You are on page 1of 26

INDONESIA TRADE

PROMOTION
CENTER
LOS ANGELES

PELUANG EKSPOR FURNITUR


BERBAHAN KAYU ASAL
INDONESIA DI AMERIKA SERIKAT
MARET 2020

INTELIJEN BISNIS
PRODUK ALAT KESEHATAN
DI AMERIKA SERIKAT
MARET 2020 0
DAFTAR ISI
1 PENDAHULUAN 2
1.1 TUJUAN 2
1.2 METODOLOGI 2
1.3 BATASAN PRODUK 3
1.4 GAMBARAN UMUM NEGARA AMERIKA SERIKAT 4

2 PELUANG PASAR 7
2.1 TREN PRODUK 7
2.2 KONDISI DAN STRUKTUR PASAR INDUSTRI MANUFAKTUR
PRODUK FURNITURE KAYU DI AMERIKA SERIKAT 8
2.3 SALURAN DISTRIBUSI 10
2.4 PERSEPSI TERHADAP PRODUK INDONESIA 13

3 PERSYARATAN PRODUK 16
3.1 KETENTUAN PRODUK, REGULASI EKSPOR-IMPOR DAN INFORMASI
TARIF/BEA MASUK 16
3.2 KETENTUAN PEMASARAN 19
3.3 METODE TRANSAKSI 19

LAMPIRAN-LAMPIRAN 20

1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 TUJUAN
Laporan Intelijen Bisnis merupakan analisa deskripsi tentang keadaan pasar di Amerika
Serikat, baik keadaan di masa lalu maupun sekarang, prediksi pergerakan pasar ke depannya,
serta peluang ekspor yang bisa diraih oleh negara-negara mitra dagang, termasuk Indonesia.
Tulisan ini menyajikan analisis intelijen produk furniture kayu sebagai salah satu sumber
informasi bagi para pelaku usaha industri dan eksportir untuk menembus pasar Amerika
Serikat.

Furniture yang berbahan dasar kayu menjadi mayoritas furniture yang diproduksi di
Indonesia dan memiliki nilai produksi tertinggi dibandingkan bahan lainnya. Kayu memiliki
keunggulan untuk dibuat menjadi berbagai macam furniture karena mudah diolah, memiliki
pola dan tekstur yang baik dan permukaannya dapat diukir untuk meningkatkan nilai
estetikanya. Dengan potensi produksi bahan baku kayu yang sangat besar mencapai 43 juta
m3 di tahun 20191 diharapkan Indonesia dapat mengoptimalkan industri manufaktur
furniture berbahan kayu untuk mengolah bahan baku menjadi barang jadi sebagai nilai
tambah. Oleh karena itu industri furniture harus meningkatkan ekspansi penjualannya ke
salah satu industri furniture terbesar di dunia, yaitu Amerika Serikat (AS).

Untuk itu tulisan ini berupaya membantu perwujudan harapan tersebut melalui penyediaan
gambaran perekonomian AS, tren produk, struktur pasar, saluran distribusi, persepsi
terhadap produk Indonesia, hingga kiat-kiat dalam memasukkan furniture kayu ke pasar AS
mencakup metode transaksi, harga, dan kompetitor dari negara lain. Pada bagian akhir
laporan juga disuguhkan daftar importir, pameran, dan sumber informasi penting lainnya.

1.2 METODOLOGI
Penyusunan analisasi intelijen bisnis ini menggunakan data primer dan sekunder. Data primer
menggunakan pengamatan pasar dan survey dengan mengunjungi pameran furniture di
wilayah pesisir barat AS. Sedangkan untuk data sekunder diolah dari data-data statistik dan
informasi yang disadur dari US Department of Commerce, US International Trade
Commission, Global Trade Atlas, IBIS World, dan Panjiva.

1.3 BATASAN PRODUK

1
Terobosan Pemerintah untuk Tingkatkan Investasi dan Produktivitas Hutan Produksi, diakses dari
https://ppid.menlhk.go.id/siaran_pers/browse/2271 pada 2 Maret 2020.

2
Furniture merupakan terminologi yang dipakai untuk perabotan rumah tangga yang
berfungsi untuk menyimpan barang, tempat duduk, tempat tidur, tempat untuk menulis
sesuatu berupa meja atau tempat meletakkan sesuatu di atasnya. Sebagai contoh, furniture
yang berfungsi untuk menyimpan pada umumnya dilengkapi dengan pintu, laci dan rak,
seperti lemari buku, lemari pakaian, dan lain-lain. Furniture biasanya memiliki tekstur dan
warna yang indah yang disebabkan oleh proses akhir yang halus.2

Furniture berbahan dasar kayu dikelompokkan ke dalam HS 9403 dan terbagi berdasarkan
fungsi dan bahan baku yang digunakan, yaitu kayu, bambu dan rotan. Adapun HS Code
furniture berbahan kayu produksi Indonesia dan berdaya saing di pasar dunia dan dapat
diekspor ke AS, antara lain:

Tabel 1. HS Code 6 Digit untuk Furniture Berbahan Kayu


HS Code (6 Digit) Deskripsi
9401.53 Kursi dari Bahan Bambu atau Rotan
9401.61 Kursi dengan Rangka Kayu yang sudah Dilapisi Kain
9401.69 Kursi dengan Rangka Kayu
9403.40 Furnitur Dapur Berbahan Kayu
9403.50 Furnitur Kamar Tidur dari Bahan Kayu
9403.60 Furnitur Kayu

