You are on page 1of 27

LAPORAN PROGRAM MANAGEMEENT TRAINEE

KUARTAL III
PT. PELITA AGUNG AGRINDUSTRI – KID

ADMINISTRASI TIMBANGAN
LAPORAN BULANAN VIII

OLEH:
JOSHUA WARUWU

PERMATA GROUP
PT.PELITA AGUNG AGRINDUSTRI
KAWASAN INDUSTRI DUMAI (KID)
2023

i
LEMBAR PENGESAHAN
PROGRAM MANAGEMENT TRAINEE
ADMINISTRASI TIMBANGAN

OLEH:
JOSHUA WARUWU

DISETUJUI MANAGEMENT TRAINEE


PT. PELITA AGUNG AGRINDUSTRI (PAA)
KAWASAN INDUSTRI DUMAI (KID)

Disetujui Oleh,

Marhot Hasibuan
KTU Project

i
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan maksimal.
Laporan ini dibuat langsung berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan di
PT. Pelita Agung Agrindustri Kawasan Industri Dumai (KID), Pelintung. Pada
kesempatan Ini, penulis mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada seluruh
staff dan karyawan PT. Pelita Agung Agrindustri yang telah banyak membantu
penulis selama menjalankan program Management Trainee dan dalam proses
penyelesaian laporan ini, yaitu kepada.

1. Bapak Pimpinan Perusahaan Permata Hijau Group yang telah memberika


kesempatan kepada penulis untuk dapat mengikuti program Management
Trainee di PT.Pelita Agung Agrindustri Kawasan Industri Dumai (PAA-
KID), Pelintung
2. Bapak Sarjali selaku Pimpinan Unit Pabrik PT.Pelita Agung Agrindustri
(PAA) Kawasan Industri Dumai (KID) yang telah memberikan
kesempatan dan fasilitas kepada penulis untuk mengikuti dan
melaksanakan Program Management Trainee (PMT) di PT. Pelita Agung
Agrindustri (PAA) Kawasan Industri Dumai (KID), Pelintung
3. Bapak Eddy Situmeang Selaku Pimpinan Unit Project PT. Pelita Agung
Agrindustri Kawasan Industri Dumai (PT.PAA-KID) yang telah
memberikan kesempatan dan fasilitas kepada penulis untuk mengikuti dan
meaksanakan Program Management Trainee (PMT) di PT. Pelita Agung
Agrindustri Kawasan Industri Dumai (PT.PAA-KID)
4. Bapak Andi Widiarto Tobing selaku Manager Unit di PT.Pelita Agung
Agrindustri (PAA) Kawasan industry Dumai (KID) yang telah
memberikan kesempatan dan fasilitas untuk mengikuti dan melaksanakan
Program Management Trainee (PMT) dengan baik

ii
5. Bapak Marhot Pinayungan Hasibuan Selaku KTU Project Oleochemical di
Unit PT. Pelita Agung Agrindustri (PAA) Kawasan Industri Dumai (KID)
yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas untuk mengikuti dan
melaksanakan Program Management Trainee (PMT) dengan baik
6. Ibu Mira selaku KTU General PalmOil di Unit PT. Pelita Agung
Agrindustri (PAA) Kawasan Industri Dumai (KID), yang telah
memberikan kesempatan dan fasilitas kepada penulis untuk mengikuti dan
melaksanakan Program Management Trainee (PMT) dngan baik.
7. Ibu Herty Kus Thailan Simamora dan Bapak Lino F. Sibarani selaku HRD
di Unit PT. Pelita Agung Agrindustri (PAA) Kawasan Industri Dumai
(KID) yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas kepada penulis
untuk dapat mengikuti dan melaksanakan Program Management Trainee
(PMT) denan baik
8. Seluruh Staff dan Karyawan PT. Pelita Agung Agrindustri

Penulis menyadari laporan ini masih memerlukan saran dan kritik yang
membangun dalam penyempurnaannya. Semoga laporan ini dapat bermanfaat
bagi setiap pembacanya dan perkembangan Ilmu Pengetahuan kedepannya.

Pelintung, 07 Juli 2023


Penulis

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................................2
KATA PENGANTAR...................................................................................................3
DAFTAR ISI.................................................................................................................5
BAB I.............................................................................................................................7
PENDAHULUAN.........................................................................................................7
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................7
1.2 Rumus Masalah....................................................................................................8
1.3 Tujuan..................................................................................................................8
BAB II...........................................................................................................................9
PEMBAHASAN........................................................................................................9
2.1 Tinjauan Umum Tentang Timbangan..................................................................9
2.1.1 Pengertian Timbangan...................................................................................9
2.1.2 Jenis-Jenis Timbangan..................................................................................9
2.1.3 Standarisasi Timbangan di Indonesia..........................................................12
2.2 Standar Operasional Prosedur (SOP ) & Instruksi Kerja di PT. Pelita Agung
Agrindustri Kawasan Industri Dumai (PT. PAA – KID).........................................12
2.2.1 Manfaat Instruksi Kerja...............................................................................13
2.3 Bagaimana Tata Cara Penimbangan pada Jembatan Timbang untuk Penerimaan
di PT. Pelita Agung Agrindustri Kawasan Industri Dumai (PT. PAA – KID)........19
2.4 Bagaimana Tata Cara Penimbangan pada Jembatan Timbang untuk Pengiriman
di PT. Pelita Agung Agrindustri Kawasan Industri Dumai (PT. PAA – KID)........22
Berikut tata cara penimbangan pada jembatan timbang untuk pengiriman di PT.
Pelita Agung Agrindustri Kawasan Industri Dumai (PT. PAA – KID) adalah
sebagai berikut :.......................................................................................................22
BAB III........................................................................................................................24
METODE PELAKSANAAN......................................................................................24
3.1 Waktu Pelaksanaan.......................................................................................24
3.2 Tempat Pelaksanaan......................................................................................24

