Professional Documents
Culture Documents
Pelaks Oss
Pelaks Oss
REPUBLIK INDONESIA
PELAKSANAAN
SISTEM ONLINE SINGLE
SUBMISSION
&
POKOK POKOK PERATURAN
PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN
2018
Bandung, 12 November 2018
Oleh:
I Ktut Hadi Priatna, SH, LLM
Kepala Biro Hukum, Persidangan, dan Humas
Kemenko Perekonomian
1
Latar Belakang Perekonomian Tahun 2018
2
PDB berdasarkan Lap. Usaha Tw. 2-2018 (%yoy)
P E R T U M B U H A N E KO N O M I T W. 2 - 2 0 1 8
Industri Pengolahan 4,0 19,8
Di tengah tingginya ketidakpastian ekonomi global, fundamental ekonomi Indonesia masih Pertanian, Kehutanan, dan 4,8
baik. Pada Tw2-2018 ekonomi Indonesia masih meningkat sebesar 5,27% (yoy). Perikanan 13,6
Perdagangan Besar dan Eceran; 5,2
Reparasi Mobil dan Sepeda… 13,0
5,27
5,12 5,17 5,18 5,19
Konstruksi 5,7
4,94 4,93
5,05 5,01 4,94 5,01 5,01 5,06 5,06
10,2
4,92
4,82 4,74 4,77
Pertambangan dan Penggalian 2,2
7,9
Transportasi dan Pergudangan 8,6
5.56 5.01 4.88 5.03 5.07 5.17 5,4
Jasa Keuangan dan Asuransi 3,0
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 4,1
2014 2015 2016 2017 2018 Informasi dan Komunikasi 6,1
3,7
PDB berdasarkan Pengeluaran Tw. 2-2018 (%yoy) Administrasi Pemerintahan, 7,2
Pertahanan dan Jaminan Sosial… 3,6
KONSUMSI RUMAH TANGGA PMTB
Jasa Pendidikan 4,9 YoY
5,14 %YoY (growth) 5,87 %YoY (growth) 3,2
Penyediaan Akomodasi dan 5,7 Distribusi
55,43 % (dist.) 31,15 % (dist.) Makan Minum 2,8
Real Estate 3,1
2,7 9,2
KONSUMSI PEMERINTAH EKSPOR
Jasa lainnya
5,26 %YoY (growth) 7,70 %YoY (growth) 1,8
8,50 % (dist.) Jasa Perusahaan 8,9
20,35 % (dist.) 1,8
Pengadaan Listrik dan Gas 7,6
1,2
KONSUMSI LNPRT
IMPOR Jasa Kesehatan dan Kegiatan 7,1
15,17 %YoY (growth) 8,71 %YoY (growth) Sosial 1,0
Pengadaan Air, Pengelolaan 3,9
20,87 % (dist.) 1,21 % (dist.) Sampah, Limbah dan Daur Ulang 0,1
Source: BPS 3
P E RT U M B U H A N P R O D U K D O M EST I K B R U TO I N D O N ES I A
Groos Domestic Bruto 2013 – 2018*
1
Indonesia Thailand Vietnam Malaysia
0
2013 2014 2015 2016 2017 2018
4
P E R I N G K AT EO D B
Ease of Doing Business Rank year 2009 – 2018*
0
Indonesia telah melakukan
peningkatan yang signifikan 20
2018 dari 106 pada tahun 2016 Indonesia Thailand Vietnam Malaysia
(melompati 34 posisi). 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
5
*year of EODB Report
KEDUDUKAN INDONESIA DIBANDINGKAN NEGARA ASIA TENGGARA &
NEGARA TOP PERFORMER ASIA DALAM DB 2019
PERINGKAT DB 2019 PERUBAHAN REFORMASI
BRUNEI DARUSSALAM 55 ↑1 3 area
CAMBODIA 138 ↓3 1 area Skor DTF
Indonesia
INDONESIA 73 ↓1 3 area dalam DB
LAO PDR 154 ↓13 1 area 2019 adalah
67.96
MALAYSIA 15 ↑8 6 area
MYANMAR 171 = 2 area
PHILIPPINES 124 ↓11 3 area Rerata Skor
DTF negara
SINGAPORE 2 = 2 area Asia
THAILAND 27 ↓1 4 area Tenggara
