You are on page 1of 15

ATP FASE E KELAS XI

MATA PELAJARAN SEJARAH

A. INFORMASI
PENYUSUN : LILIK SUHARMAJI
SEKOLAH : SMA NEGERI 8 YOGYAKARTA MATA PELAJARAN : SEJARAH
FASE : F KELAS : XI

B. RASIONAL
Agar terbangun kesadaran sejarah siswa tentang kiprah individu, kelompok, dan golongan
dalam berjuang mempertahankan hidup di masa kolonialisasi, perjuangan nasional merintis
kemerdekaan, serta revolusi fisik dan strategi diplomatik mempertahankan kemerdekaan,
sampai terbentuknya kedaulatan NKRI, siswa perlu dibekali pengetahuan sejarah yang dapat
diambil hikmah-nya(pelajaran) dari apa yang dipelajarinya dan siswa menjadi lebih senang
belajar sejarah.

C. ALUR DAN TUJUAN PEMBELAJARAN


TUJUAN PEMBELAJARAN KONSEP INTI GLOSARIUM
11.1 Menjelaskan keterkaitan Eksploitasi Eksploitasi adalah usaha yang
antara kebijakan Dinasti Turki dilakukan oleh satu pihak untuk
Usmani, pelayaran ke timur, dan mengambil sumberdaya pihak lain
eksploitasi wilayah penghasil secara besar-besaran.
rempah-rempah.
11.2 Menjelaskan keterkaitan Strategi ekploitasi Strategi ekploitasi, yaitu politik
antara strategi ekploitasi devide et impera yang dilakukan
Bangsa Eropa dan perlawanan oleh VOC untuk memonopoli
dari kerajaan-kerajaan lokal rempah-rempah.
Nusantara.
11.3 Menjelaskan keterkaitan Semangat ekspansi dan kolaboratif,
antara semangat ekspansi dan yaitu bersatunya para kongsi dagang
kolaboratif dan strategi yang saling bersaing untuk
eksploitasi sumberdaya alam mendirikan organisasi dagang yang
Indonesia oleh VOC. bernama VOC.
11.4 Menjelaskan keterkaitan Hak octroi Hak octroi, yaitu kewenangan dan
antara hak octroi, strategi kekuasaan yang diberikan oleh
politik, dan penguasaan pemerintah Belanda kepada VOC
terhadap wilayah penghasil untuk menggunakan kekuatan militer
rempah-rempah. dalam menguasai wilayah penghasil
rempah-rempah, misalnya membuat
mata uang sendiri, memiliki tentara,
dan membuat perjanjian dengan raja-
raja lokal.
11.5 Menjelaskan sifat Keberlanjutan kebijakan yaitu
keberlanjutan dalam kebijakan kebijakan yang dilakukan oleh
Gubernur Jenderal VOC dalam Pieter Both dan kemudian diteruskan
strategi eksploitasi wilayah oleh J.P. Coen serta dianjutkan oleh
wilayah penghasil rempah- Gubernur Jenderal penggantinya
rempah. untuk bekerjasama dengan penguasa
lokal untuk memperoleh keuntungan
dagang dari rempah-rempah.
11.6 Menjelaskan keterkaitan Kehancuran VOC yaitu bubarnya
antara tindakan korupsi dan VOC di tahun 1799.
kehancuran VOC.
11.7 Menjelaskan keterkaitan Reformasi Daendels yaitu memutus
antara kebijakan reformasi mata rantai birokrasi pemerintahan
Daendels dan perseteruan dengan menghapus Gubernur Pantai
Daendels dengan raja Utara Jawa sehingga para residen
Kesulatanan Yogyakarta. yang ada di Surakarta dan
Yogyakarta bertanggungjawab
langsung kepada Gubernur Jenderal
di Batavia.
11.8 Menjelaskan
kepahlawanan Sultan
Hamengkubowono II dalam
menghadapi Daendels.
11.9 Menjelaskan konflik antara
Inggris dan Belanda dan
implikasinya terhadap kebijakan
di tanah jajahan.
11.10 Menjelaskan sikap Geger Sepoy Geger Sepoy Geger Sepoy yaitu
kepahlawanan Sultan tentara Inggris yang diambil dari
Hamengkubowono II dalam warga India untuk menjadi tentara
menghadapi kebijakan Raffles bayaran melawan prajurit Keraton
dalam mengeksploitasi Jawa Yogyakarta (Lilik Sumarhaji, Geger
sehingga terjadi Geger Sepoy. Sepoy: Sejarah Kelam Perseturuan
Inggris dengan Keraton Yogyakarta
(1812-1815), Yogyakarta: Araska,
2020)
11.11 Menjelaskan tindakan Raffles Sir Thomas Stanford Raflles yaitu
Raffles dalam mengeskploitasi seorang Letnan Gubernur Jenderal
kekayaan Hindia Belanda. Inggris yang diperintahkan oleh
Jenderal Lord Minto (India) untuk
menguasai tanah Jawa.
11.12 Menjelaskan lunturnya Lunturnya kearifan kebudayaan
kearifan kebudayaan Jawa dan Jawa dalam pandangan Pangeran
perlawanan Pangeran Dipenogoro yang melihat
Dipenogoro. masyarakat Jawa yang sudah tidak
lagi berpegang teguh pada ajaran
leluhur ketika Yogyakarta di bawah
kepemimpinan Hamengkubowono
III dan para penggantinya, karena
mendapatkan pengaruh dari budaya
asing yang dibawa oleh Kolonial
Belanda.
