C3 - KD1 - Ekspositori

You might also like

You are on page 1of 13

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

Nama Sekolah : SMKN 1 BOJONGGENTENG


Paket Keahlian : Akuntansi
Mata Pelajaran : Administrasi Pajak
Kelas / Semester : XI/1
Pertemuan Ke- : 1, 2, 3 dan 4 ( 4 kali pertemuan)
Alokasi Waktu : 12 x 45 Menit

A. Kompetensi Inti :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar
1.1. Mensyukuri karunia Tuhan Yang Maha Esa, atas pemberian amanah untuk mengelola
administrasi keuangan entitas.
1.2. Mengamalkan ajaran agama dalam memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk
menghasilkan laporan keuangan yang mudah dipahami, relevan, andal, dan dapat
diperbandingkan
2.1. Memiliki motivasi internal dan menunjukkan rasa ingin tahu dalam menemukan dan
memahami pengetahuan dasar tentang administrasi pajak
2.2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, santun, responsif dan pro-aktif
dalam berinteraksi secara efektif dalam lingkungan sosial sesuai dengan mata pelajaran
administrasi pajak
2.3. Menghargai kerja individu dan kelompok serta mempunyai kepedulian yang tinggi dalam
menjaga keselarasan lingkungan sosial, lingkungan kerja dan alam.
3.3 Memahami ketentuan umum dan tata cara perpajakan
4.3 Melakukan identifikasi tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik, model
Ekspositori, peserta didik mampu:
1. Mengamati ruang lingkup ketentuan perpajakan di Indonesia
2. Menjelaskan secara luas definisi, fungsi, hukum, dan tata cara perpajakan di Indonesia
3. Menjelaskan secara luas penggolongan pajak
4. Memahami tata cara pemungutan pajak di Indonesia
5. Menyajikan asas-asas pemungutan pajak di Indonesia

D. Materi Pembelajaran :
1. Pengertian – pengertian
- Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau
badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-undang, dengan tidak mendapatkan
imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat.
- Wajib pajak adalah Orang pribadi atau badan, meliputi pembayaran pajak, pemotong
pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan.
- Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan kesatuan baik yang
melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi perseroan
terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, badan usaha milik negara atau badan
usaha milik daerah dengan nama dan dalam bentuk apa pun, firma, kongsi, koperasi,
dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi sosial
politik, atau organisasi lainnya, lembaga dan bentuk badan lainnya termasuk kontrak
investasi kolektif dan bentuk usaha tetap.
- Masa Pajak adalah jangka waktu yang menjadi dasar bagi Wajib Pajak untuk
menghitung, menyetor, dan melaporkan pajak yang terutang dalam suatu jangka waktu
tertentu sebagaimana ditentukan dalam Undang-Undang ini.
- Tahun Pajak adalah jangka waktu 1 (satu) tahun kalender kecuali bila Wajib Pajak
menggunakan tahun buku yang tidak sama dengan tahun kalende

2. Dasar hukum perpajakan di Indonesia


- Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan adalah segala pengertian, ketentuan,
peraturan dan hal-hal yang menyangkut perpajakan menurut Undang-Undang No. 6
Tahun 1983 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Republik
Indonesia No. 16 Tahun 2000 (UU KUP)
- Hukum pajak material dapat juga disebut sebagai ketentuan material dalam perpajakan.
Berarti, mengatur hal-hal secara materi dalam perpajakan. Siapa yang dikenakan
pajaknya atau siapa subjek pajaknya. Apa objek yang dikenakan pajaknya. Berapakah
besar tarif pajaknya dan besarnya pajak yang terutang. Berikut ini merupakan contoh-
contoh hukum pajak material secara rinci, diantaranya :
UU No. 17 tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan
UU No. 18 tahun 2000 tentag Pajak Pertambahan Nilai Barang Dan Jasa dan Pajak Atas
Penjualan Barang Mewah (PPN dan PPnBM)
UU No. 12 tahun 1994 tentang Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB)
UU No. 13 tahun 1985 tentang Bea Materai
UU No. 34 tahun 2000 tentang Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah
UU No. 20 tahun 2000 tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan

3. Fungsi pajak
- Fungsi anggaran (budgetair)
Sebagai sumber pendapatan negara, pajak berfungsi untuk membiayai pengeluaran-
pengeluaran negara. Untuk menjalankan tugas-tugas rutin negara dan melaksanakan
pembangunan, negara membutuhkan biaya. Biaya ini dapat diperoleh dari penerimaan
pajak. Dewasa ini pajak digunakan untuk pembiayaan rutin seperti belanja pegawai,
belanja barang, pemeliharaan, dan lain sebagainya. Untuk pembiayaan pembangunan,
uang dikeluarkan dari tabungan pemerintah, yakni penerimaan dalam negeri dikurangi
pengeluaran rutin. Tabungan pemerintah ini dari tahun ke tahun harus ditingkatkan
sesuai kebutuhan pembiayaan pembangunan yang semakin meningkat dan ini terutama
diharapkan dari sektor pajak.
- Fungsi mengatur (regulerend)
Pemerintah bisa mengatur pertumbuhan ekonomi melalui kebijaksanaan pajak. Dengan
fungsi mengatur, pajak bisa digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan. Contohnya
dalam rangka menggiring penanaman modal, baik dalam negeri maupun luar negeri,
diberikan berbagai macam fasilitas keringanan pajak. Dalam rangka melindungi
produksi dalam negeri, pemerintah menetapkan bea masuk yang tinggi untuk produk
luar negeri.
- Fungsi stabilitas
Dengan adanya pajak, pemerintah memiliki dana untuk menjalankan kebijakan yang
berhubungan dengan stabilitas harga sehingga inflasi dapat dikendalikan, Hal ini bisa
dilakukan antara lain dengan jalan mengatur peredaran uang di masyarakat,
pemungutan pajak, penggunaan pajak yang efektif dan efisien.
- Fungsi redistribusi pendapatan
Pajak yang sudah dipungut oleh negara akan digunakan untuk membiayai semua
kepentingan umum, termasuk juga untuk membiayai pembangunan sehingga dapat
membuka kesempatan kerja, yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan pendapatan
masyarakat.

4. Penggolongan pajak
a. Berdasarkan pihak yang memungut pajak  
- Pajak Pusat
Pajak Pusat adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan untuk
membiayai rumah tangga negara. Contohnya : Pajak penghasilan (PPh), Pajak
Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM), dan Pajak
Bumi dan Bangunan (PBB).
- Pajak Daerah
Pajak Daerah adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan digunakan untuk
membiayai rumah tangga daerah. Contohnya : Pajak reklame, Pajak hiburan, Pajak
kendaraan bermotor, Pajak pemanfaatan air tanah, Pajak penerangan, dll 
b. Berdasarkan Sifatnya
- Pajak Subjektif
Pajak Subjektif adalah pajak yang dikenakan kepada orang yang menerima penghasilan
tidak berpengaruh dari mana penghasilannya. Contohnya : Pajak penghasilan (PPh)
- Pajak Objektif
Pajak objektif adalah pajak yang dikenakan atas bendannya yang kemudian dicari
subjeknya.
Contohnya : Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
c. Berdasarkan Cara Pembebanan Pajak
- Pajak Langsung
Pajak Langsung adalah jenis pajak yang langsung ditanggung oleh wajib pajak dan
beban pajak tidak bisa dilimpahkan ke pihak lain.
Contohnya : Pajak penghasilan (PPh)
- Pajak tidak Langsung
Pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dilimpahkan kepada pihak lain.
Contohnya : Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjualan Atas Barang Mewah
(PPnBM)

