Professional Documents
Culture Documents
1
2
PEDOMAN
FASILITASI USAHA MIKRO BERBASIS IPTEK
TIM PENYUSUN
Pengarah
R. Hendrian
Penanggungjawab
Dadan Nugraha
Koordinator
Aswin Firmansyah
Anggota:
Hendarwin M. Astro, Diki Nanang Surahman, Agung Pambudi,
Hasmo Sadewo, Indriyani Agustina, Eva Yulinda, Nurul Falah,
Engkas Sukaesih, Gumelar Retno Palupi,
Farly Shabahul Khairi, Yayan Sudaryana, Juliadri, Donny Hermawan,
Sulistiyowati, Suci Woelanda, Zaqi Asshidiqi
2
3
KATA PENGANTAR
Pedoman ini menjelaskan mekanisme pelaksanaan Kegiatan
Fasilitasi Usaha Mikro Berbasis Iptek yang sumber pendanaannya
berasal dari Badan Riset dan Inovasi Nasional. Dalam pedoman ini
diuraikan secara rinci tentang skema, cara pengajuan, assessment
usulan, pelaksanaan fasilitasi, monitoring, dan evaluasi pelaksanaan
serta pelaporan Fasilitasi Usaha Mikro Berbasis Iptek.
Terbitnya pedoman ini diharapkan dapat meningkatkan mutu
pengelolaan Fasilitasi Usaha Mikro Berbasis Iptek yang dikeluarkan
oleh Direktorat Pemanfaatan Riset dan Inovasi pada Kementerian/
Lembaga, Masyarakat dan UMKM, Deputi Pemanfaatan Riset dan
Inovasi, Badan Riset dan Inovasi Nasional.
Atas terbitnya pedoman ini kami mengucapkan terimakasih dan
penghargaan setinggi-tingginya kepada anggota tim penyusun serta
pihak-pihak yang telah berperan dalam penyusunan pedoman, baik
mulai dari penggagasan, penyusunan, sampai dengan terdistribusinya
pedoman ini kepada para mitra terkait fasilitasi ini.
R. Hendrian
3
Daftar Isi
Kata Pengantar .............................................. 3
1. Pendahuluan .............................................. 1
1.1 Latar Belakang ........................................ 1
1.2 Dasar Hukum .......................................... 2
1.3 Tujuan ..................................................... 3
1.4 Sasaran .................................................. 4
1.5 Ruang Lingkup........................................ 4
1.6 Target ..................................................... 5
2. Mekanisme, Persyaratan, Dan Jadwal
Pelaksanaan .................................................. 6
2.1 Mekanisme Pelaksanaan Kegiatan......... 6
2.1.1 Fasilitasi Usaha Mikro Berbasis Iptek
Skema Pendampingan .......................... 7
2.1.2 Coaching Clinic Usaha Mikro Berbasis
Iptek ..................................................... 12
2.2 Kriteria dan Persyaratan ....................... 16
2.2.1 Kriteria dan Persyaratan Fasilitasi
Pendampingan ................................... 16
2.2.2 Kriteria dan Peryaratan Fasilitasi
Coaching Clinic ................................... 17
2.3 Jadwal Pelaksanaan ............................. 18
2.4 Pembiayaan .......................................... 19
3. Penutup ................................................ 20
Lampiran ...................................................... 21
Format Lembar Usulan ................................ 22
Format Berita Acara Fasilitasi ...................... 25
Format Assessment Usulan ......................... 26
Format Assessment Usulan ......................... 27
Format Borang Monev Fasilitasi ................... 28
iv
1. PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Fasilitasi Usaha Mikro Berbasis Iptek merupakan kegiatan
pemanfaatan riset yang dikelola dan dikembangkan oleh Direktorat
Pemanfaatan Riset dan Inovasi pada Kementerian/ Lembaga,
Masyarakat, dan UMKM, Deputi Pemanfaatan Riset dan Inovasi, Badan
Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Kegiatan ini dikembangkan dengan
mempertimbangkan masih rendahnya daya saing sektor usaha mikro,
karena lemahnya penguasaan, penerapan, dan pemanfaatan hasil riset
dan inovasi. Bercermin dari hal tersebut, diperlukan upaya yang lebih
komprehensif untuk mengakselerasi proses hilirisasi produk teknologi
hasil penelitian lembaga litbang yang dapat dimanfaatkan oleh sektor
usaha, khususnya usaha mikro.
