You are on page 1of 3

PEMBELAJARAN PAI DALAM MENCEGAH FAHAM EKSTREMISME SISWA DI SMK

TERPADU

AL-URWATUL WUSTHA TASIKMALAYA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Remaja yang secara psikologis dihadapkan pada pencarian jati dirinya memang sangat
sensitif terhadap Ekstremisme. Selama proses ini, mereka sering mengalami keintiman
berdasarkan dedikasi, pengorbanan, dan kompromi, yang memungkinkan mereka untuk menaruh
kepercayaan penuh pada seseorang yang menjadi mentor atau idola mereka. Ekstremisme masih
menjadi ancaman bersama karena paham tersebut bisa menyasar semua orang, tidak terkecuali
kalangan pelajar. Masyarakat diharapkan selalu waspada dan bersama-sama menangkal paham
terlarang tersebut demi melindungi generasi muda yang merupakan penerus bangsa. Para Pelaku
Ekstremisme biasanya menggunakan banyak narasi saat merekrut remaja dan pelajar, seperti:
Menghidupkan kembali konsep Negara Islam di Indonesia dengan membongkar ketidakadilan
kebijakan pemerintah dan pembangunan nasional. mengekspresikan kemarahan pada peristiwa
sejarah; merayakan tokoh-tokoh kekerasan sebagai pahlawan; menanamkan doktrin agama yang
fanatik, intoleran dan eksklusif serta kecenderungan garis keras; menganggapnya sebagai solusi.
Amatlah miris jika para pelajar terseret arus Ekstremisme karena masa depan Indonesia ada
di pundak mereka. Jangan sampai generasi muda berubah jadi kader muda teroris yang di
pikirannya hanya jihad dan khilafah.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa yang menjadi faktor munculnya faham Ekstremisme ?
b. Bagaimana cara menangkal faham Ekstremisme ?
c. Bagaimana cara menangkal faham Ekstremisme dilingkungan sekolah ?
d. Apa yang harus dilaukan oleh Guru PAI dalam menangkal faham Ekstremisme?
1.3 Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah dipaparkan diatas,
maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana cara menangkal faham
ekstremisme di lingkungan sekolah?
1.4 Tujuan
Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan diatas, maka tujuan penelitian ini secara umum
untuk mengetahui bagaimana cara menangkal faham Ekstremisme di lingkungan sekolah.

1.5 Manfaat
Bagi Guru bermanfaat untuk mengetahui bagaimana cara menangkal faham Ekstremisme di
sekolah.
Bagi siswa bermanfaat agar mereka mengetahui bagaimana bahaya faham Ekstremisme

BAB II

LANDASAN TEORITIS

2.1 Landasan Teori

Ekstremisme adalah istilah yang mungkin cukup sering terdengar beberapa waktu ini.
Namun, masih banyak orang yang belum terlalu memahami maknanya. Padahal, memahami apa
itu ekstremisme sangat penting untuk setiap orang agar terhindar dari bahayanya.
Istilah ekstremisme sering kali dikaitkan dengan pandangan politik dan agama. Sering kali
paham atau ideologi ini melampaui batas kebiasaan dalam membela atau menuntut sesuatu.
Ekstremisme ini identik juga dengan adanya kekerasan.
Ekstremisme adalah tindakan menganut paham ekstrem berdasarkan pandangan agama,
politik, dan sebagainya. Ideologi ini dianggap berada jauh di luar sikap masyarakat pada
umumnya. Ekstremisme kerap disamakan dengan radikalisme, padahal keduanya berbeda.
Saat ini, ekstremisme adalah istilah yang banyak dipakai dalam esensi politik atau agama.
Ekstremisme adalah istilah yang merujuk kepada ideologi yang dianggap (oleh yang
menggunakan istilah ini atau beberapa orang yang mematuhi konsensus sosial) berada jauh di
luar sikap masyarakat pada umumnya. Namun, ekstremisme juga dipakai dalam diskursus
ekonomi.
(https://www.liputan6.com/hot/read/4731451/ekstremisme-adalah-tindakan-menganut-paham-
ekstrem-ini-bedanya-dengan-radikalisme#google_vignette)
Dilihat dari sejarahnya, ekstremisme pertama kali meningkat pada masa pasca kemerdekaan dan
pasca reformasi. Sekitar tahun 1950-an, terjadi operasi atas nama agama di bawah bendera Darul
Islam (DI) yang dipimpin oleh Kartoswiryo. Sekitar tahun 1976, kelompok jihadis komando
meledakkan tempat ibadah tersebut. Setahun kemudian, Front Pembebasan Islam Indonesia
melakukan hal yang sama. Pada tahun 1978, kelompok Pola Perjuangan Revolusioner Islam
melakukan banyak serangan teroris, memperburuk situasi.
(https://www.gramedia.com/literasi/Ekstremisme/)
Dalam konteks gerakan ekstremisme Islam, sebenarnya ada beberapa teori yang dapat
menjelaskan;
1. Ketidakmampuan umat Islam menghadapi arus modernisme yang mereka yakini semakin
memojokkan mereka.
2. Kecenderungan gerakan ekstremis ini didasarkan pada solidaritas antarumat beragama.
3. Mereka percaya bahwa hanya hukum Tuhan yang pantas dan pantas diterapkan pada seluruh
sistem yang ada di muka bumi ini. 4. Karena banyak fenomena serius seperti ketidakadilan,
ketimpangan sosial, dan korupsi dalam situasi Indonesia, gerakan ekstremis ini tidak lagi
mempercayai pemerintah.
(https://www.nu.or.id/opini/faktor-faktor-ekstremismedan-upaya-menangkalnya-jHD5a)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan kajian pustaka

You might also like