Tabel 2. Contoh Produk HS Code 6 Digit untuk Furniture Berbahan Kayu


Gambar Produk Deskripsi
Kursi dari Bahan Bambu atau Rotan

Kursi dengan Rangka Kayu yang sudah Dilapisi


Kain

2
Bank Indonesia. (2008a). Pola Pembiayaan Usaha Kecil (Ppuk) Furnitur Kayu. Jakarta.

3
Gambar Produk Deskripsi
Kursi dengan Rangka Kayu

Furnitur Dapur Berbahan Kayu

Furnitur Kamar Tidur dari Bahan Kayu

Furnitur Kayu

1.4 GAMBARAN UMUM NEGARA AMERIKA SERIKAT


GEOGRAFI
Amerika Serikat adalah negara ketiga terbesar di dunia, baik dari segi luas wilayah maupun
populasi dengan luas daratan sebesar 9,2 juta km 2. AS terdiri atas 50 negara bagian yang

4
terbentang dari Samudera Pasifik dan Samudera Atlantik, berbatasan dengan Kanada di Utara
dan Meksiko di Selatan.

DEMOGRAFI
Jumlah populasi penduduk AS di tahun 2019 mencapai 332 juta jiwa dengan pembagian grup
etnis: kulit putih, termasuk Hispanik di dalamnya (72.4%), kulit hitam (12.6%), Asia (4.8%),
Indian dan Alaska (0.9%), Hawaiian dan Pasifik (0.2%) dan lainnya (9.1%). 81,6% dari penduduk
AS tinggal di kota-kota besar utama AS, seperti New York, Los Angeles, Chicago, Houston, dan
Philadelphia.

Figur 1. Piramida Penduduk AS 2018


Sumber: CIA World Factbook

EKONOMI DAN PERDAGANGAN


AS memiliki ekonomi yang paling kuat nomor dua di dunia dengan PDB mencapai nilai USD 19.4
triliun di tahun 2018 dan PDB per kapita sebesar USD 59.500 dengan pertumbuhan sebesar
2,3%. Kenaikan GDP mencerminkan peningkatan belanja konsumen terhadap barang dan jasa
serta kenaikan investasi bisnis, ekspor dan pengeluaran pemerintah federal.

Daya beli yang tinggi juga memengaruhi kesadaran masyarakat AS dalam kebiasaan membeli
barang. Konsumen AS mengutamakan produk premium dengan kualitas tinggi dan bernilai
tambah, seperti produk ramah lingkungan dan produk dengan social responsibility yang baik.

Nilai perdagangan AS di tahun 2019 mencapai USD 4,13 triliun dengan total ekspor sebesar USD
1,64 triliun dan impor mencapai USD 2,49 triliun. Nilai total impor AS di tahun 2019 mengalami
penurunan 1,67% dibanding tahun sebelumnya yang mencapai USD 2,54 triliun.
Sepuluh produk impor terbesar AS dari dunia yaitu permesinan (USD 371 miliar), perangkat
elektronik (USD 346 miliar), kendaraan bermotor (USD 305 miliar), minyak bumi (USD 201
miliar), produk farmasi (USD 127 miliar), alat kesehatan (USD 95 miliar), special classification
provisions (USD 93 miliar), 5lastic5e (USD 62 miliar), 5lastic (USD 57 miliar), dan perhiasan (USD
57 miliar).

5
PEMERINTAHAN
AS saat ini dipimpin oleh Presiden Donald J. Trump yang menjadi Presiden AS sejak 20 Januari
2017. Dalam segi anggaran belanja negara, pemerintah AS telah menyiapkan budget sebesar
USD 4,6 triliun untuk periode 2020.

Terkait dengan perdagangan yang menjadi fokus pemerintahan dibawah kepemimpinan


Presiden Trump, Department of Commerce mendapatkan kenaikan sebesar USD 546 juta
menjadi USD 9,8 miliar untuk peningkatan kinerja promosi free and fair trade, antara lain untuk
investigasi kasus anti-dumping dan countervailing duty, trade barriers dan trade agreement
compliance.

BAB II
6
PELUANG PASAR
2.1 TREN PRODUK
Industri furniture dunia diprediksi akan bertumbuh lebih dari 27% selama periode 2016-2023
dan menyentuh angka USD 11 triliun. Pertumbuhan ini didukung berbagai kondisi, antara lain
pertumbuhan industri penjualan unit gedung, baik untuk tempat tinggal maupun komersial.

Berdasarkan berbagai artikel di majalah daring AS, tren produk furniture kayu akan menjadi
primadona di tahun 2020. Hal ini didukung dari preferensi masyarakat AS yang mulai kembali ke
alam atau “back to nature” dimana banyak masyarakat AS di wilayah Pantai Barat yang
menempati lahan tempat tinggal yang tidak terlalu luas dan membutuhkan elemen alam untuk
menciptakan suasana hangat dan dekat dengan alam.

Keterbatasan lahan tempat tinggal tersebut juga membuat masyarakat AS memilih produk
furniture kayu yang fleksibel dan ringan serta multi-fungsi untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Gaya Nordik atau Skandinavian yang mengusung tren mid-century masih menjadi unggulan
produk-produk furniture kayu yang dijual di AS. Masyarakat di AS juga mengagumi sesuatu
yang “artisanal” atau produk yang dibuat menggunakan tangan bukan mesin sehingga
jumlahnya terbatas dan terkesan personal.