iv
3.3 Metode Pelaksanaan......................................................................................24
BAB IV........................................................................................................................25
PENUTUP...................................................................................................................25
4.1 Kesimpulan...................................................................................................25

v
vi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Alemina Henuk-Kacaribu dalam buku Pengantar Ilmu Administrasi


(2020), secara etimologis, administrasi berasal dari bahasa Yunani, yakni
administrare, berarti melayani atau membantu. Administrasi adalah seluruh kegiatan,
mulai dari pengaturan hingga pengurusan segala halnya, yang dilakukan untuk
mencapai tujuan bersama. Administrasi tidak bisa dilakukan oleh satu orang saja,
karena membutuhkan kerja sama antar dua orang atau lebih. Secara lebih spesifiknya,
administrasi bisa dipahami dalam artian sempit dan luas:

Pengertian administrasi dalam arti sempit Mengutip dari buku Administrasi


Perkantoran untuk Manajer & Staf (2009) karya Hendi Haryadi, administrasi
merupakan kegiatan penyusunan dan pencatatan data serta informasi secara
sistematis, untuk menyediakan keterangan dan memudahkannya untuk mendapat
informasi itu kembali.

Pengertian administrasi dalam arti luas Dalam pengertian luas, administrasi


diartikan sebagai aktivitas kerja sama oleh sekelompok orang yang didasarkan pada
pembagian kerja, sesuai yang telah ditentukan dalam struktur, dilakukan untuk
mencapai tujuan bersama secara efektif dan efisien.

Administrasi dalam artian sempit bisa dikatakan juga sebagai tata usaha.
Sedangkan dalam pengertian luas, administrasi mempunyai sejumlah unsur penting,
yakni sekelompok orang, kerja sama, pembagian tugas, terstruktur, kegiatan yang
runtut untuk mencapai tujuan, serta pemanfaatan berbagai sumber.

1
Timbangan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ialah alat untuk
menimbang (spt neraca, kati).1 Timbangan dalam bahasa Inggris disebut scale yakni
alat yang digunakan dalam melakukan pengukuran massa atau berat suatu benda.

Menimbang merupakan bagian dari perniagaan yang sering dilakukan oleh


para pedagang. Oleh karenanya, timbangan mempunyai peran yang sangat penting
dalam lalu lintas berbisnis. Timbangan dijadikan tolak ukur untuk mewujudkan
keadilan dan membangun kepercayaan konsumen terhadap suatu bisnis.

1.2 Rumus Masalah


1. apa itu defenisi timbangan
2. apa itu Standar Operasional Prosedur (SOP ) & Instruksi Kerja Timbangan di
PT. Pelita Agung Agrindustri Kawasan Industri Dumai (PT. PAA – KID)
3. Bagaimana Tata Cara Penimbangan pada Jembatan Timbang untuk
Penerimaan di PT. Pelita Agung Agrindustri Kawasan Industri Dumai (PT.
PAA – KID)
4. Bagaimana Tata Cara Penimbangan pada Jembatan Timbang untuk
Pengiriman di PT. Pelita agung Agrindustri Kawasan Industri Dumai (PT.
PAA – KID).

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu defenisi dari Timbangan
2. Untuk mengetahui Standar Operasional Prosedur (SOP) & Instruksi Kerja di
PT. Pelita Agung Agrindustri Kawasan Industri Dumai (PT. PAA – KID)
3. Untuk mengetahui tata cara penimbangan pada jembatan timbang untuk
penerimaan di PT. Pelita Agung Agrindustri Kawasan Industri Dumai (PT.
PAA – KID)
4. Untuk mengetahui tata cara penimbangan pada jembatan timbang untuk
Pengiriman di PT. Pelita Agung Agrindustri Kawasan Industri Dumai (PT.
PAA – KID)

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Tinjauan Umum Tentang Timbangan


2.1.1 Pengertian Timbangan
Timbangan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ialah alat untuk
menimbang (spt neraca, kati).1 Timbangan dalam bahasa Inggris disebut scale yakni
alat yang digunakan dalam melakukan pengukuran massa atau berat suatu benda.

Menimbang merupakan bagian dari perniagaan yang sering dilakukan oleh


para pedagang. Oleh karenanya, timbangan mempunyai peran yang sangat penting
dalam lalu lintas berbisnis. Timbangan dijadikan tolak ukur untuk mewujudkan
keadilan dan membangun kepercayaan konsumen terhadap suatu bisnis.

