You are on page 1of 10

Psikoborneo, Vol 7, No 2, 2019: 274-283 ISSN: 2477-2666/E-ISSN: 2477-2674

Hubungan Dukungan Teman Sebaya Dengan Komitmen


Menyelesaikan Studi Pada Mahasiswa Semester Akhir
Septisara Jenira1

Program Studi Psikologi


Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Mulawarman Samarinda

ABSTRACT. This research aims to know the relationship of peer support with a commitment to completing
the final semester students’ study at Faculty of Social and Political Sciences Mulawarman University. This
research consists of two variables, the variables bound i.e. commitment completed studies and free peer
support variables. Data collection is done using a scale of peer support and the scale of the commitment of
completing the study. The sample in this research is the final level students of the Faculty of social sciences
and politics at the University of Mulawarman (specially 2013-2014 force students) as much 94 students. Data
analysis technique used is the analysis of the product moment and partial test. The results showed there is a
strong relationship between peer support with a commitment to completing the final semester students’ study
on the value of correlation = 0753 and p = 0000 (p < 0.05). Test results of partial aspects of peer support
variables have a strong connection with the selection of a variable commitment completed studies, whereas in
the variable aspects of peer support has strong relationships with aspects determine the direction variable
commitment of completing, and variable aspects of peer support has strong relationships with aspects of
regulating aspects of the variable commitment studies.

Keywords: Peer Support, Commitment to Completing Studies

ABSTRAK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan peer support dengan komitmen
menyelesaikan studi mahasiswa semester akhir di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Mulawarman. Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel terikat yaitu variabel komitmen tuntas
belajar dan variabel free peer support. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan skala dukungan
sebaya dan skala komitmen menyelesaikan studi. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa tingkat akhir
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Mulawarman (khusus mahasiswa angkatan 2013-2014) sebanyak
94 mahasiswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis product moment dan uji parsial. Hasil
penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang kuat antara dukungan teman sebaya dengan komitmen
menyelesaikan studi mahasiswa semester akhir pada nilai korelasi = 0.753 dan p = 0.000 (p <0.05). Hasil
pengujian aspek parsial variabel dukungan sebaya memiliki hubungan yang kuat dengan variabel pemilihan
komitmen tuntas penelitian, sedangkan pada variabel aspek dukungan sebaya memiliki hubungan yang kuat
dengan aspek menentukan arah variabel komitmen tuntas, dan variabel aspek dukungan sebaya. memiliki
hubungan yang kuat dengan aspek mengatur aspek studi komitmen variabel.

Kata kunci: Dukungan Sebaya, Komitmen Untuk Menyelesaikan Studi

1
Email: septisara.j@yahoo.com
274
Psikoborneo, Vol 7, No 2, 2019: 274-283 ISSN: 2477-2666/E-ISSN: 2477-2674

PENDAHULUAN kesulitan keuangan (Intal & Roth, 2004). Masalah


dalam hubungan interpersonal biasanya dialami
Mahasiswa adalah individu yang terdaftar dan
karena individu ingin memiliki hubungan baru dan
belajar pada perguruan tinggi (Hutapea, 2006).
menyeimbangkan peran-peran yang dimiliki dalam
Mahasiswa dalam tahap perkembanganya
hidup, seperti murid, pegawai, teman, orang tua,
digolongan sebagai remaja akhir dan menuju ke
pacar, dan seterusnya. Time-pressure juga adalah
dewasa awal, yaitu 18-21 tahun dan 22-24 tahun
masalah yang sering dialami oleh para mahasiswa.
(Monks, 2006). Dua kriteria yang diajukan untuk
Masalah yang di rasakan oleh para mahasiswa
menunjukan akhir masa remaja dan permulaan dari
inilah yang cenderung berpengaruh pada sikap
masa dewasa awal adalah kemandirian ekonomi dan
komitmen dalam belajarnya (Budiyanto, 2008).
kemandirian membuat keputusan (Santrock, 2003)
Komitmen dalam menyelesaikan studi/tugas
Masa remaja dianggap sebagai masa dimana
merupakan suatu bentuk halus dari motivasi. Jika
individu berusaha menemukan jati diri. Remaja
motivasi biasanya didefinisikan sebagai suatu
yang berusaha menemukan identitas dirinya
proses energi umum yang merupakan faktor pemicu
dihadapkan pada situs yang menuju pada
pada organisme, tanggung jawab energi tersebut
kemampuan untuk menyesuaikan diri bukan hanya
ditampilkan pada tugas tertentu yang spesifik
terhadap diri sendiri, namun juga pada
(Renzulli, 2005).
lingkungannya, demikian para remaja yang ingin
Hasil penelitian yang dilakukan Francis &
melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi yang
Terman (dalam Renzulli, 2005) dengan jelas
berada di luar wilayah asalnya (Hutapea, 2006).
menunjukkan bahwa komitmen menyelesaikan
Hubungan awal dalam keluarga memberikan
studi merupakan bagian terpenting bagi individu
pengaruh dan dukungan bagi remaja untuk
berbakat. Maka dari itu seorang mahasiswa akhir,
membangun hubungan yang efektif dan dapat
sebagai individu berbakat wajib memiliki angka
menjadi dasar dalam hubungan sebaya yang lebih
komitmen yang tinggi karena tugas yang harus
kompleks dan luas untuk membantu individu
diselesaikan serta materi yang didapatkan
(Candrawati, 2019).
mahasiswa lebih banyak. Istilah umum yang
Penelitian yang dilakukan oleh Nasution di
digunakan untuk menggambarkan komitmen
Universitas Indonesia (2002) dimana salah satu
menyelesaikan studi adalah ketekunan, keuletan,
hasil penelitiannya menjelaskan bahwa mahasiswa
kerja keras, percaya diri, dan suatu keyakinan dari
dalam proses belajar dapat dipengaruhi oleh
kemampuan seseorang untuk menyelesaikan
perubahan kondisi-kondisi yang meliputi perubahan
pekerjaan penting (Renzulli, 2005).
dalam lingkungan fisik yang kebanyakan terlihat
Hal penelitian diatas sejalan dengan hasil
sekarang pada umumnya mahasiswa hampir semua
observasi yang dilakukan oleh peneliti di
tinggal di kos dan asrama. Hal tersebut membatasi
Universitas Mulawarman khususnya mahasiswi
ruang gerak mereka, penggunaan sarana juga harus
tingkat akhir Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
bergiliran, selain itu juga harus bertoleransi dengan
angkatan 2013-2014 (01/11/2018, 09.45),
penghuni yang lain. Hal ini secara tidak langsung
menunjukkan bahwa rata-rata 40 persen dari jumlah
cenderung akan berpengaruh kepada proses belajar
mahasiswa tingkat akhir gagal untuk menyelesaikan
mahasiswa dan dari kondisi psikologis, mahasiswa
masa studinya dalam jangka 4 tahun. Hal ini juga
akan mengalami perubahan antara lain mengenai
didukungan dari hasil wawancara oleh subyek E
kemandirian, pertanggung jawaban terhadap diri
(mahasiswa angkatan 2013 ilkom) menyatakan
sendiri, percaya diri, dan kemampuan bekerja sama
bahwa ia tidak dapat menyelesaikan studinya tepat
dengan orang lain.
4 tahun. E juga mengatakan bahwa ia memiliki
Tuntutan-tuntutan tersebut dapat
alasan sendiri kenapa bisa gagal dalam mengambil
menimbulkan suatu beban masalah dalam diri
gelar gelar S1 (4 tahun), E mengaku bahwa saat ini
mahasiswa (Nasution, 2002). Begitu juga dengan
masih bimbang untuk menyelesaikan studi akhirnya
masa perkuliahan adalah masa dimana terjadinya
dan alasanya karena E merasa bahwa faktor
banyak perubahan besar dalam hidup, dan
dukungan keluarga yang kurang (tidak ada). Orang
banyaknya masalah-masalah yang akan dihadapi
tua E sudah menyampaikan pesan ketika E udah
(Intal & Roth, 2004). Ada beberapa masalah yang
dapat gelar subyek disarankan langsung menikah
dialami oleh mahasiswa, yaitu dalam bidang
(dijodohkan), dan E sendiri tidak mau mengikuti
akademik, hubungan interpersonal, berhubungan
apa yang dibilang orang tuanya. Namun E tidak
dengan ketersediaan waktu (time-related), dan
275
Psikoborneo, Vol 7, No 2, 2019: 274-283 ISSN: 2477-2666/E-ISSN: 2477-2674

