You are on page 1of 32

1

1
2

PEDOMAN
FASILITASI USAHA MIKRO BERBASIS IPTEK

TIM PENYUSUN

Pengarah
R. Hendrian

Penanggungjawab
Dadan Nugraha

Koordinator
Aswin Firmansyah

Anggota:
Hendarwin M. Astro, Diki Nanang Surahman, Agung Pambudi,
Hasmo Sadewo, Indriyani Agustina, Eva Yulinda, Nurul Falah,
Engkas Sukaesih, Gumelar Retno Palupi,
Farly Shabahul Khairi, Yayan Sudaryana, Juliadri, Donny Hermawan,
Sulistiyowati, Suci Woelanda, Zaqi Asshidiqi

2
3

KATA PENGANTAR
Pedoman ini menjelaskan mekanisme pelaksanaan Kegiatan
Fasilitasi Usaha Mikro Berbasis Iptek yang sumber pendanaannya
berasal dari Badan Riset dan Inovasi Nasional. Dalam pedoman ini
diuraikan secara rinci tentang skema, cara pengajuan, assessment
usulan, pelaksanaan fasilitasi, monitoring, dan evaluasi pelaksanaan
serta pelaporan Fasilitasi Usaha Mikro Berbasis Iptek.
Terbitnya pedoman ini diharapkan dapat meningkatkan mutu
pengelolaan Fasilitasi Usaha Mikro Berbasis Iptek yang dikeluarkan
oleh Direktorat Pemanfaatan Riset dan Inovasi pada Kementerian/
Lembaga, Masyarakat dan UMKM, Deputi Pemanfaatan Riset dan
Inovasi, Badan Riset dan Inovasi Nasional.
Atas terbitnya pedoman ini kami mengucapkan terimakasih dan
penghargaan setinggi-tingginya kepada anggota tim penyusun serta
pihak-pihak yang telah berperan dalam penyusunan pedoman, baik
mulai dari penggagasan, penyusunan, sampai dengan terdistribusinya
pedoman ini kepada para mitra terkait fasilitasi ini.

Jakarta, April 2023


Deputi Bidang Pemanfaatan
Riset dan Inovasi,
Badan Riset dan Inovasi Nasional

R. Hendrian

3
Daftar Isi
Kata Pengantar .............................................. 3
1. Pendahuluan .............................................. 1
1.1 Latar Belakang ........................................ 1
1.2 Dasar Hukum .......................................... 2
1.3 Tujuan ..................................................... 3
1.4 Sasaran .................................................. 4
1.5 Ruang Lingkup........................................ 4
1.6 Target ..................................................... 5
2. Mekanisme, Persyaratan, Dan Jadwal
Pelaksanaan .................................................. 6
2.1 Mekanisme Pelaksanaan Kegiatan......... 6
2.1.1 Fasilitasi Usaha Mikro Berbasis Iptek
Skema Pendampingan .......................... 7
2.1.2 Coaching Clinic Usaha Mikro Berbasis
Iptek ..................................................... 12
2.2 Kriteria dan Persyaratan ....................... 16
2.2.1 Kriteria dan Persyaratan Fasilitasi
Pendampingan ................................... 16
2.2.2 Kriteria dan Peryaratan Fasilitasi
Coaching Clinic ................................... 17
2.3 Jadwal Pelaksanaan ............................. 18
2.4 Pembiayaan .......................................... 19
3. Penutup ................................................ 20
Lampiran ...................................................... 21
Format Lembar Usulan ................................ 22
Format Berita Acara Fasilitasi ...................... 25
Format Assessment Usulan ......................... 26
Format Assessment Usulan ......................... 27
Format Borang Monev Fasilitasi ................... 28

