Professional Documents
Culture Documents
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Hipertensi
1. Pengertian Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi kronis ketikka
tekanan darah pada dinding arteri (pembuluh darah bersih) meningkat. Kondisi
ini dikenal sebagai “Sillent Killer” karena jarang memiliki gejala yang jelas.
semua, tidak hanya di Indonesia tapi di dunia, karena hipertensi ini merupakan
salah satu pintu masuk atau faktor risiko penyakit seperti jantung, gagal ginjal,
Hipertensi atau penyakit darah tinggi bisa disebut kondisi kronis karena
memiliki banyak gejala yang jelas dan faktor risiko komplikasi pada hipertensi
ini sangat tinggi, hipertensi bisa menyebabkan gangguan pada pembuluh darah
terkadang hipertensi juga gejalanya tidaklah terlalu serius. Gejala pada penyakit
16
hipertensi seringkali ada hubungannya dengan tekanan darah tinggi. Gejala ini
mampu bervariasi pada setiap individu, beberapa gejala hipertensi yaitu sakit
kepala yang terkadang juga sakit kepala ini disertai dengan mual dan muntah
kencang, stress, stroke, dan nokturia adanya peningkatan urinasi karena aliran
darah ginjal dan filtrasi glomerulus mengalami peningkatan. Maka dari itu
jenis kelamin, asupan garam tinggi, obesitas, alkohol, kafein, usia, pola hidup,
1) Genetik
Orang yang memiliki keluarga apalagi keluarga dekat seperti orang tua
yang mempunyai riwayat hipertensi memiliki risiko dua kali lebih besar
untuk menderita hipertensi dari pada orang yang tidak memiliki hubungan
17
2) Jenis Kelamin
hormon ini menandakan bahwa perempuan sudah dalam usia tua, selain
itu perubahan hormonal inilah sebagai pemicu kenaikan berat badan dan
makanan dan minuman yang tidak sehat. Hal itu semua merupakan
18
pemicu dari hipertensi, sedangkan pada kaum pria juga bisa memiliki
lebih banyak melakukan pekerjaan luar yang memicu terjadinya stres dan
2021).
3) Usia
Usia merupakan salah satu faktor terjadinya hipertensi. Pada saat umur
meningkat maka akan ada perubahan pada fisiologi tubuh. Pada saat usia
Kemudian pada saat usia lanjut aktivitas jantung pun akan terpengaruh,
pembuluh darah dan hormon pun akan berpengaruh. Keadaan usia lanjut
4) Obesitas
hipertensi. Curah jantung dan sirkulasi darah pada orang yang obesitas
19
jantung akan memompa darah dalam sirkulasi volume darah lebih tinggi
jika makanan tersebut kurang gizi mengandung lemak yang tinggi. Hal ini
jarang berolahraga biasanya memiliki detak jantung yang lebih cepat dan
jantungnya akan kaget bekerja dengan keras, hal inilah yang memicu
6) Merokok
karbonmonoksida yang ada pada asap rokok sangat berbahaya bagi tubuh.
cepat untuk memasukkan oksigen yang cukup pada tubuh. Selain itu zat-
sehingga membuat aliran darah tidak lancar dan tersumbat yang membuat
7) Natrium
mendorong volume darah melalui ruang yang makin sempit. Hal ini
3. Klasifikasi Hipertensi
Seseorang dapat didiagnosis mengalami hipertensi berdasarkan pada
pengukuran tekanan darah minimal dua kali atau lebih pada kunjungan minimal
dua kali atau lebih. Berdasarkan Join National Comunitte 8 (JNC 8), Klasifikasi
21
Sumber : (Riza,2018)
mmHg dapat menurunkan kejadian stroke, infrak jantung, gagal jantung dan
4. Etiologi
Berdasarkan etiologi hipertensi dibedakan menjadi dua yaitu hipertensi
2019).
