You are on page 1of 50

Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakar

Departemen Kesehatan Republik Indonesia


Tahun 2006
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Tujuan Dan Manfaat
C. Pengertian
D. Ruang Lingkup

BAB II MEKANISME PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS

BAB III TAHAP PENYUSUNAN PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS

A. Tahap Persiapan
B. Analisis Situasi
C. Tahap Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK)
D. Tahap Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)

BAB IV DUKUNGAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DALAM PROSES


PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS

BAB V PENUTUP
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Puskesmas adalah Unit Pelaksanaan Teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab terhadap pembangunan
Kesehatan di wilayah kerjanya. Puskesmas berperan menyelenggarakan
upaya Kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar memperoleh derajat
Kesehatan yang optimal. Dengan demikian Puskesmas berfungsi sebagai
pusat penggerak pembangunan berwawasan Kesehatan, pusat
pemberdayaan keluarga dan masyarakat serta pusat pelayanan
Kesehatan strata pertama

Upaya Kesehatan diselenggarakan di Puskesmas terdiri dari Upaya


Kesehatan Wajib dan Upaya Kesehatan Pengembangan. Upaya
Kesehatan Wajib merupakan upaya Kesehatan yang di laksanakan oleh
seluruh Puskesmas di Indonesia. Upaya ini memberikan daya ungkit
paling besar terhadap keberhasilan pembangunan Kesehatan melalui
peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), serta merupakan
kesepakatan global maupun nasional.

Yang termasuk dalam Upaya Kesehatan Wajib adalah Promosi


Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Ibu Anak dan Keluarga
Berencana, Perbaikan Gizi Masyarakat, Pencegahan dan Pemberantasan
Penyakit Menular serta Pengobatan. Sedangkan Upaya Kesehatan
Pengembangan adalah upaua kesehatan yang ditetapkan berdasarkan
permasalahan Kesehatan yang di temukan di masyarakat setempat serta
di sesuaikan dengan kemampuan Puskesmas.
Upaya Kesehatan Pengembangan di tetapkan bersama Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dengan mempertimbangkan masukan dari masyarakat
melalui perwakilan masyarakat dalam bentuk Badan Penyantun
Puskesmas/Konsil Kesehatan Kecamatan (bagi yang sudah di bentuk).
Apabila Puskesmas belum mampu menyelenggarakannya, tetapi telah
menjadi kebutuhan masyarakat, maka Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota wajib menyelenggarakannya. Upaya Kesehatan
Pengembangan, antara lain :
- Upaya Kesehatan Sekolah
- Upaya Kesehatan Olahraga
- Upaya Kesehatan Kerja
- Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
- Upaya Kesehatan Jiwa
- Upaya Kesehatan Mata
- Upaya Kesehatan Lanjut Usia
- Pembinaan Pengobatan Tradisional
- Perawatan Kesehatan Masyarakat dan sebagainnya.

Upaya laboratorium (medis dan Kesehatan masyarakat) dan upaya


pencatatan-pelaporan tidak termasuk pilihan karena merupakan
pelayanan penunjang dari setiap Upaya Kesehatan Wajib dan Upaya
Kesehatan Pengembangan Puskesmas. Adapun perawatan Kesehatan
masyarakat merupakan bagian integral dari berbagai upaya pelayanan
yang ada, sehingga diharapkan pelayanan Puskesmas bersifat
menyeluruh.

Upaya Kesehatan Pengembangan Puskesmas dapat pula bersifat upaya


inovasi, yakni upaya lain diluar upaya Puskesmas tersebut di atas yang
sesuai dengan kebutuhan.

Dalam upaya menyelenggarakan Kesehatan wajib dan upaya Kesehatan


pengembangan harus menerapkan azas penyenggaraan Puskesmas
secara terpadu yaitu azas pertanggung jawaban wilayah, pemberdayaan
masyarakat, keterpaduan dan rujukan.

Agar upaya Kesehatan terselenggara secara optimal, maka Puskesmas


harus melaksanakan manajemen dengan baik. Manajemen Puskesmas
adalah rangkaian kegiatan yang di laksanakan secara sistematik untuk
menghasilkan luaran Puskesmas secara efektif dan efisien. Manajemen
Puskesmas tersebut terdiri perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian
serta pengawasan dan pertanggung jawaban. Seluruh kegiatan di atas
merupakan satu kesatuan yang saling terkait dan kesinambungan.

Perencanaan tingkat Puskesmas disusun untuk mengatasi masalah


Kesehatan yang ada di wilayah kerjanya, baik upaya Kesehatan wajib,
upaya Kesehatan pengembangan maupun upaya Kesehatan
penunjangan. Perencanaan ini di susun untuk kebutuhan satu tahun
agar Puskesmas mampu melaksanakan secara efisien, efektif dan dapat
dipertanggung jawabkan. Diharapkan buku ini dapat digunakan sebagai
salah satu pedoman dalam penyusunan perencanaan di Puskesmas.

B. Tujuan Dan Manfaat


1. Tujuan
a. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan kemampuan manajemen di Puskesmas
dalam penyusun perencanaan kegiatan tahunan berdasarkan
fungsi dan azas penyelenggaraannya.
b. Tujuan Khusu
1) Tersusunnya Rencaran Usulan Kegiatan (RUK)
Puskesmas untuk tahun berikutnya dalam upaya mengatasi
masalah atau Sebagian masalah Kesehatan masyarakat.
2) Tersusunannya Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)
setelah diterimanya alokasi sumber daya untuk kegiatan
tahun berjalan dari berbagai sumber.
2. MANFAAT
a. Perencanaan dapat memperikan petunjuk untuk
menyelenggarakan upaya Kesehatan secara efektif dan efisien
demi mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
b. Perencanaan memudahkan pengawasan dan pertanggung
jawaban.
c. Perencanaan dapat mempertimbangkan hambatan, dukungan dan
potensi yang ada.
C. PENGERTIAN
Perencanaan adalah suatu proses kegiatan yang urut yang harus
dilakukan untuk mengatasi permasalahan dam rangka mencapai tujuan
yang telah di tentukan dengan memanfaatkan sumber daya yang
tersedia secara berhasil guna dan berdaya guna.

Perencanaan Tingkat Puskesmas di artikan sebagai proses penyusunan


rencana kegiatan Puskesmas pada tahun yang akan datang yang
dilakukan secara sistematis untuk mengatasi masalah atau Sebagian
masalah Kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.

D. RUANG LINGKUP
Perencanaan Tingkat Puskesmas mencakup semua kegiatan yang
termasuk dalam Upaya Kesehatan Wajib, Upaya Kesehatan
Pengembangan dan Upaya Kesehatan Penunjangan. Perencanaan ini
disusun oleh Puskesmas sebagai Rencana Tahunan Puskesmas yang
dibiayai oleh Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat, serta sumber daya
lainnya.

Perencanaan Tingkat Puskesmas disusun melalui 4 tahap yaitu :


1. Tahap Persiapan
2. Tahap Analisa Situasi
3. Tahap Penyusunan Rencana Usulan kegiatan
4. Tahap Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan
BAB II
MEKANISME
PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS

Langkah pertama dalam mekanisme perencanaan tingkat puskesmas


adalah dengan Menyusun rencana usulan kegiatan yang meliputi
usulan kegiatan wajib dan usulan kegiatan pengembangan.

