Professional Documents
Culture Documents
Bab Ii
Bab Ii
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Pengawasan
Pengawasan dapat diartikan sebagai proses untuk menjamin bawah sebuah tujuan
organisasi atau sebuah manajemen dapat tercapai.ini meliputi dengan cara- cara membuat
kegiatan-kegiatan sesuai yang sudah direncanakan. Pengertian ini menunjukkan bahwa adanya
keterkait an antara perencenaan dan pengawasan. Pengawasan ialah sebuah fungsi dalam
manajemen yang harus dilaksanakan oleh setiap pemimpin kerja terhadap pelaksanaan
(Yahya,2006:113).
Pengawasan atau yang disebut dengan controlling ialah sebuah proses manajemen
dimana proses ini dilakukan secara langsung tehadap pekerjaan yang telah dilakukan apakah
pekerjaan tersebut sesuai dengan standard an rencana yang telah dibuat. Pengawasan
(controlling) merupakan fungsi manajemen, dimana peran dari personal yang sudah mengikuti
tugas, wewenang dan menjalankan pelaksanaanya peru dilakukan pengawasan agar berjalan
sesuai yang diinginkan sesuai visi misi perusahaan. Pengawasan merupakan bagian yang
terpenting dalam sebuah perusahaan atau organisasi, semua manajemen tidak akan berjalan
pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin agar yang dilakukan berjalan dengan
meranxcang system informasi, memiliki umpan balik, dan membandingkan kegiatan hasil yang
nyata dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Dan dapat mengambil tindakan
koreksi diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya manusia yang berada disebuah
perusahaan dipergunakan secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan yang dinginkan
(Zamani, 1998:132)
3. Fahmi berpendapat yang dikutip oleh Erlis Milta Rin Sondoloe dkk, bahwa pengawasan
dapat didefinisikan secara umum yaitu sebagai sebuah organisasi yang mewujudkan kinerja
yang efektif dan efisien, serta lebih mendukung terwujudnya visi dan misi perusahaan atau
pelaksanaan tugas yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Pengawasan menyangkut kegiatan membanding antara hasil yang nyata yang dicapai dengan
standar yang telah ditetapkan,dan apabila pelaksanaanya kurang memenuhi target dari rencana
maka perlu diadakannya koreksi atau evaluasi dalam pengawasan tersebut. Organisasi atau
c. Memiliki tujuan
pekerjaan untuk lebih terarah dan mempunyai tujuan seperti yang direncanakan dan apabila
sumber daya manusia yang terlibat.Pengawasan yang diawas secara langsung oleh pimpinan
disebut ( builtin control ), merupakan kegiatan manajerial yang dilaksanakan dengan maksud
penyimpangan atau kesalahan tersebut Pengawasan menurut beberapa ahli salah satunya
infomasi, umpan balik,dan membandingkan hasil kerja nyata dengan standar yang telah
ditetapkan sebelumnya.
2. Macam-macam Pengawasan
dilakukan oleh unit pengawasan yang dibentuk dari dalam organisasi itu sendiri. Unit
pengawasan mengumpulkan segala data dan informasi yang dibutuhkan organisasi. Hasil
Pengawasan yang dilakukan oleh unit pengawasan dari luar organisasi tersebut. Unit
pengawasan tersebut ialah pengawasan yang bertindak atas nama pimpinan organisasi tersebut.
c. Pengawasan Preventif
Pegawasan yang dilakukan sebelum perencanaan dilaksanakan. Maksud dari
pengawasan ini agar tidak terjadinya kekeliruan dalam pelaksanaan. Adapun dalam
1) Menentukan peraturan yang berkaitan dengan system prosedur. Dan hubungan tata
kerjanya.
6) Dapat menetapkan sanksi-sanksi terhadap para petinggi atau pejabat yang menyimpang
3. Metode Pengawasan
a. Pengawasan Langsung
Pegawasan ini apabila unit pengawasan atau pimpinan organisasi memantau secara
langsung perkembangan di tempat pelaksanaan pekerjaan. Hal ini dilakukan agar dapat
pekerjaan.Sedangkan dalam pengawasan langsung yang dipantau oleh atasan disebut built in
control.
melalui laporan-laporan yang masuk kepadanya. Laporan ini dapat berupa angka, kata-kata
atau statistic yang berisi gambaran atau hasil kemajuan yang telah dicapai.
c. Pengawasan Formal
bertindak atas nama pimpinan organisasi tersebut. Pengawasan ini biasanya telah ditentukan
d. Pengawasan Informal
Pengawasan ini biasanya dilakukan oleh pejabat pimpinan melalui kunjungan yang
tidak resmi, hal ini bermaksud untuk menghidari hubungan antara atasan dan bawahan. Dengan
cara ini diharapkan adanya keterbukaan dalam memperoleh informasi dan sekaligus saran dari
bawahannya.
e. Pengawasan Administratif
kepegawaian ialah meliputi hak-hak yang mereka hasrus di penuhi seperti gaji dan fasilitas.
Pengawasan material untuk mengetehaui fasilitas atau barang disediakan sesuai dengan
pengadaanya.