5. Asas Pemungutan pajak


- Asas domisili atau disebut juga asas kependudukan (domicile/residence principle),
berdasarkan asas ini negara akan mengenakan pajak atas suatu penghasilan yang
diterima atau diperoleh orang pribadi atau badan, apabila untuk kepentingan perpajakan,
orang pribadi tersebut merupakan penduduk (resident) atau berdomisili di negara itu
atau apabila badan yang bersangkutan berkedudukan di negara itu. Dalam kaitan ini,
tidak dipersoalkan dari mana penghasilan yang akan dikenakan pajak itu berasal. Itulah
sebabnya bagi negara yang menganut asas ini, dalam sistem pengenaan pajak terhadap
penduduk-nya akan menggabungkan asas domisili (kependudukan) dengan konsep
pengenaan pajak atas penghasilan baik yang diperoleh di negara itu maupun
penghasilan yang diperoleh di luar negeri (world-wide income concept).
- Asas sumber, Negara yang menganut asas sumber akan mengenakan pajak atas suatu
penghasilan yang diterima atau diperoleh orang pribadi atau badan hanya apabila
penghasilan yang akan dikenakan pajak itu diperoleh atau diterima oleh orang pribadi
atau badan yang bersangkutan dari sumber-sumber yang berada di negara itu. Dalam
asas ini, tidak menjadi persoalan mengenai siapa dan apa status dari orang atau badan
yang memperoleh penghasilan tersebut sebab yang menjadi landasan penge¬naan pajak
adalah objek pajak yang timbul atau berasal dari negara itu. Contoh: Tenaga kerja asing
bekerja di Indonesia maka dari penghasilan yang didapat di Indonesia akan dikenakan
pajak oleh pemerintah Indonesia.
- Asas kebangsaan atau asas nasionalitas atau disebut juga asas kewarganegaraan
(nationality/citizenship principle).Dalam asas ini, yang menjadi landasan pengenaan
pajak adalah status kewarganegaraan dari orang atau badan yang memperoleh
penghasilan. Berdasarkan asas ini, tidaklah menjadi persoalan dari mana penghasilan
yang akan dikenakan pajak berasal. Seperti halnya dalam asas domisili, sistem
pengenaan pajak berdasarkan asas nasionalitas ini dilakukan dengan cara
mengga¬bungkan asas nasionalitas dengan konsep pengenaan pajak atas world wide
income.

E. Media, Alat dan sumber belajar :


a. Media Belajar
- Tayangan/ilustrasi tentang materi perpajakan
- Lembar Kerja Siswa (LKS)
b. Alat :
- Laptop
- LCD
c. Sumber Belajar
- Buku Paket Administrasi Pajak Kelas XI
- Modul Administrasi Pajak Kelas XI
- Koran, Majalah, atau sumber referensi lain

F. Metode Pembelajaran :
a. Pendekatan pembelajaran ilmiah/scientific
b. Model pembelajaran Ekspositori
c. Metode Ceramah, Diskusi, Tanya jawab

G. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan 1
No. Kegiatan
1. Pembukaan (15 menit)
- Guru menyampaikan kompetensi dasar, tujuan dan manfaat mempelajari materi
pembelajaran yang akan dilaksanakan yaitu ketentuan umum dan tata cara
perpajakan di Indonesia
- Guru menyampaikan garis besar materi ketentuan umum dan tata cara
perpajakan di Indonesia dan menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan peserta
didik untuk menyelesaikan permasalahan atau tugas tentang ketentuan umum
dan tata cara perpajakan di Indonesia

2. Kegiatan Inti (110 menit)


Mengamati
- Guru menyampaikan kompetensi yang harus dikuasai siswa, langkah kegiatan
pembelajaran, apersepsi, dan mengarahkan perhatian siswa
- Guru menyampaikan materi tentang definisi, fungsi, hukum, dan tata cara
perpajakan dengan ceramah dan tanya jawab, kemudian dilanjutkan dengan
demonstrasi atau cara lain untuk memperjelas materi yang disajikan

Menanya
No. Kegiatan
- Siswa mendengarkan penjelasan guru, mencatat materi yang penting dan
menanyakan materi yang belum mereka pahami tentang definisi, fungsi, hukum,
dan tata cara perpajakan

Mengumpulkan data/informasi/Mengeskporasi
- Guru sesekali menunjuk siswa secara acak dan memberikan pertanyaan lemparan
terkait dengan materi tentang definisi, fungsi, hukum, dan tata cara perpajakan
- Guru memonitoring siswa, memberikan umpan balik, mengajarkan/menerangkan
kembali apabila diperlukan, dan melanjutkan latihan terbimbing hingga siswa
dianggap menguasai materi tentang definisi, fungsi, hukum, dan tata cara
perpajakan