Penyusun Rencana Usulan kegiatan Puskesmas harus


memperhatikan berbagai kebijakan yang berlaku baik secara global,
nasional maupun daerah sesuai dengan hasil kajian data dan
informasi yang tersedia di Puskesmas. Puskesmas perlu
mempertimbangkan masukan dari masyarakat melalui Konsil
Kesehatan Kecamatan/Badan Penyantun Puskesmas. Rencana
Usulan Kegiatan harus dilengkapi pula dengan usulan pembiayaan
untuk kebutuhan rutin, sarana, prasarana, dan operasional
Puskesmas. RUK yang di susun merupakan RUK tahun mendatang
(H+1). Penyusun RUK tersebut di susun pada bulan Januari tahun
berjalan (H) berdasarkan hasil kajian pencapaian kegiatan tahun
sebelumnya (H-1), dan di harapkan proses penyusunan RUK telah
selesai dilaksanakan di Puskesmas pada akhir bulan Januari tahun
berlajan (H).

Rencana Kegiatan Usulan yang telah di susun dibahas di Dinas


Kesehatan Kabupaten/Kota, diajukan ke Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota melalui Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Selanjutnya RUK Puskesmas yang terangkum dalam Usulan Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota akan diajukan ke DPRD untuk
memperoleh peersetujuan pembiayaan dan dukungan politis.

Setelah mendapat persetujuan dari DPRD, selanjutnya di serahkan


ke Puskesmas melalui Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Berdasarkan alokasi biaya yang telah di setujui tersebut, Puskesmas
menyusun Rencana Pelaksanaan Kegiatan. Sumber pembiayaan
Puskesmas selain dari Anggaran Daerah (DAU) adalah dari Pusat dan
pinjaman/bantuan luar negeri yang di alokasikan melalui Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota. RPK disusun dengan melakukan
penyesuaian dan tetap mempertimbangkan masukan dari
masyarakat. Penyesuaian ini dilakukan, oleh karena RPK yang
disusun adalah persetujuan atas RUK tahun yang lalu (H-1), alokasi
yang diterima tidak selalu sesuai dengan yang di usulkan, adanya
perubahan sasaran kegiatan, tambahan anggaran (selain DAU) dan
lain-lainnya. Penyusunan RPK dilaksanakan pada bulan Januari
tahun berjalan, dalam forum lokakarya Mini yang pertama.

Untuk memudahkan pemahaman terhadap mekanisme Perencanaan


Tingkat Puskesmas, dapat dilihat pada alur berikut ini :

PENYANDANG
PEMDA KABUPATEN / KOTA
DANA LAIN

DINAS KESEHATAN

USAHA
KESEHATAN
WAJIB USULAN
RUK RENCANA
KEGIATAN
RPK TAHUNAN
H+1 YG TELAH
USAHA PUSKESMAS
DISETUJUI
KESEHATAN
PENGEMBANGAN JANUARI H
JANUARI H+1
MASYARAKAT

KONSILKESEHATAN KECAMATAN / BADAN PNYANTUN


PUSKESMAS
BAB III
TAHAP PENYUSUNAN
PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS

Penyusunan Perencanaan Tingkat Puskesmas dilakukan melalui 4


tahap sebagai berikut :

A. TAHAP PERSIAPAN
Tahap ini mempersiapkan staf Puskesmas yang terlibat dalam
proses penyusunan Perencanaan Tingkat Puskesmas agar
memperoleh kesamaan pandagan dan pengetahuan untuk
melaksanakan tahap-tahap perencanaan. Tahap ini dilakukan
dengan cara :
1. Kepala Puskesmas membentuk Tim Penyusun Perencaan
Tingkat Puskesmas yang anggotanya terdiri dari staf Pukesmas.
2. Kepala Puskesmas menjelaskan tentang pedoman Perencanaan
Tingkat Puskesmas kepada tim agar dapat memahami
pedoman tersebut demi keberhasilan penyusunan Perencanaan
Tingkat Puskesmas.
3. Puskesmas mempelajari kebijakan dan pengarahan yang telah
ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Dinas
Kesehatan Provinsi dan Departemen Kesehatan.

B. TAHAP ANALISIS SITUASI


Tahap Ini Dimaksudkan Untuk Memperoleh Informasi Mengenai
Keadaan Dan Permasalahan Yang Di Hadapi Puskesmas melalui
proses analisis terhadap data yang dikumpulkan. Tim yang telah
disusun oleh Kepala Puskesmas melakukan pengumpulan data.
Ada 2 kelompok data yang perlu dikumpulkan yaitu Data Umum
dan Data Khusus.
 Data Umum :
a) Peta Wilayah Kerja serta Fasilitas Pelayanan (Format-1)
Data Wilayah mencangkup luas wilayah, jumlah
desa/dusun/RT/RW/jarak desa dengan Puskesmas, waktu
tempuh ke Puskesmas. Data ini dapat diperoleh di Kantor
Kelurahan/Desa atau Kantor Kecamatan.
b) Data Sumber Daya
Data Sumber Daya Puskesmas (termasuk Puskesmas
Pembantu dan Bidan di Desa, mancakup :
1) Ketenagaan (Format-2a)
2) Obat dan bahan habis pakai (Format-2b)
3) Peralatan (Format-2c)
4) Sumber pembiayaan yang berasal dari Pemerintah

(Pusat dan Daerah), masyarakat, dan sumber lainnya


(Format-2d)

5) Sarana dan prasarana, antara lain gedung, rumah dinas,


komputer, mesin tik, meubelair, kendaraan (Format 2-e)
c) Data Peran Serta Masyarakat (Format-3)
Data ini mencakup jumlah Posyandu, kader, dukun bayi
dan tokoh masyarakat.
d) Data Penduduk dan Sasaran Program (Format-4)
Data Penduduk dan Sasaran Program mencakup : jumlah
penduduk seluruhnya berdasarkan jenis kelamin, kelompok
umur (sesuai sasaran program), sosio ekomoni pekerjaan,
Pendidikan, keluarga miskin (persentase di tiap
desa/kelurahan). Data ini dapat diperoleh di kantor
kelurahan/Desa, Kantor Kecamatan, dan data estimasi
sasaran di Dinas Kesehatan Kabupate/Kota.
e) Data Sekolah (Format-5)
Data sekolah dapat diperoleh dari dinas Pendidikan
setempat,
Mencakup jenis sekolah yang ada, jumlah siswa, klasifikasi
sekolah UKS, jumlah dokter kecil, jumlah guru UKS, dll.
f) Data Kesehatan Lingkungan Wilayah Kerja Puskesmas
(Format-6)
Data Kesehatan Lingkungan mencakup rumah sehat,
tempat pembuatan makanan/minuman, tempat-tempat
umum, tempat pembuangan sampah, sarana air bersih,
jamban keluarga dan system pembuangan air limbah.

 Data Khusus (hasil penilaian kinerja Puskesmas)


a) Status Kesehatan terdiri dari :
 Data kematian (Format-7)
 Kunjungan kesakitan (Format-8)
 Pola penyakit yaitu 10 penyakit terbesar yang di
temukan (Format-9)
b) Kejadian Luar Biasa (Format-10), dapat dilihat pada
laporan W1(Simpus)
c) Cakupan Program Pelayanan Kesehatan 1 tahun terakhir di
tiap Desa/Kelurahan, dapat dilihat dari Laporan Penilaian
Kinerja Puskesmas (Format-11)
d) Hasil survei (bila ada), dapat dilakukan sendiri oleh
Puskesmas atau pihak lain (Format-12)

C. TAHAP PENYUSUNAN RENCANA USULAN KEGIATAN (RUK)


Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK), dilaksanakan
dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan berjuan untuk
mempertahankan kegiatan yang sudah dicapai pada periode
sebelumnya dan memperbaiki program yang masih
bermasalah.
b. Menyusun Rencana Kegiatan baru yang disesuaikan dengan
kondisi Kesehatan di wilayah tersebut dan kemampuan
Puskesmas.

Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan ini terdiri dari 2


langkah, yaitu Analisa Masalah dan Penyusunan Rencana
Usulan Kegiatan.
1. Analisa Masalah
Analisa masalah dapat dilakukan melalui kesepakatan
kelompok Tim Penyusun Rencana Tingkat Puskesmas dan
Konsil Kesehatan Kecamatan/Badan Penyantun Puskesmas
melalui tahap :
a) Identifikasi Masalah
Maslah adalah kesenjangan antara harapan dan
kenyataan. Identifiksi masalah dilaksanakan dengan
membuat daftar masalah yang dikelompokan menurut
jenis program, cakupan, mutu, ketersediaan sumber
daya.

Contoh table identifikasi masalah

No Program Target Pencapaian Masalah


1.
2.
3.
4.
5.
Dst

b) Menetapkan Urutan Prioritas Pasalah


Mengingat adanya keterbatasana kemampuan mengatasi
masalah secara sekaligus, ketidak ketersediaan teknologi
atau adanya keterkaitan satu masalah dengan masalah
lainnya, maka perlu dipilih maslah prioritas dengan jalan
kesepakatan tim. Bila tidak dicapai kesepakatan dapat di
tempuh dengan menggunakan kriteria lain. Dalam
penetapan urutan prioritas masalah dapat
mempergunakan berbagai macam metode seperti kriteria
matriks, MCUA, Hanlon, CARL, dsb. Penetapan
penggunaan metode tersebut di serahkan kepada
masing-masing Puskesmas.

Contoh kriteria matriks.


Masing-masing kriteria di tetapkan dengan nilai 1-5.

Nilai semakin besar jika tingkat urgensinya sangat


mendesak, atau tingkat perkembangan dan tingkat
keseriusan semakin memprihatinkan apabila tidak
diatasi. Kemudian kalikan tingkat urgensi (U) dengan
tingkat perkembangan (G) dan tingkat keseriusan (S).

Prioritas masalah diurutkan berdasarkan hasil perkalian


yang paling besar dari ketiga hal tersebut dan disusun
dalam bentuk matriks.

Masalah Masalah Masalah Masalah Masalah


1 2 3 4
kriteria
Tingkat Urgensi (U)

Tingkat Keseriusan (S)


Tingkat Perkembangan (G)

UXSXG

Penggunaan kriteria penilaian tidak harus terpaku pada


Contoh diatas, akan tetapi dapat disesuaikan dengan
tingkat pemahaman petugas, situasi dan kondisi
setempat.

c) Rumusan Masalah
Hal ini mencakup apa masalahnya, siapa yang terkena
masalahnya, berapa besar masalahnya, kapan masalah
itu terjadi dan bila mana masalah itu terjadi
(What, Who, When, Where, and How).
d) Memcari akar penyebab masalah
Mencari akar masalah dapat dilakukan antara lain
dengan menggunakan metode :
1) Diagram sebab akibat dari Ishikawa (disebut juga
diagram tulang ikan karena digambarkan membentuk
tulang ikan.
2) Pohon masalah (problem trees)

Kemungkinan penyebab masalah dapat berasal dari :


1) Input (sumber daya) : jenis dan jumlah alat, obat,
tenaga serta prosedur kerja manajemen alat, obat
dan dana.
2) Proses (Pelaksana Kegiatan) : frekwensi
kepatuhan pelayanan medis dan non medis.
3) Lingkungan.
Kategori yang dapat dilakukan antara lain :

1) Man, ,money, material, methode


2) Apa, bagaimana, mengapa, dimana

Penyebab masalah agar dikonfirmasi dengan sumber


data primer (survey) dan data sekunder yaitu SP2TP
(kartu pasien, buku register, LPLPO,dsb) ataupun data
lainnya.

Contoh :

1. Mencari penyebab masalah dengan menggunakan


diagram sebab akibat dari Ishikawa (fishbone).
Masalah :
Cakupan persalinan tenaga Kesehatan rendah.
Langkah-langkah :
 Tuliskan “masalah” pada bagian kepala ikan.
 Buat garis horizontal dengan anak panah
menunjuk ke arah kepala ikan.
 Tetapkan kategori utama dari penyebab.
 Buat garis dengan anak panah menunjuk
kearah garis horizontal.
 Lakukan “brainstorming” (curah pendapat)
dan fokuskan pada masing-masing ketegori.
 Setelah dianggap cukup, dengan cara yang
sama lakukan untuk kategori utama yang
lain.
 Untuk masing-masing, kemungkinan
penyebab, coba membuat daftar sub
penyebab dan letakan pada cabang yang
lebih kecil.
 Setelah semua ide/pendapat dicacat,
lakukan klarifikasi (data) untuk
menghilangkan duplikasi, ketidak sesuaian
dengan masalah, dll.

Yang perlu diperhatikan :


 Fishbone diagram hanya menggambarkan
tentang kemungkinan suatu penyebab,
bukan fakta/penyebab yang sesunguhnya,
untuk itu di perlukan pengumpulan data
untuk memastikannya.
 Efek (masalah) perlu didentifikasi dan
dipahami dengan jelas sehingga tidak terjadi
keraguan dalam mencari kemungkinan
penyebabnya.
 Alat ini merupakan cara terbaik untuk
mengidentifikasi kemungkinan penyebab
secara terfokus sehingga dapat dihindari
kemungkinan terlewatnya penyebab yang
penting yang mungkin terjadi.
 Pastikan bahwa setiap anggota tim dapat
terlibat secara penuh dalam proses
penyusunan fishbone diagram tersebut.

Diagram sebab akibat dari Ishikawa (fishbone) :

Manusia Metode
Sarana Dana Lingkngan
2. Mencari penyebab masalah dengan menggunakan “
pohon masalah ( problem trees )
Langkah-langkah :
 Tuliskan masalah pada kotak di pohon
masalah
 Buat garis panah vertical menuju kotak
tersebut
 Tetapkan kategori utama dari penyebab dan
tuliskan pada kotak dibawahnya dengan
arah panah menuju ke kotak masalah
 Lakukan “ brainstorming “ ( curah pendapat )
dan fokuskan pada masing-masing masalah
 Setelah dianggap cukup, dengan cara yang
sama lakukan untuk kategori utama yang
lain
 Untuk masing-masing kemungkinan
penyebab, coba membuat daftar sub
penyebab dan letakkan pada kotak yang ada
dibawahnya
 Setelah semua pendapat tercatat, lakukan
klarifikasi data untuk menghilangkan
duplikasi, yang tidak sesuai dengan masalah,
dll.

Pohon masalah ( problem trees )

Metode Manusia Sarana Dana Lingkungan

e) Menetapkan cara-cara pemecahan masalah

Untuk menetapkan cara pemecahan masalah dapat


dilakukan dengan kesepakan diantara anggota tim. Bila
tidak terjadi kesepakatan dapat digunakan kriteria
matriks. Untuk itu harus dicari alternatif pemecahan
masalah.

