You are on page 1of 23

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Permasalahan dalam penyelenggaraan Pemerintahan Kota Bogor dapat


dikemukakan dalam perspektif masalah sebagai berikut :
1. Latar belakang masalah
Penyelenggaraan kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah kian menuntut
Pemerintah Daerah untuk mampu mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. Tuntutan yang demikian timbul dari kehidupan
sosial politik yang semakin demokratis kian menekan Pemerintah Kota Bogor untuk
mampu mewujudkan good governance. Sejalan dengan kondisi kehidupan sosial
politik tersebut, kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang semakin dinamis dan
sarat tantangan kian mendesak Pemerintah Kota Bogor untuk mengembangkan
suatu sistem perencanaan pembangunan yang sesuai dengan permasalahan wilayah
kota bogor pada masa kini dan pada masa 5 (lima) tahun mendatang. Sementara itu
kehidupan sosial budaya yang semakin dinamis dan mengglobal juga kian menuntut
Pemerintah Kota Bogor untuk meningkatkan kualitas sumber daya aparatur dalam
melaksanakan fungsi pembangunan, fungsi pelayanan, fungsi pemberdayaan, dan
fungsi pembinaan, termasuk pelayanan publik dan pembinaan ketertiban umum
yang menjadi tugas dan fungsi Sat. Pol. PP. Kota Bogor.
2. Fakta masalah
Fakta masalah yang tampak dari dinamika kehidupan sosial ekonomi dan
sosial budaya masyarakat kota bogor yang tercakup dalam dimensi pelaksanaan
kewenangan, tugas dan fungsi Sat. Pol. PP. Kota Bogor adalah sebagai berikut :
- perilaku pedagang kaki lima yang mengganggu ketertiban umum;
- pelaksanaan kegiatan pembangunan fisik yang tidak sesuai dengan kebijakan
daerah dan ketentuan hukum yang berlaku;
- perilaku sosial sebagian warga masyarakat yang tidak sesuai norma sosial dan
ketertiban umum;
- dampak dari kegiatan pembangunan yang tidak sesuai dengan tuntutan dan
upaya untuk mewujudkan kota bogor sebagai kota yang nyaman;

Rencana Strategi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bogor 1


Tahun 2010-2014
Fakta masalah tersebut merupakan konsekuensi logis dari perkembangan,
kebutuhan dan permasalahan kota bogor yang bersumber dari :
- pertumbuhan penduduk kota bogor yang sangat pesat dan melebihi kapasitas
wilayah (over capacity);
- pertambahan pemukiman dan pertambahan sarana tranportasi terutama sarana
tranportasi publik;
- keterbatasan daya tampung dan dayaguna lahan kota bogor;
- kapabilitas pembiayaan kota bogor yang sangat terbatas;
- situasi perekonomian yang masih rentan (belum kondusif), lapangan kerja yang
sempit, pendapatan masyarakat yang rendah, dan urbanisasi penduduk dari
berbagai wilayah/daerah;
- perilaku sosial dan perilaku ekonomi sebagian warga masyarakat yang
cenderung menyimpang dari norma sosial dan melanggar ketertiban umum.
3. Dampak masalah
Akibat dari fakta masalah yang demikian itu antara lain tampak dari kondisi
keamanan, ketertiban, kebersihan, dan keindahan kota bogor yang tidak optimal,
yang menghambat kelancaran upaya untuk merealisasikan visi dan misi
pembangunan kota bogor;
4. Meta masalah
Meta masalah (akar permasalahan) yang teridentifikasi dari fakta masalah
yang dikemukakan adalah sebagai berikut :
- tuntutan hidup pada sebagian warga masyarakat kota bogor yang mendorong
terjadinya perilaku sosial dan perilaku ekonomi yang cenderung mengganggu
ketertiban umum;
- pelaksanaan kebijakan dan kegiatan pembangunan fisik yang tidak sesuai
kebijakan daerah dan ketentuan hukum yang berlaku serta kondisi wilayah kota
bogor;
- sikap masyarakat yang semakin kritis terhadap kinerja pemerintah kota bogor;
- kinerja pemantauan pelaksanaan kebijakan dan kegiatan pembangunan fisik,
kinerja pemantauan kegiatan sosial masyarakat, dan kinerja pencipataan
ketertiban umum, ketentraman masyarakat, dan penegakan peraturan daerah
yang belum optimal;
- keterbatasan sumber daya administrasi pemerintahan dalam pelaksanaan fungsi
pemantauan pelaksanaan kebijakan dan kegiatan pembangunan fisik, fungsi
pemantauan kegiatan sosial masyarakat, dan fungsi penegakan ketertiban umum,
perlindungan masyarakat, dan penegakan peraturan daerah;

Rencana Strategi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bogor 2


Tahun 2010-2014
5. Filosofi masalah
Berdasarkan meta masalah yang dikemukakan maka filosofi masalah yang
menjadi tantangan, tugas dan tanggung jawab Satuan Polisi Pamong Praja kota
bogor adalah peningkatan kinerja pemantauan pelaksanaan kebijakan dan kegiatan
pembangunan fisik, kinerja pemantauan kegiatan sosial masyarakat, dan kinerja
penegakan ketertiban umum, perlindungan masyarakat, dan penegakan peraturan
daerah;
6. Solusi masalah
Berdasarkan filosofi masalah tersebut maka solusi masalah yang perlu
diaktualisasikan dalam pelaksanaan kewenangan, tugas dan fungsi Satuan Polisi
Pamong Praja kota bogor adalah meningkatkan kinerja pemantauan pelaksanaan
kebijakan dan kegiatan pembangunan fisik, kinerja pemantauan kegiatan sosial
masyarakat, dan kinerja penegakan ketertiban umum, perlindungan masyarakat, dan
penegakan peraturan daerah;
Berdasarkan analisa perspektif masalah yang disebutkan di atas dalam
rangka menjabarkan visi dan pembangunan kota bogor tahun 2010 – 2014, maka
dipandang perlu direvisi Rencana Srategis Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bogor
(Renstra Satuan Polisi Pamong Praja) yang telah disusun sebelumnya, untuk kurun
waktu 5(lima) tahun kedepan.