a. Hipertensi sekunder
adanya penyakit lain. Tipe ini lebih jarang terjadi, hanya sekitar 5%
dan pola makan. Tipe ini terjadi pada Sebagian besar kasus tekanan
5. Patofisiologi
Berbagai literatur diatas menunjukkan besarnya kemungkinan
hipertensi tidak berbeda baik wanita maupun pria. Namun selain faktor
biologis tubuh juga terdapat pengaruh lain yaitu paparan stress maupun
hormonal pada menopause, kehamilan serta obesitas, Selain itu, aspek lain
karena beban kerja yang tidak tidak terlalu berat. Kemampuan mengenal
rekam medik dari setiap responden, didapatkan bahwa waktu kontrol dan
6. Penatalaksanaan Hipertensi
Penatalaksanaan hipertensi dapat dilakukan melalui dua cara yaitu :
a. Terapi Farmakologi
Menurut (Kelvin Anjasmara , 2022) Terapi farmakologis yaitu
1) Diuretika
sebagainya.
enalapril.
26
dan Amlodipin
dan Terazosin
antihipertensi yaitu :
pengobatan penyebabnya
komplikasi
dapat dikontrol.
b. Terapi Nonfarmakologi
Merupakan pilihan utama sebelum menggunakan obat-obatan
oksigenasi darah.
2) Terapi Pemijatan
3) Pengaturan Posisi
4) Terapi Musik
7. Komplikasi Hipertensi
Hipertensi merupakan salah satu dari penyakit kardiovaskular tidak
melebihi 140 mmHg dan diastol melebihi 90 mmHg (DiGiulio, Jackson &
menyebabkan sekitar 51% dari kematian akibat stroke dan 45% dari jantung
coroner.
mengontrolnya karena jika terjadi dalam waktu yang lama akan dapat
(Anshari, 2020).
terjadinya stroke, terlebih lagi jika penderita dalam kondisi stress pada
ini berlangsung terus dalam waktu yang lama akan dapat menyebabkan
seberapa besar potensi untuk terjadinya stroke, mereka yang tidak menderita
hipertensi akan sangat kecil resikonya untuk mengalami stroke. (Ningsih &
Melinda, 2019).
B. Dukungan Keluarga
1. Pengertian Keluarga
Keluarga adalah orang yang secara terus menerus sering tinggal bersama,
seperti ayah, ibu, kakek, nenek, saudara laki-laki, dan saudara perempuan dan
bahkan pembantu rumah tangga. Keluarga yang terdiri hanya ayah, ibu dan anak
tersebut
hidup; dan
1) Dukungan Emosional
dan bantuan emosional. Dengan semua dari tingkah laku mendorong rasa
perhatian.
2) Dukungan Instrumental
dan lain-lain. Bentuk dukungan ini dapat mengurangi stress karena individu
3) Dukungan Informasional
Dukungan Keluarga adalah suatu proses yang terjadi sepanjang masa dalam
yang baik akan menjadikan individu lebih sehat (Friedman, Bowen, Joness,
2014).
34
C. Kekambuhan
1. Definisi Kekambuhan
hipertensi terdiri dari faktor yang tidak bisa diubah seperti usia dan jenis
kelamin serta faktor yang bisa diubah seperti kepatuhan minum obat, konsumsi
garam, kebiasaan merokok, obesitas, kurang aktivitas fisik, stres dan sebagainya
(Kemenkes, 2019).
makanan dengan tinggi garam, makanan yang berlemak, makanan yang tinggi
penyakit dan perilaku hidup sehat pasien hipertensi. Hal ini telah dikemukakan
35
hal seperti pasien tidak terkontrol secara teratur , tidak menjalankan pola hidup
2. Faktor Kekambuhan
Kekambuhan hipertensi atau peningkatan darah kembali dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yaitu tidak kontrol tekanan darah secara teratur, tidak
menjalankan pola hidup yang sehat, seperti olahraga, diet yang tepat, berhenti
merokok, minum alkohol, kafein, dan mengurangi stres. Anjuran yang paling
sulit dilakukan adalah hidup tanpa stres. Stress merupakan keadaan yang tidak
yang menjadi beban atau tuntutan tersebut diluar batas kemampuan individu
1. Kegemukan
2. Kebiasaan Merokok
tekanan darah pada setelah hisapan pertama. Seperti zat-zat kimia lain
3. Pola Makan
4. Stress
Stress pada pasien hipertensi yaitu kondisi atau gangguan yang tidak
kehidupan.
