You are on page 1of 60

ANALISIS PENGARUH KADAR ASAM SULFAT

TERHADAP KECEPATAN DAN KEKERASAN


PROSES HARD CHROME PLATING PADA ROD ARM
PC 750 KOMATSU

Skripsi
Untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Teknik pada Program Studi Mesin
Fakultas Teknologi Industri

Diajukan Oleh :

RIZKI
167022643

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS BALIKPAPAN
BALIKPAPAN
2022
SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH KADAR ASAM SULFAT TERHADAP


KECEPATAN DAN KEKERASAN PROSES HARD CHROME
PLATING PADA ROD ARM PC 750 KOMATSU

Dipersiapkan dan disusun oleh :


RIZKI
167022643
Telah dipertahankan didepan penguji
Pada Tanggal 11 Agustus 2022
Susunan Dewan Penguji

Pembimbing I Anggota Dewan Penguji I

Budha Maryanti, S.T., M.T. Puji Saksono, S.T., M.T.


NIP. 19770528 200501 2000 NIK. 002 003 254
Pembimbing II Anggota Dewan Penguji II

Sadat N S Sidabutar, S. T., M. T. Lia Pongsapan, S.T., M.T.


NIK. 013 003 031 NIK. 008 003 001

Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan


Untuk memperoleh gelar sarjana
Tanggal :
Ketua Program Studi: S1 Teknik Mesin

Ir. Siska Ayu Kartika, S.T., M.MT, IPM


NIK. 014 003 027
Mengetahui,
Dekan Fakultas Teknologi Industri

Gunawan, S.T., M.Eng


NIP. 19700926 2005001 1003

i
BERITA ACARA SEMINAR AKHIR

ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Rizki

NIM : 167022643

Program Studi : Teknik Mesin

Fakultas : Teknologi Industri

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang Penulis tulis ini


benar-benar merupakan hasil karya Penulis sendiri bukan merupakan
pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang Penulis akui sebagai
hasil tulisan atau pikiran penulis sendiri.

Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil
jiplakan, maka Penulis bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Balikpapan, 11 Agustus 2022


Yang membuat pernyataan,

Rizki
167022643

iii
LEMBAR ASISTENSI PEMBIMBING

Pembimbing I Pembimbing II

Budha Maryanti, S.T., M.T. Sadat N S Sidabutar, S. T., M. T.


NIDN. 0028057701 NIK. 013 003 031

iv
PRAKATA
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
barokahnya sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan
judul”ANALISIS PENGARUH KADAR ASAM SULFAT TERHADAP
KECEPATAN DAN KEKERASAN PROSES HARD CHROME PLATING
PADA ROD ARM PC 750 KOMATSU”. skripsi ini disusun untuk memenuhi
salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Teknik (S.T.) pada Program
Studi Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Universitas Balikpapan.

Dalam melakukan penelitian dan penyusunan skripsi ini Penulis telah


mendapatkan banyak dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Penulis
mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Gunawan, S.T., M.Eng, selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri


Universitas Balikpapan.

2. Ir. Siska Ayu Kartika, S.T., M.MT., IPM, selaku Ketua Program Studi
Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Universitas Balikpapan yang
memberikan izin kepada Penulis untuk belajar.

3. Budha Maryanti, S.T., M. T. selaku dosen pembimbing I, dan Sadat N S


Sidabutar, S. T., M. T. Selaku dosen pembimbing II, yang telah dengan
penuh kesabaran dan ketulusan memberikan ilmu dan bimbingan terbaik
kepada Penulis.

4. Para Dosen Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri


Universitas Balikpapan yang telah memberikan bekal ilmu kepada Penulis.

5. Para Karyawan/wati Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknologi


Industri Universitas Balikpapan yang telah membantu Penulis dalam proses
belajar.

v
6.. Penulis juga berterima kasih kepada sahabat-sahabat yang telah banyak
memberikan bantuan, pengertian dan kerjasama yang baik hingga selesainya
skripsi ini.

7. Ayah, Ibu tercinta serta Saudara-saudaraku yang telah mendoakan,


mendukung, mengingatkan, menasehati Penulis selama masa perkuliahan
sampai dengan penulisan proposal skripsi ini.

8. Teman-teman kerja di PT Universal Tekno Reksajaya yang telah


mendukung dan membantu Saya dalam proses penelitian dan penulisan
proposal skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna,
untuk itu semua jenis saran, kritik dan masukan yang bersifat membangun sangat
Penulis harapkan. Akhir kata, semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat dan
memberikan wawasan tambahan bagi para pembaca dan khususnya bagi Penulis
sendiri.

Balikpapan, 11 Agustus 2022

Rizki

ABSTRACT

vi
Risky 167022643 "Analysis of the Effect of Sulfuric Acid Levels on Speed
and Hardness of Hard Chrome Plating Process on PC Arm Cylinder Rod
750 Komatsu" First advisor (one) I Buddha Maryanti and II advisor (two)
Sadat N S Sidabutar. 

Cylinder arm is a hydraulic system actuator in the form of cylinder and is


located on  the excavator boom. One of the functions of the cylinder arm is to
advance and reverse the  arm. arm The excavator serves to swing the bucket
further, with this arm the bucket can be further so that it can support a wider
function. Apart from being a swinger, arm can also be used as a place for
placing the bucket cylinder. The research objective of this thesis is to
determine the effect of sulfuric acid levels on the speed and hardness of the
hard chrome plating on the Komatsu PC Arm 750 Rod Cylinder. 
This research was conducted from March to June 2022 at PT Universal
Tekno Reksajaya Balikpapan plant cylinder. The data collection technique
used in this research is quantitative with stages in the form of Literature
Study, Observation/Observation, Documentation, Interview and Experiment.
Based on the research data obtained, the speed and hardness factors of the
Hard Chrome on the rod pc arm 750 occur due to several categories such as
increased sulfuric acid levels, rectifier, cleanliness of goods and  chemical
chrome . 
 Based on the results of the analysis, the authors suggest using H2SO4
levels of 3.25 gr/l to 3.5 gr/l in order to produce hardnesin accordance with
company standards, namely 55 to 65 HRC. 

Keywords: Rod Cylinder, Sulfuric acid, Hard chrome, Speed and Hardness
Hard Chrome

vii
ABSTRAK

Risky 167022643 “Analisis Pengaruh Kadar Asam Sulfat Terhadap


Kecepatan dan kekerasan Proses Hard Chrome Plating Pada Rod Arm
PC 750 Komatsu” Pembimbing I Budha Maryanti dan Pembimbing II
Sadat N S Sidabutar.

Cylinder arm merupakan actuator system hidraulic yang berbentuk


cylinder dan terletak pada boom excavator. Salah satu fungsi dari cylinder
arm adalah untuk memajukan dan memundurkan arm. Arm atau lengan
exacavator berfungsi untuk mengayunkan bucket lebih jauh, dengan adanya
lengan ini jarak ayunan bucket dapat lebih jauh sehingga mampu menunjang
fungsinya lebih luas. Selain sebagai pengayun, arm juga dapat dijadikan
tempat peletakan bucket cylinder. Tujuan penelitian dari skripsi ini untuk
mengetahui berapa pengaruh kadar asam sulfat terhadap kecepatan dan
kekerasan proses hard chrome plating pada Rod Cylinder PC arm 750
Komatsu.
Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret sampai dengan Juni 2022 di
PT Universal Tekno Reksajaya Balikpapan plant cylinder. Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif
dengan tahapan berupa studi literatur, observasi/pengamatan, dokumentasi,
wawancara dan experimen. Berdasarkan data penelitian yang didapat, faktor
kecepatan dan kekerasan proses hard chrome pada rod pc arm 750 terjadi
akibat beberapa kategori seperti kadar asam sulfat yang ditingkatkan,
kapasitas rectifier, kebersihan barang dan chemical chrome .
Berdasarkan hasil analisa penulis menyarakankan mengunakan kadar
H2SO4 3,25 gr/l sampai dengan 3,5 gr/l agar menghasilkan hardness sesuai
dengan standar perusahaan yaitu 55 HRC sampai dengan 65 HRC.