Oganisasi akan berjalan dengan baik jika seorang pemimpin mempunyai pengetahuan
yang luas dala bidangnya. Pemimpin adalah seseorang yang dapat mempengaruhi sekelompok
orang untuk melakukan sesuatu yang telah ditetapkan sesuai dengan tujuan organisasi. Morgan
mengatakan bahwa ada tiga peran penting yang ada dalam diri pemimpin yakni. Alighting
yang sama) Allowing (memberikan keluasan kepada pekerja guna untuk berkreatif).
Ada tiga sifat yang dapat mempengaruhi efektivitas seorang pemimpin antara lain: hubungan
pemimpin, derajat susunan tugas, dan kedudukan kekuasaan pemimpin atau bisa dengan
1) Hubungan pemimpin dengan anggota sangat menentukan variabel yang sangat kritis
2) Derajat susunan tugas, merupakan hal yang penting untuk situasi yang menguntungkan
Prestasi yang dimiliki oleh seseorang disebut actual performance yang bisa disebut
dengan kinerja. Adapun kinerja menurut beberapa ahli mengatakan sebagai berikut. Menurut
moeherjono beliau mengatakan bahwa dalam mencapai tujuan di sebuah organisasi secara
legal, tidak melanggar aturan yang telah ditetapkan, sesuai dengan moral etika, dengan
memegang tanggungjawab pada setiap individu baik secara kuantitatif atau kualitatif itu
merupakan pengertian dari kinerja karyawan. Hal ini selaras dalam bukunya yang berjudul
Menurut Prawiro Sentono (1999) pendapat ini juga sama halnya tentang pengertian dari
kinerja karyawan. Menurut Edy Sutrisno (2010) mengemukakan dalam hal mencapai tujuan
pada organisasi maka yang meliputi aspek kualitas, kuantitas, waktu kerja dan kerjasama
adalah hasil kerja merupakan pengertian kinerja. Menurut Minner (1990) berpendapat bahwa
harapan seseorang dalam berperilaku dan tentunya berkarya dengan tugas yang telah diberikan
yang telah ditetapkan mrupakan pengertian dari kinerja. Tingkat keberhasilan seseorang dalam
kinerja.penyelesaian tugas dalam sebuah kelompok atau organisai secara bekerja sama dapat
Factor penting yang harus diperhatikan dalam penilaian kinerja pegawai sebagai berikut:
a. Kuantitas kinerja
Kuantitas kinerja pada pegawai dapat menunjukkan seberapa tugas tersebut dapat diselesaikan
secara efektif dan efisien. Dalam hal ini, pegawai hendaknya diberikan target yang akan dicapai
untuk mengetahui secara jelas nilai atau seberapa banyak nilai pekerjaan yang mereka lakukan.
b. Kualitas kinerja
Salah satu bagian yang penting dalam kinerja pegawai ialah kualitas kinerja seseorang.
Selain besarnya target pekerjaan yang akan dicapai dan banyaknya pekerjaan yang harus
diselesaikan, pemimpin juga harus mampu memberikan arahan yang jelas atau sesuai dengan
kebijakan yang telah ditetapkan, karena pemimpin juga sangat berpengaruh dalam kualitas
kinerja.
pengetahuan yang diberikan perusahaan pada saat pelatihan kepada karyawan dapat
meningkatkan kinerja karyawan. Begitujuga dengan ahli karyawan, dimana pemimpin akan
d. Perencanaan kegiatan
Untuk mencapai target yang telah ditentukan, pemimpin atau keryawan haruslah mempunyai
standar atau yang disebut dengan sebuah perencanaan. Hal ini merupakan bagian yang sangat
penting untuk mengukur sejauh mana perkembangan yang telah dicapai oleh sumber daya
e. Otoritas (wewenang)
diperintahkan oleh seorang anggota kepada nggota lainnya dalam sebuah organisasi formal
f. Disiplin
Dalam hal ini karyawan haruslah memiliki disiplin, takut akan hukum dan peraturan yang telah
g. Inisiatif
Perencanaan yang berkaitan dengan tujuan organisasi dan dapat menghasilkan ide yang
1. Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan dalam bahasa inggris disebut Leadership dan dalam bahasa arab disebut
Zi’amah atau Imamah . dalam terminologi yang dikemukakan oleh Marifield dan Hamzah.
mengkoordinasi motif-motif dan kesetiaan orang- orang yang terlibat dalam usaha bersama
strategis dalam system dan hirarki pada kerja dan tanggung jawab pada sebuah organisasi
(Nasharudin,2014:126).
a. Kootz & O’Donnel mengemukakan bahwa kepemimpinan sebagai suatu proses yang
d. Thoha berpendapat bahwa kepemimpinan sebuah aktivitas yang mempengaruhi sifat orang
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan merupakan suatu
2. Prinsip-prinsip Kepemimpinan
Menurut Bernes dalam buku yang berjudul keorganisasian mengatakan bahwa seorang
pemimpin dalam tim harus memfokuskan perhatiannya pertama kepada sumber daya mansuai
baru kemudian kepada hasilnya, sehingga tanggung jawab pemimpin merupakan dari tugas
berhasil, maka kita perlu adanya pengalihan kepada yang baru, keberhasilan bukannya suatu
hasil akhir dari sebuah pekerjaan atau tugas, tetapi keberhasilan merupakan suatu langkah maju
b. Dapat mengakui masalah secara terbuka, keterbukaan ini sebagai kekuatan yang menjadikan
sebagai pengendalian dalam mengatasi berbagai masalah dengan cepat, dan juga sama
yakni kekuatan individual, tetapi pada organisasi kaizen ilmu adalah untuk saling dibagikan
dengan hubungan komunikasi yang mendukungnya ialah sumber efisiensi yang besar.
