You are on page 1of 33
(PPD220] Modul Ilmu Kesehatan Forensik dan Medikolegal Program Studi Pendidikan Dokter Tahap Profesi is apo 'SAty 5 s < % ia z 2 * J "eng or? A Weonn™ Editor : Rika Nilapsari, dr. SpPK. MPd. Ked Alya Tursina, dr. SpN. MH.Kes FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG SEPTEMBER 2021 LEMBAR PENGESAHAN MODUL ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL, Nama Mata Kula; Imu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Kode Mata Kuliah =; PPD220 Jumlah SKS + ‘Semester : en Tahun Akademik : 2021-2022 ‘Tim Modul : 1. Tim Medical Education Unie 2, Fahmi Arif Hakim, dr SpFM 3. Nurul Aida Fathya, dr., Sp.FM. MS.c 4. Andri Adrian Rusman, dr. Sp.F.,M.Kes §. Aria Vudhistira,dr., Sp.FM 6. M. thsan Wahyudi, dr., Sp.FM 7. Rika Nilapsari, dr, SpPK. MPd. Ked Pengampu «Fahmi Arif Hakim, dr SpFM ‘Nurul Aida Fathya, dr., Sp.FM. MS.c 1 2 3. Andri Adrian Rusman,dr., Sp.F., M.Kes 4 5 Aria Yudhistira,dr., Sp.FM ‘M. thsan Wahyudi, dr., Sp.FM Bandung, September 2021 Menyetujul Mengetahui, Dekan Fakultas Kedokteran Ketua Medical Education Unit Universitas Islam Bandung Ne Prof. Dr. Nanan Sekarwana, dr., Sp-A(K), MARS mu KedokteranKehakiman-hal 2 Lembar Pengesahan Daftar Isi Daftar Tabel Sambutan Dekan Fakultas Kedokteran Unisba Kata Pengantar Pendahuluan Latar Belakang Tujuan Umum Capaian pembelajaran lulusan Capaian pembelajaran mata kuliah Bahan Kajian (daftar penyakit) sesuai Standar Kompetensi Dokter Indonesia tahun 2012 ——————————__________________. Daftar Keterampilan Klinis sesuai Standar Kompetensi Dokter Indonesia tahun 2012 Karakteristik Mahasiswa —--- Metode Pembelajaran Matrix Kegiatan Dokter Pendidik Klinis Bagian — Sarana dan Prasarana — Sistim Evaluasi Daftar Rujukan mu KedokteranKehakiman-hal 3 a Daftar Tabel Tabel | Daftar Penyakit Tabel 2 Daftar Keterampilan Klinis... Tabel 3 Komponen Evaluasi. Tabel 4 Penilaian Acuan Patokan (criterion reference). ... mu KedokteranKehakimal SAMBUTAN DEKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG eth Segala puji dan syukur senantiasa dipersembahkan ke hadirat Allah Swt., atas nikmat iman, islam, dan keschatan yang dianugerahkan-Nya kepada kita semua. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, tabi'in, tabiut tabiahum, dan pengikut beliau hingga akhir zaman, Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung (FK Unisba) mempunyai visi Menjadl Fakultas Kedokteran berlandaskan nilal Islam yang maju dan terkemuka di tingkat Asia pada tahun 2025 dengan keunggulan di bidang kesehatan masyarakat industri. Tekad besar mencapai visi tersebut akan dapat dicapai melalui peningkatan mutu berkelanjutan yang diimplementasikan dalam setiap fungsi manajemen pendidikan. Salah satunya melalui penyusunan modul pembelajaran tahap profesi in. Rancangan pengajaran silabus dan modul pembelajaran adalah suatu paket bahan pembelajaran (learning materials) yang memust tentang deskripsi tujuan pembelajaran, lembaran petunjuk pengajaran atau instruktur yang menjelaskan cara mengajar yang efisien, bahan bacaan bagi peserta didik, dan alat-alat evaluasi pembelajaran. Karenanya modul juga sering diartikan satuan program pembelajaran terkecil yang dapat dipelajari oleh seluruh peserta didik secara perseorangan (self instructional), Sesuai dengan tuntunan nasional, modu! tentunya harus disesuaikan dengan Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN-Dikti). Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKN1), dan Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDD. Penggunaan buku modul tahap profesi ini didalam pembelajaran diharapkan dapat berguna sebagai penyedia informasi dasar, sebagai petunjuk mengajar yang efektif bagi pendidik, sebagai bahan instruksi atau petunjuk bagi peserta didik, dan bahan berlatih bagi dalam melakukan penilaian secara manditi (self assessment), Bagi program peserta didi studi, modul ini dapat dimanfaatkan sebagai dokumen acuan untuk keperluan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pembelajaran, dan dokumen pendukung ketika dilakukan akreditasi mu KedokteranKehakiman-hal 5 Selanjutnya, kami ueapkan terima kasih seluruh tim yang sudah menyusun modul tahap profesi ini, Semoga Allah Sw1. memberikan balasan yang setimpal dan menjadi amal kebaikan yang menjadi jalan ke surga-Nya kelak. Aamiin. Bandung, September 2021 Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung Prof. Dr. Nanan Sekarwana, dr. Sp.A(K), MARS. mu KedokteranKehakiman-hal 6 Kurikulum Fakultas Kedokteran Unisba adalah Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), yang telah dirumuskan sejak tahun 2004. Penerapan KBK ini dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan (kompetensi) dan hasil belajar mahasiswa sehingga tujuan universitas, fakultas dan jurusan/program studi (prodi) dapat dicapai secara maksimal. Kompetensi yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran di FK UNISBA berdasarkan standar kompetensi dokter