You are on page 1of 13

PANDUAN LOMBA KREASI

MASAKAN OLAHAN NON


BERAS

BERAGAM, BERGIZI SEIMBANG DAN AMAN (B2SA) BERBAHAN


NON BERAS TAHUN 2023

TP PKK KECAMATAN CULAMEGA


KABUPATEN TASIKMALAYA
JAWA BARAT 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan Panduan Lomba
kreasi masakan olahan non beras dapat diselesaikan dengan baik.

TP PKK Kecamatan Culamega menyelenggarakan lomba ini adalah


merupakan salah satu bentuk sosialisasi konsumsi pangan B2SA yang
berdasarkan petunjuk yang tertera pada panduan pelaksanaan hari jadi
kabupaten Tasikmlaya yang ke 391 di Tingkat Kecamatan Tahun 2023.
Lomba Cipta Menu dilaksanakan di jenjang kecamatan dengn peserta
kelompok kader dan kelompok wanita tani yang ada di desa se-kecamatan
Culamega. Keikutsertaan dalam mendukung serta terlibatnya pemerintah
desa dalam kegiatan lomba ini di samping dukungan terhadap kegiatan
yang di intruksikan oleh pemerintah kabupaten juga bentu dukungan
pemerintah dalam upaya mewujudkan diversifikasi pangan.

Pada kesempatan lomba kali ini, kriteria penilaian


merupakangambaran dukungan terhadap penerapan konsumsi B2SA
dengan bahan olahan non beras. Dengan demikian diharapkan penerapan
prinsip B2SA tidak terbatas pada lomba saja, tetapi diaplikasikan
dalam konsumsi sehari-hari.

Panduan Lomba Kreasi Masakan Olahan Non Beras in disusun dengan melibatkan
Ahli Gizi, Tim Penggerak (TP) PKK Kecamatan, dinas Pertanian , dll. terkait.
Panduan ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam
menyelenggarakan lomba sekaligus mensosialisasikan konsumsi pangan
di masyarakat. Dalam panduan ini, penerapan B2SA secara teknis
dilakukan melalui pendekatan porsi makanan yang sudah disesuaikan
dengan Angka Kecukupan Energi (AKE) rekomendasi Permenkes No. 75
Tahun 2013 tentang Angka Kecukupan Gizi bagi bangsa Indonesia.

Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kami sampaikan


kepada semua pihak yang telah memberikan masukan, saran dan kritik
dalam penyusunan panduan ini.

Culamega, 7 Juli 2023

Ketua TP PKK Kecamatan Culamega

Ny. Meli Sumiati Mulyana S.Si


DAFTAR ISI
PANDUAN LOMBA KREASI MASAKAN OLAHAN NON BERAS.............................................................1
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................4
1. Latar Belakang.........................................................................................................................4
2. Tujuan.........................................................................................................................................5
BAB II PENGORGANISASIAN.....................................................................................................7
1. Penyelenggara Lomba.............................................................................................................7
1.1. Tingkat Kecamatan.............................................................................................................7
1.2. Tingkat Kabupaten..............................................................................................................7
1.3. Peserta.....................................................................................................................................7
1.4. Juri...........................................................................................................................................7
BAB III PERSYARATAN DAN KETENTUAN..........................................................................8
1. Persyaratan Lomba.................................................................................................................8
2. Ketentuan Lomba....................................................................................................................9
3. Ketentuan Resep......................................................................................................................9
BAB IV..............................................................................................................................................10
KRITERIA DAN MEKANISME PENILAIAN........................................................................10
A. Kriteria Penilaian...............................................................................................................10
BAB V KATEGORI PEMENANG...............................................................................................12
1. Penghargaan Kategori Umum............................................................................................12
2. Penghargaan Kategori Khusus..........................................................................................12
BAB VI PENYELENGGARAAN LOMBA..................................................................................14
1. Pertemuan Persiapan Lomba (Technical Meeting).......................................................14
2. Pelaksanaan Lomba (Penyajian Menu Display)............................................................14
BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Keberhasilan dalam proses pembentukan sumber daya manusia


diantaranya ditentukan oleh keberhasilan memenuhi kecukupan pangan
dan perbaikan pola konsumsi pangan. Perbaikan pola konsumsi melalui
penganekaragaman pangan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat dan membudayakan pola konsumsi pangan Beragam, Bergizi
Seimbang dan Aman (B2SA), guna menunjang hidup sehat, aktif, dan
produktif.

