan-tujuan khusus yang akan dicapai.
b. Penjelasan tentang 1. Memberikan langkah-langkah kegiatan, tugas dan
langkah-langkah kegiatan tanggung jawab peserta didik
2. Kontrak layanan (kesepakatan layanan), hari ini kita akan
melakukan kegiatan selama 2 jam pelayanan, kita sepakat
akan melakukan dengan baik.
c. Mengarahkan kegiatan Guru BK/Konselor memberikan penjelasan tentang topik
(konsolidasi) yang akan dibicarakan
d. Tahap peralihan Guru BK/Konselor menanyakan kesiapan peserta didik
(Transisi) melaksanakan kegiatan, dan memulai ke tahap inti
2. Tahap Inti
a. Kegiatan peserta 1. Mengamati tayangan slide ppt (tulisan, gambar, video)
didik 2. Melakukan Brainstorming/curah pendapat
3. Mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
4. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian
kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian
sampai selesai.
b. Kegiatan Guru 1. Menayangkan media slide power point yang berhubungan
BK/Konselor dengan materi layanan
2. Mengajak peserta didik untuk brainstorming/curah
pendapat
3. Membagi kelas menjadi beberapa kelompok (6 kelompok)
4. Memberi tugas (untuk diskusi kelompok)
5. Menjelaskan cara mengerjakan tugas
6. Mengevaluasi hasil diskusi peserta didik
7. Membuat catatan-catatan observasi selama proses layanan
3. Tahap Penutup 1. Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan
2. Peserta didik merefleksi kegiatan dengan mengungkapkan
kemanfaatan dan kebermaknaan kegiatan secara lisan
3. Guru BK memberi penguatan dan rencana tindak lanjut
4. Guru BKmenutup kegiatan layanan dengan mengajak
peserta didik bersyukur/berdoa dan mengakhiri dengan
salam
N Evaluasi
1. EvaluasiProses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik
menuliskan dikertas yang sudah disiapkan.
2. Mengamati sikap peserta didik dalam mengikuti kegiatan
3. Mengamati cara peserta didik dalam menyampaikan
pendapat atau bertanya
4. Mengamati cara peserta didik memberikan penjelasan
terhadap pertanyaan guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi dengan instrumen yang sudah disiapkan, antara lain:
1. Evaluasi tentang suasana pertemuan dengan instrumen:
menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak
menyenangkan.
2. Evaluasi terhadap topik yang dibahas: sangat
penting/kurang penting/tidak penting
3. Evaluasi terhadap cara Guru BK/Konselor dalam
menyampaikan materi: mudah dipahami/tidak
mudah/sulit dipahami
4. Evaluasi terhadap kegiatan yang diikuti : menarik/kurang
menarik/tidak menarik untuk diikuti

Padang, 16 Mei 2023


Mengetahui,
Guru Pamong Guru BK

Dra. Khairina, Kons. Popy Novia Riza, S.Pd


NIP. 19670415 199303 2 005
KERJA SAMA

1. PENGERTIAN KERJA SAMA


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 704) kerjasama merupakan
sesuatu yang ditangani oleh beberapa pihak. Kerjasama adalah sebuah sikap mau
melakukan suatu pekerjaan secara bersama-sama tanpa melihat latar belakang orang yang
diajak bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan. Landsberger (2011) kerjasama atau
belajar bersama adalah proses berkelompok dimana anggotaanggotanya mendukung dan
saling mengandalkan untuk mencapai suatu hasil mufakat. Selain itu kemampuan
kerjasama mampu meningkatkan rasa percaya diri dan kemampuan berinteraksi, serta
melatih peserta didik beradaptasi dengan lingkungan baru.
Karakter kerjasama dapat ditanamkan, dilatih, dan dikembangkan melalui berbagai
cara, salah satu bentuknya melalui kegiatan pembelajaran. Kerjasama dalam pembelajaran
dapat dilakukan oleh dua peserta didik atau lebih yang saling berinteraksi, menggabungkan
tenaga, ide atau pendapat dalam waktu tertentu dalam mencapai tujuan pembelajaran
sebagai kepentingan bersama (Rukiyati, dkk, 2014).
Dalam dunia pendidikan, keterampilan kerjasama merupakan hal penting yang
harus dilaksanakan dalam pembelajaran. Kerjasama dapat mempercepat tujuan
pembelajaran, sebab pada dasarnya suatu komunitas belajar selalu lebih baik hasilnya dari
pada beberapa individu yang belajar sendiri-sendiri (Hamid, 2011: 66). Menurut Thomas
dan Johnson (2014: 164) kerjasama adalah pengelompokan yang terjadi di antara makhluk-
makhluk hidup yang kita kenal.
Ruang kelas suatu tempat yang sangat baik untuk membangun kemampuan
kelompok. Kerjasama dapat menghilangkan hambatan mental akibat terbatasnya
pengalaman dan cara pandang yang sempit. Jadi, akan lebih mungkin menemukan
kekuatan dan kelemahan diri, belajar untuk menghargai orang lain, mendengarkan dengan
pikiran terbuka, dan membangun persetujuan kerjasama. Dengan bekerjasama kelompok
kecil akan mampu mengatasi berbagai bentuk rintangan, bertindak mandiri dan dengan
penuh rasa tanggung jawab, mengandalkan bakat atau pemikiran setiap anggota kelompok,
mempercayai orang lain, mengeluarkan pendapat dan mengambil keputusan.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
kerjasama peserta didik dapat diartikan sebagai sebuah interaksi atau hubungan antara
peserta didik dengan peserta didik dan peserta didik dengan guru untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Hubungan saling menghargai, saling peduli, saling membantu, dan saling
memberikan dorongan akan membantu terlaksananya tujuan pembelajaran tercapai.
Tujuan pembelajaran tersebut meliputi perubahan tingkah laku, penambahan pemahaman,
dan penyerapan ilmu pengetahuan.

