You are on page 1of 8

Volume 3, Nomor 2, Agustus 2022 P-ISSN 2721-0456

E-ISSN 2746-6876

ANALISIS UJI PROKSIMAT IKAN GABUS (Channa striata) LAMPUNG


SEBAGAI BAHAN BAKU NUGGET IKAN

Oleh:

Suci Hardina Rahmawati1, Fahrulsyah2, Novita Herdiana3, Arlin Wijayanti1


Email: sucihardina21@gmail.com
1
Universitas Nahdlatul Ulama Lampung Timur
Jl. Raya Lintas Pantai Timur Sumatera Kab. Lampung Timur

Politeknik Negeri Lampung


2

Jl. Soekarno Hatta No.10, Rajabasa Raya, Kota Bandar Lampung


3
Universitas Lampung
Jl. Sumantri Brojonegoro No 1 Gedong Meneng, Kota Bandar Lampung

ABSTRAK

Ikan gabus (Channa striata) merupakan salah satu komoditas ikan air tawar
yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk
melakukan analisis uji proksimat ikan gabus (Channa striata) lampung sebagai
bahan baku nugget ikan. Penelitian dan analisa hasil penelitian dilakukan di
Laboratorium Teknologi Hasil Perikanan Fakultas Perikanan Universitas Nahdlatul
Ulama Lampung. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan penambahan tepung
tapioka pada nugget ikan gabus (Channa striata) Lampung mengakibatkan
perbedaan mutu pada nugget yang dihasilkan. Uji Proksimat menunjukkan
penambahan tepung tapioka pada pembuatan nugget ikan gabus berpengaruh
sangat nyata terhadap kadar protein, kadar lemak dan kadar abu. Semakin besar
persentasi tepung tapioka pada nugget ikan gabus maka kadar protein, kadar abu
semakin kecil. Namun penambahan tepung tapioka tidak berpengaruh terhadap
kadar air nugget ikan gabus. Secara keseluruhan kandungan proksimat nugget
ikan gabus hasil penelitian ini berada pada standar yang dianjurkan standar SNI
01-6683-2002 dengan ketentuan batas maksimal nilai karbohidrat, kadar lemak,
berturut-turut yaitu 25%, 20% (%bb), dan kadar protein minimum 12% (%bb).

Kata kunci: Uji Proksimat, Ikan Gabus (Channa striata), Nugget ikan gabus.

ABSTRACT

Snakehead fish (Channa striata) is a freshwater fish commodity that has high
economic value. The purpose of this study was to analyze the proximate test of
snakehead fish (Channa striata) Lampung as a raw material for fish nuggets. The
research and research analysis were done in Laboratorium Teknologi Hasil
Perikanan Fakultas Perikanan Universitas Nahdlatul Ulama Lampung. The results
showed that the addition of tapioca flour to snakehead fish nuggets (Channa
striata) Lampung resulted in differences in the quality of the nuggets produced.
Proximate test showed that the addition of tapioca flour in making snakehead fish
nuggets had a very significant effect on protein content, fat content and ash
content. The greater the percentage of tapioca flour in snakehead fish nuggets, the
lower the protein content and ash content. However, the addition of tapioca flour

63 Fisheries of Wallacea Journal, Volume 3, No. 2, 2022


Volume 3, Nomor 2, Agustus 2022 P-ISSN 2721-0456
E-ISSN 2746-6876

had no effect on the water content of snakehead fish nuggets. Overall, the
proximate content of snakehead fish nuggets was at the standard recommended
by SNI for fish nuggets SNI 01-6683-2002 standard maximum carbohydrate value
range, lipid percentage were 25%, 20% (%ww) respectively, and minimum protein
percentage was 12% (%ww).

Keywords: Proximaty Test, Snakehead Fish (Channa striata), Snakehead Fish


Nugget.