Indonesia dan lebih detail akan dituangkan dalam Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL), Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK), dan Sub Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (Sub CPMK) yang ingin dicapai dalam setiap modul. CPL. CPMK, dan Sub CPMK dapat dilihat berdasarkan empat domain (Bloom, 1956), yaitu: kognitive (knowledge and intellectual skills), affective (feelings and attitudes), interpersonal (behaviour and relationships with others) dan psychomotor (physical skills) Rancangan pengajaran silabus dan modul klinis adalah salah satu perangkat kurikulum yang sangat penting, karena implementasi pembelajaran dalam tahap Klinis harus sesuai dengan modul untuk bagian Klinis. Modul ini berisi gambaran secara umum mengenai CPL, CPMK. Sub SPMK, bahan kajian/bahan ajar, metode pembelajaran, penciptaan suasana belajar, dan evaluasi hasil belajar. Modul bagian klinis juga harus dsesuaikan dengan Standar Nasional Pendidikan Profesi Dokter Indonesia (SNPPDI) tahun 2019 dan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) tahun 2012 yang merupakan standar minimal kompetensi lulusan dokter. Implementasi modul yang baik akan berpengaruh terhadap peningkatan kualitas lulusan program pendidikan profesi dokter. Pembuatan modul ini masih jauh dari sempurna dan harus dilakukan evaluasi dan revisi secara berkesinambungan, sesuai dengan perkembangan ilmu kedokteran dan teknologi kedokteran. Akhir kata mudah- mudahan modul ini dapat bermanfaat bagi semua pihak untuk menjalankan proses pendidikan yang baik di Program pendidikan Profesi Dokter. Bandung, September 2021 Tim Pembuat Modul Umu KedokteranKehakiman-hal 7 KATA PENGANTAR Latar Belakang mu Kesehatan Kehakiman (Forensik) merupakan salah satu eabang ilmu kedokteran yang harus dikuasai oleh setiap dokter. Upaya Kesehatan perseorangan dan upaya kesehatan ‘masyarakat yang dilakukan oleh dokter saat ini, sangat erat kaitan dengan masalah etika dan hukum. Ruang lingkup forensik sangat berbeda dengan cabang ilmu lain karena mempunyai keunikan sendiri baik dari segi kasus- kasus yang berkaitan dengan forensik dan ketrampilan klinis yang diperlukan dalam penanganan kasus forensik. Dalam 3 minggu ini, kegiatan kepaniteraan mahasiswa akan diberikan pembelajaran mengenai pengenalan berbagai kasus dalam Daftar SNPPDI yang berkaitan dengan forensik. Pada stase bagian forensik akan diperdalam berbagai aspek, mengenai prosedur medikolegal, pembuatan visum et repertum, surat keterangan medis, forensik klinik, penanganan korban mati, teknik otopsi, teknik pengambilan sample dan laboratorium forensik. Setengah mengikuti modul ini, sangat diharapkan mahasiswa mempunyai kompetensi yang baik untuk penanganan kasus-kasus foren Hmu KedokteranKehakiman-hal 8 PENDAHULUAN A N PEMBELAJARAN Pada akhir pembelajaran modul, mahasiswa mampu melakukan komunikasi efektif dalam Tujuan Umum (Goal) menggali dan mengelala informasi yang didapat, berdasarkan landasan ilmiah ikmu kedokteran sehingga mampu melalukan pengelolaan masalah kesehatan dengan pengetahuan dan kemampuan klinis yang tepat secara profesional. (area kompetensi 1.3.4.5,6) CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN PROGRAM S' J Pada akhir pembelajaran modul, mahasiswa mampu : SIKAP 1, menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral dan etika (S.2) Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara (S7) . Bermuamalah sesuai syariat islam ($13) 3, mengintemalisasi nilai, norma, dan etika akademik (S.8) 4, 5. Menjadi pemikir yang memiliki gagasan dalam pengembangan Iptek dan Imtag (S14) PENGETAHUAN : 1. Menguasai_ konsep penerapan pelayanan kedokteran dan keschatan yang sesuai dengan hukum perundangan yang berlaku (P-L) 2. Menguasai_konsep aplikasi teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan berkolaborasi dengan pasien dan keluarga, masyarakat umum, sejawat dan profesi keschatan lain dalam system pelayanan kesehatan. (P.3) 3. Menguasai konsep aplikasi ilmu Biomedik, ilmu Humaniora, ilmu Kedokteran Klinik, dan ilmu Kesehatan Masyarakat/Kedokteran Pencegahan/Kedokteran Komunitas yang terkini untuk mengelola masalah Kesehatan secara holistik dan komprehensif ditingkat individu, keluarga, komumnitas dan masyarakat (P-4) 4. Menguasai teori penerapan perencansan dan evaluasi pada prosedur klinis sesuai masalah, kebutuhan pasien dan kewenangannya pada pasien. (P.5) mu KedokteranKehakiman-hal 5 KETRAMPILAN UMUM. 1, Mampu bekerja dibidang keahlian pokok untuk jenis pekerjaan yang spesifik, dan memiliki kompetensi kerja yang minimal setara dengan standar kompetensi kerja profesinya (KU.1) Mampu membuat keputusan yang independen dalam menjalankan pekerjaan profesinya berdasarkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan kreatif (KU.2) 3, Mampu menyusun laporan atau kertas kerja atau menghasilkan karya desain di bidang keabliannya berdasarkan kaidah rancangan dan prosedur baku, seria kode