KEPEMERINTAHAN

YANG BAIK
(GOOD GOVERNANCE)
Dr. KOMARUDIN, M.AP
Magetan, 21 Juli 1970
Pendidikan
• S3 – Manajemen Pemerintahan, Universitas Padjadjaran;

Pengalaman
1. Asisten Administrasi Pemerintahan Provinsi Banten;
2. Pj. Bupati Tangerang;
3. Kepala BKD Provinsi Banten;
4. Kepala Bagian Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Tangerang;
5. Sekretaris Bappeda Kabupaten Tangerang;
 Latar Belakang
1. ADANYA PERKEMBANGAN INTERAKSI
SOSIAL POLITIK PEMERINTAH DAN
MASYARAKAT
Ø Adanya Pergeseran Sospol (Sektor Swasta Dan
LSM Meningkat;
Ø Kondisi Makin Sulit, Kompleks, Dinamis,
Beraneka Ragam, Sesuai Dengan
Perkembangan Kebutuhan Manusia;
Ø Keterbatasan Kapasitas Aparatur Pemerintah
Untuk Mengakomodasikan Kondisi Diatas;
Ø Adanya Kolaborasi Pemerintah, Swasta ,
Masyarakat;
Ø Globalisasi, perkemb iptek, dan liberalisasi
memicu persaingan bebas mengharuskan
kompetensi meningkat;
Ø IPTEK merubah manajemen sektor publik &
bisnis akibatnya arus informasi menembus batas
ruang & waktu;
Ø Demokratisasi, HAM, pelestarian lingkungan
hidup jadi tuntutan dunia yg mendesak;
Ø Internal Indonesia; krisi multidimensi (situasi
politik tak stabil, ancaman disintegrasi,
kepercayaan masyarakat menurun, penegakan
hukum lemah, penanganan KKN lemah,
pemulihan ekonomi lambat, pengangguran dan
kemiskinan meningkat, daya saing turun.
2. ADANYA PERKEMBANGAN INTERAKSI
SOSIAL POLITIK PEMERINTAH DAN
MASYARAKAT
Ø Internal Indonesia; krisi multidimensi (situasi
politik tak stabil, ancaman disintegrasi,
kepercayaan masyarakat menurun,
penegakan hukum lemah, penanganan KKN
lemah, pemulihan ekonomi lambat,
pengangguran dan kemiskinan meningkat,
daya saing turun;
Ø Gerakan mahasiswa merupakan kekuatan
reformasi membuat ORBA tumbang
Ø Multipartai menjelang Pemilu 1999
Ø Perlu memahami jenis interaksi sosial-politik;
§ interferences (gangguan/saling
pengaruhi);
§ interplays (keterlibatan); intervensions
(campur tangan).
PERLU STRATEGI BARU
 KOMPLEKSITAS
SISTEM SOSIAL POLITIK, MELIPUTI:

SELEKSI STRUKTUR
DAN OPERASIONAL
REDUKSI

PERLU DICARIKAN ALTERNATIF PEMECAHAN àDAN PEMILIHAN YANG

TERBAIK

IMPLIKASINYA TERHADAP
PEMERINTAHAN:

MENJADI:
KEPEMERINTAHAN MODEREN YANG:
DARI DINMIS, JARINGAN KOMPLEKS
PENDEKATAN BERAGAM, TETAPI HUBUNGAN SEDERHANA,
BIROKRASI KAKU, HIERARKHIS, KEANEKARAGAMAN TINDAKAN
OTORITER DAN KEBIJAKAN, SESUAI DENGAN
SITUASI DAN KUALITAS INTERAKSI
SOSIAL POLITIK
 Konsepsi Pemerintahan
Governing
Government / Pemerintah
Proses Koordinasi, pengendalian/
Change Agent Agent Of Development,
Steering, Pemberian Pengaruh/
Pemerintahan Negara &
Influencing Dan Penyeimbang Setiap
Penyelenggara
Hubungan interaksi Sosial Politik
Pembangunan & Pelayanan Publik.
Antara Pemerintah, Swasta Dan
Masyarakat.
Governance (World Bank)
Kepemerintahan Adalah Cara Bagaimana
Kekuasaan Negara Digunakan Untuk PENGERTIAN GOOD DALAM GG
Mengelola Sumberdaya Ekonomi Dan A. Nilai-nilai Yang dijunjung Tinggi;
Sosial Guna Pembangunan Masyarakat
B. Aspek-aspek Fungsional
(the Way State Power Is Used In Managing
Pemerintahan Yang Efektif Dan
Economic And Social Resources For The
Efisien Dalam Pencapaian Tujuan.
Development Of The Society)
Governance (UNDP)
Pelaksanaan Kewenangan Politik,
Ekonomi,dan Administratif Untuk Mengelola
Masalah-masalah Nasional Pada Semua GOOD
Ingkatan (The Exercise Of Political,
GOVERNANCE
economic, and Administrative Authority To
Manage Nation’s Affair At All Leels).
 “GOOD” dlm GOOD GOVERNANCE
B.
Aspek-aspek Fungsional
A.
Pemerintahan Yang
Nilai-nilai Yang
Efektif Dan Efisien
Dijunjung Tinggi
Dalam Pencapaian
Tujuan

KEMANDIRIAN

Keinginan/
Kehendak Peningkatan PEMBANGUNAN
Rakyat Kemampuan BERKELANJUTAN
Rakyat Yang
Bertujuan
Nasional
Untuk:
KEADILAN
SOSIAL
 ORIENTASI GOOD GOVERNANCE
LEGITIMACY

Pencapaian Tujuan Nasional

Mengacu Pada Demokrasi ACCOUNTABILITY
Dalam Kehidupan Bernegara
Dengan Elemen –Elemen Sbb.:
SECURING OF
HUMAN RIGHTS

AUTONOMY &
DEVOLUTION OF
POWER

ASSURANCE OF
Pelaksanaan Fungsi Yang CIVIL CONTROL

Efektif Dan Efisien Dalam

Mencapai Tujuan
Nasional
PRINSIP GOVERNANCE MENURUT WORLD BANK , UNDP

UNDP

WORLD BANK
THE EXERCISE OF:

The Way State Power

In Managing Economic POLITICAL
ADMINISTRATIVE
ECONOMIC AUTHORITY
& Social Resources
For Development
Of Society
TO MANAGE

NATION’S AFFAIR
AT ALL LEVEL
 Prinsip-Prinsip Good Governance
UNDP
A B

Hubungan Sinegis & Karakteristik

Konstruktif Saling Memperkuat dan
Antara: Tidak Parsial

1.STATE 1.Participation;
2.PRIVATE 2.Rule of Law;
3.COMMUNITY 3.Transparancy;
4.Responsiveness;
5.Equity;
6.Concensus Orientation;
7.Effectiveness & Efficiency;
8.Accountability;
9.Strategic Vision
 Tiga Domain Good Governance
STATE
Pemerintah
Ciptakan Politik & Hukum
yang Kondusif

COMMUNITY PRIVATE
Masyarakat Swasta
Peran aktif & positif dalam Ciptakan PEKERJAAN
kegiatan EKONOMI DAN PENDAPATAN
POLITIK SOSIAL
 THE THREE LEGS OF GOVERNANCE

ECONOMIC ADMINISTRATIVE
GOVERNMENT GOVERNMENT
a. AKTIVITAS
EKONOMI; SISTEM PROSES
b. DLM NEGERI
c. INTERAKSI KEBIJAKAN
PENYEL.
KONOMI
d. IMPLEMENTASI
(EQUITY, POLITICAL GOV
QUALITY, PROSES PEMBUATAN
POVERTY OF KEPUTUSAN UNTUK
LIFE)
FORMULASI
KEBIJAKAN
 GOOD GOVERNANCE Aspek Pemerintahan

A.
B
Administrative Competence &
HUKUM KEBIJAKAN
Transparancy
(PERLINDUNGAN
(Perencanaan, Implementasi, Efisiensi,
KEBEBASAN SOSIAL-POLITIK-
Penyederhanaan Organisasi, Iklim Disiplin,
EKONOMI)
Model Administrasi, Informasi)