PENDAHULUAN kandungan albumin yang bermanfaat


dalam penyembuhan jaringan sel
Lampung merupakan salah yang rusak akibat luka maupun
satu provinsi yang memiliki budidaya pasca operasi. Selain itu, kandungan
ikan tawar terbesar di tingkat albumin dalam ikan gabus juga
nasional. Jumlah budidaya ikan air dimanfaatkan untuk membangun dan
tawar yang begitu besar ini tidak memperbaiki jaringan sel yang rusak
terlepas dari keberhasilan kabupaten akibat luka diabetes mellitus, luka
dan kota yang ada di Lampung dalam bakar, luka jaringan lambung, dan
memproduksi dan membudidayakan meningkatkan daya tahan tubuh
komoditas ikan air tawar (Febriani (Niga dkk., 2022).
dkk., 2018). Salah satu kabupaten Nugget merupakan produk
yang ada di Lampung dan berpotensi olahan berbentuk cetakan dan
dalam pengembangan komoditas potongan yang berbahan dasar
ikan air tawar yaitu Kabupaten daging lumat berlapis tepung bumbu
Lampung Timur. Kabupaten (Sormin dkk., 2020). Nugget ikan
Lampung Timur memiliki sumber merupakan produk olahan berbasis
daya perairan yang dimanfaatkan ikan yang memiliki beberapa
untuk sektor perikanan oleh keunggulan seperti memiliki masa
masyarakat sekitar yaitu Danau Way simpan yang relatif lama (apabila
Jepara yang terletak di Kecamatan disimpan dalam keadaan dingin dan
Way Jepara Kabupaten Lampung beku), memiliki nilai gizi yang cukup
Timur. Danau ini memiliki luas ± 200 tinggi, memiliki tekstur yang empuk,
ha dengan kedaaman berkisar 26 m variasi rasa dan penampilan, dan
(Riyoman dkk., 2020). dapat dikonsumsi oleh semua
Ikan gabus (Channa striata) tingkatan umur (Nainggolan dkk.,
merupakan salah satu komoditas 2022). Nugget ikan yang berkualitas
ikan air tawar yang memiliki nilai baik memiliki tekstur yang kenyal dan
ekonomis yang tinggi. Ikan ini lembut, warna yang menarik, rasa
memiliki bentuk kepala menyerupai ikan yang kuat, gurih dan disukai oleh
ular dan dikenal dengan nama lokal konsumen. Sifat tekstur tersebut
sebagai ikan delak atau ikan arun. dapat diperoleh apabila dalam
Ikan gabus dapat menjadi komoditas pembuatannya proporsi ikan lebih
budidaya perikanan yang bernilai banyak dibandingkan tepung tapioka
ekonomis karena memiliki nilai jual yang digunakan. Oleh karena itu,
yang tinggi. Ikan ini memiliki untuk memproduksi nugget ikan

64 Fisheries of Wallacea Journal, Volume 3, No. 2, 2022


Volume 3, Nomor 2, Agustus 2022 P-ISSN 2721-0456
E-ISSN 2746-6876

gabus (Channa striata) Lampung green 0,1%, indikator metil merah


yang memiliki kualitas baik, maka 0,1%, alkohol 95%, dan larutan HCl.
perlu dilakukan uji organoleptik untuk Alat penelitian yang digunakan
1) pengawasan mutu terhadap bahan pada penelitian ini adalah timbangan,
mentah, produk dan komoditas; 2) baskom, talenan, pisau, sendok,
pengembangan produk dan kompor, tampah, penggorengan,
perluasan pasar; 3) perbaikan produk stopwatch, oven, desikator,
(Yuliani dkk., 2021). distillation unit, pengaduk, labu
kjeldahl, kjeldigester, dan
METODOLOGI PENELITIAN erlenmeyer.