d. Dapat menciptakan tim kerja, dalam sebuah organisasi tim adalah bahan dasar untuk
membentuk struktur organisasi. Masing masing individu memberikan kontribusi yang berupa
e. Memberikan proses kinerja yang benar dan tepat. Dalam sebuah organisasi tentunya tidak
f. Memiliki pengembangan disiplin pribadi, disiplin pada tempat kerja adalah bagian dasar
yang harus dipahami oleh kinerja, tujuannya untuk menciptakan suasana yang harmonis
dengan rekan sekerja di dalam tim terutama dalam prinsip-prinsip perusahaan sehingga sikap
h. Memberikan wewenang pada setiap keyawan, melalui adanya pelatihan berbagai kehalian,
dorongan semangat serta tanggung jawab, pengambilan keputusan serta memiliki umpan balik
(Nasharudin, 2014:127).
3. Kriteria Seorang Pemimpin
Menurut vietzal rivai dan boy raffi mengatakan seorang pemimpin dalam sebuah organisasi
a. Pengaruh, seorang pemimpin harus memiliki pengaruh terhadap karyawannya serta seorang
pemimpin harus memiliki orang-orang yang mendukungnya yang ikut andil dalam
membesarkan nama sang pemimpin, pengaruh itu menjadikan sang pemimpin diikuti dan
keberadaan orang lain di sekitarnya, tanpa kekuasaan dan kekuatan yang dimiliki seorang
pemimpin tentunya tidak mau ada orang yang mendukungnya. Dengan adanya kekuatan dan
wewenang ini menjadikan orang lain bergantung padanya, dan orang-orang itu akan tunduk.
c. Wewenang, dapat diartikan sebagai hal yang diberikan kepada pemimpin untuk menetapkan
sebuah keputusan dalam melaksanakan sebuah tugas. Wewenang ini dapat juga dialihkan
kepada karyawan jika pemimpin tersebut percaya dan yakin terhadap karyawannya.
d. Pengikut, seorang pemimpin yang memiliki pengangan atau kekuasaan dan wewenang tidak
dapat dikatakan sebagai seorang pemimpin apabila ia tidak memiliki pengikut yang berada
4. Sifat-sifat Kepemimpinan
Menurut George R terry dalam bukunya yang berjudul Manajemen sumber daya manusia
mengatakan bahwa ada beberapa hal yang bersofat sangat penting dalam kepeimpinan, sifat-
a. Energy
Untuk dapat tercapainya pemimpin yang baik dibutuhkannya sebuah energy yang baik pula,
jasmani maupun rohaninya. Seorang pemimpin harus siap bekerja dalam jangka waktu yang
sangat panjang dalam waktu yang telah ditentukan.jika sewaktu-waktu tenaganya dibutuhkan,
maka ia harus siap dan selalu mengingat dalam kedudukannya dan fungsinya.
Seorang pemimpin yang efektifdan efisien harus menjauhi dai sifat yang berprasangka buruk,
sifat yang andil, konsisten dalam tindakanya, percaya pada diri sendiri dan tentunya memiliki
c. Motivasi pribadi
Keinginnya dalam memimpin haruslah ada dari dalam hati seseorang atau pribadinya diri
sendiri, dan tentunya bukan paksaan dari orang lain ataupun orang sekitar. Hal ini harus
mempunyai keteguhan dalam pendiriannya, kemauan yang keras dalam bekerja sama dan
Seorang pemimpin harus mempunyai kemahiran dalam menyampaikan topik dan gagasan baik
secara lisan maupun secara tulisan. Hal ini tentunya sangat penting karena untuk menyemangati
dan mendorong para bawahannya agar lebih maju demi kepentingan organisasi atau perusahaan
secara bersama.
Dalam hal ini kita seringkali mendengar pepatah yang mengatakan pemimpin yang baik ialah
guru yang baik. Mengajar merupakan jalan yang baik untuk mendorong orang-orang atas
Seorang pemimpin haruslah tau tentang para bawahannya, tentunya ia harus mempunyai
kemmapuan untuk bisa bekerja sama dengan bawahannya, sehingga mereka benar-benar dapat
g. Kemampuan teknis
Dalam hal ini semakin tinggi tingkat kepemimpinan seseorang, semakin tinggi juga skill yang
dimiliki, tetapi semakin kurang diperlukan kemampuan teknis. Padahal kemampuan teknis
dapat diperlukan juga, karena dengan kemampuan teknis seorang pemimpin akan lebih mudah
• Fungsi Kepemimpinan
Menurut usman effendi fungsi kepemimpinan ialah untuk memandu, menuntun, mengayomi,
membimbing, membangun dan memberi motivasi kerja, dan mengarahkan organisasi, menjalin
komunikasi yang baik, dapat memberikan pengawasan yang efektif dan efisien. Pemimpin
• Fungsi yang berhubungan dengan tugas atau pemecahan masalah yakni menyangkut
pemberian saran untuk penyelesaian masalah, dapat memberikan informasi dan pendapat.