Untuk bahan kayu yang akan banyak digunakan di tahun 2020, masyarakat AS memilih untuk
menggunakan bahan kayu yang elegan, klasik, berkesan hangat dan berkualitas tinggi. Adapun
bahan-bahan tersebut antara lain:
a. Kayu Oak : Bahannya sangat kuat dengan warna kuning kecokelatan yang cocok untuk
segala produk furniture
b. Kayu Chestnut : Banyak digunakan untuk furniture dapur karena tahan lama dan kuat.
Karakteristiknya mirip dengan kayu oak.
c. Kayu Mahogani : Merupakan bahan kayu dengan kualitas tertinggi dan digunakan untuk
furniture high-end. Karena kualitasnya pun, perawatannya juga sulit karena memerlukan
kelembapan tertentu. Namun, jenis furniture ini paling banyak dicari di AS.
d. Kayu Jati : Kualitas dan daya tahannya merupakan keunggulan dari kayu jati. Bahan kayu
ini biasanya digunakan untuk furniture bergaya kolonial.
e. Kayu Pinus : Kayu jenis ini banyak digunakan untuk furniture bergaya anak muda.
Kekurangannya adalah kayu pinus mudah tergores karena permukaannya yang lembut.
Namun karena kayunya dapat diproses dengan pencelupan (dyed) maka warna kayu ini
dapat disesuaikan dengan keinginan konsumen.
f. Kayu Cherry : Merupakan salah satu kayu yang paling banyak digunakan untuk furniture
bergaya modern. Perawatannya mudah dengan warna kemerahan menjadikan kayu ini
favorit bagi perancang furniture. Namun kekurangannya adalah warnanya akan
memudar jika terkena sinar matahari.

7
g. Bambu dan Rotan : Furniture berbahan bambu dan rotan menjadi pilihan bagi
konsumen yang ramah lingkungan. Bahannya tahan lama dan dapat tahan dalam cuaca
dingin sekalipun.

Di semester awal tahun 2020 terjadi pandemik global COVID-19 yang memelopori tren furniture
kayu knocked down untuk dipakai di industri perhotelan. Hal ini dikarenakan banyaknya hotel di
AS yang dialihfungsikan sebagai tempat penampungan pasien COVID-19 yang tidak mendapat
tempat di Rumah Sakit karena over-capacity maupun menggunakan hotel untuk menampung
kaum homeless (tuna wisma) agar tidak semakin tertular COVID-19 dan tidak menularkannya ke
masyarakat lainnya.

Hotel-hotel tersebut didanai oleh Pemerintah dan memerlukan furniture yang mudah dirakit
namun tetap kokoh. Kayu knocked down juga cocok digunakan karena sifatnya yang mudah
dihancurkan namun dapat didaur ulang untuk kegunaan lainnya.

Figur 2. Furnitur Kayu Knocked Down

Pemain utama industri furniture kayu di AS, terutama di wilayah pantai barat antara lain Ashley
Furniture, IKEA, Sears Holding, Steelcase, dan Williams-Sonoma. Mereka menargetkan
penjualan di daerah perkotaan yang sangat peka akan tren terbaru dan menggunakan bahan
baku yang berbiaya rendah karena dituntut untuk membuat produk massal namun tetap up-to-
date atau kekinian.

2.2 KONDISI DAN STRUKTUR PASAR INDUSTRI MANUFAKTUR


FURNITURE KAYU AMERIKA SERIKAT
Amerika Serikat merupakan salah satu pemain terbesar untuk industri furniture kayu di dunia.
AS menempati posisi ke-lima sebagai eksportir furniture dengan total penjualan sebesar USD
10,2 milyar di tahun 2019. AS juga merupakan importir terbesar di dunia untuk furniture
dengan total impor sebesar USD 67,2 milyar di tahun 2019 (Trademap, 2020).

Berdasarkan data dari Global Trade Atlas (2019), China merupakan eksportir terbesar furniture
ke AS dengan nilai total USD 62,4 miliar, disusul Meksiko di peringkat kedua dengan nilai USD
10,7 miliar, dan Vietnam di peringkat ke tiga dengan nilai USD 7,9 miliar. Indonesia masih
berada di dalam posisi sepuluh besar, yaitu peringkat ke 8 dengan nilai total ekspor sebesar
USD 1,1 miliar. Data tersebut juga menyebutkan bahwa adanya penurunan impor untuk

8
furniture sebesar 7% dari USD 67,1 miliar di tahun 2018 menjadi USD 62, 4 milyar di tahun
2019.

