You are on page 1of 26

BUKU LOG DOSEN KEPANITERAAN

BAG./KSM OBSTETRI DAN


GINEKOLOGI

FK Universitas Kristen Maranatha


Bandung

Nama : ...........................................................

NIK : ...........................................................
KATA PENGANTAR semua yang terlibat dalam proses pendidikan ini
dapat berperan serta secara aktif. Peran serta
Puji syukur senantiasa kita penjatkan semua unsur yang terlibat harus didukung
kepada Tuhan Yang Maha Esa atas ijinnya, dengan pedoman pelaksanaan yang jelas.
sehingga Buku Log Dosen Kepaniteraan di Dengan demikian hasil akhirnyapun akan sesuai
Lingkungan RS Pendidikan Utama Imamanuel dengan yang diharapkan, sehingga mutu
Bandung ini bisa diselesaikan. Buku Log Dosen pelayanan pendidikan kedokteran di rumah sakit
Kepaniteraan di Lingkungan RS Pendidikan dapat terwujud.
Utama Imamanuel Bandung ini dimaksudkan Buku Log Dosen Kepaniteraan di
untuk dapat memberi acuan bagi pengajar Lingkungan RS Pendidikan Utama Imamanuel
maupun peserta didik agar terarah dengan baik. Bandung ini bertujuan untuk memadu dalam
Suatu hasil pekerjaan akan bermutu proses belajar mengajar praktik klinik bagi tutor
apabila dasar pekerjaan tersebut direncanakan maupun instruktur, peserta didik dan semua unit
dengan baik, dilaksanakan sesuai dengan yang terkait. Buku ini jauh dari sempurna oleh
perencanaan dan dilakukan evaluasi sesuai karena itu masukan atau kritik yang membangun
dengan standar yang telah ditentukan dari awal. sangat diperlukan untuk perbaikan di masa
Demikian pula dalam menjalankan pelayanan mendatang.
pendidikan kedokteran di rumah sakit.
Pendidikan kedokteran / praktik klinik
kedokteran bagi dokter mudah di rumah sakit Bandung, September 2018
harus diorganisir sedemikian rupa sehingga Tim Penyusun
PANDUAN KEPANITERAAN
BAG./KSM OBSTETRI & GINEKOLOGI
FKUKM / RS. IMMANUEL

A. TATA TERTIB
a. Bagi Peserta Didik

1. Hak Peserta Didik

a. Mendapat kesempatan untuk melakukan pemeriksaan


terhadap pasien – pasien di kelas yang telah ditetapkan.

b. Memperoleh bimbingan dan praktik klinik di rumah sakit.

c. Membaca dan mempelajari rekam medik pasien selama


melaksanakan pendidikan modul praktik klinik di rumah
sakit.

d. Mendapatkan nilai sebagai evaluasi pendidikan praktik


klinik oleh dosen pembimbing praktik klinik di rumah sakit.

2. Kewajiban Peserta Didik

a. Mentaati segala peraturan rumah sakit tentang disiplin /


budaya kerja, ketertiban, keamanan, kebersihan dan
ketentuan lain yang berlaku di rumah sakit serta menjaga
nama baik rumah sakit.

b. etika sopan santun terhadap pasien yang diperiksa, keluarga


pasien, staf pengajar, perawat, pengelola pendidikan dan
sesama mahasiswa.
c. Menggunakan jas dokter serta name tag yang berlaku di
rumah sakit.

d. Berpakaian yang pantas, wajar, sopan dan rapih (tidak


diperkenankan memakai jeans, T – shirt ataupun sandal),
wajah kelihatan jelas, rambut tertata rapi, tidak gondrong
bagi laki – laki, kuku tidak panjang, tidak boleh
menggunakan perhiasan dan cat kuku.

e. Mentaati segala peraturan / ketentuan yang berlaku di Rumah


Sakit antara lain tentang prosedur pelayanan, etika,
pencegahan penularan infeksi, pengisian berkas rekam medis
dan lain – lain.

f. Mengisi daftar hadir / absensi setiap kali hadir dan pulang


praktik supervisor, pembimbing ataupun petugas / pengelola
pendidikan berhak menyatakan mahasiswa tidak hadir jaga
apabila mahasiswa yang bersangkutan tidak mengisi daftar
absensi jaga ataupun terlambat datang jaga lebih dari 15
menit.

g. Waktu kegiatan pelaksanaan praktik klinik meliputi :

1) Kegiatan harian yaitu pukul 07.00 – 14.00 WIB dari Hari


Senin – Sabtu.