Kata kunci: Rod Cylinder, Asam sulfat, Hard chrome, Kecepatan dan
kekerasan hard chrome.

viii
DAFTAR ISI

COVER……………………………………………………………………………. i

LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………………...
…..ii

BERITA ACARA SEMINAR AKHIR………………………………....


………..iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ……………………………………….iv

LEMBAR ASISTENSI PEMBIMBING…………………………………………..v

PRAKATA…. ……………………..………………………………………………
iv

ABSTRACT……………………………………………………………………...vii

ABSTRAK………………………………………………………………………viii

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………..ix

DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………………..xi

DAFTAR TABEL …………...………………………………………….…….


….xii

ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN ……………………………………….xiii

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………...1


1.1 Latar Belakang Masalah …………………………………………………1
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………….2
1.3 Tujuan Penelitian ………………………………………………………...2
1.4 Batasan Masalah …………………………………………………………3
1.5 Manfaat Penelitian……………………………………………………….3
1.6 Sistematika Penulisan. …………………………………………………...3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ………………………………………………….5
2.1 Penelitian yang Relevan …………………………………………………5
2.2 Hard Chrome …………………………………………………………….5
2.3 Chrome Tank……………………………………………………………..9

ix
2.4 Bus Bar …………………………………………………………………..9
2.5 Cooling System …………………………………………………………10
2.6 Agitation System ………………………………………………………..10
2.7 Anode …………………………………………………………………...11
2.8 Rectifier ………………………………………………………………...11
2.9 Panel……………………………………………………………………12
2.10 Exhaust System …………………………………………………………12
2.11 Heater & Automatic Temperature Control ……………………………..13
2.12 Stripping Tank ………………………………………………………….14
2.13 Waste water Treatment Plant …………………………………………..14
2.14 Hardness Tool …………………………………………………………..15
2.15 Thickness Tester………………………………………………………...15
2.16 Cylinder Hydraulic ……………………………………………………..16
2.17 Pengujian Kekerasan …………………………………………………...18
2.18 Metode Uji Kekerasan ………………………………………………….19
2.19 Perhitungan Laju Proses Plating ……………………………………….21
BAB III METODE PENELITIAN………………………………………………24
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ……………………………………………24
3.2 Objek penelitian …………………………………………………………24
3.3 Teknik Pengumpulan Data
……………………………………………….25
3.4 Alat Dan Bahan ………………………………………………………….26
3.5 Prosedur Penelitian ………………………………………………………26
3.6 Variabel Penelitian……………………………………………………….26
3.7 Diagram Alir Penelitian ………………………………………………….27
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ………………………………………...28
4.1 Data Penelitian …………………………………………………………..28
4.2 Hasil Penelitian…………………………………………………………..28
4.3 Analisa Perhitungan……………………………………………………..29
4.4 Pembahasan ……………………………………………………………..33
BAB V……………………………………………………………………………36
5.1 Kesimpulan……………………………………………………………..36
5.2 Saran ……………………………………………………………………36
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………….36

LAMPIRAN ……………………………………………………………………...37

x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Proses electroplating………...………………………...
……………...7
Gambar 2.2 Aplikasi Chrome plating……..………………………...
…………......7
Gambar 2.3 Aplikasi hard chrome plating…….………...…………...……….....…
8
Gambar 2.4 Flow proses hard chrome plating….………………………………....8
Gambar 2.5 Chrome Tank……………………….…………………...
………….....9
Gambar 2.6 Bus Bar…………………………………..…………………..…….....9
Gambar 2.7 Cooling System…………………………...…………………...
……..10
Gambar 2.8 Agitation System………………………….…..………………...……
10
Gambar 2.9 Anode………………………………………….………………….....11
Gambar 2.10 Rectifier………………………………………...……………...
…...11
Gambar 2.11 panel…………………………………………….……………...
…..12
Gambar 2.12 Exhaust System………………………………………..
…………....12
Gambar 2.13 Heater dan Temperatur Control………………………………...
….13
Gambar 2.14 Striping
Tank…………………………………………………….....14
Gambar 2.15 Waste water Treatment Plant…………………………………..
…..14
Gambar 2.16 Hardness Tool……………...……………………………………....15
Gambar 2.17 ThicknessTester………………………….……………………...
….15
Gambar 2.18 Cylinder Hydraulic……...…………………………………………16
Gambar 2.19 Tube Cylinder………………………………………………...

xi
…….16
Gambar 2.20 Rod
Cylinder……………………………………………….............17
Gambar 2.21 Piston Cylinder………………………...…………………………..17
Gambar 2.22 Head
Cylinder/Gland………………………………………............17
Gambar 2.23 Rockwell [9]
………………………………………………………..19
Gambar 2.24 Vickers [9]…………………………………………………………
20
Gambar 2.25 Brinell [9]……………………………………………………...
…...21

Gambar 3.1 Tempat Penelitian PT. Universal Tekno Reksajaya……………........24

Gambar 3. 2 Spesimen Rod arm 750


komatsu…………………………………....24
Gambar 3. 3 Diagram alir penelitian…………………………………………......27

Gambar 4. 1 Sampel rod yang telah dichrome…………………………………...28

Gambar 4. 2 Diagram kecepatan plating rod cylinder…………………………...33


Gambar 4. 3 Diagram nilai kekerasan rod cylinder……………………………...33

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Konversi satuan ASI ke ASD [10]……………………..……………...22

Tabel 4. 1 Data hasil pengukuran sampel rod arm pc750 yang telah di chrome...29
Tabel 4. 2 Data hasil kecepatan hard chrome plating teori dan aktual………..…31
Tabel 4. 3 Data hasil pengukuran Hardness………………………...….………..31
Tabel 4. 4 Data hasil proses hard chrome plating secara visual………...…….....31

xii
ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN

Kg = Kilo gram
AC = Alternating Current
DC = Direct Current
PVC = PolyVinyl Chloride

xiii
CC = Constant Current
CV = Constant Voltage
IPAL = Instalasi Pengolahan Air Limbah
WWTP = Waste Water Treatment plant
NDT = Non Destructive
P = Gaya tekan (Kg)
D = Diagonal Tampak Tekan rata-rata (mm)
Α = sudut puncak indentor
Amp = Kuat arus yang digunakan
A = Luas area chrome/dm2
ASI = Ampere square inch
ASD = Ampere square decimeter