Pola konsumsi pangan masyarakat sampai saat ini masih menunjukkan


kecenderungan kurang beragam dari jenis pangan dan keseimbangan
gizinya. Beras masih mendominasi dalam pola konsumsi pangan
masyarakat, sementara konsumsi sumber karbohidrat lainnya yang dahulu
biasa dikonsumsi semakin tergeser sejalan dengan perubahan gaya hidup
masyarakat. Disamping itu, konsumsi sayur dan buah, umbi-umbian,
pangan hewani, dan kacang-kacangan masih rendah sehingga perlu
ditingkatkan. Untuk itu, maka perlu upaya secara terus menerus untuk
merubah pola konsumsi masyarakat ke arah pola konsumsi pangan B2SA.
Upaya tersebut tidak mudah karena terkait dengan perilaku masyarakat
sehingga perlu melibatkan pemangku kepentingan terkait. Dalam rangka
mempercepat pemahaman masyarakat tentang konsumsi pangan B2SA,
Badan Ketahanan Pangan – Kementerian Pertanian sejak tahun 2002 telah
mensosialisasikan slogan “Panganku Beragam, Bergizi dan Berimbang”
kepada masyarakat luas. Disamping itu, dilaksanakan pula
kegiatan sosialisasi dalam bentuk “Lomba Kreasi Masakan Olahan Non
Beras”. Lomba tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman
setiap individu dalam menerapkan konsumsi B2SA non beras khususnya
ibu rumah tangga yang bertanggung jawab dalam menentukan dan
menyediakan menu keluarga.

Peserta lomba akan menyajikan menu makanan 1 (satu) hari 3 (tiga)


kali waktu makan untuk keluarga dalam bentuk display. Hal ini
dimaksudkan untuk melihat penerapan aspek keanekaragaman dan
keseimbangan pangan dalam menu, dengan tetap mengoptimalkan
pemanfaatan sumber daya lokal. Selain penilaian resep dan menu display,
Lomba ini juga mempertimbangkan dukungan pemerintah desa dan
masyarakat terhadap penerapan konsumsi B2SA non beras . Hal itu
bertujuan agar prinsip konsumsi B2SA tidak berhenti hanya sampai
pada saat lomba saja, namun dapat ditindaklanjuti dalam kehidupan
sehari-hari di masyarakat.

Melalui lomba ini diharapkan masyarakat khususnya peserta, dapat


berkreasi menciptakan/mengembangkan resep yang beragam, bergizi
seimbang, dan aman berbasis sumber daya lokal serta dapat diterapkan
sebagai menu keluarga sehari-hari.
2. Tujuan

Tujuan diselenggarakannya Lomba Krasi Masakan Olahan Non Beras


adalah untuk :

1. Meningkatkan pengetahuan masyarakat akan pentingnya


konsumsi pangan B2SA Non Beras

2. Meningkatkan pemahaman peserta/masyarakat dalam


penerapan prinsip B2SA Non Beras.

3. Mendorong dan meningkatkan kreativitas masyarakat dalam


mengembangkan atau menciptakan menu B2SA Non Beras
berbasis sumber daya lokal.

3. Batasan Operasional

Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan
air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan bagi
konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku
pangan, dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan,
pengolahan dan/atau pembuatan makanan atau minuman.

Pangan Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA) adalah aneka


ragam bahan pangan, baik sumber karbohidrat, protein, maupun vitamin
dan mineral, yang bila dikonsumsi dalam jumlah seimbang dapat
memenuhi kecukupan gizi yang dianjurkan dan tidak tercemar bahan
berbahaya yang merugikan kesehatan.

Gizi seimbang adalah susunan pangan sehari-hari yang mengandung


zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh,
dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik,
perilaku hidup bersih dan memantau berat badan normal untuk mencegah
masalah gizi.

