Professional Documents
Culture Documents
1 Renstra Satpolpp 2010 2014
1 Renstra Satpolpp 2010 2014
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
KEPALA SATUAN
Sekretaris
Tata kerja, Tugas Pokok, dan Fungsi serta Uraian Tugas Jabatan Kepala
Satuan, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, dan Kepala Seksi pada
Satuan Polisi Pamong Praja ditetapkan dengan Peraturan Walikota;
g. Pelaporan;
1) Kepala Satuan memberikan laporan tentang pelaksanaan tugasnya secara
berkala kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah;
2) Peraturan mengenai jenis dan bentuk laporan serta cara penyampaiannya
ditetapkan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
h. Hal mewakili
1) Sekretaris mewakili Kepala Satuan apabila Kepala Satuan berhalangan
menjalankan tugas;
2) Dalam hal Sekretaris berhalangan Kepala Satuan menunjuk salah seorang
Kepala Bidang untuk mewakilinya denga memperhatikan seneoritas
kepangkatannya dan atau sesuai dengan bidang tugasnya.
i. Pembiayaan
Pembiayaan Satuan Polisi Pamong Praja berasal dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Kota Bogor, dan sumber-sumber lain yang sah;
k. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja bertanggung jawab dalam hal perencanaan,
pengelolaan, dan pembinaan kepegawaian dalam lingkungan kerjanya;
l. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja wajib membuat Daftar Urut Kepangkatan
(DUK) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
3. Issu-Issu Strategis
Untuk mewujudkan tujuan penyelenggaraan kebijakan desentralisasi dan
otonomi daerah, Pemerintah Kota Bogor mencanangkan Visi dan Misi Pembangunan
sebagai berikut :
Visi Pembangunan Kota Bogor :
“Kota Jasa yang nyaman dengan Masyarakat Madani dan Pemerintahan yang Amanah”
Misi Pembangunan Kota Bogor :
1. Mengembangkan perekonomian masyarakat dengan titik berat pada sektor jasa yang
berbasis potensi sumber daya lokal;
2. Mewujudkan kota yang bersih, indah, nyaman dan aman dengan sarana prasarana
yang berwawasan lingkungan;
3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berahlak, kreatif, inovatif, dan
bermental wirausaha;
4. Mewujudkan pemerintahan kota yang efektif dan efisien serta menjunjung tinggi
supremasi hukum;
Berdasarkan deskripsi kondisi Sat. Pol. PP. dan analisa lingkungan strategis
Penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi Sat. Pol. PP. disusun perencanaan strategis
sebagai berikut :
a. Tujuan Strategis
Tujuan strategis pertama yang tercakup dalam dimensi Misi pertama
adalah peningkatan Kompetensi dan Kesejahteraan anggota Sat. Pol.PP.
Pencapaian tujuan strategis ini meliputi :
1) peningkatan Kompetensi anggota Sat. Pol.PP. yang professional untuk
peningkatan kinerja individu, kinerja kelompok dan kinerja organisasi.
2) peningkatan Kesejahteraan anggota Sat. Pol.PP. yang semakin baik untuk
peningkatan motivasi kerja, etos kerja, dan budaya kerja.
Tujuan strategis kedua yang tercakup dalam dimensi Misi kedua adalah
peningkatan Sarana Operasional Sat. Pol.PP. yang semakin lengkap dan berkualitas.
Pencapaian tujuan strategis ini meliputi :
1) peningkatan sarana komunikasi dan sarana mobilitas untuk
mengoptimalisasikan ketanggapan, kecekatan dan kecepatan serta ketepatan
Operasional Sat. Pol.PP. untuk menyikapi, mengatsi dan mengantisipasi
gangguan keamanan, gangguan ketertiban umum, ketentraman masyarakat, dan
penegakan peraturan daerah;
2) peningkatan sarana pengamanan dan perlengkapan operasional Sat. Pol.PP.
yang diperlukan untuk mengoptimalisasikan keamanan dan pengamanan Sat.
Pol.PP. dalam menghadapi situasi gangguan keamanan, gangguan ketertiban
umum, dan penegakan peraturan daerah, serta perlindungan masyarakat;
Tujuan strategis ketiga yang tercakup dalam dimensi Misi ketiga adalah
pengembangan sistem manajemen operasional Sat. Pol.PP. yang tanggap, cepat, dan
terpadu untuk mewujudkan kota yang aman, tertib, dan nyaman.
Pencapaian tujuan strategis ini meliputi :
1) pengembangan sistem manajemen informasi pelaksanaan tugas dan fungsi Sat.
Pol.PP.