Contoh table pemecahan masalah

Alternatif Pemecaha
Penyebab
NO Perioritas Masalah Pemecahan n Masalah Keterangan
Masalah
Masalah Terpilih
1
2
3
4
5
6
dst
BRAINSTORMING ( Curah pendapat )

Adalah suatu metode untuk dapat membangkitkan ide/gagasan/pendapat


tentang suatu topik atau masalah tertentu dari setiap anggota tim dalam
periode waktu yang singkat dan bebas dari kritik.

a. Mamfaat dari brainstorming adalah untuk :


1). Memdapatkan ide/pendapat/gagasan sebanyak-banyaknya
2). Pengembangan kreatifitas berfikir dari anggota tim
3). Memamacu keterlibatan semua peserta ( anggota tim )

b. Tipe :
1). Terstruktur, tiap anggota tim menyampaikan ide/gagasan bergiliran
2). Tidak terstrukture, tiap peserta yang mempunyai ide/gagasan dapat
langsung menyampaikannya.

c. Langkah-langkah :

1). Tetapkan suatu topik / masalah sejelas mungkin


2). Beri waktu beberapa saat kepada anggota untuk memahamidan
memikirkannya
3). Tetapkan waktu yang akan digunakan untuk curah pendapat,
misalnya 30 – 45 menit.
4). Anggota tim menyampaikan ide/gagasan/pendapat ( secara
terdtruktur atau tidak terstruktur )
5). Apabila terdapat beberapa anggota yang mendominasi, gunakan
curah pendapat terstruktur sehingga semua anggota mendapat
kesempatan ,yang sama. Bila yang dipilh secara terstruktur, anggota
yang tidak menyampaikan pendapat pada gilirannya harus
mengucapkan “ pass “ dan kesempatan diberikan kepada anggota
berikutnya.
6). Beri dorongan/rangsangan agar anggota berani
memberikan/mengajukan pendapat
7). Selama brainstorming berjalan, tidak dibernakan menanggapi
pendapat anggota yang sedang berbicara. Bila ini terjadi, pimpinan
siding harus segera menegur dengan mengatakan “ no comment please “
8). Tuliskan setiap ide/gagasan itu pada flipchart / papan tulis
sehingga dapat dilihat oleh seluruh anggota.
9). Teruskan brainstorming sampai batas watu yang ditetapkan habis.
10). Lakukan klarafikasi, hilangkan sesuatu yang menyimpang dari
kotak atau duplikasi yang terjadi.
11). Buat list pendek yang sangat dekat / berhubungan dengan topik
yang sedang dibahas.

2. peyusunan Rencana Usulan Kegiatan ( RUK )


Penyusun Rencana Usulan Kegiatan meliputi upaya Kesehatan wajib,
Kesehatan pengembangan dan upaya Kesehatan penunjang, yang
meliputi :
a) Kegiatan tahun yang akan datang (meliputi kegiatan rutin,
sarana/prasarana, operasional dan program hasil analisis
masalah)
b) Kebutuhan Sumber Daya berdasarkan ketersediaan sumber daya
yang ada pada tahun sekarang
c) Rekapitulasi Rencana Usulan Kegiatan dan sumber daya yang di
butuhkan ke dalam Format RUK Puskesmas.

Rencana Usulan Kegiatan disusun dalam bentuk matkris dengan


memperhatikan berbagai kebijakan yang berlaku, baik
kesepakatan global, nasional, maupun daerah sesuai dengan
masalah yang ada sebagai hasil kajian data dan informasi yang
tersedia di Puskesmas.
2.1 Rencana Usulan Kegiatan Upaya Kesehatan Wajib
a) Menyusun Rencana Usulan Kegiatan Upaya Kesehatan
Wajib ke dalam matkris

Matriks Rencana Usulan Kegiatan Upaya Kesehatan Wajib

No Upaya Kegiatan Tujuan Sasaran Target Kebutuhan Sumber Indikator Sumber


Kesehatan Daya keberhasil Pembi-
yaan
Dana Alat Tenaga
1. Prom. Kes
2. Kes. Lingk
3. KIA & KB
4. Gizi Masy
5. P2M
6. Pengobatan

Catatan :

 Kegiaan diisi dengan kegiata dari paket program yang di usulkan dalam
upaya mencapai tujuan program.
 Tujuan diisi dengan tujuan dari setiap tujuan program
 Sasaran adalah jumlah populasi atau area di wilayah kerja yang akan di
cakup dalam kegiatan
 Target adalah jumlah bagian dari sasaran/area yang akan diberikan
pelayanan oleh Puskesmas dihitung berdasarkan faktor koreksi kondisi
geografis, jumlah sumber daya dan target pasar serta pencapaian tahun
lalu
 Besar biaya mengacu pada peraturan daerah yang ada
 Sumber pembiayaan dapat berasal dari pemerintah, swasta, masyarakat
atau pendapatan fungsional Puskesmas.
b) Mengajukan Rencana Usulan Kegiatan Upaya Kesehatan
Wajib
Rencana Usulan Kegiatan Upaya Kesehatan Wajib
diajukan ke Dinas Kesehatan kabupaten/kota untuk
mendapat pembahasan pembiayaan. Apabila sumber
pembiayaan berasal dari non pemerintah maka
diusulkan kepada institusi yang bersangkutan

c) Waktu Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan


Jadwal Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan
dilaksanakan dengan memperhatikan siklus
perencanaan Kabupaten/Kota, yaitu jadwal pembahasan
yang dilakukan Kabupaten/Kota sehingga RUK tersebut
harus sudah selesai atau sudah diterima oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota sebelum dilakukan
pembahsan, demikian pula dengan Rencana Usulan
Kegiatan untuk mitra kerja Puskesmas.
2.2 Rencana Usulan Kegiatan Upaya Kesehatan Pengembangan
a) Identifikasi Upaya Kesehatan Pengembangan
Telah disebutkan bahwa Upaya Kesehatan
Pengembangan dapat dipilih dari daftar upaya Kesehatan
puskesmas yang telah ada atau dapat berupa inovasi
yang dikembangkan sesuai dengan permasalahan
Kesehatan yang terjadi di wilayah kerja Puskesmas.

Apabila Puskesmas mempunyai kemampuan, identifikasi


masalah dapat dilakukan Bersama masyarakat (Konsil,
Kesehatan Kecamatan/Badan Penyantun Puskesmas)
melalui pengumpulan data secara langsung di lapangan
(Survey Mawas Diri).
Tetapi apabila kemampuan tersebut tidak dimiliki oleh
Puskesmas, maka indentifikasi dilakukan melalui
Kesepakatan kelompok (Delbecq Technique) oleh
petugaas Puskesmas dengan melibatkan Konsil
Kesehatan Kecamatan/Badan Penyantun Puskesmas
(lihat Langkah analisis masalah).

Dari hasil indentifikasi ini kemungkinan akan muncul


usulan Puskesmas yang sangat beragam. Dengan
pertimbangan konsil sumber daya yang ada, baik tenaga,
sarana maupun biaya, maka perlu dibuat penyusunan
prioritas

Apabila puskesmas belum mampu menyelenggarakan


upaya Kesehatan pengembangan tersebut tetapi telah
menjadi kebutuhan masyarakat setempat maka dinas
Kesehatan kabupaten/kota yang wajib
menyelenggarakannya.