Menu adalah susunan makanan untuk dikonsumsi baik untuk sekali atau
beberapa kali waktu makan.

Makanan adalah bahan pangan segar atau yang telah mengalami


pengolahan atau pemasakan sehingga siap untuk disajikan.

Pangan lokal adalah pangan baik sumber karbohidrat, protein,


vitamin dan mineral yang dikonsumsi oleh masyarakat setempat sesuai
dengan potensi dan kearifan lokal.

Keanekaragaman pangan adalah aneka ragam kelompok pangan yang


terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, sayuran dan buah-buahan, serta
beraneka ragam dalam setiap kelompok pangan.
Angka Kecukupan Gizi (AKG) adalah suatu kecukupan rata- rata zat gizi
setiap hari bagi semua orang menurut golongan umur, jenis kelamin,
ukuran tubuh, aktivitas tubuh untuk mencapai derajat kesehatan yang
optimal.

Garnish adalah bahan pangan yang dibuat sedemikian rupa dan


dapat dikonsumsi untuk menunjang penampilan suatu hidangan dan
menggugah selera makan sehingga diperhitungkan sebagai bagian dari
porsi menu makanan.

Penampilan makanan adalah hasil proses penyiapan/ pengolahan


makanan yang memperhatikan kesegaran, warna, bentuk, dan
konsistensi.

Penyajian makanan adalah suatu cara untuk menghidangkan, dengan


memperhatikan penyusunan/ penataan makanan dan ketepatan
penggunaan alat penyajian.

Cita Rasa adalah karakteristik makanan yang meliputi rasa, bau, dan
tekstur.

Susu adalah hasil sekresi atau pemerahan kelenjar mamari/ ambing


mamalia yang dapat dimakan atau dapat digunakan sebagai bahan
makanan yang aman dan sehat, diantaranya: susu sapi, susu kambing,
susu kerbau, termasuk susu bubuk. Pemberian susu dalam susunan
menu keluarga dapat digantikan dengan sumber protein hewani lainnya
dalam jumlah porsi yang sesuai.

Menu Display adalah menu keluarga lengkap 1 hari untuk3 kali waktu
makan (makan pagi, makan siang, dan makan malam) yang disajikan
pada saat lomba untuk dinilai oleh Dewan Juri.

Makanan Selingan/Kudapan/Snack adalah makanan ringan yang


dikonsumsi diantara waktu makan utama untuk memberi asupan energi
sebelum waktu makan berikutnya. Kontribusi energi makanan selingan 10-
15% dari total kebutuhan energi yang diperhitungkan dalam pemenuhan
kecukupan energi.
BAB II PENGORGANISASIAN

1. Penyelenggara Lomba

1.1. Tingkat Kecamatan

Lomba Kreasi Masakan Olahan Non Beras ini diselenggarakan oleh


Pemerintah Kecamatan Culamega yang dikoordinatori oleh TP PKK
Kecamatan Culamega yang bekerjasama dengan dinas/intansi terkait
menangani Ketahanan Pangan serta Puskesmas Kecamatan Culamega.

1.2. Tingkat Kabupaten

Pemenang Lomba Kreasi Masakan Olahan Non Beras di tingkat


Kecamatan, selanjutnya akan dilombakan di tingkat Kabupaten
Tasikmalaya.

1.3. Peserta

Peserta lomba adalah Tim Penggerak PKK,Kader Posyandu, kelompok


Wanita Tani dan atau perwakilan unsur masyarakat .

1.4. Juri

a. Tim juri ditentukan oleh institusi penyelenggara lomba di tingkat


Kecamatan

b. Jumlah tim juri ditetapkan ganjil, yang ditunjuk dan


ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Camat Kecamatan
Culamega sebagai penyelenggara lomba.

c. Tim juri adalah perwakilan dari Ahli Gizi, Tim Penggerak PKK,
Pecinta Kuliner, Intansi ketahanan Pangan.

d. Jumlah tim juri ditetapkan ganjil, yang ditunjuk dan


ditetapkan melalui Surat Keputusan Kepala Pusat
Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan, Badan
Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian.
BAB III PERSYARATAN DAN KETENTUAN

