You are on page 1of 3

Bacaan Gharib

Gharib adalah ilmu tajwid yang mempelajari bacaan yang ada dalam Al Quran yang jarang
dilafalkan dan hanya ada sedikit didalam Al Quran. Gharib merupakan asal dari kata gharaba yang artinya
“jauh” dan sebagian para ulama berpendapat bahwa kata gharib mempunyai makna “ungkapan yang tidak
jelas atau samar”.
Didalam Al Quran bacaan gharib pada materi ini terbagi menjadi 5 bagian. Diantaranya adalah bacaan
saktah, bacaan imalah, bacaan isymam, bacaan tashil dan bacaan naql. Berikut adalah lima jenis bacaan
gharib beserta masing-masing contohnya lengkap dengan surat dan ayatnya.

1. Bacaan Saktah
Saktah berasal dari bahasa arab ( ‫سكت – يسكت –سكوتا‬ ) yang berarti diam atau berhenti, juga
dapat diartikan menahan. Sedangkan menurut istilah pengertian saktah adalah berhenti sejenak
tanpa bernafas sebelum membaca lafal berikutnya atau menahan nafas sekitar 1 alif atau 2 harakat.
Didalam Al Quran tanda baca saktah terdapat pada atas lafal atau bacaan dengan tanda
baca seperti ( ‫سكتة‬ ) atau ( ‫س‬ ). Didalam Al Quran bacaan saktah ada 4 tempat yaitu diantaranya:
1. Surah Al Muthaffifin ayat 14

َ ‫َكاَّل بَلْ َۜر‬


‫ان‬
Keterangan: Cara membacanya yaitu setelah lafal ْ‫ َبل‬ berhenti dahulu atau menahan
nafas, kemudian dilanjut lafal ‫ان‬
َ ‫َر‬

2. Surah Al Qiyamah ayat 27

ۜ َ ِ‫َوق‬
ٍ ‫يل َم ۡن َرا‬
‫ق‬
Keterangan: Cara membacanya yaitu setelah lafal ‫ َم ۡن‬ berhenti dahulu atau menahan
nafas, kemudian dilanjut lafal ‫اق‬
ٍ ‫َر‬

3. Surah Yasin ayat 52

 ‫ِم ْن َّمرْ قَ ِدنَا ٰۜه َذا‬


Keterangan: Cara membacanya yaitu setelah lafal ‫ َق ِد َنا‬ berhenti dahulu atau menahan
nafas, kemudian dilanjut lafal ‫ٰه َذا‬

4. Surah Al Kahfi ayat 1

‫) قَيِّ ًما‬١( ۜ ‫ِع َوجًا‬


Keterangan: Cara membacanya yaitu setelah lafal ‫ ِع َوجًا‬ berhenti dahulu atau
menahan nafas, kemudian dilanjut lafal ‫قَيِّ ًما‬