Catatan :

Survey Mawas diri adalah kegiatan pengumpulan data untuk mengenali keadaan
dan masalah yang dihadapi, serta potensi yang dimiliki untuk mengatasi masalah
tersebut. Tahapannya dimulai dari pengumpulan data primer dan data sekunder,
pengolahan dan penyajian data masalah dan potensi yang ada.
Delbecq Technique adalah perumusan dan identifikasi potensi melalui sekelompok
orang yang memahami masalah tersebut. Tahapan pelaksanaanya dimulai dengan
membentuk tim, menyusun daftar masalah, menetapkan kriteria penilaian masalah
dan menetapkan urutan prioritas masalah berdasarkan kriteria penilaian
b) Menyusun Rencana Usulan Kegiatan Upaya Kesehatan
Pengembangan ke dalam matriks.

Matriks Rencana Usulan Kegiatan Upaya Kesehatan Pengembangan

No Upaya kegiatan Tujuan Sasaran Target Kebutuhan Indikator Sumber


Kesehatan Sumberdaya keberhasilan pembiayaan
dana alat tenaga
1.

2.

3.

4.

5.

6.

c) Merencanakan Usulan Rencana Kegiatan Upaya


Kesehatan Pengembangan
Rencana Usulan Kegiatan Upaya Kesehatan
Pengembangan diajukan ke Dins Kesehatan
Kabupaten/Kota Bersama-sama dengan Upaya
Kesehatan Wajib untuk pembahasan lebih lanjut.
Rencana Usulan Kgiatan ini juga dapat diajukan
pembiayaannya kepada pihak non Pemerintah.
Puskesmas dapat melibatkan potensi yang ada
diwilayahnya untuk ikut serta dalam pembiayaan
tersebut. Pengalangan dana dapat dilakukan kepada
masyarakat, perusahaan, swasta atau LSM melalui
advokasi dan sosialisasi rencana kegiatan yang telah
disusun dengan didukung oleh data yang telah diolah,
sehingga dapat dipahami oleh masyarakat dan mitra
kerja Puskesmas.

Potensinya lainnya dapat juga berasal dari pendapatan fungsional Puskesmas


atau sumber pembiayaan lainnya.

D. TAHAP PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN


Tahap penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan baik untuk
upaya Kesehatan wajib, upaya Kesehatan pengembangan, upaya
Kesehatan penunjang maupun upaya inovasi dilaksanakan
Bersama, terpadu dan terintegrasi. Hal ini sesuai dengan azas
penyelenggaraan puskesmas yaitu keterpaduan.

Lngkah-langkah penyusunan RPK adalah :

a. Mempelajari alokasi kegiatan dan biaya yang sudah disetuji


b. Membandingkan alokasi yang sudah disetujui dengan Rencana Usulan
Kegiatan ( RUK ) yang diusulkan dan situasi pada saat penyusunan
RPK.
c. Menyusun rancangan awal, rincian dan volume kegiatan yang akan
dilaksanakan serta sumber daya pendukung menurut bulan dan lokasi
pelaksanaan
d. Mengadakan Lokakarya mini tahunan untuk membahas kesepakatan
RPK.
e. Membuat RPK yang telah disusun dalam bentuk matriks

Contoh Rencana Pelaksana Kegiatan (RPK) Puskesmas………. Tahun ………

N Upaya Kegiata Sasara Targe Volume Rincian Lokasi Tenaga Jadwa Biay
o Keseha n n t Kegiata Pelaksanaa Pelaksanaa Pelaksan l a
n n n a
1. PromKes

2. Kes Ling

3. KIA & KB

4. Perb Gizi
5. P3M

6. Pengobata
n

7. ……………

TAHAP PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS :

DATA L
UMUM
O

K
Penyusunan RUK
PENGUMPULAN A
PROSES  Usaha Kes. Wajib Penyusunan
PERSIAPAN DATA RPK K
 Usaha Kes.
Pengembangan A

R
DATA KHUSUS Y
( penilaian kinerja
Puskesmas ) A

I
Tahapan Tahap Tahap penyusunan Tahap
persiapan Analisa data N
BAB IV RUK penyusunan
RPK I
DUKUNGAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN / KOTA
DALAM PROSES PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS

Di tingkat kabupaten/kota, dinas Kesehatan bertangggung jawab atas


kelancaran dan keberhasilan proses dan kegiatan perencanaan dan kegiatan
di Kabupaten/Kota, dalam hal ini termasuk Perencanaaan Tingkat Puskesmas
(PTP). Perencanaan tingkat Puskesmas juga harus dapat mengakomodasikan
hasil diskusi pembangunan tingkat desa dan tingkat kecamatan.

Dukungan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dalam proses perencanaan


tingkat Puskesmas adalah sebagai berikut :
1. Mengajukan ke Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota agar diterbitkan
Surat Edaran Bupati/Wali Kota tentang Pedoman Perencanaan Tingkat
Puskesmas dan di informasikan ke seluruh Puskesmas serta semua
instansi Kesehatan maupun non Kesehatan yang terkait dengan
penyelenggaraan pelayanan Kesehatan.
2. Melakukan advokasi kepada Pemerintah Daerah agar proses
perencanaan,pembahasan dan persetujuan terhadap rencana usulan
kegiatan dapat diselenggarakan tepat waktu, dan selanjutnya
Puskesmas dapat melaksanakan kegiatan sesuai jadwal.
3. Pemberiaan tanda penghargaan kepada Puskesmas yang telah
melaksanakan Perencanaan Tingkat Puskesmas dengan baik dan
kepada instansi non Kesehatan yang telah memberikan peran aktif
dalam penyelenggaraan pelayanan Kesehatan dasar.
4. Meningkatkan kerja sama lintas sektor dalam proses Perencanaan
Tingkat Puskesmas melalui forum resmi, seperti rapat tim perencanaan
Kesehatan Kabupaten/Kota maupun kegiatan lainnya dalam rangkaian
proses Perencanaan Tingkat Puskesmas. Dalam hal ini dapat di tempuh
dengan membentuk Tim Perencanaan Kesehatan Tingkat
Kabupatenn/Kota yang beranggotakan lintas program dan lintas sektor.
5. Menyusun petunjuk teknis tat cara penyusunan Perencanaan Tingkat
Puskesmas yang memuat :
a. Kebijakan pelaksanaan pembangunan Kesehatan tahunan
kabupaten/kota, termasuk ketentuan prioritas upaya Kesehatan
untuk wilayah Kabupaten/Kota yang bersangkutan.
b. Perkiraan terget cakupan tahunan masing-masing program dan
Puskesmas, termasuk ketentuan-ketetuan pokok untuk pelayanan
Kesehatan swadaya masyarakat.
c. Ketentuan-ketentuan tentang sumber daya (tenaga, peralatan dan
pembiayaan)
6. Superviksi dan bimbingan teknis
a. Melakukan pelatihan bagi staf Puskesmas dalam mengenal dan
penguasaan Pedoman Perencanaan Tingkat Puskesmas serta
berbagai kebijakan pelaksanaan pembangunan Kesehatan di
Kabupate/Kota.
b. Melakukan bimbingan teknis dalam proses penyusunan Perencaaan
Tingkat Puskesmas, untuk, :
1) Memberikan penjelasna atas petunjuk teknis Penyusunan
Perencanaan Tingkat Puskesmas sebagai maasukan terhadap
rencana usulan kegiatan puskesmas yang sedang disusun dan
saran-saran perbaikan/umpan balik yang diperlukan.
2) Membantu kemajuan kegiatan penyusunan Perencanaan Tingkat
Puskesma, agar setiap puskesmas dapat menyelesaikan penyusu-
nan Rencana Usulan Kegiatan secara tepat waktu.
c. Supervisi dan bimbingan teknis dilakukan terpadu dengan
melibatkan sektor non Kesehatan yang terkait.