B. Tujuan Penyusunan Revisi Renstra Sat. Pol. PP. Kota Bogor.


Berasarkan latar belakang yang diuraikan maka Renstra Sat. Pol. PP. Kota
Bogor disusun dengan tujuan sebagai berikut :
1. Renstra Sat. Pol. PP. Kota Bogor dimaksudkan sebagai Induk Perencanaan (Master
Plan) Sat. Pol. PP. Kota Bogor dalam menyusun Rencana / Program kerja Tahunan,
untuk 5 (lima) tahun ke depan dalam menjabarkan pelaksanaan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Pemerintah Kota Bogor Tahun 2010 – 2014;
2. Dengan demikian maka tujuan penyusunan Renstra Sat. Pol. PP. adalah :
a. Menyatakan Visi dan Misi Sat. Pol. PP. Kota Bogor dalam melaksanakan tugas
dan fungsi organisasi;
b. Menyatakan kebijakan dan strategi organisasi serta tujuan dan sasaran
pelaksanaan tugas dan fungsi serta kegiatan Sat. Pol. PP. Kota Bogor;
c. Mempolakan, mengarahkan, menterpadukan dan mensinergikan pelaksanaan
seluruh kebijakan dan kegiatan Sat. Pol. PP. Kota Bogor;
d. Menjadi dasar penyusunan Rencana Kerja Tahunan Sat. Pol. PP. Kota Bogor;
e. Menyiapkan panduan administrasi bagi seluruh unit operasional Sat. Pol. PP.
Kota Bogor dalam melaksanakan kebijakan dan strategi serta program dan

Rencana Strategi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bogor 3


Tahun 2010-2014
kegiatan pelayanan publik dan pemeliharan ketertiban umum, ketentraman
masyarakat, dan perlindungan masyarakat, serta penegakan peraturan daerah;
f. Menyiapkan acuan manajerial bagi seluruh unit kerja Sat. Pol. PP. Kota Bogor
dalam melaksanakan kebijakan dan kegiatan;
g. Menjadi rujukan penyusunan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
pada Sat. Pol. PP. Kota Bogor;
h. Menjadi acuan bagi seluruh pihak yang terkait dalam pelaksanaan tugas dan
fungsi serta kebijakan dan kegiatan Sat. Pol. PP. Kota Bogor.

C. Landasan Hukum Penyusunan Renstra Sat. Pol. PP. Kota Bogor.


Penyusunan Renstra Sat. Pol. PP. Kota Bogor disusun berlandaskan kepada
ketentuan perundang-undangan, yakni :
1. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 setelah beberapa kali diubah, terakhir
dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pemerintahan Daerah;
2. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional;
3. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 050/2020/SJ tentang petunjuk
penyusunan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah;
4. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat Daerah;
5. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah Kota Bogor Tahun 2005 – 2025;
6. Peraturan Walikota Bogor Nomor 22 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Kota Bogor Tahun 2010 – 2014;
7. Peraturan Walikota Bogor Nomor 46 Tahun 2010 tentang Tugas Pokok, Fungsi,
Tata kerja dan Uraian Jabatan Struktural di lingkungan Satuan Polisi Pamong Praja;
8. Surat Edaran Walikota Bogor Nomor 050/1991-Bappeda tanggal 11 Agustus 2011
perihal Revisi Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) SKPD Tahun 2011;

D. Hubungan Rencana Strategis Kota Bogor dengan Dokumen Perencanaan Lain.


Hubungan fungsional Rencana Strategis (Renstra) Satuan Polisi Pamong Praja
Kota Bogor dengan Perencanaan-Perencanaan Dokumen-Dokumen dan Perencanaan
lain adalah sebagai berikut :
1. Hubungan Rencana Strategis (Renstra) Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bogor
dengan Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
adalah hubungan fungsional penjabaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Kota Bogor menjadi rumusan perencanaan strategis satuan kerja perangkat
daerah;

Rencana Strategi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bogor 4


Tahun 2010-2014
2. Hubungan Rencana Strategis (Renstra) Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bogor
dengan dokumen perencanaan pembangunan satuan kerja perangkat daerah lainnya
adalah hubungan penjabaran administratif dan penjabaran sistem penjabaran
manajemen pemerintahan yang terjalin dalam mekanisme pelaksanaan tugas pokok
dan fungsi antar satuan kerja perangkat daerah, dan antara satuan kerja perangkat
daerah dengan berbagai instansi/lembaga pemerintahan;

E. Sistematika Penyusunan Renstra Sat. Pol. PP. Kota Bogor


Renstra Sat. Pol. PP. Kota Bogor disusun dengan sistematika yang terdiri atas
bagian-bagian berikut :
1. Pendahuluan, yang menguraikan latar belakang, menguraikan analisa
permasalahan, tujuan, dan landasan hukum penyusunan Renstra, hubungan Renstra
Sat. Pol. PP. Kota Bogor, dan Sistematika Penyusunan Renstra;
2. Gambaran umum kondisi Sat. Pol. PP. Kota Bogor, yang menguraikan Struktur
Organisasi, deskripsi Tugas Pokok, dan Fungsi, dan kondisi sumber daya
administrasi Satuan Polisi Pamong Praja;
3. Analisa lingkungan strategis, yang mendeskripsikan analisa lingkungan eksternal
organisasi dan analisa lingkungan internal organisasi dalam perspektif pelaksanaan
Tugas Pokok, dan Fungsi organisasi Sat. Pol. PP. Kota Bogor serta issu-issu
strategis dan faktor-faktor kunci keberhasilan pelaksanaan Tugas Pokok, dan Fungsi
Sat. Pol. PP. Kota Bogor;
4. Rencana Strategis Sat. Pol. PP. Kota Bogor, yang menguraikan pernyataan visi dan
misi pembangunan, kebijakan dan strategi pembangunan, tujuan dan sasaran
pembangunan, dan Program strategis pembangunan Sat. Pol. PP. Kota Bogor;
5. Penutup, yang menguraikan prosedur dan kelengkapan penyusunan Renstra Sat.
Pol. PP. Kota Bogor.