• Fungsi-fungsi pemeliharaan kelompok atau sosial adalag segala sesuatu yang dapat
membantu kelompok berjalan dengan lebih lancar dalam persetujuan dengan kelompok yang
lain, dan mampu menjadi penengahan perbedaan kelompok dan lain sebagainya
(Effendi,2011:189).
• Peran Kepemimpinan
Menurut Burt Nanus yang dikutip Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Manajemen
Seorang pemimpin diharapkan mmapu memberikan arahan, sehingga dapat dilihat sejauh mana
b. Agen perubahan
Seorang pemimpin tentunya akan menjadi agen perubahan bagi para bawahannya baik
dunia luar, serta tentunya bisa memprediksi terhadap organisasinya sendiri, dapat mendapatkan
visi yang tepat untuk menjawab hal yang uatama dalam perubahan tersebut. Dapat
c. Pembicara
Pemimpin sebagai pembicara ahli dalam segala dapat menjadi pendengar yang baik, dan
menjadi penentu visi misi organisasi, tentunya agar bermanfaat bagi perkembangan organisasi.
d. Pembina
Pemimpin merupakan Pembina tim yang paling terdepan, tim yang memperdayakan
karyawannya dan mengarahakan perilaku mereka sesuai visi dan misi yang telah dirumuskan.
mengemukakan bahwa ada beberapa factor pennetu yang dapat mempengaruhi kepemimpinan,
dipimpin. Selain itu, karakteristik lain seperti kecerdasan memotivasi harus dimiliki oleh
pemimpin.
c. Situasi
Tentunya setiap pemimpin akan berfungsi pada situasi, yang bisa terjadi situasi manusia,
fisik dan waktu. Tiap-tiap perubahan sosial ini mmebutuhkan perubahan dalam kemampuan
pemimpin. Dengan kata lain, bahwa setiap situasi merupakan hal yang unik, maka untuk setiap
situasi dibutuhkannya pemimpin yang spesifik dan flesibel untuk menghadapi situasi yang
9. Gaya Kepemimpinan
Menurut Wirawan dalam bukunya kepemimpinan merupakan cara atau suatu seni yang
dipergunan oleh seseorang untuk mengatur dan mengarahkan bawahnnya dalam visi misi
pencapai tujuan secara bersama yang sudah ditetapkan dalam suatu organisasi. Berikut ini
Gaya ini cocok diaplikasikan kepada karyawan yang masih ragu dalam tanggung jawabnya,
yang memiliki hubungan dengan pemimpin dibawah rata-rata. Pada gaya kepemimpinan ini
menjelaskan, pemimpin harus memberikan arahan secara langsung kepada kinerjanya agar
1. Dapat memberikan arahan secara jelas dan rinci mengenai tugas yang telah diberikan
2. Menjelaskan secara operasional peran pengkut.
6. Memiliki intruksi.
Gaya kepemimpinan ini terbuat dari perilaku tugas dan perilaku hubungan diatas rata-rata, pada
gaya ini pemimpin harus menjelaskan keputusan dan memberikan peluang untuk menjelaskan
1. Menyediakan pentunjuk terhadap apa, siapa, dimana dan bagaimana tugas atau perintah
yang berikan kepada para kinerjanya, dan tugas tersebut harus dilaksanakan dengan sebaik
mungkin.
2. Dapat membuat keputusan dan menjelaskan keputusan tersebut kepada para kinerjanya.
Gaya ini mempunyai sifat karakteristikperilaku hubungan diatas rata- rata dan perilaku
tugasnya dibawah rata-rata. Dalam gaya ini tentunya pemimpin harus mengeluarkan ide-idenya
untuk para kinerjanya dan dapat membuat keputusan. Ciri-ciri gaya kepemimpinan ini sebagai
berikut :
a. Dapat membagi tugas tanggung jawab dengan para kinerjanya.
kinerja.
Kepemimpinan ini meliputi tugas dan perilaku hubungan dibawah rata- rata, pada gaya ini
pemimpin memberikan tanggung jawab dan membuat keputusan serta melaksanakan aktivitas
b. Memberikan tugas
• Pengertian kinerja
Kinerja dapat diartikan sebagai proses atau hasil sebuah pekerjaan. Kinerja adalah suatu
proses bagaimana pekerjaan secara langsung untuk mencapai hasil kerja yang maksimal.
Namun, hasil pekerjaan berlangsung untuk mencapai hasil kerja yang masksimal, namun, hasil
pekerjaan itu sendiri juga memerlukan sumber daya manusia yang ahli dalam bidangnya
(Stephen, 2006:83). Kinerja bersal darikata job performance yang artinya prestasi kerja atau
hasil yang sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang. Pengertian kinerja ialah hasil kerja
secara kuantitasdan kualitas yang dicapai oleh seorang pegawai ketika ia melaksanakan
kerjanya sesuai fungsi dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja merupakan hasil
dan kuantitas sesuatu yang diraih atau jasa yang diberikan oleh seseorang untuk melakukan
selama periode yang telah ditentukan dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan
berbagai kemungkinan, seperti standar oada hasil, target atau sasaran yang telah ditetapkan dan
disepakati secara bersama-sama. Sedangkan menurut Mathis dan Jackson mengatakan bahwa
kinerja adalah apa yang dilakukan dan tidak dilakukannya pegawai. Manajemen kinerja
merupakan hasil keseluruhan kegiatan yang dilaksanakan untuk meningkatkan hasil kerja
dengan tingkah laku seseorang. Sebagai tingkah laku, kinerja merupakan sebuah aktivitas
manusia yang sesuai arahan pada pelaksanaan tugas sebuah organisasi atau perusahaan yang
telah dibebankan kepadanya. Jadi yang dimakssud dengan kinerja merupakan hasil yang telah
kita raih dan kerjakan atau pekerjaan yang sudah kita lakukan demi mencapai kepuasaan
perusahaan.
