Professional Documents
Culture Documents
Skripsi
Untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Teknik pada Program Studi Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Diajukan Oleh :
RIZKI
167022643
i
BERITA ACARA SEMINAR AKHIR
ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Nama : Rizki
NIM : 167022643
Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil
jiplakan, maka Penulis bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Rizki
167022643
iii
LEMBAR ASISTENSI PEMBIMBING
Pembimbing I Pembimbing II
iv
PRAKATA
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
barokahnya sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan
judul”ANALISIS PENGARUH KADAR ASAM SULFAT TERHADAP
KECEPATAN DAN KEKERASAN PROSES HARD CHROME PLATING
PADA ROD ARM PC 750 KOMATSU”. skripsi ini disusun untuk memenuhi
salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Teknik (S.T.) pada Program
Studi Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Universitas Balikpapan.
2. Ir. Siska Ayu Kartika, S.T., M.MT., IPM, selaku Ketua Program Studi
Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Universitas Balikpapan yang
memberikan izin kepada Penulis untuk belajar.
v
6.. Penulis juga berterima kasih kepada sahabat-sahabat yang telah banyak
memberikan bantuan, pengertian dan kerjasama yang baik hingga selesainya
skripsi ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna,
untuk itu semua jenis saran, kritik dan masukan yang bersifat membangun sangat
Penulis harapkan. Akhir kata, semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat dan
memberikan wawasan tambahan bagi para pembaca dan khususnya bagi Penulis
sendiri.
Rizki
ABSTRACT
vi
Risky 167022643 "Analysis of the Effect of Sulfuric Acid Levels on Speed
and Hardness of Hard Chrome Plating Process on PC Arm Cylinder Rod
750 Komatsu" First advisor (one) I Buddha Maryanti and II advisor (two)
Sadat N S Sidabutar.
Keywords: Rod Cylinder, Sulfuric acid, Hard chrome, Speed and Hardness
Hard Chrome
vii
ABSTRAK
Kata kunci: Rod Cylinder, Asam sulfat, Hard chrome, Kecepatan dan
kekerasan hard chrome.
viii
DAFTAR ISI
COVER……………………………………………………………………………. i
LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………………...
…..ii
PRAKATA…. ……………………..………………………………………………
iv
ABSTRACT……………………………………………………………………...vii
ABSTRAK………………………………………………………………………viii
ix
2.4 Bus Bar …………………………………………………………………..9
2.5 Cooling System …………………………………………………………10
2.6 Agitation System ………………………………………………………..10
2.7 Anode …………………………………………………………………...11
2.8 Rectifier ………………………………………………………………...11
2.9 Panel……………………………………………………………………12
2.10 Exhaust System …………………………………………………………12
2.11 Heater & Automatic Temperature Control ……………………………..13
2.12 Stripping Tank ………………………………………………………….14
2.13 Waste water Treatment Plant …………………………………………..14
2.14 Hardness Tool …………………………………………………………..15
2.15 Thickness Tester………………………………………………………...15
2.16 Cylinder Hydraulic ……………………………………………………..16
2.17 Pengujian Kekerasan …………………………………………………...18
2.18 Metode Uji Kekerasan ………………………………………………….19
2.19 Perhitungan Laju Proses Plating ……………………………………….21
BAB III METODE PENELITIAN………………………………………………24
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ……………………………………………24
3.2 Objek penelitian …………………………………………………………24
3.3 Teknik Pengumpulan Data
……………………………………………….25
3.4 Alat Dan Bahan ………………………………………………………….26
3.5 Prosedur Penelitian ………………………………………………………26
3.6 Variabel Penelitian……………………………………………………….26
3.7 Diagram Alir Penelitian ………………………………………………….27
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ………………………………………...28
4.1 Data Penelitian …………………………………………………………..28
4.2 Hasil Penelitian…………………………………………………………..28
4.3 Analisa Perhitungan……………………………………………………..29
4.4 Pembahasan ……………………………………………………………..33
BAB V……………………………………………………………………………36
5.1 Kesimpulan……………………………………………………………..36
5.2 Saran ……………………………………………………………………36
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………….36
LAMPIRAN ……………………………………………………………………...37
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Proses electroplating………...………………………...
……………...7
Gambar 2.2 Aplikasi Chrome plating……..………………………...
…………......7
Gambar 2.3 Aplikasi hard chrome plating…….………...…………...……….....…
8
Gambar 2.4 Flow proses hard chrome plating….………………………………....8
Gambar 2.5 Chrome Tank……………………….…………………...