Sampai saat ini, rendahnya pemanfaatan hasil-hasil riset dan
inovasi masih menjadi isu utama dalam pembangunan iptek sebagai
pendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia, terutama pada sektor
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Sebagaimana diketahui,
sekitar 65,47 juta atau 99,9 % populasi usaha di Indonesia adalah
UMKM, dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 8.573,89 triliun rupiah
(atau sekitar 61,07%). Selanjutnya, sektor UMKM juga mampu
menyerap sekitar 130 juta tenaga kerja (atau sekitar 97% dari total
tenaga kerja), serta dapat menghimpun sampai 60,4% dari total
investasi di Indonesia. Akan tetapi besarnya jumlah dan persentase
pelaku UMKM tersebut berbanding terbalik dengan produktivitas dan
kualitas produk yang dihasilkannya. Hampir sebagian besar UMKM
masih berkutat pada isu rendahnya produktivitas dan rendahnya kualitas
produk yang mereka hasilkan.
1
Terkait dengan permasalahan tersebut, pemerintah (dalam hal ini
BRIN) memiliki kewajiban sekaligus wewenang untuk terus menerus
mendorong pemanfaatan hasil riset dan inovasi, agar dapat
termanfaatkan secara optimal oleh sektor UMKM, terutama pada usaha
mikro. Selain kewajiban dan kewenangan di atas, berdasarkan literatur
menyebutkan bahwa salah satu kendala yang ada di usaha mikro
adalah kurangnya inovasi atau pemanfaatan teknologi yang tepat
(https://accurate.id/bisnis). Pemanfaatan teknologi dalam usaha mikro
akan berdampak positif terhadap peningkatan produktivitas serta
efisiensi biaya dan waktu, yang pada akhirnya secara agregat akan
meningkatkan daya saing usaha mikro itu sendiri.
Adanya fakta jumlah pelaku usaha mikro yang besar, serta
disertai dengan permasalahan kurangnya inovasi teknologi, maka perlu
adanya fasilitasi bagi usaha mikro melalui dengan menghadirkan
teknologi yang mampu meningkatkan produktivitas, mutu/kualitas
produk, dan daya saing sektor usaha mikro. Terkait dengan hal tersebut,
serta dalam rangka mendukung proses pemanfaatan hasil riset dan
inovasi bagi usaha mikro, maka perlu dilaksanakan kegiatan Fasilitasi
Usaha Mikro Berbasis Iptek tahun anggaran 2023.
2
Pengetahuan dan Teknologi. Selanjutnya untuk melaksanakan
fungsi tersebut, Pemerintah berperan mengembangkan instrumen
kebijakan yang berbentuk dukungan sumberdaya, penguatan
kelembagaan, pemberian insentif, dan penyelenggaraan program
iptek;
2. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 238);
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2021
tentang Kemudahan, Pelindungan, dan Pemberdayaan Koperasi
dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2O2I Nomor 17);
4. Peraturan Presiden Nomor 38 Tahun 2018 tentang Rencana Induk
Riset Nasional Tahun 2017-2045;
5. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional Tahun 2020-
2024.
6. Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2021 tentang Badan Riset
dan Inovasi Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2021 Nomor 192);
7. Peraturan Badan Riset dan Inovasi Nasional Nomor 1 Tahun 2021
tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Riset dan Inovasi
Nasional.