Rencana Strategi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bogor 5


Tahun 2010-2014
BAB II
GAMBARAN UMUM
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BOGOR

A. Struktur Organisasi Sat. Pol. PP. Kota Bogor


Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 10 Tahun 2010 tentang
Organisasi Perangkat Daerah, Struktur Organisasi Sat. Pol. PP. Kota Bogor sebagai
berikut :

KEPALA SATUAN

Sekretaris

Kasubag Kasubag Umum Kasubag


Perenc. dan dan Kepegawaian Keuangan
Pelaporan

Kabid Penegakan Kabid Trantib Kabid Dal-Ops


Perda dan Linmas

Kasi Penegakan Kasi Trantib Kasi Dal-Ops


Perda

Kasi penyidikan Kasi Potensi dan


Kasi Linmas
dan Penindakan Pengerahan

B. Tugas Pokok, dan Fungsi Sat. Pol. PP. Kota Bogor


Dengan pola pengorganisasian yang tergambar di atas Tugas Pokok, dan
Fungsi Sat. Pol. PP. Kota Bogor adalah sebagai berikut :
1. Kedudukan Sat. Pol. PP.
Satuan Polisi Pamong Praja merupakan unsur penyelenggara urusan
pemerintahan daerah di bidang ketertiban umum, ketentraman masyarakat, dan
perlindungan masyarakat, serta penegakan peraturan daerah, yang dipimpin oleh
seorang Kepala Satuan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada
Walikota melalui Sekretaris Daerah;

Rencana Strategi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bogor 6


Tahun 2010-2014
2. Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi
Dengan kedudukan dan kewenangan tersebut Sat. Pol. PP. mempunyai Tugas
Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi sebagai berikut :
a. Tugas Pokok
Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai tugas pokok menegakkan
peraturan daerah, menyelenggarakan ketertiban umum dan ketentraman
masyarakat, dan Penegakan Peraturan Daerah/Peraturan Walikota serta
perlindungan masyarakat.
b. Fungsi
Untuk melaksanakan tugas pokok Satuan Polisi Pamong Praja
mempunyai fungsi :
1) penyusunan program dan pelaksanaan penegakkan peraturan daerah,
penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat, serta
perlindungan masyarakat, serta.
2) pelaksanaan kebijakan penegakkan peraturan daerah dan peraturan
Walikota;
3) pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman
masyarakat di daerah.
4) pelaksanaan kebijakan perlindungan masyarakat;
5) pelaksanaan koordinasi penegakan peraturan daerah dan peraturan Walikota,
penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat dengan
Kepolisian Negara Republik Indonesia, Penyidik Pegawai Negeri Sipil
Daerah dan atau aparatur lainnya;
6) pengawasan terhadap masyarakat, aparatur, atau badan hukum agar
mematuhi dan mentaati peraturan daerah dan peraturan Walikota;
7) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai tugas dan
fungsinya;
c. Struktur Organisasi
Susunan Struktur Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja terdiri atas :
1) Kepala Satuan;
2) Sekretaris, membawahkan;
a. Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan;
b. Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
c. Kepala Sub Bagian Keuangan;
3) Kepala Bidang Penegakan Peraturan Daerah, membawahkan;
a. Kepala Seksi Penegakan Peraturan Daerah;
b. Kepala Seksi Penyidikan dan Penindakan;

Rencana Strategi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bogor 7


Tahun 2010-2014
4) Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum dan Linmas,
membawahkan;
a. Kepala Seksi Katertiban Umum;
b. Kepala Seksi Perlindungan Masyarakat;
5) Kepala Bidang Pengendalian dan Operasional, membawahkan;
a. Kepala Seksi Pengendalian dan Operasional;
b. Kepala Seksi Potensi dan Pengerahan;

Tata kerja, Tugas Pokok, dan Fungsi serta Uraian Tugas Jabatan Kepala
Satuan, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, dan Kepala Seksi pada
Satuan Polisi Pamong Praja ditetapkan dengan Peraturan Walikota;

3. Uraian Tugas Pokok dan Fungsi


a. Kepala Satuan;
1) Satuan dipimpin oleh seorang Kepala Satuan yang mempunyai tugas pokok
memelihara dan menyelenggarakan ketertiban umum, ketentraman
masyarakat, dan perlindungan masyarakat, serta penegakan peraturan
daerah.
2) Untuk melaksanakan Tugas Pokok tersebut Satuan Polisi Pamong Praja
menyelenggarakan fungsi
a) Penyusunan program dan pelaksanaan ketertiban umum, ketentraman
masyarakat, dan perlindungan masyarakat, serta penegakan peraturan
daerah.
b) Pelaksanaan kebijakan pemeliharaan dan penyelenggaraan ketentraman,
ketertiban umum di daerah.
c) pelaksanaan kebijakan penegakan peraturan daerah.
d) pelaksanaan koordinasi pemeliharaan dan penyelenggaraan ketentraman,
ketertiban umum, dan perlindungan masyarakat, serta penegakan
peraturan daerah dengan aparat Kepolisian Negara, Penyidik Pegawai
Negeri Sipil (PPNS), dan atau aparatur lainnya;
e) pengawasan terhadap masyarakat agar mematuhi dan mentaati peraturan
daerah;
3) Kepala Satuan membawahkan
a) Sekretaris
1. Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan;
2. Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
3. Kepala Sub Bagian Keuangan

Rencana Strategi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bogor 8


Tahun 2010-2014
b) Kepala Bidang Penegakan Peraturan Daerah;
1. Kepala Seksi Penegakan Peraturan Daerah;
2. Kepala Seksi Penyidikan dan Penindakan;
c) Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum dan Linmas;
1. Kepala Seksi Katertiban Umum;
2. Kepala Seksi Perlindungan Masyarakat;
d) Kepala Bidang Pengendalian dan Operasional;
1. Kepala Seksi Pengendalian dan Operasional;
2. Kepala Seksi Potensi dan Pengerahan;

b. Sekretariat Satuan Polisi Pamong Praja.


1. Sekretariat Satuan Polisi Pamong Praja. dipimpin oleh seorang Sekretaris
yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian fungsi Satuan di
bidang pengelolaan kesekretariatan;
2. Untuk melaksanakan Tugas Pokok tersebut Sekretaris mempunyai fungsi:
a) Pelaksanaan koordinasi dalam penyusunan rencana dan program kerja
di lingkungan Satuan;
b) Pelaksanaan tugas administrasi umum dan administrasi kepegawaian,
perlengkapan, keuangan, kearsipan, dan kerumahtanggaan.
c) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan;
3. Sekretaris membawahkan :
1) Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan;
2) Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
3) Kepala Sub Bagian Keuangan.

c. Bidang Penegakan Peraturan Daerah;


1. Bidang Penegakan Peraturan Daerah dipimpin oleh seorang Kepala Bidang
yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian fungsi satuan di
bidang Penegakan Peraturan Daerah;
2. Untuk melaksanakan Tugas Pokok tersebut, Bidang Penegakkan Peraturan
Daerah mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan dan bimbingan teknis di bidang Penegakkan
Peraturan Daerah;
b. Pelaksanaan dan pengkoordinasian kegiatan di bidang Penegakkan
Peraturan Daerah;
c. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan.