Adapun metode dalam Prosedur Kerja dan Metode


penelitian ini merujuk pada metode Analisis
penelitian yang telah dilakukan oleh Proses pembuatan nugget ikan
Sormin dkk. (2020) dan Nainggolan gabus (Channa striata) dengan
dkk. (2022). Dalam penelitiannya, melakukan penggilingan daging yang
analisis uji proksimat dilakukan dikategorikan ke dalam 3 jenis
dengan memperhatikan parameter sampel dengan masing-masing berat
uji yang meliputi: uji organoleptik 450 g, 250 g, dan 125 g, setiap
(aroma, rasa, dan tekstur),uji sampel ditambahkan 50g tepung
proksimat (kadar air, kadar abu, terigu; 3 butir telur dan penambahan
kadar protein, kadar lemak dan kadar tepung tapioka sebanyak 50 g untuk
karbohidrat) (Sormin dkk., 2022) dan masing-masing berat sampel ikan
expressible moisture content, gabus yang digiling sehingga
proksimat, tingkat kesukaan dihasilkan variasi perbandingan
(hedonik), dan warna (Nainggolan tepung tapioka : ikan gabus yaitu
dkk., 2022). (10:90)%, (20:80)% dan (40:60)%.
Selanjutnya ditambahkan bumbu-
Lokasi dan Waktu Penelitian bumbu penyedap seperti 25 g
Penelitian ini dilakukan di bawang putih, 40 g bawang bombay,
Laboratorium Teknologi Hasil 5 g merica. Campuran adonan diaduk
Perikanan Fakultas Perikanan hingga kalis kemudian dicetak sesuai
Universitas Nahdlatul Ulama dengan bentuk yang diinginkan.
Lampung pada Januari 2022. Pengukusan nugget membutuhkan
waktu 15 – 20 menit dan proses
Alat dan Bahan pendinginan membutuhkan waktu 30
Bahan yang digunakan adalah menit. Proses selanjutnya adalah
ikan gabus hasil tangkapan dari menggoreng nugget terlebih dahulu
Danau Way Jepara. Bahan lainnya dipotong-potong sesuai ukuran yang
meliputi: tepung tapioka, margarin, diinginkan. Sebelum proses
bawang putih, bawang bombay, penggorengan, nugget terlebih
garam, gula, lada bubuk, telur, susu dahulu dicelupkan ke telur yang
bubuk, penyedap rasa, petroleum sudah dikocok dan dibaluri dengan
eter larutan H2SO4, akuades, NaOH, tepung panir.
asam borat, indikator bromkresol