2. Mengatasi Obesitas
Salah satu upaya untuk menurunkan berat badan sehingga mencapai IMT
untuk perempuan.
Olahraga yang baik untuk menurunkan tekanan darah seperti senam aerobic
setiap hari, seperti melakukan senam yoga, jalan santai, berenang. Olahraga
secara rutin dan konsisten dapat menurunkan tekanan darah sistolik 4 mmHg
dan tekanan darah diastolik 2,5 mmHg. Berbagai cara relaksasi seperti
tekanan darah.
4. Berhenti Merokok
terserap oleh pembuluh darah kecil dalam paru-paru dan kemudian akan
Pemeriksaan tekanan darah harus selalu dilakukan secara rutin bagi penderita
hipertensi atau orang dengan Riwayat keluarga hipertensi untuk lebih waspada.
pemeriksaan sewaktu-waktu jika terjadi gejala seperti pusing dan gejala lainya.
Hasil tes tersebut tentutnya dapat menjadi dasar dan panduan dalam mengatur
6. Pemeriksaan Penunjang
1. Hemoglobin, Hematokrit
Untuk mengkaji hubungan dari sel – sel terhadap volume cairan (viskositas)
anemia.
2. BUN
39
3. Kalium Serum
4. Kalsium Serum
6. Pemeriksaan tiroid
8. Urinalisa
diabetes.
40
9. Asam urat
11. IVP
13. CT scan
14. EKG
jantung hipertensi.
D. Kerangka Pemikiran
Kerangka berpikir adalah sebuah model atau gambaran yang berupa konsep
yang didalamnya menjelaskan tentang hubungan antara variabel yang satu dengan
Menurut (Nurhaedar, 2018) hipertensi atau penyakit darah tinggi yaitu suatu
gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi
yang dibawa oleh pembuluh darah menjadi terhambat sampai ke jaringan tubuh
hipertensi pada usia dewasa hingga lansia, banyak juga faktor yang mempengaruhi
kekambuhan hipertensi seperti gaya hidup dan juga faktor dukungan keluarga.
hipertensi dan memberikan motivasi. Pasien yang memiliki dukungan dari keluarga
dukungan dari keluarga. Maka dari uraian diatas sebagian besar pasien dengan
sakit kepala, pusing, badan terasa lemas, tidak bisa beraktifitas, hingga tekanan
darahnya 150/90 mmHg dan tidak mendapat dukungan keluarga dengan baik.
pasien di atas 140/90 mmHg, dimana pasien hipertensi mengalami gejala yang
sama seperti merasakan sakit kepala, pusing, mudah lelah dan lemas, rasa sakit
ditengkuk, sakit dada. Faktor kekambuhan pada hipertensi dibagi menjadi 2 jenis
42
yaitu faktor yang tidak bisa di ubah seperti usia, jenis kelamin dan faktor yang bisa
di ubah seperti kepatuhan minum obat, konsumsi garam, pola makan, kebiasaan
Keterangan :
: Ada Hubungan
E. Hipotesis
Hipotesis Dalam penelitian ini yaitu suatu pernyataan yang masih lemah yang
ditolak, dengan kata lain hipotetsis merupakan sebuah pernyataan tentang hubungan
yang diharapkan anatara dua variable atau lebih yang dapat diuji secara empiris.
Sukabumi