………….....9
Gambar 2.6 Bus Bar…………………………………..…………………..…….....9
Gambar 2.7 Cooling System…………………………...…………………...
……..10
Gambar 2.8 Agitation System………………………….…..………………...……
10
Gambar 2.9 Anode………………………………………….………………….....11
Gambar 2.10 Rectifier………………………………………...……………...
…...11
Gambar 2.11 panel…………………………………………….……………...
…..12
Gambar 2.12 Exhaust System………………………………………..
…………....12
Gambar 2.13 Heater dan Temperatur Control………………………………...
….13
Gambar 2.14 Striping
Tank…………………………………………………….....14
Gambar 2.15 Waste water Treatment Plant…………………………………..
…..14
Gambar 2.16 Hardness Tool……………...……………………………………....15
Gambar 2.17 ThicknessTester………………………….……………………...
….15
Gambar 2.18 Cylinder Hydraulic……...…………………………………………16
Gambar 2.19 Tube Cylinder………………………………………………...
xi
…….16
Gambar 2.20 Rod
Cylinder……………………………………………….............17
Gambar 2.21 Piston Cylinder………………………...…………………………..17
Gambar 2.22 Head
Cylinder/Gland………………………………………............17
Gambar 2.23 Rockwell [9]
………………………………………………………..19
Gambar 2.24 Vickers [9]…………………………………………………………
20
Gambar 2.25 Brinell [9]……………………………………………………...
…...21
DAFTAR TABEL
Tabel 4. 1 Data hasil pengukuran sampel rod arm pc750 yang telah di chrome...29
Tabel 4. 2 Data hasil kecepatan hard chrome plating teori dan aktual………..…31
Tabel 4. 3 Data hasil pengukuran Hardness………………………...….………..31
Tabel 4. 4 Data hasil proses hard chrome plating secara visual………...…….....31
xii
ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN
Kg = Kilo gram
AC = Alternating Current
DC = Direct Current
PVC = PolyVinyl Chloride
xiii
CC = Constant Current
CV = Constant Voltage
IPAL = Instalasi Pengolahan Air Limbah
WWTP = Waste Water Treatment plant
NDT = Non Destructive
P = Gaya tekan (Kg)
D = Diagonal Tampak Tekan rata-rata (mm)
Α = sudut puncak indentor
Amp = Kuat arus yang digunakan
A = Luas area chrome/dm2
ASI = Ampere square inch
ASD = Ampere square decimeter
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
1
Pelapisan hard chrome dilakukan untuk memanfaatkan kelebihan sifat
yang dimiliki unsur krom untuk mendapatkan keuntungan. Keuntungan
tersebut berupa sifat tahan terhadap panas, memiliki koefisien gesek yang
rendah, menghindari korosi. Untuk mendapatkan hasil tersebut, maka banyak
faktor yang mempengaruhi. Diantaranya adalah arus listrik, koefisien
larutan, jarak anoda dan katoda, tegangan listrik, suhu, dan lama proses
pelapisan.
PT Universal Tekno Reksajaya merupakan perusahaan yang bergerak pada
bidang Manufacturing. PT Universal Tekno Reksajaya memproduksi barang
alat berat, seperti Cylinder, Engine, Power train dan sebagainya. Perusahaan
ini memiliki tujuan menjadi perusahaan Manufacturing yang dapat memenuhi
permintaan pelanggan dengan produk yang berkualitas, perusahaan ini
senantiasa meningkatkan produktivitas demi kemajuan perusahaan dan
menjadi perusahaan ternama di Indonesia. Untuk mewujudkan tujuan tersebut,
perusahaan ingin meningkatkan mutu produksinya dengan melakukan
eksperimen terhadap proses produksi dengan inovasi .
Dan untuk memuaskan customernya PT.Universal Tekno Reksajaya ingin
memberikan pola produksi pengerjaan cylindernya terutama pada saat proses
rechrome untuk bagian rod cylinderNya.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, untuk mengetahui lebih lanjut
tentang proses Chrome maka Penulis bermaksud untuk melakukan penelitian
dan menuangkan dalam skripsi dengan judul “Analisis Pengaruh Kadar
Asam Sulfat Terhadap Kecepatan Dan Kekerasan Proses Hard Chrome
Plating Pada ROD ARM PC 750 KOMATSU”
2
.