xiv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Dalam kehidupan sehari-hari, besi dan campurannya sudah sangat banyak
digunakan baik untuk peralatan rumah tangga, industri, kedokteran, dan lain-
lain karena sifatnya yang kuat dan dapat menahan panas. Harganya yang
terjangkau membuat material ini banyak ditemui di sekitar kita.
Namun masalah yang sering ditemui adalah korosi pada material yang
menyebabkan peralatan menjadi berumur pendek sehingga menambah banyak
biaya yang harus dikeluarkan. Korosi merupakan penurunan mutu logam
yang diakibatkan karena reaksi kimia atau elektrokimia dengan lingkungan.
Korosi ini menjadi beban dalam industri, tidak hanya penurunan daya guna
dari logam, namun korosi juga mengakibatkan kerugian dari segi penampilan.
Korosi tidak dapat dicegah namun dapat dikendalikan.
Salah satu cara pengendaliannya yaitu dengan memberi lapisan
pelindung pada permukaan logam dasar, diantaranya secara elektroplating.
Selain tujuan tersebut, elektroplating juga mampu meningkatkan mutu dan
nilai estetika pada produk (Danang, 2013). Pelapisan logam mulai banyak
digunakan sebagai cara untuk mencegah logam dari korosi. Selain mencegah
korosi, pelapisan logam mulai dikembangkan untuk mencegah logam dari
keausan, mempertebal lapisan permukaan logam dan memperkuat logam .
Pelapisan logam dengan cara elektroplating mempunyai banyak jenis,
yaitu elektroplating seng, tembaga, krom, dan lain-lain. Pada elektroplating
krom juga terbagi menjadi dua metode, yaitu krom dekoratif dan krom keras
(hard chrome). Pada metode hard chrome sering diaplikasikan pada bidang
teknik untuk membuat as hydraulic, as piston, shaft, piston gas karburator,
senjata api, knalpot, dan lain-lain. Tujuan dari pelapisan hard chrome adalah
sebagai pelapis baja dan meningkatkan ketahanan logam terhadap korosi,
melapisi permukaan logam agar lebih keras, meningkatkan ketahanan logam
terhadap gesekan dan memperbaiki kehalusan permukaan yang dilapisi.
Penyebab dari terjadinya goresan/keausan pada permukaan logam adalah
rusaknya permukaan logam, umumnya melibatkan kehilangan material yang
progresif akibat adanya gesekan antara permukaan logam .

1
Pelapisan hard chrome dilakukan untuk memanfaatkan kelebihan sifat
yang dimiliki unsur krom untuk mendapatkan keuntungan. Keuntungan
tersebut berupa sifat tahan terhadap panas, memiliki koefisien gesek yang
rendah, menghindari korosi. Untuk mendapatkan hasil tersebut, maka banyak
faktor yang mempengaruhi. Diantaranya adalah arus listrik, koefisien
larutan, jarak anoda dan katoda, tegangan listrik, suhu, dan lama proses
pelapisan.
PT Universal Tekno Reksajaya merupakan perusahaan yang bergerak pada
bidang Manufacturing. PT Universal Tekno Reksajaya memproduksi barang
alat berat, seperti Cylinder, Engine, Power train dan sebagainya. Perusahaan
ini memiliki tujuan menjadi perusahaan Manufacturing yang dapat memenuhi
permintaan pelanggan dengan produk yang berkualitas, perusahaan ini
senantiasa meningkatkan produktivitas demi kemajuan perusahaan dan
menjadi perusahaan ternama di Indonesia. Untuk mewujudkan tujuan tersebut,
perusahaan ingin meningkatkan mutu produksinya dengan melakukan
eksperimen terhadap proses produksi dengan inovasi .
Dan untuk memuaskan customernya PT.Universal Tekno Reksajaya ingin
memberikan pola produksi pengerjaan cylindernya terutama pada saat proses
rechrome untuk bagian rod cylinderNya.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, untuk mengetahui lebih lanjut
tentang proses Chrome maka Penulis bermaksud untuk melakukan penelitian
dan menuangkan dalam skripsi dengan judul “Analisis Pengaruh Kadar
Asam Sulfat Terhadap Kecepatan Dan Kekerasan Proses Hard Chrome
Plating Pada ROD ARM PC 750 KOMATSU”

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang ingin Penulis
angkat dalam penelitian ini adalah berapa besar kecepatan dan kekerasan lapisan
rod arm 750 komatsu pada proses hard chrome plating terhadap variasi kadar
asam sulfat ?

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka didapatkan tujuan penelitian
yaitu, untuk mengetahui besar kecepatan dan kekerasan lapisan rod arm PC 750
pada proses hard chrome plating terhadap variasi kadar asam sulfat

2
.

1.4 Batasan Masalah


Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah:
a. Variasi kadar asam sulfat yang digunakan sebanyak 2,5 gr/l, 2,75 gr/l, 3 gr/l,
3,25 gr/l, 3,5 gr/l.
b. Waktu proses pengujian chrome selama 60 menit.
c. Jumlah spesimen yang akan diuji sebanyak 5 buah spesimen rod.
d. Pengujian mengunakan uji kekerasan.
e. Standar Hardness yang digunakan 55 s/d 65 HRC, Thickness 30 s/d 150 μm,

1.5 Manfaat Penelitian


Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
a. Bagi Mahasiswa, sebagai salah satu syarat kelulusan untuk memenuhi tugas
akhir Program Studi Strata 1 (S1) Ilmu Teknologi Industri di Universitas
Balikpapan dan dapat mengetahui pengaruh variasi kadar asam sulfat terhadap
kecepatan dan kekerasan pada hard chrome plating.
b. Bagi Universitas, dapat memberikan kontribusi penambahan ilmu dan
pengetahuan khususnya bagi Program Studi Teknik Mesin serta menjadi
bahan bacaan di perpustakaan Universitas dan dapat memberikan referensi
bagi mahasiswa lain.
c. Bagi masyarakat, dapat menambah ilmu pengetahuan dalam bidang material
khususnya tentang proses hard chrome

1.6 Sistematika Penulisan.


Hasil penelitian ini, selanjutnya disusun dengan sistematika penulisan sebagai
berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Berisikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan
penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan di
dalam penelitian yang dilakukan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Berisi tentang Penelitian yang Relevan, landasan teori, Hipotesis/
Pertanyaan Penelitian (Optional) yang berhubungan dengan penelitian yang akan
dilakukan.
BAB III METODE PENELITIAN
Berisi tentang Waktu dan Tempat Penelitian, Objek Penelitian, Teknik

3
Pengumpulan Data, Alat dan Bahan, Prosedur Penelitian, Variabel Penelitian dan
Diagram Alir Penelitian, Langkah-langkah ini harus disesuaikan dengan fokus
permasalahan penelitian.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bagian ini menyajikan hasil-hasil yang diperoleh dan cara


mencapainya. Uraian harus komprehensif namun tetap ringkas dan padu.
Pembahasan hasil penelitian meliputi kelebihan dan kekurangan, termasuk
pengujian
BAB V PENUTUP
Bagian ini berisi kesimpulan dan saran, kesimpulan merupakan
rangkuman hasil yang dicapai dan merupakan jawaban rumusan masalah,
sedangkan saran bagian ini menguraikan saran-saran yang perlu diperhatikan
berdasarkan keterbatasan yang ditemukan dan asumsi yang dibuat, termasuk saran
untuk pengembangan yang lebih lanjut.