2. MANFAAT KERJA SAMA


Saputra dan Rudyanto (2005: 53) mengatakan bahwa manfaat pembelajaran
kerjasama adalah:
a. mampu mengembangkan aspek moralitas dan interaksi sosial peserta didik karena
melalui kerjasama peserta didik memperoleh kesempatan yang lebih besar untuk
berinteraksi dengan peserta didik lain.
b. Mempersiapkan peserta didik untuk belajar bagaimana mendapatkan berbagai
pengetahuan dan informasi sendiri, baik guru, teman, bahan pelajaran, atau sumber
belajar yang lain.
c. Meningkatkan kemampuan peserta didik untuk bekerjasama dengan orang lain dalam
sebuah kelompok.
d. Membentuk pribadi yang terbuka dan menerima perbedaan yang terjadi.
e. Membiasakan peserta didik untuk selalu aktif dan kreatif dalam mengembangkan
analisisnya.

Harsanto (2007: 44) memiliki pandangan bahwa kerjasama peserta didik dapat
terlihat dari belajar bersama dalam kelompok. Belajar bersama dalam kelompok akan
memberikan beberapa manfaat. Manfaat tersebut mengindikasikan adanya prinsip
kerjasama. Manfaat dari adanya belajar bersama dalam kelompok antara lain:
a. Belajar bersama dalam kelompok akan menanamkan pemahaman untuk saling
membantu
b. Belajar bersama akan membentuk kekompakan dan keakraban.
c. Belajar bersama akan meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan menyelesaikan
konflik.
d. Belajar bersama akan meningkatkan kemampuan akademik dan sikap positif terhadap
sekolah.
e. Belajar bersama akan mengurangi aspek negatif kompetisi.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
manfaat kerjasama menunjukkan adanya kesepakatan antara dua orang atau lebih yang
saling menguntungkan dan memberi kontribusi atau peran yang sesuai dengan kekuatan
dan potensi masing-masing pihak, sehingga keuntungan atau kerugian yang dicapai bersifat
proporsional, artinya sesuai dengan peran dan kekuatan masing-masing pihak.

3. TUJUAN KERJA SAMA


Menurut Maasawet (2010) tujuan dari bekerjasama ialah dapat mengembangkan
tingkat pemikiran yang tinggi, keterampilan komunikasi yang penting, meningkatkan
minat, percaya diri, kesadaran bersosial dan sikap toleransi terhadap perbedaan individu.
Dalam kerjasama, kita memiliki kesempatan mengungkapkan gagasan, mendengarkan
pendapat orang lain, serta bersama-sama membangun pengertian, menjadi sangat penting
dalam belajar karena memiliki unsur yang berguna menantang pemikiran dan
meningkatkan harga diri seseorang.
Menurut Damayanti dan Modjiono (2009: 61) menerangkan bahwa tujuan
kerjasama sebagai berikut:
a. Untuk mengembangkan berpikir kritis dalam menyelesaikan masalah.
b. Mengembangkan kemampuan bersosialisasi dan komunikasi
c. Menumbuhkan rasa percaya diri terhadap kemampuan peserta didik.
d. Untuk dapat memahami dan menghargai satu sama lain antar teman.
Dari pejelasan di atas, pembelajaran kerjasama bermaksud untuk memudahkan
peserta didik mengerjakan tugas secara bersama-sama dan memudahkan peserta didik
menghadapi permasalahan dalam pembelajaran.

4. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KERJA SAMA


Saputra dan Rudyanto (2005: 41) menerangkan bahwa pencapaian kerjasama
menurut persyaratan tertentu yang dipenuhi oleh anggota yang terlibat, syarat-syarat
tersebut adalah:
a. Kepentingan yang sama
Kerjasama akan terbentuk apabila kepentingan yang sama ingin dicapai oleh semua
anggota. Kepentingan yang sama tidak hanya menyangkut aspek materi mungkin juga
aspek non materi seperti aspek moral, rohani, dan batiniah.
b. Keadilan
Kerjasama harus didasari oleh prinsip keadilan, artinya setiap orang yang ikut
bekerjasama memperoleh imbalan yang sesuai dengan kontribusinya dalam
pelaksanaan suatu kegiatan kerjasama.
c. Saling pengertian
Kerjasama harus dilandasi oleh keinginan untuk mengerti dan memahami kepentingan
dari orang-orang yang terlibat dalam kegiatan bersama itu. Pengertian ini akan
merangsang timbulnya kerjasama atas dasar saling pengertian.
d. Tujuan yang sama
Menetapkan memiliki tujuan yang sama untuk semua orang tidak selalu mudah, karena
hampir setiap orang terikat dalam suatu kelompok didasari oleh kepentingan sendiri
yang ingin dicapai oleh keberhasilan kelompok. Tujuan khusus harus dapat
mengantisipasi kepentingan individual yang tergabung dalam kelompok sosial.
Kerjasama akan terbentuk apabila semua orang memiliki tujuan serupa tentang hal yang
ingin dicapai.
e. Saling membantu
Kerjasama merupakan dasar akan keberhasilan dalam pencapaian tujuan. Hal ini akan
lebih mudah terjadi, jika tiap orang dalam kelompok bersedia untuk saling membantu
teman sesama kelompok jika diperlukan.
f. Saling melayani
Kerjasama untuk saling melayani merupakan unsur yang mempercepat terjadinya suatu
kerjasama. Jika ada anggota yang hanya ingin dilayani dan tidak bersedia melayani
kepentingan orang lain, maka akibatnya akan terjadi kecacatan distribusi kegiatan.
g. Tanggung jawab
Kerjasama adalah merupakan perwujudan tanggung jawab dari tiap orang yang terlibat
dalam kelompok. Jika ada suatu anggota yang tidak bertanggung jawab, biasanya akan
mempengaruhi pencapaian tujuan atau kegiatan kelompok.
h. Penghargaan
Seseorang akan merasa bahagia jika mendapatkan penghargaan atas kegiatan yang
dilakukannya. Penghargaan ini dapat berupa penghargaan dalam wujud rasa hormat,
atau dalam bentuk yang nyata, misalnya materi atau penghargaan tertulis. Hal yang
sangat penting dalam kerjasama adalah keinginan untuk saling menghargai sesama
anggota kelompok.
i. Toleransi
Kerjasama kelompok adalah gabungan kerja dari tiap orang yang terlibat dalam
kelompok sosial. Cara kerja tiap orang tidak sama. Ada yang cepat ada yang lambat.
Ada yang serius dan ada yang kurang serius. Unsur toleransi penting untuk melandasi
kapan suatu kegiatan akan diselesaikan.

Menurut Setiyanti (2012: 63) ada beberapa hal yang dapat mendukung terjalinnya
kerjasama, tetapi juga ada beberapa hal yang dapat mengganggu kerja sama. Agar terjalin
kerjasama yang mantap dalam suatu kelompok, sehingga mampu memecahkan masalah
yang sedang dihadapi, ada beberapa hal yang dapat mendukung terjalinnya kerjasama
tersebut, antara lain :
a. Masing-masing peserta didik harus sadar dan mengakui kemampuan masing-masing.
b. Masing-masing peserta didik harus mengerti dan memahami akan masalah yang
dihadapi.
c. Masing-masing peserta didik yang bekerjasama perlu berkomunikasi.
d. Peserta didik yang bekerjasama perlu mengerti kesulitan dan kelemahan antar anggota
kelompok yang lain.
e. Perlu adanya pengaturan, yaitu koordinasi yang mantap.
f. Adanya keterbukaan dan kepercayaan.
g. Melibatkan anggota kelompok yang lain.

Sedangkan hal-hal yang dapat mengganggu kerja sama kelompok antara lain:
a. Ada peserta didik yang selalu bersikap menyerahkan pekerjaan kepada orang lain dan
tidak bersedia bertanggung jawab.
b. Ada peserta didik yang bersedia menampung semua kerjaan meskipun jelas tidak
mampu mengerjakan.
c. Tidak bersedia memberikan sebagian dari kemampuannya untuk membantu peserta
didik lain, atau memberi bantuan tetapi tidak sesuai dengan kebutuhan dan masalah
yang dihadapi oleh peserta didik lain, hanya tekun dengan pekerjaannya sendiri.
d. Cepat puas dengan hasil pekerjaannya sendiri, sehingga tidak memperhatikan dan tidak
menaruh perhatian pada peserta didik lain yang masih bekerja.
e. Menutup diri dan bersikap maha tahu serta tidak percaya kemampuan anggota
kelompok lain, sehingga tidak mau minta pendapat atau bantuan anggota kelompok
lain.
Berdasarkan sumber data di atas pada bagian faktor-faktor yang mempengaruhi kerjasama,
peneliti mengambil beberapa poin yang dijadikan indikator yaitu tujuan yang sama,
pembagian tugas, tangung jawab, toleransi, saling membantu, dan saling pengertian.

You might also like