mengabaikan tugas akhirnya (sengaja mengatakan hal yang membuat dirinya lambat
memperlambat) karena di sisi lain E sangat ingin menyelesaikan studinya karena terlalu seringa
memiliki gelar yang selama ini ia dambakan. E berpergian (seperti tuntutan pekerjaan kantor,
merasa bahawa hanya dukungan dari teman-teman liburan, dan kegiatan lainnya). Sehigga Y tidak
dekatnya saja sehingga ia tidak mengabaikan tugas dapat menyelesaikan studinya dengan tepat waktu.
akhirnya. Penelitian lain dari Freud (Freud dan Dann
Menurut Gatchel, dkk (dalam Nasution, 2002) 1951) menjelaskan pentingnya dukungan teman
mengemukakan salah satu faktor yang sebaya pada proses perkembangan, Freud
mempengaruhi semangat seseorang, yaitu dukungan melakukan penelitian pada enam orang anak yang
teman sebaya. Teman sebaya atau yang biasa diambil dari keluarga yang berbeda-beda dan
disebut peer group merupakan anak-anak atau dikumpulkan bersama setelah orang tua mereka
remaja yang memiliki tingkat usia atau tingkat terbunuh pada perang Dunia II, dari hasil penelitian
kedewasaan yang sama (Santrock, 2003). Sejalan itu menunjukkan bahwa anak-anak itu mempunyai
dengan hasil wawancara yang di lakukan kepada ikatan yang kuat antara satu dengan yang lainnya
subyek J mahasiswi semester akhir Fakultas Ilmu dan merupakan kelompok yang bergantung satu
Sosial dan Ilmu Politik angkatan 2013-2014 sama lainnya serta menghindari orang lain. Oleh
(02/12/2018, 11.00) menyatakan bahwa dalam sebab itu, dapat dikatakan bahwa kelompok yang
kehidupan sehari-hari dukungan teman sebaya terbentuk dalam hubungan antar teman sebaya lahir
menurut J tidak terlalu diperlukan karena selain karena adanya kesamaan tertentu dari anggota-
teman-teman masih banyak juga orang terdekat anggotanya. Sejalan dengan hasil wawancara yang
lainnya seperti orang tua, saudara, atau pacar. dilakukan kepada subyek M mahasiswa semester
Tetapi J mengaku dalam hal lain seperti akademik, akhir Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
menurut J dukungan teman sebaya sangat penting, angkatan 2013-2014 (17/01/2019, 13.00)
karena sebagai pendorong dan penyemangat J buat menyatakan bahwa M banyak memiliki kelompok
menyelesaikan tugas akhirya dan yang paling teman sebaya yang sangat membantu meningkatkan
penting bisa memberikan solusi dalam masalah semangatnya dalam menyelesaikan studinya, namun
yang terkadang sulit J selesaikan dengan sendiri. J M seringkali merasa malas ketika terlalu sering
menyatakan juga kenapa bisa sampai saat ini belum santai dengan keluarganya (liburan). M sendiri
menyelesaikan studinya karena kegiatan organisasi mengaku ketika melihat teman kelas angkatnya
yang J ikuti, bahkan J juga saat ini sambil bekerja sudah ada yang menyelesaikan st udinya, M merasa
dan menyebabkan J tidak mengatur jadwal kegiatan malu dan ingin segera cepat menyelesaikan
kampus dan pekerjaan lain dengan baik. studinya namun M menyadari sikapnya yang selalu
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang semangat hanya ketika sedang bersama dengan
dilakukan oleh Puspitawati (2006) bahwa remaja teman sebayanya, M merasa tidak ada semangat
membentuk sebuah kelompok teman sebaya, atau keinginan lagi untuk menyelesaikan studinya.
berdasarkan adanya kesamaan pada ciri-ciri Sampai saat ini M hanya sibuk membantu orang
tertentu, sehingga hal tersebut memunculkan tuanya di rumah. M menyatakan bahwa ia
dorongan yang besar untuk melakukan kesamaan menyadari keterlambatannya dalam menyelesaikan
pada nilai serta kebiasaan pada hal tertentu. Hasil studinya, sehingga membuat M memiliki komitmen
wawancara yang di lakukan kepada subyek Y agar dapat menyelesaikan studinya tahun ini.
mahasiswa semester akhir fisipol angkatan 2013- Coopersmith (2001) menyatakan bahwa ciri-
2014 (08/01/2019, 09.00) menyatakan bahwa ciri orang yang mendapatkan dukungan teman
dukungan dari teman sebaya itu penting karena Y sebaya adalah dengan menunjukan perilaku-
saat terlihat mulai mengabaikan tugas akhirnya perilaku seperti mandiri, aktif, berani
teman Y memberikan nasehat dan semangat, mengemukakan pendapat, dan percaya diri, begitu
walaupun dukungan yang diberikan itu hanya pula sebaliknya individu yang mendapatkan
berupa kata-kata saja, tapi menurut Y cukup dan dukungan teman sebaya yang rendah menunjukkan
sangat membantu, selain itu persaingan kelas perilaku seperti kurang pecaya diri, cemas, pasif,
angkatan juga menurut Y bisa buat tambah serta menarik diri dari lingkungan.
semangat itu keluar karena Y terkadang merasa Kelompok dukungan teman sebaya
malu, sebab belum ada perkembangan sedangkan merupakan sumber afeksi, simpati, pemahaman,
teman-temannya sudah ada yang lulus. Y dan panduan moral, tempat bereksperimen dan