11.13 Menjelaskan keterkaitan
Perang Diponegoro dengan
kebijakan Tanam Paksa.
11.14 Membandingkan efek
positif dan negatif dari
kebijakan Tanam Paksa.
11.15 Menjelaskan dinamika Politik sekutu Pendekatan sekutu, yaitu strategi
politik sekutu-seteru raja-raja di seteru politik raja-raja Nusantara untuk
Nusantara dalam menghadapi bekerjasama/meminta bantuan
kolonialisme Hindia Belanda. dengan Kolonial Belanda dalam
meraih tahta. Pendekatan seteru,
yaitu strategi politik raja-raja
Nusantara untuk melawan Kolonial
Belanda karena Kolonial Belanda
mengeruk kekayaan Nusantara.
11.16 Menjelaskan keterkaitan
antara politik etis dengan
kesempatan pendidikan,
kesempatan berwirausaha dan
tumbuhnya kesadaran politik.
11.17 Menjelaskan keterkaitan
antara politik etis dengan
eksploitasi kekayaan alam
Indonesia dan penderitaan
rakyat.
11.18 Menjelaskan keterkaitan Intelektualitas Intelektualitas adalah golongan
antara intelektualitas dan terpelajar yang mendapatkan
munculnya kesadaran pendidikan formal di dalam maupun
kebangsaan luar negeri (Belanda) setelah
keberadaan Politik Etis.
11.19 Membandingkan
organisasi perjuangan nasional
sebelum tahun 1908 dan
sesudah 1908.
11.20 Menjelaskan faktor Faktor internal Faktor internal, yaitu faktor yang
internal dan eksternal Faktor eksternal berasal dari dalam negeri seperti
tumbuhnya organisasi munculnya kaum terpelajar,
pergerakan nasional kejayaan kerajaan-kerajaan masa
lampau, dan kondisi sosial-ekonomi
dan politik setelah penjajahan.
Faktor eksternal, yaitu faktor yang
berasal dari luar negeri seperti
kemenangan Jepang atas Rusia,
masuknya paham-paham baru dari
Eropa/Amerika ke Indonesia, dan
keberhasilan pergerakan nasional di
negara-negara lain.
11.21 Menjelaskan perbedaan Tipe demokrat Tipe demokrat, yaitu sifat
respon pemerintah Kolonial Tipe radikal pergerakan nasional yang kooperatif,
Belanda terhadap organisasi misalnya Budi Utomo, Sarekat
pergerakan nasional bertipe Islam, Muhammadiyah. Tipe radikal,
demokrat dan radikal. yaitu sifat pergerakan nasional yang
non-kooperatif, misalnya Indische
Partij, ISDV, SI-Merah, PKI,
Perhimpunan Indonesia, PNI, dan
Partindo.
11.22 Membandingkan dampak Gerakan bawah Gerakan bawah tanah, yaitu gerakan
dan keunggulan antara strategi tanah pergerakan nasional yang dilakukan
demokrat (koloboratif) dan secara rahasia.
radikal (bawah tanah) yang
ditempuh oleh organisasi
pergerakan nasional
11.23 Menjelaskan keterkaitan Restorasi Meiji Restorasi Meiji, yaitu suatu gerakan
Restorasi Meiji, kemajuan untuk memadukan kebudayaan Barat
industri, perluasan pasar, yang selaras dengan kebudayaan
dengan keterlibatan Jepang tradisional Jepang.
dalam Perang Dunia I dan II.
11.24 Menjelaskan keterkaitan Spionase Hindia Spionase, yaitu kegiatan untuk
antara spionase Jepang dengan Belanda memata-matai kelemahan dan
keberhasilan Jepang dalam kelebihan militer Belanda untuk
mengambil-alih wilayah digunakan sebagai strategi
Hindia- Belanda. kemenangan perang. Hindia
Belanda, yaitu daerah tanah jajahan
di Hindia Timur (Indonesia)
11.25 Menjelaskan keterkaitan
penyerangan Kalimantan Timur
(Tarakan) sebagai sumber
sumber minyak terhadap
keberhasilan Jepang menguasai
Indonesia.
11.26 Menjelaskan strategi Perang Pasifik Perang Pasifik, yaitu perang yang
Jepang dalam mobilisasi masa terjadi di wilayah Pasifik pada masa
dan ekploitasi sumberdaya alam Perang Dunia II.
Indonesia untuk kemenangan
Perang Pasifik.
11.27 Menjelaskan strategi
kamuflase Jepang sebagai
Saudara Tua untuk mengambil
hati rakyat.
11.28 Menjelaskan strategi Romusha Romusha, adalah pengerahan tenaga
Jepang dalam menggunakan kerja manusia untuk bekerja pada
Soekarno sebagai figur saat pendudukan Jepang dengan
mobilisator massa untuk membuat bandara, benteng, rel
keberhasilan Romusha. kereta api, kubu pertahanan, dan
sebagainya.
11.29 Menjelaskan keterkaitan Budaya Sekere Budaya Sekere, yaitu sebuah ritual
budaya Sekere dalam yang dilakukan oleh tentara Jepang
pendudukan Indonesia dengan untuk menyembah Dewa Matahari
timbulnya perlawanan terhadap dengan cara membungkukkan badan
Jepang. 90 derajat ke arah timur.
11.30 Menjelaskan strategi
politik pemerintahan militer
Jepang dalam mengendalikan
organisasi- organisasi
kerakyatan.
