Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH:
KELAS: XI MIPA 2
GURU PEMBIMBING:
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat
dan Karunia-Nya, makalah kami yang berjudul “ Yoga Menurut Umat Hindu“ dapat
diselesaikan dengan baik. Makalah ini ditunjukkan untuk melengkapi tugas dalam mata
pelajaeran Agama Hindu.
Keberhasilan dari makalah kami pun tidak terlepas dari berbagai pihak yang telah
membantu kami baik secara langsung maupun tidak langsung. Karena itu, dalam kesempatan
ini, kami ingin nmengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak I Gede arya
Putra Erawan, S.Ag selaku guru pembimbing dari mata pelajaran Agama Hindu dan para
pembaca yang telah bersedia membaca makalah kami.
Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari nkata sempurna. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna
mendukung penulisan makalah selanjutnya.
Akhir kata, kami memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila terdapat kekurangan
serta kesalahan penulisan dalam makalah ini. Tak ada yang lebih kami harapkan dari
bermanfaatnya makalah ini bagi semua pihak baik itu dalam sektor pendidikan atau sektor
lainnya.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................
DAFTAR ISI ..........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................
1.1 LATAR BELAKANG ................................................................................
1.2 RUMUSAN MASALAH............................................................................
1.3 TUJUAN......................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................
2.1 DEFINISI GERAKAN PADMASANA......................................................
2.2 LANGKAH-LANGKAH GERAKAN PADMASANA.............................
2.3 DEFINISI GERAKAN SIDDHASANA.....................................................
2.4 LANGKAH-LANGKAH GERAKAN SIDDHASANA.............................
2.5 DEFINISI GERAKAN SWASTIKASANA...............................................
2.6 LANGKAH-LANGKAH GERAKAN SWASTIKASANA.......................
2.7 DEFINISI GERAKAN SARWANGASANA.............................................
2.8 LANGKAH-LANGKAH GERAKAN SARWANGASANA.....................
BAB III PENUTUP................................................................................................
A. KESIMPULAN..........................................................................................
B. SARAN.......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Yoga berasal dari bahasa Sansekerta, dari kata Yuj yang artinya
menghubungkan atau lebih luas sebagai pemersatu spirit individu atau
Jiwatman dengan spirit universal atau Paramatman. Jadi, Yoga merupakan
pengendalian pikiran. Dalam yoga, tubuh manusia terhubung erat dengan pola
gerak, napas, serta pikiran yang memungkinkan terjadinya relaksasi dan
keseimbangan dalam menjalani hidup. Lewat serangkaian latihan fisik yang
cermat dan penuh konsentrasi, seorang pelaku yoga diajarkan untuk
membangun seluruh bagian tubuh maupun jiwanya. Salah satu manfaat yoga
dalam membangun tubuh, yaitu dengan healing therapy. Yoga juga dapat
menjadi Terapi Kesehatan (Healing Therapy) jika dilakukan secara teratur.
Healing therapy dalam hal ini merupakan sebagai proses terapi penyembuhan
pada seseorang yang sebelumnya mengalami gangguan kesehatan agar bisa
menjadi lebih baik bahkan sembuh dari gangguan kesehatan yang diderita
seperti contohnya pada seseorang yang mengalami cedera akibat kecelakaan
melakukan yoga untuk mengembalikan posisi tulang yang bergeser hingga
perlahan kembali ke posisi semula dengan melakukan serangkaian gerakan-
gerakan yoga. Ini terbukti oleh salah satu guru pengajar yoga di Svarga E-
motion Sanctuary Abigail M. Angkawijaya, yang pernah mengalami cedera
dan memilih yoga sebagai sarana untuk terapi. Yoga juga memiliki nilai
positif bagi tubuh dan ketenangan jiwa pada seseorang, karena pada dasarnya
manusia sangat membutuhkan ketenangan jiwa dan raga, semua itu dapat
didapat saat relaksasi. Rasa lelah setelah berhadapan dengan masalah
pekerjaan, keluarga, atau sekitarnya, menuntut manusia untuk sejenak
merehatkan tubuh dan fikirannya dengan relaksasi. Tak sedikit yang menjadi
frustasi atau stess karena menghadapi masalah kehidupan yang sulit diatasi.
