Professional Documents
Culture Documents
SK Penempatan Dan Penempatan Kembali Staf
SK Penempatan Dan Penempatan Kembali Staf
SURAT KETETAPAN
KEPALA RUMKITBAN 05.08.03 SIDOARJO
Nomor SK/05/XI/2018
tentang
Menimbang : a. bahwa agar dalam upaya menjamin Sumber Daya Manusia yang
berkualitas dan profesional, maka diperlukan upaya penempatan dan
penempatan kembali SDM;
i
2
MENETAPKAN
Ditetapkan di Jember
pada tanggal 02 Nopember 2018 ,
PANDUAN
tentang
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang.
Sumber daya manusia merupakan elemen organisasi yang sangat penting yang
menjadi pilar utama sekaligus penggerak roda organisasi, dalam upaya mewujudkan visi
dan misinya. Oleh karena itu harus dipastikan bahwa sumber daya ini dikelola dengan
baik agar mampu memberikan kontribusi secara optimal melalui pengelolaan secara
sistematis dan terencana sehingga tujuan yang diinginkan dimasa sekarang dan masa
depan dari organisasi bisa tercapai. Salah satu organisasi yang ada saat ini adalah
Rumah sakit, yang merupakan organisasi pelayanan jasa dengan keunikan di bidang
Sumber Daya Manusia (SDM) serta Sarana dan Prasarananya. Dikatakan unik karena
organisasi ini padat modal, padat SDM, padat teknologi dan ilmu pengetahuan serta padat
regulasi. Padat modal karena rumah sakit memerlukan investasi yang tinggi untuk
memenuhi persyaratan yang ada, padat SDM karena terdapat berbagai profesi dengan
jumlah Personel yang banyak, padat teknologi dan ilmu pengetahuan karena di dalamnya
terdapat peralatan canggih dan mahal disertai kebutuhan berbagai disiplin ilmu yang
berkembang dengan cepat, serta padat regulasi karena banyak peraturan-peraturan yang
mengikat berkenaan dengan syarat-syarat pelaksanaan pelayanan di rumah sakit.
Karena keunikan yang ada, maka diperlukan pemeliharaan/retensi Personel untuk
mempertahankan Personel potensial yang dimilikinya agar tetap loyal terhadap
organisasi. Upaya-upaya retensi bisa berbagai macam, diantaranya berupa pemberian
reward, kompensasi yang setara, iklim organisasi yang fair baik yang bersifat ekstrinsik
(material) maupun intrinsik (non material) dan ini merupakan komponen yang krusial. Jika
Employee Retention buruk, maka akan meningkatkan employee turnover yang secara
negatif mempunyai dampak terhadap pelayanan terhadap pelanggan, standar produksi
kerja dan profitability. Ketika organisasi kehilangan Personel, maka dia juga kehilangan
kemampuan, pengalaman, dan “memori organisasi”, serta pengeluaran dana yang tinggi
terkait rekrutmen dan pelatihan bagi Personel yang baru direkrut, ini semua adalah isu
yang penting bagi manajemen. Bagi Personel, tingkat turnover yang tinggi akan
berpengaruh terhadap moral mereka, hubungan antar Personel dan keamanan kerja.
Berdasarkan pemahan di atas, sangat penting bagi organisasi agar tidak
kehilangan Personelnya terutama yang potensial, maka dari itu perlu dikembangkan
langkah-langkah yang dapat mempertahankan aset SDM yang ada, dengan
mengembangkan kebijakan SDM secara profesional yang berpusat pada kesejahteraan
bersama.
4
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
BAB II
RUANG LINGKUP
Menurut Hasibuan dalam Tohardi (2002 : 221), terdapat beberapa kriteria yang
harus dipenuhi dalam penempatan Personel antara lain :
memberikan ketegasan dan standar tugas yang harus di capai oleh seorang
pejabat yang akan menjabat jabatan tersebut. Job Description menjadi dasar untuk
menetapakan spesifikasi pekerjaan dan evaluasi pekerjaan bagi pejabat yang
menjabat jabatan tersebut.
c. Skill
Meliputi kemampuan, keterampilan, pendidikan, dan pengalaman yang
dimiliki seorang pekerja.
d. Environment
Terdiri dari lingkungan tempat bekerja, seperti kenyamanan tempat kerja,
hubungan dengan rekan kerja, maupun hubungan dengan atasan. Penempatan
juga tidak hanya dikhususkan bagi pegawai baru saja, juga dengan adanya :
1) Promosi
2) Mutasi/ rotasi
3) Demosi
4) pemutusan hubungan kerja
b. Pengetahuan Kerja
Pengetahuan yang yang harus dimiliki oleh seorang `Personel dengan wajar
yaitupengetahuan kerja ini sebelum ditempatkan dan yang baru diperoleh pada
waktu Personel tersebut bekerja dalam pekerjaan tersebut.
6
c. Keahlian/Keterampilan Kerja
Kecakapan atau keahlian untuk melakukan suatu pekerjaan yang harus
diperoleh dalam praktek, keterampilan kerja ini dapat dikelompokan menjadi 3
(tiga) kategori yaitu:
1) Keterampilan mental, seperti menganalisa data, membuat keputusan
dan lain-lain.
2) Keterampilan fisik, seperti membetulkan listrik, mekanik dan lain lain.
3) Keterampilan sosial, seperti mempengaruhi orang lain, mewarkan
barang ataujasa dan lain-lain.
d. Pengalaman Kerja
Pengalaman seorang Personel untuk melakukan pekerjaan tertentu dapat
menjadi bahan pertimbangan untuk:
1) Pekerjaan yang harus ditempatkan.
2) Lamanya melakukan pekerjaan.
2) Prinsip Demokrasi.
Menyesuaikan prinsip tersebut tidak mudah bagi seorang Personel yang baru yang
belum dikenal, karena alasan itulah maka penempatan pertama biasanya berstatus
“percobaan”. Penempatan Personel baru ini harus dilakukan orientasi dan induksi.
BAB III
TATA LAKSANA
2) Usia.
Penempatan tenaga kerja berdasarkan usia perlu dilakukan untuk
menghindari rendahnya produktivitas.
3) Keterampilan Kerja
Kecakapan atau keahlian untuk melakukan suatu pekerjaan dapat
dilihat dari:
8
2) Prinsip Demokrasi.
Adanya saling menghormati, saling menghargai, dan saling mengisi
dalam melakasanakan pekerjaan.
BAB IV
DOKUMENTASI
7. Dokumentasi
BAB V
PENUTUP