iv
1. PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang
Fasilitasi Usaha Mikro Berbasis Iptek merupakan kegiatan
pemanfaatan riset yang dikelola dan dikembangkan oleh Direktorat
Pemanfaatan Riset dan Inovasi pada Kementerian/ Lembaga,
Masyarakat, dan UMKM, Deputi Pemanfaatan Riset dan Inovasi, Badan
Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Kegiatan ini dikembangkan dengan
mempertimbangkan masih rendahnya daya saing sektor usaha mikro,
karena lemahnya penguasaan, penerapan, dan pemanfaatan hasil riset
dan inovasi. Bercermin dari hal tersebut, diperlukan upaya yang lebih
komprehensif untuk mengakselerasi proses hilirisasi produk teknologi
hasil penelitian lembaga litbang yang dapat dimanfaatkan oleh sektor
usaha, khususnya usaha mikro.
Sampai saat ini, rendahnya pemanfaatan hasil-hasil riset dan
inovasi masih menjadi isu utama dalam pembangunan iptek sebagai
pendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia, terutama pada sektor
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Sebagaimana diketahui,
sekitar 65,47 juta atau 99,9 % populasi usaha di Indonesia adalah
UMKM, dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 8.573,89 triliun rupiah
(atau sekitar 61,07%). Selanjutnya, sektor UMKM juga mampu
menyerap sekitar 130 juta tenaga kerja (atau sekitar 97% dari total
tenaga kerja), serta dapat menghimpun sampai 60,4% dari total
investasi di Indonesia. Akan tetapi besarnya jumlah dan persentase
pelaku UMKM tersebut berbanding terbalik dengan produktivitas dan
kualitas produk yang dihasilkannya. Hampir sebagian besar UMKM
masih berkutat pada isu rendahnya produktivitas dan rendahnya kualitas
produk yang mereka hasilkan.

1
Terkait dengan permasalahan tersebut, pemerintah (dalam hal ini
BRIN) memiliki kewajiban sekaligus wewenang untuk terus menerus
mendorong pemanfaatan hasil riset dan inovasi, agar dapat
termanfaatkan secara optimal oleh sektor UMKM, terutama pada usaha
mikro. Selain kewajiban dan kewenangan di atas, berdasarkan literatur
menyebutkan bahwa salah satu kendala yang ada di usaha mikro
adalah kurangnya inovasi atau pemanfaatan teknologi yang tepat
(https://accurate.id/bisnis). Pemanfaatan teknologi dalam usaha mikro
akan berdampak positif terhadap peningkatan produktivitas serta
efisiensi biaya dan waktu, yang pada akhirnya secara agregat akan
meningkatkan daya saing usaha mikro itu sendiri.
Adanya fakta jumlah pelaku usaha mikro yang besar, serta
disertai dengan permasalahan kurangnya inovasi teknologi, maka perlu
adanya fasilitasi bagi usaha mikro melalui dengan menghadirkan
teknologi yang mampu meningkatkan produktivitas, mutu/kualitas
produk, dan daya saing sektor usaha mikro. Terkait dengan hal tersebut,
serta dalam rangka mendukung proses pemanfaatan hasil riset dan
inovasi bagi usaha mikro, maka perlu dilaksanakan kegiatan Fasilitasi
Usaha Mikro Berbasis Iptek tahun anggaran 2023.

1.2 Dasar Hukum


1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2019 tentang Sistem Nasional
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Berdasarkan ketentuan Pasal
79 ayat (1), Pasal 80 ayat (1), dan ayat (2) Pemerintah Pusat
melakukan pembinaan dalam Penyelenggaraan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi melalui penumbuhkembangan
motivasi, pemberian stimulasi dan fasilitasi, serta penciptaan iklim
yang kondusif bagi perkembangan Sistem Nasional llmu

2
Pengetahuan dan Teknologi. Selanjutnya untuk melaksanakan
fungsi tersebut, Pemerintah berperan mengembangkan instrumen
kebijakan yang berbentuk dukungan sumberdaya, penguatan
kelembagaan, pemberian insentif, dan penyelenggaraan program
iptek;
2. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 238);
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2021
tentang Kemudahan, Pelindungan, dan Pemberdayaan Koperasi
dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2O2I Nomor 17);
4. Peraturan Presiden Nomor 38 Tahun 2018 tentang Rencana Induk
Riset Nasional Tahun 2017-2045;
5. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional Tahun 2020-
2024.
6. Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2021 tentang Badan Riset
dan Inovasi Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2021 Nomor 192);
7. Peraturan Badan Riset dan Inovasi Nasional Nomor 1 Tahun 2021
tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Riset dan Inovasi
Nasional.