2.1.2 Jenis-Jenis Timbangan


Untuk lebih memahami, jenis-jenis timbangan dapat dikelompokkan menjadi
beberapa sisi. Jika ditinjau berdasarkan prinsip kerjanya jenis timbangan dibagi
menjadi 3, yaitu:
 Timbangan manual (pegas)
Timbangan manual yaitu jenis timbangan yang bekerja secara mekanis
dengan sistem pegas. Timbangan pegas sering digunakan oleh para
pedagang di pasar tradisional untuk mengukur beban seperti ayam,
sayur-sayuran dan ikan. karena timbangan seperti ini sekala
pengukurannya tidaklah besar dan sederhana dalam penggunaanya.
 Timbangan digital
Timbangan digital yaitu alat untuk mengukur berat suatu benda atau zat
dari ukuran besar hingga kecil. Hasil pengukuran akan lebih konsisten,
tepat dan akurat dari pada timbangan jenis lainnya. Namun jenis
timbangan ini bekerja secara elektronik dengan menggunakan tenaga
listrik. Umumnya timbangan ini menggunakan indikator berupa angka

3
digital pada layar bacaan timbangan. Telah banyak jenis timbangan
digital yang beredar di pasar, seperti timbangan digital pos, timbangan
makanan, timbangan bayi dan lain-lain.
 Timbangan hybrid
Timbangan hybrid yaitu timbangan yang cara kerjanya menggunakan
perpaduan antara timbangan manual dan digital. Timbangan hybrid ini
biasanya digunakan untuk lokasi penimbangan yang tidak ada aliran
listrik. Timbangan hybrid 16 menggunakan display digital tetapi bagian
paltrom menggunakan plat mekanik.

Sedangkan berdasarkan fungsi atau penggunaannya, jenis-jenis timbangan


dapat dikelompokkan sebagai berikut:
 Timbangan badan
Timbangan badan yaitu timbangan yang khusus digunakan untuk
mengukur berat badan seseorang. Bukan tidak bisa digunakan untuk
menimbang benda, namun timbangan ini sudah didesain dan dikonsep
sedemikian rupa sehingga hanya dipergunakan untuk mengukur berat
badan.
 Timbangan emas
Timbangan emas yaitu jenis timbangan yang digunakan untuk
mengukur massa logam emas. Timbangan jenis ini memiliki akurasi
yang cukup tinggi untuk digunakan dalam mengukur logam mulia.
 Timbangan buah
Timbangan buah merupakan timbangan yang dirancang dan dibuat
untuk mengukur masa buah. Umumnya timbangan ini digunakan di
toko buah dengan disertai fitur konversi harga, sehingga lebih mudah
untuk digunakan.
 Timbangan Hewan
Timbangan hewan merupakan timbangan yang digunakan untuk
menimbang hewan. Umumnya timbangan ini digunakan untuk

4
menimbang hewan-hewan hidup yang akan diperjual belikan, seperti
kambing, sapi, kerbau dan lain sebagainya.
 Timbangan Counting
Timbangan counting atau timbangan hitung merupakan jenis timbangan
digital yang biasa digunakan untuk menimbang beberapa barang yang
lebih dari satu seperti paku, baut dan lain sebagainya.

Berdasarkan cara penggunaannya, timbangan dikelompokkan sebagai berikut:


 Timbangan injak
Timbangan injak yaitu timbangan penggunaannya dengan cara diinjak.
Seperti timbangan badan, yang digunakan dengan cara diinjak guna
membandingkan beban berat tubuh seseorang.
 Timbangan gantung
Timbangan gantung yaitu timbangan yang diletakkan dengan gantung
dan bekerja dengan prinsip tuas. Timbangan ini sering digunakan untuk
menimbang karung beras dan lain sebagainya.
 Timbangan lantai
Timbangan lantai atau yang disebut dengan timbangan datar yaitu
timbangan yang diletakkan dipermukaan lantai. Timbangan jenis ini
biasanya digunakan untuk menimbang benda-benda dengan memiliki
masa yang berat dan volume yang besar.
 Timbangan Meja
Timbangan meja adalah timbangan yang cara penggunaannya
diletakkan di atas meja. Biasanya jenis timbangan ini sering ditemukan
di pasar-paar untuk menimbang barang-barang yang dijual seperti cabai,
gula dan lain sebagainya.
 Timbangan duduk
Timbangan duduk adalah timbangan dimana benda yang ditimbang
dengan keadaan duduk. Umumnya timbangan ini bisa kita temui di toko

5
roti, untuk menimbang bahan-bahan seperti gula, tepung dan lain
sebagainya.

2.1.3 Standarisasi Timbangan di Indonesia

Standarisasi atau yang biasa disebut kalibrasi adalah proses merumuskan,


menetapkan, menerapkan dan merevisi standart, yang dilaksanakan secara tertib
melalui kerja sama dengan semua pihak yang berkepentingan. Standarisasi Nasional
Indonesia (SNI) adalah standart yang ditetapkan oleh Badan Standarisasi Nasional
(BSN) dan berlaku secara Nasional. Tujuan standarisasi secara umum adalah untuk
mengidentifikasi parameter optimum bagi kinerja suatu proses.
Kalibrasi sangat diperlukan untuk perangkat baru, suatu perangkat seriap
waktu penggunaan tertentu, kerika suatu perangkat mengalami tumbukan atau getaran
yang berpotensi mengubah ketentuannya.

