You are on page 1of 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Metode numerikadalah teknik penyelesaian permasalahan yang
diformulasikan secara matematis dengan cara operasi hitungan. Dalam
metode numerik ini dilakukan operasi hitungan dalam jumlah yang banyak
dan prosesnya berulang. Sehingga dalam prosesnya perlu bantuan
computer untuk menyesaian hitungan tersebut. Tanpa bantuan computer,
metode numeric tidak banyak memberikan manfaat.
Metode numerik merupakan alat yang sangat ampuh untuk
menyesalikan permasalahan dalam berbagai bidang. Metode numerik
mampuh menyesaikan suatu sistem persamaan yang besar, persamaan
yang tidak linier dan persamaan yang kompleks yang tidak mungkin
diselesaikan secara analitis. Metode numerik bisa digunakan dalam berbaai
bidang ilmu, seperti bidang teknik (teknik mesin, teknik sipil, teknik
elektro, teknik kimia dan sebagainya), kedokteran, sosial, ekonomi dan
bidang ilmu lainnya. Berbagai masalah yang ada dalam berbagai disiplin
ilmu dapat digambarkan dalam bentuk matematik dari berbagai fenomena
yang berpengaruh. Misalnya gerak air dan polutan di saluran, sungai dan
laut, aliran udara, perambatan panas. Biasanya fenomena yang
berpengaruh tersbut cukup banyak dan sangat kompleks, dan untuk
menyederhanakannya diperelukan suatu asumsi, sehingga beberapa bisa
diabaikan. Meskipun telah dilakukan penyederhanaan, namun erring
persamaan trsebut tidak bisa diselesaikan secara analisis. Untuk itu
diperlukan meteode numeric untuk menyelesaikannya.

B. Rumusan Masalah
1. Menjabarkan tentang apa itu sistem persamaan linear?
2. Menjabarkan tentang apa itu interpolasi?
3. Menjabarkan tentang apa itu analisa kurva?
4. Menajabarkan tentang apa itu integrasi numerik?
5. Menjabarkan tentang apa itu diferensiasi numerik?
6. Menjabarkan tentang apa itu diferensial biasa dan parsial?
C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui apa itu sistem persamaan linear
2. Untuk mengetahui apa itu interpolasi
3. Untuk mengetahui apa itu analisa kurva
4. Untuk mengetahui apa itu integrasi numerik
5. Untuk mengetahui apa itu diferensiasi numerik
6. Untuk mengetahui apa itu diferensial biasa dan parsial

D. Manfaat Makalah
Dalam makalah ini juga memiliki manfaat atau kegunaan sebagai berikut:
1. Secara Teoritis
a. Dapat menjadi referensi atau masukan bagi penulis untuk
menambah ilmu khususnya mata kuliah numerik dan
menambah kajian ilmu tentang khususnya mengenai
b. Diharapkan dapat bermanfaat bagi mahasiswa yang
mengambil mata kuliah numeric.
2. Secara Praktis
Diharapkan dapat memberikan informasi kepada
mahasiswa agar daoat mengetahui bahwa matematika merupakan
ilmu dasar yang menjadi tolak ukur bagi perkembangan ilmu
pengetahuan serta teknologi.
BAB II
SISTEM PERSAMAAN LINEAR

A. DASAR-DASAR MATRIK
1. Matrik Simetri : jika elemen baris nilainya sama dengan elemen
kolom.

[ ]
2 1 3
A= 1 3 2
3 2 6

2. Matrik Diagonal : jika semua elemen nilainya sama dengan nol


kecuali diagonal utama.

[ ]
1 0 0 0
0 3 0 0
A=
0 0 2 0
0 0 0 6

3. Marik Identitas : jika semua elemen nilainya sama dengan nol


kecuali diagonal utama bernilai satu.

[ ]
1 0 0 0
0 1 0 0
A=
0 0 1 0
0 0 0 1

4. Matrik Segi Tiga Atas : jika diatas diagonal utama, semua elemen
bernilai nol

[ ]
2 0 0
A= 1 3 0
3 2 6

5. Matrik Segitiga Bawah : jika dibawah diagonal utama, semua


elemen bernilai nol.

[ ]
2 1 3
A= 0 3 2
0 0 6

Persamaan linear biasanya berbentuk


a 11 X 1 +a12 X 2 +a13 X 3 +…+ a1 n X n=b 1
a 21 X 1 +a 22 X 2 +a23 X 3 +…+ a2 n X n=b 2
a 31 X 1 +a32 X 2 +a33 X 3 +…+ a3 n X n=b 3
a n1 X 1 +a n 2 X 2 + an 3 X 3+ …+a nn X n =bn

Persamaan diatas bisa ditulis dalam bentuk matriks sebagai berikut:

[ ]{ } { }
a11 a12 a13 . a1 n x1 b1
a21 a22 a23 . a2 n x2 b2
a31 a32 a33 . a3 n x3 = b3
. . . . . . .
an 1 an 2 a n3 . ann xn bn

Atau dalam bentuk yang lebih kompak :


[A]{X} = {B}

B. METODE ELIMINASI GAUSS


Dalam metode Eliminasi Gauss, persamaan [A]{X}={B} dicari
penyelesaiannya.
Konsepnya :
“Bagaimana mengubah matrik [A] menjadi matrik segitiga bawah”

[ ]{ } { }
a11 a12 a13 . a1 n x1 b1
a21 a22 a23 . a2 n x2 b2
a31 a32 a33 . a3 n x3 = b3
. . . . . . .
an 1 an 2 a n3 . ann xn bn

Dirubah bentuknya menjadi:

[ ]{ } { }
a11 a 12 a13 . a1 n x1 b1
0 a 22 a23 . a2 n x2 b2
0 0 a33 . a3 n x3 = b3
. . . . . . .
0 0 0 . a nn xn bn

Penyelesaian selanjutnya dengan melakukan back solving, mulai


dari baris paling bawah dilanjutkan dengan baris diatasnya.
xn = bn / ann dilanjutkan ke bagian atasnya, sampai ketemu
niai x1.
Contoh:
Tentukan penyelesaian persamaan dibawah ini:
x1 + 2x2 + x3 =3
3x1 + 4x2 =3
2x1 + 10x2 + 4x3 =3

Jawab :
Persamaan diatas diubah ke dalam bentuk matrik:
Persamaan diatas diubah kedalam bentuk matrik.

[ ]{ } { }
1 2 1 x1 3
1 4 0 x2 = 3
2 10 4 x 3 10

Langkah 1 : Buat nilai 3 pada baris dua menjadi nilai 0


Dengan operasi baris 2 – 3 baris 1 atau b 2-3b1, hanya
berlaku untuk semua elemen baris 2 sehingga
persamaan (belum selesai) menjadi:

[ ]{ } { }
1 2 1 x1 3
0 −2 −3 x 2 = −6
2 10 4 x3 10
Langkah 2 : Buat nilai 2 pada baris tiga menjadi 0
Dengan operasi b3-2b1, berlaku untuk semua baris 3,
sehingga persamaan (belum selesai) menjadi:

[ ]{ } { }
1 2 1 x1 3
0 −2 −3 x 2 −6 =
0 6 2 x3 4

Langkah 3 : Buat nilai 6 pada tiga baris menjadi 0

Dengan opersi b3-3b1, berlaku untuk semua baris 3,


sehingga persamaan (belum selesai) menjadi:

[ ]{ } { }
1 2 1 x1 3
0 −2 −3 x 2 = −6
0 6 −7 x 3 −1 4

You might also like