65 Fisheries of Wallacea Journal, Volume 3, No. 2, 2022


Volume 3, Nomor 2, Agustus 2022 P-ISSN 2721-0456
E-ISSN 2746-6876

Metode yang digunakan dalam berikut: larutan hasil destruksi


menentukan kandungan air adalah dibiarkan dingin dan diencerkan
metode termogravimetri. Metode ini dengan aquades sampai tanda tera,
dilakukan dengan cara menguapkan kemudian disetting pada alat
molekul air bebas dalam sampel destilasi, ditambahkan dengan 5-10
bahan selanjutnya menimbang mL NaOH 30-33 % dan dilakukan
masing-masing sampel hingga destilasi. Destilat ditampung
beratnya konstan. Banyaknya air menggunakan erlenmeyer berisi 10
yang diuapkan dapat dihitung dari mL asam borat 3% (Merck, Germany)
selisih berat contoh sebelum dan beberapa tetes indikator larutan
pengeringan dan berat contoh bromcresol 0,1% dan 29 % Larutan
setelah dikeringkan. metil merah (Sigma-Aldrich, USA)
Kandungan lemak nugget 0,1% dan alkohol 95 (Univar
gabus dianalisa menggunakan Reagent, Singapore) secara terpisah
metode Soxhlet. Lemak dalam dan dicampurkan antara 10 mL
contoh nugget diekstrak bromcresol green (Sigma_Aldrich,
menggunakan bahan pelarut non USA) dan 2ml metal merah. Tahapan
polar yaitu petroleum eter (Merck, ketiga adalah titrasi sebagai berikut:
Germany) destilat yang dihasilkan selanjutnya
Kandungan abu dalam contoh dititrasi menggunakan larutan HCl
adalah merupakan sisa mineral hasil 0,2N titrasi berakhir ketika destilat
pembakaran bahan organik pada berubah warnanya menjadi merah
contoh. Prosedur analisa adalah muda.
sebagai berikut: mengeringkan Kadar karbohidrat ditentukan
cawan porselin di dalam oven menggunakan by difference yakni
(Mermet, Germany) ada suhu 105°C nilai keseluruhan dari bobot sampel
selama 1 jam, kemudian didinginkan dikurangi dengan bobot air, protein,
selama 30 menit dalam desikator dan dan lemak. Data dianalisa
kemudian ditimbang beratnya. menggunakan rancangan acak
Prosedur analisis kandungan lengkap faktor tunggal dengan tiga
protein terdiri dari tiga tahapan. taraf perlakuan dan lima kali ulangan.
Tahap pertama adalah destruksi, Perlakuan yang berpengaruh nyata
tahapan ini dimulai dengan dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata
menimbang sekitar 0,1-0,5 g, Jujur.
kemudian ditempatkan pada labu
kjeldalh berukuran 100 mL, HASIL DAN PEMBAHASAN
selanjutnya ditambahkan
seperempat bagian tablet kjeltab dan Analisa Kadar Air
larutan H2SO4 (Merck, Germany), Perlakuan perbandingan
kemudian didekstruksi menggunakan tepung tapioka dan ikan gabus tidak
kjeldigester (Buchi, Netherlands) berpengaruh nyata terhadap kadar
sampai larutan menjadi hijau jernih. air nugget ikan gabus. Rata-rata
Tahapan selanjutnya adalah destilasi kadar air nugget ikan gabus pada
menggunakan menggunakan perlakuan perbandingan konsentrasi
Distillation Unit (Buchi, Netherlands). tepung tapioka: ikan gabus (10:90)%,
Prosedur destilasi adalah sebagai (20:80)%, dan (40:60)% adalah

66 Fisheries of Wallacea Journal, Volume 3, No. 2, 2022


Volume 3, Nomor 2, Agustus 2022 P-ISSN 2721-0456
E-ISSN 2746-6876

39,414%, 39,306%, dan 39,226%. kadar air maka pertumbuhan mikroba


Air merupakan kandungan penting makin lambat dan daya tahan produk
dalam makanan. Air dapat berupa semakin lama, dan sebaliknya
komponen intrasel dan ekstrasel, semakin tinggi kadar air maka makin
sebagai medium pendispersi atau cepat mikroba berkembang biak dan
pelarut dalam berbagai produk. menyebabkan proses pembusukan
Nugget ikan gabus hasil penenelitian berlangsung lebih cepat, sebab air
ini dapat memenuhi standar mutu dalam produk bahan pangan
SNI 01-6683-2002. merupakan media untuk proses
Kadar air merupakan faktor enzimatis, mikrobiologi, dan kimia
yang sangat penting pada daya tahan (Sormin dkk., 2022).
suatu produk olahan. Makin rendah

Tabel 1. Hasil Analisa Uji Proksimat Nugget Ikan Gabus (Channa striata)
Uraian Perbandingan konsentrasi tepung tapioka : ikan gabus
(10:90)% (20:80)% (40:60)%
Kadar air (%) 39,414a 39,306a 39,226a
Kadar abu (%) 2,148a 2,002b 1,72c
Kadar protein (%) 30,35a 27,42b 25,238c
Kadar lemak (%) 1,546a 1,476b 1,378c
Kadar karbohidrat (%)* 26,542 29,796 32,438
Keterangan: Huruf dibelakang angka adalah hasil uji BNJ. *Untuk kadar karbohidrat tidak
dilakukan perhitungan Analysis of Varian maupun BNJ karena nilainya
ditentukan by different.