276
Psikoborneo, Vol 7, No 2, 2019: 274-283 ISSN: 2477-2666/E-ISSN: 2477-2674

setting untuk mendapat otonomi dan independensi untuk tekun dan ulet mengerjakan tugas, meskipun
dari orang tua (Papalia, 2008). Robinson (dalam mengalami macam-macam rintangan secara khusus
Papalia, 2008) mengemukakan bahwa keterlibatan adalah tugas akademik. Menurut Renzulli (1979)
individu dengan teman sebayanya, selain menjadi menyatakan komitmen menyelesaikan studi
sumber dukungan emosional yang penting merupakan suatu bentuk halus dari motivasi, jika
sepanjang masa transisi masa remaja. motivasi biasana didefinisikan sebagai suatu proses
Penelitian ini akan lebih mengerucut pada energi umum yang merupakan faktor pemicu pada
hubungan dukungan teman sabaya dengan organism, tanggung jawab energi tersebut
komitmen menyelesaikan studi pada mahasiswa ditampilkan pada tugas tertentu yang spesifik.
tingkat akhir. Fibriana (2009) menyatakan Sutisna (2010) menyatakan komitmen
mahasiswa dengan dukungan teman sebaya yang menyelesaikan studi adalah suatu energi dalam diri
tinggi akan mempunyai pikiran yang positif yang mendorong seseorang untuk tekun dan ulet
terhadap situasi yang sulit, seperti dalam mengerjakan tugasnya meskipun mengalami
menyelesaikan studinya bila dibandingkan dengan macam-macam rintangan dalam menyelesaikan
individu yang memiliki tingkat dukungan teman tugas yang menjadi tanggung jawabnya karena
sebaya yang rendah. individu tersebut atas kehendak sendiri. Lebih lanjut
Bedasarkan uraian pembahasan diatas akan di ada pendapat lain yang menyatakan bahwa
pahami bahwa seberapa besar dukungan teman komtimen menyelesaikan studi adalah ciri pribadi
sabaya dengan komitmen menyelesaikan studi pada yang ditunjukkan untuk meraih prestasi yang
mahasiswa tingkat akhir belum dapat diketahui istimewa, motivasi tersebut memberikan energy
pasti, untuk itu penulis mencoba mengadakan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan, juga
penelitian lebih mendalam tentang ‘Hubungan menyeleksi dan menentukan arah (Monks, 2006).
Dukungan Teman Sebaya Dengan Komitmen Menurut Lazear (2004) menyatakan bahwa
Menyelesaikan Studi Pada Mahasiswa Tingkat komitmen menyelesaikan studi merupakan ciri
Akhir Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik Di pribadi yang tekun dan ulet pada tugasnya, dengan
Universitas Mulawarman (Khusus Mahasiswa menyusun tujuannya, memiliki keterlibatan yang
Angkatan 2013-2014)’. dekat dan dalam pada tugas dan masalahnya, sangat
antusias pada setiap aktivitasnya, hanya
TINJAUAN PUSTAKA membutuhkan sedikit motivasi ekstenal saat
menyelesaikan tugasnya, memiliki untuk
Komitmen Menyelesaikan Studi
berkonsentrasi pada tanggung jawabnya, dan
Steers dan Poster (2005) menyatakan
memiliki enegi yang tinggi. Menurut Terman
komitmen adalah sebagai suatu sikap. Komitmen
(1997) menyatakan komitmen menyelesaikan studi
adalah sikap mencerminkan sejauh mana seorang
merupakan ciri-ciri ketekunan yang terus-menerus
individu mengenal dan terkait pada organisasi atau
dalam mencapai sebuah prestasi.
tanggung jawab (Griffin, 2004). Komitmen
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di
merupakan janji yang tinggi bahwa seseorang akan
atas dapat disimpulkan bahwa komitmen
mengabdi diri dalam dunia pendidikan dengan
menyelsaikan studi adalah motivasi yang berasal
sungguh-sungguh dalam keadaan yang
dari dalam diri seseorang untuk bertanggung jawab
bagaimanapun, sehingga dengan seseorang
terhadap tugas diiringi dengan ketekunan dan
memiliki komitmen maka seseorang tersebut dapat
keuletan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
merasa aman dan nyaman dan menyenangkan
Perilaku untuk komitmen menyelesaikan studi
dalam mengemban tugas dan fungsinya (Mulyasa,
mempunyai aspek-aspek pembentukan perilaku,
2011).
sehingga perilaku tersebut dapat diukur. Menurut
Komitmen adalah kemampuan dan kemauan
untuk menyelaraskan perilaku pribadi dengan Monsk (2006) aspek-aspek komitmen
kebutuhan, prioritas dan tujuan organisasi, hal ini menyelesaikan tugas antara lain:
mencakup cara-cara mengembangkan tujuan atau a Menyeleksi. Berkaitan dengan bagaimana
memenuhi kebutuhan organisasi yang intinya kemampuan individu untuk menyelesaikan
mendahulukan misi organisasi dari pada masalah yang akan diprioritaskan sesuai dengan
kepentingan pribadi (Soekidjan, 2009). Munandar tugas dan bertanggung jawabnya yang utama,
(2004) menyatakan komitmen menyelesaikan studi juga perilaku yang akan dipilihnya sesuai dengan
adalah motivasi internal yang mendorong orang
277
Psikoborneo, Vol 7, No 2, 2019: 274-283 ISSN: 2477-2666/E-ISSN: 2477-2674