2) Jaga malam terdiri atas :

a) Hari minggu/libur : jam 07 pagi – 07 pagi keesokan


harinya

b) Hari kerja : jam 14 – jam 07 pagi keesokan harinya


h. Alasan untuk tidak hadir

1) Sakit dibuktikan dengan surat keterangan dokter di poliklinik


rumah sakit immanuel/ rumah sakit jejaring dalam 24 jam
harus diserahkan ke koordinator pendidikan di KSM Rumah
Sakit Immanuel.

2) Apabila mahasiswa ijin, sakit / dirawat, melahirkan,


kematian anggota keluarga lebih dari 3 (tiga) hari untuk
modul minor dan lebih dari 6 (enam) hari untuk modul
mayor, maka dianggap gugur dan harus mengulang praktik
klinik modul yang bersangkutan di waktu mendatang.

3) Yang dimaksud dengan kematian anggota keluarga adalah


kematian orang tua / mertua, saudara kandung, istri / suami
atau anak kandung.

4) Menjalankan tugas yang diberikan pimpinan fakultas dengan


melaporkan dan menunjukkan surat tugas yang disampaikan
kepada Direktur RS Immanuel melalui Sekretariat
Komkordik.

5) Mendapatkan ijin cuti menikah atau lain – lain atas dasar


permohonan tertulis dari mahasiswa yang bersangkutan yang
disampaikan ke sekretariat Komkordik dan diketahui oleh
koordinator kepaniteraan klinik KSM dan Fakultas.

i. Bila mahasiswa tidak dapat menyelesaikan modul praktik


klnik harus memberitahukan secara tertulis kepada
koordinator kepniteraan klinik KSM.

j. Menyimpan rahasia kedokteran.


k. Mengembalikan barang – barang / buku perpustakaan yang
dipinjam dari rumah sakit sesuai peraturan yang berlaku.

l. Mengisi kuisioner penilaian pelaksanaan kegiatan modul


praktik klinik yang tersedia di setiap KSM dan
mengembalikan kuisioner tersebut beserta name tag ke
sekretariat Komkordik.

3. Larangan Peserta Didik

a. Membawa berkas rekam medis (medical record) pasien


keluar rumah sakit meskipun untuk keperluan pendidikan.

b. Menceritakan informasi rumah sakit anatara lain tentang


kepegawaian, keuangan, statistik, peer review, program
komputer dan lain – lain.

c. Mengakses informasi rumah sakit yang bersifat rahasia.

d. Menerima pembayaran dari pasien setelah memberikan


pelayanan kesehatan kepada pasien.

e. Merokok di lingkungan rumah sakit.

4. Penghargaan peserta didik


Setiap mahasiswa yang mentaati semua tata tertib dan
tidak melanggar larangan dalam menjalankan praktik klinik
kedokteran di RS Immanuel akan memperoleh pembimbing
klinik yang berkualitas, sarana dan prasarana praktik klinik
yang memadai, lingkungan belajar yang aman dan nyaman
serta memperoleh kesempatan untuk menyelesaikan praktik
klinik kedokteran sesuai batas waktu yang telah ditentukan.
5. Sanksi peserta didik

a. Pelanggaran terhadap tata tertib dan disiplin

1) Mahasiswa diberikan sanksi berupa teguran lisan oleh


dosen pembimbing / Ka KSM / Korpanit RS Pendidikan.

2) Bila pelanggaran diulangi oleh mahasiswa yang sama,


maka sanksi berupa teguran lisan yang kedua akan diberikan
oleh Korpanit dan pelanggaran tersebut dilaporkan ke
Komkordik.

3) Komkordik akan memanggil mahasiswa yang


bersangkutan dan diberikan pengarahan.

4) Bila mahasiswa tersebut melakukan kesalahan


yangsama untuk ketigakalinya, maka mahasiswa tersebut
tidak diperbolehkan mengikuti ujian dan mahasiswa tersebut
dikembalikan ke FK UKM.

5) Komkordik akan melaporkan ke Dekan FK UKM dan


Direktur Rumah Sakit Pendidikan. Rumah Sakit Pendidikan
akan memberikan surat pengembalian mahasiswa tersebut
kepada Dekan FK UKM.