etik profesinya,yang dapat diakses oleh masyarakat akademik (KU.3) 4. Bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang profesinya sesuai dengan kode etik profesinya (KU. 11) Memiliki kemampuan menerapkan nilai-nilai islam dalam memecahkan masalah sesuai dengan keahliannya (KUI9) KETRAMPILAN KHUSUS 1. Kemampuan melaksanakan praktik kedokteran yang profesional sesuai dengan nilai dan prinsip ke-Tuhan-an, moral Iuhur, etika, disiplin, hukum, sosial budaya dan agama islam dalam mengelola masalah keschatan individa, keluarga, komunitas dan masyarakat (KK.1) 2. Kemampuan membangun hubungan, menggali informasi, menerima dan bertukar informasi, bermegosiasi serta persuasi secara verbal dan non-verbal; menunjukkan empati kepada pasien, anggota keluarga, masyarakat dan sejawat, dalam tatanan keragaman budaya lokal dan regional. (KK.3) 3. Mampu mengaplikasikan pengetahuan ilmiah dalam melakukan perubahan terhadap fenomena kedokteran dan kesehatan serta kemajuan imu dalam bidang kedokteran dan Kesehatan yang memperhatikan kajian intermultidisiplin, inovatif dan teruji(KK.5) 4. Kemampuan melakukan prosedur klinis yang berkaitan dengan masalah kesehatan dengan menerapkan prinsip keselamatan pasien, keselamatan iri sendiri, dan keselamatan orang lain (KK.6) mu KedokteranKehakiman-hal 10, CAPAIAN PEMBELAJ ARAN LULUS. ¥ KEDOKTERAN FORENSIK Pada akhir pembelajaran modul, mahasiswa mampu : Melakukan prosedur —penatalaksanaan forensik yang —holistik dan komprehensif.(S7,S8,814,P5,P6,KU1,KUI1, KUI9.KK6) Mendiagnosis kasus-kasus kedokteran forensik sesuai dengan prinsip prisnip kedokteran forensik (S7, 514,P5.P6.KU2,KUI9,.KKS) Mengevaluasi data, argumen dan bukti secara ilmiah, serta menarik kesimpulan ilmiah dalam pengelolaan masalah kesehatan (S2, $14, P3. KU3, KUI9, KK3) Memberikan informasi yang benar dan relevan kepada penegak hukum, perusahgan asuransi kesehatan, media massa dan pihak lainnya jika diperlukan (S3,$13, P3, KUL, KK3) Umu KedokteranKehakiman-hal 11 SUB CAPAIAN PEMBELAJARAN Pada akhir pembelajaran modul ilmu penyakit dalam, mahasiswa diharapkan manapu : 1. Melakukan prosedur medikolegal dengan aspek etika kedokteran sesuai dengan Undang-undang Kesehatan dan Undang-UndangPraktek —_kedokteran. (CPMK1,CPMK4) 2. Melakukan prosedur pemeriksaan kedokteran forensik pada korban hidup dan meninggal dan membuat interpretasinya dalam visum et repertum dan surat keterangan medis, sesuai dengan prinsip-prinsip kedokteran_forensik.(CPMK2, CPMK3, CPMK4) 3. Menentukan jenis-jenis luka, trauma, dan penyebabnya serta dampak luka techadap keschatan tubuh manusia, sesuai dengan prinsip-prinsip _kedokteran forensik (CPMK2) 4. Menegakkan diagnosis asfiksia dan kematian akibat tenggelam serta penyebabnya, sesuai dengan prinsip-prinsip kedokteran forensik.(CPMK2) 5. Menegakkan diagnosis aborsi, pembunuhan anak sendiri serta sanksi hukumnya sesuai dengan prinsip-prinsip kedokteran forensik(CPMK2) 6. Melakukan penanganan barang bukti biologis. pembungkusan, penyegelan barang bukti, preservasi barang bukti biologis. sesuai dengan prinsip-prinsip toksikologi foronsik.(CPMK2. CPMK3) 7. Berkomunikasi efektif dengan korban dan keluarganya, tenaga Kesehatan lainnya termasuk konsultan dan perawat sesuai dengan etika profesi.(CPMK 1. CPMK4) mu KedokteranKehakiman-hal 12 BAHAN KAJIAN Bahan kajian/ materi yang disajikan dalam Rancangan Pengajaran Modul Ilmu Kedokteran Forensik meliputi penguasaan dan penerapan konsep bidang Ilmu Forensik (anamnesis, pemeriksaan penegakkan diagnosis) sera ilmu kedokteran Biomedik dan terapan ologi), Hukum Kedokteran dan ilmu kedokteran Klinik lainnya (Bedah, Traumatology). Dibawah ini daftar bahan kajian sebagai berikut : (anatomi, toksil Lingkup bahasan yang akan dicapai dapat dilihat pada tabel berikut ini ‘Tabel 1. Daftar Lingkup Bahasan yang akan dicapal Peserta Didik di Baglan mu Kedokteran Forenstk dan Medikolegal NO MATERT TUJUAN INTRUKSIONAL 1. Prosedur Medikolegal @ Memahami Kewajiban hukum dokter dalam membantu proses peradilan, ©) Memahami rahasia kedokteran ©) Memahami bentuk bantun dokter dalam membantu proses peradilan # Menjclaskan prosedur permintaan baniuan dokter. # Mclakukan simulasi dokter sebagai saksi alli di pengadilan 2. Pemeriksaan kedokteran © Mampu —melakukan __prinsip-prinsip pemeriksaan Iuar mayat dan korban hidup forensik secara sistematis © Mampu —mendeskripsi luka-luka sevara sitematis © Mengenal tahapan pemeriksaan —bedah jenazah/olopsi 3. Wisum et repertum dan Surat ® -Memuhami jenis dan fungsi VeR serta surat keterangan medis, keterangan medis © Mampu membuat laporan hasil_ pemeriksaan dalam hentuk VeR dan SKM 4, Ekshumast ‘© Memahami fungsi ekshumasi dan mengenal tatacara pelaksanaan ekhum: 5. Thanatologi ‘© Memahami definisi kematian sesuai dengan tundang-undang © Mampu menentukan kematian wajar dan tidak wajar © Mampu memperkirakaan saat kematian © Melakukan pemeriksaan tanathologi mu KedokteranKehakiman-hal 