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian yang Relevan


Pada hakikatnya dalam suatu penelitian tidak selalu dimulai dari nol, akan
tetapi bisa dimulai dari yang telah ada seperti acuan-acuan yang mendasari
dalam ruang penelitian yang sejenis. Oleh sebab itu perlu mengenalkan
penelitian yang terdahulu sebagai bahan referensi yang relevan dalam
penelitian yang akan dilakukan. Referensi penelitian terdahulu diantaranya
sebagai berikut :
Raharjo (2010), meneliti mengenai pengaruh tegangan listrik dan waktu
terhadap kekerasan, ketebalan dan struktur mikro pada hasil lapisan hard
chrome untuk baja karbon rendah dengan menggunakan metode
electroplating dengan variasi tegangan listrik 4 volt,6 volt, 8 volt, 10 volt ,12
volt. Serta digunakan waktu 5 menit, 10 menit, 15 menit lalu dilakukan
pengujian kekerasan, ketebalan dan struktur mikro adanya kenaikan ketebalan
yang disebabkan dengan seringnya kenaikan tegangan listrik yang diberikan
pada tiap spesimen, semakin tinggi tegangan yang diberikan maka jumlah
muatan yang mengalir dan menempel pada katoda akan semakin banyak dan
menyebabkan lapisan yang dihasilkan semakin tebal.[1]
Darmawan,dkk (2015), melakukan penelitian tentang pengaruh variasi
kuat arus listrik dan waktu proses elektroplating pada baja karbon terhadap
kekerasan, ketebalan lapisan dan kekuatan tarik. dari penelitian yang
dilakukan diperoleh ketebalan lapisan tertinggi dengan besar kuat arus 27,3
Ampere dengan waktu 15 menit adalah 0,00015 mm dengan perhitungan dan
0,483 mm hasil pengamatan mikroskop dengan pembesaran 400 kali
kekerasan yang dihasilkan berbanding lurus dengan kuat arus dan waktu
dimana hasil kekerasan yang tertinggi dengan arus 27,3 Ampere dan waktu 15
menit adalah 239,58 kg/mm atau 12,621% lebih keras dibandingkan raw
material.[2]

5
Rasyad (2015), meneliti pengaruh waktu electroplating dan
powdercoating NiCr terhadap sifat mekanis dan struktur mikro pada
baja karbon SPCC-SD. Disimpulkan bahwa ada perbedaan tebal dan nilai
uji kekerasan lapisan Ni-Cr dan lapisan krom akibat beda proses pelapisan
pada waktu yang sama.[3]
Fauzan (2016), Meneliti analisa chrome deposit dan hardness pada proses
hard chrome dengan variasi arus untuk roda gigi sepeda motor. Disimpulkan
bahwa semakin besar arus yang diberikan semakin turun tingkat
kekerasannya. Begitu juga dengan ketebalannya semakin besar arus yang
diberikan, semakin tebal lapisan chromenya.[4]
Cahyanto (2020), Meneliti pengaruh waktu elektroplating nikel-chrom
terhadap kekerasan baja stainless steel AISI 304. Disimpulkan bahwa
peningkatan waktu pada proses elektroplating Ni-Cr dapat meningkatkan
kekerasan permukaan spesimen. Namun demikian peningkatan waktu tersebut
mempunyai nilai optimum pada waktu 60 menit, apabila dinaikan lagi dapat
menurunkan kekerasan permukaan spesimen.[5]
Tarwijanto (2013), Meneliti pengaruh variasi waktu dan konsentrasi
larutan NaCl terhadap kekerasan dan laju korosi dari lapisan nikel
elektroplating pada permukaan baja karbon sedang. Disimpulkan bahwa
kenaikan lama elektroplating nikel meningkatkan kekerasan permukaan, laju
korosi meningkat jika konsentrasi NaCl naik.[6]
Suarsana (2008), Meneliti pengaruh waktu pelapisan nikel pada tembaga
dalam pelapisan khrom dekoratif terhadap tingkat kecerahan dan ketebalan
lapisan. Disimpulkan bahwa tingkat kecerahan dan ketebalan lapisan
meningkat seiring meningkatnya lama pelapisan. [7]

6
2.2 Hard Chrome

a. Elektroplating
Suatu proses pengendapan zat (ion-ion logam) pada suatu logam dasar

(katoda) melalui proses elektrolisis.


Proses perpindahan ion dari anoda ke katoda, Timah sebagai anoda dan
rod cylinder sebagai katoda ( Fe ). Akibat proses perpindahanya ion dari timah
ke rod cylinder mengakibatkan timah habis dan rod cylinder bertambah tebal.

Gambar 2. 1 Proses

electroplating

b. Chrome plating
Salah satu teknik melapis logam menggunakan unsur chromium sebagai
pelapis ke permukaan logam yang akan dilapisi untuk aplikasi dekorasi.

Gambar 2. 2 Aplikasi chrome plating

7
c. Hard chrome plating
Salah satu teknik melapis logam menggunakan unsur chromium sebagai
pelapis ke permukaan logam yang akan dilapisi untuk aplikasi engineering
dengan tebal, komposisi larutan dan tingkat konsentrasi larutan yang spesifik

Gambar 2. 3 Aplikasi hard chrome plating

Proses hard chrome plating terbagi menjadi 2 proses yang biasa dilakukan:
a. Proses Pelapisan ( Plating)
b. Proses Pengupasan ( Stripping )

Gambar 2. 4 Flow process hard chrome plating

8
2.3 Chrome Tank
Chrome tank adalah tempat larutan electrolisis yang berfungsi sebagai
media penghantar dalam prorses perpindahan partikel logam. Bahan untuk
membuat tanki plating untuk bagian luar berbahan steel agar menjadi pondasi
yang kuat untuk menahan tekanan larutan dan bagian dalam dari tanki
berbahan PVC agar tidak bereaksi dengan larutan plating.

Gambar 2. 5 Chrome Tank

2.4 Bus Bar


Bus bar adalah bentuk besarnya dari isi kabel (tembaga). Fungsinya yaitu
menghantarkan listrik. Konstruksi atau bentuk bus bar harus mengikuti bentuk
tangki, rectifier, dan anode yang akan dipasang.

Gambar 2. 6 Bus Bar

9
2.5 Cooling System
Cooling tower sebagai alat untuk mendinginkan air panas dari kondensor
dengan cara dikontakkan langsung dengan udara secara konveksi paksa
menggunakan fan/kipas.
Ada dua macam sistem pendinginan, yaitu chiller system dan cooling tower.

Gambar 2. 7 Cooling System

2.6 Agitation System


Pengadukan adalah operasi yang menciptakan terjadinya gerakan di dalam
bahan yang diaduk. Tujuan operasi pengadukan yang utama adalah terjadinya
pencampuran. Pencampuran merupakan operasi yang bertujuan mengurangi
ketidaksamaan kondisi, suhu, atau sifat lain yang terdapat dalam suatu bahan.
Pencampuran dapat terjadi dengan cara menimbulkan gerak di dalam bahan
itu yang menyebabkan bagian-bagian bahan saling bergerak satu terhadap
yang lainnya, sehingga operasi pengadukan hanyalah salah satu cara untuk
operasi pencampuran

Gambar 2. 8 Agitation System

10
2.7 Anode
Anode berperan sebagai kutub positif dalam proses plating sedangkan pada
proses stripping berperan sebagai kutub negatif. Anode tersebut berfungsi juga
sebagai pengalir arus listrik menuju benda kerja yang akan diplating.

Gambar 2. 9 Anode

2.8 Rectifier
Penyearah gelombang (rectifier) adalah bagian dari power supply / sumber
arus listrik yang berfungsi untuk mengubah sinyal tegangan AC (Alternating
Current) menjadi tegangan DC (Direct Current). Alat ini sebagai sumber arus
listrik.Trafo atau rectifier yang digunakan, memiliki kapasitas 5000 A untuk
mendapatkan kekutan pelapisan yang baik.

11
Gambar 2. 10 Rectifier

2.9 Panel
Panel bisa digunakan untuk proses etching dan chroming. Untuk proses
chroming bisa menggunakan dua cara yaitu CC (constant current) dan CV
(constant voltage).

Gambar 2. 11 panel

2.10 Exhaust System


Pada setiap proses reaksi kimia pasti menghasilkan uap atau gas hasil
prosesnya. Uap yang dihasilkan pada saat proses chroming adalah gas yang
bersifat korosif sehingga sangat berbahaya untuk tubuh. Maka dipasanglah
exhaust system yang berfungsi untuk mencegah uap proses chrome
bersirkulasi dengan udara luar.