11.31 Menjelaskan strategi Organisasi militer Organisasi militer, yaitu organisasi
pemerintahan militer Jepang Organisasi bentukan Jepang untuk menghimpun
dalam pembentukan organisasi semimiliter para pemuda yang dilatih militer,
militer dan semi-militer untuk misalnya Heiho, PETA. Organisasi
keberhasilan perang melawan semi-militer, yaitu organisasi
Sekutu. bentukan Jepang untuk menghimpun
para pemuda yang dilatih semi-
militer, misalnya Seinendan,
Keibodan, Barisan Pelopor,
Hisbullah.
11.32 Membandingkan strategi
perjuangan nasional antara
kooperatif dan radikal sebagai
tanggapan atas kebijakan
pendudukan pemerintahan
militer Jepang.
11.33 Menjelaskan keterkaitan
antara kekalahan Jepang di
berbagai front dengan kebijakan
melunak Jepang di Indonesia.
11.34 Menjelaskan sifat
kolaboratif antara Golongan
Tua (Soekarno, Hatta, &
Soebardjo) dan Muda (Sjahrir,
Sayuti Melik, dll) sebelum dan
sesudah proklamasi
kemerdekaan 17 Agustus 1945.
11.35 Menjelaskan dinamika
dan respon masyarakat
Indonesia atas proklamasi
kemerdekaan 17 Agustus 1945.
11.36 Menjelaskan peran dan Tokoh kiri Tokoh Tokoh kiri, yaitu tokoh yang
jasa tokohtokoh kiri dan kanan kanan berpaham komunis di Indonesia,
dalam penyusunan naskah dan tetapi terlibat dalam proses
pembacaan proklamasi menjelang pelaksanaan proklamasi
kemerdekaan 17 Agustus 1945. kemerdekaan. Tokoh kanan yaitu
tokoh yang berpaham non-komunis
di Indonesia, tetapi terlibat dalam
proses menjelang pelaksanaan
proklamasi kemerdekaan.
11.37 Menjelaskan hubungan Integritas Integritas Hamengkubowono IX
antara integritas Hamengkubowon yaitu langkah Sultan
Hamengkubowono IX dalam o IX Hamengkubowono mengirim
mendukung proklamasi telegram pada tanggal 19 Agustus
kemerdekaan dan respon positif 1945 bahwa Yogyakarta bergabung
pemimpin wilayah lainnya. dengan NKRI.
11.38 Menjelaskan peran
pemuda dalam mempertahankan
proklamasi pada peristiwa
Lapangan Ikada (Jakarta), Hotel
Yamato (Surabaya) dan
terbentuknya komite Van-Aksi.
11.39 Menjelaskan kontribusi
dan kolaborasi di antara
berbagai suku, agama, ras, dan
golongan dalam pembentukan
ideologi dan perangkat-
perangkat negara.
11.40 Menjelaskan peranan
pemuda dan tentara dalam
mempertahankan proklamasi
dalam peristiwa 5 hari di
Semarang, pertempuran Kota
Baru, dan pertempuran 10
November 1945.
11.41 Menjelaskan keterkaitan
antara ketidakamanan situasi
Jakarta, kenegarawanan Sultan
Hamengkubowono IX, dan
pemindahan pusat pemerintahan
dari Jakarta ke Yogyakarta
11.42 Menjelaskan keterkaitan
antara patriotisme Soedirman
dalam kemenangan perang
melawan Sekutu pada peristiwa
Ambarawa dan semangat
revolusi kemerdekaan.
11.43 Menjelaskan keterkaitan
antara kekalahan dalam
berbagai pertempuran (Medan
Area, pertempuran Bandung
Lautan Api, peristiwa
Westerling) dan penggunaan
mempertahankan kemerdekaan
melalui jalur diplomatik.
11.44 Menjelaskan implikasi
Perjanjian Linggarjati terhadap
pengakuan kedaulatan oleh
Belanda dan negara-negara di
dunia.
11.45 Menjelaskan keterkaitan BFO BFO (Bijeenkomst voor Federaal
strategi politik Van Mook, Overleg atau Majelis
Konferensi Malino, dan Permusyawaratan Federal) adalah
pembentukan BFO. sebuah negara-negara boneka yang
dibuat oleh Van Mook sebagai
“akal-akalan” agar Belanda tetap
menguasai Indonesia.
11.46 Menjelaskan keterkaitan
antara Agresi Militer Belanda I
dengan penguasaan sumber-
sumber ekonomi, pembentukan
komisi tiga negara dan
perjanjian Renville.
11.47 Menjelaskan keterkaitan Pemerintah Pemerintah Darurat Republik
antara Agresi Militer Belanda Darurat Republik Indonesia (PDRI), yaitu
II, penangkapan pemimpin Indonesia (PDRI) pemerintahan darurat di bawah
bangsa untuk diasingkan, Sjafrudin Prawiranegara yang
pendudukan Yogyakarta, berkedudukan di Bukit Tinggi,
gerilya Panglima Besar Jenderal Sumatera Barat.
Soedirman, pendirian
Pemerintah Darurat Republik
Indonesia (PDRI), dan serangan
1 Maret 1949.
11.48 Menjelaskan keterkaitan Peristiwa Yogya Peristiwa Yogya kembali, yaitu
antara Perjanjian Roem-Royen kembali kembalinya para tentara nasional
dan peristiwa Yogya kembali. Indonesia serta para pemimpin
seperti Sokearno-Hatta, Sjahrir,
Agus Salim, dan Soedirman ke ibu
kota Yogyakarta yang sebelumnya
tentara Belanda dan para
pemimpinnya ditarik ke Magelang
dan Gombong (Kebumen).