Tabel 3. Impor Furniture (HS 94) oleh Amerika Serikat


Periode 2017-2019
Partner United States Dollars % Share %Δ
No. Country 2017  2018  2019  2017  2018  2019  19/18
World 62,441,751,632 67,083,824,354 62,395,359,703 100 100 100 -6.99
1 China 31,916,213,667 34,809,595,936 26,537,958,210 51.11 51.89 42.53 -23.76
2 Mexico 10,608,513,743 10,973,746,778 10,715,611,575 16.99 16.36 17.17 -2.35
3 Vietnam 4,690,200,886 5,088,207,888 7,190,817,079 7.51 7.58 11.52 41.32
4 Canada 4,720,540,990 4,921,690,008 5,170,248,221 7.56 7.34 8.29 5.05
5 Italy 1,229,738,920 1,381,817,434 1,395,463,976 1.97 2.06 2.24 0.99
6 Taiwan 1,154,545,355 1,125,943,769 1,295,654,832 1.85 1.68 2.08 15.07
7 Malaysia 896,591,902 926,458,055 1,254,613,277 1.44 1.38 2.01 35.42
8 Indonesia 734,844,720 815,369,378 1,045,274,842 1.18 1.22 1.68 28.2
9 Germany 820,723,177 917,899,943 979,874,148 1.31 1.37 1.57 6.75
10 India 763,904,755 886,129,709 947,340,685 1.22 1.32 1.52 6.91
Sumber: Global Trade Atlas (2020)
Segmentasi Manufaktur Furniture di AS

Figur 2. Segmentasi Produk dan Jasa Furniture di AS

Furniture Kayu Dengan Dilapisi Kain (Upholstery)


Segmen produk ini merupakan segmen terbesar untuk manufaktur furniture di AS dengan
perkiraan keuntungan di tahun 2019 mencapai 47,6% dari total pendapatan industri secara
keseluruhan. Segmen ini termasuk produk sofa, recliner, dan ottoman. Banyak dari produk
upholstery yang termasuk bulky (padat) sehingga biaya logistic pengirimannya menjadi mahal.
Perusahaan di AS mengakalinya dengan mengirimkan potongan-potongan produk dan disusun
menjadi barang final di AS.

Furniture Institusional
Yang dimaksud disini adalah furniture yang biasa digunakan di sekolah, restoran, bioskop,
rumah ibadah, dan tempat-tempat publik komersial lainnya. Dari kategori ini mengantongi
keuntungan sebesar 21,3% dari total industri. Produk yang termasuk kategori ini antara lain

9
meja dan kursi belajar, meja kantin, tempat duduk bioskop, dan meja kursi restoran.
Pendapatan yang didapat untuk segmen ini terbilang stabil dalam lima tahun terakhir.
Pertumbuhan lahan-lahan komersil sangat memberikan pengaruh bagi perkembangan segmen
ini. Diperkirakan permintaan akan produk di segmen ini akan semakin meningkat tiap tahun.

Furniture Kayu Tanpa Dilapisi Kain


Segmen produk ini diperkirakan akan mendapatkan keuntungan sebanyak 17,8% dari industri
keseluruhan. Pendapatan keuntungan di segmen ini diperkirakan juga akan mengalami
penurunan di tahun-tahun berikutnya karena kompetisi impor. Produk yang termasuk dalam
kategori ini antara lain lemari kayu, meja dan kursi. Produk tersebut juga hemat biaya kirim
karena dapat dirakit sendiri oleh konsumen. Banyak perusahaan furniture AS seperti La-Z-Boy
Inc. yang memindahkan pabriknya ke luar AS untuk mendapatkan keuntungan lebih berupa
murahnya biaya buruh.

Furniture Berbahan Besi


Produk yang termasuk dalam segmen ini adalah furniture berbahan dasar besi seperti furniture
dari besi tempa, furniture outdoor, rangka tempat tidur, kursi besi, rak TV, meja dan tempat
pakaian. Segmen produk ini diperkirakan akan mendapatkan keuntungan sebanyak 9% dari
industri keseluruhan.

Lainnya
Yang termasuk dalam segmen ini antara lain furniture berbahan plastik, rotan, serat kayu dan
fiberglass. Segmen produk ini diperkirakan akan mendapatkan keuntungan sebanyak 4,3% dari
industri keseluruhan.

2.3 SALURAN DISTRIBUSI


Pasar Utama Industri Furniture di AS

Figur 3. Segmentasi Pasar Utama Furniture di AS

10
Retail
Pasar retail adalah pasar terbesar untuk industri furniture di AS dengan pendapatan
keuntungan pangsa pasar sebesar 60% dari total keseluruhan. Toko furniture khusus
(specialized) dan toko perabotan rumah merupakan pasar terbesar untuk retail dengan total
keuntungan 34,9% dari total keuntungan yang didapatkan pasar furniture, termasuk penjualan
melalui toko yang terafiliasi dengan pabrik seperti Ashley Furniture dan La-Z-Boy. Saluran pasar
retail terbesar lainnya adalah toko besar seperti Walmart dan department store seperti Macy’s
yang merebut pangsa pasar sebesar 5% dari total pendapatan.
Toko retail lain yang juga berbagi keuntungan antara lain home center, toko yang menjual
produk outdoor, dan toko penjual peralatan kantor.

Independent Wholesaler
Segmen pasar ini diprediksi meraup keuntungan terbesar kedua di pasar furniture sebesar
14,3% dari total keseluruhan. Segmen ini membeli produk furniture dalam jumlah banyak
(kulakan) dan menjualnya kembali kepada retailer, termasuk menjual langsung ke pemerintah.
Dibalik meningkatnya penjualan dengan media online dalam lima tahun belakangan, namun
wholesaler merupakan saluran distribusi yang masih diandalkan karena masih banyaknya
pabrikan skala menengah yang kekurangan sumber daya logistik untuk mengirimkan produknya
langsung ke retailer atau end-market lainnya.