12
Gambar 2. 12 Exhaust System

2.11 Heater & Automatic Temperature Control


Heater adalah pemanas yang berfungsi untuk memanaskan atau
menaikkan temperatur chemicals chrome agar temperatur bisa cepat mencapai
standar operasinya. Pemilihan heater harus juga mempertimbangkan jumlah
volume yang akan dipanaskan.
Temperature control adalah alat yang dapat mengukur atau mengontrol
besarnya suhu yang terdapat pada suatu benda, bidang atau ruang, untuk
diproses lebih lanjut sehingga temperatur larutan chrome dapat terjaga pada
range temperatur operasinya dengan baik.

13
Gambar 2. 13 Heater dan Temperatur Control

2.12 Stripping Tank


Stripping tank adalah tempat larutan sodium hydroxide/caustic
soda/NaoH yang berfungsi sebagai media untuk melepas atau mengupas
lapisan chrome pada suatu permukaan logam.
Pada prinsipnya proses stripping adalah kebalikan dari proses chroming,
anode dihubungkan dengan kutub negative dan benda kerja dihubungkan
dengan kutub positif.

14
Gambar 2. 14 Striping Tank

2.13 Waste water Treatment Plant


Instalasi pengolahan air limbah (IPAL) (waste water treatment plant,
WWTP), adalah sebuah struktur atau system yang dirancang untuk membuang
limbah biologis, kimiawi, dari air sehingga memungkinkan air tersebut untuk
digunakan pada aktivitas yang lain.

Gambar 2. 15 Wastewater Treatment Plant

2.14 Hardness Tool


Kekerasan (hardness) adalah salah satu sifat mekanik dari suatu material.
Kekerasan suatu material harus diketahui khususnya untuk material yang
dalam penggunaannya akan mengalami pergesekan (frictional force) dan
dinilai dari ukuran sifat mekanis materi yang diperoleh dari deformasi platis
(deformasi) yang diberikan dan setelah dilepaskan, tidak kembali ke bentuk
semula akibat indentasi oleh suatu benda sebagai alat uji.

15
Gambar 2. 16 Hardness Tool

2.15 Thickness Tester


Alat Ukur Ketebalan adalah sebuah metode pengukuran Non Destructive
atau NDT untuk melakukan pengukuran pada ketebalan sebuah media atau
element padat seperti logam dan plastik, biasanya alat ukur ketebalan yang
digunakan pada beberapa industri biasanya hanya pada metode pengukur
ketebalan yang ultrasonic.

Gambar 2. 17 Thickness Tester

2.16 Cylinder Hydraulic


Cylinder hydraulic adalah sebuah hydraulic system yang mempergunakan
daya minyak untuk menimbulkan tekanan pada tempat atau objek dimana
tekanan itu diciptakan dan dipergunakan

16
Gambar 2. 18 Cylinder Hydraulic

a. Tube berfungsi untuk rumah dari rod dan piston termasuk sebagai
perhitungan tenaga yang tertampung pada tube yang bertekanan.

Gambar 2. 19 Tube Cylinder

b. Rod Piston yang berfungsi sebagai stopper pada cylinder hydraulic


sehingga material piston tersebut harus keras karena sering terbentur untuk
kekerasannya sendiri sekitar 65-70 HRC.

17
Gambar 2. 20 Rod Cylinder

c. Piston berfungsi membagi ruang cylinder dan piston inilah yang menjadi
ukuran utama dari gerakan rod cylinder baik gerak maju maupun mundur.

Gambar 2. 21 Piston Cylinder

d. Head cylinder / gland sebagai penutup cylinder, tempat gerak keluar /


masuknya rod piston dan berfungsi sebagai dudukan seal dan rod seal
untuk mencegah keluarnya fluida dari dalam cylinder.

Gambar 2. 22 Head Cylinder/Gland

18
2.17 Pengujian Kekerasan
Kekerasan merupakan nilai atau parameter yang ada pada setiap material
logam. Untuk mengetahuinya dibutuhkan pengujian kekerasan yang sudah
digunakan lebih dari 250 tahun dalam berbagai perubahan bentuk. Informasi
dari uji kekerasan dapat digunakan untuk melengkapi Analisa bersamaan
dengan pengujian lainnya seperti uji tarik atau kompresi dan uji tekan.
Informasi hasil pengujian sangat bermanfaat untuk Analisa dan quality
control berbagai bidang industri seperti manufaktur, aerospace, otomotif dan
lainnya. Dengan menentukan sifat material dapat memberikan info berharga
untuk mengukur daya tahan, kekuatan, fleksibilitas, dan kemampuan berbagai
jenis komponen dari bahan baku hingga spesimen yang disiapkan, dan barang
jadi.
Uji Kekerasan adalah bentuk uji material yang sering digunakan untuk
menentukan mutu material. Pengujian ini relatif mudah dilakukan dan
sepenuhnya tidak merusak selain itu instrument yang digunakan harganya
relatif lebih murah dibandingkan jenis pengujian lainnya.
Walaupun saat ini perkembangan computer semakin maju, namun Teknik
uji kekerasan menggunakan tes goresan masih sering dilakukan. Tes gores ini
dengan cara memberikan goresan pada bagian permukaan material dari ujung
ke ujung. Kekerasan spesimen atau material akan terlihat ketika salah satu
bagian membentuk goresan.
Kemudian bentuk pengujian kekerasan semakin berkembang
menggunakan berlian untuk membuat garisan dan juga menggunakan bola
baja untuk membentuk lekukan dengan cara memberikan gaya tekan pada
bagian permukaan material.
Seiring meningkatnya kebutuhan manufaktur dan industri khususnya pada
masa Perang Dunia II maka berbagai pengujian terus dikembangkan termasuk
uji kekerasan yang saat ini sudah ada alat bantunya yang disebut hardness
tester.[9]
Metode pengujian yang digunakan pada Penelitian ini adalah metode
Rockwell.

19
2.18 Metode Uji Kekerasan
Umumnya pengujian kekerasan menggunakan  3 macam metode
pengujian kekerasan, yakni :

a. Uji Kekerasan Rockwell


Pada cara Rockwell pengukuran langsung dilakukan oleh mesin, dan mesin
langsung menunjukan angka kekerasan dari bahan yang di uji. Cara ini lebih
cepat dan lebih akurat. Pada cara Rockwell yang normal , permukaan logam
yang di uji di tekan oleh indentor dengan gaya tekan 10 kg, beban awal (minor
load Po) sehinga ujung indikator menembus permukan sedalam h.
Selama itu penekanan di teruskan dengan memberikan beban utama di
lepas, hanya tinggal beban awal pada saat ini kedalaman penetrasi ujung
indentor adalah Dengan cara Rockwell dapat digunakan beberapa skala
tergantung pada kombinasi jenis indentor dan besar beban utama yang
digunakan.
Kombinasi-kombinasi ini membentuk 30 skala yang berbeda dan
dinyatakan sebagai angka kekerasan aktual diikuti oleh huruf HR dan
kemudian skala masing-masing. Misalkan, angka kekerasannya adalah HRC
63, artinya kekerasan 63 pada skala Rockwell C.[9]

Gambar 2. 23 Rockwell [9]