Asosiasi/menalar/Mencoba
- guru memberikan bahan latihan soal tentang definisi, fungsi, hukum, dan tata cara
perpajakan ataupun kelompok kecil
- guru memberikan tugas atau latihan yang harus dikerjakan siswa secara mandiri tanpa
bantuan guru terkait materi tentang definisi, fungsi, hukum, dan tata cara
perpajakan
- guru melakukan pengecekan/review tingkat pemahaman siswa dan memberikan umpan
balik setelah latihan soal selesai dikerjakan

Mengkomunikasikan/Menyimpulkan
- guru memberikan penilaian untuk mengetahui sejauh mana siswa menguasai materi
tentang definisi, fungsi, hukum, dan tata cara perpajakan
- guru bersama dengan siswa merangkum materi pembelajaran tentang definisi, fungsi,
hukum, dan tata cara perpajakan
3. Penutup (10 menit)
- Guru bersama peserta didik mencoba untuk membuat kesimpulan dari materi yang telah
dipelajari
- Guru memberikan evaluasi tentang materi yang diberikan
- Guru menanyakan pendapat peserta didik tentang proses belajar yang dilakukan
(merefleksi kegiatan)
- Peserta didik diberi tugas untuk mencari dan mempelajari materi yang akan
dipelajari pada pertemuan selanjutnya di rumah.
- Menutup pembelajaran dengan salam dan berdoa.

Pertemuan 2
No. Kegiatan
1. Pembukaan (15 menit)
- Guru melakukan apersepsi dengan mengajak siswa untuk mengingat kembali matari yang
telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya tentang definisi, fungsi, hukum, dan
tata cara perpajakan
- Guru menyampaikan kompetensi dasar, tujuan dan manfaat mempelajari materi
No. Kegiatan

pembelajaran yang akan dilaksanakan yaitu penggolongan pajak secara detail


dan luas
- Guru menyampaikan garis besar materi penggolongan pajak secara detail dan
luas dan menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan peserta didik untuk
menyelesaikan permasalahan atau tugas tentang penggolongan pajak secara
detail dan luas

2. Kegiatan Inti (110 menit)


Mengamati
- Guru menyampaikan kompetensi yang harus dikuasai siswa, langkah kegiatan
pembelajaran, apersepsi, dan mengarahkan perhatian siswa
- Guru menyampaikan materi tentang penggolongan pajak secara detail dan luas
dengan ceramah dan tanya jawab, kemudian dilanjutkan dengan demonstrasi atau
cara lain untuk memperjelas materi yang disajikan

Menanya
- Siswa mendengarkan penjelasan guru, mencatat materi yang penting dan
menanyakan materi yang belum mereka pahami tentang penggolongan pajak
secara detail dan luas

Mengumpulkan data/informasi/Mengeskporasi
- Guru sesekali menunjuk siswa secara acak dan memberikan pertanyaan lemparan
terkait dengan materi tentang penggolongan pajak secara detail dan luas
- Guru memonitoring siswa, memberikan umpan balik, mengajarkan/menerangkan
kembali apabila diperlukan, dan melanjutkan latihan terbimbing hingga siswa
dianggap menguasai materi tentang penggolongan pajak secara detail dan luas

Asosiasi/menalar/Mencoba
- guru memberikan bahan latihan soal tentang penggolongan pajak secara detail dan
luas ataupun kelompok kecil
- guru memberikan tugas atau latihan yang harus dikerjakan siswa secara mandiri tanpa
bantuan guru terkait materi tentang penggolongan pajak secara detail dan luas
- guru melakukan pengecekan/review tingkat pemahaman siswa dan memberikan umpan
balik setelah latihan soal selesai dikerjakan