D
Ciptakan Pasar Yang Kompetitif
C
(Mekanisme Pasar,
DESENTRALISASI
Peningkatan Peranan Pengusaha Menengah
REGIONAL
Dan Kecil Sektor Swasta,
& DEKONSENTRASI
Deregulasi, Kemampuan Pemerintah
DALAM DEPARTEMEN
Mengelola Ekonomi Makro)
 GOOD GOVERNANCE Indikator Keberhasilan
B.
A. SECARA KHUSUS : INDONESIA
SECARA UMUM BERDASARKAN TUJUAN REFORMASI
(TAP MPR 8/98)

1. 2. 4
TUJUAN MENGATASI TERPENUHINYA 3. MELETAKAN
PEMBANGUNAN KRISIS EKONOMI KEDAULATAN PENEGAKAN DASAR
(QUALITY OF LIFE (STABILITAS RAKYAT: HUKUM KERANGKA
TERCAPAI MONETER DAN HAM AGENDA
TERCAPAI) REF.-BANG.

B).
BERBANGSA,
A).
BERNEGARA,
SELURUH
PARTISIPASI
SENDI
POLITIK
KEHIDUPAN
RAKYAT---
MASYARAKAT
STABILITAS
POLITIK
 Pergeseran GOVERNMENT ke GOVERNANCE
PERKEMBANGAN MANAJEMEN PEMERINTAHAN
& PEMBANGUNAN

AKHIR 1960-AN:

ILMU NEGARA DAN

PEMBANGUNAN
TAHUN 1950-AN:
(KETATALAKSANAAN,
AGENT OF CHANGE,
ILMU ADMINISTRASI
PERENC. PEMBANG.
MASA HINDIA BELANDA: NEGARA(KEPEMIMPINAN
KEBIJAKAN
PADA APARATUR:
PEMBANGUNAN,
ILMU PEMERINTAH PERUMUSAN KEBIJAKAN
PELAKSANAAN &
KEBUDAYAAN, SDM
(SEMUA DIATUR APARATUR, KETATA-
PENGENDALIAN
PEMERINTAH) PEMBANGUNAN
LAKSANAAN)

14
 Pergeseran GOVERNMENT ke GOVERNANCE
PERKEMBANGAN MANAJEMEN PEMERINTAHAN & PEMBANGUNAN
di Awal 1980an: Reinventing Government

1. CATALYTIC GOVERNMENT:
5. RESSULT ORIENTED STEERING RATHER THAN
GOVERNMENT ROWING
FUNDING OUTCOME,
NOT INPUT

2. COMMUNITY OWNED
GOVERNMNT:
EMPOWERING THAN
SERVING
4. MISSION DRIVEN
GOVERNMENT:
TRANSFORMING RULE-
DRIVEN ORGANIZATION
3. COMPETITIVE GOVERNMENT:
INJECTING COMPETITION
INTO SERVICES
 Lanjutan… Pergeseran GOVERNMENT ke GOVERNANCE
PERKEMBANGAN MANAJEMEN PEMERINTAHAN & PEMBANGUNAN
di Awal 1980an: Reinventing Government

6. CUSTOMER DRIVEN
GOVERNMENT MEETING THE
10. MARKET ORIENTED NEED OF CUSTOMER, NOT
GOVERNMENT: BUREAUCRACY
LEVERAGING CHANGE
THROUGH MARKET

7. ENTERPRISING
GOVERNMENT:
EARNING RATHER
THAN SPENDING
9. DECENTRALIZED
GOVERNMENT
FROM HIERARCHY TO
PARTICIPATION AND
8. ANTICIPATORY GOVERNMENT:
TEAM WORK
PREVENTING RATHER THAN
CURE
 Pergeseran GOVERNMENT ke GOVERNANCE
Perkembangan Manajemen Pemerintahan & Pembangunan
e. Awal 1990an: Banishing Bureaucracy (Five’s C) YANG TERDIRI ATAS:

1 THE
2. THE
CORE STRATEGY
CONSEQUENCES STRATEGY:
KEJELASAN KEGUNAAN
KONSEKUENSI KINERJA
DAN TUJUAN

5. THE
4. THE
3. THE CULTURE STRATEGY
CONTROLL STRATEGY
CUSTOMER STRATEGY MENDORONG BUDAYA
KONTROL DARI ATAS
PELANGGAN SEBAGAI KEWIRAUSAHAAN
KETENGAH
PENGENDALI ,INOVATIF, KREATIF