20
b. Uji Kekerasan Vickers
Pengujian kekerasan Mikro atau Makro, atau biasa disebut pengujian
Knoop atau Vickers, juga dilakukan dengan menekan indentor geometri
tertentu ke permukaan uji. Tidak seperti pengujian Rockwell, tes Knoop atau
Vickers hanya berlaku satu uji kekuatan. Nilai penekanan diukur dengan
menggunakan mikroskop bertenaga tinggi  secara otomatis dengan perangkat
lunak atau software melalui analysa gambar material yang diuji.
Pengujian ini menggunakan indentor berbentuk prisma dengan diagonal
antara panjang dan pendeknya sekitar 7 hingga 1. Uji vickers terutama
dilakukan dengan beban mulai dari 10g hingga 1000g. Indentor pada uji
Vickers membentuk lekukan dengan nilai kedalaman tertentu. Uji kekerasan
Vickers memiliki dua rentang gaya yang berbeda, mikro (10g hingga 1000g)
dan makro (1kg hingga 100kg).[9]

Angka kekerasan vickers dihitung dengan : (dikutip dalam Metalurgi Fisik


Handbook)

HV = {2P sin (α/2)}/d² = 1,854 P/d²............................................................(2.1)


Dimana : P = gaya tekan (kg)
D = diagonal tampak tekan rata rata (mm)
α = sudut puncak indentor = 136

21
Gambar 2. 24 Vickers [9]

c. Uji Kekerasan Brinell


Uji kekerasan Brinell menggunkan beban dengan besar 500 dan 3000 Kgf,
dengan rentang waktu pengujian dari 10 hingga 30 detik menggunakan bola
karbida berdiameter 5 atau 10 mm. Gaya tekan yang lebih rendah dengan bola
indentor berdiameter lebih kecil kadang-kadang digunakan untuk pengujian
yang lebih spesifik.
Tidak jauh berbeda dengan uji Vickers, pada uji kekerasan Brinell hanya
berlaku satu uji kekuatan. Setelah pemberian beban tekanan , bagian
permukaan yang diberi tekanan tadi diukur menggunakan mikroskop daya
rendah atau alat pengukur otomatis untuk mendapatkan nilai dalam satuan
milimeter.[9]

Gambar 2. 25 Brinell [9]

2.19 Perhitungan Laju Proses Plating


Proses chroming dengan cara menaikkan kuat arus secara berkala. Untuk
menghitung berapa ampere yang akan digunakan, maka terlebih dahulu harus
mencari luas permukaan dari komponen yang akan di plating, kemudian baru
bisa mencari besar ampere yang digunakan dan yang terakhir adalah mencari
estimasi waktu untuk proses plating.

22
Berikut rumus-rumus tahapan untuk mencari besar Kuat arus (dikutip dalam
Universal Tekno Reksajaya Handbook) : [10]

A (dm2) = π x Ø x Cl……………………………………………………..(2.3)
10000
Dimana: A = Luas area chrome (dm2)
π = 3,14
Ø = Diameter (mm)
Cl = Chrome Length (mm)

I = A x ASI atau ASD……….………………………………………….(2.4)

Dimana: I = Kuat arus yang digunakan (Ampere)


A = Luas area chrome/dm2
ASI = Ampere square inch
ASD = Ampere Square Decimeter
Tabel 2. 1 Konversi Satuan ASI ke ASD [10]

No Currert Thickness Efisiensi


. (ASI ke ASD) (Mills/Hours) (%)
1 2 31 = 30 1,0 74
2 3 46,5 = 45 1,9 91
3 4 62 = 60 2,8 100
4 5 77,5 = 70 3,5 101

Note: (1 ASI) = 1 A/(1 inch x 1 inch) = 1 A/(0.254 dm x 0.254 dm)


= 1 A/0.064516 dm2
= 15.5 A/dm2
1 ASI = 15.5 ASD
1 Mils = 0.0254 mm=25.4 μm

23
Thickness
Time= ...............................................................................(2.5)
ASI atau ASD

Dimana : Time = Waktu


Thickness = Ketebalan
ASI = Ampere square inch
ASD = Ampere square decimeter

Adapun Ketentuan untuk menghasilkan komponen yang baik dengan standar


sebagai berikut :

a. Hardness : 55 s/d 65 HRC


b. Thickness : 30 s/d 150 μm
c. Raughness : 0.05 s/d 0.1 Ra
d. OD : f7 Normal , f8 Repair (ISO)
e. ID : H8 Normal, H9 for max repair (ISO)

24
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian


Penulis melakukan penelitian pada lingkup objek industri yaitu di PT.
Universal Tekno Reksajaya yang bergerak di remanufacturing khusus
mengerjakan komponen cylinder hydrolik, yang terletak di Jl. Mulawarman
No 22, Kelurahan Manggar, Kecamatan Balikpapan Timur, Kota Balikpapan,
Kalimantan Timur 76113. Waktu Penelitian dilaksanakan mulai bulan Maret
sampai dengan Juni 2022.

Gambar 3. 1 Tempat Penelitian PT. Universal Tekno Reksajaya

3.2 Objek penelitian


Objek penelitian pada penulisan skripsi berfokus pada 5 spesimen rod
yang akan dilakukan proses hard chrome dengan variasi kadar asam sulfat
yang berbeda.

Gambar 3. 2 Spesimen rod arm 750 komatsu

24
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam suatu penelitian adalah kegiatan yang
utama dalam membuat suatu penelitian sebab dari tahap inilah data dapat
diperoleh, diolah dan dikembangkan hingga memperoleh kesimpulan
penelitian yang dapat dipertanggung jawabkan.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuantitatif dengan tahapan berupa observasi/pengamatan, wawancara dan
dokumentasi, eksperimen.
a. Studi Literatur
Studi literature adalah serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan
metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat, serta mengolah
bahan penelitian
b. Observasi/Pengamatan
Observasi/pengamatan merupakan salah satu metode pengumpulan data
dengan cara mengamati atau meninjau secara cermat dan langsung dilokasi
penelitian untuk mengetahui kondisi yang terjadi atau membuktikan
kebenaran dari sebuah desain penelitian yang sedang dilakukan.
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dapat
dilakukan dengan cara memperoleh data dan informasi dalam bentuk buku,
arsip, dokumen, tulisan angka maupun gambar yang berupa laporan yang
dapat mendukung penelitian.
d. Wawancara
Wawancara adalah kegiatan tanya-jawab secara lisan untuk memperoleh
informasi. Bentuk informasi yang diperoleh dinyatakan dalam bentuk tulisan,
atau direkam secara audio, visual, atau audio visual.
e. Eksperimen
Eksperimen adalah suatu tindakan dan pengamatan, yang dilakukan untuk
mengecek atau mengenali hubungan sebab akibat antara gejala.

25
3.4 Alat Dan Bahan
Peralatan yang digunakan selama proses penelitian adalah sebagai berikut:
a. Rectifier f. sampel rod pc arm750
b. Beaker glass g. chromic acid
c. Heater h. asam sulfat high grade
d. Anoda i. katalis
e. Bus bar j. Air

3.5 Prosedur Penelitian


Tahapan-tahapan dalam proses pengambilan data selama penelitian:
1. Menyiapkan material sample 5 buah untuk dilakukan proses chrome.
2. Membuat chemical chrome dengan variasi yang berbeda pada asam
sulfatnya.
3. Melakukan percobaan dengan waktu proses chrome 60 menit dengan
variasi
kadar asam sulfat yang berbeda.
4. Mengumpulkan data percobaan.
5. Menghitung kecepatan dan ketebalan chrome .
6. Menyimpulkan hasil percobaan.