prioritasnya dalam tanggung jawabnya sebagai simpati, pemahaman, dan panduan moral, tempat
pelajar. bereksperimen, dan setting untuk mendapatkan
b Menentukan arah. Segala hal berkaitan sikap otonomi dan independensi dari lingkungan atau
individu untuk menetapkan tujuan sebagai arah orang tua. Keterlibatan individu dengan teman
yang ingin dicapai dalam tugasnya, sehingga sebayanya, selain menjadi sumber dukungan
perilakunya terarah dan pencapaian tugas emosional yang penting sepanjang masa transisi
maksimal. Anak biasanya memiliki standar masa remaja (Robinson dalam Papalia, 2008)
keunggulan berprestasi lebih baik daripada Berdasarkan beberapa uraian diatas dapat
sebelumnya dan lebih baik dari pada prestasi disimpulkan bahwa dukungan teman sebaya adalah
yang telah dicapai oleh orang lain. sebagai pemberian dukungan yang berupa perhatian
c Meregulasi. Kaitannya dengan kemampuan anak secara emosi, pemberian sikap menghargai,
dalam memusatkan perhatian pada saat belajar pemberian bantuan instrumental maupun
dan pada tugasnya diakademik. Dari hal tersebut penyediaan informasi oleh teman yang memiliki
diharapkan anak mampu menjaga arah yang usia atau tingkat kematangan yang kurang lebih
sudah dipegang. sama.
Berdasarkan dua penjelasan menurut Monsk Menurut Smet (2003) mengatakan bahwa
(2006) diatas mengenai aspek-aspek komitmen aspek-aspek dukungan teman sebaya ialah sebagai
menyelesaikan studi adalah menyeleksi, berikut:
menentukan arah, dan meregulasi. a Dukungan emosional. Dukungan ini mencakup
ungkapan empati, kepedulian, dan perhatian
Dukungan Teman Sebaya yang dapat memberikan rasa nyaman,
Interaksi teman sebaya merupakan permulaan ketentraman hati dan merasa dicintai/sukai pada
dukungan persahabatan yang di dalamnya terdapat orang yang bersangkutan.
hubungan timbal balik, teman sebaya dalam kamu b Dukungan penghargaan. Dukungan ini meliputi
besar bahasa Indonesia (Hasan, 2002) artikan penghargaan positif, dorongan maju atau
sebagai kawan, sahabat atau orang yang sama-sama persetujuan atas gagasan atau perasaan dan
bekerja dan berbuat. Santoso (2013) berpendapat perbandingan positif individu dengan orang lain.
dukungan teman sebaya adalah kelompok anak c Dukungan instrumental. Dalam hal ini mencakup
sebaya yang sukses ketika anggotanya dapat bantuan langsung berupa jasa, waktu maupun
berinteraksi. Santrock (2011) teman sebaya adalah uang.
anak-anak yang tingkat usia dan kematangannya d Dukungan informasi. Meliputi pemberian
kurang lebih sama. Dukungan teman sebaya dalam nasehat, saran, petunjuk, informasi ataupun
proses perkembangan sosial anak antara lain umpan balik.
sebagai sahabat, stimulasi, sumber dukungan fisik, Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat
sumber dukungan ego, fungsi perbandingan sosial disimpulkan bahwa aspek-aspek dukungan teman
dan kasih sayang (Santrock, 2011). sebaya ialah dukungan emosional, dukungan
Yusuf (2010) dukungan teman sebaya adalah penghargaan, dukungan instrumental, dan dukungan
memberikan kesempatan berinteraksi dengan orang informasi.
lain, mengontrol perilaku sosial, mengembangkan
keterampilan dan minat sesuai dengan usianya, dan METODE PENELITIAN
saling bertukar pikiran dan masalah. Desmita
Metode penelitian yang digunakan adalah
(2010) menyatakan dukungan teman sebaya adalah
metode penelitian kuantitatif. Sample keriteria
rasa saling mendukung antara anak yang berada
sampel pada penelitian ini yaitu subyek adalah
pada usia dan tingkat kedewasaan yang kurang
mahasiswa berstatus mahasiswa akhir yang sedang
lebih sama dengan temannya. Menurut Piaget &
menyelesaikan skripsi. Adapun jumlah sample yang
Sullivan (2010) dengan hubungan teman sebaya
akan dijadikan penelitian sebanyak 94 mahasiswa
anak dan remaja belajar mengenai hubungan timbal
semester akhir angkatan 2013-2014 program studi
balik yang simetris. Bisa juga kehadiran teman
Administrasi Negara, Ilmu Pemerintahan, Sosiatri,
sebaya merupakan kehadiran yang mempunyai
Hubungan Internasional, Admnistrasi Bisnis dan
manfaat emosional atau efek perilaku bagi pihak
Psikologi . Analisis data merupakan kegiatan
penerima (Smet, 2003). Papalia (2008) menyatakan
setelah data dari seluruh responden atau sumber
dukungan teman sebaya merupakan sumber afeksi,
data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data
278
Psikoborneo, Vol 7, No 2, 2019: 274-283 ISSN: 2477-2666/E-ISSN: 2477-2674

adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel mendapatkan dukungan teman sebaya adalah
dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan dengan menunjukan perilaku-perilaku seperti
variabel dari seluruh responden, menyajikan data mandiri, aktif, berani mengemukakan pendapat, dan
tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan percaya diri, begitu pula sebaliknya individu yang
untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan mendapatkan dukungan teman sebaya yang rendah
perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah menunjukkan perilaku seperti kurang pecaya diri,
diajukan (Sugiyono, 2016). Analisis data yang cemas, pasif, serta menarik diri dari lingkungan
dilakukan untuk pengolahan data penelitian adalah (Coopersmith, 2001).
dengan menggunakan analisis korelasi product Berdasarkan hasil uji parsial juga terlihat
moment (uji hubungan) untuk mengetahui seberapa adanya hubungan aspek dukungan emosional
besar hubungan antara variabel bebas (dukungan dengan aspek dari variabel komitmen
teman sebaya) dengan bariabel terikat (komitmen menyelesaikan studi, pertama dengan aspek
menyelesaikan studi). Menurut Umar (2004) menyeleksi dengan nilai r hitung 0.428 > r tabel
analisis regresi digunakan untuk mencari korelasi 0.203, dengan nilai p sebesar 0.000 (p>0.0 5),
antara satu variabel bebas (X) atau lebih dengan dimana aspek dukungan emosional memiliki
sebuah variabel terikat (Y). Sebelum dilakukan korelasi sedang/cukup yang artinya untuk
analisis data, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi meningkatkan komitmen menyelesaikan studi pada
untuk mengetahui layak tidaknya penelitian mahasiswa tingkat akhir tidak hanya membutuhkan
dianalisis dengan menggunakan metode penelitian. empati dari teman sebaya. Hubungan aspek
Uji asumsi yang meliputi uji normalitas untuk dukungan penghargaan dengan aspek menyeleksi
melihat penyimpangan frekuensi observasi yang diperoleh nilai r hitung 0.587 > r tabel 0.203 dengan
diteliti dari frekuensi teoritik, uji linearitas untuk nilai p sebesar 0.000 (p>0.05), hubungan aspek
mengetahui linearitas hubungan antara variabel dukungan instrumental atau konkrit dengan aspek
bebas dengan variabel terikat,. Keseluruhan teknik menyeleksi diperoleh nilai r hitung 0.448 > r tabel
analisis data menggunakan SPSS versi 21 for 0.203 dengan nilai p sebesar 0.000 (p>0.05), dan
windows. hubungan aspek dukungan informasi dengan aspek
menyeleksi diperoleh nilai r hitung 0.620 > r tabel
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 0.203 dengan nilai p sebesar 0.000 (p>0.05),
dimana aspek dukungan informasi memiliki
Penelitian ini bertujuan untuk melihat
korelasi tertinggi yang artinya mahasiswa lebih
hubungan dukungan teman sabaya dengan
membutuhkan banyak informasi agar lebih
komitmen menyelesaikan studi pada mahasiswa
meningkatkan semangatnya dalam meyelesaikan
tingkat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di
tugas akhirnya.
Universitas Mulawarman (khusus mahasiswa
Berdasarkan penjelasan uji parsial diatas
angkatan 2013-2014). Teknik penelitian
bahwa menyeleksi (kemampuan memiliki tanggung
menggunakan penelitian kuantitatif dimana data
jawab pada tugas) yang dimiliki oleh mahasiswa
akan didapatkan melalui penyebaran angket yang
tingkat akhir dipengaruhi oleh beberapa aspek.
diberikan kepada responden khusus mahasiswa
Aspek yang lebih dominan adalah dukungan
angkatan 2013-2014 yang dijadikan sampel dengan
informasi yang dimana saran dan nasehat agar lebih
jumlah sample sebanyak 94 mahasiswa semua
fokus untuk menyelesaikan tugas akhirnya. Aspek
angket itu diterima kembali.
dukungan emosianal yang berupa kepedulian dan
Berdasarkan hasil uji hipotesis hasil penelitian
perhatian teman sebaya dalam meningkatkat rasa
ini menunjukkan memiliki hubungan yang kuat
nyaman bagi mahasiswa yang berkomitmen
antara komitmen menyelesaikan studi dengan
menyelesaikan tugas akhir. Aspek penghargaan
dukungan teman sebaya, dengan korelasi (r) = 0.753
yang berupa dorongsn untuk maju serta dukungan
dan p = 0.000 (p < 0.05). Yang berarti semakin
teman sebaya juga mampu meningkatkan komitmen
tinggi dukungan teman sebaya maka semakin tinggi
menyelesaikan tugas akhirnya, dan aspek
komitmen menyelesaikan studi pada mahasiswa
instrumental yang berupa bantuan serta waktu
semester akhir. Hal ini didukung oleh pernyataan
seperti belajar kelompok dan mebentuk team
Gatchel, dkk (dalam Nasution, 2002)
bersama teman sebaya yang sedang menyelesaikan
mengemukakan salah satu faktor yang
tugas akhir mampu meningkatkan komitmen
mempengaruhi semangat belajar seseorang, yaitu
mahasiswa (Smet, 2003).
dukungan teman sebaya. Ciri-ciri orang yang
279
Psikoborneo, Vol 7, No 2, 2019: 274-283 ISSN: 2477-2666/E-ISSN: 2477-2674