3
Pengumpulan Data, Alat dan Bahan, Prosedur Penelitian, Variabel Penelitian dan
Diagram Alir Penelitian, Langkah-langkah ini harus disesuaikan dengan fokus
permasalahan penelitian.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
Rasyad (2015), meneliti pengaruh waktu electroplating dan
powdercoating NiCr terhadap sifat mekanis dan struktur mikro pada
baja karbon SPCC-SD. Disimpulkan bahwa ada perbedaan tebal dan nilai
uji kekerasan lapisan Ni-Cr dan lapisan krom akibat beda proses pelapisan
pada waktu yang sama.[3]
Fauzan (2016), Meneliti analisa chrome deposit dan hardness pada proses
hard chrome dengan variasi arus untuk roda gigi sepeda motor. Disimpulkan
bahwa semakin besar arus yang diberikan semakin turun tingkat
kekerasannya. Begitu juga dengan ketebalannya semakin besar arus yang
diberikan, semakin tebal lapisan chromenya.[4]
Cahyanto (2020), Meneliti pengaruh waktu elektroplating nikel-chrom
terhadap kekerasan baja stainless steel AISI 304. Disimpulkan bahwa
peningkatan waktu pada proses elektroplating Ni-Cr dapat meningkatkan
kekerasan permukaan spesimen. Namun demikian peningkatan waktu tersebut
mempunyai nilai optimum pada waktu 60 menit, apabila dinaikan lagi dapat
menurunkan kekerasan permukaan spesimen.[5]
Tarwijanto (2013), Meneliti pengaruh variasi waktu dan konsentrasi
larutan NaCl terhadap kekerasan dan laju korosi dari lapisan nikel
elektroplating pada permukaan baja karbon sedang. Disimpulkan bahwa
kenaikan lama elektroplating nikel meningkatkan kekerasan permukaan, laju
korosi meningkat jika konsentrasi NaCl naik.[6]
Suarsana (2008), Meneliti pengaruh waktu pelapisan nikel pada tembaga
dalam pelapisan khrom dekoratif terhadap tingkat kecerahan dan ketebalan
lapisan. Disimpulkan bahwa tingkat kecerahan dan ketebalan lapisan
meningkat seiring meningkatnya lama pelapisan. [7]
6
2.2 Hard Chrome
a. Elektroplating
Suatu proses pengendapan zat (ion-ion logam) pada suatu logam dasar
Gambar 2. 1 Proses
electroplating
b. Chrome plating
Salah satu teknik melapis logam menggunakan unsur chromium sebagai
pelapis ke permukaan logam yang akan dilapisi untuk aplikasi dekorasi.
7
c. Hard chrome plating
Salah satu teknik melapis logam menggunakan unsur chromium sebagai
pelapis ke permukaan logam yang akan dilapisi untuk aplikasi engineering
dengan tebal, komposisi larutan dan tingkat konsentrasi larutan yang spesifik
Proses hard chrome plating terbagi menjadi 2 proses yang biasa dilakukan:
a. Proses Pelapisan ( Plating)
b. Proses Pengupasan ( Stripping )
8
2.3 Chrome Tank
Chrome tank adalah tempat larutan electrolisis yang berfungsi sebagai
media penghantar dalam prorses perpindahan partikel logam. Bahan untuk
membuat tanki plating untuk bagian luar berbahan steel agar menjadi pondasi
yang kuat untuk menahan tekanan larutan dan bagian dalam dari tanki
berbahan PVC agar tidak bereaksi dengan larutan plating.
9
2.5 Cooling System
Cooling tower sebagai alat untuk mendinginkan air panas dari kondensor
dengan cara dikontakkan langsung dengan udara secara konveksi paksa
menggunakan fan/kipas.
Ada dua macam sistem pendinginan, yaitu chiller system dan cooling tower.
10
2.7 Anode
Anode berperan sebagai kutub positif dalam proses plating sedangkan pada
proses stripping berperan sebagai kutub negatif. Anode tersebut berfungsi juga
sebagai pengalir arus listrik menuju benda kerja yang akan diplating.
Gambar 2. 9 Anode
2.8 Rectifier
Penyearah gelombang (rectifier) adalah bagian dari power supply / sumber
arus listrik yang berfungsi untuk mengubah sinyal tegangan AC (Alternating
Current) menjadi tegangan DC (Direct Current). Alat ini sebagai sumber arus
listrik.Trafo atau rectifier yang digunakan, memiliki kapasitas 5000 A untuk
mendapatkan kekutan pelapisan yang baik.