2. Bacaan Imalah
Imalah berasal dari kata bahasa arab ( ُ‫اِِإْل َمالَة‬ ) yang berarti miring atau bengkok.
Sedangkan menurut istilah pengertian imalah adalah memiringkan bunyi harakat fathah ke arah
bunyi harakat kasrah atau membengkokkan huruf Alif ke huruf Ya’.
Bacaan imalah di Al Quran ditandai dengan tanda baca (‫ )امالة‬yang terletak dibawah huruf
Ra’. Dalam Al Quran bacaan imalah hanya terdapat 1 tempat, yaitu pada Surah Hud ayat 41.
‫ َو ُمرْ ٰسىهَا‬ ‫ َم ْج ٰ ۪رى َها‬ ِ ‫ال ارْ َكب ُْوا ِف ْيهَا ِبس ِْم هّٰللا‬
َ َ‫َوق‬
Pada ayat diatas bacaan imalah terdapat pada lafal  ‫ َمجْ ٰ ۪رىهَا‬ yaitu wajib dibaca “Majreehaa”
tidak boleh dibaca “Majroohaa”, yaitu harus memiringkan fathah pada huruf Ra’ (‫ )ر‬ke arah
kasrah yang berbunyi menjadi huruf “RE” atau dibaca Ra’ Tarqiq (tipis).
Lafal  ‫ َمجْ ٰ ۪رىهَا‬ dibaca imalah karena sebagai perbedaan antara bacaan Majroohaa yang artinya
“berjalan didarat” dengan bacaan Majreehaa yang artinya “berjalan dilaut”. Pada dasarnya
lafal  ‫ َمجْ ٰ ۪رىهَا‬ berasal dari kata ‫ َﺟ ٰﺮﻯ‬ yang artinya berjalan atau mengalir.
3. Bacaan Isymam
Isymam ( ‫ ) اشمام‬menurut bahasa artinya mencucu atau monyong. Sedangkan menurut
istilah pengertian isymam adalah menggabungkan atau mencampurkan bacaan harakat fathah ( ‫) َـ‬
dengan bacaan harakat dhommah ( ‫ ) ُـ‬disertai memoncongkan kedua bibir tanpa suara atau hanya
sebagai isyarat.
Bacaan isymam dalam Al Quran ditandai dengan tanda baca ( ‫مام‬ss‫ ) اش‬yang terletak
dibawah lafal  ‫تَْأ َم ۫نَّا‬ yang hanya ada 1 tempat, yaitu terdapat pada Surah Yusuf ayat 11.
۫
َ ‫ َع ٰلى ي ُْوس‬ ‫اَل تَْأ َمنَّا‬ ‫ك‬
‫ُف‬ َ َ‫قَالُ ْوا ٰيٓاَبَانَا َمال‬
Cara membaca lafal ‫تَْأ َم ۫نَّا‬ pada ayat tersebut yaitu dengan menguraikan nun tasydid ( ‫ّن‬
) menjadi dua nun, pertama Nun Sukun dan yang kedua Nun Fathah sehingga seperti
( ‫اَل تَْأ َم ْننَا‬ ) tempat memonyongkan bibir yaitu pada Nun Sukun.
Nun pertama merupakan tempat bacaan isymam yang dibaca dengan memoncongkan
kedua bibir yaitu hanya sebagai isyarat saja dan tetap dibaca dengung (Idgham
Bigunnah) kemudian menarik kembali bibir yang mencucu tersebut diikuti membaca
nun yang kedua. Lebih jelasnya simak video berikut ini.
Sumber: NgajiBareng04 (Youtube)

4. Bacaan Tashil
Tashil ( ‫هيل‬s‫ ) تس‬berasal dari kata bahasa arab ‫هُ َل‬s‫ َس‬yang berarti mudah atau
ringan. Sedangkan menurut istilah pengertian tashil adalah meringankan dua huruf
hamzah yang berurutan menjadi satu yang bertujuan untuk memudahkan dalam
melafalkan bacaan tashil.
Bacaan tashil dalam Al Quran ditandai dengan tanda baca ( ‫ ) تسهيل‬yang berada
dibawah lafal pada Mushaf Al Quran Indonesia. Dan tanda baca bulat pelat diatas
lafal pada Mushaf Al Quran Madinah. Bacaan tashil hanya ada 1 tempat yaitu
pada Surah Fushilat ayat 44.

‫ َّو َع َربِ ٌّي‬ ‫َء ۬اَع َْج ِم ٌّي‬

Pada ayat diatas bacaan tashil terdapat pada lafal ‫ َء ۬اَ ْع َج ِم ٌّي‬ yaitu cara membacanya
dengan membunyikan diantara huruf alif ( ‫ ) ا‬dengan huruf hamzah ( ‫ ) ء‬atau samar-
samar.
Dua hamzah qatha’ pada bacaan tashil menyulitkan orang Arab dalam pelafalannya,
sehingga adanya bacaan gharib tashil dapat memudahkan orang Arab membaca
bacaan tashil. Lebih jelasnya cara membaca bacaan tashil simak video dibawah ini.

5. Bacaan Naql
Naql berasal dari kata ( ‫ ) نَقَ َل‬yang berarti memindahkan. Sedangkan menurut
istilah pengertian naql adalah memindahkan harakat pada huruf yang hidup ke harakat
huruf yang mati sebelumnya.
Bacaan naql dalam Al Quran hanya ada 1 tempat, yaitu terdapat pada Surah Al
Hujurat ayat 11.
‫ان‬ ُ ‫س ااِل ْس ُم ْالفُس ُْو‬
ِ ۚ ‫ق بَ ْع َد ااْل ِ ْي َم‬ َ ‫بِْئ‬
Pada ayat diatas bacaan naql terdapat pada lafal ‫ ُم‬s‫س ااِْل ْس‬
َ ‫بِْئ‬ “bi’sal ismu” yaitu cara
membacanya memindahkan harakat fathah pada alif ke huruf lam sukun, sehingga
َ ‫بِْئ‬ “bi’sa lismu”.
menjadi lafal ‫س لِ ْس ُم‬
Demikian pembahasan tajwid kali ini. Mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua.
Kurang lebihnya mohon maaf. Akhir kata sekian dan terimakasih.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

You might also like