dalam DB
VIETNAM 69 ↓1 3 area 2019 adalah
TIMOR LESTE 178 = 1 area 63.88
↑13.1%
185.3
IDR billion (US$ 13.7
176.3
IDR billion (US$ 13.2
2 Japan 4,996 15%
↑12.4% 765.0 Milyar) Milyar) 3 China, P.R. 3,361 10%
FDI
PMA DDI
PMDN
692.8 Investment Realization Investment Realization
↑17.8% 4 Hong Kong 2,116 7%
612.8
↑16.0%
545.4 11.8%
+
3.1%
+
5 South Korea 2,024 6%
463.1 Investment Growth 6 US 1,992 6%
399.2 Pertumbuhan Investasi Investment Growth(yoy)
(yoy)
7 Netherlands 1,489 5%
+ 11.0%
Domestic Investment
+ 32.1%
Domestic Investment
8
9
Malaysia
Mauritius
1,213
1,056
4%
3%
(PMDN) Growth (yoy) (PMDN) Growth (yoy)
10 British V. I. 844 3%
Total 127 Countries 32,239 100%
2013 2014 2015 2016 2017 2018 +12.4% -12.9%
(Target) Foreign Investment Foreign Investment
(PMA) Growth (yoy) (PMA) Growth (yoy)
Sumber: BPS
0,0
Sumber: BPS
01/2014
04/2014
07/2014
10/2014
01/2015
04/2015
07/2015
10/2015
Ekspor
01/2016
04/2016
07/2016
Impor
10/2016
01/2017
04/2017
07/2017
10/2017
Pertumbuhan Nilai Ekspor Impor (%yoy)
01/2018
04/2018
P E RT U M B U H A N E K S P O R I M P O R
07/2018
4,15
24,65
-40,0
-30,0
-20,0
-10,0
10,0
20,0
40,0
50,0
-40,0
-30,0
-10,0
10,0
20,0
30,0
40,0
50,0
60,0
30,0
-20,0
0,0
0,0
01/2011 01/2011
06/2011 06/2011
11/2011 11/2011
04/2012 04/2012
09/2012 09/2012
02/2013 02/2013
07/2013 07/2013
12/2013 12/2013
Volume Ekspor
Volume Impor
05/2014 05/2014
10/2014 10/2014
03/2015 03/2015
08/2015 08/2015
01/2016 01/2016
Harga Impor
06/2016 06/2016
Harga Ekspor
11/2016 11/2016
Pertumbuhan Volume dan Harga Impor (%yoy)
04/2017 04/2017
Pertumbuhan Volume dan Harga Ekspor (%yoy)
09/2017 09/2017
02/2018 02/2018
07/2018 07/2018
9
K E B I JA K A N P E M E R I N TA H U N T U K M E N D O R O N G P E M E R ATA A N
E KO N O M I DA N I K L I M I N V ESTA S I
10
PERFORMANCE OF BUSINESS ACTIVITIES
The business activity performance in Q2 2018 was higher on year on year basis, reflected in the total
Weighted Net Balance (SBT). Manufacturing industry sector performance also increased based on the PMI
index. In Q3 2018, the business activities performance is expected to further increase.
12
PKE I-XV tidak maksimal karena masih terhambat perizinan
berusaha. Teridentifikasi >500 elemen data pemohon perizinan 13
dalam layanan publik di Indonesia
Seorang Warga/Badan Usaha Satu Lembaga Pemerintah
Kemenperin
harus menuju banyak harus melayani banyak Asosiasi
lembaga Pemerintah warga/badan usaha BKPM
KLH
Kehutanan
Kemendag
Kelurahan
ESDM
Bank
DPU
Bea Cukai
Pajak
PolPP
Loket
PTSP Kecamatan
TAHAP 1
mengawal dan menyelesaikan hambatan perizinan
OSS merupakan sistem yang mengintegrasikan seluruh pelayanan perizinan berusaha yang menjadi
kewenangan Menteri/Pimpinan Lembaga, Gubernur, atau Bupati/Walikota yang dilakukan melalui
elektronik.