13, 6. Traumatologi forensic Mampu —mencntukan jenis luka dan penycbabnys serta dampak luka terhadap kesehatan tubuh manusia Mampu menentukan Iuka antemortem dan post mortem Mampu memperkirakan wmur luka 7. Asfiksia & tenggelam Memahami definisi asfiksia, jenis dan serta penycbabnya Mengenal tanda-tanda asfiksia pada kasus- kasus asfikeia dan kematian akibat tenggelam ® Kejahatan seksual jelakukan pemeriksaan orban — Rasus perkosaan Mengenal variasi bentuk hymen Mengenal robekan lama dan baru pada hymen Melakukan pengambilan sampel barang bukti pada kasus perkosaan 9 Pengguzuran kandungan dan Pembunuhan anak sendiri. Memahami definist abersi, macam aborsi, dan sangsi hukurmnya Mampu menentukan Vial eonatis Memahami definisi lahir mati dan lahir hidup Mengenal kasus child abuse,PAS dan aborsi Fores Mengenal tanda-tanda Korban keracunan makanan, alcobol, narkeba, CO dan sianida. Mampu melakukan pengemasan, penyegelan. pengumbilan dan pereservasi barang bukti pada kasus keracunan Memahami prinsip pemeriksaan pada kasus keracunan TI Adeniifikasi forensik dan odontologi forensik Memahami prinsip identifikasi pada Kasus mass disaster Memahami fungsi dan peran odontologi forensik dalam proses identifikasi Mengenal tahapan identifikasi dan format pink form dan yellow form 12, Pemeriksaan laboraiorium forensik sederhana, Mampu melakukan pemeriksaan laboralonam forensik sederhana 13. Hukum kesehatan dan hukum kedokteran ‘Memahami fungsi dan peran KKUdan regisrasi Memahamiaspek hukum prakick kedokteran Memahami konsep Kelalaian medik dan malprak, mu KedokteranKehakiman-hal 14 A. Lingkup Bahasan (Daftar Penyakit) sesuai Standar Kompetensi Dokter Indonesia jakat kompetensi setiap penyakit merupakan kemampuan yang harus dicapai pada akhir pendidikan dokier. Sistematika Penyakit di dalam daftar ini dikelompokkan ‘menurut sistem tubuh manusia disertai tingkat kemampuan yang harus dicapai pada akhir masa pendidikan, Tingkat kemampuan yang harus dicapai Tingkat Kemampuan t: mengenali dan menjelaskan Lulusan dokter mampu mengenali dan menjelaskan gambaran klinik penyakit, dan mengetahui cara yang paling tepat untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai penyakit tersebut, selanjutnya menentukan rujukan yang paling tepat bagi pasien. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan. Tingkat Kemampuan 2: mendiagnosis dan merujuk Lulusan dokter mampu membuat diagnosis Klinik techadap penyakit tersebut dan menentukan mujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu_ menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan. ‘Tingkat Kemampuan 3: mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan awal, dan merujuk 3A. Buikan gawat darurat Lulusan dokter mampu membuat diagnosis Klinik dan memberikan terapi pendahuluan pada keadaan yang bukan gawat darurat. Lulusan dokter mampu menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan 3B, Gawat darurat Lulusan dokter mampu membuat diagnosis Klinik dan memberikan terapi pendahuluan pada keadaan gawat darurat demi menyelamatkan nyawa atau mencegah keparahan dan/atau kecacatan pada pasien, Lulusan dakter mampu menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan. Tingkat. ‘Tingkat Kemampuan 4: mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan secara manditi dan tuntas Lulusan dokter mampu membuat diagnosis Klinik dan melakukan penatalaksanaan penyakit tersebut secara mandii dan tuntas 4A. Kompetensi yang dicapai pada saat lulus dokter 4B. Profisiensi (kemahiran) yang dicapai setelah sclesai internsip dan/atau Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan (PKB) Tabel 1 DaftarPenyakit IlmuKedokteranKehakiman (forensik dan medicolegal)Berdasarkan, StandarKompetensiDokter Indonesia 2012 1 _| Kekerasan Tump: 2 | Kekerasan Tajam 3_| Trauma kimia 4 | Luka Tembak 5 | Luka listrikdan petir 2 6 | Barotrauma 2 7_| Trauma Sub 2 B__| Asfiksia 3A 9 | Tenggelam 3A 10_[Pembunuhan anak sendiri 3A 1 _| Pengguguran Kandungan 3A 12_[-Kematian Mendadak 3B. 13-_[Toksikologi Forensik 3A *Level Kompetensisesuaidengan SKDI 2012 danmempertimbangkanmasukandaribagianklinik FK Unisba B. Daftar Ketrampilan Klinis sesuai Standar Kompetensi Dokter Indonesia ‘Tingkat kemampuan 1 (Knows): Mengetahui dan menjelaskan Lulusan dokter mampu menguasai pengetahuan teoritis termasuk aspek biomedik dan psikososial keterampilan tersebut schingga dapat menjelaskan kepada pasien/klien dan keluarganya, teman sejawat, serta profesi lainnya tentang prinsip, indikasi, dan komplikasi yang mungkin timbul. fiskusi, penugasan, dan Keterampilan ini dapat dicapai mahasiswa melalui perkuliahan, belajar mandiri, sedangkan penilaiannya dapat menggunakan ujian tulis. ‘Tingkat kemampuan 2 (Knows How): Pernah melihat atau didemonstrasikan Lulusan dokter menguasai pengetahuan teoritis dari keterampilan ini dengan penekanan pada clinical reasoning dan problem solving seria berkesempatan untuk melihat dan mengamati