11
Gambar 2. 10 Rectifier
2.9 Panel
Panel bisa digunakan untuk proses etching dan chroming. Untuk proses
chroming bisa menggunakan dua cara yaitu CC (constant current) dan CV
(constant voltage).
Gambar 2. 11 panel
12
Gambar 2. 12 Exhaust System
13
Gambar 2. 13 Heater dan Temperatur Control
14
Gambar 2. 14 Striping Tank
15
Gambar 2. 16 Hardness Tool
16
Gambar 2. 18 Cylinder Hydraulic
a. Tube berfungsi untuk rumah dari rod dan piston termasuk sebagai
perhitungan tenaga yang tertampung pada tube yang bertekanan.
17
Gambar 2. 20 Rod Cylinder
c. Piston berfungsi membagi ruang cylinder dan piston inilah yang menjadi
ukuran utama dari gerakan rod cylinder baik gerak maju maupun mundur.
18
2.17 Pengujian Kekerasan
Kekerasan merupakan nilai atau parameter yang ada pada setiap material
logam. Untuk mengetahuinya dibutuhkan pengujian kekerasan yang sudah
digunakan lebih dari 250 tahun dalam berbagai perubahan bentuk. Informasi
dari uji kekerasan dapat digunakan untuk melengkapi Analisa bersamaan
dengan pengujian lainnya seperti uji tarik atau kompresi dan uji tekan.
Informasi hasil pengujian sangat bermanfaat untuk Analisa dan quality
control berbagai bidang industri seperti manufaktur, aerospace, otomotif dan
lainnya. Dengan menentukan sifat material dapat memberikan info berharga
untuk mengukur daya tahan, kekuatan, fleksibilitas, dan kemampuan berbagai
jenis komponen dari bahan baku hingga spesimen yang disiapkan, dan barang
jadi.
Uji Kekerasan adalah bentuk uji material yang sering digunakan untuk
menentukan mutu material. Pengujian ini relatif mudah dilakukan dan
sepenuhnya tidak merusak selain itu instrument yang digunakan harganya
relatif lebih murah dibandingkan jenis pengujian lainnya.
Walaupun saat ini perkembangan computer semakin maju, namun Teknik
uji kekerasan menggunakan tes goresan masih sering dilakukan. Tes gores ini
dengan cara memberikan goresan pada bagian permukaan material dari ujung
ke ujung. Kekerasan spesimen atau material akan terlihat ketika salah satu
bagian membentuk goresan.
Kemudian bentuk pengujian kekerasan semakin berkembang
menggunakan berlian untuk membuat garisan dan juga menggunakan bola
baja untuk membentuk lekukan dengan cara memberikan gaya tekan pada
bagian permukaan material.
Seiring meningkatnya kebutuhan manufaktur dan industri khususnya pada
masa Perang Dunia II maka berbagai pengujian terus dikembangkan termasuk
uji kekerasan yang saat ini sudah ada alat bantunya yang disebut hardness
tester.[9]
Metode pengujian yang digunakan pada Penelitian ini adalah metode
Rockwell.
19
2.18 Metode Uji Kekerasan
Umumnya pengujian kekerasan menggunakan 3 macam metode
pengujian kekerasan, yakni :
20
b. Uji Kekerasan Vickers
Pengujian kekerasan Mikro atau Makro, atau biasa disebut pengujian
Knoop atau Vickers, juga dilakukan dengan menekan indentor geometri
tertentu ke permukaan uji. Tidak seperti pengujian Rockwell, tes Knoop atau
Vickers hanya berlaku satu uji kekuatan. Nilai penekanan diukur dengan
menggunakan mikroskop bertenaga tinggi secara otomatis dengan perangkat
lunak atau software melalui analysa gambar material yang diuji.
