Professional Documents
Culture Documents
3198 ID Upaya Hukum Pada Tingkat Kasasi Terhadap Putusan Bebas Verkapte Vijspraak Dalam
3198 ID Upaya Hukum Pada Tingkat Kasasi Terhadap Putusan Bebas Verkapte Vijspraak Dalam
4/Ags-Nov/2014
37
Lex Crimen Vol. III/No. 4/Ags-Nov/2014
38
Lex Crimen Vol. III/No. 4/Ags-Nov/2014
dalam KUHAP sebagai hukum acara; seperti diatur dalam UU No. 1 Tahun 1950,
yang diatur dalam Bagian Kedua Bab XVII, sepanjang hal ini tidak bertentangan
mulai dari Pasal 244 sampai dengan Pasal dengan UU No. 14 Tahun 1970. Yang
258.7 berlaku sebagai hukum acara kasasi adalah
Selanjutnya, sebagaimana yang hukum acara kasasi yang diatur dalam UU
ditentukan dalam Pasal 258, hukum acara No. 1 Tahun 1950, sekadar tidak
kasasi yang diatur dalam KUHAP, bukan bertentangan dengan UU No. 4 Tahun
hanya berlaku sebagai hukum acara kasasi 2004.
bagi lingkungan peradilan umum saja, Demikian model pertimbangan yang
tetapi berlaku juga bagi acara permohonan telah menjadi standar dalam setiap putusan
kasasi terhadap putusan pengadilan dalam Agung selama KUHAP belum berlaku. Tanpa
lingkungan peradilan militer. Sebenarnya keberanian Mahkamah Agung menerapkan
apa yang diatur dalam Pasal 244 sampai kembali hukum acara kasasi yang diatur
dengan Pasal 258 KUHAP, adalah peraturan dalam UU No. 1 Tahun 1950, akan
pelaksanaan dari Pasal 10 ayat (3) Undang- berakibat lumpuhnya Mahkamah Agung
undang No. 4Tahun 2004 menegaskan: memeriksa perkara pidana dalam tingkat
^d ŒZ ‰ ‰µšµ• v-putusan yang diberikan kasasi. Sebab UU No. 4 Tahun 2004 yang
tingkat terakhir oleh pengadilan-pengadilan telah mencabut hukum acara kasasi yang
lain dari Mahkamah Agung, kasasi dapat terdapat baik pada UU No. 13 Tahun 1965
]u]vš l ‰ D Zl u Z PµvP_X v maupun pada UU No. 1 Tahun 1950, sama
sesuai dengan bunyi penjelasan Pasal 10 sekali tidak memuat hukum acara kasasi,
Ç š ~ï• š ]W _D Zl u Z PµvP tetapi hanya mengatur pokok saja, seperti
merupakan peradilan tingkat terakhir yang dirumuskan dalam Pasal 10 ayat (3),
(kasasi) bagi semua lingkungan peradilan_X8 yang masih memerlukan peraturan
Selama ini, sebelum KUHAP berlaku, pelaksana. Barulah dengan berlakunya UU
acara pemeriksaan kasasi, mula-mula diatur No. 8 Tahun 1981, yang terkenal dengan
dalam UU No. 1 Tahun 1950, Bab 7, Bagian sebutan KUHAP, kekosongan hukum acara
Kedua (Pasal 121-130). Kemudian UU No. 1 kasasi dapat diatasi, seperti apa yang
Tahun 1950 dicabut oleh UU No. 13 Tahun dijumpai dalam Bagian Kedua, Bab XII
1965, dan UU No. 13 Tahun 1965 ini pun KUHAP.
kemudian dihapus olehUU No. 4 Tahun
2004. Kalau diperhatikan, terdapat jarak 2. Putusan Pengadilan Yang Dapat Di
waktu yang jauh antara UU No. 4 Tahun Kasasi
2004dengan kelahiran KUHAP. Akibatnya Mengenai pengertian kasasi dapat
terdapat kekosongan hukum acara kasasi diajukan terhadap semua putusan perkara
sejak tahun 1970 sampai lahirnya KUHAP pidana yang diberikan pada tingkat terakhir
pada tanggal 31 Desember 1981. Tentu hal oleh pengadilan, sudah dijelaskan pada
yang seperti ini tidakdapat dibiarkan pendahuluan ini pembicaraan ini.