7. Menyusun rencana tahunan Kesehatan kabupaten/kota dengan proses


sebagai berikut :
a. Menyusun Pra-Rencana Tahunan Kesehatan Kabupaten/Kota
berdasarkan hasil supervisi dan bimbingan teknis penyusun Rencana
Usulan Kegiatan Puskesmas.
b. Melaksanakan pertemuan/pembahasan perencanaan Kesehatan
kabupaten/kota dengan membahas Rencana Usulan Kegiatan
Puskesmas.
c. Menyusun rancangan Rencana Tahunan Kesehatan Kabupaten/Kota
berdasarkan Pra-Rencana Tahunan Kesehatan Kabupaten/Kota dan
hasil Konsultasi Rencana Usulan Kegiatan Puskesmas. Rancangan
Rencana Tahunan ini dibahas dalam Pra-Rakorbang Kabupaten/Kota
yang melibatkan sektor non Kesehatan yang terkait.
d. Menyusun dan menyampaikan Rencana Tahunan Kesehatan
Kabupaten/Kota kepada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota untuk
dibahas dalam Rakorbang Tingkat Kabupaten/Kota.
8. Menyusun Rencana Operasional
a. Rencana Operasional disusun secara terpadu dengan memperhatikan
secara seksama semua kegiatan yang dibiayai dari berbagai sumber
(DAU,DAK, APBD)
b. Rencana Operasional disusun dengan memperhatikan Rencana
Usulan Kegiatan Puskesmas yang sudah diakomodasikan dalam
Rencana Tahunan Kabupaten/Kota dengan mengikut sertakan
Puskesmas dalam proses penyusunannya. Dengan demikian, alokasi
kegiatan dan sumber pembiayaan untuk setiap Puskesmas telah
termuat dalam Rencana Operasional ini.

BAB V
PENUTUP

Buku pedoman perencanaan tingkat Puskesmas ini diharapkan dapat


digunakan sebagai salah satu pegangan dalam penyusunan dan pembinaan
perencanaan tingkat Puskesmas di daerah.

Dengan demikian Puskesmas dapat diharapkan mampu menyusun rencana


kegiatan tahunannya secara optimal berdasarkan besarnya masalah yang
dihadapi dan kemampuan sumber daya yang ada, dengan tetap
mengembangkan dan membina peran serta masyarakat dalam upaya
peningkatan derajat Kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.

No. Dokumen :
Revisi :
SOP
Tgl. Berlaku :
LOGO
Halaman :
Instansi/fktp

PERENCANAAN DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT


PERTAMA PUSKESMAS ……..

1. Pengertian Suatu proses kegiatan yang urut yang harus dilakukan


untuk mengatasi permasalahan dalam rangka mencapai
tujuan yang telah ditentukan dengan memamfaatkan
sumberdaya yang tersedia secara berhasil guna dan
berdaya guna.

Menyusun perencanaan kegiatan tahunan berdasarkan


fungsi dan azas penyelenggarannya, yaitu :
2. Tujuan  Tersusunnya RUK
 Tersusunnya RPK + Alokasi sumberdaya

Surat Keputusan Nomor : 001 Tahun 2021 tentang


3. Kebijakan
Perencanaan Puskesmas Tingkat Pertama dan Penetapan
Tim Perencanaan Puskesmas …………….. Tahun 2021

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016


4. Referensi tentang Pedoman Manajemen Puskesmas

a. Tahap Persiapan
* Membentuk Tim Penyusun Perencanaan oleh Kapus,
terdiri dari staf Puskesmas
* Pengarahan Kapus tentang Pedoman Perencanaan
dan kebijakan yang telah ditetapka
b. Tahap Analisa situasi
Tahap analisis bertujuan untuk memperoleh
informasi mengenai keadaan dan permasalahan
yang dihadapi puskesmas melalui proses analisis
terhadap dataumum dan data khusus wilayah
kerjanya.
c. Tahap penyusunan RUK
Tahap penyusunan RUK diawali dengan Analisa
5. Langkah- masalah melalui proses identifikasi , rumusan
langkah masalah , mencari akar penyebab masalah , dan
( Prosedur menetapkan cara-cara pemecahan masalah
) melalui curah pendapatan ( Brain Storming ). Tahap
penyusunan RUK merupakan tahap
penetapan cara carapemecahan masalah menjadi
suatu kesatuan yang diusulkan dan berbagai
sumber dana , mencakup upaya kesehatan wajib,
pengembangan dan penunjang serba semua
kegitan operasional.
d. Tahap penyusunan RPK
Tahap penyusunan RPK dilaksanakan setelah
adanya alokasi biaya yang disetujui , tahap ini
dilakukan dalam bentuk kegiatan Lokakarya mini
tahunan untuk membahas dan menyepakati RPK
pada tahun berjalan.
TAHAP ANALISA SITUASI
PERSIAPAN
Data umum dan khusus

6. Diagram TAHAP PENYUSUNAN RUK >


alir Upata Kesehatan Wajib >
Upaya Kesehatan Pengembangan

1. Kepala Puskesmas
2. Ka. Tata Usaha
7. Unit
3. PJ ADMEN
Terkait
4. PJ UKM
5. PJ UKP

KEPUTUSAN
KEPALA UPTD. PUSKESMAS ………………..
NOMOR : 002 TAHUN : 2022
TENTANG
PENETAPAN TIM PERENCANAAN UPTD. PUSKESMAS ……………….
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA UPTD. PUSKESMAS ………….. ,
Menimbang : a. bahwa Puskesmas adalah Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama yang menyediakan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat;
b. bahwa agar pelayanan Kesehatan Puskesmas dapat
dilaksanakan dengan baik perlu dilakukan
perencanaan yang disusun berdasarkan analisis
kebutuhan masyarakat dan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
c. bahwa berdasarkan pertembangan sebagaimana yang
dimaksud dalam huruf a dan b, maka perlu
penetapan Keputusan Kepala Puskesmas …. Tentang
Penetapan Tim Perencanaan Puskesmas …..
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan;
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 36
Tahun 2016 tentang Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2015
tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama,
Tempat Praktik Mandiri Dokter, Tempat Praktik
Mandiri Dokter Gigi;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39 Tahun 2016
tentang Pedoman penyelenggaraan PIS-PK;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016
tentang Manajemen Puskesmas;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 48 Tahun 2017
tentang Pedoman perencanaan dan penyelenggaraan
bidang Kesehatan;
7. Peraturan Menteri Kesehata Nomor 43 Tahun 2019
tentang Puskesmas Kesehatan Masyarakat;
MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPTD. PUSKESMAS ….. TENTANG


PENETAPAN TIM PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS …
KESATU Menyusun Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana
: Pelaksanaan Kegiatan dengan memamfaatkan sumberdaya
yg tersedia secara berhasil guna dan berdaya guna.
KEDUA : Melaksanakan proses kegiatan penyusunan dilakukan
secara urut untuk mengatasi permasalahan dalam rangka
mencapai tujuan yang telah ditentukan.
KETIGA : Melaksanakan proses kegiatan penyususnan melalui 4
( empat ) tahap :
1. Tahap persiapan
2. Tahap analisis situasi
3. Tahap penyusunan RUK
4. Tahap penyusunan RPK
KEEMPAT Memperhatikan Kebijakan dan pengarahan yg telah
: ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota ,
Propinsi , dan Departemen Kesehatan.
KELIMA : Keputusan Pimpinan FKTP ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.