1.3 Tujuan
Tujuan dari Fasilitasi Usaha Mikro Berbasis Iptek antara lain:

a. Mengakselerasi pemanfaatan dan diseminasi hasil riset dan


inovasi pada Usaha Mikro;

3
b. Mendorong peningkatan produktivitas, nilai tambah,
mutu/kualitas, serta daya saing produk berbasis riset dan
inovasi; dan
c. Menumbuhkembangkan dan memperkuat ekosistem riset dan
inovasi (termasuk meningkatkan jejaring antar pelaku riset dan
inovasi, maupun kolaborasi antara penyedia dan pengguna
teknologi).

1.4 Sasaran
Sasaran dari Fasilitasi Usaha Mikro Berbasis Iptek antara lain:

a. Meningkatnya pemanfaatan dan diseminasi hasil riset dan


inovasi pada usaha mikro di berbagai bidang;

b. Meningkatnya produktivitas, nilai tambah, mutu/kualitas, serta


daya saing produk pada usaha mikro dengan dukungan hasil
riset dan inovasi dalam negeri; dan

c. Tumbuh kembang dan menguatnya ekosistem riset dan inovasi


melalui peningkatan konektivitas jejaring antar pelaku
riset/inovasi, serta kolaborasi antara pihak pengguna dan
penyedia teknologi, pada berbagai tingkatan baik pusat maupun
daerah.

1.5 Ruang Lingkup


Ruang lingkup Fasilitasi Usaha Mikro Berbasis Iptek meliputi:
a. Identifikasi dan analisis kebutuhan usaha mikro terhadap hasil
riset dan inovasi, serta implementasi hasil riset dan inovasi;

b. Pelaksanaan fasilitasi usaha mikro berbasis iptek melalui skema

4
pendampingan dan layanan coaching clinic; dan

c. Pelaksanaan fasilitasi usaha mikro berbasis iptek melalui, skema


pendampingan, meliputi penerapan hasil riset dan inovasi,
pengujian produk, sertifikasi, dan promosi;

1.6 Target
Fasilitasi pada tahun 2023 memiliki target 200 mitra usaha mikro,
dengan syarat dan ketentuan yang diatur lebih lanjut dalam pedoman
ini.

5
2. MEKANISME, PERSYARATAN, DAN
JADWAL PELAKSANAAN

2.1 Mekanisme Pelaksanaan Kegiatan

Fasilitasi Usaha Mikro Berbasis Iptek pada tahun 2023 dilaksanakan


melalui 2 (dua) skema yaitu [1] Pendampingan, dan [2] Coaching Clinic.
Penentuan skema tersebut didasarkan pada kebutuhan dan kompleksitas
teknologi yang akan diterapkan pada usaha mikro. Untuk lebih jelas, tahapan
pelaksanaan Fasilitasi Usaha Mikro Berbasis Iptek dapat dilihat pada
Gambar 1 di bawah.

Gambar 1. Mekanisme Pelaksanaan Fasilitasi Usaha


Mikro Berbasis Iptek

6
Untuk dapat mempermudah pencapaian tujuan dan target yang diharapkan
pada kegiatan Fasilitasi Usaha Mikro Berbasis Iptek, maka kegiatan diawali
dengan sosialisasi, penjajakan, dan pembentukan/keikutsertaan forum-
forum usaha mikro. Terkait dengan sosialisasi, terdapat beberapa cara yang
dapat dilakukan antara lain: [1] Pengumuman melalui situs (website)
brin.go.id, yang berisi undangan dan ketentuan-ketentuan untuk mengajukan
usulan bagi pelaku usaha mikro yang berminat mengikuti kegiatan Fasilitasi
Usaha Mikro Berbasis Iptek; [2] Buku Panduan Fasilitasi Usaha Mikro
Berbasis Iptek, yang dapat diunduh (download) dari situs brin.go.id.; maupun
alamat lainnya sesuai yang diinformasikan medatang; [3] Sosialisasi yang
diselenggarakan secara daring/luring oleh BRIN dalam rangka
memperkenalkan skema ini secara interaktif. Sedangkan untuk melihat
potensi pelaksanaan Fasilitasi Usaha Mikro Berbasis Iptek dan perluasan
jejaring akan dilakukan kegiatan penjajakan dan pembentukan/ keikutsertaan
forum-forum usaha mikro. Secara rinci mekanisme skema pendampingan
dan coaching clinic pada Fasilitasi Usaha Mikro Berbasis Iptek dapat dilihat
sebagai berikut:

2.1.1 Fasilitasi Usaha Mikro Berbasis Iptek Skema


Pendampingan
a. Bentuk Fasilitasi Usaha Mikro Berbasis Iptek Skema
Pendampingan

Pada skema ini, terdapat 4 (empat) model fasilitasi yang akan


disediakan oleh BRIN, yaitu:

1. Penerapan Teknologi Hasil Riset


Fasilitasi ini merupakan proses yang diberikan oleh BRIN
terhadap pelaku mikro mulai dari mengidentifikasi masalah,

7
menganalisis kebutuhan teknologi, dan menerapkan teknologi,
yang berpotensi menjadi solusi dalam upaya peningkatan
produktivitas, mutu/kualitas, dst.

2. Pengujian Produk
Fasilitasi pengujian produk merupakan proses untuk
memastikan bahwa mutu sampel produk usaha mikro sesuai
dengan standar atau parameter tertentu. Proses pengujian
menggunakan fasilitas yang dimiliki oleh BRIN atau fasilitas
pengujian lainnya yang berkompeten.

3. Pendampingan Proses Sertifikasi Produk


Pendampingan proses sertifikasi produk merupakan fasilitasi
lanjutan dari penerapan teknologi hasil riset dan/atau
pengujian produk. Pendampingan dalam tahap ini bertujuan
menunjang kelengkapan dokumen pemenuhan proses
sertifikasi produk.

4. Promosi
Promosi dilakukan dalam bentuk pengikutsertaan produk mitra
pada eksibisi yang diselenggarakan oleh BRIN dan/atau pihak
lainnya, diutamakan produk yang telah memiliki sertifikasi
produk. Promosi juga merupakan fasilitasi lanjutan dari
penerapan teknologi, pengujian, dan/atau sertifikasi produk.

b. Penerimaan Usulan Fasilitasi Usaha Mikro Berbasis Iptek


Skema Pemdampingan

Usaha Mikro dapat melakukan pendaftaran dengan


mengakses alamat http://s.id/fumi2023. Terkait dengan
penerimaan usulan ini, usaha mikro dapat mengajukan secara
8
individu perseorangan maupun secara kelompok. Selanjutnya,
pengusul diwajibkan mengisi lembar usulan yang memuat uraian
sebagai berikut:

1. Usulan secara individu perseorangan


a. Identitas Pengusul
1) Nama Pengusul
2) Alamat (sesuai dengan KTP)
3) Nomor Kontak
b. Profil Usaha Mikro
1) Nama Usaha (Sesuai dengan akta pendirian/NIB)
2) Mulai berdiri (Sesuai dengan akta pendirian/NIB)
3) Nama produk/layanan usaha mikro
4) Deskripsi singkat produk/layanan usaha mikro
5) Bidang usaha mikro
6) Omset usaha mikro dalam 1 tahun terakhir
7) Kapasitas produksi per-bulan
8) Jangkauan pasar (dalam/luar kota)
c. Analisis Situasi dan Permasalahan
Berisi deskripsi tentang kondisi usaha saat ini, kendala
dan hambatan yang dihadapi dalam proses produksi,
potensi pemanfaatan hasil riset dan inovasi dalam
meningkatkan produktivitas dan kualitas produk usaha
mikro.
d. Potensi Kemanfaatan Pasca Fasilitasi
Berisi deskripsi tentang potensi kemanfaatan yang
diharapkan pasca fasilitasi, misalnya: peningkatan omset,
peningkatan jumlah tenaga kerja, dan sebagainya.