Analisa Kadar Abu Pengujian kadar abu terhadap


Perlakuan perbandingan produk nugget ikan gabus dilakukan
tepung tapioka dan ikan gabus pada nugget sebelum digoreng.
berpengaruh sangat nyata (P < 0,01) Peningkatan kadar abu nugget ikan
terhadap kadar abu nugget ikan gabus dipengaruhi oleh kandungan
gabus. Terjadi penurunan kadar abu daging ikan dalam komposisi
sesuai meningkatnya persentasi adonan. Semakin banyak daging
tepung tapioka dalam adonan. Rata- ikan gabus maka kadar abu semakin
rata nilai kadar abu dari perlakuan tinggi. Hal ini disebabkan karena ikan
perbandingan konsentrasi tepung gabus kaya akan mineral yakni besi,
tapioka dan ikan gabus (10:90)%, fosfor, dan lain-lain (Niga dkk., 2022).
(20:80)%, dan (40:60)% berturut- Sedangkan dari hasil kombinasi
turut adalah 2,148%, 2,002% dan dilihat bahwa semakin banyak
1,72%. Abu merupakan ukuran dari penggunaan tepung tapioka dan ikan
komponen anorganik yang ada gabus maka abu yang didapatkan
dalam suatu bahan makanan. Kadar semakin berkurang karena kadar abu
abu tidak selalu ekuivalen dengan yang diperoleh berasal dari bahan
bahan mineral karena ada beberapa baku.
mineral yang hilang selama Komposisi kandungan abu
pembakaran dan penguapan. dalam makanan adalah merupakan
hasil dari sisa pembakaran zat

67 Fisheries of Wallacea Journal, Volume 3, No. 2, 2022


Volume 3, Nomor 2, Agustus 2022 P-ISSN 2721-0456
E-ISSN 2746-6876

organik yang mengandung mineral berpengaruh (P < 0,01) terhadap


seperti kalsium, sodium, belerang, kadar lemak nugget ikan gabus. Hasil
fosfor, dan bahan lainnya. Disamping penelitian menunjukkan rata-rata
itu garam dan bahan pengawet kadar lemak nugget ikan gabus untuk
dalam bahan mentah juga perlakukan perbandingan tepung
berpengaruh terhadap kadar abu. tapioka dan ikan gabus (10:90)%,
Kadar abu berasal dari zat anorganik, (20:80)% dan (40:60)%berturut-turut
dimana pada proses pembakaran adalah 1,546%, 1,467% dan 1,378%.
bahan organik terbakar, akan tetapi Hasil uji BNJ menunjukkan
zat anorganik tidak (Winarno, 1997). terdapat perbedaan di antara rataan
ketiga taraf perlakuan. Semakin
Analisa Kadar Protein tinggi jumlah tepung tapioka yang
Perlakuan perbandingan diberikan maka semakin rendah
tepung tapioka dan ikan gabus kandungan lemak nugget ikan gabus.
berpengaruh sangat nyata (P < 0,01) Kadar lemak pada produk ini telah
terhadap kadar protein nugget ikan memenuhi mutu berdasarkan SNI 01-
gabus. Semakin tinggi persentasi 6683-2002 yaitu maksimal 20%.
tepung tapioka, kadar protein nugget Kadar lemak pada nugget ikan gabus
ikan gabus semakin kecil. Hasil tidak terlalu tinggi karena ikan gabus
penelitian menunjukkan bahwa memiliki kandungan lemak sebesar
analisa rata-rata kadar protein nugget 0,1 % dan kadar lemak ubi ungu dan
ikan gabus perlakuan perbandingan tepung terigu sekitar 0,2 %.
tepung tapioka dan ikan gabus Kadar lemak pada nugget ikan
(10:90)%, (20:80)%, dan (40:60)% gabus selain berasal dari ikan juga
berturut-turut adalah 30,35%, berasal dari kuning telur. Kandungan
27,42%, dan 25,238%. lemak yang tinggi dari kuning telur
Hasil Uji BNJ ketiga perlakuan yaitu sekitar 32,2%, menjadi
menunjukkan perbedaan yang nyata penyumbang lemak pada nugget
pada tingkat kepercayaan (P < 0,05), ikan gabus. Kadar lemak dipengaruhi
oleh karena itu perlakuan terbaik oleh kadar air pada nugget ikan
yang bernilai nutrisi terbaik adalah gabus.
perlakuan perbandingan tepung
tapioka dan ikan gabus (10:90)%. Analisa Karbohidrat
Kadar protein nugget yang dihasilkan Hasil penelitian menunjukkan
berkisar antara 25,238%-30,35%. kadar karbohidrat rata-rata nugget
Standar mutu SN 01-6683-2002 ikan gabus berkisar antara 26,542-
tentang kadar protein nugget minimal 32,438%. Kadar karbohidrat
12% (%bb) sehingga kadar protein mengalami kenaikan seiring dengan
pada nugget ikan gabus yang meningkatnya persentasi tepung
dihasilkan memenuhi syarat dalam tapioka dalam perbandingan antara
mutu SNI. tepung tapioka dan ikan gabus.
Menurut standar SNI 01-6683-2002,
Analisa Kadar Lemak nugget tetelan ikan telah melebihi
Hasil penelitian menunjukkan standar yang diperbolehkan, karena
perlakuan perbandingan tepung batas maksimal nilai karbohidrat
tapioka dan ikan gabus sangat nyata adalah 25%. Karbohidrat berfungsi