Prinsip Dasar
Perizinan terstandardisasi Terintegrasi dengan
(nasional dan/atau seluruh K/L/D
internasional)
1 2
Memastikan terpenuhinya aspek Menggunakan IT dan dapat diakses dan
Keselamatan, Kesehatan, Keamanan, dan 6 3 digunakan dengan mudah oleh seluruh
Lingkungan (K3L). masyarakat/pelaku usaha.
5 4
K/L/D
• K/L/D tetap memproses perizinan yang tidak dicakup di dalam sistem OSS.
• K/L/D menyederhanakan proses penyelesaian komitmen perizinan
berusaha.
Menyesuaikan bisnis proses perizinan dan nomenklatur PAD dengan sistem OSS
PEMDA
(Perubahan Perda).
2000
1500
1000
500
0
15Juli
2 Agt
4 Agt
6 Agt
8 Agt
9 Juli
09 Okt
1-Sep
3-Sep
5-Sep
28 Agt
01 Okt
03 Okt
07 Okt
11 Okt
13 Okt
15 Okt
17 Okt
21 Okt
10 Agt
12 Agt
14 Agt
16 Agt
18 Agt
22 Agt
24 Agt
26 Agt
30 Agt
7 Sept
9 Sept
11 Juli
13 Juli
17 Juli
19 Juli
21 Juli
23 Juli
25 Juli
27 Juli
29 Juli
31 Juli
25-Sep
13-Sep
15-Sep
17-Sep
19-Sep
21-Sep
23-Sep
27-Sep
29-Sep
11 Sept
05 Okt
19 Okt
20 Agt
Konsep Perizinan melalui OSS Validasi data identitas pelaku usaha dalam tahap awal dilakukan
melalui konfirmasi ke sistem: Ditjen AHU, Ditjen Dukcapil, dan
Menggunakan satu portal nasional, Ditjen Pajak, Imigrasi.
satu identitas perizinan berusaha
(NIB), dan satu format izin berusaha
(Izin Usaha dan Izin Operasional sistem OSS didukung oleh sistem Ditjen AHU,
Operasional/Komersial); Ditjen Dukcapil, Ditjen Pajak, Ditjen Bea & Cukai, BKPM,
Kemendag, INSW, Kementan, dan Kemen. PUPR.
Perizinan Berusaha diterbitkan
berdasarkan Komitmen yang harus
dipenuhi oleh Pelaku Usaha; Operasional pelayanan berbantuan (OSS Lounge di Kemenko
Pemenuhan komitmen diselesaikan di Perekonomian) didukung oleh SDM BKPM
K/L dan/atau Pemda.
2 Weeks Kemenko Perekonomian secara regular (2x/minggu) melakukan
bimtek kepada pemda, K/L, pelaku usaha, notaris dan law firm.
Peran Notaris
BPJS
Imigrasi Kesehatan
BPJS
Ketenagakerjan
Peran Notaris :
SPIPISE Sebagai suporting atau
BKPM fasilitator pelaku usaha
Pelaku Usaha untuk meregistrasi
Dir. Dukcapil pendataan perusahaan ke
NIK dalam sistem OSS
INSW
Dir. Pajak
NPWP
AHU
ONLINE
Notaris 21
Perubahan Bisnis Proses Perizinan Berusaha
22
PERIZINAN BERUSAHA PADA DAERAH YANG MEMILIKI RDTR ATAU KAWASAN (KEK, KI, FTZ)
OSS
Pelaku Usaha
Investor lainnya
Pemrosesan Izin
Pengawasan & Komersial di
Pengendalian Delegasi PTSP Daerah/KL
SPIPISE SiCANTIK
investasi K/L
(BKPM) (kominfo)
Investasi/ berusaha Sektor
yang didelegasikan/
BKO Delegasi
DPMPTSP SKPD
Investasi (Pasal 30 ayat
(7) UU 25/2017) Investasi/Urusan Urusan
AHU - NPWP
Proses validasi pengesahan badan hukum di Kemenkum HAM yang terintegrasi dengan sistem NPWP dari Ditjen Pajak. Sistem
ADMINDUK – NIK Lainnya Yang
Proses validasi atas investor perorangan berdasar data NIK KTP-el dan KK. Terintegrasi
INSW didalam OSS
Proses perizinan komersial terkait impor/ekspor, logistik dan Cross Border Trade Facilitation.
