Professional Documents
Culture Documents
Pembelajaran Pai Dalam Mencegah Faham Ekstremisme Siswa Di SMK Terpadu
Pembelajaran Pai Dalam Mencegah Faham Ekstremisme Siswa Di SMK Terpadu
TERPADU
BAB I
PENDAHULUAN
1.5 Manfaat
Bagi Guru bermanfaat untuk mengetahui bagaimana cara menangkal faham Ekstremisme di
sekolah.
Bagi siswa bermanfaat agar mereka mengetahui bagaimana bahaya faham Ekstremisme
BAB II
LANDASAN TEORITIS
Ekstremisme adalah istilah yang mungkin cukup sering terdengar beberapa waktu ini.
Namun, masih banyak orang yang belum terlalu memahami maknanya. Padahal, memahami apa
itu ekstremisme sangat penting untuk setiap orang agar terhindar dari bahayanya.
Istilah ekstremisme sering kali dikaitkan dengan pandangan politik dan agama. Sering kali
paham atau ideologi ini melampaui batas kebiasaan dalam membela atau menuntut sesuatu.
Ekstremisme ini identik juga dengan adanya kekerasan.
Ekstremisme adalah tindakan menganut paham ekstrem berdasarkan pandangan agama,
politik, dan sebagainya. Ideologi ini dianggap berada jauh di luar sikap masyarakat pada
umumnya. Ekstremisme kerap disamakan dengan radikalisme, padahal keduanya berbeda.
Saat ini, ekstremisme adalah istilah yang banyak dipakai dalam esensi politik atau agama.
Ekstremisme adalah istilah yang merujuk kepada ideologi yang dianggap (oleh yang
menggunakan istilah ini atau beberapa orang yang mematuhi konsensus sosial) berada jauh di
luar sikap masyarakat pada umumnya. Namun, ekstremisme juga dipakai dalam diskursus
ekonomi.
(https://www.liputan6.com/hot/read/4731451/ekstremisme-adalah-tindakan-menganut-paham-
ekstrem-ini-bedanya-dengan-radikalisme#google_vignette)
Dilihat dari sejarahnya, ekstremisme pertama kali meningkat pada masa pasca kemerdekaan dan
pasca reformasi. Sekitar tahun 1950-an, terjadi operasi atas nama agama di bawah bendera Darul
Islam (DI) yang dipimpin oleh Kartoswiryo. Sekitar tahun 1976, kelompok jihadis komando
meledakkan tempat ibadah tersebut. Setahun kemudian, Front Pembebasan Islam Indonesia
melakukan hal yang sama. Pada tahun 1978, kelompok Pola Perjuangan Revolusioner Islam
melakukan banyak serangan teroris, memperburuk situasi.
(https://www.gramedia.com/literasi/Ekstremisme/)
Dalam konteks gerakan ekstremisme Islam, sebenarnya ada beberapa teori yang dapat
menjelaskan;
1. Ketidakmampuan umat Islam menghadapi arus modernisme yang mereka yakini semakin
memojokkan mereka.
2. Kecenderungan gerakan ekstremis ini didasarkan pada solidaritas antarumat beragama.
3. Mereka percaya bahwa hanya hukum Tuhan yang pantas dan pantas diterapkan pada seluruh
sistem yang ada di muka bumi ini. 4. Karena banyak fenomena serius seperti ketidakadilan,
ketimpangan sosial, dan korupsi dalam situasi Indonesia, gerakan ekstremis ini tidak lagi
mempercayai pemerintah.
(https://www.nu.or.id/opini/faktor-faktor-ekstremismedan-upaya-menangkalnya-jHD5a)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan kajian pustaka