Ditetapkan di : ………………….
Pada tanggal : ………………
2022
KEPALA UPTD. PUSKESMAS ……

Nama Pimpinan FKTP


Lampiran

Keputusan Kepala UPT. Puskesmas ………………

Nomor : 002 TAHUN 2022

Tentang : Penetapan Tim Perencanaan Tingkat Puskesmas


………

Susunan Tim Perencanaan Puskesmas ………………

KEPALA UPTD. PUSKESMAS

……………..

Nama pimpinan FKTF

Susunan Tim Perencanaan Puskesmas :

JABATAN DALAM
NO NAMA JABATA KETERANGAN
TIM
Kepala puskesmas Penanggung
1.
Jawab
2. Ka.TU Ketua
3. Penanggung Jawab Admen Anggota
4. Penanggung Jawab UKM Anggota
5. Penanggung Jawab UKP Anggota
6. Penanggung Jawab Mutu Anggota
7. Penanggung Jawab KSP Anggota
8. Penanggung Jawab PPI Anggota
9. Penanggung Jawab Pustu Anggota
10. Penanggung Jawab Pusling Anggota
11. Bendahara BOK Anggota
12. Bendahara JKN Anggota
Catatan :

BISA PAKAI NAMA ORANGNYA ATAU SEPERTI DIATAS , KALAU PAKAI NAMA ORANG ,
BILA ADA MUTASI , HARUS GANTI

DOKUMEN BUKTI HARAPAN DAN KEBUTUHAN MASYARAKAT

SMD DAN MMD atau FGD


SMD dan MMD
 Pra SMD Sosialisasi rencana kegiatan
SMD, sumber dana BOK ,
dokumen bukti
UMPAN/UANG, NOTULEN +
dokumentasi foto , peserta
Lurah/Kader , RW , Kader ,
TOMA
 Pelaksanaan SMD Sampel yg sdh ditetapkan
( 10% x jlh KK ) , Kuesioner ,
jadwal pelaksanaan
 IDENTIFIKASI dan ANALISIS Dibuat laporannya
hasil kegiatan
 Pelaksanaan MMD Sumberdana
Desa/Kelurahan , tempat di
Desa/Kelurahan ,
dokumentasi pertemuan
UMPAN + NOTULEN ,
dokumentasi foto
 Pelaksanaan Hasil MMD dibawa ke
MUSREMBANGDES/KEL Pertemuan MUSREMBANG ,
UMPAN/UANG + NOTULEN +
dokumentasi foto

Semua diatas HARUS TERAKOMODIR di RUK dan RPK

RENTRA 5 TAHUNAN PUSKESMAS

IDENTIFIKASI MASALAH :

No Program Target Pencapaian Masalah


1.
2.
3.
4.
5.
Dst

MENENTUKAN URUTAN PERIORITAS MASALAH

Masalah Masalah Masalah Masalah Masalah


1 2 3 4
Kriteria
Tingkat Urgensi (U)
Tingkat Keseriusan (S)

Tingkat Perkembangan (G)

UXSXG

RUMUSAN MASALAH :

Hal ini mencakup apa masalahnya, siapa yang terkena


masalahnya, berapa besar masalahnya, kapan masalah
itu terjadi dan bila mana masalah itu terjadi
(What, Who, When, Where, and How).

MENCARI AKAR PENYEBAB MASALAH :

Diagram sebab akibat dari Ishikawa (disebut juga


diagram tulang ikan karena digambarkan membentuk
tulang ikan.

Langkah-langkah :
 Tuliskan “masalah” pada bagian kepala ikan.
 Buat garis horizontal dengan anak panah
menunjuk ke arah kepala ikan.
 Tetapkan kategori utama dari penyebab.
 Buat garis dengan anak panah menunjuk
kearah garis horizontal.
 Lakukan “brainstorming” (curah pendapat)
dan fokuskan pada masing-masing ketegori.
 Setelah dianggap cukup, dengan cara yang
sama lakukan untuk kategori utama yang
lain.
 Untuk masing-masing, kemungkinan
penyebab, coba membuat daftar sub
penyebab dan letakan pada cabang yang
lebih kecil.
 Setelah semua ide/pendapat dicacat,
lakukan klarifikasi (data) untuk
menghilangkan duplikasi, ketidak sesuaian
dengan masalah, dll.
Yang perlu diperhatikan :
 Fishbone diagram hanya menggambarkan
tentang kemungkinan suatu penyebab,
bukan fakta/penyebab yang sesunguhnya,
untuk itu di perlukan pengumpulan data
untuk memastikannya.
 Efek (masalah) perlu didentifikasi dan
dipahami dengan jelas sehingga tidak terjadi
keraguan dalam mencari kemungkinan
penyebabnya.
 Alat ini merupakan cara terbaik untuk
mengidentifikasi kemungkinan penyebab
secara terfokus sehingga dapat dihindari
kemungkinan terlewatnya penyebab yang
penting yang mungkin terjadi.
 Pastikan bahwa setiap anggota tim dapat
terlibat secara penuh dalam proses
penyusunan fishbone diagram tersebut.

Diagram sebab akibat dari Ishikawa (fishbone) :

MANUSIA METODA
MAN
SARANA
MAN LINGKUNGAN DANA
MAN MAN

MENETAPKAN CARA-CARA PEMECAHAN MASALAH :

Untuk menetapkan cara pemecahan masalah dapat


dilakukan dengan kesepakan diantara anggota tim. Bila
tidak terjadi kesepakatan dapat digunakan kriteria
matriks. Untuk itu harus dicari alternatif pemecahan
masalah.

Alternatif Pemecaha
Penyebab
NO Perioritas Masalah Pemecahan n Masalah Keterangan
Masalah
Masalah Terpilih
1
2
3
4
5
6
dst

Matriks Rencana Usulan Kegiatan Upaya Kesehatan Wajib

RUK WAJIB
No Upaya Kegiatan Tujuan Sasaran Target Kebutuhan Sumber Indikator Sumber
Kesehatan Daya keberhasil Pembi-
yaan
Dana Alat Tenaga
1. Prom. Kes
2. Kes. Lingk
3. KIA & KB
4. Gizi Masy
5. P2M
6. Pengobatan

Matriks Rencana Usulan Kegiatan Upaya Kesehatan Pengembangan

RUK PENGEMBANGA

No Upaya kegiatan Tujuan Sasaran Target Kebutuhan Indikator Sumber


Kesehatan Sumberdaya keberhasilan pembiayaan
dana alat tenaga
1.

2.

3.

4.

5.

6.