11.49 Menjelaskan keterkaitan Republik Republik Indonesia Serikat (RIS)
antara konferensi antar- Indonesia Serikat yaitu pemerintahan hasil
Indonesia, Konferensi Meja (RIS) kesepakatan pada Konferensi Meja
Bundar, pembentukan Republik Bundar (KMB) yang anggotanya
Indonesia Serikat (RIS) dan negara-negara bagian dan Republik
kembalinya negara kesatuan Indonesia (RI).
republik Indonesia.
11.50 Menjelaskan peran Kewarganegaraan Kewarganegaraan dan
kewarganegaraan dan dan kedermawanan Sultan
kedermawanan Sultan kedermawanan Hamengkubowono IX yaitu sikap
Hamengkubowono IX dalam Sultan bijak Sultan Hamengkubuwono IX
revolusi fisik dan Hamengkubowon yang memberikan dananya untuk
penyelenggaraan pemerintahan o IX biaya operasional/gaji
di Jakarta. Presiden/Wakil Presiden dan para
menteri pada saat revolusi fisik
(1946-1949) dan memberikan
dananya dalam bentuk cek
Javanesche Bank sebesar 60 juta
Gulden untuk penyelenggarahan
pemerintahan di Jakarta (Lilik
Suharmaji, Keteladanan Sultan
Hamengkubuwono IX: Keteladanan
Sang Penjaga Gawang, Yogyakarta:
Ombak, 2019)
11.51 Melakukan penelitian
sejarah yang bertema
kolonialisasi, pergerakan
nasional, atau perjuangan
kemerdekaan dan
mempublikasikannya dalam
bentuk vlog/film dokumenter
pendek atau membuat esai
untuk diterbitkan dalam bentuk
buku ISBN.

D. PROFIL PELAJAR PANCASILA


Melalui pembelajaran sejarah, diharapkan siswa:
(1) Iman dan Taqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia. Siswa dapat
meneladani kiprah para pahlawan yang diantaranya Sultan Hamengkubuwono IX yang
memberikan sebagian hartanya untuk perjuangan terbentuknya NKRI dan setelahnya.
(2) Berkebhinekaan Global. Siswa dapat meneladani peran tokoh-tokoh terpelajar yang
berani belajar di luar negeri untuk meningkatkan penguasaan ilmu sehingga mendapatkan
pengalaman dan pencerahan bahwa kemerdekaan adalah hak semua bangsa.
(3) Bergotong Royong. Siswa dapat meneladani tokoh-tokoh pejuang nasional yang berlapang
dada untuk bekerjasama mencapai tujuan, meskipun berbeda paham, pandangan, dan
ideologi, untuk kepentingan bangsa dan negara.
(4) Mandiri. Siswa dapat meneladani tokoh-tokoh pejuang nasional yang secara individual
mengambil insiatif yang positif dan berdampak baik untuk kepentingan bangsa dan negara.
(5) Bernalar Kritis. Siswa dapat mengambil hikmah dari ditutupnya Konstantinopel oleh Turki
Utsmani terhadap perdagang-pedagang Eropa sehingga mereka mencari jalan mendapatkan
rempah-rempah di tanah aslinya. Artinya “di balik kesulitan ada kemudahan”.

E. JUMLAH JAM
140 JP

F. INDIKATOR PENILAIAN
TUJUAN PEMBELAJARAN INDIKATOR PENILAIAN
11.1 Menjelaskan keterkaitan • Menjelaskan kebijakan Dinasti Turki Usmani tentang
antara kebijakan Dinasti Turki penutupan Konstantinopel.
Usmani, pelayaran ke timur, dan • Menjelaskan usaha pelayaran banggsa-bangsa Barat ke
eksploitasi wilayah penghasil timur untuk mendapatkan rempahrempah.
rempah-rempah. • Menjelaskan eksploitasi wilayah penghasil rempah
rempah.
• Menjelaskan keterkaitan antara kebijakan Dinasti Turki
Usmani, pelayaran ke timur, dan eksploitasi wilayah
penghasil rempah-rempah.
11.2 Menjelaskan keterkaitan • Menjelaskan strategi ekploitasi Bangsa Eropa di Hindia
antara strategi ekploitasi Bangsa Belanda.
Eropa dan perlawanan dari • Menjelaskan keterkaitan antara strategi ekploitasi
kerajaan-kerajaan lokal Bangsa Eropa dan perlawanan dari kerajaankerajaan
Nusantara. lokal Nusantara.
11.3 Menjelaskan keterkaitan • Menjelaskan semangat ekspansi dan kolaboratif dalam
antara semangat ekspansi dan pembentukan organisasi dagang VOC.
kolaboratif dan strategi • Menjelaskan strategi eksploitasi sumberdaya alam
eksploitasi sumberdaya alam Indonesia yang dilakukan VOC.
Indonesia oleh VOC. • Menjelaskan keterkaitan antara semangat ekspansi dan
kolaboratif serta strategi eksploitasi sumberdaya alam
Indonesia yang dilakukan oleh VOC.
11.4 Menjelaskan keterkaitan • Menjelaskan hak octroi yang diberikan pemerintah
antara hak octroi, strategi Belanda kepada VOC.
politik, dan penguasaan terhadap • Menjelaskan strategi politik VOC dalam
wilayah penghasil rempah- mempergunakan hak octroi.
rempah. • Menjelaskan keterkaitan antara hak octroi, strategi
politik, dan penguasaan terhadap wilayah penghasil
rempah-rempah.