2.2 Standar Operasional Prosedur (SOP ) & Instruksi Kerja di PT. Pelita Agung
Agrindustri Kawasan Industri Dumai (PT. PAA – KID)

Instruksi kerja adalah pedoman yang telah dibakukan di dalam suatu


perusahaan dan digunakan oleh para pelaksana dalam melaksanakan suatu pekerjaan
secara benar. Instruksi kerja atau juga biasa disebut dengan work instruction (WI) ini
menguraikan kegiatan operasioanal dari salah satu prosedur yang bersifat teknis.
Dengan kata lain IK (Instruksi kerja) adalah suatu petunjuk yang rinci tentang
bagaimana suatu proses atau prosedur dilaksanakan. Dengan demikian tujuan
instruksi kerja ini adalah pelengkap prosedur serta dapat membantu proses
pengendalian.

Instruksi kerja adalah dokumen tertulis yang memberikan langkah-langkah


yang jelas dan tepat untuk melaksanakan suatu perintah. Instruksi kerja menjelaskan
cara yang benar untuk melakukan tugas atau aktivitas tertentu. Setiap tugas adalah

6
bagian dari proses yang lebih besar, sehingga langkahnya harus diikuti sesuai dengan
tugas itu sendiri, jika tidak maka akan memengaruhi aspek bisnis lainnya. Dengan
adanya instruksi kerja, pemberi kerja dapat memastikan cara terbaik untuk melakukan
tugas tertentu yang dikomunikasikan, dipahami, dan diterapkan dengan jelas untuk
karyawan.

2.2.1 Manfaat Instruksi Kerja


Instruksi kerja memungkinkan perusahaan untuk terus menyempurnakan dan
merampingkan proses kerja di dalamnya. Berikut ini adalah manfaat dari adanya
instruksi kerja pada sebuah perusahaan:
1. Membangun pengetahuan dasar
Ketika Anda memiliki templat instruksi kerja, akan lebih mudah bagi
Anda untuk membangun pengetahuan dasar perusahaan Anda. Dengan
begitu, karyawan akan memiliki pengetahuan tentang cara kerja
perusahaan.
2. Meningkatkan onboarding
Instruksi kerja juga akan membantu Anda melatih karyawan baru dengan
lebih baik. Dengan begini, mereka akan mudah dalam memahami
mengapa tugas tertentu dilakukan dan bagaimana mereka dapat
melakukan hal yang sama dengan karyawan lain.
3. Mengurangi risiko kesalahan
Ketika sebuah perusahaan tidak memiliki instruksi kerja, maka Anda akan
melihat karyawan sering melakukan kesalahan. Untuk mengantisipasinya,
perusahaan memiliki satu instruksi kerja. Jadi, semua karyawan
mengetahui secara persis apa yang harus dilakukan di setiap titik
pelaksanaan tugas.
4. Menghemat waktu kerja
Adanya instruksi kerja akan membantu karyawan lebih produktif dan
efisien dalam tugas sehari-hari mereka. Jika ingin menghemat lebih

7
banyak waktu untuk bisnis dalam jangka panjang, maka Anda
memerlukan instruksi kerja.

5. Memfasilitasi perbaikan berkelanjutan


Instruksi kerja mampu memfasilitasi perbaikan dari proses sistem,
sehingga karyawan dapat melakukan pekerjaan mereka dengan lebih baik
dari waktu ke waktu.
6. Membantu problem solving
Dengan memberikan referensi untuk skenario yang benar dan ideal,
instruksi kerja membantu pemecahan masalah karyawan. Instruksi kerja
juga berfungsi sebagai panduan karyawan melakukan tindakan korektif.

Berikut adalah Tugas Pokok dan Tanggung Jawab di bagian Administrasi


Timbangan di PT. Pelita Agung Agrindustri Kawasan Industri Dumai (PT. PAA –
KID) adalah sebagai berikut :
- Melaksanakan Kegiatan Penimbangan semua Product yang diterima di PT.
Pelita Agung Agrindustri
- Memeriksa semua Surat Pengantar Product dari Unit / Supplier.
- Membuat Rekap Penerimaan Sewa Lintas Timbang di Timbangan.
- Mengawasi Setiap Penimbangan.
- Melaksanakan aturan terkait penerapan sistem manajemen terintegrasi
(ISO 9001, ISO 14001, dan SMK3).
- Mengawasi pengendalian terkait dengan aspek dampak lingkungan serta
potensi bahaya dan resiko yang ada di tempat kerja.

Berikut Hubungan Kerja bagian Administrasi Timbangan di PT. Pelita Agung


Agrindustri Kawasan Industri Dumai (PT. PAA – KID):
- Internal

8
1. Bagian IT dalam hal Program Timbangan PERMATA
System.
2. Bagian Trading, Logistik dan krani produksi dalam hal
DO/kontrak dan masalah kesusutan.