6) Dekan FK UKM akan memberikan sanksi kepada


mahasiswa tersebut sesuai dengan besarnya kesalahan yang
dilakukan.
b. Mahasiswa akan dikenakan sanksi berupa :

1) Dilarang mengikuti / meneruskan kegiatan praktik


klinik apabila :

a) Tidak mengikuti kegiatan orientasi.

b) Terlambat hadir lebih dari dua hari pada kegiatan


modul.

c) Tidak hadir lebih dari dua hari tanpa alasan yang syah
selama kegiatan modul.

d) Tidak hadir jaga malam maupun melindungi teman


yang tidak hadir.

e) Menandatangani daftar hadir teman (baik yang


menandatangani maupun yang ditandatangani).

f) Membayar teman untuk menggantikan jaga (baik yang


menggantikan jaga maupun yang digantikan jaga).

Lain2 sesuai Panduan Akademik FK UKM

2) Apabila adanya gugatan perdata dari pihak ketiga


kepada peserta didik yang timbul akibat pelaksanaan
kegiatan praktik klinik, maka kepada peserta didik tersebut
bertanggung jawab baik seluruhnya atau sebagian atas
pemenuhan gugatan tersebut, termasuk biaya yang timbul
untuk proses atau beracara dalam menghadapi gugatan
perdata tersebut.
b. Bagi Dokter Pendidik, Pembimbing / Supervisor Klinik
Secara Umum

1. Hak bagi dokter pendidik, pembimbing / supervisor


klinik secara umum :

a. Dokter pendidik / pembimbing klinik berhak


mendapatkan honorarium sesuai beban kerjanya.

b. Dokter pendidik / pembimbing klinik berhak


mendapatkan pelatihan – pelatihan untuk kepentingan
pendidikan kedokteran.

c. Dokter pendidik / pembimbing klinik berhak diangkat


menjadi dosen luar biasa di FK UKM dan memperoleh NIDN
(Nomor Induk Dosen Nasional) sesuai dengan peraturan
yang berlaku di Pemerintah RI.

2. Kewajiban bagi dokter pendidik, pembimbing /


supervisor klinik secara umum :

a. Mengikuti diklitTraining of Trainer (TOT) tentang


Pembelajaran Modul Praktik Klinik Kedokteran.

b. Berpedoman pada modul kepaniteraan klinik FK


UKM dan pada buku pedoman pelaksanaan kepaniteraan
klinik FK UKM dalam membimbing mahasiswa kedokteran
FK UKM.

c. Membuat pernyataan kesediaan terlibat dalam proses


belajar mengajar mahasiswa kedokteran FK UKM di RS
Immanuel.
d. Membuat matriks kegiatan sebelum proses bimbingan
modul praktik klinik dilaksanakan.

e. Memberikan bimbingan sesuai dengan perencanaan


yang telah di buat bersama dengan mahasiswa.

f. Melakukan penilaian / evaluasi bimbingan sesuai


dengan modul praktik klinik setelah selesai proses
pembelajaran modul.

g. Membuat laporan pelaksanaan bimbingan praktik


klinik setiap periode kepaniteraan.

h. Melakukan evaluasi modul praktik klinik kedokteran


bersama – sama dengan dosen pembimbing klinik dari unsur
FK UKM.

3. Penghargaan bagi dokter pendidik, pembimbing /


supervisor klinik :

a. Kesempatan mengikuti pendidikan (gelar – non gelar)


dan pelatihan di dalam dan diluar negeri.

b. Kesempatan untuk menjadi penguji OSCE Nasional


setelah mendapatkan pelatihan sebagai penguji OSCE.

c. Pemberian gelar akademik tertinggi sesuai dengan


persyaratan yang telah ditetapkan oleh pihak Fakultas.
4. Sanksi / hukuman bagi dokter pendidik, pembimbing
/ supervisor klinik :

a. Dalam hal adanya permasalahan antara mahasiswa


dengan dokter pendidik / pembimbing klinik, maka
komkordik harus bertindak sebagai peneguh yang adil dan
objektif.

b. Apabila terbukti adanya kesalahan yang dilakukan


oleh dokter pendidik / pembimbing klinik, maka :

1) Diberikan teguran lisan atau tertulis oleh komkordik.

2) Dilaporkan kepada Dekan FK UKM dan Direktur RS


Immanuel.

c. Teguran lisan atau tertulis maksimal 2 (dua) kali.