11.5 Menjelaskan sifat • Menjelaskan kebijakan para Gubernur Jenderal VOC
keberlanjutan dalam kebijakan dalam strategi eksploitasi wilayah penghasil rempah-
Gubernur Jenderal VOC dalam rempah.
strategi eksploitasi wilayah • Menjelaskan sifat keberlanjutan dalam kebijakan
penghasil rempah- rempah. Gubernur Jenderal VOC dalam strategi eksploitasi
wilayah wilayah penghasil rempah-rempah.
11.6 Menjelaskan keterkaitan • Menjelaskan bentuk-bentuk tindakan korupsi yang
antara tindakan korupsi dan dilakukan oleh para pegawai VOC.
kehancuran VOC. • Menjelaskan keterkaitan antara tindakan korupsi dan
kehancuran VOC.
11.7 Menjelaskan keterkaitan • Menjelaskan kebijakan reformasi Daendels dalam
antara kebijakan reformasi memerintah Jawa.
Daendels dan perseteruan • Menjelaskan kausalitas antara kebijakan reformasi
Daendels dengan raja Daendels dengan perseteruan yang dilakukan oleh raja
Kesulatanan Yogyakarta. Kesulatanan Yogyakarta.
11.8 Menjelaskan • Menjelaskan berbagai tindakan kepahlawanan Sultan
kepahlawanan Sultan Hamengkubowono II dalam menghadapi Daendels.
Hamengkubowono II dalam
menghadapi Daendels.
11.9 Menjelaskan konflik antara • Menjelaskan konflik antara Inggris dan Belanda dalam
Inggris dan Belanda dan memperebutkan tanah Jawa.
implikasinya terhadap kebijakan • Menjelaskan keterkaitan antara konflik Inggris vs
di tanah jajahan. Belanda dan implikasinya terhadap kebijakan di tanah
jajahan
11.10 Menjelaskan sikap • Menjelaskan sikap kepahlawanan Sultan
kepahlawanan Sultan Hamengkubowono II dalam menghadapi kebijakan
Hamengkubowono II dalam Raffles.
menghadap kebijakan Raffles • Menjelaskan kausalitas sikap kepahlawanan Sultan
dalam mengeksploitasi Jawa Hamengkubowono II dan Geger Sepoy.
sehingga terjadi Geger Sepoy.
11.11 Menjelaskan tindakan • Menjelaskan tindakan Raffles dalam mengeskploitasi
Raffles dalam mengeskploitasi kekayaan Hindia Belanda sejak Sultan
kekayaan Hindia Belanda. Hamengkubuwono III dan penerusnya.
11.12 Menjelaskan lunturnya • Menjelaskan konteks lunturnya kearifan kebudayaan
kearifan kebudayaan Jawa dan Jawa pada masa kepemimpinan Sultan
perlawanan Pangeran Hamengkubowono III dan seterusnya.
Diponegoro. • Menjelaskan kausalitas antara luntutrnya kearifan
kebudayaan Jawa pada masa kepemimpinan Sultan
Hamengkubowono III dan penggantinya sehingga
tumbuh perlawanan Pangeran Diponegoro.
11.13 Menjelaskan keterkaitan • Menjelaskan keterkaitan antara kebijakan Tanam Paksa
Perang Diponegoro dengan dengan Perang Diponegoro.
kebijakan Tanam Paksa.
11.14 Membandingkan efek • Membandingkan efek positif dan negatif dari kebijakan
positif dan negatif dari kebijakan Tanam Paksa.
Tanam Paksa.
11.15 Menjelaskan dinamika • Menjelaskan dinamika politik sekutu-seteru raja- raja di
politik sekutu-seteru raja-raja di Nusantara dalam menghadapi kolonialisme Hindia
Nusantara dalam menghadapi Belanda.
kolonialisme Hindia Belanda.
11.16 Menjelaskan keterkaitan • Menjelaskan latar belakang terjadinya kebijakan politik
antara politik etis dengan etis
kesempatan pendidikan, • Menjelaskan kebijakan kesempatan pendidikan dan
kesempatan berwirausaha dan kesempatan berwirausaha kepada pribumi dari
tumbuhnya kesadaran politik. kebijakan politik etis.
• Menjelaskan keterkaitan antara politik etis, kesempatan
pendidikan, dan tumbuhnya kesadaran politik.
11.17 Menjelaskan keterkaitan • Menjelaskan keterkaitan antara politik etis dengan
antara politik etis dengan eksploitasi kekayaan alam Indonesia dan penderitaan
eksploitasi kekayaan alam rakyat.
Indonesia dan penderitaan
rakyat.
11.18 Menjelaskan keterkaitan • Menjelaskan keterkaitan antara intelektualitas dan
antara intelektualitas dan munculnya kesadaran kebangsaan
munculnya kesadaran
kebangsaan
11.19 Membandingkan • Mengidentifikasi karakteristik perjuangan nasional
organisasi perjuangan nasional sebelum tahun 1908.
sebelum tahun 1908 dan sesudah • Mengidentifikasi karakteristik perjuangan nasional
1908. setelah tahun 1908.
• Membandingkan organisasi perjuangan nasional
sebelum tahun 1908 dan sesudah 1908.
