You are on page 1of 7

MAKALAH

PEMBAHARUAN PENDIDIKAN PESANTREN

(Konsep dan Sejarah Pembaharuan Pendidikan Islam)

Dosen pengampu:

Dr. Isa Anshory

Disusun oleh :

Nailan Aqidatul Azizah (235007063)

PROGRAM STUDY PASCA SARJANA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

INSTITUT ISLAM MAMBA’UL‘ULUM

SURAKARTA

2023/2024

1
PEMBAHARUAN PENDIDIKAN PESANTREN

A. Konsep dan Sejarah Pembaharuan Pendidikan Islam


Pada hakikatnya sejarah terbatas dalam ruang dan waktu, sedangkan pendidikan
mengikuti perubahan zaman. Maka dari itu, perlu mengembalikan kekuatan pendidikan
Islam sebagai fondasi peradaban umat Islam sehingga muncullah gagasan-gagasan
tentang pembaharuan Pendidikan Islam yang diikuti dengan perubahan penerapannya.
Awal munculnya pembaharuan pendidikan Islam bertempat di wilayah kerajaan
Usmani. Latar belakang gerakan pembaharuan pendidikan juga dipengaruhi oleh
kekalahan Usmani dalam peperangan dengan Eropa. Dalam sejarahnya, umat Islam
menjalin kerja sama dengan Barat untuk mengejar ketertinggalan Islam dari kemajuan
Barat. Sultan Ahmad III mengambil tindakan dengan mengirimkan duta-duta ke Eropa
untuk mengamati keunggulan Barat, setelah itu menyampaikan hasil pengamatannya
kepada Sultan. Dari hasil pengamatannya di simpulkan bahwa Eropa mengalami
kemajuan dalam ilmu pengetahuan modern dan tekhnologi. Oleh karena itu, Kerajaan
Sultan Ahmad III memandang perlu mengadakan perubahan di Usmani, termasuk dalam
bidang Pendidikan.
Kemajuan intelektual telah memberikan kotribusi yang besar terhadap dunia
pendidikan di Eropa. Semangat rasionalisme membuat negara-negara Eropa menjadi kuat
di berbagai bidang. Keadaan menjadi terbalik, jika sebelumnya Islam memiliki kekuatan
yang besar di bidang politik, ekonomi, dan ilmu pengetahuan sehingga mengalahkan dan
menguasai beberapa wilayah Barat, seperti Spanyol, Asia Kecil, Sicilia, dan Balkan.
Namun sekarang Dunia Barat yang memiliki kemajuan dan kekuatan. Perkembangan
tekhnologi industri merupakan perwujudan dari kemajuan keilmuan mereka. Bangsa
Eropa dalam mendukung perindustrian mereka membutuhkan bahan mentah. Kawasan-
kawasan yang selama ini masuk dalam kekuasaan Islam tidak luput dari intervensi bangsa
Eropa. Bangsa Eropa melakukan eksploitasi di daerah jajahan dan juga melakukan kerja
paksa terhadap rakyat. Eksploitasi dan intervensi Barat terhadap daerah Islam ini
menggugah dan menyadarkan akan keterbelakangan umat Islam. Olehnya itu, mereka
melakukan perlawanan dan membebaskan diri dari kekuasaan Eropa. Menurut beberapa
tokoh pembaharu Islam, penyebab kemunduran umat Islam karena merosotnya kualitas

2
pendidikan Islam. Untuk itu, mereka mengembalikan kekuatan pendidikan Islam sebagai
kemajuan umat Islam.
Perkembangan tekhnologi industri merupakan perwujudan dari kemajuan
keilmuan mereka. Bangsa Eropa dalam mendukung perindustrian mereka membutuhkan
bahan mentah. Kawasan-kawasan yang selama ini masuk dalam kekuasaan Islam tidak
luput dari intervensi bangsa Eropa. Bangsa Eropa melakukan eksploitasi di daerah
jajahan dan juga melakukan kerja paksa terhadap rakyat. Eksploitasi dan intervensi Barat
terhadap daerah Islam ini menggugah dan menyadarkan akan keterbelakangan umat
Islam. Olehnya itu, mereka melakukan perlawanan dan membebaskan diri dari kekuasaan
Eropa. Menurut beberapa tokoh pembaharu Islam, penyebab kemunduran umat Islam
karena merosotnya kualitas pendidikan Islam. Untuk itu, mereka mengembalikan
kekuatan pendidikan Islam sebagai kemajuan umat Islam. Keterbelakangan umat Islam
dalam bidang Pendidikan dapat dilacak dari hilangnya sains dari tradisi intelektual serta
pendidikan Islam. Kondisi tersebut tidak terlepas dari kondisi sosial keagamaan
masyarakat muslim secara komprehensif pada abad pertengahan, tergantikannya dan
hilangnya pemikiran rasional menjadi pemikiran statis, taklid, bid’ah dan khurafat
menjadi ciri dunia Islam saat itu.
Fazlur Rahman (Tokoh Pemikir Islam) memberikan penilaian-penilaian yang
cukup berharga terhadap perkembangan pedidikan Islam dari zaman klasik-zaman
modern. Ia melihat bahwa kenyataan pendidikan Islam dewasa ini lebih banyak
kelanjutan dari pendidikan dari zaman kolonialis, terdapat hambatan terhadap lembaga
pendidikan keagamaan tradisional jika tidak disesuaikan secra tepat, dan pendidikan
modern telah mengambil posisi prestise yang dulu dimiliki oleh pendidikan tradisonal.
Menurut Ibn Taimiyah, secara umum pembaharuan dalam Islam timbul karena:
1. Membudayanya khurafat di kalangan Muslim
2. Kejumudan dan di tutupnya pintu ijtihad dianggap telah membodohkan ummat Islam.
3. Terpecahnya persatuan umat Islam sehingga sulit maju dan membangun kembali.
4. Adanya kontak antara Barat dengan Islam telah menyadarkan kaum Muslimin akan
kemunduran.