• Tahap-tahap kinerja
a. Perencanaan kinerja
Perencanaan kinerja iala titik awal dari sebuah siklus pada manajemen kinerja. Pada
sebagai langkah awal dalam organisasi atau perusahaan yang menetapkan tujuan utama.
Perencaan strategis ini menentukan apa saja yang harus dilakukan organisasi atau perusahaan
Tujuan dan rencana strategis ini dapat dijabarkan lebih dalam pada tingkat unit-unit
kerja di bawahnya. Perencanaan kinerja mendesain apa yang akan dilakukan untuk mencapai
tujuan-tujuan organisasi atau perusahaan. Agar dapat melakukan kegiatan tersebut, tentunya
kita membutuhkan sumber daya manusia yang dibuthkan dan kapan harus dilaksanakan sebagai
Perencanaan kinerja ialah bagian yang paling terpenting dalam manajemen kinerja.
Kinerja pada masa yang akan datang dan dapat menganilisis kinerja yang sudah berlalu.
Perencanaan kinerja ialah hasil proses dimana pekerja dan manajer pekerja saling berkaitan
guna untuk saling merencanakan apa yang harus dilakukan pekerja dalam setahun yang
yang berada di sebuah perusahaan atau organisasi dana tentunya dapat saling pengertian
yang disebut manfaat .perencanaan kinerja diharapkan tugas pekerjaan dan sasaran pekerjaan
akan sejalan dengan visi misi serta tujuan dan sasaran unit kerja pada sebuah perusahaan. Para
pekerja dapat memahami hubungan antara tanggung jawabnya dengan tujuan keseluruhan,
uraian tugas dan tanggung jawab akan dimoditifakasi mencerminkan setiap perubahan dalam
konteks pekerjaan.
• Tujuan Kinerja
Kinerja adalah kegiatan pengelolaan sumber daya manusia untuk mencapai apa yang
diinginkan. Tujuan ialah tentang arah secara umum, yang memiliki sifat secara luas tanpa
adanya batasan waktu dan tidak berkaitan dengan prestasi tertentu dalam jangka waktu tertentu.
Tujuan merupakan sebuah aspirasi atau keinginan seseorang dalam melakukan kegiatan
(Mishael,1999:47).
mengklarifikasikan tujuan yang akan dicapai oleh organisasi atau perusahaan terlebih dahulu ,
sesuai dengan jenjang organisasi atau perusahaan yang dimiliki. Selanjutnya, tujuan yang
sudah ditetapkan tersebut dirinci kembali menjadi tujuan ditingkat yang lebih rendah.
Hal ini dilakukan agar tujuan semua tingkatan manajemen yang lebih bawah dapat memberikan
kontibusi pada pencapaian tujuan yang lebh atasnya. Dengan ini diharapkan semua tujuan unit
kerja dibawah atau diatas dapat mencerminkan tujuan organisasi secara menyeluruh
(Mishael,1999:63)
• Sasaran Kinerja
Sasaran kinerja adalah sebuah pernyataan secara spesifik yang menjelaskan hasil yang harus
di capai, kapan, dimana, dan oleh siapa yang akan dicapainya tersebut. Sifatnya masih dapat
terhitung, prstasi yang didapat diamati, dan dapat dukur, serta sasarannya merupakan sebuah
harapan.
• Kesepakatan Kinerja
Kesepakatan kinerja ialah bagian hal yang terpenting karena merupakan salah satu kontrak
kinerja, antara pekerja dengan manajer. Yang disebut dengan personal contract anatara manajer
dengan pekerja herus sepakat tujuan yang ingin dicapai dan sasaran yang hendak dicapai dan
tentunya menjadi komitmen dalam menjalankan tugasnya. Kontrak kinerja merupakan bagian
Kontrak kinerja dapat mempengarui hubungan selanjutnya antara pekerja dengan manajer,
hasil kesepakatan kinerja merupakan sebuah komitmen bersama yang dilakukan secara
bersama dan ditindaklanjuti dengan baik oleh pekerja ataupun oleh seorang manajer.