Pengujian ini menggunakan indentor berbentuk prisma dengan diagonal
antara panjang dan pendeknya sekitar 7 hingga 1. Uji vickers terutama
dilakukan dengan beban mulai dari 10g hingga 1000g. Indentor pada uji
Vickers membentuk lekukan dengan nilai kedalaman tertentu. Uji kekerasan
Vickers memiliki dua rentang gaya yang berbeda, mikro (10g hingga 1000g)
dan makro (1kg hingga 100kg).[9]
21
Gambar 2. 24 Vickers [9]
22
Berikut rumus-rumus tahapan untuk mencari besar Kuat arus (dikutip dalam
Universal Tekno Reksajaya Handbook) : [10]
A (dm2) = π x Ø x Cl……………………………………………………..(2.3)
10000
Dimana: A = Luas area chrome (dm2)
π = 3,14
Ø = Diameter (mm)
Cl = Chrome Length (mm)
23
Thickness
Time= ...............................................................................(2.5)
ASI atau ASD
24
BAB III
METODE PENELITIAN
24
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam suatu penelitian adalah kegiatan yang
utama dalam membuat suatu penelitian sebab dari tahap inilah data dapat
diperoleh, diolah dan dikembangkan hingga memperoleh kesimpulan
penelitian yang dapat dipertanggung jawabkan.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuantitatif dengan tahapan berupa observasi/pengamatan, wawancara dan
dokumentasi, eksperimen.
a. Studi Literatur
Studi literature adalah serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan
metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat, serta mengolah
bahan penelitian
b. Observasi/Pengamatan
Observasi/pengamatan merupakan salah satu metode pengumpulan data
dengan cara mengamati atau meninjau secara cermat dan langsung dilokasi
penelitian untuk mengetahui kondisi yang terjadi atau membuktikan
kebenaran dari sebuah desain penelitian yang sedang dilakukan.
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dapat
dilakukan dengan cara memperoleh data dan informasi dalam bentuk buku,
arsip, dokumen, tulisan angka maupun gambar yang berupa laporan yang
dapat mendukung penelitian.
d. Wawancara
Wawancara adalah kegiatan tanya-jawab secara lisan untuk memperoleh
informasi. Bentuk informasi yang diperoleh dinyatakan dalam bentuk tulisan,
atau direkam secara audio, visual, atau audio visual.
e. Eksperimen
Eksperimen adalah suatu tindakan dan pengamatan, yang dilakukan untuk
mengecek atau mengenali hubungan sebab akibat antara gejala.
25
3.4 Alat Dan Bahan
Peralatan yang digunakan selama proses penelitian adalah sebagai berikut:
a. Rectifier f. sampel rod pc arm750
b. Beaker glass g. chromic acid
c. Heater h. asam sulfat high grade
d. Anoda i. katalis
e. Bus bar j. Air
26
c. Variabel control dalam penelitian ini adalah waktu proses chrome
selama 6o menit, standard Hardness 55 s/d 65 HRC, Thickenss 30 s/d 150
μm,
Mulai
Tidak
Uji Data
Ya
Hasil dan
pembahasan
percobaan hard
chrome plating
Kesimpulan
27
Selesai
Gambar 3. 3 Diagram alir penelitian.
28
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
28
Tabel 4. 1 Data hasil pengukuran sampel rod arm pc 750 yang telah di chrome
dengan kadar asam sulfat 2,5 gr/l; 2,75 gr/l; 3 gr/l; 3,25 gr/l; 3,5 gr/l.
3. I = Ca x ASD
= 0.5966 x 30
= 17.8 A
29
ASD
Vp=
Waktu
25,4 μm
¿
60 menit
= 0,42 μm / menit
28 μm
Vp=
60 menit
= 0,46 μm / menit
ASD
Vp=
Waktu
37 μm
Vp=
60 menit
= 0,61 μm / menit
ASD
Vp=
Waktu
39 μm
Vp=
60 menit
= 0,65 μm / menit
ASD
Vp=
Waktu
42 μm
Vp=
60 menit
= 0,7 μm / menit
30
5) Spesimen 5 mengunakan 3,5 gr/L H2SO4
ASD
Vp=
Waktu
49 μm
Vp=
60 menit
= 0,81 μm / menit
Tabel 4. 2 Data hasil kecepatan hard chrome plating teori dan aktual.
31
2 2,75 Mengkilat
3 3 Lebih mengkilat
Berdasarkan hasil analisa visual diatas semakin tinggi kadar H2SO4 akan
menghasilkan visual yang lebih mengkilat pada proses hard chrome plating.
32
4.4 Pembahasan
Berdasarkan analisa perhitungan kadar, 2,5 gr/l menghasilkan kecepatan
plating sesuai standar atau sesuai teori. Jika ingin meningkatkan kecepatan
plating secara signifikan maka kadar H2SO4 diangka 2,75 sampai dengan 3,5
gr/L menghasilkan kecepatan plating lebih tinggi dari standar seperti terlihat
pada gambar 4.2 diagram kecepatan plating rod cylinder dibawah.