68 Fisheries of Wallacea Journal, Volume 3, No. 2, 2022


Volume 3, Nomor 2, Agustus 2022 P-ISSN 2721-0456
E-ISSN 2746-6876

sebagai bahan pengikat bahan yang


satu dengan yang lain dalam adonan, Cidi, Y. S., & Saputri, Y.
sehingga sangat diperlukan dalam KARAKTERISTIK
pembuatan nugget untuk ORGANOLEPTIK DAN
memperbaiki tekstur. Selain itu KIMIAWI SNACK POCKET
karbohidrat juga berperan penting STICK KACANG MERAH
dalam memperbaiki karakteristik (Phaseolus vulgaris L)
makanan seperti aroma, rasa, dan DENGAN PENAMBAHAN
tekstur. IKAN TERI (Stolephorus sp)
SEBAGAI KUDAPAN SEHAT
KESIMPULAN ANAK SEKOLAH. FoodTech:
Jurnal Teknologi Pangan, 2(2),
Perlakuan penambahan tepung 1-10.
tapioka pada nugget ikan gabus
(Channa striata) Lampung Fadzilla, F. (2018). Pemanfaatan
mengakibatkan perbedaan mutu jantung pisang dan kluwih pada
pada nugget yang dihasilkan. Uji pembuatan abon ikan tongkol
Proksimat menunjukkan (Euthynnus affinis) ditinjau dari
penambahan tepung tapioka pada analisis proksimat, dan uji
pembuatan nugget ikan gabus asam tiobarbiturat
berpengaruh sangat nyata terhadap (TBA). Jurnal Teknologi
kadar protein, kadar lemak, dan Pangan, 12(1), 60-66.
kadar abu. Semakin besar persentasi
tepung tapioka pada nugget ikan Febriani, D., & Witoko, P. (2018).
gabus maka kadar protein dan kadar Bimbingan Teknis Pembuatan
abu semakin kecil. Namun Kolam Terpal Untuk Budidaya
penambahan tepung tapioka tidak Ikan Di Desa Margajaya
berpengaruh terhadap kadar air Kecamatan Metro Kibang
nugget ikan gabus. Secara Kabupaten Lampung Timur.
keseluruhan kandungan proksimat In Prosiding Seminar Nasional
nugget ikan gabus hasil penelitian ini Penerapan IPTEKS.
berada pada standar yang dianjurkan
standar SNI 01-6683-2002 dengan Nainggolan, F., Diachanty, S.,
ketentuan batas maksimal nilai Kusumaningrum, I., Irawan, I.,
karbohidrat, kadar lemak, berturut- & Zuraida, I. (2022).
turut yaitu 25%, 20% (%bb), dan Karakteristik Fisikokimia dan
kadar protein minimum 12% (%bb). Penerimaan Konsumen
terhadap Nuget Udang dengan
DAFTAR PUSTAKA Penambahan Rumput Laut
Kappaphycus alvarezii. Jurnal
Asmoro, L. (2013). Karakteristik Pascapanen dan Bioteknologi
Organoleptik Biskuit Dengan Kelautan dan Perikanan.
Penambahan Tepung Ikan Teri
Nasi (Stolephorus Niga, M. I. B., Suptijah, P., &
spp.) (Doctoral dissertation, Trilaksani, W. (2022). Isolasi
Universitas Brawijaya). dan Karakterisasi Ekstrak dan