Mengkomunikasikan/Menyimpulkan
- guru memberikan penilaian untuk mengetahui sejauh mana siswa menguasai materi
tentang penggolongan pajak secara detail dan luas
- guru bersama dengan siswa merangkum materi pembelajaran tentang penggolongan
pajak secara detail dan luas
3. Penutup (10 menit)
- Guru bersama peserta didik mencoba untuk membuat kesimpulan dari materi yang telah
No. Kegiatan

dipelajari
- Guru memberikan evaluasi tentang materi yang diberikan
- Guru menanyakan pendapat peserta didik tentang proses belajar yang dilakukan
(merefleksi kegiatan)
- Peserta didik diberi tugas untuk mencari dan mempelajari materi yang akan
dipelajari pada pertemuan selanjutnya di rumah.
- Menutup pembelajaran dengan salam dan berdoa.

Pertemuan 3
No. Kegiatan
1. Pembukaan (15 menit)
- Guru melakukan apersepsi dengan mengajak siswa untuk mengingat kembali matari yang
telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya tentang penggolongan pajak secara
detail dan luas
- Guru menyampaikan kompetensi dasar, tujuan dan manfaat mempelajari materi
pembelajaran yang akan dilaksanakan yaitu asas-asas pemungutan dan
pengenaan pajak
- Guru menyampaikan garis besar materi asas-asas pemungutan dan pengenaan
pajak dan menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan peserta didik untuk
menyelesaikan permasalahan atau tugas tentang asas-asas pemungutan dan
pengenaan pajak

2. Kegiatan Inti (110 menit)


Mengamati
- Guru menyampaikan kompetensi yang harus dikuasai siswa, langkah kegiatan
pembelajaran, apersepsi, dan mengarahkan perhatian siswa
- Guru menyampaikan materi tentang asas-asas pemungutan dan pengenaan
pajak dengan ceramah dan tanya jawab, kemudian dilanjutkan dengan
demonstrasi atau cara lain untuk memperjelas materi yang disajikan

Menanya
- Siswa mendengarkan penjelasan guru, mencatat materi yang penting dan
menanyakan materi yang belum mereka pahami tentang asas-asas pemungutan
dan pengenaan pajak

Mengumpulkan data/informasi/Mengeskporasi
- Guru sesekali menunjuk siswa secara acak dan memberikan pertanyaan lemparan
terkait dengan materi tentang asas-asas pemungutan dan pengenaan pajak
- Guru memonitoring siswa, memberikan umpan balik, mengajarkan/menerangkan
kembali apabila diperlukan, dan melanjutkan latihan terbimbing hingga siswa
dianggap menguasai materi tentang asas-asas pemungutan dan pengenaan pajak
No. Kegiatan
Asosiasi/menalar/Mencoba
- guru memberikan bahan latihan soal tentang asas-asas pemungutan dan pengenaan
pajak ataupun kelompok kecil
- guru memberikan tugas atau latihan yang harus dikerjakan siswa secara mandiri tanpa
bantuan guru terkait materi tentang asas-asas pemungutan dan pengenaan pajak
- guru melakukan pengecekan/review tingkat pemahaman siswa dan memberikan umpan
balik setelah latihan soal selesai dikerjakan

Mengkomunikasikan/Menyimpulkan
- guru memberikan penilaian untuk mengetahui sejauh mana siswa menguasai materi
tentang asas-asas pemungutan dan pengenaan pajak
- guru bersama dengan siswa merangkum materi pembelajaran tentang asas-asas
pemungutan dan pengenaan pajak
3. Penutup (10 menit)
- Guru bersama peserta didik mencoba untuk membuat kesimpulan dari materi yang telah
dipelajari
- Guru memberikan evaluasi tentang materi yang diberikan
- Guru menanyakan pendapat peserta didik tentang proses belajar yang dilakukan
(merefleksi kegiatan)
- Peserta didik diberi tugas untuk mencari dan mempelajari materi yang akan
dipelajari pada pertemuan selanjutnya di rumah.
- Menutup pembelajaran dengan salam dan berdoa.