Pada zaman pertengahan, sesungguhnya telah muncul beberapa pemikir muslim


yang dengan jeli melihat krisis keilmuan dunia Islam, tetapi mereka terbawa arus utama

3
yang tetap menghendaki kemapanan, di antaranya Ibn Taimiyah. Ia mengadakan
reformasi pada abad XIV M. Beralih ke periode modern (1800 M) yang merupakan
zaman kebangkitan Islam, membuka mata dunia Islam akan kemunduran dan kelemahan
umat Islam. Para pemuka Islam mulai berpikir dan mencari jalan keluar untuk
mengembalikan keseimbangan kekuatan yang telah pincang di abad pertengahan.

Kemudian bermunculan respon terhadap keadaan ini, ada yang mengatakan


bahwa hal itu bukan semata dari kesalahn Islam, tetapi kesalahan penganutnya yang tidak
setia terhadap Islam. Sementara sebagian lainnya, mengakui bahwa Barat memang telah
berhasil mengembangkan ilmu pengetahuan yang dapat di adopsi dari umat Islam
sehingga perlu dipelajari langkah-langkah yang dijalankan Barat hingga mencapai
kemajuan.

Dengan demikian, pendidikan, ilmu pengetahuan, dan tekhnologi modern


mempunyai peran dominan dalam mencapai kemajuan. Oleh karena itu perlu adanya
pembaharuan dalam pendidikan Islam termasuk mengadakan pembaharuan dalam aspek
pendidikan Islam dan perubahan kurikulum di lembaga pendidikan Islam dengan
menambahkan pengetahuan umum. Demikian juga pembaharuan di Mesir di adakan
setelah adanya kontak dengan peradaban modern Barat. Invasi yang dilakukan oleh
Napoleon membawa kemajuan tekhnologi dan ilmu pengetahuan modern sehingga
membuka mata rakyat Mesir bahwa umat Islam telah tertinggal jauh oleh kemajuan
Barat, sehingga mendorong gerakan pembaharuan termasuk pendidikan yang dipelopori
Muhammad Ali.

Beberapa tokoh Islam melakukan kerja sama dengan negara Eropa untuk
mempelajari sistem pendidikan Barat. Seperti yang dilakukan Ahmad Khan (pelopor
pembaharuan pendidikan Islam di India). Akhirnya ia mendirikan lembaga pendidikan
yang mengajarkan ilmu pengetahuan modern tanpa mengabaikan pendidikan agama.
Madrasah didirikan sebagai respon terhadap dualisme sistem pendidikan modern kolonial
di pihak lain dan pendidikan Islam tradisional.

Jika melihat pembaharuan pendidikan Islam di Indonesia di awali oleh para


pelajar-pelajar Muslim Indonesia yang belajar ke Timur Tengah. Setelah selesai mereka

4
kembali membawa perubahan dalam pendidikan Islam dari cara tradisonal ke pendidikan
secara modern.

Modernisasi pendidikan Islam Indonesia dikenalkan oleh bangsa kolonial Belanda


pada awal abad ke-19. Poin terpenting Belanda dalam pendidikan Islam adalah
transformasi sebagian Surau di Minangkabau menjadi sekolah nagari model Belanda.
Selain itu, perubahan atau modernisasi pendidikan Islam datang dari kaum reformis atau
modernis Muslim. Reformis Muslim menemukan momentumnya pada abad ke-20,
mereka berpendapat diperlukan reformasi sistem pendidikan Islam untuk mampu
menjawab tantangan kolonialisme dan ekspansi kristen.

Latar belakang lainnya adalah pertumbuhan dan perkembangan madrasah pada


awal abad ke-20 sebagai bentuk evolusi dari model-model lembaga pendidikan Islam
khususnya di Indonesia. Perlu melakukan rekonstruksi Pendidikan Islam dengan
memberikan dan mengembangkan potensi yang ada pada peserta didik. Potensi yang
perlu dikembangkan tidak hanya dari aspek kecerdasan intelektual saja, namun perlu juga
kecerdasan emosional dan spiritual.