1. Persyaratan Lomba

1.1. Peserta wajib menyusun menu Beragam, Bergizi Seimbang, dan


Aman (B2SA) Non Berasl selama 1 (sat) hari untuk satu keluarga
yang terdiri dari :

a. Ayah usia …. tahun

b. Ibu usia …. tahun

c. Anak ….. tahun

1.2. Susunan menu tersebut meliputi :

a. Menu makanan utama untuk makan pagi, makan siang, dan makan
malam

b. Menu makanan selingan atau kudapan (snack) yang dikonsumsi


diantara makanan utama tersebut.

c. Makanan selingan tersebut mengandung energi sekitar 10- 15% dari


total kebutuhan energi, dan menggunakan bahan baku pangan lokal
selain beras

d. Makanan selingan atau kudapan hanya dicantumkan pada resep


menu saja, tidak didisplay pada saat lomba.

1.3. Bahan pangan yang digunakan adalah bahan pangan yang


mudah didapat (tidak langka) tersedia setiap waktu, harga
terjangkau, dan biasa dikonsumsi oleh masyarakat setempat.

1.4. Bahan pangan lokal sumber karbohidrat yang digunakan


untuk menyusun menu adalah selain beras Demikian juga
untuk sumber protein serta vitamin dan mineral seluruhnya
menggunakan bahan pangan lokal. Penggunaan pangan lokal
lebih diutamakan yang mudah didapat dan tersedia sepanjang
waktu di masyarakat.

1.5. Menu yang disajikan/ didisplay adalah menu yang relatif


mudah diterapkan dalam hidangan keluarga sehari-hari
dengan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan keluarga satu hari.

1.6. Menu yang ditampilkan pada saat lomba adalah menu satu hari
didisplay dalam bentuk prasmanan meliputi makan pagi
(sarapan), makan siang, dan makan malam.
2. Ketentuan Lomba

2.1. Biaya menu B2SA satu hari untuk keluarga maksimal sebesar Rp.
90.000,-/keluarga/hari*). Biaya tersebut merupakan harga
pembelian bahan pangan yang terdiri dari makanan pokok
(sumber karbohidrat), lauk pauk (sumber protein nabati dan
hewani), sayuran dan buah (sumber vitamin dan mineral),
makanan selingan, dan tidak termasuk bumbu-bumbu dan
bahan bakar. Bahan pangan yang berasal dari pekarangan
maupun pemberian, tetap dimasukkan ke dalam perhitungan
biaya

2.2. Apabila sangat diperlukan, penggunaan bahan pangan


produk industri (seperti agar-agar, susu) diperbolehkan
namun hanya sebagai pelengkap/pendukung.

2.3. Penggunaan susu dapat diganti dengan sumber protein


hewani lain dalam jumlah porsi yang sesuai, tetapi bukan
berasal dari sumber protein nabati (seperti sari kedelai).

3. Ketentuan Resep

Menyerahkan resep menu lengkap untuk 1 (satu) hari, yang disertai


dengan:

3.1. Susunan anggota keluarga dan kebutuhan pangan yang terdiri


dari ayah (... tahun), ibu (… tahun), dan 1 (satu) anak (… tahun).

3.2. Resep cara membuat masakan ditulis secara jelas dan lengkap,
dengan mencantumkan berat bahan pangan dalam satuan gram
disertai dengan foto/gambar berwarna dari tiap menu yang akan
didisplay pada saat lomba.

3.3. Daftar harga bahan pangan.

3.4. Keterangan (nama lain yang umum dikenal secara nasional)


dari jenis bahan pangan lokal bila bahan pangan tersebut
menggunakan nama daerah setempat.

3.5. Resep yang diserahkan dilengkapi dengan:

a. profil pangan lokal yang digunakan dalam menyusun resep (meliputi


potensi, jumlah produksi dan ketersediaannya, serta pemanfaatan
dalam konsumsi sehari-hari).

b. Resep menu lomba dan profil pangan lokal disampaikan kepada


panitia pada tanggal 26 Juli 2023 1 (satu) jam sebelum penilaian
lomba di mulai.
c. Publikasi resep yang telah diserahkan kepada panitia untuk
dilombakan, menjadi hak panitia penyelenggara dengan
mencantumkan sumbernya.