25
26
Pokok-Pokok PP Nomor 24 Tahun 2018
8
2
8
29
3
0
31
3
2
33
Pelaksanaan Pendaftaran pada Sistem OSS (Pasal 21 – 30): Syarat Pendaftaran
1. Perorangan
a. Nama dan NIK
b. Alamat tempat tinggal
PENDAFTARAN c. Bidang usaha
• Tanda Daftar d. Lokasi penanaman modal
TDP Perusahaan e. Besaran rencana penanaman modal
f. Rencana penggunaan tenaga kerja
g. Nomor kontak usaha dan/atau kegiatan
h. Rencana permintaan faisilitas perpajakan, kepabeanan, dan/atau
• Angka fasilitas lainnya
Pengenal i. NPWP pelaku usaha
API Impor 2. Non Perorangan
a. Nama dan/atau nomor pengesahan akta pendirian atau nomor
(APIP/APIU) pendaftaran badan usaha
b. Bidang usaha
c. Jenis penanaman modal
akses • dahulu nomor d. Besaran rencana penanaman modal
kepabea induk e. Rencana penggunaan tenaga kerja
nan kepabeanan f. Nomor kontak badan usaha
g. Rencana permintaan fasilitas perpajakan, kepabeanan, dan/atau
fasilitas lainnya
h. NPWP badan usaha
i. NIK penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan 3
3
34
Lembaga OSS menerbitkan Izin Lembaga OSS membatalkan Izin Komersial atau Operasional
Komersial atau Operasional Izin Usaha dan/atau Izin BERLAKU efektif setelah Pelaku
berdasarkan Komitmen untuk: Komersial atau Operasional Usaha menyelesaikan
a) standar, sertifikat, dan/atau yang sudah diterbitkan dalam Komitmen dan melakukan
lisensi; dan/atau hal Pelaku Usaha tidak pembayaran biaya Perizinan
b) pendaftaran barang/jasa,sesuai menyelesaikan pemenuhan Berusaha sesuai dengan
dengan jenis produk dan/atau Komitmen. ketentuan peraturan
jasa yang dikomersialkan oleh perundang-undangan
Pelaku Usaha melalui sistem
OSS.
3
6
Pembayaran Biaya Perizinan Berusaha
37
Pemenuhan Komitmen
Pemenuhan standar, sertifikasi, lisensi dan/atau pendaftaran, usaha dan/atau kegiatan
Dalam hal hasil pengawasan ditemukan ketidaksesuaian atau penyimpangan, kementerian, lembaga, dan/atau Pemerintah
Daerah mengambil tindakan berupa:
a. peringatan;
b. penghentian sementara kegiatan berusaha;
c. pengenaan denda administratif; dan/atau
d. pencabutan Perizinan Berusaha,
3
9
40
1 2 3 4 5 6 7
8 9 10 11 12 13 14
15 16 17 18 19 20
4
7
48
(Pasal 98-99)
1. Menteri, pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/wali kota wajib menyelesaikan hambatan dan permasalahan
dibidangnya dalam pelaksanaan Perizinan Berusaha melalui sistem OSS sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
2. Dalam hal peraturan perundang-undangan belum mengatur atau tidak jelas mengatur kewenangan untuk
penyelesaian hambatan dan permasalahan dalam pelaksanaan sistem OSS, menteri, pimpinan lembaga,
gubernur, dan bupati/wali kota berwenang untuk menetapkan keputusan dan/atau melakukan tindakan yang
diperlukan dalam rangka penyelesaian hambatan dan permasalahan dimaksud sepanjang sesuai dengan Asas-
Asas Umum Pemerintahan yang Baik.
3. Dalam hal terdapat laporan dan/atau pengaduan dari masyarakat kepada menteri, pimpinan lembaga, gubernur, atau
bupati/wali kota sebagai pelaksana sistem OSS atau kepada Kejaksaan atau Kepolisian Negara Republik Indonesia
mengenai penyimpangan atau penyalahgunaan wewenang dalam pelaksanaan sistem OSS, penyelesaian dilakukan
dengan mendahulukan proses administrasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang
administrasi pemerintahan.