Perusahaan Lain dan End Users


Meskipun banyak industri furniture ditujukan untuk memenuhi permintaan untuk perabotan
rumah tangga bagi konsumen akhir, namun sofa atau produk furniture berlapis kain lainnya
yang diproduksi oleh industri juga dibeli oleh sektor usaha lainnya. Produk-produk yang
diperuntukkan sebagai furniture institusional seperti perabotan sekolah dan meja kursi untuk
restoran biasanya dijual secara langsung kepada pemilik usaha tersebut dan meraup pangsa
pasar sebesar 11,4% dari total pendapatan.

Perdagangan Internasional

Ekspor
Ekspor terbesar produk furniture buatan AS dikirimkan ke Meksiko dan Kanada, sebagai
anggota kelompok North American Free Trade Agreement (NAFTA) yang mendapatkan
keuntungan bebas bea masuk dan efektif dari segi biaya logistik karena letak wilayahnya yang
berdekatan.

Impor
Importir terbesar furniture ke wilayah AS adalah China dan Vietnam yang memiliki keuntungan
dengan tingkat upah buruh dan biaya operasional yang lebih rendah dibanding negara lainnya.
Tingkat persentasi produk impor untuk furniture terjadi sebesar 56,8% untuk memenuhi
kebutuhan dalam negeri AS di tahun 2019. Selama periode 2014 sampai 2019 terjadi lonjakan
permintaan produk impor sebesar 5,5% atau meningkat USD 30,5 milyar. Pertumbuhan impor
terbanyak dilakukan oleh Vietnam.

11
Figur 4. Negara Eksportir dan Importir Amerika Serikat

Penyebaran Wilayah Distribusi dan Pasar


Dengan jumlah presentasi 25,1% dari total manufaktur di AS, wilayah tenggara AS memiliki
jumlah pabrik terbanyak dibandingkan wilayah lainnya. Hal ini didukung dengan besarnya
populasi masyarakat di wilayah tenggara sebagai konsumen furniture kayu. Di wilayah ini,
negara bagian North Carolina menjadi pusat bagi industri furniture dengan pangsa pasar
sebesar 6,6%.

Wilayah Great Lakes menjadi wilayah tertinggi kedua untuk penyebaran distribusi produk
furniture dengan pangsa pasar sebesar 17,7%. Wilayah ini paling dekat dengan Kanada sebagai
tujuan ekspor terbesar AS. Di wilayah ini juga terdapat industri pemotongan kayu yang erat
kaitannya dengan pengerjaan produk furniture kayu.

Wilayah Barat dan Mid-Atlantik diuntungkan dengan tersedianya beberapa pelabuhan terbesar
di AS yang memudahkan industri furniture menerima bahan baku impor dan mengirimkan
produknya untuk diekspor ke negara lain. Wilayah Barat, terutama California memiliki pangsa
pasar sebesar 13,1% dan Mid-Atlantik sebesar 12,1% dari total keseluruhan.

12
Figur 5. Peta Penyebaran Wilayah dan Distribusi Pasar Industri Furniture Terbang di Amerika Serikat

2.4 PERSEPSI TERHADAP PRODUK INDONESIA


Potensi industri furniture kayu yang dimiliki Indonesia belum dikembangkan secara maksimal.
Persepsi produk Indonesia di mata AS masih minimum karena peran Indonesia sebagai negara
penghasil furniture terbilang cukup kecil dengan kontribusi kurang dari 1% terhadap pasar
global industri furniture yang mencapai USD 257 miliar di tahun 2018. Angka ini sangat jauh
dibandingkan dengan negara-negara penghasil furniture lainnya seperti Jerman, Italia, Meksiko
dan Vietnam yang berkontribusi lebih 5% terhadap pasar global, terlebih China yang mampu
menyumbang 37,5% produksi furniture dunia di tahun 2018.

Dalam pasar furniture kayu dunia, kawasan Asia Pasifik merupakan produsen furniture kayu
terbesar dengan kontribusi di atas 71%, dengan produsen yang didominasi oleh China, Vietnam,
Malaysia, India, Thailand dan Indonesia.

Namun jika dilihat ke pasar AS, berdasarkan tren perdagangan yang dikurasi sepanjang tahun
2017 hingga 2019, terdapat peningkatan cukup besar bagi produk HS 9401 dan HS 9403 asal
Indonesia. Hal ini menjadi titik terang bagi produsen dan produk asal Indonesia dan artinya
produk asal Indonesia semakin diakui kualitasnya oleh Amerika Serikat. Impor HS 9401 (kursi)
asal Indonesia mengalami peningkatan sebesar 14% di tahun 2019 dibandingkan tahun

13
sebelumnya. Begitu juga dengan HS 9403 (furniture lainnya) mengalami peningkatan sebesar
5,2%.