Berikut Instruksi Kerja Operasional Jembatan Timbang NO. PAA – KID – IK


TU – 01 di PT. Pelita Agung Agrindustri Kawasan Industri Dumai (PT. PAA – KID)
adalah sebagai berikut:

I. TUJUAN
1.1 Sebagai panduan dalam pengoperasian jembatan timbang.

II. RUANG LINGKUP


2.1 PT Pelita Agung Agrindustri Kawasan Industri Dumai

III. REFERENSI
3.1 ISO 9001
3.2 ISO 14001
3.3 GMP+ B2
3.4 GMP+ B3
3.5 RSPO SCCS Versi 1 Februari 2020
3.6 PP No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan SMK3
3.7 Manual Sistem Manajemen Terintegrasi PT Pelita Agung Agrindustri (PAA-
KID-MI-TM-01)

IV. MESIN & PERALATAN


4.1 Weight-bridge
4.2 Komputer PC
4.3 Printer
4.4 Mesin finger print

9
V. INSTRUKSI KERJA
5.1 Persiapan
5.1.1 Operator harus menggunakan peralatan keselamatan (alat perlindung
diri) yang sesuai dengan potensi bahaya yang ada dalam dokumen identifikasi
bahaya, penilaian dan pengendalian resiko yaitu : Penggunaan Safety Shoes,
Safety helmet, Sarung Tangan, masker dan Pelindung Mata.
5.2 Penimbangan Pada Jembatan Timbang Untuk Penerimaan
5.2.1 Supir menyerahkan SP (Surat Pengantar) kepada petugas security
timbangan untuk diberikan kepada Kr. Timbangan yang bertugas dimana
posisi supir telah turun dari kendaraan. Security memastikan tidak ada
orang/barang yang mempengaruhi kelayakan proses penimbangan.
5.2.2 Kr. Timbangan mengecek SP (Surat Pengantar) produk yang
diserahkan oleh petugas security, yang meliputi:
5.2.2.1 No. Polisi Kendaraan
5.2.2.2 Asal Produk
5.2.2.3 Bruto Asal Produk / Muatan
5.2.2.4 Nama Supir
5.2.2.5 Foto copy SIM dan STNK
5.2.3 Setelah SP (Surat Pengantar) Produk dicek dan telah benar, maka Kr.
Timbang melakukan penginputan data ke komputer sesuai langkah-langkah
dalam PHG Weighing System Manual (terlampir).
5.2.4 Kr. Timbang memastikan data yang diinput telah benar, Kr.
Timbangan menekan tombol ”save”, selanjutnya pada layar komputer akan
muncul tampilan konfirmasi data kuantiti. Kr. Timbang harus memastikan
dulu apakah tonase pada layar komputer sudah sama dengan yang tertera pada
layar Indikator Timbangan. Jika data telah benar, Kr. Timbang mengklik
”Yes” untuk menyimpan data pada server.

10
5.2.5 Kr. Timbang menyerahkan SP (Surat Pengantar) kepada petugas
security timbangan untuk diserahkan ke supir. Selanjutnya supir diarahkan
menuju loading shet / pembongkaran.
5.2.6 Setelah produk selesai di bongkar, supir kembali membawa
kendaraannya untuk ditimbang keluar. Supir menyerahkan kembali SP (Surat
Pengantar) produk kepada petugas security timbangan. Security menyerahkan
SP kepada Kr. Timbangan. Security memastikan tidak ada orang/barang yang
mempengaruhi kelayakan proses penimbangan.
5.2.7 Kr. Timbang memastikan (Surat Pengantar) sudah sesuai dengan data
mobil yang tersimpan pada PHG System. Kemudian menginput hasil analisa
dan storage sesuai yang tertera pada Surat Pengantar.
5.2.8 Dalam proses penimbangan selanjutnya Kr. Timbang hanya perlu
memanggil/meng-klik tombol ”weight out” (indikator penimbangan harus nol,
proses penimbangan selanjutnya mengacu pada langkah-langkah dalam PHG
Weighing System Manual (terlampir).
5.2.9 Pastikan data yang diinput telah benar, Kr. Timbangan menekan
tombol ”save”, selanjutnya pada layar komputer akan muncul tampilan
konfirmasi data kuantiti. Kr. Timbang harus memastikan dulu apakah tonase
pada layar komputer sudah sama dengan yang tertera pada layar indikator.
Jika data memang telah benar, Kr. Timbang mengklik ”Yes” untuk
menyimpan data pada server.
5.2.10 Print Out Weighing Slip sesuai langkah-langkah dalam PHG
Weighing System Manual (terlampir).
5.2.11 Kr. Timbangan menandatangani hasil print-out Weighing Slip dengan
mem-bubuhkan stempel Perusahaan. Kr. Timbangan membubuhkan tanda-
tangan pada hasil print-out.
5.2.12 Print out timbangan dan surat pengantar diserahkan kepada petugas
security timbangan untuk ditanda tangankan ke supir. Selanjutnya supir
membawa surat pengantar dan truck menujuk ke Pos Satpam. Kr. Timbang
wajib memastikan informasi yang tercetak di Surat Timbangan telah sesuai

11
dengan informasi yang terdapat pada Surat Ijin Muat sebelum menyerahkan
hasil print-out kepada supir.