Apalagi khususnya bagi seorang wanita. Seorang wanita yang sibuk bekerja,
baik itu yang bekerja dikantor maupun menjadi seorang ibu rumah tangga,
memiliki tugas dan beban fikiran yang lebih banyak, dan tak sedikit
diantaranya mengalami yang namanya stress. Stress hanya menyebabkan
seseorang menjadi lebih emosional. Pada seorang wanita, stress hanya
menyebabkan kerutan diwajah, penuaan dini, kulit kusam hingga
menimbulkan rasa ketidak percayaan diri pada seorang wanita yang dituntut
bepenampilan fisik menarik, dan stress merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi seseorang mengalami gangguan kesehatan. Maka dari itu,
dengan melakukan yoga dapat meringankan stress dan membuat relaks pada
seseorang yang secara tidak langsung menjadi terapi penyembuhan (healing
therapy) bagi seseorang yang mengalami stress itu sendiri. Dengan yoga
sebagai healing therapy juga dapat mengatasi gangguan menstruasi dan
menangani arthritis atau pembengkakan sendi. Kedua penyakit ini sering
dialami oleh sebagian kaum wanita akibat dari gaya hidup, pola makan, dan
hal lainnya.Yoga sebagai healing therapy tentunya sangat baik dilakukan,
utamanya untuk kaum wanita. Akan tetapi masih saja ada kendala bagi
sebagian masyarakat. Masyarakat hanya tahu yoga sebagai olah tubuh yang
membuat tubuh ideal dan bugar saja, tanpa mengetahui bahwa yoga juga dapat
menjadi terapi kesehatan (healing therapy). Faktor biaya juga menjadi kendala
masyarakat tidak melakukan yoga. Yoga memang merupakan sarana olah
tubuh yang membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Hal ini juga yang membuat
masyarakat melakukan yoga sendiri di rumah tanpa mengetahui resiko yang
terjadi bila gerakan yang dilakukan salah. Rutinitas yang padat juga membuat
masyarakat, utamanya kaum wanita tidak memiliki waktu untuk mengikuti
kelas yoga.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa definisi dari gerakan Padmasana?
2. Bagaimana langkah-langkah gerakan Padmasana?
3. Apa definisi dari gerakan Siddhasana?
4. Bagaimana langkah-langkah gerakan Siddhasana?
5. Apa definisi dari gerakan Swastikasana?
6. Bagaimana langkah-langkah gerakan Swastikasana?
7. Apa definisi dari gerakan Swarwangasana?
8. Bagaimana langkah-langkah gerakan Swarwangasana?
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui definisi dari gerakan Padmasana.
2. Untuk mengetahui langkah-langkah gerakan Padmasana.
3. Untuk mengetahui definisi dari gerakan Siddhasana.
4. Untuk mengetahui langkah-langkah gerakan Siddhasana.
5. Untuk mengetahui definisi dari gerakan Swastikasana.
6. Untuk mengetahui langkah-lamhkah gerakan Swastikasana.
7. Untuk mengetahui definisi dari gerakan Swarwangasana.
8. Untuk mengetahui langkah-langkah gerakan Swarwangasana.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Gerakan Padmasana
Padmasana adalah salah satu postur meditasi dan menyerupai bentuk bunga
teratai. Dalam bahasa Sansekerta Padma berarti teratai. Oleh karena itu disebut
sebagai pose Lotus atau Padmasana. Tujuan utama dari postur meditasi adalah
untuk memastikan kondisi tulang belakang yang nyaman dan stabil untuk
waktu yang lama. Manfaat berlatih Padmasana antara lain:
1. Memperbaiki postur tubuh
Duduk di Padmasana membantu memperbaiki postur tubuh dan
menyelaraskan tulang belakang Anda.
2. Mengurangi stres dan kecemasan
Padmasana membantu menenangkan pikiran dan mengurangi tingkat stres dan
kecemasan.
3. Peningkatan sirkulasi
Postur ini membantu meningkatkan sirkulasi dan meningkatkan aliran darah
yang sehat ke seluruh tubuh.
4. Peningkatan fleksibilitas
Padmasana membantu meningkatkan fleksibilitas di pinggul, lutut, dan
pergelangan kaki.
5. Pencernaan yang lebih baik
Padmasana dianggap merangsang sistem pencernaan dan meningkatkan
pencernaan yang lebih baik.