1.3 Tujuan
Tujuan dari Fasilitasi Usaha Mikro Berbasis Iptek antara lain:
3
b. Mendorong peningkatan produktivitas, nilai tambah,
mutu/kualitas, serta daya saing produk berbasis riset dan
inovasi; dan
c. Menumbuhkembangkan dan memperkuat ekosistem riset dan
inovasi (termasuk meningkatkan jejaring antar pelaku riset dan
inovasi, maupun kolaborasi antara penyedia dan pengguna
teknologi).
1.4 Sasaran
Sasaran dari Fasilitasi Usaha Mikro Berbasis Iptek antara lain:
4
pendampingan dan layanan coaching clinic; dan
1.6 Target
Fasilitasi pada tahun 2023 memiliki target 200 mitra usaha mikro,
dengan syarat dan ketentuan yang diatur lebih lanjut dalam pedoman
ini.
5
2. MEKANISME, PERSYARATAN, DAN
JADWAL PELAKSANAAN
6
Untuk dapat mempermudah pencapaian tujuan dan target yang diharapkan
pada kegiatan Fasilitasi Usaha Mikro Berbasis Iptek, maka kegiatan diawali
dengan sosialisasi, penjajakan, dan pembentukan/keikutsertaan forum-
forum usaha mikro. Terkait dengan sosialisasi, terdapat beberapa cara yang
dapat dilakukan antara lain: [1] Pengumuman melalui situs (website)
brin.go.id, yang berisi undangan dan ketentuan-ketentuan untuk mengajukan
usulan bagi pelaku usaha mikro yang berminat mengikuti kegiatan Fasilitasi
Usaha Mikro Berbasis Iptek; [2] Buku Panduan Fasilitasi Usaha Mikro
Berbasis Iptek, yang dapat diunduh (download) dari situs brin.go.id.; maupun
alamat lainnya sesuai yang diinformasikan medatang; [3] Sosialisasi yang
diselenggarakan secara daring/luring oleh BRIN dalam rangka
memperkenalkan skema ini secara interaktif. Sedangkan untuk melihat
potensi pelaksanaan Fasilitasi Usaha Mikro Berbasis Iptek dan perluasan
jejaring akan dilakukan kegiatan penjajakan dan pembentukan/ keikutsertaan
forum-forum usaha mikro. Secara rinci mekanisme skema pendampingan
dan coaching clinic pada Fasilitasi Usaha Mikro Berbasis Iptek dapat dilihat
sebagai berikut:
7
menganalisis kebutuhan teknologi, dan menerapkan teknologi,
yang berpotensi menjadi solusi dalam upaya peningkatan
produktivitas, mutu/kualitas, dst.
2. Pengujian Produk
Fasilitasi pengujian produk merupakan proses untuk
memastikan bahwa mutu sampel produk usaha mikro sesuai
dengan standar atau parameter tertentu. Proses pengujian
menggunakan fasilitas yang dimiliki oleh BRIN atau fasilitas
pengujian lainnya yang berkompeten.
4. Promosi
Promosi dilakukan dalam bentuk pengikutsertaan produk mitra
pada eksibisi yang diselenggarakan oleh BRIN dan/atau pihak
lainnya, diutamakan produk yang telah memiliki sertifikasi
produk. Promosi juga merupakan fasilitasi lanjutan dari
penerapan teknologi, pengujian, dan/atau sertifikasi produk.
9
2. Usulan secara kelompok
a. Identitas Pengusul
1). Nama Ketua Kelompok/Koordinator
2). Alamat Ketua Kelompok/Koordinator (sesuai dengan
KTP)
3). Nomor Kontak Ketua Kelompok/Koordinator
b. Profil Kelompok Usaha
1). Nama Kelompok Usaha (sesuai legalitas kelompok)
2). Mulai berdiri (sesuai legalitas kelompok)
3). Bidang usaha kelompok
4). Deskripsi singkat kelompok usaha
5). Omset usaha kelompok dalam 1 tahun terakhir
(melampirkan bukti)
6). Kapasitas produksi per bulan (kelompok)
7). Jangkauan pasar (dalam/luar kota)
c. Analisis Situasi dan Permasalahan
Berisi deskripsi tentang kondisi kelompok usaha saat ini,
kendala dan hambatan yang dihadapi dalam proses
produksi, potensi pemanfaatan hasil riset dan inovasi
dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas produk
kelompok usaha mikro.