Apabila dokter pendidik, pembimbing / supervisor klinik
tersebut masih mengulangi kesalahan yang sama, maka yang
bersangkutan akan dikenai sanksi berupa pembebasan tugas
sementara atau tetap sebagai dokter pendidik, pembimbing /
supervisor klinik kedokteran FK UKM.

d. Apabila adanya gugatan perdata dari pihak ketiga


kepada pihak dosen pendidik, pembimbing / supervisor
klinik yang timbul akibat pelaksanaan kegiatan praktik
klinik, maka kepada dosen pembimbing klinik tersebut
bertanggung jawab baik seluruhnya atau sebagian atas
pemenuhan gugatan tersebut, termasuk biaya yang timbul
untuk proses atau beracara dalam manghadapi gugatan
perdata tersebut.
B. TINGKAT KOMPETENSI
Target tindakan yang ingin dicapai dibagi berdasarkan
beberapa tingkat kompetensi, yaitu:

Observasi (O)
Mahasiswa mengobservasi prosedur yang dilakukan oleh
dokter dan harus mampu menjelaskan tahap-tahap prosedur
tersbut. Setara dengan level 2 skill acquisition pada SKDI.

Asistensi (A)
Mahasiswa melakukan asistensi pada prosedur yang
dilakukan oleh dokter. Setara dengan level 3 skill acquisition
pada SKDI.

Mandiri (M)
Mahasiswa melakukan secara mandiri dan mendeskripsikan
hasilnya dibawah supervisi dokter penanggungjawab pasien.
Setara dengan level 4 skill acquisition pada SKDI.

Pencapaian dilakukan bertahap. Syarat melakukan asistensi


adalah bila sudah melakukan observasi minimal 1 kali.
Sedangkan syarat untuk melakukan secara mandiri adalah
sudah melakukan asistensi minimal 1 kali.

C. MODUL
1. Mahasiswa dibekali sebuah modul setiap stase di bagian
tertentu, berisi target tindakan yang harus dicapai.
2. Mahasiswa harus melapor pada konsulen preseptor yang
ditentukan pada modul tersebut.
3. Mahasiswa harus meminta izin kepada dokter
penanggungjawab sebelum melakukan tindakan
4. Panduan pembelajaran semua tindakan dapat dipelajari
pada buku pembelajaran yang telah diberikan oleh bagian
5. Mahasiswa harus meminta tanda tangan dokter
penanggungjawab pasien paling lambat 2x24 jam setelah
tindakan dilakukan.
6. Mahasiswa mendiskusikan modul tersebut pada konsulen
preseptor setiap hari, untuk merencanakan umpan balik,
evaluasi diri serta rencana tindak lanjut untuk modul
tersebut.
Demi kenyamanan pasien, evaluasi dan umpan balik dari
pembimbing tidak boleh dilakukan dihadapan pasien
KEGIATAN KEPANITERAAN BAGIAN OBSTETRI GINEKOLOGI

Kegiatan Kepaniteraan
Setiap kelompok koasisten yang menjalani kepaniteraan di Bagian
Obstetri Ginekologi (7-10 mahasiswa) akan dibagi menjadi dua
kelompok yaitu kelompok A (3-5 mahasiswa) dan B (3-5
mahasiswa).

Jadwal kegiatan stase Obgyn 10 minggu

Mingg Minice Mini DOP


Preseptor BST CBD CSS Ket.
u x Lecture S
I RI - I I
I - Jurnal
ER - I I
II AR I II II Debora,
II, III I Referat
RO I II II OK, VK
III DI II III III
IV, V II Case
AL II III III
IV AL III IV IV Poli/
VI III
RI III IV IV Ponek
V AL
V RS JEJARING
VI RI
Stase RSI : pegang pasien saat
VII RI
VI visbes
VIII AL
IX ER IV VII VII Poli/
VII IV
RB IV VII VII Ponek
X UJIAN AKHIR
Minggu I (Orientasi & Debora/VK/OK)