Tabel 5. Ekspor Kursi (HS 9401 dan turunannya) Indonesia ke AS


Tahun 2017-2019
HS United States Dollars % Share %Δ
Code Description 2017  2018  2019  2017  2018  2019  19/18
Seats (Except Barber,
9401  Dental, Etc), And Parts 221,838,419 252,996,648 287,351,980 100 100 100 13.58
Seats With Wooden Frames,
940169  Not Upholstered, Nesoi 101,431,602 116,529,929 126,418,765 45.72 46.06 43.99 8.49
Seats With Wooden Frames,
940161  Upholstered, Nesoi 45,492,064 50,408,895 57,267,196 20.51 19.92 19.93 13.61
940153  Seats Of Rattan 15,916,237 21,241,238 23,618,773 7.17 8.4 8.22 11.19
Seats Of Cane, Osier Or 2,263,15 1,481,54 1,623,63
940159  Similar Materials, Nesoi 6 9 2 1.02 0.59 0.57 9.59
393,74 195,45 103,32
940152  Seats Of Bamboo 7 8 0 0.18 0.08 0.04 -47.14

Sumber: Global Trade Atlas (2020)

Tabel 6. Ekspor Furniture Kayu (HS 9403 dan turunannya) Indonesia ke AS


Tahun 2017 – 2019
United States Dollars % Share %Δ
HS Code Description 2017  2018  2019  2017  2018  2019  19/18
Furniture Nesoi And Parts
9403  Thereof 481,140,221 519,481,059 546,627,791 100 100 100 5.23
940360  Wooden Furniture, Nesoi 225,967,100 252,636,570 267,263,749 46.96 48.63 48.89 5.79
Wooden Furniture (Except
Seats) Of A Kind Used In The
940350  Bedroom 183,574,631 181,938,816 176,200,575 38.15 35.02 32.23 -3.15
Wooden Furniture (Except
Seats) Of A Kind Used In The 8,383,66 8,380,07
940340  Kitchen 9 0 16,269,937 1.74 1.61 2.98 94.15
6,748,60 9,904,49
940383  Furniture Of Rattan, Nesoi 2 0 11,435,384 1.4 1.91 2.09 15.46
Sumber: Global Trade Atlas (2020)

Masih banyak potensi lain yang harus benar-benar digarap secara serius oleh Indonesia yang
sudah secara alami berdaya saing dalam industri furniture. Adanya peningkatan permintaan
atas berkembangnya perumahan dan properti menjadi pendorongnya. Mengingat pangsa pasar
Indonesia yang belum terlalu besar dan masih sangat potensial karena pertumbuhan pasar yang
meningkat, maka perlu diimbangi dengan target pertumbuhan ekspor yang harus cukup besar
untuk mengejar ketertinggalan dengan negara lain.

Pengrajin furniture di Indonesia harus semakin memantapkan dirinya agar produknya dikenal
sebagai produk yang memiliki daya saing yang cukup tinggi di pasar AS dengan menggunakan
desain yang unik dan memakai bahan baku yang khas seperti kayu jati, rotan, dan bambu
dibandingkan dengan furniture kayu yang diproduksi oleh negara lain.

14
Di masa depan, Indonesia perlu terus menjaga kualitas produk, relasi dengan buyers, termasuk
layanan pelanggan, dan melakukan diversifikasi produk sehingga persepsi positif muncul dan
mendorong semakin banyaknya permintaan akan furniture kayu asal Indonesia yang berdaya
saing.

Kesempatan mengikuti pameran produk industri juga perlu dimanfaatkan untuk melibatkan
lebih banyak lagi pengusaha Indonesia. Dalam hal ini, Indonesia Trade Promotion Center (ITPC)
di wilayah Amerika Serikat, beserta dengan Atase Perdagangan, berupaya untuk memfasilitasi
kegiatan pameran sebagaimana dimaksud. Selain itu, khususnya untuk di level Atase
Perdagangan, pengamanan perdagangan juga perlu terus dilakukan untuk mencegah dan
mengatasi potensi tuduhan dari otoritas Amerika Serikat, baik terkait dumping maupun subsidi
industri yang dilakukan pemerintah Indonesia.

BAB III
PERSYARATAN
PRODUK
15
3.1 KETENTUAN PRODUK, REGULASI EKSPOR-IMPOR DAN INFORMASI
TARIF/BEA MASUK

Langkah pertama yang perlu dilakukan bagi eksportir adalah mengidentifikasi pos tarif
produknya dengan menggunakan referensi Harmonized Tariff System Code (HS Code) 3. Untuk
produk furniture berada pada HS Code nomor 94 (Furniture , Bedding, Cushions, etc; Lamps
and Lighting Fittings, Illuminated Signs; Illuminated Signs, Nameplates and the Like;
Prefabricated Buildings).

Secara umum, informasi dalam melakukan eksportasi ke Amerika Serikat dapat merujuk pada
situs US Customs Border and Protection (CBP) yang dapat dilihat pada tautan:
https://www.cbp.gov/trade/basic-import-export.

Meskipun dimungkinkan untuk mengimpor hampir semua jenis furniture, beberapa furniture
kayu tunduk pada peraturan tambahan untuk impor dan ekspor. Pembatasan ini, yang
diterapkan oleh United States Department of Agriculture (Kementerian Pertanian Amerika
Serikat (USDA)) dirancang untuk mencegah hama tertentu memasuki AS dan untuk melawan
aksi pembalakan liar. Ini adalah peraturan utama USDA yang harus dipatuhi oleh importir
furnitur saat mengirim produk ke AS dari Indonesia:

Regulasi APHIS (The US Department of Agriculture’s Animal and Plant Health Inspection
Service)
Layanan Inspeksi Kesehatan Hewan dan Tanaman Departemen Pertanian AS (APHIS)
mewajibkan semua kayu yang memasuki negara tersebut untuk menjalani prosedur sanitasi
tertentu untuk mencegah hama mengganggu satwa liar asli Amerika.