4. Dalam hal laporan dan/atau pengaduan dari masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada
Kejaksaan atau Kepolisian Negara Republik Indonesia, Kejaksaan atau Kepolisian Negara Republik Indonesia
meneruskan/menyampaikan laporan masyarakat tersebut kepada menteri, pimpinan lembaga, gubernur, atau
bupati/wali kota untuk dilakukan pemeriksaan 4
8
49
2. Fokus ke pelayanan untuk semua investasi, baik PMA maupun PMDN yang besar dan kecil.
3. Pelayanan juga termasuk pengawasan izin-izin yang sudah diterbitkan di OSS. lebih detil
lebih baik PTSP perlu mengawal pelaku usaha untuk memenuhi list komitmen perizinan
berusaha
4. DPMPTSP menindaklanjuti komitmen untuk izin lokasi, IMB, izin lingkungan, dan
persyaratan untuk izin-izin yang merupakan izin usaha dan izin komersil. Setelah penerbitan,
DPMPTSP memberikan notifikasi ke sistem OSS yang menyatakan bahwa list pemenuhan
komitmen pelaku usaha yang diurus di PTSP telah selesai.
50
TERIMA KASIH
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
Reward and Punishment untuk Pemda dalam Pelaksanaan OSS
51
Reward
Rperpres Penghargaan dan Sanksi
PP 28/2018 ttg OSS (revisi Perpres No 39/2012 tentang
Peran K/L dan Pasal 97 Pemberian Penghargaan dan Pengenaan
Pemda Sanksi atas Pelaksanaan Anggaran
Belanja K/L)
Punishment
1. Dalam Rprepres Pengharagaan dan Sanksi termuat dua substansi penghargaan dan sanksi atas Kinerja Kementerian
Negara/lembaga dan Pemerintah Daerah.
2. Selain kinerja anggaran K/L, khusus untuk Lembaga OSS dan K/L yang melakukan reformasi dan penyelesaian permasalahan perizinan
serta pengawalan, pembinaan dan pengawasan perizinan dalam penyelenggaraan suatu perizinan juga dilakukan penilaian yaitu Kinerja
PTSP dan Kinerja Kinerja Percepatan Pelaksanaan Berusaha.
3. Salah satu indikator yang dalam Kinerja Pemda yang berdasarkan Kinerja Bidang yaitu Kinerja PTSP dan Kinerja Kinerja
Percepatan Pelaksanaan Berusaha.
4. Atas kinerja tersebut sesuai dengan kriteria Penilaian yang dilakukan oleh BKPM dengan berkoordinasi dengan Kemenko Perekonomian,
Kemenkeu, dan Kemendagri -> K/L dan Pemda berhak diberikan penghargaan ataupun pengenaan sanksi.
Instansi PENGHARGAAN SANKSI
K/L Antara lain : tambahan anggaran kegiatan Antara lain : disinsentif anggaran
Pemda Antara Lain : DID • Sanksi Administratif sesuai PP mengenai
pembinaan dan pengawasan
• Penundaan DAU
Pengenaan Sanksi (Pasal 100-101)
52
1. Gubernur dan bupati/wali kota yang tidak 3. Dalam hal gubernur dan bupati/wali kota tidak
memberikan pelayanan dan/atau menerbitkan memberikan pelayanan dan/atau menerbitkan
Izin Komersial atau Operasional sesuai OSS Izin Komersial atau Operasional dan teguran
kepada Pelaku Usaha yang telah memenuhi tertulis telah disampaikan 2 kali berturut-
persyaratan berdasarkan ketentuan Peraturan turut:
Pemerintah ini dan peraturan perundang- a. Menteri Dalam Negeri mengambil alih
undangan terkait dikenai sanksi, berupa:teguran pemberian Izin Komersial atau Operasional
tertulis kepada: yang menjadi kewenangan gubernur dan
a. gubernur oleh menteri yang melimpahkannya kepada Lembaga OSS; atau
menyelenggarakan urusan pemerintahan b. gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat
dalam negeri; dan mengambil alih pemberian Izin Komersial
b. bupati/wali kota oleh gubernur sebagai wakil atau Operasional yang menjadi kewenangan
Pemerintah Pusat. bupati/wali kota dan melimpahkannya
kepada Lembaga OSS.