Pertemuan 4
No. Kegiatan
1. Pembukaan (10 menit)
- Guru melakukan apersepsi sebelum memulai kegiatan evaluasi pembelajaran
- Guru meminta siswa untuk mempersiapkan diri sebelum mengerjakan soal evaluasi
secara mandiri
- Guru membagikan soal dan lembar kerja kepada siswa

2. KegiatanInti (115 menit)


- Siswa mengerjakan soal evaluasi secara mandiri terkait dengan materi ketentuan
ummum dan tata cara perpajakan di Indonesia

3. Penutup (105 menit)


- Guru mengintruksikan kepada siswa bahwa waktu untuk mengerjakan soal sudah
habis, dan siswa segera mengumpulkan lembar kerja
- Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mencari dan mempelajari materi
yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya

H. Penilaian (instrument terlampir)


1. Pengetahuan
a. TeknikPenilaian : Tes tertulis
b. Bentuk instrument : Soal tes tertulis
c. Kisi-kisi
No. Indikator Butir Instrumen
1. Definisi pajak menurut tokoh ahli 1
2. Fungsi pajak 2
3. Penggolongan pajak 3
4 Teori pemungutan pajak 4
5 Asas pemungutan pajak 5

2. Ketrampilan
a. Teknik Penilaian : Penilaian Unjuk kerja dengan melakukan eksplorasi individu
b. Bentuk instrument : Soal Latihan terbimbing
c. Kisi-kisi
No. Indikator Butir Instrumen
1.Mengamati dan menganalisis ketentuan umum perpajakan 1
2 Menjelaskan dasar hukum dan penggolongan pajak di
2
Indonesia
3 Meyebutkan dan menjelaskan asas-asas pemungutan dan
3
pengenaan pajak
Instrumen: lihat Lampiran 2

3. Sikap ( Spritual )
a. Teknik : Observasi
b. Bentuk Instrumen : Check List
c. Kisi-kisi:
No
Aspek Pengamatan ButirInstrumen
.
1. Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu 1
2. Mengucapkan rasa syukur atas karunia tuhan 2
3. Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan 3
pendapat/presentasi
4. Mengungkapkan kekaguman secara lisan maupun tulisan 4
terhadap Tuhan saat melihat kebesaran Tuhan
Instrumen: lihat Lampiran 3\

4. Sikap ( Sosial)
a. Teknik : Observasi
b. Bentuk Instrumen : Check List
c. Kisi-kisi:
No
Aspek Pengamatan ButirInstrumen
.
1. Motivasi 1
No
Aspek Pengamatan ButirInstrumen
.
2. Rasa Ingin Tahu 2
3. Tanggung Jawab 3
4. Jujur 4
5, Peduli 5
6 Santun 6
7 Percaya Diri 7
8 Disiplin 8

Mengetahui, Bojongggenteng, Juli 2023


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Dadan Sumengkar, S.P, M.MPd Muchtarom, SE,M.MPd


NIP. 196511041989011002 NIP. 197605202022211003
SOAL EVALUASI
Lampiran 1
Soal Pengetahuan
1. Jelaskan definisi pajak menurut S.I Djajadiningrat !
2. Sebutkan penerapan pajak sebagai fungsi regulared !
3. Jelaskan dan sebutkan jenis-jenis pajak menurut golongan!
4. Sebutkan dan jelaskan teori yang mendukung pemungutan pajak!
5. Sebutkan Asas-asas pemungutan pajak !