RPK
N Upaya Kegiata Sasara Targe Volume Rincian Lokasi Tenaga Jadwa Biay
o Keseha n n t Kegiata Pelaksanaa Pelaksanaa Pelaksan l a
n n n a
1. PromKes

2. Kes Ling

3. KIA & KB

4. Perb Gizi

5. P3M

6. Pengobata
n

7. ……………

KEPUTUSAN
KEPALA UPTD. PUSKESMAS ………………..
NOMOR : 003 TAHUN : 2022
TENTANG
PENETAPAN JENIS JENIS PELAYANAN UPTD. PUSKESMAS
……………….
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA UPTD. PUSKESMAS ………….. ,

Menimbang : a. bahwa Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh


Puskesmas ditetapkan sesuai dengan Peraturan
Perundangan dan Pedoman dari Kementerian
Kesehatan untuk memenuhi kebutuhan dan harapan
masyarakat;
b. bahwa Jenis-jenis yang disediakan berdasarkan
perioritas dan atas dasar hasil analisis kebutuhan
masyarakat;
c. berdasarkan pertimbangan huruf a dan b diatas,
maka perlu penetapan Keputusan UPTD. Puskesmas
……..tentang Penetapan Jenis-jenis pelayanan di
Puskesmas ……..
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29
Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25
Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36
Tahun 2009 tentang Kesehatan;
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36
Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan;
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38
Tahun 2014 tentang Keperawatan;
6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun
2019 tentang Kebidanan;
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 36
Tahun 2016 tentang Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 2
Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal;
9. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72
Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional;
10.Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 11 Tahun
2020 tentang Penetapan Kegawat Daruratan Kesehatan
Masyarakat, kemudian diperbaharui dengan Keputusan
Presiden Nomor 12 Tahu 2020 tentangP enetapan
Bencana Non Alam Penyebaran Covid-19 sebagai Bencana
Nasional;
11.Peraturan Menteri Kesehatan Nomor :
741/MENKES/PER/VII/2008 tentang Standar Pelayanan
Minimal bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;
12.Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2015
tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat
Praktik Mandiri Dokter, dan Tempat Praktik Mandiri
Dokter Gigi;
13.Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2016
tentang Standar Pelayanan Minimal;
14.Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016
tentang Manajemen Puskesmas;
15.Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;

MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPTD. PUSKESMAS ……TENTANG
PENETAPAN JENIS-JENIS PELAYANAN DI PUSKESMAS
…..
KESATU : Penetapan Jenis-jenis pelayanan dibuat atas dasar hasil
analisis kebutuhan masyarakat.
KEDUA : Tim Perencanaan Puskemas membahas analisis kebutuhan
masyarakat serta melibatkan Lintas Program dan Lintas
Sektor terkait.
KETIGA : Keputusan Pimpinan FKTP ini mulai berlaku pada tanggal
ditetatapkan.

Ditetapkan di : ………………………

Pada tanggal : ………………………


KEPALA UPTD. PUSKESMAS ………..

Nama pimpinan FKTP

Lampiran

Keputusan Kepala UPT. Puskesmas ………………

Nomor : 003 TAHUN 2021

Tentang : Penetapan Jenis Jenis Pelayanan di UPTD. Puskesmas

…………………………

KEPALA UPTD. PUSKESMAS

……………..

Nama pimpinan FKTF


Lampiran :

JENIS-JENIS PELAYANAN DI UPTD. PUSKESMAS ……………

I. JENIS PELAYANAN UPAYA KESEHATAN PERORANGAN


A. Jenis-Jenis Pelayanan Dalam Gedung

NO JENIS PELAYANAN
1. Skrining awal
2. Poli UMUM
a. Pelayanan Kesehatan Umum
b. Surat Keterangan : Sehat , Bebas Buta Warna dan Bebas
Narkoba
c. Rujukan : Sesuai Indikasi Medis
d. Plolanis : Program Pengelolalan Penyakit Kronis
e. Pelayanan Calon Jemaah Haji
3. Poli Gigi
a. Konsultasi Kesehatan Gigi dan Mulut
b. Tumpatan gigi Dewasa dan gigi Sulung/Anak
c. Pencabutan gigi Dewasa dan gigi Sulung/Anak
d. Pembersihan Karang Gigi
e. Rujukan : Sesuai Indikasi Medis
4. Poli KIA dan KB
a. Pelayanan Ibu Hamil
b. Pelayanan Ibu Nifas
c. Pelayanan Imunisasi
d. Pelayanan MTBS
e. Konseling ASI
f. Rujukan
g. Pelayanan Calon Pengantin
h. Pelayanan KB
5. Pelayanan Laboratorium
a. Pelayanan darah lengkap dan KED/LED
b. Pelayanan Urine lengkap / Urine rutin
c. Pelayanan Faeses rutin
d. Pemeriksaan widal
e. Pemeriksaan Golingan Darah
f. Pemeriksaan Hb Stik
g. Pelayanan Pemeriksaan Kimia Klinik
h. Pemeriksaan Mikrobiologi : BTA sputum
i. Pelayanan Pemeriksaan Kehamilan
j. Pemeriksaan tes narkoba
k. Pemeriksaan Calon Pengantin
l. Pemeriksaan Calon Jemaha Haji
6. Pelayanan Farmasi
a. Pelayanan Resep
b. PIO : Pelayanan Informasi Obat
7. Pelayanan IGD
a. Pelayanan Gawat Darurat
b. Pelayanan Visum

B. Jenis-Jenis Pelayanan Luar Gedung

NO JENIS PELAYANAN
1. a. Pelayanan Home Care
b. Pelayanan AMBULANCE Rujukan
c. Pelayanan Visum Luar Gedung
d. Pelayanan P 3 K

II. JENIS PELAYANAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

NO JENIS PELAYANAN
1. Pelayanan Promosi Kesehatan
a. Pelayanan UKS / UKGS : Usaha Kesehatan Sekolah
b. Pelayanan UKGMD : Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat
c. Pelayanan UKK : Upaya Kesehatan Kerja
d. Pelayanan UKBM : Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat
 Posyandu
 Posbindu
 Posbindu Remaja
 Poskestren
e. Pembinaan TOGA dan BATRA / Pengobatan Tradisional
2. Pelayanan Kesehatan Lingkungan
a. Insfeksi dan Intervensi Kesehatan Lingkungan
b. STBM : Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
3. Pelayanan KIA dan KB
a. Klas Bumil
b. P 4 K
c. Home Care
d. DTKB
e. Promosi KB
4. Pelayanan Gizi Masyarakat
a. Penyuluhan Gizi dan Intervensi Gizi
b. Pemantauan Pertumbuhan Bayi dan Balita
c. Surveilans Gizi
d. Pembinaan Gizi Institusi
5. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
a. TB
b. ISPA ; Pneumonia , Penyuluhan , PE
c. DIARE , Penyuluhan , PE
d. DBD , Penyulhan , PSN , PE
e. Surveilans : PE , Respon KLB
f. PTM
g. IMUNISASI
h. HIV-AIDS , Penyuluhan , PE
i. Campak , Penyuluhan , PE
j. AFP :Penyuluhan , PE
k. RABIES : Penyuluhan , PE
6. PERKESMAS , Home Care
7. Pelayanan Kesehatan Jiwa
8. Pelayanan Kesehatan Lansia
9. Pelayanan Jaringan Puskesmas
 Puskesmas Pembantu
 Puskesmas Keliling
10. Pelayanan Jejaring Puskesmas
 Praktek Mandiri : Dokter, Dokter
gigi, Bidan dan Perawat
 Klinik
 Apotek
 RS ( mitra )

Kepala UPTD. Puskesmas ………..

Nama impinan FKTP

You might also like