d. Potensi Kemanfaatan Pasca Fasilitasi
Berisi deskripsi tentang potensi kemanfaatan yang
diharapkan pasca fasilitasi, misalnya: peningkatan omset,
peningkatan jumlah tenaga kerja, dan sebagainya.
10
c. Assessment Usulan
Proses assessment usulan Fasilitasi Usaha Mikro Berbasis Iptek
dilakukan oleh tim penilai yang berasal dari BRIN dan eksternal
BRIN. Assessment ini mencakup:
1). Kelayakan profil usaha mikro (bobot 25%)
Pada poin ini, proses assessment akan melihat kelayakan dan
kesesuaian dari legalitas usaha, omset, dan kapasitas usaha
2). Analisis Situasi dan Permasalahan Mitra (bobot 30%)
Pada poin ini akan dilakukan analisis kesesuaian kebutuhan
dengan ketersediaan hasil riset dan inovasi di BRIN, serta
ketersediaan teknologi perguruan tinggi yang telah menjalin
Kerjasama dengan BRIN.
3). Potensi Kemanfaatan Pasca Fasilitasi internal dan eksternal
(bobot 35%)
Fasilitasi Usaha Mikro Berbasis Iptek Skema Pendampingan
akan mempertimbangkan potensi manfaat yang dihasilkan,
terutama pada aspek sosial dan ekonomi. Diukur melalui
potensi peningkatan omset, peningkatan kualitas produk,
perluasan market, penyerapan tenaga kerja, potensi
peningkatan perekonomian sekitar UMKM, dsb.
4). Kelengkapan Dokumen. (bobot 10%)
Dalam assessment terkait dengan kelengkapan dokumen ini,
akan dilakukan klarifikasi terhadap dokumen usulan beserta
lampirannya seperti KTP, NIB, Foto kegiatan usaha, dll.
11
Berdasarkan hasil assessment akan ditentukan beberapa hal,
antara lain: [1] Bentuk pelaksanaan fasilitasi; [2] Jenis hasil riset
dan inovasi; [3] Tim pendamping dari periset BRIN; [4] Waktu; dan
[5] Tempat pelaksanaan fasilitasi. Adapun format berita acara
sebagaimana terlampir.
f. Penyusunan Laporan
Semua aktifitas lingkup kegiatan pendampingan usaha mikro
Berbasis Iptek dari mulai sosialisasi, persiapan, pelaksanaan,
evaluasi dan pelaporan disusun dalam sebuah dokumen laporan
akhir.
13
1) Identitas Pengusul (Perwakilan)
a) Nama Pengusul
b) Alamat (sesuai dengan KTP)
c) Nomor Kontak
2) Permasalahan Umum Kelompok Usaha terkait Dukungan
Teknologi.
Berisi deskripsi tentang kondisi kelompok usaha saat ini,
kendala dan hambatan yang dihadapi dalam proses produksi,
potensi pemanfaatan hasil riset dan inovasi dalam
meningkatkan produktivitas dan kualitas produk kelompok
usaha mikro.
3) Potensi Kemanfaatan Pasca Fasilitasi
Berisi deskripsi tentang potensi kemanfaatan yang diharapkan
pasca fasilitasi, misalnya: peningkatan omset, peningkatan
jumlah tenaga kerja, dan sebagainya.
