You are on page 1of 2

3.7.

1 Uji Asumsi Klasik


Uji persyaratan analisis banyak dipakai dalam ranah analisis data kuantitatif. Dalam makalah

ini, kita akan berbicara tentang persyaratan uji analitik untuk regresi berganda, sering dikenal

sebagai uji asumsi klasik. Analisis kebutuhan uji regresi berganda terlihat seperti ini:

3.7.3.1 Uji Normalitas


Dalam analisis regresi, uji normalitas dipakai untuk melihat apakah variabel residual atau

confounding mengikuti distribusi normal. Pemeriksaan grafik histogram mengungkapkan apakah

residu mengikuti distribusi yang mendekati distribusi normal atau tidak, karena membandingkan

dua pengamatan (Sugiyono, 2017)

Saat memetakan data residual, bisa dibandingkan dengan garis lurus yang dibentuk oleh

distribusi normal. Baik histogram maupun plot normal menampilkan distribusi miring ke kiri

yang tidak normal. Sementara itu, pada grafik plot standar, titik-titik menyebar ke sekeliling dan

menjauhi garis diagonal. Uji Kolmogorov-Smirnov (K-S) termasuk alternatif uji normalitas

nonparametrik yang bisa dipakai untuk menentukan apakah residual mengikuti distribusi normal

(Ghozali, 2018).

3.7.3.2 Uji Multikolineritas


Menurut Ghozali (2018) “tujuan uji multikolonieritas yakni untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).” Variable independen pada

model regresi yang andal harus independen satu sama lain. Nilai toleransi dan variance inflation

factor (VIF) berbanding terbalik, menunjukkan multikolinearitas. Toleransi yakni metrik untuk

menilai berapa banyak variasi dalam satu set variabel independen bisa dipertanggungjawabkan

oleh satu set variable independen lain, yakni nilai tolerance < nilai VIF tinggi (karena VIF =
1/Tolerance). Bagi nilai cutoff yang pada umum dipakai dalam memperlihatkan adanya

multikolonieritas yakni nilai tolerance ≤ 0.10 ataupun nilai VIF ≥ 10.

3.7.3.3 Uji Heteroskedastisitas Ghozali

(2018) menjelaskan bahwasanya “Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual atau dari pengamatan ke pengamatan yang

lain.” Tak adanya heteroskedastisitas ataupun adanya homoskedastisitas yakni kualitas yang

diinginkan dalam model regresi. Adanya variasi residual dari satu pengamatan ke pengamatan

lainnya menunjukkan adanya homoskedastisitas. Agar data dianggap homoskedastisitas, tidak

boleh ada heteroskedastisitas dan nilai abs res harus lebih besar dari 0,05 agar signifikan secara

statistik.

You might also like