Rencana Strategi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bogor 9


Tahun 2010-2014
3. Kepala Bidang Penegakan Peraturan Daerah membawahkan :
1) Kepala Seksi Penegakan Peraturan Daerah;
2) Kepala Seksi Penyidikan dan Penindakan;

d. Bidang Ketentraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan Masyarakat


(Linmas);
1. Bidang Ketentraman, Ketertiban dan Perlindungan Masyarakat (Linmas)
dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian fungsi satuan di bidang Ketentraman, Ketertiban
umum dan Perlindungan Masyarakat;
2. Untuk melaksanakan Tugas Pokok tersebut, Bidang Ketentraman,
Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan dan bimbingan teknis di bidang Ketentraman,
Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat;
b. Pelaksanaan dan pengkoordinasian kegiatan di bidang Ketentraman,
Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat;
c. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan.
3. Bidang Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat
(LINMAS) membawahkan :
1) Kepala Seksi Pembinaan Ketentraman Katertiban;
2) Kepala Seksi Perlindungan Masyarakat;

e. Bidang Pengendalian dan Operasional;


1. Bidang Pengendalian dan Operasional dipimpin oleh seorang Kepala Bidang
yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian fungsi satuan di
bidang Pengendalian dan Operasional;
2. Untuk melaksanakan Tugas Pokok tersebut, Bidang Pengendalian dan
Operasional mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan dan bimbingan teknis di bidang Pengendalian dan
Operasional;
b. Pelaksanaan dan pengkoordinasian kegiatan di bidang Pengendalian dan
Operasional;
c. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan.
3. Bidang Pengendalian dan Operasional membawahkan :
1) Kepala Seksi Pengendalian dan Operasional;
2) Kepala Seksi Potensi dan Pengerahan;

Rencana Strategi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bogor 10


Tahun 2010-2014
f. Umum;
1) Hal-hal yang menjadi tugas pokok satuan merupakan satu kesatuan yang
tidak dapat dipisahkan;
2) Setiap pimpinan satuan organisasi dalam lingkungan satuan melaksanakan
pengawasan melekat (waskat);
3) Setiap pimpinan satuan organisasi dalam lingkungan satuan bertanggung
jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahan, memberikan
bimbingan, dan petunjuk pelaksanaan tugas;
4) Setiap pimpinan satuan organisasi dalam lingkungan satuan bertanggung
jawab kepada atasan masing-masing dan menyampaikan laporan tepat waktu
dan tepat sasaran, serta akurat;
5) Dalam melaksanakan tugas, setiap pimpinan satuan organisasi dalam
lingkungan satuan wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi,
sinkronisasi, serta simplikasi secara vertikal dan horizontal;
6) Kepala Satuan secara teknis operasional maupun teknis administrative
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris
Daerah;
7) Kepala Satuan dalam melaksanakan tugas pokoknya menjalankan hubungan
fungsional dengan instansi terkait;

g. Pelaporan;
1) Kepala Satuan memberikan laporan tentang pelaksanaan tugasnya secara
berkala kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah;
2) Peraturan mengenai jenis dan bentuk laporan serta cara penyampaiannya
ditetapkan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;

h. Hal mewakili
1) Sekretaris mewakili Kepala Satuan apabila Kepala Satuan berhalangan
menjalankan tugas;
2) Dalam hal Sekretaris berhalangan Kepala Satuan menunjuk salah seorang
Kepala Bidang untuk mewakilinya denga memperhatikan seneoritas
kepangkatannya dan atau sesuai dengan bidang tugasnya.

i. Pembiayaan
Pembiayaan Satuan Polisi Pamong Praja berasal dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Kota Bogor, dan sumber-sumber lain yang sah;

Rencana Strategi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bogor 11


Tahun 2010-2014
j. Kepegawaian
Pengangkatan dan pemberhentian Kepala Satuan serta para pemegang jabatan
Struktural dalam lingkungan satuan dilakukan dan ditetapkan oleh Walikota
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

k. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja bertanggung jawab dalam hal perencanaan,
pengelolaan, dan pembinaan kepegawaian dalam lingkungan kerjanya;

l. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja wajib membuat Daftar Urut Kepangkatan
(DUK) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

m. Para Pejabat Struktural di lingkungan Satuan Polisi Pamong Praja wajib


membuat Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP-3) sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;

n. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja wajib memperhatikan pelaksanaan kenaikan


pangkat dan gaji / gaji berkala pegawai bawahannya sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;

o. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja wajib menyiapkan pengembangan pegawai


melalui pendidikan dan pelatihan di dalam maupun di luar negeri dengan
persetujuan Walikota;

p. Ketentuan lain mengenai masalah kepegawaian diatur berdasarkan ketentuan


peraturan perundang-undangan;

C. Kondisi Sumber Daya Administrasi Sat. Pol. PP. Kota Bogor


1. Kondisi Kepegawaian (Tabel terlampir);
2. Kondisi Sarana dan Prasarana (Tabel terlampir);
3. Kondisi Aset Tetap (Tabel terlampir);