keterampilan tersebut dalam bentuk demonstrasi atau pelaksanaan langsung pada pasien/masyarakat. Pengujian kelerampilan tingkat kemampuan 2 dengan menggunakan ujian tulis pilihan berganda atau penyelesaian kasus secara tertulis dan/atau lisan (oral test). ‘Tingkat kemampuan 3 (Shows): Pernah melakukan atau pernah menerapkan di bawah supervisi Lulusan dokter menguasai pengetahuan teori keterampilan ini termasuk Jatar belakang biomedik dan dampak psikososial keterampilan tersebut, berkesempatan untuk melihat dan mengamati keterampilan tersebut dalam bentuk demonstrasi atau pelaksanaan langsung pada pasien/masyarakat, serta berlatih keterampilan tersebut pada alat peraga danatau standardized patient. Pengujian keterampilan tingkat kemampuan 3 dengan menggunakan Objective Structured Clinical Examination (OSCE) atau Objective Structured Assessment of Technical Skills (OSATS). ‘Tingkat kemampuan 4 (Does): Mampu melakukan secara mandiri Lulusan dokter dapat memperlihatkan keterampilannya tersebut dengan menguasai seluruh teori, prinsip, indikasi, langkab-langkah cara melakukan, komplikasi, dan pengendalian komplikasi Selain permah melakukannya di bawah supervisi, pengujian keterampilan tingkat kemampuan 4 dengan menggunakan Workbased Assessment misalnya_mini-CEX, portfolio, logbook, dsb. 4A. Keterampilan yang dicapai pada saat lulus dokter 4B. Profisiensi (kemabiran) yang dicapai setelah sele: Kedokteran Berkelanjutan (PKB) temsip dan/atau Pendidikan ‘Tabel 2 Daftar Keterampilan Klinis fimu Kedokteran Kehakiman Berdasarkan Standar Kompetensi Dokter Indonesia 2012 1_| Prosedurmedikolegal 4A 2 | Pembuatan Visum et Repertium 4A 3 | Pembuatansuratketeranganmedis 4A 4 | PenerbitanSertifikatKematian 4A 5 Pemeriksaanselapuidara 3 4 Pemeriksaan anus aA 7 Deskripsiluka En 8 Pemeriksaanderajailuka 44 porta Matt! 9 | Pemerikssaan label mayat 4A Pemeriksaanbaj umayat aA Pemerikssaanlchammayat aa Pemeriksaankakumayal 3A Pemeriksaantanda-tandaasfiksia aA Pemeriksaangizimayat 48 15 | Pemeriksaanlubang-lubangpadatubuh a Pemeriksaan korban trauma 16 | dandeskripsiluka * 17] -Pemeriksaanpatatulang aA 18 | Pemeriksaantandatengyclam 4A Teknik Otopsi 19 _|_Pemeriksaanrongeskenala 2 20 | Pemeriksannrongea dada 2 21 Pemeriksaanrongga abdomen 2 22 | Pemeriksaansistem urogenital 23._| Pemeriksaansalurantuka 24 | Pemeriksaanujiapungpara 25 | Pemeriksaangetabpara 2 26 | Vaginal swab 4A 27 | Buceal swab 4A 28 | Penzumbilandarah 44 29 | Pengambilan urine aA, 30_|_ Pengambilanmontabanaiauisilambung 4A, 31_| Pengambilanjaringan 2 32_| Pengambilansampeltulang 2 33_| Pengambilansampelgigi 2 Pengumpulandanpengemasanbarangbukt x4 Li Umu KedokteranKehakiman-hal 18 35 Pemeriksaanbercakdarah 3 36, Pemeriksaancairanmani 3 37_[_ Pemeriksaansperma 3 38__ | Histopatalogiforensic T 39_| Fotografoforcnsic 2 Level Kompetensisesu: Unisba KEWENANGAN MEDIS jngan SKDI 2012 danmempertimbangkanmasukandaribagiankli Melakukan dibawah supervisi dosen klinik , dan mengisi di status khusus dokter muda : 1. Mewawancarai Pasien; 2. Memeriksa Fisik Dan Mental Pasien; 3. Menentukan Pemeriksaan Penunjang: 4, Menegakkan Dianogsis 3, Menentukan Penatalaksanaan Dan Pengobatan Pasien: 6, Melakukan Tindakan Kedokteran 7. Menulis Resep Obat ‘TARGET KETERAMPILAN/TINDAKAN KEDOKTERAN ‘Keterampilan Level Target ‘Teknik Dokumentasi Deskrpsi Luka Secama Tertulis 4a 3 Pemeriksaan Dan Intespretasi Aspek Tanatologi 4a 5 Pemeriksaan Forensic Klinik: Derajat Luka 1 4a 5 Medikolegal Prosedur Medikol da 3 Pembuatan Visum Et Repertum 4a 3 Pembuatan Surat Keterangan Medis 4a 5 Pencrbitan Sertifikat Kem: 4a 5 Forensik Klinik Pemeriksaan Selaput Dara da 3 Pemeriksaan Anus 4a 3 Deskripsi Luka 4a 5 mu KedokteranKehakiman-hal 15 Pemeriksaan Derajat Luka 4a 5 Korban Mati smeriksaan Label Mayat 4a 5 Pemeriksaan Baju Mayat 4a 5 Pemeriksaan Lebam Mayat 4a 3 Pemeriksaan Kaku Mayat 4a Pemeriksaan Tanda-Tanda Asfiksia 4a 5 Pemeriksaan Gigi Mayat 4a 3 smeriksaan Lubang-Lubang Pada Tubuh 4a 3 Pemeriksaan Korban Trauma Dan Deskripsi Luka 4a 5 Pemeriksaan Patah Tulang 4a 5 Pemeriksaan Tanda T 4a 5 ‘Teknik Peagambilan Sampel Vaginal Swab 4a 3 Buccal Swab 4a 3 Pengambilan Darah 4a zambilan Urine 4a 3 mambilan Muntahan Atau Isi Lambung 4a 3 Pemeriksaan Penunjang / Laboratorium Forensik Pemeriksaan Bercak Darah ia 3 Pemeriksaan Cairan Mani 3 Pemeriksaan Sperma 3a 3 Histopatologi Forensic la 3 3a 5 Teknik Otopsi smeriksaan Rong a Kepala Pemeriksaan Rongea Dada Pemeriksaan Rongga Abdomen Pemeriksaan Sistem Urogenital KARAKTERISTIK MAHASISWA (LEARNER CHARACTERISTIC): Mahasiswa yang dapat mengikuti modul ini, telah memenuhi syarat sebagai berikut: Menyelesaikan program studi pendidikan dokter tahap akademik dengan [PK minimal 2,75 . Mengikuti Matrikulasi/Pra Kepaniteraan KInikTahap Profesi Mempunyai Sertifikat Toefl minimal 475 Mengucapkan janjé kepaniteraan. mu KedokteranKehakiman-hal 21 METODE PEMBELAJARAN ntered Proses pembelajaran pada tahap profesi berpusat