5.3 Penimbangan Pada Jembatan Timbang Untuk Pengiriman


5.3.1 Supir melakukan penimbangan awal setelah mendapat surat izin muat
dari pos security I. Supir menyerahkan surat izin muat kepada petugas
security timbangan untuk diserahkan kepada Kr. Timbang. Security
memastikan tidak ada orang/barang yang mempengaruhi kelayakan proses
timbang masuk.
5.3.2 Sebelum proses penginputan data, Kr. Timbangan memastikan apakah
surat izin muat sudah benar dan lengkap, jika sudah maka dilakukan proses
penimbangan sesuai langkah-langkah dalam PHG Weighing System Manual
(terlampir).
5.3.3 Pastikan data yang diinput telah benar, Kr. Timbangan menekan
tombol ”save”, selanjutnya pada layar komputer akan muncul tampilan
konfirmasi data kuantiti. Kr. Timbang harus memastikan dulu apakah tonase
pada layar komputer sudah sama dengan yang tertera pada layar indikator.
Jika data memang telah benar, Kr. Timbang mengklik ”Yes” untuk
menyimpan data pada server.
5.3.4 Setelah selesai ditimbang awal maka truck dapat melakukan
pengisian / Pemuatan Pruduk.
5.3.5 Setelah melakukan pemuatan, supir kembali membawa kendaraannya
untuk ditimbang keluar dimana supir menyerahkan kembali Surat Ijin muat-
nya kepada petugas security. Security menyerahkan surat izin muat ke Kr.
Timbangan. Security harus memastikan tidak ada orang/barang yang
mempengaruhi kelayakan proses penimbangan..
5.3.6 Truck ditimbang kembali dengan menginput data sesuai langkah-
langkah dalam PHG Weighing System Manual (terlampir).

12
5.3.7 Kr. Timbang kembali memastikan apakah jumlah tonase pada layar
komputer telah sama dengan yang ada pada layar indikator, Jika data telah
benar, Kr. Timbang mengklik ”Yes” untuk menyimpan data pada server.
5.3.8 Print Out Weighing Slip sesuai langkah-langkah dalam PHG
Weighing System Manual (terlampir).
5.3.9 Kr. Timbangan menandatangani hasil print-out Weighing Slip dengan
mem-bubuhkan stempel Perusahaan. Kr. Timbangan membubuhkan tanda-
tangan pada hasil print-out
5.3.10 Print out timbangan dan surat izin muat diserahkan kepada petugas
security timbangan untuk ditanda tangankan ke supir. Selanjutnya supir
membawa surat pengantar dan truck menujuk ke Pos Satpam. Kr. Timbang
wajib memastikan informasi yang tercetak di Surat Timbangan telah sesuai
dengan informasi yang terdapat pada Surat Ijin Muat sebelum menyerahkan
hasil print-out kepada supir.

5.4 Pengelolaan Lingkungan


5.4.1 Karyawan harus melaksanakan pengelolaan lingkungan ditempat kerja
masing – masing terkait aspek dan dampak lingkungan yang timbul dari
kegiatan di Operasional Jembatan Timbang seperti Pemakaian Listrik,
Pemakaian Kertas, Pemakaian Tinta, Buangan Tinta Bekas, Buangan Kertas
Bekas, bungkus makanan dan Emisi Gas Truk.

VI. LAMPIRAN
6.1 PHG Weighing System Manual
6.2 Contoh SPB
6.3 Weighing Slip
6.4 Surat Izin Muat

13
2.3 Bagaimana Tata Cara Penimbangan pada Jembatan Timbang untuk
Penerimaan di PT. Pelita Agung Agrindustri Kawasan Industri Dumai (PT.
PAA – KID)

Timbangan truk atau jembatan timbang adalah timbangan industri yang mampu menimbang
truk dalam semua ukuran. Penggunaan timbangan truk yang paling umum adalah untuk
menentukan bobot produk curah yang dibeli dan dijual dalam jumlah seukuran muatan truk.
Dalam kasus tersebut, informasi dari timbangan adalah bagian terpenting dari transaksi
bisnis. Fungsi timbangan jauh lebih mirip sebagai mesin kasir. Pihak yang berwenang
menggunakan jembatan timbang untuk memeriksa kepatuhan truk terhadap batas bobot
kendaraan yang sah di jalan biasa dan Rantai Tanggung Jawab. Jembatan timbang juga
digunakan untuk memantau volume masuk dan keluar di fasilitas, misalnya pusat daur ulang
dan pengolahan limbah padat, lokasi konstruksi, dan banyak lagi.