Rencana Strategi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bogor 12


Tahun 2010-2014
BAB III
ANALISA LINGKUNGAN STRATEGIS

1. Analisa Lingkungan Eksternal Organisasi


Penyelenggaraan kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah kian menuntut
Pemerintah Kota Bogor untuk mampu mengatur dan mengurus sendiri urusan
Pemerintahan dan kepentingan masyarakat kota bogor sesuai dengan peraturan
peraturan perundang-undangan. Tuntutan tersebut merupakan konsekuensi logis dari
kehidupan sosial politik yang semakin demokratis dan menekan Pemerintah Kota
Bogor agar mampu mewujudkan good governance dalam rangka mewujudkan
kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu kehidupan sosial ekonomi masyarakat Kota Bogor yang
semakin dinamis namun menunjukkan juga sejumlah permasalahan lingkungan yang
tampak dari fenomena kemiskinan, pengangguran, dan keterbatasan sumber daya alam,
sehingga kian mendesak Pemerintah Kota Bogor agar menyikapi, mengatasi dan
mengantisipasi permasalahan tersebut melalui penyelenggaraan fungsi-fungsi
pemerintahan yang semakin transparan, efektif dan efisien. Fungsi-fungsi pemerintahan
yang dimaksud adalah fungsi pembangunan untuk memenuhi kebutuhan barang publik;
fungsi pelayanan untuk memenuhi kepentingan masyarakat; fungsi pemberdayaan
untuk meningkatkan kapasitas individu serta meningkatkan pendapatan dan
kesejahteraan masyarakat; dan fungsi pembinaan untuk mewujudkan tatanan kehidupan
sosial masyarakat yang aman, tertib, bersih, rukun, dan tentram di setiap sektor dan
tingkatan.
Pelaksanaan fungsi-fungsi pemerintahan yang transparan, efektif dan efisien
tentu tidak hanya menurut pola kepemimpinan daerah yang amanah, komunikatif, dan
aspiratif, namun juga menurut pola pengembangan sistem manajemen pemerintahan
dan dukungan sumber daya aparatur yang semakin dapat diandalkan untuk
mengoptimalisasikan kinerja pembangunan, kinerja pelayanan publik, kinerja
pemberdayaan masyarakat, dan kinerja pembinaan masyarakat.
Dalam konteks itu, optimalisasi kinerja pelayanan publik, dan kinerja
pembinaan masyarakat untuk mewujudkan ketentraman, ketertiban umum dan
perlindungan masyarakat menjadi tugas dan tanggung jawab Satuan Polisi Pamong
Praja (Sat. Pol. PP). Karena itu, Kinerja Sat. Pol. PP dalam membina ketentraman,
ketertiban umum dan perlindungan masyarakat, serta dalam menegakkan peraturan
daerah menjadi penting dan bernilai strategis dalam mengaktualisasikan visi dan misi
Pembangunan Kota Bogor.

Rencana Strategi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bogor 13


Tahun 2010-2014
Optimalisasi Kinerja Sat. Pol. PP menjadi penting dan bernilai strategis dalam
mengaktualisasikan visi dan misi Pembangunan Kota Bogor bila dikorelasikan dengan
kenyataan bahwa perilaku masyarakat yang melanggar Peraturan Daerah / Peraturan
Walikota, disamping para pedagang kaki lima yang mengganggu ketertiban umum.
Pelaksanaan kegiatan pembangunan fisik yang tidak sesuai dengan kebijakan daerah
dan ketentuan hukum yang berlaku, perilaku sosial sebagian warga masyarakat yang
tidak sesuai norma sosial dan ketertiban umum, dan dampak dari kegiatan
pembangunan yang tidak sesuai dengan tuntutan upaya untuk mewujudkan kota bogor
sebagai kota yang nyaman;
Terhadap kenyataan yang demikian itu, berdasarkan tugas pokok dan fungsi
Sat. Pol. PP, seluruh jajaran Sat. Pol. PP Kota Bogor memandang perlu menyusun suatu
perencanaan strategis untuk menyikapi, mengatasi dan mengantisipasi dinamika
permasalahan lingkungan eksternal organisasi yang terkait dengan upaya mewujudkan
ketentraman, ketertiban umum dan perlindungan masyarakat serta mengefektifkan
penegakan peraturan daerah. Untuk itu secara terencana dan berkesinambungan
(sustainneble), maka seluruh jajaran Sat. Pol. PP perlu meningkatkan kinerja
pemantauan pelaksanaan kebijakan dan kegiatan pembangunan fisik, meningkatkan
kinerja pemantauan kegiatan sosial masyarakat, dan meningkatkan kinerja penegakan
ketertiban umum, yang dijabarkan dalam rencana kerja (Renja) Tahun 2011 sampai
dengan Tahun 2014, sebagaimana matriks terlampir;

2. Analisa Lingkungan Internal Organisasi


Dengan jumlah anggota yang mencapai 281 personil Sat. Pol. PP Kota Bogor
masih dihadapkan pada sejumlah permasalahan sumber daya aparatur yang
menyebabkan kinerja individu dan kinerja kelompok belum optimal dalam
melaksanakan kegiatan pemantauan pelaksanaan kebijakan dan kegiatan pembangunan
fisik, kegiatan pemantauan kegiatan sosial masyarakat yang bertentangan dengan norma
sosial dan ketertiban umum dan perlindungan masyarakat, serta kegiatan penegakan
peraturan daerah / peraturan walikota di sejumlah lokasi strategis Kota Bogor.
Permasalahan yang dimaksud antara lain adalah kompetensi sebagian anggota
Sat. Pol. PP belum optimal, kondisi kesejahteraan sebagian anggota perlu ditingkatkan,
keterbatasan anggaran dan keterbatasan sarana operasional.
Kompetensi anggota yang belum optimal antara lain tampak dari lemahnya
motivasi melayani (motive), watak kerja yang kurang professional (trails), dan
pencitraan diri yang kurang sesuai dengan tuntutan tugas (self-concept). Dengan
kelemahan yang demikian itu tampak pula kelemahan lain yaitu keterbatasan
pengetahuan (knowledge) dan keterampilan (skills) yang dibutuhkan untuk menyikapi,
mengatasi dan mengantisipasi permasalahan sosial masyarakat, serta keterbatasan

Rencana Strategi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bogor 14


Tahun 2010-2014
dalam memahami peraturan perundang-undangan yang terkait dengan pelaksanaan
tugas pokok dan fungsi Sat. Pol. PP.
Keterbatasan anggaran sering menjadi kendala manakala pelaksanaan tugas
Sat. Pol. PP dihadapkan pada tuntutan profesionalisasi pelaksanaan tugas dan tuntutan
konsistensi kinerja. Konsekuensi dari tuntutan ini kurang diimbangi dengan
peningkatan kesejahteraan anggota.
Keterbatasan sarana operasional juga menjadi kendala teknis pelaksanaan
tugas manakala kesiapan, kecekatan dan kecepatan (kesigapan) Sat. Pol. PP dituntut
untuk optimal dalam mengatasi dan atau mengantisipasi permasalahan sosial
masyarakat yang mengganggu ketertiban umum. Bahkan keterbatasan sarana
operasional juga dapat menimbulkan perlindungan anggota yang tidak maksimal dalam
menghadapi situasi dan kondisi tertentu yang memerlukan peralatan pengamanan /
sarana yang lengkap.
Terhadap keterbatasan yang demikian itu, berdasarkan tugas pokok dan fungsi
Sat. Pol. PP, seluruh jajaran Sat. Pol. PP Kota Bogor memandang perlu menyusun suatu
perencanaan strategis untuk menyikapi, mengatasi dan mengantisipasi dinamika
permasalahan lingkungan internal organisasi yang terkait dengan upaya meningkatkan
kinerja pemantauan pelaksanaan kebijakan dan kegiatan pembangunan fisik,
meningkatkan kinerja pemantauan kegiatan sosial masyarakat, dan meningkatkan
kinerja penegakan ketertiban umum;

