Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Promosi kesehatan merupakan primadona dan strategi kunci upaya
kesehatan dalam peningkatan kesehatan individu, keluarga ataupun
komunitas, serta promosi kesehatan ini tidak hanya berfokus meningkatkan
kesehatan melalui perubahan prilaku namun juga mengoptimalkan seluruh
faktor yang mempengaruhi (Determinan) kesehatan (Martina pakpahan,
2021). Menurut World Health Organization (WHO) kesehatan reproduksi
adalah suatu kondisi sejahtera jasmani, rohani, sosial, ekonomi, tidak hanya
bebas dari penyakit atau kecacatan namun dalam semua hal yang berkaitan
dengan sistem reproduksi, fungsi-fungsinya, dan prosesnya. Pembinaan
kesehatan reproduksi kepada remaja dilakukan untuk memberikan informasi
dan pengetahuan yang berhubungan dengan perilaku hidup sehat bagi remaja,
di samping mengatasi masalah yang ada (Suryati, 2020).
Organ reproduksi merupakan organ yang rawan terhadap kelembaban
sehingga organ seksual dapat menjadi media berkembangbiaknya bakteri,
maupun penyakit (Hidayat, 2020). Organ reproduksi merupakan salah satu
organ tubuh yang sensitif dan memerlukan perawatan khusus. Banyak faktor
yang mempengaruhi kebersihan organ reproduksi sehingga Pengetahuan dan
perawatan yang baik merupakan faktor penentu dalam memelihara kesehatan
reproduksi. Hal ini memerlukan personal hygiene untuk meningkatkan derajat
kesehatan, memelihara kebersihan diri, meningkatkan rasa percaya diri dan
mencegah terjadinya penyakit. Masalah reproduksi pada remaja paling
banyak muncul pada negara berkembang, seperti Indonesia karena kurang
tersedianya akses untuk mendapat informasi mengenai kesehatan reproduksi.
Berdasarkan data survei yang dilakukan World Health Organization
(WHO) di beberapa negara, remaja putri berumur 14-18 tahun mempunyai
permasalahan terhadap reproduksinya. Sedangkan data statistik di Indonesia
1
2
dari 43,3 juta jiwa remaja putri berumur 14-18 tahun berperilaku hygiene
sangat buruk (Priyitno, 2020).
Data menurut Survei Kesehatan Reproduksi remaja Indonesia
(SKKRI) tahun 2020 menyatakan bahwa secara nasional remaja yang
berperilaku hygiene dengan benar hanya sebesar 21,6 persen. sedangkan
Hasil survei oleh PIK-R (Pusat Informasi dan Konseling Remaja)
menunjukkan bahwa remaja yang terpapar informasi tentang personal
hygiene genetalia eksterna hanya mencapai 28 persen. Bahkan, Menurut
Hasil Survei Profil kesehatan kabupaten sampang tahun 2021 remaja yang
mengetahui serta berprilaku hygine dengan baik hanya 26,1 persen.
Menurut hasil survey saya terhadap 2 siswi MA Tashwirul Afkar Desa
Batuporo timur Kecamatan Kedungdung Kabupaten Sampang yang sudah
terpapar scabies pada area genetalia, 5 siswi mengalami menstruasi
berkepanjangan dan 1 siswi mengalami sakit pada area kemaluan disertai
dengan keluar cairan dari kemaluan, hal tersebut terjadi tidak diketahui
penyebabnya, kemungkinan besar terjadi dikarenakan kurangnya pemahaman
mengenai personal hygine atau kesehatan reproduksi, Menurut penelitian
sebelumnya 16 persen dari 30 siswi memiliki pengetahuan kurang terhadap
prilaku dan sikap kesehatan reproduksi.
Sedangkan menurut studi pendahuluan terhadap 2 siswi MA Al
jawahir Desa Komis Kecamatan Kedungdung mengalami Cyclyc
vulvovagitis. dan abeberapa siswi sekitar 7-8 siwi mengalami siklus
menstruasi yang tidak teratur, 5 siswi mengalami menstruasi yang
berkepanjangan dan 3 siswi mengalami menstruasi yang jarang atau bahkan
tidak menstruasi sama sekali selama 2 bulan.
Menurut Hasil Penelitian yang dilakukan didaerah malang, bahwa hasil
analisa dari kedua metode, Metode E-health dan Metode Ceramah kedua
metode sama-sama efektif untuk meningkatkan pengetahuan, akan tetapi
metode ceramah lebih efektif untuk mengubah sikap remaja tentang personal
hygiene genetalia eksterna (Putri Arisa Eka, 2022)
Hasil penelitian lain menunjukkan setelah dilakukan penelitian di
daerah jember bahwa hasil analisa metode ceramah terdapat berbedaan yang
3
E. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Megetahui perbedaan efektivitas promosi kesehatan antara metode e-
Health dengan metode ceramah terhadap peningkatan pengetahuan dan
perubahan sikap siswi tentang personal hygiene genetalia eksterna.
2. Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi pengetahuan dan sikap sebelum dan sesudah
dilakukan promosi kesehatan dengan metode e-Health di Ma Al Jawahir
2. Mengidentifikasi pengetahuan dan sikap Sebelum dan sesudah
dilakukan promosi kesehatan dengan metode ceramah di MA Tashwirul
Afkar
3. Menganalisis perbedaan efektivitas promosi kesehatan antara metode e-
Health dengan metode ceramah terhadap pengetahuan dan perubahan
sikap di MA Tashwirul Afkar dan MA Al Jawahir
F. Manfaat Penelitian
a) Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini akan menambah pemahaman atau wawasan tentang
Perbedaan keefektifan dalam memberikan informasi promosi kesehatan
antara metode e-healt dengan metode ceramah terhadap peningkatan
pengetahuan dan perubahan sikap tentang personal hygiene genetalia
eksterna.
b) Bagi Profesi Bidan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan informasi refrensi rujukan kepada
bidan tentang petrbedaan dalam memberikan informaasi yang dapat lebih
di mengerti oleh para remaja.
c) Bagi Keluarga Klien
Hasil penelitian ini akan memberikan pemahaman bagi para remaja
tentang pentingnya personal hygiene eksterna sehingga dapat terhindar
dari dampak yang kurang baik dari personal hygiene eksterna yang buruk
d) Bagi Instansi
Dapat memberikan informasi refrensi rujukan tentang metode yang efektif
untuk meningkatkan promosi kesehatan kepada remaja tentang
6