• Stanndar Kinerja
Standar kinerja adalah bagian yang terpenting dan tentunya sering dilupakan oleh sebagian
perusahaan atau organisasi dalam meriview proses kinerja seseorang. Standar kinerja
menjelaskan abhwa apa saja yang diharapkan manajer dari pekerja sehingga pekerja hasru
ldapat memahami dalam keahliannya. Tentang apa saja yang diharapkan merupakan hal yang
terpenting untuk memberikan pedoman perilaku kepada pekerja dan dapat dipergunakan
sebagai acuan dasar untuk penilaian. Standar kinerja adalah tolak ukur terhadap kinerja yang
efektif dan efisien, tentunya standar kinerja harus berkaitan dengan hasil yang ingin dicapai
a. Pelaksanaan kinerja
Berdasarkan perencanaan kinerja yang telah disepekati secara bersama- sama antara pekerja
secara langsung dalam suatu lingkungan dan eksternal yang dapat mempengaruhi sebuah
b. Lingkungan Kinerja
Kinerja dalam suatu organisasi dapat dilakukan oleh beberapa sumber daya manusia
dalam organisasi atau perusahaan, baik dalam unsur pimpinan maupun pekerja, dalam hal ini
banyak sekali factor yang mempengaruhi sumber daya manusia dalam menjalankan tugasnya,
ada beberapa factor salah satunya factor dari dalam diri sumber daya manusia tersebut maupun
Setiap sumber daya manusia pasti mempunyai kemampuan dari dalam dirinya baik itu
memiliki motivasi dalam bekerja, serta kepuasan dalam bekerja. Namun, pekerja juga
sangat berpengaruh dalam kinerja seseorang, bagaimana pemimpin dapat mengayomi atau
menjalin hubungan yang baik dengan pekerjanya, dan tentunya bagaimana mereka
memberikan apresiasi terhadap para pekerja yang berprestasi. Semua hal itu sangatlah
• Memahami Kinerja
Kinerja tentunya dapat dipandang sebagai sebuah proses atau hasil yang nyata dalam pekerjaan.
Kinerja merupakan suatu hasil proses bagaimana pekerjaan berlangsung untuk mencapai hasil
kerja yang diinginkan. Namun, dalam hasil pekerjaan itu sendiri juga menujukkan kinerja yang
baik dan bagus agar apa yang diinginkan dapat tercapai secara efektif dan efisien. Dalam hal
ini terdapat beberapa factor untuk suatu organisasi atau perusahaan jika ingin mempunyai
kinerja yang baik, yaitu dengan memahmi apa yang dimaksud dengan nilai-nilai manajemen
konteks dalam berorganisasi, desain kinerja, fungsionalisasi, budaya dan yang paling penting
Adapun factor yang mendorong kinerja ialah tentang bagaimana seseorang bertindak dan
bukan tentang siapa seseorang tersebut, perilaku merupakan suatu cara dimana seseorang akan
melakukan tindakan, karena dengan hal ini dapat menentukan apa yang akan ia lakukan dalam
setiap situasi dan kondisi, dan tentunya seseorang tersebut akan mennetukan kinerjanya, kinerja
tingkat tinggi ialah hasil kerja nyata sesuai apa yang diharapkan dan ditentukan.
Kinerja yang efektif dan efisien dalam sebuah pekerjaan ialah hasil dari melakukan sesuatu apa
yang telah ia kerjakan dengan benar dan pada waktu yang tepat, atau pekerjaan benar dengan
waktu yang spesifik.Memiliki tanggung jawab kepada orangmerupakan perilaku yang baik
yang dan akan berpengaruh pada perbaikan kinerja. Tingkat kerja yang akan dicapaiinilah
tentunya tergantung pada tingkat seberapa cocoknya perilaku dengan tuntutan antara perilaku
dengan pekerjaa.
• Modal Kerja
Proses kinerja dapat mempenagruhi oleh banyak factor. Hersey, Blancdhard dan Johnson
dalam bentuk Satalite model. Menurut satalite model kinerja organisasi dapat diperoleh dari
terjadinya itegrasi dari factor-factor pengetahuan, wawasan, sumber daya bukan manusia,
dapat memahami posisi strategis, proses sumber daya manusia, dan tentunya memahami
struktur. Kinerja dapat dilihat sebagai pencapaian sebuah tujuan dan tanggung jawab bisnis dan
Faktor pengetahuan kinerja dapat meliputi bisnis atau pasar, kebijakan sosial, sumber daya
mansuia dan perubahan lingkungan. Proses kemanusiaan dapat dilihat dari masalah nilai, sikap,
norma-norma, dan tentunya adanya interaksi. Sementara itu, struktur mencakupi masalah yang
Hersey, Blancdhard dan Johnson berpendapat bahwa kebanyakan manajer dalam organisasi
atau perusahaan sangat efektif dalam mengungkapkan tentang apa yang terjadi dalam sebuah
kinerja. Tetapi, pada dasarnya tentunya lemah tentang bagaimana menangani masalah tersebut.
• Indikator Kinerja
Indikator kinerja ini secara umum masi dipergunakan untuk ukuran kinerja, tetapi banyak pula
yang membedakannya, pengukuran kinerja ini berhubungan dengan hasil yang akn ditentukan
dan dapat dikuantitatifkan data setelah kejadian. Dan nantinya tentunya akan diadakannya
Dalam hal ini ada beberapa indicator dalam kinerja : tujuan, standar, umpan balik, alat dan
sarana, kompensasi, motif dan tentunya ada peluang. Diantara semua itu ada hal yang paling
penting tentunya yag hendak dicapai dan untuk melakukannya perlu adanya motif. Tanpa
adanya motif untuk mencapai apa yang diinginkan, tentunya kinerja tidak akan berjalan dengan
lancar. Dengan demikian, motif dan tujuan menjadi salah satu factor utama yang berpengaruh
dalam kinerja. Namun, kinerja memerlukan adanya dukungan dari sarana atau fasilitas,
kompetensi, perlu adanya peluang, standard an umpan balik agar semua dapat berjalan dengan
baik.