1. Mahasiswa secara berkelompok mempelajari kasus-kasus


dengan materi sesuai daftar kasus untuk Bagian Obstetri
Ginekologi.
2. Mahasiswa secara perorangan melaksanakan kegiatan BST (Bed
Side Teaching) dengan dibimbing oleh preseptor dengan
membuat status diisi mulai dari anamnesis sampai pemeriksaan
fisik dan diagnosis.
3. Anggota kelompok yang lain sebagai active observerBST.
Setiap mahasiswadalam kelompok masing-masing mendapat
satu kali kesempatan BST sebagai presentan dan minggu pertama
ini, dan menjadi active observer BST untuk setiap kegiatan BST
kelompoknya, jika yang bersangkutan tidak sedang menjadi
presentan BST.
4. Setiap mahasiswa diwajibkan mengikuti presentasi BST dan
CBD kelompoknya, sehingga setiap minggu mahasiswa
wajibmendapatkan 5 kasus BST, baik sebagai presentan atau
active observer.
5. Status BST minggu pertama dilengkapi dan dibahas dalam CBD,
bila tidak ada kasus yang sesuai maka CBD dibuat dengan
skenario phantom dan dilengkapi oleh mahasiswa dengan
membuat status diisi lengkap
6. CSS: Jurnal
7. Kuliah (Mini Lecture):
- Kehamilan normal (Dr. dr. Aloysius Suryawan, Sp.OG-KFM)
Minggu II (Debora/VK/OK)
1. Kasus BST/CBD
2. CSS: Referat
3. Kuliah (Mini Lecture)
- Penanganan perdarahan pasca persalinan (dr. Erik D. Saiman,
Sp.OG)
4. DOPS
- Pemeriksaan antenatal (dr.Rimonta F.G.,Sp.OG,M.PdKed)

Minggu III (Debora/VK/OK)


1. KasusBST/CBD
2. CSS: Clinical Case
3. Kuliah (Mini Lecture)
- Penanganan Infertilitas (Dr.dr.Roni Rowawi,Sp.OG-KFER)
4. DOPS
- Persalinan spontan (dr.Rimonta F.G.,Sp.OG,M.PdKed)

Minggu IV (Poliklinik Rawat Jalan OB/GIN/KB)


1. Kasus BST/CBD
2. Kuliah (Mini Lecture):
- USG obgyn dasar (dr. Robiyanto, Sp.OG)
3. DOPS:
- Pemasangan IUD (Dr. dr. Aloysius Suryawan. Sp.OG-KFM)

Minggu V, VI, VII dan VIII stase di RS pendidikan jejaring


RS Jejaring: RS Sartika Asih / RS Kasih Bunda

Minggu IX (Poliklinik Rawat Jalan OB/GIN/KB)


1. Kasus BST/CBD
2. Kuliah (Mini Lecture)
- Masa Nifas + Inisiasi Menyusui Dini (dr.Hj.D.Dian
Indahwati,Sp.OG)

16
3. DOPS:
- Pemasangan Implan(Dr. dr. Aloysius Suryawan. Sp.OG-KFM)

Minggu X
1. Ujian akhir SOCA klinik

KETERANGAN
1. Bedside Teaching (BST)
a. Dilakukan di klinik rawat jalan, ruang rawat inap (termasuk
ICU), Instalasi Gawat Darurat atau Kamar Operasi, dilakukan
terhadap pasien (bukan paper-based case). Dilakukan dalam
kelompok kecil: 5 mahasiswa tingkat klinik (ko-asisten atau
dokter muda) dibimbing oleh seorang preceptor.
b. Waktu 5 menit pertama briefing dengan mahasiswa dan
menunjuk satu mahasiswa sebagai presenter yang akan
melakukan pemeriksaan fisik/ tindakan
c. Selama 15 -30 menit melakukan performa yang ditugaskan
pada sesi tersebut
d. Selama 10 - 15 menit preceptor mengoreksi performa yang
kurang tepat/ dilakukan tidak benar atau tidak lengkap
e. Selama 30 menit memberi umpan balik formatif. Umpan balik
diberikan oleh teman sekelompok maupun dosen pembimbing.

2. Case-based discussion (CBD)


a. Sebelum sesi CBD, dosen memberi tugas mahasiswa untuk
membuat kasus dalam format Status dan Resume, lengkap
dengan diagnosis, diagnosis banding, prognosis, usul
pemeriksaan penunjang dan penatalaksanaan.
b. CBD dilakukan tidak di depan pasien, menggunakan format
SNAPPS (Summarizethe case, Narrows the differentials,
Analyzes the differentials, Probes for more information, Plan
management, Select issues for further learning).