BAB IV

KRITERIA DAN MEKANISME PENILAIAN

Penilaian dilakukan oleh Dewan Juri berdasarkan prinsip obyektivitas.


Penilaian mengacu pada kriteria dan mekanisme sebagai berikut:

A. Kriteria Penilaian

1. Semua peserta akan dinilai berdasarkan aspek dan kriteria sebagai


berikut:

1.1. Penilaian resep menu 1 hari (20%)

Penilaian dilakukan terhadap resep menu 1 hari dan profil pangan


lokal yang dikirim ke panitia (Panduan Singkat Menyusun Menu,
Lampiran 1).

1.2. Resep menu 1 hari (80%)

Untuk penilaian resep didasarkan pada pemenuhan prinsip


Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA) Berbahan Non Beras,
yang dilihat dari kecukupan menu keluarga sesuai porsi yang
ditentukan (Lampiran 3) dan aspek keamanan bahan pangan yang
digunakan (Lampiran 5).

1.3. Profil pangan lokal (20%)

Untuk penilaian profil pangan lokal meliputi potensi, jumlah


produksi dan ketersediaannya, serta pemanfaatan dalam konsumsi
sehari-hari. Lembar penilaian resep pada Lampiran 7.1

1.4. Penilaian pada saat display (70%)

Keseimbangan menu keluarga sesuai porsi yang ditentukan


berdasarkan Lampiran 3 (15%).

1.5. Keanekaragaman jenis bahan pangan dalam sehari (10%).

Komponen yang dinilai mencakup:

a. Keanekaragaman antar waktu makan (makan pagi, makan


siang, dan makan malam);

b. Keanekaragaman antar kelompok pangan (sumber


karbohidrat, sumber protein, serta sumber vitamin dan
mineral).
c. Kreativitas pengembangan resep masakan dengan
memanfaatkan pangan lokal (20%).

d. Komponen yang dinilai mencakup pengembangan/daya cipta


resep sehingga masakan lebih berkualitas meliputi :

1. Pemilihan bahan pangan lokal (pangan pokok, lauk hewani


dan nabati,sayur dan buah) (40%).

2. Kreativitas daya cipta resep (40%).

3. Kesesuaian pemilihan menu dengan susunan anggota


keluarga (20%)

4. Cita rasa (20%). Komponen yang dinilai mencakup: (1) rasa, (2)
bau, dan (3) tekstur

5. Penampilan dan keamanan pangan (10%) . Komponen


penampilan yang dinilai mencakup: (a) kesegaran, (b) warna, (c)
bentuk, (d) konsistensi. Komponen keamanan pangan
mencakup: (a) kebersihan (alat saji dan hidangan), (b)
penggunaan Bahan Tambahan Pangan (BTP) sesuai
aturan, (c) tidak menggunakan bahan tambahan yang dilarang,
dan (d) penggunaan kemasan

6. Penyajian (10%) Komponen yang dinilai mencakup:


kesesuaian/keserasian dalam menyusun/menyajikan
makanan.

7. Aplikatif (15%) Komponen yang dinilai mencakup pengolahan


resep yang dapat diterapkan dalam menu keluarga sehari-hari
(kemudahan dalam penyiapan, penggunaan bahan dan biaya
yang rasional sesuai dengan ketentuan). Lembar penilaian pada
Lampiran 7.2 dan 7.3. Rekapitulasi penilaian resep dan lomba
pada Lampiran 7.4.

B. Mekanisme Penilaian

1. Dewan juri melakukan penilaian (resep dan menu display)


terhadap seluruh peserta.

2. Total nilai yang diperoleh setiap peserta merupakan


penjumlahan dari nilai masing-masing juri

3. Dewan juri menetapkan pemenang lomba berdasarkan urutan


nilai tertinggi.