• Kinerja Organisasional
Suatu oragnisasi dapat berjalan dengan baik dan sukses jika memiliki seorang manajer yang
handal. Apabila seorang manajer melakukan pekerjaan dengan baik, organisasi atau sebuah
perusahaan mungkin akan berjalan dengan baik dan tentunya akan mencapai tujuan. Namun,
apabila sebaliknya jika perusahaan atau organisasi memiliki manjer yang tidak mampu
melakukan tugasnya dengan baik, organisai tersebut akan gagal mencapai tujuan. Dengan
demikian pula, apabila organisasi dalam suatu negara mencapai tujuan, maka negara tersebut
Kinerja organisasional adalah produk dari banyaknya factor-factor, termasuk terdapat struktur
organsuasi, pengetahuan, sumber daya. Kinerja memerlukan integrase , tujuan, visi dan misi.
Strategi merupakan rencana tindak yang sangat luas dan umu untuk mencapai tujuan organisasi
ini. Sementara yang disebut dengan tujuan adalah memperbaiki sumber daya manusia, karena
strategis bersifat terintegrasi, semua factor dan variable saling berkaitan dan memberikan
kontribusi pada kinerja. Sementara itu, integrasi sangat penting untuk itu integrase tidak hanya
diperlukan saat ini saja, tetapi lebih penting untuk proses perubahan di masa yang akan
mendatang.
Seseoang jika ia ingin bekerja untuk diriny sendiri, tentunya prestasi yang diraih mungkin akan
berbeda dengan bekerja sama dengan kelompok atau sebuah tim kinerjanya dapat lebih baik
dan meningkat. Namun seringkali menjadi menurun apabila seseorang tersebut salah dalam
menanganinya
• Evaluasi Kinerja
seseorang, atau prestasi sebagai dasr untuk sebuah keputusan dan rencana pengembangan pada
diri atau kelompok. Sementara itu, Newston dan Davis mengemukakan bahwa sebagai suatu
proses mengevaluasi pekerja, memberi informasi dengan mereka, dan mencari cara agar
Pendapat lain berpendapat bahwa sebagai bahan evaluasi pekerjaberbagai ruang yang
berhubungan dengan pekerjaan. Menurut Greenberg dan Baron yang dikutip oleh Wibowo
evaluasi kerja tentunya dapat digunakan untuk sejumlah kepentingan organisasi atau
perusahaan. Salah satunya manajemen menggunakan evaluasi untuk mengambil keputusan apa
yang akan diambil tentunya meliputi sumber daya mansuia di dalamnya. Evaluasi tentunya
pemberhentian.
Evaluasi juga dapat memenuhi kebutuhan sarana umpan balik bagi para pekerja tentang
bagaimana pandangan organisasi terhadap kinerjanya. Evaluasi kinerja juga diambil sebagai
acuan dasar untuk memberikan apresiasi, terhadap tentang siapa yang akan mendapatkan
kenaikan upah, dan reward lainnya hal tersebut sering dipertimbangkan saat evaluasi kinerja.
Kreitner dan Kinick berpendapat bahwa mereka melihat kinerja sasaran evaluasi dari segi
pendekatannya, pendekatan ini dapat meliputi pendekatan sifat, perilaku, hasil, kontigensi.
Sementara itu, robbins mengemukakan evaluasi kinerja dalam ukuran pekerjaan individu atau
kelompok, perilaku dan sikap. Pendapat itu tentunya saling berhubungan satu sam alain dan
a) Pendekatan sikap
Pendekatan ini bagaiman penilaian terhadap sifat atau karakteristik seseorang individu. Sifat
biasanya diukur dalam bentuk inisatif, kecepatan dalam membuat keputusan, dan
ketergantungan terhadap seseorang. Meskipun dalam pendekatan sikap ini sangat luas
dipergunakan oleh seorang manajer, dan pada umumnya dipertimbangkan oleh para ahli
b) Pendekatan perilaku
Pendekatan dalam perilaku menjukkan bagaiman seseorang dalam berprilaku, dan bukan
c) Pendekatan kontingensi
Dalam pendekatan ni meliputi sifat, perilaku serta hasil cocok yang dapat dipergunakan
tergantung pada kebutuhan dan situasi tertentu. Oleh sebabitu, diusulkannya adanya
pendekatan kontingensi yang bisa dicocokan dengan berbagai situasi yang sedang di
kembangkan. 33 Namun dengan demikian, pendekatan atas sikap yang cocok ketika harus
membuat keputusan pada promosi terhadap calon yang mempunyai pekerjaan yang berbeda.