6. Peningkatan konsentrasi
Postur membantu meningkatkan fokus dan konsentrasi, menjadikannya pose
populer untuk meditasi dan praktik pranayama.
2.2 Langkah-langkah gerakan Padmasana
POSISI AWAL:
Posisi Duduk.
PROSEDUR:
1.Rentangkan kedua kaki dan jaga jarak 1 hingga 1,5 kaki.
2.Tekuk kaki kiri di lutut dan letakkan jiwanya menyentuh bagian dalam paha
kanan.
3.Tekuk kaki kanan di lutut dan letakkan kakinya di antara paha dan betis
kaki. 4. Pertahankan pertahankan kedua tangan di atas lutut masing-masing
dan ambil Dnyana Mudra. Selesaikan pernapasan normal.
POSISI:
Dalam asana ini posisi tubuh tidak stabil. Jaga agar tulang punggung tetap
tegak dan pandangan lurus. Asana ini sangat berguna untuk pemulihan dan
konsentrasi.
MELEPASKAN:
a. Bawa tangan di samping pinggang.
b. Luruskan kaki kanan di lutut.
c. Luruskan kaki kiri di lutut.
d. Satukan kedua kaki, ambil posisi duduk.
DURASI:
Dalam latihan asana ini selama 10 hingga 12 hari, seseorang dapat
mempertahankan asana ini selama 10 menit. Setelah lebih banyak latihan,
periode ini dapat ditingkatkan menjadi 2 hingga 3 jam. Duduk lama di asana
ini saja bisa membuat seseorang merasakan kenikmatan asana ini.
EFEK INTERNAL:
Karena tulang punggung tetap tegak dalam asana ini, fungsinya sangat
meningkat. Dnyana Mudra selanjutnya membantu menstabilkan denyut nadi.
Akibatnya ketegangan pada otot berkurang, yang pada ketegangan mengurangi
ketegangan pada jantung. Pernapasan juga melambat, efek permen karet dari
semua ini adalah seseorang dapat mencapai konsentrasi pikiran.
LAKUKAN:
1. Jaga kaki lurus di lutut dengan jari-jari kaki mengarah ke langit.
2. Angkat punggung bawah & bokong dari lantai.
3. Tangan, lengan atas & siku di lantai sambil menopang pinggang dengan
tangan.
4. Bahu beristirahat di tanah.
5. Kepala lurus dan pandangan mata terlihat pada jari kaki yang terangkat.
6. Perhatikan bahwa kaki dapat dibawa ke arah kepala untuk menjaga
keseimbangan.
7. Variasi lanjutan : kaki dapat diluruskan 90 derajat ke lantai.
LARANGAN:
a. Jangan menekuk kaki di lutut.
b. Jangan mengambil kaki di atas kepala Anda pada posisi tersebut, tetapi
Anda c. dapat mengambil kaki di atas kepala Anda saat mengambil &
melepaskan posisi.
d. Jangan gerakkan leher saat dalam posisi.
e. Jangan pertahankan kaki dan punggung dalam satu garis lurus seperti pada
Sarvangasana (Shoulder stand)
2.7 Definisi gerakan Sarwangasana
Sarvangasana (Sansekerta: , diromanisasi: sarvāṅgāsana), Bahu berdiri, atau
lebih lengkapnya Salamba Sarvangasana (Sandar Bahu yang Didukung),
adalah asana terbalik dalam yoga modern sebagai latihan; pose serupa
digunakan dalam hatha yoga abad pertengahan. Banyak variasi bernama ada,
termasuk dengan kaki dalam posisi lotus dan Supta Konasana dengan kaki
terbuka lebar, jari-jari kaki di tanah. Sarvāṅgāsana telah dijuluki "ratu" atau
"ibu" dari semua asana.
Yoga asana ini perlu dilakukan setiap hari untuk memperbaiki kemampuan
dalam mencerna makanan, memperbaiki metabolisme, melancarkan aliran
darah, memperbaiki sistem pernafasan, dan menyembuhkan masalah tiroid.
2.8 Langkah-langkah gerakan Sarwangasana
http://etheses.iainkediri.ac.id/102/7/BAB%20VI.pdf
https://elib.unikom.ac.id/download.php?id=272102