3.6 Variabel Penelitian


Variabel dalam penelitian ini adalah :
a. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah komposisi asam sulfat yang
berbeda yaitu : 2,5 gr/l; 2,75 gr/l; 3 gr/l; 3,25 gr/l; 3,5 gr/l.
b. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah mencari nilai kecepatan dan
kekerasan hard chrome plating dengan variasi kadar asam sulfat yang
berbeda

26
c. Variabel control dalam penelitian ini adalah waktu proses chrome
selama 6o menit, standard Hardness 55 s/d 65 HRC, Thickenss 30 s/d 150
μm,

3.7 Diagram Alir Penelitian

Mulai

Studi literature dari buku dan jurnal mengenai proses hard


chrome plating

Menyiapkan alat dan bahan untuk melakukan


percobaan

Pengambilan data percobaan :


1. Mengukur kadar asam sulfat
2. Mengatur Kuat Arus

Pengolahan data hasil analisa terhadap spesimen

Tidak
Uji Data

Ya
Hasil dan
pembahasan
percobaan hard
chrome plating

Kesimpulan

27
Selesai
Gambar 3. 3 Diagram alir penelitian.

28
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Penelitian


Telah dilakukan penelitian terhadap sample 5 rod cylinder arm 750 yang
di chrome selama satu jam mengunakan kadar asam sulfat yang berbeda,
penelitian ini dilakukan terhitung sejak bulan maret sampai Juni 2022.
Pengambilan data dikhususkan untuk mengetahui berapa besar pengaruh
kenaikan asam sulfat terhadap kecepatan kekerasan proses chrome dan hasil
secara visualnya. Setelah melakukan proses chrome selama 1 jam terhadap 5
sampel yang diuji maka dilakukan pengukuran yang standar dan terdapat
perbedaan nilai kecepatan kekerasan dan efek terhadap rod yang telah
dichrome.

Gambar 4. 1 Sampel rod yang telah di proses hard chrome plating.

4.2 Hasil Penelitian


Pengukuran yang dilakukan terhadap ketebalan lapisan yang disudah
dichrome untuk mengetahui nilai laju proses chrome pada rod pc arm 750.
Ada pun cara yang digunakan dalam metode ini dengan mengukur permukaan
rod yang telah dichrome mengunakan thickness dan hardness tool .
Berdasarkan hasil pengukuran sampel rod arm 750 setelah dilakukan
proses chrome mengunakan kadar asam sulfat yang berbeda yaitu : 2,5 gr/l ;
2,75 gr/l; 3 gr/l; 3,25 gr/l; 3,5 gr/l, didapat hasil sebagai berikut :

28
Tabel 4. 1 Data hasil pengukuran sampel rod arm pc 750 yang telah di chrome
dengan kadar asam sulfat 2,5 gr/l; 2,75 gr/l; 3 gr/l; 3,25 gr/l; 3,5 gr/l.

Rod H2SO4 Thickness Hardness Lama proses


sampel ( gr/ l ) ( μm ) ( HRC ) chrome ( jam)
1 2,5 28 47,2 1
2 2,75 37 52,9 1
3 3 39 54,8 1
4 3,25 42 55,3 1
5 3,5 49 58,2 1

4.3 Analisa Perhitungan

a. Perhitungan Laju Proses Plating


Untuk mengetahui nilai laju proses plating pada sampel rod arm PC 750,
maka dilakukan perhitungan dengan data sebagai berikut :
a. Diameter Spesimen 19 mm
b. Chrome Length 100 mm
c. Panjang total Spesimen 156 mm
d. Lama proses chrome 60 menit
e. Kadar H2SO4 yang digunakan 2,5 – 3,5 gr/l
f. Kuat arus

1. Luas Area chrome


Ca = K. Cl
= ( π x Ø )x Cl
= ( 3.14 x 19 ) x 100
= 59,66 X 100
=5966 mm2 : 1000
= 0,5966 dm2

2. ASD( Ampere square decimeter ) = 30 ASD = 25,4 μm / menit


Berdasarkan tabel kerapatan arus

3. I = Ca x ASD
= 0.5966 x 30
= 17.8 A

b. Kecepatan Plating Secara Teori


Vp = kecepatan plating

29
ASD
Vp=
Waktu

25,4 μm
¿
60 menit

= 0,42 μm / menit

c. Kecepatan Plating Spesimen


1 ) Spesimen 1 mengunakan 2,5 gr/L H2SO4
ASD
Vp=
Waktu

28 μm
Vp=
60 menit
= 0,46 μm / menit

2) Spesimen 2 mengunakan 2,75 gr/L H2SO4

ASD
Vp=
Waktu

37 μm
Vp=
60 menit
= 0,61 μm / menit

3) Spesimen 3 mengunakan 3 gr/L H2SO4

ASD
Vp=
Waktu

39 μm
Vp=
60 menit
= 0,65 μm / menit

4) Spesimen 4 mengunakan 3,25 gr/L H2SO4

ASD
Vp=
Waktu
42 μm
Vp=
60 menit

= 0,7 μm / menit

30
5) Spesimen 5 mengunakan 3,5 gr/L H2SO4
ASD
Vp=
Waktu
49 μm
Vp=
60 menit
= 0,81 μm / menit

Tabel 4. 2 Data hasil kecepatan hard chrome plating teori dan aktual.

Kadar H2SO4 Vp Teori Vp aktual Keterangan


( gr/ l ) ( μm / menit ) ( μm / menit )
2,5 0,42 0,46 Standar
2,75 0,42 0,61 Lebih dari Standar
3 0,42 0,65 Lebih dari Standar
3,25 0,42 0,7 Lebih Dari Standar
3,5 0,42 0,81 Lebih dari Standar

Tabel 4. 3 Data hasil pengukuran Hardness.

Specimen Kadar H2SO4 Hardness


( gr/ l ) ( HRC )
1 2,5 47,2
2 2,75 52,9
3 3 54,8
4 3,25 55,3
5 3,5 58,2

Tabel 4. 4 Data hasil proses hard chrome plating secara visual.

Spesimen Kadar H2SO4 ( gr/l ) Tampak Visual Keterangan


1 2,5 Buram

31
2 2,75 Mengkilat

3 3 Lebih mengkilat

4 3,25 Lebih mengkilat

5 3,5 Lebih mengkilat

Berdasarkan hasil analisa visual diatas semakin tinggi kadar H2SO4 akan
menghasilkan visual yang lebih mengkilat pada proses hard chrome plating.

32
4.4 Pembahasan
Berdasarkan analisa perhitungan kadar, 2,5 gr/l menghasilkan kecepatan
plating sesuai standar atau sesuai teori. Jika ingin meningkatkan kecepatan
plating secara signifikan maka kadar H2SO4 diangka 2,75 sampai dengan 3,5
gr/L menghasilkan kecepatan plating lebih tinggi dari standar seperti terlihat
pada gambar 4.2 diagram kecepatan plating rod cylinder dibawah.

Kecepatan hard chrome plating


0.9 0.81
0.8
Kecepatan plating ( μm )

0.7
0.7 0.65
0.61
0.6 2,5
0.5 0.46
2,75
0.4
0.3 3
0.2 3,25
0.1 3,5
0
Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4 Sampel 5

sampel Rod cylinder

Gambar 4. 2 Diagram kecepatan hard chrome plating rod cylinder.


Berdasarkan hasil analisa perhitungan semakin tinggi kadar H2SO4 akan
menghasilkan kekerasan hard chrome plating semakin tinggi/naik seperti
terlihat pada gambar 4.3 diagram nilai kekerasan rod cylinder.

Hasil Pengukuran kekerasan


70
Hardness ( HRC )

55.3 58.2
60 52.9 54.8 Kadar 2,5
50 47.2
Kadar 2,75
40
30 Kadar 3
20 kadar 3,25
10
Kadar 3,5
0
Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4 Sampel 5

sampel Rod cylinder

Gambar 4. 3 Diagram nilai kekerasan rod cylinder.