APHIS merekomendasikan dua opsi perawatan untuk kayu dan produk kayu: Heat Treatment,
menggunakan pengering energi tungku atau gelombang mikro, atau perawatan kimia, yang
melibatkan penggunaan pestisida, pengawet, atau fumigasi metil bromida.

Persyaratan CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna


and Flora)
Jika kayu yang digunakan dalam furnitur yang diimpor terdaftar di bawah peraturan yang
berkaitan dengan Konvensi CITES, kayu tersebut tunduk pada beberapa (atau semua) dari
persyaratan berikut:
a. Izin umum yang dikeluarkan oleh USDA (berlaku untuk dua tahun)
b. Sertifikat yang dikeluarkan oleh perwakilan CITES di negara tempat kayu dipanen,
menyatakan produk tersebut tidak merusak kelangsungan hidup spesies dan bahwa
barang yang dimaksud diperoleh secara sah.
c. Sertifikat yang dikeluarkan oleh perwakilan CITES di AS.
d. Tiba di pelabuhan AS yang dilengkapi untuk menangani pengiriman produk yang
terdaftar dalam CITES.

Tunduk pada Lacey Act


3
Informasi lengkap mengenai HS Code dapat dilihat dalam tautan https://www.usitc.gov/tata/hts/bychapter/index.htm.

16
Di bawah Lacey Act, semua produk kayu harus dideklarasikan ke APHIS dengan bentuk PPQ 505.
Ini akan memerlukan pengarsipan jenis ilmiah (genus dan spesies) dan asal kayu untuk
pengakuan APHIS.

Biaya Pabean Lainnya

Selain bea umum dan anti-dumping, ada dua biaya yang berlaku untuk semua pengiriman yang
memasuki pelabuhan domestik AS: Harbour Maintenance Fee (HMF) dan Merchandise
Processing Fee (MPF).

Tabel 7. Daftar Bea Masuk Beberapa Furniture Kayu


HS Code (6 Deskripsi Bea Masuk
Digit)
9401.53 Kursi dari Bahan Bambu atau Rotan 0%
9401.61 Kursi dengan Rangka Kayu yang sudah Dilapisi Kain 0%
9401.69 Kursi dengan Rangka Kayu 0%
9403.40 Furnitur Dapur Berbahan Kayu 0%
9403.50 Furnitur Kamar Tidur dari Bahan Kayu 0%
Sumber: US ITC (2020)

Importir juga harus menyiapkan invoice dari setiap pengiriman yang memuat informasi
mengenai:
- Pelabuhan Masuk
- Nama Produsen dan Importir
- Deskripsi Produk
- Kuantitas
- Harga Pembelian
- Biaya Tambahan (Asuransi, Pengiriman, dll)
- Negara Asal Barang

Aturan Tambahan Negara Bagian California

Produk furniture yang dijual di Amerika Serikat memerlukan label khusus. California termasuk
salah satu dari 31 negara bagian yang telah mengadopsi Undang-Undang Pelabelan untuk
furniture .

IABFLO telah menyusun aturan Pelabelan yang seragam untuk memudahkan produsen. Aturan
ini mewajibkan adanya label di produk furniture yang memberikan informasi mengenai
komposisi dari material isian produk furniture (filling). Misalnya: 80% Polyurethane Foam dan
20% Polyester Fiber, dan harus mencantumkan tulisan “UNDER PENALTY OF LAW THIS TAG IS
NOT TO BE REMOVED EXCEPT BY CONSUMER”.

Aturan pelabelan seragam juga mewajibkan adanya informasi mengenai Uniform Registry
Number (URN) untuk mengidentifikasi pabrik yang memproduksi furniture dimaksud. Label ini
tidak dapat digabungkan dengan label lain, namun bisa diterima jika di dalam satu label

17
terdapat pemisah berupa garis hitam tebal antara label URN dengan label keterangan barang
mudah terbakar.

3.2 KETENTUAN PEMASARAN

Secara umum, tidak terdapat ketentuan pemasaran khusus bagi produk furniture kayu
Indonesia memasuki pasar Amerika Serikat. Eksportir Indonesia dapat secara langsung
memasarkan produknya ke pabrik di Amerika Serikat, atau memasarkan produknya melalui
distributor atau pengecer.

3.3 METODE TRANSAKSI

Metode pembayaran dan transaksi produk alat kesehatan impor bergantung pada kesepakatan
antara penjual dan pembeli. Metode pembayaran biasanya tergantung dari jumlah order
produk dan preferensi yang digunakan kedua belah pihak, termasuk juga jangka waktu
pembayaran.

18
Metode pembayaran yang lazim digunakan adalah metode dengan wire-transfer atau skema
pembayaran Letter of Credit (L/C) untuk proteksi dari penipuan untuk kontrak dagang skala
besar.

Untuk pengiriman barang, metode yang sering digunakan adalah Free on Board (FOB), dimana
setelah barang ekspor naik ke moda transportasi (baik laut maupun udara), importir merupakan
pihak yang bertanggung jawab atas barang tersebut. Pengalihan tanggung jawab dan eksportir
ke importir tersebut juga mencakup pengurusan ongkos kirim, asuransi, dan izin impor dengan
pihak kepabeanan di Amerika Serikat.