4. Keputusan dewan juri bersifat mutlak dan tidak dapat


diganggu gugat.
BAB V KATEGORI PEMENANG

Pada Lomba ini diberikan apresiasi terhadap peserta dalam bentuk


penghargaan kategori umum dan penghargaan kategori khusus, sebagai
berikut:
1. Penghargaan Kategori Umum

Diberikan kepada peserta yang mendapatkan nilai total tertinggi terhadap


semua kriteria penilaian, baik terhadap resep menu 1 hari, profil pangan
lokal, dan menu yang didisplay pada saat lomba.

2. Penghargaan Kategori Khusus

Penghargaan kategori khusus memiliki nilai tinggi pada salah satu


aspek/kriteria penilaian, mencakup:

2.1. Penghargaan Kreasi Menu Seimbang


Penghargaan ini diberikan kepada peserta dengan nilai tinggi
untuk kriteria keseimbangan menu

2.2. Penghargaan Kreasi Menu Beragam


Penghargaan ini diberikan kepada peserta dengan nilai tinggi
untuk kriteria keberagaman bahan pangan

2.3. Penghargaan Kreasi Pengembangan Resep


Penghargaan ini diberikan kepada peserta dengan nilai tinggi
untuk kriteria kreasi pengembangan resep

2.4. Penghargaan Cita Rasa


Penghargaan ini diberikan kepada peserta dengan nilai tinggi
untuk kriteria cita rasa masakan.

2.5. Penghargaan Penampilan dan Penyajian Menu


Penghargaan ini diberikan kepada peserta dengan nilai tinggi
untuk kriteria penampilan dan penyajian menu.

2.6. Penghargaan Kreasi Menu Aplikatif untuk Keluarga


Penghargaan ini diberikan kepada peserta dengan nilai tinggi
untuk kriteria menu masakan yang relatif mudah diterapkan
dalam menu keluarga sehari-hari.

2.7. Penghargaan Kreasi Menu Aplikatif untuk Usaha Boga


Penghargaan ini diberikan kepada peserta dengan nilai tinggi
untuk aspek citarasa, penampilan, dan mempunyai potensi
dikembangkan untuk usaha boga.
BAB VI PENYELENGGARAAN LOMBA

1. Pertemuan Persiapan Lomba (Technical Meeting)

A. Pertemuan persiapan lomba dilaksanakan pada tanggal 10 Juli 2023


di aula kantor kecamatan Culamega

B. Masing-masing peserta wajib menunjuk perwakilan dari


Badan/Instansi yang menangani Ketahanan Pangan dan Tim
Penggerak PKK tingkat desa, kader posyandu, perwakilan
masyarakat untuk ikut serta dalam pertemuan tersebut.

C. Dalam pertemuan tersebut akan dibahas mengenai:

1. Teknis pelaksanaan lomba

2. Pembagian nomor peserta

3. dan lain-lain

2. Pelaksanaan Lomba (Penyajian Menu Display)

A. Peserta lomba menyajikan menu lengkap 1 (satu) hari siap saji untuk
keluarga sesuai dengan persyaratan lomba.

B. Menu yang didisplay pada saat lomba adalah menu hari tersebut

C. Makanan selingan atau kudapan tidak didisplay.

D. Peralatan penyajian untuk display lomba disediakan panitia.

E. Penggunaan garnish dalam menu display maksimal 10% dan


diperhitungkan sebagai bagian dari porsi menu makanan.

F. Penggunaan alat bantu tertentu yang umum dipergunakan dalam


makanan tradisional secara wajar, seperti tusuk sate, daun pisang,
dan sebagainya tidak tergolong garnish.

G. Peserta dilarang memasang dekorasi dan lambang daerah pada meja


penyajian.

H. Pada saat penyajian menu lomba, peserta wajib mencantumkan


daftar susunan menu satu hari lengkap dengan makanan
selingan.

I. Pada saat penilaian oleh tim juri, masing-masing peserta diwakili


oleh 2 (dua) orang yang mampu memberikan informasi mengenai
menu display. Peserta tidak diperkenankan memberikan buku resep
atau bentuk apapun kepada Tim Juri.

J. Menu display tetap dalam keadaan rapi sampai acara


pengumuman pemenang lomba selesai dibacakan.

You might also like