3. Issu-Issu Strategis
Untuk mewujudkan tujuan penyelenggaraan kebijakan desentralisasi dan
otonomi daerah, Pemerintah Kota Bogor mencanangkan Visi dan Misi Pembangunan
sebagai berikut :
Visi Pembangunan Kota Bogor :
“Kota Jasa yang nyaman dengan Masyarakat Madani dan Pemerintahan yang Amanah”
Misi Pembangunan Kota Bogor :
1. Mengembangkan perekonomian masyarakat dengan titik berat pada sektor jasa yang
berbasis potensi sumber daya lokal;
2. Mewujudkan kota yang bersih, indah, nyaman dan aman dengan sarana prasarana
yang berwawasan lingkungan;
3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berahlak, kreatif, inovatif, dan
bermental wirausaha;
4. Mewujudkan pemerintahan kota yang efektif dan efisien serta menjunjung tinggi
supremasi hukum;

Rencana Strategi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bogor 15


Tahun 2010-2014
Berangkat dari Visi dan Misi Pembangunan Kota Bogor tersebut, dan
berdasarkan analisa lingkungan eksternal dan lingkungan internal organisasi yang
demikian itu teridentifikasi issu-issu strategis yang berkorelasi dengan optimalisasi
kinerja Sat. Pol. PP Kota Bogor; Issu-issu strategis tersebut adalah sebagai berikut :
1. Peningkatan kompetensi dan kesejahteraan untuk meningkatkan kinerja anggota
Sat. Pol. PP;
2. Peningkatan kinerja anggota / meningkatkan kinerja Sat. Pol. PP dalam
melaksanakan seluruh kegiatan operasional pemantauan pelaksanaan kebijakan
dan kegiatan pembangunan fisik, kegiatan sosial masyarakat, dan kegiatan
operasional penyelenggaraan ketertiban umum, ketentraman masyarakat dan
perlindungan masyarakat, serta penegakan peraturan daerah / peraturan
Walikota;
3. Peningkatan pemantauan pelaksanaan kebijakan dan kegiatan pembangunan
fisik, pemantauan kegiatan sosial masyarakat, dan operasionalisasi operasional
penyelenggaraan ketertiban umum, ketentraman masyarakat dan perlindungan
masyarakat, serta penegakan peraturan daerah / peraturan Walikota untuk
mewujudkan kota yang bersih, indah, nyaman dan aman dengan sarana
prasarana yang berwawasan lingkungan.

4. Faktor Kunci Keberhasilan;


Berdasarkan tiga rangkaian issu-issu aktual yang demikian, maka faktor kunci
keberhasilan yang dibutuhkan untuk mengoptimalisasikan kinerja Sat. Pol. PP Kota
Bogor antara lain sebagai berikut :
1. kompetensi anggota Sat. Pol. PP yang professional;
2. kesejahteraan anggota Sat. Pol. PP yang meningkat;
3. sarana operasional Sat. Pol. PP yang semakin lengkap dan berkualitas;
4. manajemen kegiatan operasional Sat. Pol. PP yang tanggap, cepat, dan terpadu.
Keempat faktor kunci keberhasilan penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi
Sat. Pol. PP. tersebut selanjutnya menjadi entry point penyusunan rencana strategis Sat.
Pol. PP Kota Bogor.

Rencana Strategi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bogor 16


Tahun 2010-2014
BAB IV
RENCANA STRATEGIS
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BOGOR

Berdasarkan deskripsi kondisi Sat. Pol. PP. dan analisa lingkungan strategis
Penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi Sat. Pol. PP. disusun perencanaan strategis
sebagai berikut :

Visi dan Misi Pembangunan Sat. Pol. PP.


Berdasarkan Visi dan Misi Pembangunan Kota Bogor tahun 2010 – 2014 serta
deskripsi kondisi Sat. Pol. PP. dan analisa lingkungan strategis organisasi maka ditetapkan
Visi dan Misi Pembangunan Sat. Pol. PP Kota Bogor sebagai berikut :

1. Visi dan Misi Sat. Pol. PP.


Visi adalah gambaran cita-cita mengenai keadaan atau keberhasilan tertentu
yang ingin diwujudkan di masa depan.
Misi adalah rangkaian amanat dalam mengaktualisasikan/melaksanakan visi.
Dengan pandangan ini, Visi Sat. Pol. PP Kota Bogor adalah
“MEWUJUDKAN KOTA YANG AMAN, TERTIB DAN NYAMAN”.
Aktualisasi visi tersebut mencakup tiga Variable pembangunan yakni :
Variabel Aman bagi seluruh warga masyarakat; Variabel Tertib lingkungan bagi
kepentingan seluruh warga masyarakat; dan Variabel Nyaman bagi kehidupan seluruh
warga masyarakat; Ketiga Variabel tersebut dipandang sebagai variabel konsekuensi
yang terbentuk dari peningkatan kinerja Sat. Pol. PP sebagai variabel antecedent.
Ketiga Variabel tersebut dioperasionalkan menjadi tiga Misi Sat. Pol. PP Kota
Bogor, sebagai berikut :

Misi pertama : Meningkatkan Kompetensi dan Kesejahteraan anggota Sat.


Pol.PP. yang professional untuk mewujudkan kota yang aman, tertib, dan nyaman.

Misi kedua : Meningkatkan Sarana Operasional Sat. Pol.PP. yang semakin


lengkap dan berkualitas untuk mewujudkan kota yang aman, tertib, dan nyaman.

Misi ketiga : Mengembangkan Sistem Manajemen Operasional Sat. Pol.PP.


yang tanggap, cepat, dan terpadu untuk mewujudkan kota yang aman, tertib, dan
nyaman.