Pembaharuan di bidang pendidikan adalah usaha mengadakan perubahan dengan


tujuan memperoleh hasil yang lebih baik. Pembaharuan perlu terus dilakukan seiring
dengan perkembangan teknologi yang menghadirkan tantangan atau persoalan, baik dari
luar maupun dari dalam sistem pendidikan itu sendiri.

Konsep pemikiran pembaharuan sistem Pendidikan Islam menurut Abdul Malik


Fadjar adalah suatu proses pembentukan dan pengembangan manusia melalui pengajaran,
bimbingan dan pembiasaan yang dilandasi oleh nilai-nilai agama Islam sehingga
terbentuk pribadi muslim sejati yang mampu mengontrol dan mengatur kehidupan dengan
penuh tanggung jawab semata-mata untuk beribadah atau mengabdi kepada Allah SWT,
guna mencapai kebahagiaan dan keselamatan dunia dan akhirat.

Pendidikan yang akan memberi corak hitam putihnya perjalanan hidup seseorang,
yang berwawasan semesta, berwawasan kehidupan utuh dan multi dimensional, yang
meliputi wawasan tentang Tuhan, manusia dan alam secara integratif. Tujuan pendidikan
yang paling utama adalah menciptakan atau mengarahkan peserta didik menjadi “insan

5
Kamil” atau “manusia paripurna. Pendidikan harus di kelola menurut manajemen modern
dan futuristik sebagai usaha mengantarkan peserta didik ke posisi-posisi tertentu di masa
depan. Yaitu suatu manajemen yang berpotensi membangun manusia profesional-
intelektual dan skilled dalam hal bagaimana mereka mampu bergaul di tengah-tengah
komunitas global secara dinamis, kreatif dan inovatif. Pendidikan juga bagian dari sebuah
proses menuju perubahan yang harus dilakukan secara terus-menerus sepanjang hayat dan
tidak kenal usai, sampai akhirnya tercapai Pendidikan Islam yang rahmatan lil’alamin.

B. Kesimpulan
Secara garis besar ada beberapa faktor yang mendorong terjadinya proses
pembaharuan pendidikan Islam.yaitu faktor internal dan faktor eksternal.  Pembaharuan
pendidikan Islam di mulai pada kerajaan Turki Utsmani. Dimana pembaharuan
pendidikan Islam ini terjadi bermula dari kekalahan-kekalahan Utsmani dalam
peperangannya dengan Eropa.
Konsep pembaharuan pendidikan itu adalah suatu proses perubahan cara pandang
intelektualisme dalam mengambil manfaat keilmuan baru untuk mengambil fungsi
pendidikan sebagai wadah pembangunan umat. Pemikiran tersebut di atas sangat relevan
dengan cita-cita reformasi dan pembaharuan Pendidikan Islam, seperti penegakan
demokrasi, pluralisme dan toleransi yang merupakan prasyarat masyarakat yang maju.
Dengan pokok-pokok pikiran ini sangat diharapkan akan mampu mewarnai khazanah
pemikiran Islam kontemporer dengan berbagai nuansa dan dinamikanya yang progresif.
Konsep dan pemikiran pembaharuan sistem Pendidikan Islam, akan mampu
mempengaruhi alam pikiran manusia baik kalangan elit maupun masyarakat warga pada
umumnya sehingga dapat mewujudkan tingkah laku dan tindakan yang dicita-citakan dan
diagendakan dalam reformasi.

6
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Amin, 20077. Islamic Studies dalam Paradigma Integrasi Interkoneksi, Yogyakarta:
Suka Press.

Assegaf, Rachman Abd. 2010. Pendidikan Islam Kontekstual, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Azra, Azyumardi. 2000. Pendidikan Islam Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium Baru,
Ciputat: PT Logos Wacana Ilmu.

Daulay, Putra Haidar. 2004. Pendidikan Islam dalam Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia,
Jakarta: Prenada Media.

Khafifi, Muhammad. “Pembaharuan Sistem Pendidikan Pesantren”, makalah.

Koncara, Lusiandani, Eka. “Konsep Pembaharuan dalam Islam”, Purwakarta. makalah

Maunah. 2009. Tradisi Intelektual Santri dalam Tantangan dan Hambatan Pendidikan
Pesantren di Masa Depan, Yogyakarta: Teras

Nahrawi, Amirudin. 2008. Pembaharuan Pendidikan Pesantren, Yogyakarta: Gama Media.

Rahardjo, Dawam. 1985. Pergulatan Dunia Pesantren dari Bawah, Jakarta: P3M.

Roqib, Moh. 2009. Ilmu Pendidikan Islam, Yogyakarta: LKiS Yogyakarta.

Sanaky, AH. Hujair. 2003. Paradigma Pendidikan Islam Membangun Masyarakat Madani
Indonesia, Yogyakarta: Safiria Insania Press.

You might also like