17
c. (S): mahasiswa yang ditunjuk mempresentasikan resume kasus
tersebut tanpa di-interupsi. Dosen pembimbing klinik
(preceptor) dan anggota kelompok lain memberi pertanyaan
atau masukan untuk mengoreksi ataupun melengkapi status
yang dibuat (anamnesis dan pemeriksaan fisik).
d. (N, A, P, P, S): menjelaskan dasar diagnosis banding dan dasar
penegakkan diagnosis dan (clinical reasoning), menjelaskan
dasar-dasar prognosis yang dibuat, menjelaskan dasar-dasar
teoritis pemilihan pemeriksaan penunjang dan penatalaksanaan,
menjelaskan pathogenesis dan patofisiologi penyakit yang
dihadapi, serta komplikasi yang mungkin terjadi pada kasus
tersebut. Setiap hal yang tidak bisa dijelaskan oleh mahasiswa
dijadikan PR (tujuan pembelajaran/ learning objective).
e. Satu hari kemudian: setiap anggota kelompok menjelaskan
topik yang menjadi PR-nya masing-masing.

3. Clinical Science Study (CSS -referat mini/journal reading/ laporan


kasus)
a. Dosen pembimbing menentukan topik dan judul untuk jurnal,
referat dan clinical case.
b. CSS di presentasikan setiap hari rabu. Mahasiswa
mempresentasikan refarat mini atau journal yang dibacanya,
diikuti diskusi dan tanya jawab.
c. CSS diikuti oleh seluruh mahasiswa yang stase di bagian
obgyn.

Minggu Kel. A Kel. B Presentasi Clinical Science


Session
1 DI RO Minggu I Jurnal
2 AR ER Minggu II Referat
3 RI AL Minggu III ClinicalCase

18
4. Mini-lecture = kuliah tatap muka oleh pakar di bidangnya.
a. Topik mini lecture telah di tentukan beserta dengan pembawa
materinya
b. Mini lecture juga di adakan setiap hari rabu

Mahasiswa mempresentasikan atau mengikuti presentasi kasus


BST/CBD. Kasus didapat baik selama stase rotasi atau selama jaga
dan dilengkapi selama masa kepaniteraan 10 minggu.
Kasus BST/CBD
1. Persalinan spontan
2. Persalinan sungsang
3. Perdarahan hamil muda
4. Perdarahan antepartum
5. Perdarahan pasca salin
6. Preeklampsia berat dan eklampsia
7. Ketuban pecah sebelum waktunya
8. Retensio plasenta/ sisa plasenta
9. Kontrasepsi
10. Persalinan buatan pervaginam FE / VE
11. Persalinan dengan seksio sesarea
12. Mola hidatidosa
13. Karsinoma serviks
14. Mioma uteri
15. Kista ovarium
16. Fluor albus
17. Kelainan haid
18. Infertilitas

19
Bobot penilaian di Program Pendidikan Profesi Dokter (P2D)
a. Ujian lisan terstruktur(long case, SOCA) : 30-40 % (0-100)
b. Work-place based assessment Mini-CEX,DOPS : 25 % (0-100)
c. Ujian tertulis (PRETEST POSTTEST) : 25 % (0-100)
d. Presentasi kasus (CBD) :5% (0-100)
e. Tinjauan kepustakaan (CSS) :5% (0-100)
d.Perilaku : 10 % (0-100)
Nilai akhir :100 % (0-100)

HURUF MUTU : Penilaian Acuan Patokan (PAP)


75 – 100 =A (4)
70 – 74 = B+ (3,5)
66 – 69 =B (3)
60 – 65 = C+ (2,5)
55 – 59 =C (2)
40 – 54 =D (1)
0 – 39 =E (0)

20
21
22
23
1. Meet The Expert (MTE)/Mini Lecture

Paraf
No. Topik Tanggal
Mahasiswa
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

2. Mini Clinical Evaluation Exercise (Mini-CEX)

No Topik Tanggal Paraf


Mahasiswa
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

24
3.Direct Observation of Procedural Skills (DOPS)

No. Topik Tanggal Paraf


Mahasiswa
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

4.Clinical Science Session (CSS)

No Topik Tanggal Paraf


Mahasiswa
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

25
5. Bed Site Teaching (BST)
Case Based Discussion (CBD)

No Topik Tanggal Paraf


Mahasiswa
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Mengetahui,
Koordinator Pendidikan / Kepala Bagian

Nama :
NIK :

26

You might also like