Rencana Strategi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bogor 17


Tahun 2010-2014
2. Kebijakan dan Strategi Sat. Pol. PP.
Guna merealisasikan Visi dan Misi Sat. Pol. PP. ditetapkan kebijakan dan
strategi Sat. Pol. PP. sebagai berikut :
a. Kebijakan Sat. Pol. PP.
Kebijakan pertama : Meningkatkan Kompetensi dan Kesejahteraan anggota
Sat. Pol.PP. yang professional sebagai kekuatan utama organisasi untuk
meningkatkan kinerja individu dan kinerja organisasi;

Kebijakan kedua : Meningkatkan Sarana Operasional Sat. Pol.PP. yang


semakin lengkap dan berkualitas sebagai kekuatan teknis operasional untuk
meningkatkan efektivitas pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi;

Kebijakan ketiga : Mengembangkan Sistem Manajemen Operasional Sat.


Pol.PP. yang tanggap, cepat, dan terpadu sebagai kekuatan manajerial untuk
mewujudkan kota yang aman, tertib dan nyaman dalam rangka mendukung realisasi
Visi dan Misi Pembangunan Kota Bogor;

b. Strategi Sat. Pol. PP.


Dengan tiga kebijakan yang demikian itu, maka dikembangkan pilihan
pendekatan strategi yang meliputi :
Pendekatan Profesional adalah penggalangan dan pendayagunaan seluruh
profesi dan keahlian individu dan kelompok anggota Sat. Pol.PP. yang relevan
untuk mengoptimalisasikan implementasi kebijakan serta proses pencapaian tujuan
dan sasaran organisasi;
Pendekatan Fungsional dan Institusional adalah penggalangan dan
pendayagunaan fungsi-fungsi kelembagaan serta penggalangan dan pendayagunaan
potensi dan partisipasi seluruh institusi pemerintahan dan institusi sosial
kemasyarakatan (stakeholder) yang terkait dengan upaya mewujudkan kota yang
aman, tertib dan nyaman bagi seluruh warga masyarakat.
Pendekatan Integrasional adalah pengintegrasian, pengkoordinasian dan
penyelarasan pendekatan professional serta pendekatan fungsional dan institusional
dalam rangka mewujudkan keterpaduan dan keterarahan implementasi kebijakan
dan kegiatan untuk mewujudkan kota yang aman, tertib dan nyaman.
Ketiga pendekatan tersebut dijabarkan dengan pendekatan SWOT Analysis
(analisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan) dan pendekatan CMO
Analysis (analisis Comprehensive Multidisplinary Outline Approach yakni
pendekatan yang menyeluruh dan terpadu)

Rencana Strategi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bogor 18


Tahun 2010-2014
3. Tujuan dan Sasaran Sat. Pol. PP.
Tujuan dan sasaran strategis pelaksanaan tugas dan fungsi Sat. Pol. PP. adalah
sebagai berikut :

a. Tujuan Strategis
Tujuan strategis pertama yang tercakup dalam dimensi Misi pertama
adalah peningkatan Kompetensi dan Kesejahteraan anggota Sat. Pol.PP.
Pencapaian tujuan strategis ini meliputi :
1) peningkatan Kompetensi anggota Sat. Pol.PP. yang professional untuk
peningkatan kinerja individu, kinerja kelompok dan kinerja organisasi.
2) peningkatan Kesejahteraan anggota Sat. Pol.PP. yang semakin baik untuk
peningkatan motivasi kerja, etos kerja, dan budaya kerja.

Tujuan strategis kedua yang tercakup dalam dimensi Misi kedua adalah
peningkatan Sarana Operasional Sat. Pol.PP. yang semakin lengkap dan berkualitas.
Pencapaian tujuan strategis ini meliputi :
1) peningkatan sarana komunikasi dan sarana mobilitas untuk
mengoptimalisasikan ketanggapan, kecekatan dan kecepatan serta ketepatan
Operasional Sat. Pol.PP. untuk menyikapi, mengatsi dan mengantisipasi
gangguan keamanan, gangguan ketertiban umum, ketentraman masyarakat, dan
penegakan peraturan daerah;
2) peningkatan sarana pengamanan dan perlengkapan operasional Sat. Pol.PP.
yang diperlukan untuk mengoptimalisasikan keamanan dan pengamanan Sat.
Pol.PP. dalam menghadapi situasi gangguan keamanan, gangguan ketertiban
umum, dan penegakan peraturan daerah, serta perlindungan masyarakat;

Tujuan strategis ketiga yang tercakup dalam dimensi Misi ketiga adalah
pengembangan sistem manajemen operasional Sat. Pol.PP. yang tanggap, cepat, dan
terpadu untuk mewujudkan kota yang aman, tertib, dan nyaman.
Pencapaian tujuan strategis ini meliputi :
1) pengembangan sistem manajemen informasi pelaksanaan tugas dan fungsi Sat.
Pol.PP.
2) pengembangan sistem manajemen operasional Sat. Pol.PP. yang efektif untuk
menyikapi, mengatasi, dan mengantisipasi gangguan keamanan, gangguan
ketertiban umum, dan penegakan peraturan daerah, serta perlindungan
masyarakat;

Rencana Strategi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bogor 19


Tahun 2010-2014
b. Sasaran Strategis
Sasaran strategis pertama yang tercakup dalam dimensi Misi pertama adalah
meningkatnya Kompetensi dan Kesejahteraan anggota Sat. Pol.PP. Pencapaian
sasaran strategis ini meliputi :
1) meningkatnya Kompetensi anggota Sat. Pol.PP. yang professional untuk
peningkatan kinerja individu, kinerja kelompok dan kinerja organisasi;
2) meningkatnya Kesejahteraan anggota Sat. Pol.PP. yang semakin baik untuk
peningkatan motivasi kerja, etos kerja, dan budaya kerja

Sasaran strategis kedua yang tercakup dalam dimensi Misi kedua adalah
meningkatnya sarana operasional Sat. Pol.PP. yang semakin lengkap dan
berkualitas. Pencapaian sasaran strategis ini meliputi :
1) meningkatnya sarana komunikasi dan sarana mobilitas untuk
mengoptimalisasikan ketanggapan, kecekatan dan kecepatan operasional Sat.
Pol.PP. untuk menyikapi, mengatsi dan mengantisipasi gangguan keamanan,
gangguan ketertiban umum, dan penegakan peraturan daerah, serta
perlindungan masyarakat;
2) meningkatnya sarana pengamanan dan perlengkapan operasional Sat. Pol.PP.
yang diperlukan untuk mengoptimalisasikan keamanan dan pengamanan Sat.
Pol.PP. dalam menghadapi situasi gangguan keamanan, ketertiban umum, dan
penegakan peraturan daerah, serta perlindungan masyarakat;
Sasaran strategis ketiga yang tercakup dalam dimensi Misi ketiga adalah
pengembangan sistem manajemen operasional Sat. Pol.PP. yang tanggap, cepat, dan
terpadu untuk mewujudkan kota yang aman, tertib, dan nyaman. Pencapaian sasaran
strategis ini meliputi :
1) berkembangnya sistem manajemen informasi pelaksanaan tugas dan fungsi Sat.
Pol.PP.
2) berkembangnya sistem manajemen operasional Sat. Pol.PP. yang efektif untuk
menyikapi, mengatsi dan mengantisipasi gangguan keamanan, gangguan
ketertiban umum, dan penegakan peraturan daerah, serta perlindungan
masyarakat;