11.20 Menjelaskan faktor • Menjelaskan beragam faktor internal tumbuhnya
internal dan eksternal organisasi pergerakan nasional
tumbuhnya organisasi • Menjelaskan beragam faktor eksternal tumbuhnya
pergerakan nasional organisasi pergerakan nasional.
11.21 Menjelaskan perbedaan • Menjelaskan karakteristik organisasi pergerakan
respon pemerintah Kolonial nasional bertipe demokrat atau kooperatif.
Belanda terhadap organisasi • Menjelaskan karakteristik organisasi pergerakan
pergerakan nasional bertipe nasional bertipe radikal atau non-kooperatif.
demokrat dan radikal. • Menjelaskan perbedaan respon pemerintah Kolonial
Belanda terhadap organisasi pergerakan nasional
bertipe demokrat dan radikal.
11.22 Membandingkan dampak • Menjelaskan dampak dan keunggulan strategi demokrat
dan keunggulan antara strategi (koloboratif) organisasi pergerakan nasional.
demokrat (koloboratif) dan • Menjelaskan dampak dan keunggulan strategi radikal
radikal (bawah tanah) yang (bawah tanah) organisasi pergerakan nasional.
ditempuh oleh organisasi • Membandingkan dampak dan keunggulan antara
pergerakan nasional. strategi demokrat (koloboratif) dan radikal (bawah
tanah) yang ditempuh oleh organisasi pergerakan
nasional.
11.23 Menjelaskan keterkaitan • Menjelaskan Restorasi Meiji.
Restorasi Meiji, kemajuan • Menjelaskan hubungan Restorasi Meiji dan kemajuan
industri, perluasan pasar, dengan industri Jepang.
keterlibatan Jepang dalam • Menjelaskan hubungan kemajuan industri Jepang dan
Perang Dunia I dan II. perluasan pasar.
• Menjelaskan keterkaitan perluasan pasar dengan
keterlibatan Jepang dalam Perang Dunia I dan II.
11.24 Menjelaskan keterkaitan • Menjelaskan keterkaitan antara spionase Jepang dengan
antara spionase Jepang dengan keberhasilan Jepang dalam mengambil-alih wilayah
keberhasilan Jepang dalam Hindia-Belanda.
mengambil- alih wilayah
Hindia-Belanda.
11.25 Menjelaskan keterkaitan • Menjelaskan keterkaitan penyerangan Kalimantan
penyerangan Kalimantan Timur Timur (Tarakan) sebagai sumber sumber minyak
(Tarakan) sebagai sumber terhadap keberhasilan Jepang menguasai Indonesia.
sumber minyak terhadap
keberhasilan Jepang menguasai
Indonesia.
11.26 Menjelaskan strategi • Menjelaskan strategi Jepang dalam mobilisasi masa dan
Jepang dalam mobilisasi masa ekploitasi sumberdaya alam Indonesia untuk
dan ekploitasi sumberdaya alam kemenangan Perang Pasifik.
Indonesia untuk kemenangan
Perang Pasifik.
11.27 Menjelaskan strategi • Menjelaskan strategi kamuflase Jepang sebagai
kamuflase Jepang sebagai Saudara Tua untuk mengambil hati rakyat.
Saudara Tua untuk mengambil
hati rakyat.
11.28 Menjelaskan strategi • Menjelaskan strategi Jepang dalam menggunakan
Jepang dalam menggunakan Soekarno sebagai figur mobilisator massa untuk
Soekarno sebagai figur keberhasilan Romusha.
mobilisator massa untuk
keberhasilan Romusha.
11.29 Menjelaskan keterkaitan • Menjelaskan budaya Sekere dalam pendudukan
budaya Sekere dalam Indonesia
pendudukan Indonesia dengan • Menjelaskan keterkaitan budaya Sekere dalam
timbulnya perlawanan terhadap pendudukan Indonesia dengan timbulnya perlawanan
Jepang. terhadap Jepang.
11.30 Menjelaskan strategi • Menjelaskan strategi politik pemerintahan militer
politik pemerintahan militer Jepang dalam mengendalikan organisasi-organisasi
Jepang dalam mengendalikan Kerakyatan
organisasiorganisasi kerakyatan.
11.31 Menjelaskan strategi • Menjelaskan strategi pemerintahan militer Jepang
pemerintahan militer Jepang dalam pembentukan organisasi militer untuk
dalam pembentukan organisasi keberhasilan perang melawan Sekutu.
militer dan semi-militer untuk • Menjelaskan strategi pemerintahan militer Jepang
keberhasilan perang melawan dalam pembentukan organisasi semi-militer untuk
Sekutu. keberhasilan perang melawan Sekutu.
11.32 Membandingkan strategi • Menjelaskan strategi perjuangan nasional yang bersifat
perjuangan nasional antara kooperatif sebagai tanggapan atas kebijakan
kooperatif dan radikal sebagai pendudukan pemerintahan militer Jepang.
tanggapan atas kebijakan • Menjelaskan strategi perjuangan nasional yang bersifat
pendudukan pemerintahan radikal sebagai tanggapan atas kebijakan pendudukan
militer Jepang. pemerintahan militer Jepang.
• Membandingkan strategi perjuangan nasional antara
kooperatif dan radikal sebagai tanggapan atas
kebijakan pendudukan pemerintahan militer Jepang.
11.33 Menjelaskan keterkaitan • Menjelaskan kekalahan Jepang di berbagai front Perang
antara kekalahan Jepang di Dunia II.
berbagai front dengan kebijakan • Menjelaskan kebijakan melunak Jepang di Indonesia
melunak Jepang di Indonesia. akibat kekalahan Jepang di berbagai front.
