You are on page 1of 24

TONSILITIS

Muzdalifa Bin Usman|


10119210042

Kepaniteraan Klinik Departemen THT-KL


Program Studi Profesi Dokter
Fakultas Kedokteran
Universitas Khairun
ANATOMI

• Tonsil terbagi menjadi 3 bagian yaitu tonsila


faringeal, tonsila palatina dan tonsila lingual
• Terletak di rongga faring (nasofaring dan
orofaring) Tonsil
• Ke 3 bagian tonsil tersebut membentuk sebuah palatina
bangunan berbentuk cincin yang dinamakan Tonsil
Tonsil
Cincin Waldeyer (Waldeyer’s Ring) faringeal
lingual
(adenoid)

Cincin
Waldeyer
ANATOMI
TONSILA PALATINA

Merupakan massa yang terdiri dari jaringan limfoid dan


ditunjang oleh jaringan ikat dengan kriptus di dalamnya.

Tonsila palatina (tonsil) terletak dalam fosa


tonsil

Kutub atas tonsil  didapatkan celah intratonsil


yang merupakan sisa kantong faring yang kedua

Kutub bawah  melekat pada dasar lidah

Permukaan medial tonsil  kriptus


TONSILA PALATINA

Dibatasi oleh arkus faring anterior dan posterior

Batas lateral adalah m. konstriktor faring superior

Batas atas terdapat kutub atas (upper pole) yang berisi fosa
supra tonsil (jaringan ikat jarang)

Fosa tonsil diliputi oleh fasia yang merupakan bagian dari fasial
bukofaring
HISTOLOGI TONSIL

• Mengandung 3 unsur utama


yaitu:
• jaringan ikat atau trabekula
(sebagai rangka penunjang
pembuluh darah, saraf dan
limfa)
• folikel germinativum (sebagai
pusat pembentukan sel limfoid
muda)
• jaringan interfolikel (jaringan
limfoid dari berbagai stadium).
VASKULARISASI TONSIL

• Mendapat perdarahan dari


 a. palatina minor, a.
palatina asendens, cabang
tonsil a. maksila eksterna,
a. faring desendens dan a.
lingualis dorsal.
FUNGSI TONSIL

• Tonsil mempunyai 2 fungsi utama yaitu :


• menangkap dan mengumpulkan bahan asing
dengan efektif;
• sebagai organ utama produksi antibodi dan
sensitisasi sel limfosit T dengan antigen
spesifik
TONSILITIS
DEFINISI

• Merupakan peradangan umum dan


pembengkakan dari jaringan
tonsila palatina yang biasanya
disertai dengan pengumpulan
leukosit, sel-sel epitel mati, dan
bakteri patogen dalam kripta.
TONSILITIS AKUT

Berdasarkan penyebabnya,
tonsilitis akut dibagi menjadi dua
penyebab yaitu:
• Tonsilitis Viral
O Tonsilitis Bakterial
PATOFISIOLOGI

Bakteri menginfiltrasi
lapisan epitel jaringan Reaksi radang
tonsil

Detritus Keluarnya leukosit


terbentuk polimorfonuklear

Detritus merupakan
kumpulan leukosit, Detritus
bakteri yang mati dan mengisi kripta
epitel yang terlepas
GEJALA DAN TANDA

• Nyeri tenggorok Pada pemeriksaan ditemukan:


• Nyeri menelan O Pembengkakan tonsil
• Demam dengan suhu tubuh tinggi O Tonsil terlihat hiperemis dan adanya
detritus berbentuk
• Rasa lesu
folikel/lakuna/tertutup membran semu
• Tidak nafsu makan
O Nyeri tekan dan bengkak pada
kelenjar submandibula
TONSILITIS KRONIK

Merupakan peradangan kronis


To n s i l a P a l a t i n a s e t e l a h
serangan akut yang berulang
atau infeksi subklinis. Tonsilitis
berulang banyak terdapat pada
anak-anak, yang diantara
serangan infeksi tonsil dapat
terlihat sehat atau dapat juga
terlihat membesar.
TONSILITIS KRONIK

• ETIOLOGI • FAKTOR PREDISPOSISI


• 25% disebabkan oleh • Rangsangan menahun dari rokok
streptokokus B hemolitikus grup A
• Beberapa jenis makanan yang
dapat menyebabkan serangan
berulang
• Pengaruh cuaca
• Kelelahan fisik
• Pengobatan tonsilitis akut yang
tidak adekuat
PATOFISIOLOGI

Epitel mukosa
Proses radang
tonsil dan jaringan
berulang
limfoid terkikis

Jaringan parut akan Jaringan limfoid


mengkerut dan kripti diganti oleh
akan melebar jaringan parut

Kripti akan terisi Proses terus berlanjut


dengan detritus hingga menembus kapsul
tonsil

Perlekatan dengan
jaringan sekitar fosa
tonsilaris
GEJALA DAN TANDA

• Rasa mengganjal di tenggorok • Pada pemeriksaan didapatkan:


• Rasa kering di tenggorokan • Tonsil membesar dengan
permukaan yang tidak rata,
• Nafas berbau
kriptus melebar dan beberapa
• Tidur mengorok kripti terisi oleh detritus
UKURAN TONSIL

T0 = tonsil masuk di dalam


fosa/ post tonsilektomi
T1 = Tonsil masih berbatas
dalam fosa tonsilaris
T2 = pembesaran tonsil sudah
melewati pilar anterior tetapi
belum masuk garis
paramedian
T3 =pembesaran tonsil
berada diantara garis
paramedian dengan garis
median
T4 = pembesaran tonsil
DIAGNSOSIS DAN DIAGNOSIS
BANDING

O Anamnesis=
• Tonsilitis Difteri
Adanya keluhan rasa sakit di
tenggorok, nyeri menelan, rasa Tonsilitis • Angina Plaut-
mengganjal pada tenggorok, nafas vincent
berbau, terkadang ada demam, Membranosa
• Mononucleosis
malaise
infeksiosa
O Pemeriksaan Fisik=
Tampak tonsil membesar dengan • Faringitis
adanya hipertrofi dan jaringan parut. Penyakit tuberkulosa
Tampak kripti melebar dan terisi oleh Kronik Faring • Faringitis Luetika
detritus
Granulomatus • Aktinomikosis
O Pemeriksaan Penunjang= faring
Kultur dan uji resistensi dari sediaan
apus tonsil
TATALAKSANA

Tirah baring • Pengobatan pasti untuk tonsilitis


kronik adalah dengan
Pemberian cairan adekuat
pengangkatan tonsil
(tonsilektomi diseksi), dengan
atau tanpa pengangkatan
Diet ringan
adenoid.
Analgetika • Dilakukan apabila terapi
konservatif maupun terapi
Antibiotik
medikamentosa dengan
antibiotika spektrum luas tidak
berhasil.
TONSILEKTOMI

Indikasi Indikasi
Absolut Relatif
KONTRAINDIKASI TONSILEKTOMI

Radang akut tonsil.

Demam, albuminuria.

Penyakit paru-paru

Hipertensi.
KOMPLIKASI

Komplikasi sekitar tonsil Komplikasi organ jauh

Peritonsilitis Demam rematik dan PJR

Abses Peritonsilar (Quinsy) Glomerulonefritis

Abses Parafaringeal Artritis dan fibrositis

Abses Retrofaring Episekleritis

Kista tonsil Konjungtivitis berulang


TERIMA KASIH

You might also like