Rencana Strategi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bogor 20


Tahun 2010-2014
4. Struktur Program Sat. Pol. PP.
Berdasakan tujuan dan strategi yang ditetapkan maka program strategis Sat.
Pol.PP. untuk mencapai tujuan dan sasaran strategis untuk masa 5 tahun mendatang
adalah sebagai berikut :
a. Program Strategis
Program Strategis Sat. Pol.PP. untuk mewujudkan kota yang aman, tertib,
dan nyaman dalam 5 tahun kedepan adalah:
1) Program peningkatan kompetensi Anggota Sat. Pol.PP.
2) Program peningkatan kesejahteraan Anggota Sat. Pol.PP.
3) Program peningkatan sarana komunikasi dan sarana mobilisasi Sat. Pol.PP.
4) Program peningkatan sarana pengamanan dan perlengkapan operasional Sat.
Pol.PP.
5) Program pengembangan sistem manajemen informasi Sat. Pol.PP.
6) Program pengembangan sistem manajemen operasional Sat. Pol.PP.

b. Prioritas Program
Prioritas Program Sat. Pol.PP. untuk mewujudkan kota yang aman, tertib,
dan nyaman dalam 2 tahun kedepan adalah :
1) Program peningkatan kompetensi Anggota Sat. Pol.PP.
2) Program peningkatan kesejahteraan Anggota Sat. Pol.PP.
3) Program peningkatan sarana komunikasi dan sarana mobilisasi Sat. Pol.PP.

c. Fokus Program
Fokus Program Sat. Pol.PP. untuk mewujudkan kota yang aman, tertib, dan
nyaman dalam 1 tahun kedepan adalah :
1) Program peningkatan kompetensi Anggota Sat. Pol.PP.
2) Program peningkatan sarana komunikasi dan sarana mobilisasi Sat. Pol.PP.

d. Untuk mewujudkan program strategis tersebut maka disusun rencana kerja


Sat.Pol.PP. Tahun 2010 – 2014

Rencana Strategi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bogor 21


Tahun 2010-2014
Dari deskripsi perencanaan strategis yang tersaji dapat disusun matriks renstra Sat.
Pol.PP. Kota Bogor, sebagai berikut :

Matriks 4.1
Wawasan Perencanaan Strategis Disorda

Analisis Lingkungan Faktor-faktor kunci


Visi dan Misi
Strategis keberhasilan
Satuan
Polisi

Arah Kebijakan Pilihan Strategi


Organisasi Organisasi

Program Strategis Organisasi

Rencana Kerja Tahunan Satuan Polisi Pamong Praja. :


Program Kerja – Rencana Kegiatan – Rencana Kinerja Anggaran

Manajemen Operasional Satuan Polisi Pamong Praja.


Dalam mewujudkan kota yang aman, tertib dan nyaman sebagai salah satu
persyaratan kondisional untuk merealisasikan Visi dan Misi
Pembangunan Kota Bogor

Tujuan dan Sasaran Strategis Organisasi

KOTA YANG AMAN, TERTIB DAN NYAMAN

Rencana Strategi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bogor 22


Tahun 2010-2014
BAB V
PENUTUP

Dengan tersusunnya Renstra Sat. Pol.PP. Kota Bogor ini diharapkan bahwa
kinerja Sat. Pol.PP dalam melaksanaan tugas dan fungsi pemantauan pelaksanaan kebijakan
dan kegiatan pembangunan prasarana fisik, pemantauan kegiatan sosial masyarakat, dan
operasionalisasi penegakan ketertiban umum untuk mewujudkan kota yang aman, tertib dan
nyaman menjadi lebih jelas, terpola, terpadu, terukur, dan berkesinambungan.
Selanjutnya, Renstra Sat. Pol. PP. ini perlu dideskripsikan menjadi tahapan-
tahapan Rencana Kerja (Renja) Tahunan yang meliputi Program Kerja, Rencana
kegiatan dan Rencana Anggaran Kinerja untuk masing-masing unit Satuan Polisi Pamong
Praja (Sat. Pol. PP). Rencana Anggaran Kinerja yang disusun hendaknya mampu
memperjelas indikator masukan (inputs), indikator proses (process), indikator hasil
(ouputs), indikator manfaat (outcome), indikator keuntungan (benefits), dan indikator
dampak (impacts) untuk setiap rencana kegiatan pada masing-masing unit Sat. Pol. PP.
Penyusunan Rencana Kerja Tahunan tersebut kemudian dipandang sebagai suatu bagian
yang tidak terpisahkan dari penyusunan Renstra masing-masing unit Sat. Pol. PP ini, dan
menjadi rujukan manajerial dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP) Sat. Pol. PP.
Untuk memperoleh konsep Rencana Kerja Tahunan yang jelas dan sistematik,
maka prosedur Penyusunan Rencana Kerja Tahunan tersebut hendaknya didasarkan pada
prosedur pendekatan Analisis SWOT (Strengthen, Weakness, Opportunities, and Treats)
dan pendekatan Analisis CMO (Comprehensive Multidisciplinary Outline Approach)
hingga tersusunnya indikator-indikator kinerja anggaran untuk setiap rencana kegiatan yang
membutuhkan dukungan alokasi anggaran.
Untuk itu perlu dikembangkan forum-forum perencanaan rencana kerja tahunan
yang memadukan prinsip top down planning dengan buttom up planning serta disusun
pedoman manajemen dan panduan kegiatan penyusunan rencana kerja tahunan tersebut.

Bogor, Oktober 2011

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bogor,

H. BAMBANG BUDIANTO, SH.,M.Si


NIP. 195804071988081001

Rencana Strategi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bogor 23


Tahun 2010-2014

You might also like