0.7
0.7 0.65
0.61
0.6 2,5
0.5 0.46
2,75
0.4
0.3 3
0.2 3,25
0.1 3,5
0
Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4 Sampel 5
55.3 58.2
60 52.9 54.8 Kadar 2,5
50 47.2
Kadar 2,75
40
30 Kadar 3
20 kadar 3,25
10
Kadar 3,5
0
Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4 Sampel 5
33
Dari hasil penelitian tersebut dengan peningkatan kadar H2SO4 dengan
maksimal pada angka 3,5 gr/l akan memberikan kecepatan plating terbesar
yaitu sebesar 0,81 μm / menit (teori 0,42 μm / menit) atau sebesar 49 μm / jam
( teori 25,4 μm / jam ) dan mampu memberikan kekerasan lapisan chrome
paling tinggi yaitu sebesar 58,2 HRC dengan standar 55 sampai 65 HRC.
Secara visual juga memberikan efek kilau yang maksimal, dengan
bertambahnya kecepatan plating tersebut akan mampu memberikan proses
plating yang lebih cepat sehingga dapat mempercepat proses produksi dan
juga bertambahnya hardness lapisan chrome maka akan menambah daya
tahan terhadap gesekan sehingga meningkatkan kualitas komponen rod
dengan masih mengacu pada standar hardness chrome sebesar 55 HRC sampai
dengan 65 HRC.
Berdasarkan hasil analisa diatas penulis menyarakankan mengunakan
kadar H2SO4 3,25 gr/l sampai dengan 3,5 gr/l agar menghasilkan kecepatan
hard chrome plating yang maksimal yaitu 0,7 μm / jam sampai 0,81 μm / jam
dan menghasilkan hardness sesuai dengan standar perusahaan yaitu 55 HRC
sampai dengan 65 HRC.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan dan kekerasan pada saat
proses plating rod arm pc 750 adalah :
1. Semakin tinggi kandungan kadar asam sulfat semakin mempercepat proses
plating chrome, dan visual dari komponen pun terlihat lebih mengkilat.
2. Kebersihan komponen sebelum dilakukan proses chrome plating .
3. Kebersihan kandungan chemical chrome.
4. Memaksimalkan kadar H2SO4 pada saat proses chrome.
34
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisa pengaruh kadar asam sulfat terhadap kecepatan dan
kekerasan hard chrome plating pada Rod pc arm 750 maka Penulis
menyimpulkan bahwa proses chrome plating selama satu jam dengan Kadar
H2SO4 2,5 gr/l menghasilkan kecepatan plating 0,46 μm dan kekerasan 47,2
HRC; Kadar H2SO4 2,75 gr/l menghasilkan kecepatan plating 0,61 μm dan
kekerasan 52,9 HRC; Kadar H2SO4 3 gr/l menghasilkan kecepatan plating
0,65 μm dan kekerasan 54,8 HRC; Kadar H2SO4 3,25 gr/l menghasilkan
kecepatan plating 0,7 μm dan kekerasan 55,3 HRC; Kadar H2SO4 3,5 gr/l
menghasilkan kecepatan plating 0,81 μm dan kekerasan 58,2 HRC.
Berdasarkan hasil analisa diatas penulis menyarakankan mengunakan
kadar H2SO4 3,25 gr/l sampai dengan 3,5 gr/l agar menghasilkan kecepatan
hard chrome plating yang maksimal yaitu 0,7 μm / jam sampai 0,81 μm / jam
dan menghasilkan hardness sesuai dengan standar perusahaan yaitu 55 HRC
sampai dengan 65 HRC.
5.2 Saran
Untuk meningkatkan kualitas dan kecepatan proses chrome rod arm pc
750 Komatsu ini maka Penulis memberi beberapa saran, yaitu:
a. Melakukan pengecekan terhadap komponen yang akan dichrome terutama
35
37
DAFTAR PUSTAKA
36
LAMPIRAN
37
38
Lampiran 3. Proses chrome
39
Lampiran 5. Bukti lulus plagiasi dari perpustakaan
40
Lampiran 6. Lampiran bukti pembayaran plagiasi dari perpustakaan
41
Lampiran 7. Rincian nilai cek plagiasi dari perpustakaan
42