Sementara itu, pada pendeketan hasil dibatasi oleh kegagalan yang menjelaskan mengapa
d) Sasaran evaluasi
Menurut para ahli Kreitner dan Kinicki evaluasi kinerja dapat digunakan oleh beberapa hal
seperti : administrasi, umpan balik pada kinerja, identifikasi masalah kekuatan dan kelemahan
penghargaan terhadap kinerja individu, dapat mengindentifikasi kinerja yang buruk, dapat
membantu tujuan, menetapkan keutusan dalam promosi, dan dapat menetapkan pemberhentian
Metode yang gunakan dalam metode evaluasi tidak berbeda jauh dengan yang digunakan
dalam metode umpan balik, dengan adanya melakukan penilaian dan review. Menurut
pandangan Vecchio, Robbins, Kreitner dan Kinicki pada daarnya salaing melengkapi, metode
yang dapat dipergunakan ialah penilaian terhadap diri sendiri dari pekerja yang bersangkutan,
penilaian secara langsung oleh pimpinan, penilaian dari rekan kerja atau rekan tim, penilaian
dari tim bawahan secara langsung, penilaian dari konsumen secara langsung, komite para
Diantara metode evaluasi yang telah tercantum diatas, yang paling umum adalah metode
evaluasi 360- derajat karena mampu mencakup beberapa metode laiinya. Dalam hal ini yang
perlu diperhatikan kapan evaluasi dilakukan, namun pada umumnya evaluasi kinerja pada
umumnya bersifat tahunan sehingga dapat memperoleh gambaran kinerja pada sebuah
Tetapi, penilaian evaluasi kinerja sebenarnya perlu diadakannya setiap saat jika
dipandang perlu oleh perusahaan, berdasarkan waktu periode seperti perminggu atau perbulan,
triwulan atau pertengahan tahun. Namun, penilaian tersebut dinamakan evaluasi apabila di
akhir tahun sehingga diperoleh gambaran menyeluruh dalam kinerja organisasi atau
perusahaan.
Evaluasi kinerja merupakan bagian dari system formal yang digunakan untuk mengevaluasi
kinerja karyawan secara menentu oleh organisasi. Evaluasi kinerja ini mempunyai tujuan
perlu diberikan pelatihan dan membuat hasil yang nyata pada pelatihan tersebut.
2. Memiliki motivasi karyawaan
3. Mampu berkomunikasi
Faktor yang dapat mendorong kinerja adalah sebuah perilaku. Perilaku ini ialah tentang
bagaiman seseorang dalam bertindak (how you act) dan bukan tentang apa dan siapa seseorang
tersebut ( what you are or who you are). Perilaku merupakan suatu perilaku dimana orang
tersebut dapat bertindak atau melakukan sesuatu. Tentunya, karena dapat menentukan apa yang
akan ia
lakukan dalam berbagai situasi dan kondisi, dan dapat menentukan kinerja diri sendiri. Kinerja
pada level tertinggi ialah hasil dari melakukan sesuatu yang benar dan tepat waktu
(Stephen,2006:3)
Efektivitas setiap pada tindakan tergantung pada situasi dan kondisi. Kinerja yang efektif dan
efisien dalam suatu pekerjaan merupakan hasil yang nyata dalam melakukan hal yang benar
dan tepat waktu ( doing the right thingsat the right time). Pendelegasian tanggung jawab pada
orang ialah perilaku yang baik yang tertuju pada pengevalusian kinerja. Sedangkan yang
Jika suatu tujuan akhirnya dapat tercapai sesuai apa yang diharapkan, kita boleh mengatakan
kegiatan tersebut berjalan dengan efektif dan efisien. Tetapi, apabila akibat-akibat yang tidak
di cari kegiatan dalam penilaian yang terpenting ialah hasil yang diraih sehingga
mengakibatkan kepuasan meskipun efektif namun tidak efisien. Sebaliknya, jika akibat yang
dicari-cari tidak penting atau remeh maka kegiatan tersebut dinamakan efisien.
2. Otoritas (wewenang)
Otoritas merupakan sifat dari suatu komunikasi atau suatu perintah yang harus dilaksanakan
dalam organisasi atau perusahaan. Dalam suatu organisasi yang formal tentunya memiliki
melakukan suatu kegiatan yang sesuai dengan kontribusinya. Pada kegiatan tersebut, mengacu
3. Disiplin
Disiplin merupakan bagian yang terpenting, disiplin merupakan taat kepada peraturan yang
berlaku, oleh sebab itu, disipin karyawan ialah kegiatan karyawan yang berhubungan dengan
menghormati apa yang telah disepakati secara bersama pada organisasi atau perusahaan dalam
bekerja.
4. Inisiatif
Inisiatif berkaitan dengan daya oikir seseorang dalammembentuk ide untuk merancanakan
1. Mempunyai tanggung jawab pribadi yang tinggi baik terhadap diri sendiri maupun
2. Dapat berani mengambil keputusan dan menanggung resikonya yang akan dihadapi
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi suatu kinerja antara lain dapat dikemukakan oleh
2. Leadership factor, dapat ditentukan oleh kualitas dorongan, bimbingan dan dukungan
5. System factors ditunjukkan oleh adanya perubahan system kerja dan fasilitas yang
diberikan organisasi.
Indicator kinerja dapat dipakai untuk berbagai aktivitas yang hanya dapat ditetapkan oleh
perilaku yang dapat diamati. Indicator kinerja juga memerhatikan harapan di masa yang akan
datang daripada melihat masa yang sudah berlalu, hal ini menunjukkan adanya jalan pada