Dewasa ini, pembelian produk secara eceran pun seperti di pusat perbelanjaan dapat dilakukan
melalui sistem online (non-fisik) dan pembayarannya dengan menggunakan kartu kredit.
Sebagai referensi di tahun 2018, menurut data dari TSYS 4, 76% dari konsumen Amerika Serikat
bertransaksi secara online dengan menggunakan kartu kredit maupun debit. Alternatif lain
untuk proteksi dari penipuan atau peretasan kartu kredit, dapat menggunakan jasa
pembayaran online seperti Paypal.

LAMPIRAN
LAMPIRAN
DAFTAR ASOSIASI PRODUK FURNITURE KAYU DI AMERIKA SERIKAT

1. International Casual Furnishings Association

4
TSYS US, 2018, US Consumer Payment Study. https://www.tsys.com/Assets/TSYS/downloads/rs_2018-us-
consumer-payment-study.pdf.

19
1912 Eastchester Drive, Suite 100
High Point, NC 27265
(336) 881-1016
https://www.icfanet.org

2. Home Furnishing Association


500 Giuseppe Ct, Suite 6
Roseville, CA 95678
(800) 422 3778
https://myhfa.org/

3. American Home Furnishings Alliance


1912 Eastchester Drive, Suite 100
High Point, NC 27265
(336) 881-1016
http://www.ahfa.us

4. Business Institutional Furniture Manufacturers Association


678 Front Avenue NW, Ste 150
Grand Rapids, MI 49504
(616) 285-3963
https://www.bifma.org/

DAFTAR IMPORTIR PRODUK FURNITURE KAYU DI AMERIKA SERIKAT

1. IKEA
420 Alan Wood Rd
Conshohocken, PA 19428
(610) 834 0180
http://www.ikea.com

20
2. Ashley Furniture
1 Ashley Way
Arcadia, WI 54612
(608) 323 3377
https://www.ashleyfurniture.com/

3. Wayfair
177 Huntington Avenue
Boston, MA 02116
(617) 532 6100
https://www.wayfair.com/

4. Walmart, Inc.
601, N Walton Boulevard
Bentonville, AR 72712
(479) 277 9000
http://www.walmart.com

5. Kingsley Bate
7200 Gateway Ct
Manassas, VA 20109
(703) 361 7000
http://www.kingsleybate.com

6. William Sonoma
3250 Van Ness Ave
San Francisco, CA 94109
(415) 421 7900
http://ir.williams-sonomainc.com

7. Euromarket Designs Inc.


1250 Techny Road
Northbrook, IL 60062
(847) 272 2888
http://www.crateandbarrel.com

8. Selamat Designs
231 South Maple Ave
South San Francisco, CA 94080
(650) 243 4840

21
http://www.selamatdesigns.com

9. Neiman Marcus Group Inc.


2301 Neiman Marcus Parkway
Longview, TX 75602
(903) 233 5500
http://www.neimanmarcus.com

10. Four Hands, LLC


2090 Woodward Street
Austin, TX 78744
(512) 225 0333
http://www.fourhandshome.com

11. Caluco
702 Jessie Street
San Fernando, CA 91340
(866) 535 6558
http://www.caluco.com

12. Design Within Reach


711 Canal Street 3rd Floor
Stamford, CT 06902
(203) 614 0600
http://www.dwr.com

13. Country Casual Teak


7601 Rickenbacker Drive
Gaithersburg, MD
(800) 289 8325
http://countrycasualteak.com

DAFTAR PAMERAN PRODUK FURNITURE KAYU DI AMERIKA SERIKAT

1. Las Vegas Market


475 S Grand Central Parkway, Las Vegas, NV
http://www.lasvegasmarket.com

2. Hospitality Design Expo


Las Vegas, NV

22
http://www.hdexpo.com

3. Design Chicago
The MART, Chicago
http://www. http://designchicagoevent.com/

4. The Casual Market


Merchandise Mart Plaza, Chicago
http:// http://www.casualmarket.com

5. Southern California Furniture and Accessory Market


Long Beach Convention Center, Long Beach, CA
https://www.scfurniture market.com

KONTAK OTORITAS TERKAIT

1. Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta


Duta Besar : Joseph R. Donovan, Jr.
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 3 – 5
Jakarta 10110, Indonesia
Telepon : (+62) 21 3435 9000
Fax : (+62) 21 386 2259

23
Website : http://jakarta.usembassy.gov

2. US Customs and Border Protection


1300 Pennsylvania Avenue, NW
Washington, D.C. 20229 USA
Telepon : +1 (202) 325 8000
Website : https://help.cbp.gov/

3. Atase Perdagangan Indonesia di Amerika Serikat


Kedutaan Besar RI di Washington, D.C.
2020 Massachusetts Avenue, Washington, D.C.
Telepon : +1 (202) 569 7996
Atase Perdagangan : Widjayanto

4. Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) di Chicago


670 N Clark Street, Floor 1
Chicago, IL 60654
Telepon : +1 (312) 640 2463
Email : itpc.chicago@itpcchicago.com
Website : http://www.itpcchicago.com/

5. US Consumer Product Safety Commission


4330 East West Highway
Bethesda, MD 20814 USA
Telepon : +1 (301) 504 7923
Website : http://www.cpsc.gov/cgibin/info.aspx

24
INDONESIA TRADE PROMOTION CENTER LOS ANGELES
3457 Wilshire Boulevard
Los Angeles, CA 90010
www.itpcla.com

25

You might also like