• Menjelaskan keterkaitan antara kekalahan Jepang di
berbagai front dengan kebijakan melunak Jepang di
Indonesia.
11.34 Menjelaskan sifat • Menjelaskan sifat kolaboratif antara Golongan Tua
kolaboratif antara Golongan Tua (Soekarno, Hatta, & Soebardjo) dan Muda (Sjahrir,
(Soekarno, Hatta, & Soebardjo) Sayuti Melik, dll) sebelum proklamasi kemerdekaan 17
dan Muda (Sjahrir, Sayuti Agustus 1945.
Melik, dll) sebelum dan sesudah • Menjelaskan sifat kolaboratif antara Golongan Tua
proklamasi kemerdekaan 17 (Soekarno, Hatta, & Soebardjo) dan Muda (Sjahrir,
Agustus 1945. Sayuti Melik, dll) sesudah proklamasi kemerdekaan 17
Agustus 1945.
11.35 Menjelaskan dinamika dan • Menjelaskan dinamika dan respon masyarakat
respon masyarakat Indonesia Indonesia atas proklamasi kemerdekaan 17 Agustus
atas proklamasi kemerdekaan 17 1945.
Agustus 1945.
11.36 Menjelaskan peran dan • Menjelaskan peran dan jasa tokoh-tokoh kiri ddalam
jasa tokoh-tokoh kiri dan kanan penyusunan naskah dan pembacaan proklamasi
dalam penyusunan naskah dan kemerdekaan 17 Agustus 1945.
pembacaan proklamasi • Menjelaskan peran dan jasa tokoh-tokoh kanan dalam
kemerdekaan 17 Agustus 1945. penyusunan naskah dan pembacaan proklamasi
kemerdekaan 17 Agustus 1945.
11.37 Menjelaskan hubungan • Menjelaskan integritas Hamengkubowono IX dalam
antara integritas mendukung proklamasi kemerdekaan
Hamengkubowono IX dalam • Menjelaskan hubungan antara integritas
mendukung proklamasi Hamengkubowono IX dalam mendukung proklamasi
kemerdekaan dan respon positif kemerdekaan dengan respon positif pemimpin wilayah
pemimpin wilayah lainnya. lainnya
11.38 Menjelaskan peran • Menjelaskan peran pemuda dalam mempertahankan
pemuda dalam mempertahankan proklamasi pada peristiwa Lapangan Ikada (Jakarta).
proklamasi pada peristiwa • Menjelaskan peran pemuda dalam mempertahankan
Lapangan Ikada (Jakarta), Hotel proklamasi pada peristiwa Hotel Yamato.
Yamato (Surabaya) dan • Menjelaskan terbentuknya komite Van-Aksi
terbentuknya komite Van-Aksi
11.39 Menjelaskan kontribusi • Menjelaskan kontribusi dan kolaborasi di antara
dan kolaborasi di antara berbagai berbagai suku, agama, ras, dan golongan dalam
suku, agama, ras, dan golongan pembentukan ideologi bangsa.
dalam pembentukan ideologi • Menjelaskan kontribusi dan kolaborasi di antara
dan perangkat-perangkat negara. berbagai suku, agama, ras, dan golongan dalam
pembentukan perangkat-perangkat negara (UUD,
Tentara, Komite Nasional).
11.40 Menjelaskan peranan • Menjelaskan peranan pemuda dan tentara dalam
pemuda dan tentara dalam mempertahankan proklamasi dalam peristiwa 5 hari di
mempertahankan proklamasi Semarang.
dalam peristiwa 5 hari di • Menjelaskan peranan pemuda dan tentara dalam
Semarang, pertempuran Kota mempertahankan proklamasi dalam peristiwa
Baru, dan pertempuran 10 pertempuran Kota Baru
November 1945 • Menjelaskan peranan pemuda dan tentara dalam
mempertahankan proklamasi dalam peristiwa
pertempuran 10 November 1945
11.41 Menjelaskan keterkaitan • Menjelaskan ketidakamanan situasi Jakarta setelah
antara ketidakamanan situasi datangnya Sekutu.
Jakarta, kenegarawanan Sultan • Menjelaskan sifat kenegarawanan Sultan
Hamengkubowono IX, dan Hamengkubowono IX
pemindahan pusat pemerintahan • Menjelaskan pemindahan pusat pemerintahan dari
dari Jakarta ke Yogyakarta Jakarta ke Yogyakarta
• Menjelaskan keterkaitan antara ketidakamanan situasi
Jakarta, kenegarawanan Sultan Hamengkubowono IX,
dan pemindahan pusat pemerintahan dari Jakarta ke
Yogyakarta
11.42 Menjelaskan keterkaitan • Menjelaskan patriotisme Soedirman dalam perang
antara patriotisme Soedirman Ambarawa
dalam kemenangan perang • Menjelaskan patriotisme Soedirman dalam semangat
melawan Sekutu pada peristiwa revolusi kemerdekaan.
