Professional Documents
Culture Documents
Uji Asumsi Klasik
Uji Asumsi Klasik
ini, kita akan berbicara tentang persyaratan uji analitik untuk regresi berganda, sering dikenal
sebagai uji asumsi klasik. Analisis kebutuhan uji regresi berganda terlihat seperti ini:
residu mengikuti distribusi yang mendekati distribusi normal atau tidak, karena membandingkan
Saat memetakan data residual, bisa dibandingkan dengan garis lurus yang dibentuk oleh
distribusi normal. Baik histogram maupun plot normal menampilkan distribusi miring ke kiri
yang tidak normal. Sementara itu, pada grafik plot standar, titik-titik menyebar ke sekeliling dan
menjauhi garis diagonal. Uji Kolmogorov-Smirnov (K-S) termasuk alternatif uji normalitas
nonparametrik yang bisa dipakai untuk menentukan apakah residual mengikuti distribusi normal
(Ghozali, 2018).
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).” Variable independen pada
model regresi yang andal harus independen satu sama lain. Nilai toleransi dan variance inflation
factor (VIF) berbanding terbalik, menunjukkan multikolinearitas. Toleransi yakni metrik untuk
menilai berapa banyak variasi dalam satu set variabel independen bisa dipertanggungjawabkan
oleh satu set variable independen lain, yakni nilai tolerance < nilai VIF tinggi (karena VIF =
1/Tolerance). Bagi nilai cutoff yang pada umum dipakai dalam memperlihatkan adanya
(2018) menjelaskan bahwasanya “Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual atau dari pengamatan ke pengamatan yang
lain.” Tak adanya heteroskedastisitas ataupun adanya homoskedastisitas yakni kualitas yang
diinginkan dalam model regresi. Adanya variasi residual dari satu pengamatan ke pengamatan
boleh ada heteroskedastisitas dan nilai abs res harus lebih besar dari 0,05 agar signifikan secara
statistik.