69 Fisheries of Wallacea Journal, Volume 3, No. 2, 2022


Volume 3, Nomor 2, Agustus 2022 P-ISSN 2721-0456
E-ISSN 2746-6876

Tepung Ikan Gabus dan Malaja sebagai pembuatan


Potensinya sebagai kerupuk kemplang. Media
Imunodulator. Jurnal Kesehatan Masyarakat
Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Universitas
Indonesia, 25(1), 52-66. Hasanuddin, 14(1), 78-85.

Ratnasari, D., & Rahmawati, Y. D. Wibowo, T. A., Untari, D. S., Anwar,


(2022). Karakteristik Sifat R., & Novita, N. (2021).
Organoleptik dan Nilai Gizi Pengenalan dan Pemanfaatan
pada Biskuit Tepung Ikan Teri Ikan Tembakul
(Stolephorus SPP.) dan Isolat (Boleophthalmus pectinirostris)
Protein Kedelai. Jurnal sebagai Bahan Baku
Pendidikan Tambusai, 6(2), Pembuatan Nugget dalam
10590-10595. Upaya Pemenuhan Gizi
Masyarakat Pesisir di Masa
Riyoma, A., Diantari, R., & Damai, A. Pandemi Covid-19. Jurnal
A. (2020). Analisis Kesesuaian FishtecH, 10(2), 133-141.
Perairan Untuk Budidaya Ikan
Jelawat Leptobarbus hoevenii Yuliani, Y., Fahri, M., Marwati, M., &
(Bleeker, 1851) Di Danau Way Candra, K. P. (2021). Profil
Jepara, Kecamatan Way Organoleptik Dan Kandungan
Jepara Kabupaten Lampung Gizi Naget Ikan Gabus Yang
Timur. Jurnal Sains Teknologi Difortifikasi Kecambah Kacang
Akuakultur, 3(1). Hijau. Jambura Fish
Processing Journal, 3(2), 60-
Sormin, R. B. D., Gasperz, F., & 68.
Woriwun, S. (2020).
Karakteristik nugget ikan tuna Winarno, F. G. (1997). Pangan, Gizi,
(Thunnus sp.) dengan Teknologi, dan Konsumen. PT.
penambahan ubi ungu Gramedia Pustaka Utama.
(Ipomoea Jakarta.
batatas). AGRITEKNO: Jurnal
Teknologi Pertanian, 9(1), 1-9.

Suryanti, S., Riyadi, P. H., & A'in, C.


(2018). Performa ikan ‘SI
DULANG’(Ikan asin khas
Kedung Malang Jepara) pasca
penerapan rak pengering ikan
PEHI_LING. INFO, 19(1), 1-
12.

Thaha, A. R., Zainal, Z., Hamid, S. K.,


Ramadhan, D. S., & Nasrul, N.
(2018). Analisis proksimat dan
organoleptik penggunaan ikan

70 Fisheries of Wallacea Journal, Volume 3, No. 2, 2022

You might also like