17
 Pergeseran GOVERNMENT ke GOVERNANCE
Perkembangan Manajemen Pemerintahan & Pembang
f. Akhir 1990an: Good Governanace
Sejalan perkemb. Demokrasi dan Pasar Bebas à
tumbuh kebersamaan 3 unsur partnership dalam
GOVERNANCE

STATE

PRIVATE
SECTOR
COMMUNITY

18
Bodoh
Malas
Miskin
Pekerja
19
 PROFESINALISME SDM

CIRI-CIRI:
• MEMILIKI WAWASAN YANG LUAS DAN
DAPAT MEMANDANG MASA DEPAN
• MEMILIKI KOMPETENSI DI BIDANGNYA
• MEMILIKI JIWA KOMPETISI/BERSAING
SECARA JUJUR DAN SPORTIF
• MENJUNJUNG TINGGI ETIKA PROFESI
• SINERGI INTELLIGENT-EMOSIONAL-
SPIRITUAL QUOTIENT
20
 REENGINEERING BIROKRASI

DAHULU: SEKARANG
ADA 3 KEKUATAN:
PELAYANAN MILIK
BIROKRASI
PELAYANAN SEPERTI APAPUN
DITERIMA,
PELANGGAN TIDAK CHANGE
MEMILIKI KEKUATAN
CUSTOMERS
COMPETITION

BIROKRASI HARUS MEMPERHATIKAN

KEPUASAN PELANGGAN

21
AKUNTABILITAS PENGUKURAN KINERJA

1. PERENCANAAN STRATEGIK
2. MENETAPKAN INDIKATOR KINERJA
3. PENGEMBANGAN SISTEM
PENGUMPULAN DATA
4. PENYEMPURNAAN TINGKAT
KEBERHASILAN KINERJA
5. PENGINTEGRASIAN DENGAN PROSES
MANAJEMEN 22
 ORGANISASI BERKINERJA TINGGI

PERSYARATAN
- TETAPKAN KEBIJAKAN UNTUK MEMUASKAN
STAKEHOLDERS (PELANGGAN, KARYAWAN,
PEMASOH, DISTRIBUTOR, DAN PEMEGANG SAHAM)
- SEMPURNAKAN PROSES BISNIS INTI (CORE BISNIS)
- ATUR KETERSEDIAAN SUMBERDAYA YANG PALING
MENGUNTUNGKAN
- ATUR ORGANISASI /PERUSAHAAN BAIK DARI SEGI
STRUKTUR, KEBIJAKAN, DAN BUDAYANYA.

23
PRINSIP PEMERINTAHAN/ORGANISASI MODERN

-
MASYARAKAT PELAKSANAAN KEPUTUSAN
MODEREN DIDESENTRALISAIKAN

KEPUTUSAN
DIDISKUSIKAN

PROSES
PEMERINTAHAN/ INTERAKSI
ELEMEN MASYARAKAT/
ORGANISASI ANGGOTA ORGANISASI
SOSIAL

PERSOALAN MASYARAKAT/
EKUILIBRIUM
ANGGOTA DENGAN
PEMERINTAHAN/ KEPENTINGAN
PEMERINTAH/
ORGANISASI ANTARA:
ORGAN
 PERBEDAAN
ORANG SUKSES VS ORANG GAGAL

BAGAI MEMBACA BUKU

ORANG SUKSES
Membaca Buku Setiap Halaman Tanpa Berhenti
Maka Ditemukan Yang Di Carinya

ORANG GAGAL
Berhenti Membaca Buku Pada Lembaran Berikutnya
Sebelum Ditemukan Yang Dicarinya
 ORANG GAGAL
(THOMAS EDISON)

KEBANYAKAN ORANG GAGAL

ADALAH ORANG YANG TIDAK MENYADARI
BETAPA DEKATNYA MEREKA
KE TITIK SUKSES
SAAT MEREKA
MEMUTUSKAN UNTUK MENYERAH

26
27
TERIMAKASIH