pada mahasiswa atau Student Learning (SCL). Student Centered Learning (SCL) dimaksudkan adalah capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran yang —mengutamakan pengembangan kreativitas, kapasitas, kepribadian, kebutuhan mahasiswa, dan mengembangkan kemandirian dalam mencari dan menemukan pengetahuan. METODE PEMBELAJARA} Metode Pembelajaran yang digunakan pada Modul ini adalah sebagai berikut : Pengalaman belajar jetodie pembel: Diskusi kelompok tutorial Mendiskusikan kasus dan membuat proses belajar | (pembelajaran berbasis kesimpulan secara kolaboratif kasus) ~ Mempresentasikan hasil belajar berdasarkan referensi Diskusi Kelompok : - Mendiskusikan kasus secara kolaboratif Laporan kasus (Case report bersama nakes lain session) = Saling menghargai dan menghormati antar sejawat Diskusi kelompak ~ Mencari dan membaca Ieratur yang Pembacaan jurnal /referat | dibutuhkan (Clinical science session) - Mendiskusikan kasus berdasarkan riset/penelitian (research based! learning) Riliah interaktif (Resource | Bardiskusi dengan pakar berkaltan dengan Person session) materi kuliah Flipped Learning (lipped | - Mencari kasus yang ditugaskan classroom) - Mendiskusikan dan membuat presentasi 2 Kegiatan Diskusi kelompok ~ Mendiskusikan kasus dan membuat mu KedokteranKehakiman-hal 22 Penugasan| Kesimpulan secata kolaboratif Terstruktur - Mempresentasikan hasil belajar berdasarkan referensi 3 Praktikum Pembelajaran ‘Bersama| - Melihat demo pemeriksaan fisik dan pasien (bedsite teaching) tatalaksana pasien oleh dokdiknis SimulasiRole play = Melakukan ketrampilan Klinik kepada Pembelajaran kolaboratif| —_pasien dibawah supervisi (Ronde) 7 Kegiatan Literature review ~ Meneari dan membaea Miteratur mandiri ~ Mengisi logbook dan portofolio ~ Mencari kasus untuk penugasan NO | METODE PEMBELAJARAN [JENISPEMBELAJARAN | KARAKTERISTIK 1. | KULIAH ~ Kulish ~ Interaktif pengantar/pengayaan ~ saintifik = Resource Person Session Z| DISKUSTRELOMPOK = Case report session > Interaktif = Clinical science} - Saintifik session - Integratif - Journal reading - Tematik ~ Case based discussion | - Kontekstual ~ Flipped classroom 3.__| PRAKTIKUM/PRAKTER ~ Bedsite teaching ~ Interaktif Ronde besar - Kolaboratif = Simulasi/Role play - Tematik ~_Kontekstual 4. | Experience learning = Jaga malam = Interaktif ~ Penyuluhan pada| - Kolaboratif pengunjung - Integratif ~ Pemberian — edukasi pada pasien Metode pembelajaran dapat didefinisikan sebagai cara yang digunakan untuk memfasilitasi aktivitas pembelajaran mahi iswa yang berorientasi pada capaian pembelajaran yang telah ditetapkan, Pembelajaran di tahap profesi ditetapkan menggunakan pembelajaran bauran (Blended tearning) dengan komposisi terbesar masih pembelajaran tatap muka (luring) yakni mu KedokteranKehakiman-hal 23, 80%, dan 20% pembelajaran secara daring (online) dilakukan pada metode kuliah dan flipped fearning. Definisi Operasional Metode Pembelajaran Kuliah Pengantar/ Penga Kulish yang diberikan pada awal rotasi di bag kasus-kasus yang ada di bagian tersebut seria mereview secara garis besar anamnesis, idepartemen sebagai pengenalan terhadap pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang terkait kasus-kasus tersebut Belajar Mandiri Kurikulum fakultas kedokteran saat ini adalah kurikulum berbasis kompetensi yang berdasarkan SKDI. Salah satu area kompetensi dalam SKDI Area mawas Dini dan Pengembangan Diri, schingga mahasiswa harus senantiasa mengembangkan pengetahuan dan mempraktikkan belajar sepanjang hayat. Mahasiswa diharapkan mampu meningkatkan pengetahuannya secara mandiri sesuai dengan pembelajaran berpusat pada mahasiswa (Student Center Learning/SCL) dengan memanfaatkan berbagai fasilitas atau media yang ada dengan memperkaya khasanah pengetahuan dengan membaca dan mencari literatur yang terkini, Kuillah interaktif (Resource Person Sessfon) menggunakan ¢ learning Perkuliahan tahap profesi masih dilakukan, akan tetapi diharapkan model perkuliahan tidak lagi bersifat konvensional. Mahasiswa harus aktif terlibat dalam proses perkuliahan dan dosen klinik harus mampu meningkatkan partisipasi mahasiswa dalam perkuliahan, sehingga tidak hanya berjalan satu arah, Dalam kuliah diharapkan terjadi banyak diskusi antar mahasiswa sehingga semakin banyak materi dalam topik tersebut yang didapat oleh dilaksanakan secara Daring bentuk synchronous, mahasiswa. Pelaksanaan kuliah it menggunakan media ¢ /earning yang difasilitasi bagian IT FK Unisba. Simulasi/ Role Play Mahasiswa dalam kesempatan ini bermain peran sebagai pasien dan dokter, dan membuat simulasi suatu keadaan dimana si pasien berinteraksi kepada dokternya menanyakan berbagai hal mengenai suatu materi tertentu (misalnya cara kerja, efek samping dari kontrasepsi mu KedokteranKehakiman-hal 24 hormonal). Materi yang terdapat di dalam percakapan merupakan materi-materi penting mengenai topik yang sedang dibiearakan yang merupakan bahan pemelajaran bagi para