berkelanjutan. Untuk mengatasi 1. Terhadap Semua Putusan Pengadilan
kekosongan selama periode mulai Negeri dalam Tingkat Pertama dan
berlakuUUNo.4 Tahun2004 sampai lahir Tingkat Terakhir
KUHAP pada tahun 1981 sebagai UU No. 8 Artinya, jenis perkarayang diputus oleh
Tahun 1981, terpaksa Mahkamah Agung Pengadilan Negeri yang dalam
kembali mempergunakanacara kasasi yang kedudukannya sekaligus sebagaiperadilan
tingkat pertama dan terakhir, yang
7
Lihat Penjelasan PAsal 244 s/d 258 UU No. 8 Tahun terhadap putusan tidak dapat diajukan
1981 tentang KUHAP permohonan banding. Jenis perkara yang
8
Lihat Penjelasan Pasal 10 ayat (3) UU No. 4 Tahun
diputus dalam tingkat pertama dan terakhir
2004 tentang Kekuasaan Kehakiman
39
Lex Crimen Vol. III/No. 4/Ags-Nov/2014
40
Lex Crimen Vol. III/No. 4/Ags-Nov/2014
41
Lex Crimen Vol. III/No. 4/Ags-Nov/2014
oleh Pengadilan Negeri terlalu berat dan dalamPasal 196 ayat (2) KUHAP. Dan
tidak sesuai dengan kesalahan yang panitera dilarang menerima permintaan
dilakukannya. Sedangkan Penuntut banding perkara yang tidak dapat dibanding
Umum mengajukan banding karena atau permintaan banding yang diajukan
menurut penilaian Penuntut Umum setelah tenggang waktu tujuh hari berakhir.
pidana yang dijatuhkan terhadap Dari ketentuan yang ditegaskan dalam
terdakwa terlalu ringan atau kurang dari penjelasan Pasal 233 ayat (2)KUHAP dapat
setengah tuntutan pidana yang diajukan diketahui bahwa permintaan banding
oleh Penuntut Umum ; tersebut dapat diterima atau tidaknya
b. Putusan perampasan kemerdekaan yang penilaiannya dipercayakan kepada
dijatuhkan dalam acara pemeriksaan panitera, bukan dilakukan oleh
cepat sebagaimana diatur dalam Pasal hakim/majelis hakim. Apabila tenggang
205 ayat (3)dan Pasal 214 ayat (8) waktu 7 (tujuh) hari telah lewat tanpa
KUHAP; diajukan permintaan banding oleh yang
c. Putusan yang dijatuhkan oleh hakim bersangkutan (terdakwa atau Penuntut
praperadilan yang menetapkan tidak Umum), maka pihak yang bersangkutan
sahnya penghentian penyidikan atau dianggap menerima putusan. Dalam
tidak sahnya penghentian penuntutan; keadaan demikian, maka panitera mencatat
d. Putusan yang menyatakan dakwaan dan membuat akta mengenai hal tersebut
Penuntut Umum batal demihukum.10 serta melekatkan pada berkas perkara
Putusan Pengadilan Negeri yang (Pasal 234 KUHAP).
demikian dalam praktik hukum ada dua Selama perkara banding belum diputus
macam yaitu pernyataan dakwaan batal oleh Pengadilan Tinggi, maka permintaan
demi hukum berdasarkan Pasal 143 ayat (3) banding dapat dicabut sewaktu-waktu. Dan
KUHAP atau berdasarkan Pasal 56 KUHAP. apabila sudah dicabut, maka permintaan
Apabila putusan Pengadilan Negeri yang banding itu tidak boleh diajukan lagi.
menyatakan dakwaan batal demi hukum itu Demikian pula apabila perkara tersebut
dijatuhkan dalam bentuk putusan akhir sudah mulai diperiksa akan tetapi belum
setelah memeriksa pokok perkara, maka diputus, kemudian permintaan banding
Penuntut Umum dapat mengajukan tersebut oleh pemohonnya dicabut, maka
banding. Akan tetapi apabila pernyataan terhadap pemohonnya dibebani membayar
batal demi hukum tersebut berbentuk biaya perkara yang telah dikeluarkan oleh
penetapan, maka Penuntut Umum tidak Pengadilan Tinggi hingga saat
perlu mengajukan permintaan banding, pcncabutannya (Pasal 235 KUHAP).
melainkan cukup memperbaiki atau Selambat-lambatnya dalam waktu 14
menyempurnakan hal-hal yang (empat belas) hari sejak permintaan
menyebabkan surat dakwaan dinyatakan banding diajukan panitera mengirimkan
batal demi hukum. Menurut ketentuan salinan putusan Pengadilan Negeri dan
dalam Pasal 233 ayat (2) KUHAP pengajuan berkas perkara serta surat bukti kepada
permintaan banding harus diajukan dalam Pengadilan Tinggi. Dan selama 7 (tujuh) hari
tenggang waktu 7 (tujuh) hari sesudah sebelum pengiriman berkas perkara kepada
putusan dijatuhkan atau setelah putusan Pengadilan Tinggi, maka kepada pemohon
itu diberitahukan kepada terdakwa yang banding wajib diberi kesempatan untuk
tidak hadir sebagaimana dimaksud mempelajari berkas perkara tersebut di
Pengadilan Negeri (Pasal 236 ayat (2)
KUHAP). Dalam hal pemohon banding yang
10
DjokoPrakoso, Masalah Pemberian Pidana, dalam dengan jelas menyatakan secara tertulis
Teori dan Praktek Peradilan, Ghalia Indonesia,
bahwa ia akan mempelajari berkas perkara
Jakarta, 1984, hal. 55
42
Lex Crimen Vol. III/No. 4/Ags-Nov/2014
tersebut di Pengadilan Tinggi, maka undang dapat ditahan, maka sejak tanggal
kepadanya wajib diberi kesempatan untuk diajukan permintaan banding Pengadilan
itu secepatnya tujuh hari setelah berkas Tinggi yang berwenang menentukan
perkara diterima oleh Pengadilan Tinggi.11 apakah terdakwa perlu ditahan atau tidak.