Hal ini menunjukkan bahwa semua aspek dari bagi mahasiswa yang berkomitmen menyelesaikan
variabel dukungan teman sebaya dengan aspek tugas akhir dan aspek instrumental yang berupa
menyeleksi dari variabel komitmen menyelesaikan bantuan serta waktu seperti bellajar kelompok dan
studi mempunyai hubungan yang signifikan yang mebentuk team bersama teman sebaya yang sedang
dialami mahasiswa tingkat akhir Fakultas Ilmu menyelesaikan tugas akhir mampu meningkatkan
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman komitmen mahasiswa (Smet, 2003).
mahasiswa angkatan 2013-2014. Artinya Hal ini menunjukkan bahwa semua aspek dari
mahasiswa yang mempunyai banyak teman sebaya variabel dukungan teman sebaya dengan aspek
akan lebih memiliki rasa tanggung jawab serta menentukan arah dari variabel komitmen
kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang menyelesaikan studi mempunyai hubungan yang
sedang dihadapi. Dukungan teman sebaya akan signifikan yang dialami mahasiswa tingkat akhir
memberikan kesempatan berinteraksi dengan orang fakultas ilmu sosial dan politik Universitas
lain, mengontrol perilaku sosial, mengembangkan Mulawarman mahasiswa angkatan 2013-2014.
keterampilan dan minat sesuai dengan usianya, dan Dukungan teman sebaya merupakan sumber afeksi,
saling bertukar pikiran dan masalah (Yusuf, 2010). simpati, pemahaman, dan panduan moral untuk
Kedua hubungan aspek dukungan emosional mendapatkan otonomi dan independensi dari
dengan aspek dari variabel komitmen lingkungan atau orang tua (Papalia, 2008).
menyelesaikan studi, aspek menentukan arah Ketiga hubungan aspek dukungan emosional
dengan nilai r hitung 0.487 > r tabel 0.203 dengan dengan aspek dari variabel komitmen
nilai p sebesar 0.000 (p>0.05), dimana aspek menyelesaikan studi, aspek meregulasi dengan nilai
dukungan emosional memiliki korelasi sedang atau r hitung 0.498 > r tabel 0.203 dengan nilai p sebesar
cukup yang artinya untuk meningkatkan komitmen 0.000 (p>0.05), dimana aspek dukungan emosional
menyelesaikan studi pada mahasiswa tingkat akhir memiliki korelasi sedang/cukup yang artinya untuk
tidak hanya membutuhkan empati dari teman menigkatkan komitmen menyelesaikan studi pada
sebaya. Hubungan aspek dukungan penghargaan mahasiswa tingkat akhir tidak hanya membutuhkan
dengan aspek menentukan arah diperoleh nilai r empati dari teman sebaya. Hubungan aspek
hitung 0.617 > r tabel 0.203 dengan nilai p sebesar dukungan penghargaan dengan aspek meregulasi
0.000 (p>0.05), dimana aspek dukungan diperoleh nilai r hitung 0.617 > r tabel 0.203 dengan
penghargaan memiliki korelasi tertinggi yang nilai p sebesar 0.000 (p>0.05), dimana aspek
artinya mahasiswa lebih membutuhkan banyak dukungan penghargaan memiliki korelasi tertinggi
dorongan maju atau perbandingan positif dengan yang artinya mahasiswa lebih membutuhkan banyak
teman sebayanya dalam meyelesaikan tugas akhir. dorongan maju atau perbandingan positif dengan
Hubungan aspek dukungan instrumental atau teman sebayanya dalam meyelesaikan tugas akhir.
konkrit dengan aspek menentukan arah diperoleh Hubungan aspek dukungan instrumental atau
nilai r hitung 0.533 > r tabel 0.203 dengan nilai p konkrit dengan aspek meregulasi diperoleh nilai r
sebesar 0.000 (p>0.05), dan hubungan aspek hitung 0.5318 > r tabel 0.203 dengan nilai p sebesar
dukungan informasi dengan aspek menentukan arah 0.000 (p>0.05), dan hubungan aspek dukungan
diperoleh nilai r hitung 0.593 > r tabel 0.203 dengan informasi dengan aspek meregulasi diperoleh nilai r
nilai p sebesar 0.000 (p>0.05). hitung 0.599 > r tabel 0.203 dengan nilai p sebesar
Berdasarkan penjelasan uji parsial diatas 0.000 (p>0.05).
bahwa menentukan arah (kemampuan menetapkan Berdasarkan penjelasan uji parsial diatas
tujuan yang ingin dicapai dalam tugasnya) yang bahwa meregulasi (kemampuan mahasiswa dalam
dimiliki oleh mahasiswa tingkat akhir dipengaruhi memfokuskan pikiran pada saat belajar) yang
oleh beberapa aspek. Aspek yang lebih dominan dimiliki oleh mahasiswa tingkat akhir dipengaruhi
adalah aspek penghargaan yang berupa dorongan oleh beberapa aspek. Aspek yang lebih dominan
untuk maju serta dukungan teman sebaya juga adalah aspek penghargaan yang berupa dorongan
mampu meningkatkan komitmen menyelesaikan untuk maju serta dukungan teman sebaya juga
tugas akhirnya, dukungan informasi yang dimana mampu meningkatkan komitmen menyelesaikan
saran dan nasehat agar lebih fokus untuk tugas akhirnya, dukungan informasi yang dimana
menyelesaikan tugas akhirnya. Aspek dukungan saran dan nasehat agar lebih fokus untuk
emosional yang berupa kepedulian dan perhatian menyelesaikan tugas akhirnya. Aspek dukungan
teman sebaya dalam meningkatkat rasa nyaman emosional yang berupa kepedulian dan perhatian