Berijut tata cara penimbangan pada Jembatan Timbang untuk Penerimaan di PT.
Pelita Agung Agrindustri Kawasan Industri Dumai (PT. PAA – KID) adalah sebagai berikut ini :
1. Supir menyerahkan SP (Surat Pengantar) kepada petugas security
timbangan untuk diberikan kepada Kr. Timbangan yang bertugas
dimana posisi supir telah turun dari kendaraan. Security
memastikan tidak ada orang/barang yang mempengaruhi
kelayakan proses penimbangan.
2. Kr. Timbangan mengecek SP (Surat Pengantar) produk yang
diserahkan oleh petugas security, yang meliputi:
- No. Polisi Kendaraan
- Asal Produk
- Bruto Asal Produk / Muatan
- Nama Supir
- Foto copy SIM dan STNK

14
3. Setelah SP (Surat Pengantar) Produk dicek dan telah benar,
maka Kr. Timbang melakukan penginputan data ke komputer
sesuai langkah-langkah dalam PHG Weighing System Manual
(terlampir).
4. Kr. Timbang memastikan data yang diinput telah benar, Kr.
Timbangan menekan tombol ”save”, selanjutnya pada layar
komputer akan muncul tampilan konfirmasi data kuantiti. Kr.
Timbang harus memastikan dulu apakah tonase pada layar
komputer sudah sama dengan yang tertera pada layar Indikator
Timbangan. Jika data telah benar, Kr. Timbang mengklik
”Yes” untuk menyimpan data pada server.
5. Kr. Timbang menyerahkan SP (Surat Pengantar) kepada
petugas security timbangan untuk diserahkan ke supir.
Selanjutnya supir diarahkan menuju loading shet /
pembongkaran.
6. Setelah produk selesai di bongkar, supir kembali membawa
kendaraannya untuk ditimbang keluar. Supir menyerahkan
kembali SP (Surat Pengantar) produk kepada petugas security
timbangan. Security menyerahkan SP kepada Kr. Timbangan.
Security memastikan tidak ada orang/barang yang
mempengaruhi kelayakan proses penimbangan.
7. Kr. Timbang memastikan (Surat Pengantar) sudah sesuai
dengan data mobil yang tersimpan pada PHG System.
Kemudian menginput hasil analisa dan storage sesuai yang
tertera pada Surat Pengantar.
8. Dalam proses penimbangan selanjutnya Kr. Timbang hanya
perlu memanggil/meng-klik tombol ”weight out” (indikator
penimbangan harus nol, proses penimbangan selanjutnya
mengacu pada langkah-langkah dalam PHG Weighing System
Manual (terlampir).

15
9. Pastikan data yang diinput telah benar, Kr. Timbangan
menekan tombol ”save”, selanjutnya pada layar komputer
akan muncul tampilan konfirmasi data kuantiti. Kr. Timbang
harus memastikan dulu apakah tonase pada layar komputer
sudah sama dengan yang tertera pada layar indikator. Jika data
memang telah benar, Kr. Timbang mengklik ”Yes” untuk
menyimpan data pada server.
10. Print Out Weighing Slip sesuai langkah-langkah dalam PHG
Weighing System Manual (terlampir).
11. Kr. Timbangan menandatangani hasil print-out Weighing Slip
dengan mem-bubuhkan stempel Perusahaan. Kr. Timbangan
membubuhkan tanda-tangan pada hasil print-out.
12. Print out timbangan dan surat pengantar diserahkan kepada
petugas security timbangan untuk ditanda tangankan ke supir.
Selanjutnya supir membawa surat pengantar dan truck
menujuk ke Pos Satpam. Kr. Timbang wajib memastikan
informasi yang tercetak di Surat Timbangan telah sesuai
dengan informasi yang terdapat pada Surat Ijin Muat sebelum
menyerahkan hasil print-out kepada supir.
2.4 Bagaimana Tata Cara Penimbangan pada Jembatan Timbang untuk
Pengiriman di PT. Pelita Agung Agrindustri Kawasan Industri Dumai (PT. PAA
– KID)
Berikut tata cara penimbangan pada jembatan timbang untuk pengiriman di PT.
Pelita Agung Agrindustri Kawasan Industri Dumai (PT. PAA – KID) adalah sebagai
berikut :
1. Supir melakukan penimbangan awal setelah mendapat surat izin muat dari
pos security I. Supir menyerahkan surat izin muat kepada petugas security
timbangan untuk diserahkan kepada Kr. Timbang. Security memastikan
tidak ada orang/barang yang mempengaruhi kelayakan proses timbang
masuk.