mahasiswa itu sendiri. Dikarapkan dengan bermain peran ini para mahasiswa dapat berlatih bagaimana nantinya berinteraksi kepada pasien sehingga mereka dapat mangaplikasikan il u pengetahuannya dengan lebih baik kepada pasien Bedside Teaching Bedside Teaching adalah suatu. metode pembelajaran kepaniteraan yang dilakukan langsung dalam situasi klinis melibatkan dosen Klinik, mahasiswa dan juga real pasien, Kegiatan ini dapat dilakukan di ruang perawatan, kamar poliklinik, kamar bersalin, kamar tindakan, stat pengajar dapat melakukan bedside teacing setiap saat. Dengan bedside teaching mahasiswa dapat mengambil pengetahuan dan keterampilan dari staf pengajar yang berperan sebagai role ‘model kepada mahasiswa dalam menangani pasien di Klinik. Selain itu bagaimana mahasiswa dalam berinteraksi dengan pasien di Klinik juga dapat dinilai olch staf pengajar untuk dapat diberikan umpan balik perbaikan selanjutnya. Diskus! Kelompok tutorial Mahasiswa dapat diberikan suatu masalab‘kasus di klinik untuk didiskusikan bersama-sama dalam sustu diskusi kelompok. Diskusi dipimpin oleh dosen Klinik sebagai tutor, dimana dosen harus dapat mentriger pengelahuan sebelumnya mahasiswa tersebut (prior knowledge) untuk dapat menganalisis kasus yang diberikan berupa basic scfence dan ketrampilan klinik seta tatalaksana pasien dan mahasiswa diberi waktu untuk kemudian meneari literatur dan mempresentasikan kesimpulan seeara ringkas tentang kasus tersebut, Dengan diskusi kelompok tutorial mahasiswa diharapkan mendapatkan pembelajaran konstruktif (student center learning) dan mendapatkan umpan balik dari tutor. Presentasl Laporan Kasus (Case Report Session) Satu kelompok mahasiswa ditugaskan mencari satu kasus pasien yang menarik yang sudah dilakukan bedsite teaching sebelumnya, Kasus tersebut dibuat laporan secara komprehensif dalam makalah dan dipresentasikan untuk didikusikan dengan mengundang nakes lain yang terkait Kasus tersebut seperti keperawatan, bidan, famasi, fisioterapis atau nakes lainnya mu KedokteranKehakiman-hal 25, dalam diskusi kolaboratif. Tujuann yang akan dicapai dengan metode ini adalah pembelajaran kolaboratif serta inter profesional education. Pembacaan Jurnal (journal reading)/Referat (CSS) Mahasiswa mencari jurnal terkini / membuat karya ilmiah (referat) yang sesuai dengan tema yang diberikan oleh dosen Klinik kemudian jurnal terscbut dianalisis dan dipresentasikan dalam suatu diskusi kelompok yang dihadiri oleh dosen klinik. Flipped Classroom adalah salah satu model rotasi dari pembelajaran bauran (blended dearning). Mahasiswa belajar dan mengerjakan tugas-tugas sesuai dengan rencana pembelajaran yang diberikan oleh dosen secara daring diluar kelas (dapat berupa tugas ketrampilan Klinik, kasus pasien). Kemudian saat berikutnya mahasiswa belajar tatap muka di kelas (luring), mahasiswa melakukan klarifikasi-klarifikasi dengan kelompok belajamya apa yang telah dipelajari secara daring, dan juga mendiskusikannya dengan dosen. Tujuan model flipped learning ini untuk mengaktifkan kegiaton belajar mahasiswa di luar Kelas. mahasiswa akan didorong untuk belajar menguasai konsep dan teori-teori materi baru di Iuarkelas. Praktek berbasis pengalaman (1GD, polikiinik, ruang perawatan, jaga malam) Di tempat bertugas masing-masing mahasiswa harus aktif melatih keterampilan klinik sesuai standar kompetensi yang telah ditenfukan. Mahasiswa juga harus belajar menangani berbagai jenis kasus sesuai standar kompetensinya. Untuk itu sefiap mahasiswa akan diberikan satu kasus setiap bertugas untuk dikelola dan dibuat rekam mediknya pada status khusus mahasiswa, Setelah selesai lalu status ini didiskusikan kepada konsulen yang berlugas. Setiap pencapaian tahap kompetensi untuk keterampilan Klinik maupun untuk penanganan kasus lertentu wajib dicatat dalam log book masing-masing mahasiswa, dan ditandatangani olch konsulen (atau chief residen). Pembelajaran yang akan dicapai adalah instruksional/praktek berbasis pengalaman yang didapat di berbagai setting/ruangan. Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat = Pengabdian Kepada Masyarakat Mahasiswa secara per kelompok melakukan penyuluhan kepada pasien sesuai dengan arahan dosen pendidik klinis, Kegiatan ini dapat dilakukan secara formal dan informal. - Penelitian Merupakan kegiatan untuk melatih mahasiswa dalam melakukan penelitian yang dapat dilakukan di masyarakat atau di rumah sakit di bawah bimbingan dosen pendidik klinis melalui pendekatan project based leaming. Penelitian dilakukan pada rotasi akhir tahap profesi (1 mahasiswa 1 proyek penelitian). mu KedokteranKehakiman-hal 27 MATRIKS KEGIATAN MATRIK KEGIATAN WAKTU SENIN SELASA RABU | KAMIS [JUMAT | SABTU Orientasid observasi Kerja Ruangan teporan | pofora saloah © Minggu 1 | pengayaan/ Bst ast asus a mle on oe Kuliah pengantar cons) | ISS) | ermine Belajar mandiri Kerja Ruangan Tournal Minggu 2 ast ast ast crs (1PE) | reading | Mini CEX, RPS (css) Bolajar