Kunci Jawaban
1. Definisi pajak yang dikemukakan oleh S.I. Djajadiningrat: “Pajak sebagai suatu kewajiban
menyerahkan sebagian dari kekayaan ke kas negara yang disebabakan suatu keadaan, kejadian, dan
perbuatan yang memberikan kedudukan tertentu, tetapi bukan sebagai hukuman, menurut peraturan
yang ditetapkan pemerintah serta dapat dipaksakan, tetapi tidak ada jasa timbal balik dari negara secara
langsung untuk memelihara kesejahteraan umum”.
2. Penerapan pajak sebagai fungsi pengatur adalah:
- Pajak yang tinggi dikenakan terhadap barang-barang mewah.
- Tarif pajak progresif dikenakan atas penghasilan: dimaksudkan agar pihak yang memperoleh
penghasilan tinggi memberikan kontribusi (membayar pajak) yang tinggi pula sehingga terjadi
pemerataan pendapatan.
- Tarif pajak ekspor 0%: dimaksudkan agar para pengusaha terdorong mengekspor hasil produksinya
di pasar dunia sehingga dapat memperbesar devisa.
- Pajak penghasilan dikenakan atas penyerahan barang hasil industri tertentu seperti industri semen,
rokok, baja, dan lain-lain: dimaksudkan agar terdapat penekanan produksi terhadap industri
tersebut karena dapat mengganggu lingkungan atau polusi (membahayakan kesehatan).
- Pembebasan pajak penghasilan atas sisa hasil usaha koperasi dimaksudkan untuk mendorong
perkembangan koperasi Indonesia.
- Pemberlakuan tax holiday: dimaksudkan untuk menarik investor asing agar menanamkan
modalnya di Indonesia.
3. Menurut Golongan
Pajak dikelompokkan menjadi dua, yaitu
- Pajak Langsung : Pajak langsung merupakan pajak yang harus dipikul atau ditanggung sendiri oleh
Wajib Pajak dan tidak dapat dilimpahkan atau dibebankan kepada orang lain atau pihak lain.
- Pajak Tidak Langsung : Pajak tidak langsung merupakan pajak yang pada akhirnya dapat
dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain atau pihak ketiga.
4. Teori Yang Mendukung Pemungutan Pajak:
- Teori Asuransi: Teori ini menyatakan bahwa negara bertugas untuk melindungi orang dan segala
kepentingannya, meliputi keselamatan dan keamanan jiwa, dan juga hrta bendanya.
- Teori Kepentingan: Teori ini awalnya hanya memerhatikan pembagian beban pajak yang harus
dipungut dari seluruh penduduk.
- Teori Gaya Pikul: Teori ini menyatakan bahwa dasar keadilan pemungutan pajak terletak pada
jasa-jasa yang diberikan oleh negara kepada warganya, yaitu perlindungan atas jiwa dan harta
bendanya.
- Teori Kewajiban Pajak Mutlak (Teori Bakti): Teori ini berlawanan dengan ketiga teori sebelumnya,
yang tidak mengutamakan kepentingan negara di atas kepentingan warganya, maka teori
mendasarkan pada paham Organische Staatsleer.
- Teori Asas Gaya Beli: Teori ini tidak mempersoalkan asal mula negara memungut pajak,
melainkan hanya melihat pada efeknya, dan memandanga efek yang baik itu sebagai dasar
keadilannya.
5. Asas Pemungutan Pajak
Terdapat ada tiga asas pemungutan pajak, yaitu:
- Asas Domisili (Asas Tempat Tinggal)
- Asas Kebangsaan

Penskoran
Jawaban benar tiap-tiap soal nilai 2
Total jawaban benar 10

Lampiran 2
Soal Praktek ( Keterampilan)
Topik diskusi yang diberikan guru dalam model pembelajaran ekspositori:
- Mengamati dan menganalisis ketentuan umum perpajakan
- Menjelaskan dasar hukum dan penggolongan pajak di Indonesia
- Meyebutkan dan menjelaskan asas-asas pemungutan dan pengenaan pajak

Skor
No 1 jika tepat 100
No 2 jika tepat 100
No 3 jika tepat 100

Lampiran 3 (penilaian sikap spritual)


Aspek Yang Diamati
NO Nama Siswa Berdoa sblm Mengucap
Bersyukur Beribadah Dg baik
aktivitas Salam
1
2
3
Disi dengan skor 1 – 4
1 Kurang 2 Cukup 3 Baik 4 Sangat Baik

Lampiran 4 (penilaian sikap sosial)


SIKAP
NO NAMA SISWA Rasa
Tanggung Kerja Percaya
Motivasi ingin Jujur Peduli Santun Disiplin
jawab sama diri
tahu
1
2
3
Disi dengan skor 1 – 4
1 Kurang 2 Cukup 3 Baik 4 Sangat Baik

@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@

You might also like