Ambarawa dan semangat • Menjelaskan keterkaitan antara patriotisme Soedirman
revolusi kemerdekaan dalam kemenangan perang melawan Sekutu pada
peristiwa Ambarawa dan semangat revolusi
kemerdekaan
11.43 Menjelaskan keterkaitan • Menjelaskan pertempuran Medan Area
antara kekalahan dalam berbagai • Menjelaskan pertempuran Bandung Lautan Api
pertempuran (Medan Area, • Menjelaskan peristiwa Westerling
pertempuran Bandung Lautan
Api, peristiwa Westerling) dan • Menjelaskan keterkaitan antara kekalahan dalam
penggunaan mempertahankan berbagai pertempuran (Medan Area, pertempuran
kemerdekaan melalui jalur Bandung Lautan Api, peristiwa Westerling) dan
diplomatik penggunaan mempertahankan kemerdekaan melalui
jalur diplomatik
11.44 Menjelaskan implikasi • Menjelaskan Perjanjian Linggarjati
Perjanjian Linggarjati terhadap • Menjelaskan implikasi Perjanjian Linggarjati terhadap
pengakuan kedaulatan oleh pengakuan kedaulatan oleh Belanda dan negara-negara
Belanda dan negara-negara di di dunia
dunia
11.45 Menjelaskan keterkaitan • Menjelaskan strategi politik Van Mook dalam
strategi politik Van Mook, menghadapi pemimpin nasional.
Konferensi Malino, dan • Menjelaskan Konferensi Malino
pembentukan BFO. • Menjelaskan pembentukan BFO.
• Menjelaskan keterkaitan strategi politik Van Mook,
Konferensi Malino, dan pembentukan BFO.
11.46 Menjelaskan keterkaitan • Menjelaskan Agresi Militer Belanda I dengan
antara Agresi Militer Belanda I penguasaan sumber-sumber ekonomi
dengan penguasaan sumber- • Menjelaskan pembentukan Komisi Tiga Negara (KTN).
sumber ekonomi, pembentukan • Menjelaskan perjanjian Renville dan implikasinya
Komisi Tiga Negara (KTN) dan terhadap Amir Sjarifudin.
perjanjian Renville
• Menjelaskan keterkaitan antara Agresi Militer Belanda
I dengan penguasaan sumber-sumber ekonomi,
pembentukan Komisi Tiga Negara (KTN) dan
perjanjian Renville
11.47 Menjelaskan keterkaitan • Menjelaskan Agresi Militer Belanda II dan
antara Agresi Militer Belanda II, implikasinya pada penangkapan dan pengasingan
penangkapan pemimpin bangsa pemimpin bangsa.
untuk diasingkan, pendudukan • Mendeskripsikan peristiwa pendudukan Yogyakarta
Yogyakarta, gerilya Panglima pasca Agresi Militer Belajnda II.
Besar Jenderal Soedirman, • Mendeskripsikan gerilya Panglima Besar Jenderal
pendirian Pemerintah Darurat Soedirman.
Republik Indonesia (PDRI), dan
serangan 1 Maret 1949 • Menjelaskan pendirian Pemerintah Darurat Republik
Indonesia (PDRI).
• Menjelaskan serangan 1 Maret 1949 dan peranan Sultan
Hamengkubowono IX.
• Menjelaskan keterkaitan antara Agresi Militer Belanda
II, penangkapan pemimpin bangsa untuk diasingkan,
pendudukan Yogyakarta, gerilya Panglima Besar
Jenderal Soedirman, pendirian Pemerintah Darurat
Republik Indonesia (PDRI), dan serangan 1 Maret
1949q
11.48 Menjelaskan keterkaitan • Menjelaskan Perjanjian Roem-Royen
antara Perjanjian Roem-Royen • Menjelaskan peristiwa Yogya kembali
dan peristiwa Yogya kembali • Menjelaskan keterkaitan antara Perjanjian Roem- Royen
dan peristiwa Yogya kembali
11.49 Menjelaskan keterkaitan • Menjelaskan konferensi antar-Indonesia
antara konferensi antar- • Menjelaskan Konferensi Meja Bundar
Indonesia, Konferensi Meja • Menjelaskan pembentukan Republik Indonesia Serikat
Bundar, pembentukan Republik (RIS)
Indonesia Serikat (RIS) dan
kembalinya negara kesatuan • Menjelaskan kembalinya Negara Kesatuan Republik
republik Indonesia Indonesia untuk di Jakarta diwakiliki oleh Sultan
Hamengkubowono IX dan di Netherland diwakili oleh
Hatta.
• Menjelaskan keterkaitan antara konferensi antar-
Indonesia, Konferensi Meja Bundar, pembentukan
Republik Indonesia Serikat (RIS)
11.50 Menjelaskan peran • Menjelaskan peran kewarganegaraan dan
kewarganegaraan dan kedermawanan Sultan Hamengkubowono IX dalam
kedermawanan Sultan revolusi fisik.
Hamengkubowono IX dalam • Menjelaskan peran kewarganegaraan dan
revolusi fisik dan kedermawanan Sultan Hamengkubowono IX dalam
penyelenggaraan pemerintahan penyelenggaraan pemerintahan di Jakarta.
di Jakarta • Menjelaskan implikasi Yogyakarta dijadikan Daerah
Istimewa oleh Presiden Soekarno
11.51 Melakukan penelitian • Mendemonstrasikan langkah peneltiian sejarah secara
sejarah yang bertema sederhana.
kolonialisasi, pergerakan • Mempublikasikan hasil penelitian sejarah dalam bentuk
nasional, atau perjuangan vlog atau film dokumenter pendek, atau esai untuk
kemerdekaan dan diterbitkan dalam bentuk buku ISBN
mempublikasikannya dalam
bentuk vlog/film dokumenter
pendek atau membuat esai untuk
diterbitkan dalam bentuk buku
ISBN

You might also like