mandir Kerja Ruangan BST, Flipped Diskusi : Mingau 3 | classraam =! ald tutorial ben iri mu KedokteranKehakiman-hal 28 DOKTER PENDIDIK KL BAGIAN Selama 3 minggu kepaniteraan Ilmu Kedokteran Kehakiman dan Medikolegal, mahasiswa akan berada dalam pengawasan dari staf pengajar Tim Terpadu mu Kedokteran Kehakiman dan Medikolegal di RS. Aliansi a. Narasumber Dokter Pendidik Klinis! Preseptor bertindak sebagai pembimbing, fasilitator, dan narasumber b. Pelaksana © DokterPendidik Klinis’ Preseptor * Tenaga Administrasi * Tim MEU c. Pengelola Pengelola Modul Praktik Klinik Ilmu KedokteranKehakiman adalah: © Ketua 2 Fahmi., dr, SpF @ Sekretaris _- Nurul Aida Fathya, dr, Sp.FM * Anggota 1. Andri Adrian Rusman, dr., §p.F., M.Kes 2. Aria Yudhistira, dr, Sp.FM 3. M.thsan Wahyudi, dr., Sp.FM_ A. Fasllitas Pendidikan a. Rumah sakit pendidikan utama FK UNISBA Rumah sakit pendidikan wtama adalah RS. Umum Daerah Al-Ihsan Bandung, dengan fasititas di Bagian lmu Kedokteran Kehakiman sebagai lahan pendidikan mahasiswa FKUNISBA. b, Rumah Sakit Pendidikan Aliansi Rumah sakit pendidikan aliansi_ FKUNISBA sebagai para mahasiswa FKUNISBA. RS Bhayangkara Sartika Asih B. Prasarana - RuangKomitePendidikan P3D - R. perpustakaan - R.Konferensi/R. Diskusi C. Media Instruksional n pendidikan bagi Media instruksional yang digunakan : - Slide projector - LOD White board = Flipchart bukucatatan D. SumberPembelaj: “ant Sumberpembelajaranberupa ~ Bukuteks dan e-book ~ Panduan Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat EVALUAS! PEMBELAJARAN Evaluasi/ penilaian terhadap mahasiswa dilakukan dengan SISTEM Al 1. Evaluasi Formatif’: 2. Evaluasi Sumatif Evaluasi Formatif Dilaksanakan saat proses pembelajaran. Bertujuan membantu mahasiswa untuk mencapai capaian pembelajarannya. Terdapat proses umpan balik dari dosen klinik saat pembelajaran berlangsung. a. Penilaian kinerja BST Setiap proses BST mahasiswa mendapatkan penilaian dan umpan balik dari dosen klinik yang ditulis dalam buku log mahasiswa. b. Penilaian kinerja target ketrampilan Dengan menggunakan formulir Direct Observe Procedural Skills (DOPS) dan mahasiswa mendapatkan umpan balik. ©. Penilaian kinerja pembelajaran refleksi Berupa penilaian pada karya tulis yang dibuat mahasiswa berupa laporan kkasus, referat, pembacaan jurnal ataupun pada diskusi tutorial. Evaluasi Sumatif Penilaian hasil belajar mahasiswa sebagai dasar untuk menentukan tereapainya Capaian Pembelajaran pada modul ini. Penilaian mencakup 3 hal A. Domain Stkap (attitude) Domain ini dinilai dalam 2 bentuk yaitu : 1. Implementasi nilai keislaman dalam pelayanan dan proses belajar. Penilaian ini disebar dalam setiap intrumen penilaian, 2. Btika mu KedokteranKehakiman-hal 31 Penilaian sikap jujur, disiplin, mampu kerjasama dan akhlak selama berada dalam lingkungan kerja. Penilaian dilakukan oleh dosen Klinik. Penialain ini tidak diberi bobot dalam instrumen penilaian namun menjadi prasyarat kelulusan. B. Domain Psikomotor Penilaian ranah psikomotor/ketrampilan ditekankan pada penilaian kemampuan Shows how atau Does, yaitu mampu melakukan dibawah supervisi atau manditi Penilaian dapat dilakukan dengan metode : DOPS dan buku log C. Knowledge Penilaian dapat dilihat pada kinerja Laporan kasus, journal reading, referat dan ujian tertulis. Komponen Penilalan Akhir Bagian Jonis kegiatan Bobot ‘Proses: 00% Taporan kasus/ReferaTournal reading 1S DOPS 5 Kinega BST B ‘Ujian: 40% Mini Cex 15 Ujian akhir (Oslerfajian kasusOSCE) B Syarat mengikuti ujian i bagian 1, Kehadiran selama kegiatan tahap profesi memenuhi syarat kehadiran yang telah ditentukan 100%. Telah melaksanakan semua tugas dan kewajiban selama program pendidikan berlangsung, termasuk penilaian berkala Telah menyelesaikan kewajiban administrasi (termasuk pengambilan buku dari perpustakaan) 4. Tidak ada masalah dalam attitude dan etika selama berada di bagian. Jika ada maslaah maka akan dirapatkan terlebih dahulu sebelum diputuskan kemudian. mu KedokteranKehakiman-hal 32 d. Angka, huruf mutu dan indikator keberhasilan peserta P3D: angka mutu. setelah pembobotan dijadikan huruf mutu dengan menggunakan cara Penilaian Acuan Patokan (criterion reference). Tabel 4 Penilaian Acuan Patokan (criterion reference), Ujian Pertama: SKOR HURUF MUTU ANGKA MUTU > 79.50 A 4.00 75.50 — 79.49 AS 3.50 71.50 — 75.49 B+ 3.25 07.50 — 71.49 B 3.00 59.50_ 07.49 Be 2.75 55.50 — 59.49 c 2.00 44.01 — 55.49 D 1.00 = 4.00 E 0.00, Syarat kelulusan minimal nilai B Ujian Ulangan: Penilaian menggunakan cara penilaian acuan patokan yang sama dengan ujian pertama, dengan syarat sebagai berikut: Buku Modul Praktik Klinik © Buku Pedoman Bagian © Buku Log Mahasiswa © Buku Kegiatan Mahasiswa Uftan ulangan | Minimal nifal tutus Bila tidak tulus Pertama B. Mengulang ajian Kedua Be Mengulang seluruh aikTas Ketiga dan B Bimbingan dengan tidak melebihi seterusnya batas maksimal masa studi FRujukan mu KedokteranKehakimal 133

You might also like