2) pengembangan sistem manajemen operasional Sat. Pol.PP. yang efektif untuk
menyikapi, mengatasi, dan mengantisipasi gangguan keamanan, gangguan
ketertiban umum, dan penegakan peraturan daerah, serta perlindungan
masyarakat;
Sasaran strategis kedua yang tercakup dalam dimensi Misi kedua adalah
meningkatnya sarana operasional Sat. Pol.PP. yang semakin lengkap dan
berkualitas. Pencapaian sasaran strategis ini meliputi :
1) meningkatnya sarana komunikasi dan sarana mobilitas untuk
mengoptimalisasikan ketanggapan, kecekatan dan kecepatan operasional Sat.
Pol.PP. untuk menyikapi, mengatsi dan mengantisipasi gangguan keamanan,
gangguan ketertiban umum, dan penegakan peraturan daerah, serta
perlindungan masyarakat;
2) meningkatnya sarana pengamanan dan perlengkapan operasional Sat. Pol.PP.
yang diperlukan untuk mengoptimalisasikan keamanan dan pengamanan Sat.
Pol.PP. dalam menghadapi situasi gangguan keamanan, ketertiban umum, dan
penegakan peraturan daerah, serta perlindungan masyarakat;
Sasaran strategis ketiga yang tercakup dalam dimensi Misi ketiga adalah
pengembangan sistem manajemen operasional Sat. Pol.PP. yang tanggap, cepat, dan
terpadu untuk mewujudkan kota yang aman, tertib, dan nyaman. Pencapaian sasaran
strategis ini meliputi :
1) berkembangnya sistem manajemen informasi pelaksanaan tugas dan fungsi Sat.
Pol.PP.
2) berkembangnya sistem manajemen operasional Sat. Pol.PP. yang efektif untuk
menyikapi, mengatsi dan mengantisipasi gangguan keamanan, gangguan
ketertiban umum, dan penegakan peraturan daerah, serta perlindungan
masyarakat;
b. Prioritas Program
Prioritas Program Sat. Pol.PP. untuk mewujudkan kota yang aman, tertib,
dan nyaman dalam 2 tahun kedepan adalah :
1) Program peningkatan kompetensi Anggota Sat. Pol.PP.
2) Program peningkatan kesejahteraan Anggota Sat. Pol.PP.
3) Program peningkatan sarana komunikasi dan sarana mobilisasi Sat. Pol.PP.
c. Fokus Program
Fokus Program Sat. Pol.PP. untuk mewujudkan kota yang aman, tertib, dan
nyaman dalam 1 tahun kedepan adalah :
1) Program peningkatan kompetensi Anggota Sat. Pol.PP.
2) Program peningkatan sarana komunikasi dan sarana mobilisasi Sat. Pol.PP.
Matriks 4.1
Wawasan Perencanaan Strategis Disorda
Dengan tersusunnya Renstra Sat. Pol.PP. Kota Bogor ini diharapkan bahwa
kinerja Sat. Pol.PP dalam melaksanaan tugas dan fungsi pemantauan pelaksanaan kebijakan
dan kegiatan pembangunan prasarana fisik, pemantauan kegiatan sosial masyarakat, dan
operasionalisasi penegakan ketertiban umum untuk mewujudkan kota yang aman, tertib dan
nyaman menjadi lebih jelas, terpola, terpadu, terukur, dan berkesinambungan.
Selanjutnya, Renstra Sat. Pol. PP. ini perlu dideskripsikan menjadi tahapan-
tahapan Rencana Kerja (Renja) Tahunan yang meliputi Program Kerja, Rencana
kegiatan dan Rencana Anggaran Kinerja untuk masing-masing unit Satuan Polisi Pamong
Praja (Sat. Pol. PP). Rencana Anggaran Kinerja yang disusun hendaknya mampu
memperjelas indikator masukan (inputs), indikator proses (process), indikator hasil
(ouputs), indikator manfaat (outcome), indikator keuntungan (benefits), dan indikator
dampak (impacts) untuk setiap rencana kegiatan pada masing-masing unit Sat. Pol. PP.
Penyusunan Rencana Kerja Tahunan tersebut kemudian dipandang sebagai suatu bagian
yang tidak terpisahkan dari penyusunan Renstra masing-masing unit Sat. Pol. PP ini, dan
menjadi rujukan manajerial dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP) Sat. Pol. PP.
Untuk memperoleh konsep Rencana Kerja Tahunan yang jelas dan sistematik,
maka prosedur Penyusunan Rencana Kerja Tahunan tersebut hendaknya didasarkan pada
prosedur pendekatan Analisis SWOT (Strengthen, Weakness, Opportunities, and Treats)
dan pendekatan Analisis CMO (Comprehensive Multidisciplinary Outline Approach)
hingga tersusunnya indikator-indikator kinerja anggaran untuk setiap rencana kegiatan yang
membutuhkan dukungan alokasi anggaran.
Untuk itu perlu dikembangkan forum-forum perencanaan rencana kerja tahunan
yang memadukan prinsip top down planning dengan buttom up planning serta disusun
pedoman manajemen dan panduan kegiatan penyusunan rencana kerja tahunan tersebut.