16
2. Sebelum proses penginputan data, Kr. Timbangan memastikan apakah
surat izin muat sudah benar dan lengkap, jika sudah maka dilakukan proses
penimbangan sesuai langkah-langkah dalam PHG Weighing System
Manual (terlampir).
3. Pastikan data yang diinput telah benar, Kr. Timbangan menekan tombol
”save”, selanjutnya pada layar komputer akan muncul tampilan konfirmasi
data kuantiti. Kr. Timbang harus memastikan dulu apakah tonase pada
layar komputer sudah sama dengan yang tertera pada layar indikator. Jika
data memang telah benar, Kr. Timbang mengklik ”Yes” untuk menyimpan
data pada server.
4. Setelah selesai ditimbang awal maka truck dapat melakukan pengisian /
Pemuatan Pruduk.
5. Setelah melakukan pemuatan, supir kembali membawa kendaraannya
untuk ditimbang keluar dimana supir menyerahkan kembali Surat Ijin
muat-nya kepada petugas security. Security menyerahkan surat izin muat
ke Kr. Timbangan. Security harus memastikan tidak ada orang/barang yang
mempengaruhi kelayakan proses penimbangan..
6. Truck ditimbang kembali dengan menginput data sesuai langkah-langkah
dalam PHG Weighing System Manual (terlampir).
7. Kr. Timbang kembali memastikan apakah jumlah tonase pada layar
komputer telah sama dengan yang ada pada layar indikator, Jika data telah
benar, Kr. Timbang mengklik ”Yes” untuk menyimpan data pada server.
8. Print Out Weighing Slip sesuai langkah-langkah dalam PHG Weighing
System Manual (terlampir).
9. Kr. Timbangan menandatangani hasil print-out Weighing Slip dengan
mem-bubuhkan stempel Perusahaan. Kr. Timbangan membubuhkan tanda-
tangan pada hasil print-out
10. Print out timbangan dan surat izin muat diserahkan kepada petugas security
timbangan untuk ditanda tangankan ke supir. Selanjutnya supir membawa
surat pengantar dan truck menujuk ke Pos Satpam. Kr. Timbang wajib

17
memastikan informasi yang tercetak di Surat Timbangan telah sesuai
dengan informasi yang terdapat pada Surat Ijin Muat sebelum
menyerahkan hasil print-out kepada supir.

BAB III

METODE PELAKSANAAN

3.1 Waktu Pelaksanaan


Waktu pelaksanaan program Management Trainee yang diikuti penulis
mengikuti regulasi yang telah dikeluarkan oleh pihak pusat yaitu Permata Hijau
Group. Program Management Trainee divisi Penata Admin yang diikuti penulis
dilaksanakan selama 1 tahun yang dimulai dari tanggal 9 Desember 2022 sampai 9
Desember 2023.

3.2 Tempat Pelaksanaan


Program Management Trainee dilaksanakan di unit kerja PT. Pelita Agung
Agriindustri Kawasan Industri Dumai (KID) yang beralamat di Jalan Dumai, Pulau
Batam, Kawasan Industri Dumai (KID, RT.009, Pelintung, Kec. Medang Kampai,
Kota Dumai, Riau.

3.3 Metode Pelaksanaan


Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan peserta magang dalam
kegiatan Management Trainee ini adalah:
1. Peserta Management Trainee melakukan observasi langsung ke lapangan baik di
penempatan plant masing - masing atau plant lainnya.
2. Peserta Management Trainee melakukan wawancara secara langsung baik di
penempatan plant masing - masing atau plant lainnya.

18
3. Peserta Management Trainee mengumpulkan data yang diberikan oleh pihak -
pihak yang terlibat seperti krani produksi serta mencari referensi dari sumber lain
seperti internet dan buku.
4. Melakukan praktek langsung di lapangan untuk mengetahui cara menggunakan
maupun mengaplikasikan serta memahami alur atau proses yang berkaitan

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Timbangan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ialah alat untuk
menimbang (spt neraca, kati).1 Timbangan dalam bahasa Inggris disebut scale yakni
alat yang digunakan dalam melakukan pengukuran massa atau berat suatu benda.
Menimbang merupakan bagian dari perniagaan yang sering dilakukan oleh
para pedagang. Oleh karenanya, timbangan mempunyai peran yang sangat penting
dalam lalu lintas berbisnis. Timbangan dijadikan tolak ukur untuk mewujudkan
keadilan dan membangun kepercayaan konsumen terhadap suatu bisnis.
Standarisasi atau yang biasa disebut kalibrasi adalah proses merumuskan,
menetapkan, menerapkan dan merevisi standart, yang dilaksanakan secara tertib
melalui kerja sama dengan semua pihak yang berkepentingan. Standarisasi Nasional
Indonesia (SNI) adalah standart yang ditetapkan oleh Badan Standarisasi Nasional
(BSN) dan berlaku secara Nasional. Tujuan standarisasi secara umum adalah untuk
mengidentifikasi parameter optimum bagi kinerja suatu proses.
Kalibrasi sangat diperlukan untuk perangkat baru, suatu perangkat seriap
waktu penggunaan tertentu, kerika suatu perangkat mengalami tumbukan atau getaran
yang berpotensi mengubah ketentuannya.
Instruksi kerja adalah dokumen tertulis yang memberikan langkah-langkah
yang jelas dan tepat untuk melaksanakan suatu perintah. Instruksi kerja menjelaskan
cara yang benar untuk melakukan tugas atau aktivitas tertentu. Setiap tugas adalah
bagian dari proses yang lebih besar, sehingga langkahnya harus diikuti sesuai dengan

19
tugas itu sendiri, jika tidak maka akan memengaruhi aspek bisnis lainnya. Dengan
adanya instruksi kerja, pemberi kerja dapat memastikan cara terbaik untuk melakukan
tugas tertentu yang dikomunikasikan, dipahami, dan diterapkan dengan jelas untuk
karyawan.

20

You might also like