33
Dari hasil penelitian tersebut dengan peningkatan kadar H2SO4 dengan
maksimal pada angka 3,5 gr/l akan memberikan kecepatan plating terbesar
yaitu sebesar 0,81 μm / menit (teori 0,42 μm / menit) atau sebesar 49 μm / jam
( teori 25,4 μm / jam ) dan mampu memberikan kekerasan lapisan chrome
paling tinggi yaitu sebesar 58,2 HRC dengan standar 55 sampai 65 HRC.
Secara visual juga memberikan efek kilau yang maksimal, dengan
bertambahnya kecepatan plating tersebut akan mampu memberikan proses
plating yang lebih cepat sehingga dapat mempercepat proses produksi dan
juga bertambahnya hardness lapisan chrome maka akan menambah daya
tahan terhadap gesekan sehingga meningkatkan kualitas komponen rod
dengan masih mengacu pada standar hardness chrome sebesar 55 HRC sampai
dengan 65 HRC.
Berdasarkan hasil analisa diatas penulis menyarakankan mengunakan
kadar H2SO4 3,25 gr/l sampai dengan 3,5 gr/l agar menghasilkan kecepatan
hard chrome plating yang maksimal yaitu 0,7 μm / jam sampai 0,81 μm / jam
dan menghasilkan hardness sesuai dengan standar perusahaan yaitu 55 HRC
sampai dengan 65 HRC.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan dan kekerasan pada saat
proses plating rod arm pc 750 adalah :
1. Semakin tinggi kandungan kadar asam sulfat semakin mempercepat proses
plating chrome, dan visual dari komponen pun terlihat lebih mengkilat.
2. Kebersihan komponen sebelum dilakukan proses chrome plating .
3. Kebersihan kandungan chemical chrome.
4. Memaksimalkan kadar H2SO4 pada saat proses chrome.

34
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisa pengaruh kadar asam sulfat terhadap kecepatan dan
kekerasan hard chrome plating pada Rod pc arm 750 maka Penulis
menyimpulkan bahwa proses chrome plating selama satu jam dengan Kadar
H2SO4 2,5 gr/l menghasilkan kecepatan plating 0,46 μm dan kekerasan 47,2
HRC; Kadar H2SO4 2,75 gr/l menghasilkan kecepatan plating 0,61 μm dan
kekerasan 52,9 HRC; Kadar H2SO4 3 gr/l menghasilkan kecepatan plating
0,65 μm dan kekerasan 54,8 HRC; Kadar H2SO4 3,25 gr/l menghasilkan
kecepatan plating 0,7 μm dan kekerasan 55,3 HRC; Kadar H2SO4 3,5 gr/l
menghasilkan kecepatan plating 0,81 μm dan kekerasan 58,2 HRC.
Berdasarkan hasil analisa diatas penulis menyarakankan mengunakan
kadar H2SO4 3,25 gr/l sampai dengan 3,5 gr/l agar menghasilkan kecepatan
hard chrome plating yang maksimal yaitu 0,7 μm / jam sampai 0,81 μm / jam
dan menghasilkan hardness sesuai dengan standar perusahaan yaitu 55 HRC
sampai dengan 65 HRC.

5.2 Saran
Untuk meningkatkan kualitas dan kecepatan proses chrome rod arm pc
750 Komatsu ini maka Penulis memberi beberapa saran, yaitu:
a. Melakukan pengecekan terhadap komponen yang akan dichrome terutama

faktor kebersihanya, dikarenakan komponen yang bersih sangat


mempengaruhi chrome bisa dengan baik menempel pada base material.
b. Memaksimalkan kadar H2SO4 saat proses chrome sesuai standar yang
ditetapkan perusahaan .
c. Melakukan pengecekan dan perawatan terhadap kandungan chemical
chrome secara berkala.

35
37
DAFTAR PUSTAKA

[1] S. Raharjo, “Pengaruh Variasi Tegangan Listrik Dan Waktu Proses


Electroplating Terhadap Sifat Mekanis Dan Struktur Mikro Baja Karbon
Rendah Dengan Krom Samsudi,” Jurnal.Unimus.Ac.Id, pp. 296–308, 2010.
[2] A. D. Surya Darmawan, I. Dewa Ketut Okariawan, and N. Herlina Sari,
“Pengaruh Variasi kuat arus listrik dan waktu proses electroplating
terhadap kekuatan tarik, kekerasan dan ketebalan lapisan pada baja karbon
rendah dengan krom The Influence Variation of Strong Electric Current
Time and Process Electroplating Power of Att,” Din. Tek. Mesin, vol. 5, no.
2, pp. 66–71, 2015.
[3] A. Rasyad and B. Budiarto, “Analisis Pengaruh Temperatur, Waktu, dan
Kuat Arus Proses Elektroplating terhadap Kekuatan Tarik, Kekuatan Tekuk
dan Kekerasan pada Baja Karbon Rendah,” J. Rekayasa Mesin, vol. 9, no.
3, pp. 173–182, 2018, doi: 10.21776/ub.jrm.2018.009.03.4.
[4] F. R. Sakti and U. Rumendi, “Analisis Ketebalan, Ketahanan Korosi, dan
Daya Lekat Lapisan Hasil Proses Hardchrome Plating Pada Baja Karbon
Rendah Sebelum dan Sesudah Case Hardening,” Steman, vol. ISBN 978-9,
pp. 31–37, 2016.
[5] B. T. Cahyanto and S. Anis, “Pengaruh Suhu dan Waktu Proses Hard
Chrome pada Pelat Baja ST37 Terhadap Kekerasan dan Ketebalan
Lapisan,” J. Din. Vokasional Tek. Mesin, vol. 5, no. 2, pp. 124–128, 2020,
doi: 10.21831/dinamika.v5i2.34786.
[6] D. Tarwijayanto, W. P. Raharjo, and T. Triyono, “Pengaruh arus dan waktu
pelapisan hard chrome terhadap ketebalan lapisan dan tingkat kekerasan
mikro pada plat baja karbon rendah AISI 1026 dengan menggunakan CrO3
250 gr/lt dan H2SO4 2,5 gr/lt pada proses elektroplating,” Mekanika, vol.
11, no. 2, pp. 105–115, 2013.
[7] I. Suarsana, “Pengaruh Waktu Pelapisan Nikel Pada Tembaga Dalam
Pelapisan Khrom Dekoratif Terhadap Tingkat Kecerahan Dan Ketebalan
Lapisan,” J. Energi Dan Manufaktur, vol. 3, no. 1, 2008.
[8] E. M. Lui, Handbook of Structural Engineering, Second Edition. 1997.
[9] M. F. Kumayasari and A. I. Sultoni, “Studi Uji kekerasan Rockwell
Superficial vs Micro Vickers,” J. Teknol. Proses dan Inov. Ind., vol. 2, no.
2, 2017, doi: 10.36048/jtpii.v2i2.789.
[10] U. Tekno and R. Cylinder, “Defrinnosa p panjaitan - utr universal tekno
reksajaya – cylinder plant 0,” pp. 0–30.

36
LAMPIRAN

Lampiran 1. Alat pengujian chrome

Lampiran 2. Alat ukur hardness tester dan thikness Tester

37
38
Lampiran 3. Proses chrome

Lampiran 4. Pengukuran thikness dan hardness

39
Lampiran 5. Bukti lulus plagiasi dari perpustakaan

40
Lampiran 6. Lampiran bukti pembayaran plagiasi dari perpustakaan

41
Lampiran 7. Rincian nilai cek plagiasi dari perpustakaan

42

You might also like