Kepada setiap pemohon banding wajib Apabila penahanan terhadap terdakwa
diberi kesempatan untuk sewaktu-waktu pembanding mencapai jangka waktu yang
meneliti keaslian berkas perkaranya yang sama dengan pidana yang dijatuhkan oleh
sudah ada di Pengadilan Tinggi (Pasal 236 Pengadilan Negeri, maka terdakwa harus
ayat (3) KUHAP). Selama Pengadilan Tinggi segera dibebaskan (vide penjelasan Pasal
belum mulai memeriksa suatu perkara 238 ayat (2) KUHAP). Dalam praktik hukum
dalam tingkat banding, baik terdakwa atau peralihan tanggung jawab yuridis
kuasanya maupun Penuntut Umum dapat wewenang penahanan yang diatur dalam
u vÇ Œ Zl v ^u u}Œ] v ]vP_ atau Pasal 238 ayat (2) KUHAP tersebut pada
^l}všŒ u u}Œ] v ]vP_ l ‰ umumnya tidak dapat dilakukan secara
Pengadilan Tinggi (Pasal 237 KUHAP). murni dan konsekuen, karena hari/tanggal
Meskipun pembuatan memori atau kontra pengajuan banding itu pada umumnya baru
memori banding itu bukan merupakan beberapa hari kemudian diketahui oleh
kewajiban atau keharusan, namun adalah Pengadilan Tinggi, sehingga apabila
lebih baik kalau pihak yang meminta Pengadilan Tinggi menganggap perlu
banding membuat memori banding dan melakukan penahanan terhadap terdakwa,
pihak lawannya membuat kontra memori maka penetapan penahanan yang
banding agar Pengadilan Tinggi yang dikeluarkan oleh Pengadilan Tinggi diberi
memeriksa perkara banding tersebut dapat tanggal yang berlaku surut sejak tanggal
mengetahui secara jelasapa sesungguhnya pengajuan banding.
yang dijadikan dasar alasan permintaan
banding itu. Pemeriksaan dalam tingkat PENUTUP
banding dilakukan oleh Pengadilan Tinggi A. Kesimpulan
dengan sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang 1. Sebagaimana yang telah di uraikan
hakim. Pemeriksaan Pengadilan Tinggi sebelumnya bahwasanya eksistensi
dilakukan atas dasar berkas perkara yang dari upaya hukum jika
diterima dari Pengadilan Negeri yang terdiri Terdakwa/Penuntut Umum menolak
dari berita acara pemeriksaan dari penyidik putusan pengadilan/Hakim (Pasal 1
(BPHP), berita acara pemeriksaan di sidang Angka 12 KUHAP, Pasal 196 ayat (3)
Pengadilan Negeri, beserta semua surat Huruf a,b dan d KUHAP secara
yang timbul dalam sidang yang fundamental dalam Hukum Acara
berhubungan dengan perkara itu dan Pidana dapatlah dibagi menjadi :
putusan yang dibuat/dijatuhkan oleh Upaya Hukum Biasa
Pengadilan Negeri (Pasal 238 ayat (1) (gewoneRechtsmiddelan) dimana
KUHAP. Dengan adanya pengajuan terhadap putusan pengadilan pada
permintaan banding maka wewenang tingkat pertama yaitu Perlawanan,
untuk menentukan penahanan telah Banding, Terhadap Putusan Tingkat
beralih ke Pengadilan Tinggi sejak saat Banding dapat diajukan permohonan
diajukan permintaan banding (Pasal 238 kasasi pada Mahkamah Agung. Upaya
ayat (2) KUHAP). Dengan demikian apabila Hukum Luar Biasa (Rechtsmiddelen)
dalam perkara yang dimintakan banding dimana terhadap putusan pengadilan
tersebut terdakwanya menurut undang- yang telah memperoleh kekuatan
hukum tetap berupa Pemeriksaan
11 tingkat kasasi demi kepentingan
H.M.A. Kuffal, Loc Cit,hal. 411
43
Lex Crimen Vol. III/No. 4/Ags-Nov/2014
44
Lex Crimen Vol. III/No. 4/Ags-Nov/2014
45