280
Psikoborneo, Vol 7, No 2, 2019: 274-283 ISSN: 2477-2666/E-ISSN: 2477-2674

teman sebaya dalam meningkatkan rasa nyaman Papalia (2008) menyatakan dukungan teman
bagi mahasiswa yang berkomitmen menyelesaikan sebaya merupakan sumber afeksi, simpati,
tugas akhir dan aspek instrumental yang berupa pemahaman, dan panduan moral, tempat
bantuan serta waktu seperti belajar kelompok dan bereksperimen, dan setting untuk mendapatkan
membentuk team bersama teman sebaya yang otonomi dan independensi dari lingkungan atau
sedang menyelesaikan tugas akhir mampu orang tua. Keterlibatan individu dengan teman
meningkatkan komitmen mahasiswa (Smet, 2003). sebayanya, selain menjadi sumber dukungan
Hal ini menunjukkan bahwa semua aspek dari emosional yang penting sepanjang masa transisi
variabel dukungan teman sebaya dengan aspek masa remaja (Robinson dalam Papalia, 2008).
meregulasi dari variabel komitmen menyelesaikan Santrock (2011) teman sebaya adalah anak-anak
studi mempunyai hubungan yang signifikan yang yang tingkat usia dan kematangannya kurang lebih
dialami mahasiswa tingkat akhir Fakultas Ilmu sama. Dukungan teman sebaya dalam proses
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman perkembangan sosial anak antara lain sebagai
mahasiswa angkatan 2013-2014. Hasil penelitian sahabat, stimulasi, sumber dukungan fisik, sumber
yang dilakukan Francis & Terman (dalam Renzulli, dukungan ego, fungsi perbandingan sosial dan kasih
2005) dengan jelas menunjukkan bahwa komitmen sayang (Santrock, 2011). Yusuf (2010) dukungan
menyelesaikan studi merupakan bagian terpenting teman sebaya adalah memberikan kesempatan
bagi individu berbakat. Maka dari itu seorang berinteraksi dengan orang lain, mengontrol perilaku
mahasiswa akhir, sebagai individu berbakat wajib sosial, mengembangkan keterampilan dan minat
memiliki angka komitmen yang tinggi karena tugas sesuai dengan usianya, dan saling bertukar pikiran
yang harus diselesaikan, materi yang didapatkan dan masalah.
mahasiswa lebih banyak sehingga membutuhkan Hasil uji deskriptif dukungan teman sebaya
semangat yang tinggi. Salah satu faktor yang pada mahasiswa tingkat akhir Fakultas Ilmu Sosial
mempengaruhi semangat belajar seseorang, yaitu dan Ilmu Politik di Universitas Mulawarman berada
dukungan teman sebaya Gatchel, dkk (dalam pada katagori tinggi dengan 65 persen atau
Nasution, 2002). penelitian yang dilakukan Francis sebanyak 61 dari 94. Hal ini menunjukkan bahwa
& Terman (dalam Renzulli, 2005) dengan sebagai besar mahasiswa tingkat akhir Fakultas
jelas menunjukkan bahwa komitmen Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas
menyelesaikan studi merupakan bagian Mulawarman memiliki dukungan teman sebaya
terpenting bagi individu berbakat. Maka dari itu yang tinggi, dimana dukungan tersebut juga nampak
seorang mahasiswa akhir, sebagai individu berbakat dari sisi tindakannya. Hal ini berarti sebagian
wajib memiliki angka komitmen yang tinggi subyek dapat melakukan penilian bebas ketika
karena tugas yang harus diselesaikan, materi dalam berteman. Remaja membentuk sebuah
yang didapatkan mahasiswa lebih banyak kelompok teman sebaya, berdasarkan adanya
sehingga membutuhkan semangat yang tinggi. kesamaan pada ciri-ciri tertentu, sehingga hal
Salah satu faktor yang mempengaruhi semangat tersebut memunculkan dorongan yang besar untuk
belajar seseorang, yaitu dukungan teman sebaya melakukan kesamaan pada nilai serta kebiasaan
Gatchel, dkk (dalam Nasution, 2002). Hasil pada hal tertentu (Puspitawati, 2006).
penelitian yang dilakukan Francis & Terman Hasil uji deskriptif yang memperlihatkan
(dalam Renzulli, 2005) dengan jelas bahwa variabel komitmen menyelesaikan studi pada
menunjukkan bahwa komitmen menyelesaikan mahasiswa tingkat akhir Fakultas Ilmu Sosial dan
studi merupakan bagian terpenting bagi Ilmu Politik di Universitas Mulawarman berada
individu berbakat. Maka dari itu seorang mahasiswa pada katagori tinggi dengan 60 persen atau
akhir, sebagai individu berbakat wajib memiliki sebanyak 56 orang dari 94 orang. Hal ini berarti
angka komitmen yang tinggi karena tugas sebagaian besar subyek memiliki tingkat komitmen
yang harus diselesaikan, materi yang menyelesaikan studi yang tinggi, dimana untuk
didapatkan mahasiswa lebih banyak sehingga menggambarkan komitmen menyelesaikan studi
membutuhkan semangat yang tinggi. Salah satu adalah ketekunan, keuletan, kerja keras, percaya
faktor yang mempengaruhi semangat belajar diri, dan suatu keyakinan dari kemampuan
seseorang, yaitu dukungan teman sebaya Gatchel, seseorang untuk menyelesaikan pekerjaan
dkk (dalam Nasution, 2002) (Renzulli, 2005). Komitmen menyelesaikan studi
merupakan ciri pribadi yang tekun dan ulet pada