2. Teguran tertulis diberikan sebanyak 2 kali dengan
jangka waktu masing-masing paling lama 2 Hari. 4. Menteri, pimpinan lembaga, gubernur,
dan/atau bupati/ wali kota mengenakan
sanksi kepada pejabat yang tidak memberikan
pelayanan OSS sesuai standar OSS sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan di bidang aparatur sipil negara
Insetif dan Disinsentif
53
INSENTIF DISINSENTIF
1. Pemerintah Pusat dapat menetapkan 1. Disinsentif bagi kementerian/lembaga dapat
insentif atau mengenakan disinsentif bagi berupa pengurangan anggaran dan/atau bentuk
kementerian/lembaga, pemerintah daerah lain sesuai dengan ketentuan peraturan
provinsi, atau pemerintah daerah perundang-undangan.
kabupaten/kota yang melaksanakan 2. Disinsentif bagi pemerintah daerah provinsi atau
Perizinan Berusaha melalui sistem OSS.
pemerintah daerah kabupaten/kota dapat
2. Insentif bagi kementerian/lembaga dapat
berupa penundaan DAU dan/atau DBH yang
berupa tambahan anggaran dan/atau
bentuk lain sesuai dengan ketentuan menjadi hak daerah bersangkutan dan bentuk
peraturan perundang-undangan. lain sesuai dengan ketentuan peraturan
3. Insentif bagi pemerintah daerah provinsi perundang-undangan.
atau pemerintah daerah kabupaten/kota 3. Penundaan DAU dan/atau DBH dilakukan
dapat berupa Dana Insentif Daerah setelah mempertimbangkan besaran penyaluran
berdasarkan penilaian atas kinerja DAU/DBHl, sanksi pemotongan dan/atau
pelayanan Pelaksanaan Berusaha. penundaan lainnya, serta Kapasitas Fiskal
4. Pemberian insentif dilaksanakan sesuai Daerah yang bersangkutan
dengan kemampuan keuangan negara 5
3
54
5
5
56
5
6
57
c. Dokumen Amdal
1) Pelaku Usaha wajib melengkapi dokumen Amdal.
2) Penyusunan dokumen Amdal harus dimulai dilakukan paling lama 30 Hari sejak Lembaga OSS menerbitkan Izin
Lingkungan.
3) Dokumen Amdal dilakukan melalui kegiatan:
a) penyusunan Andal dan RKL-RPL;
b) penilaian Amdal dan RKL-RPL; dan
c) keputusan kelayakan
4) Penyusunan Andal dan RKL-RPL berdasarkan formulir kerangka acuan.
5) Jangka waktu, penyampaian rekomendasi hasil penilaian Andal dan RKL-RPL, penilaian akhir serta penyampaian
hasil penilaian akhir, dan penetapan keputusan kelayakan atau ketidaklayakan lingkungan hidup diatur dalam
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
5
Kembali
7
58
d. Penyusunan dokumen Amdal atau UKL-UPL sekaligus dilakukan dengan penyusunan Andal Lalin
Pembangunan pusat kegiatan, permukiman, dan infrastruktur yang akan menimbulkan gangguan keamanan,
keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas dan angkutan jalan.
d. Izin di bidang pengelolaan lingkungan hidup tersebut diintegrasikan ke dalam Izin Lingkungan
Pelaku Usaha dalam memerlukan izin di bidang pengelolaan lingkungan hidup untuk kegiatan:
1) menghasilkan, mengangkut, mengedarkan, menyimpan, memanfaatkan, membuang, mengolah, dan/atau
menimbun bahan berbahaya dan beracun, penyusunan dokumen Amdal dilakukan termasuk pengelolaan limbah
bahan berbahaya dan beracun;
2) pembuangan air limbah ke laut;
3) pembuangan air limbah ke sumber air; dan/atau
4) memanfaatkan air limbah untuk aplikasi ke tanah,
5
8
59
5
9
PENYELESAIAN: Ketidaksesuaian KBLI Pada Sistem OSS dan Sistem SABH Ditjen AHU
6
0
61