4) Rekapitulasi profil pelaku usaha mikro yang akan
diikutsertakan, mencakup:
a) Nama Usaha Mikro
b) Bidang usaha mikro
c) Nama produk/layanan usaha mikro
d) Deskripsi singkat produk/layanan usaha mikro
b. Assesment Usulan
Proses assesment usulan Coaching Clinic dilakukan oleh Tim
Penilai yang berasal dari BRIN. Assesment ini mencakup:
1). Analisis Situasi dan Permasalahan Mitra, termasuk tema
14
Coaching Clinic. (bobot 40%)
Pada poin ini akan dilakukan analisis kesesuaian kebutuhan
dengan ketersediaan hasil riset dan inovasi di BRIN, serta
ketersediaan teknologi perguruan tinggi yang telah menjalin
Kerjasama dengan BRIN.
2). Potensi Kemanfaatan Pasca Fasilitasi Internal dan Eksternal
(bobot 50%)
15
evaluasi.
e. Penyusunan Laporan
Semua aktifitas lingkup kegiatan Coaching Clinic dari mulai
persiapan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan disusun
dalam sebuah dokumen laporan akhir.
16
Persyaratan Fasilitasi Usaha Mikro Berbasis Iptek Skema
Pendampingan meliputi:
17
5. Dalam hal sumber teknologi yang dimanfaatkan berasal dari luar
lingkungan BRIN (Lembaga litbang Daerah/Perguruan Tinggi),
pelaksanaan fasilitasi yang melibatkan periset BRIN lebih
diutamakan.
18
Tabel 1. Jadwal Penyelenggaraan Fasilitasi
2.4 Pembiayaan
19
3. PENUTUP
20
LAMPIRAN
21
Format Lembar Usulan
I. IDENTITAS PENGUSUL
Nama Pengusul : .…………………………………………….
Alamat (sesuai KTP) : .…………………………………………..…
Nomor Kontak : .……………………………………………..
II. PROFIL USAHA MIKRO
Nama Usaha (sesuai dengan akta pendirian/NIB) : .……………………………
Mulai berdiri (sesuai dengan akta pendirian/NIB) : .……………………………
Nama produk/layanan : .……………………………………………..
Deskripsi singkat produk/layanan : ................................................................
Bidang usaha : .……………………………………………..
Omset usaha mikro dalam 1 tahun terakhir :…………………………….............
Kapasitas produksi per-bulan : .……………………………………………..
Jangkauan pasar (dalam/luar kota) : .……………………………………………..
22
Format Lembar Usulan 1b.
I. IDENTITAS PENGUSUL
Nama Ketua Kelompok/Koordinator : .…………………………………
Alamat Ketua Kelompok/Koordinator (sesuai KTP) : .…………………….......………
Nomor Kontak Ketua/Koordinator : .………………………………...
23
Format Lembar Usulan 1c.
(Nama Lengkap)
24
Format Berita Acara Fasilitasi
25
Format Assessment Usulan
LEMBAR ASSESSMENT
USULAN FASILITASI USAHA MIKRO BERBASIS IPTEK
(SKEMA PENDAMPINGAN FUMI)
Komentar Penilai:
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Kota, tanggal-bulan-tahun
Penilai,
Tanda tangan
(Nama Lengkap)
26
Format Assessment Usulan
LEMBAR ASSESSMENT
USULAN FASILITASI USAHA MIKRO BERBASIS IPTEK
(SKEMA COACHING CLINIC)
Bobot
No Kriteria Skor Nilai
(%)
1 Analisis situasi dan permasalahan mitra 40
2 Potensi kemanfaatan pasca fasilitasi 50
internal dan eksternal
3 Kelengkapan dan kualitas dokumen usulan 10
Total 100
Keterangan: Skor (skala 1-10): 1 (buruk), 2 (sangat kurang), 3-4 (kurang), 5 (cukup), 6-7
(baik), 8-10 (sangat baik) Nilai = skor × bobot
Komentar Penilai:
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
Kota, tanggal-bulan-tahun
Penilai,
Tanda tangan
(Nama Lengkap)
27
Format Borang Monev Fasilitasi
Komentar Penilai:
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Kota, tanggal-bulan-tahun
Penilai,
Tanda tangan
(Nama Lengkap)
28