281
Psikoborneo, Vol 7, No 2, 2019: 274-283 ISSN: 2477-2666/E-ISSN: 2477-2674

tugasnya, dengan menyusun tujuannya, memiliki sebagai bahan pertimbangan dalam membuat
keterlibatan yang dekat dan dalam pada tugas dan kebijakan yang dapat meningkatkan rasa
masalahnya, sangat antusias pada setiap semangat para mahasiswa untuk menyelesaikan
aktivitasnya, hanya membutuhkan sedikit motivasi tugas akhirnya tepat waktu, dengan cara
ekstenal saat menyelesaikan tugasnya, memiliki mengadakan kegiatan UKM yang berkaitan
untuk berkonsentrasi pada tanggung jawabnya, dan dengan proses pengerjaan/penyelesaian tugas
memiliki enegi yang tinggi Lazear (2004). akhir dan membuat aturan untuk masing-masing
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan prodi agar membentuk jadwal khusus (karantina)
bahwa terdapat hubungan yang kuat antara bagi mahasiswa yang sedang menyelesaikan
komitmen menyelesaiakan studi dengan dukungan tugas akhir di Universitas Mulawarman.
teman sebaya. 3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti
mengenai komitmen menyelesaikan studi
KESIMPULAN DAN SARAN hendaknya memperhatikan referensi dan sumber-
sumber terbaru dan yang sesuai dengan kondisi
Kesimpulan
yang terjadi di lapangan agar mampu
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
menyesuaikan variabel-variabel lain yang
dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa, terdapat
mengikutinya. Demi menyempurnakan hasil
hubungan antara dukungan teman sebaya dengan
penelitian, hendaknya perlu diperhatikan
komitmen menyelesaikan studi. Hal ini berarti
pengembangan metode, memperdalam latar
apabila ada peningkatan hubungan teman sebaya
belakang masalah, dan alat ukur yang digunakan
maka ada peningkatan komitmen menyelesaikan
sesuai dengan kondisi lapangan.
studi.
4. Bagi teman-teman yang belum merasa terkait
dalam penelitian ini, sebelumnya disarankan
Saran
agar lebih baik lagi dalam memilih teman untuk
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dijadikan sahabat atau orang terdekat, memiliki
dikemukakan di atas, maka saran yang dapat
sikap yang baik dalam menetapkan tujuan agar
peneliti berikan adalah sebagai berikut:
mempunyai arah yang ingin dicapai dalam
1. Bagi mahasiswa tingkat akhir disetiap Fakultas
tugasnya, dan meningkatkan kemauan dalam
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas
belajar pada tugas yang diberikan oleh masing-
Mulawarman khususnya jurusan program studi
masing akademik.
Administrasi Negara, Ilmu Pemerintahan,
Sosiatri, Hubungan Internasional, Ilmu
DAFTAR PUSTAKA
Komunikasi, Adm. Bisnis, dan Psikologi di
sarankan bagi mahasiswa yang memiliki Candrawati, D. (2019). Persepsi Terhadap Pola
keinginan komitmen menyelesaikan studi harus Asuh Demokratis Dan Konsep Diri Terhadap
mencari dukungan teman sebaya seperti mencari Penyesuaian Diri Pada Mahasiswa.
informasi, belajar bersama dan menjalin Psikostudia: Jurnal Psikologi, 8(2), 99-107.
kedekatan emosional dengan teman-teman yang Demita. (2010). Psikologi Perkembangan.
sama-sama sedang mengerjakan tugas akhir. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Lebih selektif lagi dalam memilih teman, jangan Dimyati. (2006). Belajar dan Pembelajaran.
mudah terpengaruh dengan sikap/perilaku Jakarta: PT. Rineka Cipta.
negatif dari lingkungan (seperti mengurangin Freud., & Dann. (1951). The Interpretation of
berkumpul dengan teman yang sedang tidak Dream. Translated by A.A. Brill Ney York: by
menyelesaikan tugas akhir serta membatasi Macmillan
kegiatan yang tidak bermanfaat) dan lebih Ghozali. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate
berhati-hati dalam melakukan hubungan teman Dengan Program SPSS. Cetakan Keempat.
sebaya. Harus bisa mengatur waktu agar setiap Semarang: Badan Penerbit Universitas
perencanaan dapat selesai dengan baik serta Diponegoro
terarah (seperti membuat catatan yang berisi Griffin. (2004). Komitmen Organisasi. Terjemahan,
jadwal kegiatan dalam setiap perencanaan yang Jakarta: Erlangga
ingin dilakukan). Hutapea. (2006). Pengaruh Dukungan Keluarga
2. Bagi Universitas yang terkait diharapkan dalam terhadap Kepatuhan Minum Obat Anti
penelitian ini, dapat bermanfaat dan berguna Tuberculosis. Binaputra Aksara: Jakarta
282
Psikoborneo, Vol 7, No 2, 2019: 274-283 ISSN: 2477-2666/E-ISSN: 2477-2674

Hurlock. (2011). Psikologi Perkembangan : Suatu Belajar Siswa Kelas X di SMK Negeri 5
Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Surakarta. Tesis. Surakarta: Universitas
Jakarta: Erlangga Muhammadiyah Surakarta.
Idrus. (2009). Metode Penelitian Ilmu Sosial, Santrock. (2011). John W. Adolescence.
Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif, Perkembangan Remaja. Edisi Keenam.
Jakarta: Erlangga. Jakarta: Erlangga.
Intal ., & Roth. (2004). Conceptual change Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif
learning and students' processing of science Kualitataif dan Kombinasi (Mixed Methods).
text. Annual Meeting of the American Bandung: Alfabeta.
Education Research Association. Chicago. Suranto. (2009). Metodologi Penelitian dalam
Munandar. (2004). Pengembangan Kreativitas Pendidikan dengan Program SPSS.
Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta Semarang: CV. Ghiyyas Putra.
Monks. (2006). Psikologi Perkembangan: Smet. (2003). Psikologi Kesehatan. Jakarta: PT.
Pengantar Dalam Berbagai Bagiannya. Gramedia Widiasarana
Yogyakarta: UGM Press Steers., & Poster. (2005). Efektivitas Organisasi
Nasution, S. (2002). Berbagai Pendekatan dalam Terjemahan Magdalena. Jakarta: Erlangga.
Proses BelajarMengajar. Bandung: PT. Bumi Yenny. (2011). Pengaruh Komitmen Organisasi,
Aksara Partisipasi dan Motivasi Terhadap Kinerja
Papalia. (2008). Human Development (terjemahan Pegawai Pada PT. Bank Lippo Tbk Cabang
A. K. Anwar). Jakarta: Prenada Media Group Kudus. Jurnal Proviate : 14411-1799. Vol. 5
Piaget., & Sullivan. (2010). Psikologi Anak, Terj. No. 2 Desember 2010
Miftahul Jannah. Yogyakarta: Pustaka Yusuf. (2010). Psikologi Perkembangan Anak dan
Pelajar. Remaja. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Santoso. (2013). Hubungan Motivasi Belajar dan
Dukungan Keluarga dengan Kedisiplinan

283

You might also like