9
2. Usulan secara kelompok
a. Identitas Pengusul
1). Nama Ketua Kelompok/Koordinator
2). Alamat Ketua Kelompok/Koordinator (sesuai dengan
KTP)
3). Nomor Kontak Ketua Kelompok/Koordinator
b. Profil Kelompok Usaha
1). Nama Kelompok Usaha (sesuai legalitas kelompok)
2). Mulai berdiri (sesuai legalitas kelompok)
3). Bidang usaha kelompok
4). Deskripsi singkat kelompok usaha
5). Omset usaha kelompok dalam 1 tahun terakhir
(melampirkan bukti)
6). Kapasitas produksi per bulan (kelompok)
7). Jangkauan pasar (dalam/luar kota)
c. Analisis Situasi dan Permasalahan
Berisi deskripsi tentang kondisi kelompok usaha saat ini,
kendala dan hambatan yang dihadapi dalam proses
produksi, potensi pemanfaatan hasil riset dan inovasi
dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas produk
kelompok usaha mikro.
d. Potensi Kemanfaatan Pasca Fasilitasi
Berisi deskripsi tentang potensi kemanfaatan yang
diharapkan pasca fasilitasi, misalnya: peningkatan omset,
peningkatan jumlah tenaga kerja, dan sebagainya.

10
c. Assessment Usulan
Proses assessment usulan Fasilitasi Usaha Mikro Berbasis Iptek
dilakukan oleh tim penilai yang berasal dari BRIN dan eksternal
BRIN. Assessment ini mencakup:
1). Kelayakan profil usaha mikro (bobot 25%)
Pada poin ini, proses assessment akan melihat kelayakan dan
kesesuaian dari legalitas usaha, omset, dan kapasitas usaha
2). Analisis Situasi dan Permasalahan Mitra (bobot 30%)
Pada poin ini akan dilakukan analisis kesesuaian kebutuhan
dengan ketersediaan hasil riset dan inovasi di BRIN, serta
ketersediaan teknologi perguruan tinggi yang telah menjalin
Kerjasama dengan BRIN.
3). Potensi Kemanfaatan Pasca Fasilitasi internal dan eksternal
(bobot 35%)
Fasilitasi Usaha Mikro Berbasis Iptek Skema Pendampingan
akan mempertimbangkan potensi manfaat yang dihasilkan,
terutama pada aspek sosial dan ekonomi. Diukur melalui
potensi peningkatan omset, peningkatan kualitas produk,
perluasan market, penyerapan tenaga kerja, potensi
peningkatan perekonomian sekitar UMKM, dsb.
4). Kelengkapan Dokumen. (bobot 10%)
Dalam assessment terkait dengan kelengkapan dokumen ini,
akan dilakukan klarifikasi terhadap dokumen usulan beserta
lampirannya seperti KTP, NIB, Foto kegiatan usaha, dll.

d. Penandatanganan Berita Acara Fasilitasi

11
Berdasarkan hasil assessment akan ditentukan beberapa hal,
antara lain: [1] Bentuk pelaksanaan fasilitasi; [2] Jenis hasil riset
dan inovasi; [3] Tim pendamping dari periset BRIN; [4] Waktu; dan
[5] Tempat pelaksanaan fasilitasi. Adapun format berita acara
sebagaimana terlampir.

e. Monitoring dan Evaluasi


Untuk mengukur tingkat keberhasilan fasilitasi pendampingan,
akan dilakukan monitoring dan evaluasi, yang akan dilakukan
melalui wawancara secara daring dan/atau luring kepada
penerima fasilitasi terpilih.

f. Penyusunan Laporan
Semua aktifitas lingkup kegiatan pendampingan usaha mikro
Berbasis Iptek dari mulai sosialisasi, persiapan, pelaksanaan,
evaluasi dan pelaporan disusun dalam sebuah dokumen laporan
akhir.

2.1.2 Coaching Clinic Usaha Mikro Berbasis Iptek


Coaching Clinic merupakan skema pembimbingan yang
difasilitasi oleh Direktorat Pemanfaatan Riset dan Inovasi pada
Kementerian/Lembaga, Masyarakat, dan UMKM dengan salah satu
tujuan utamanya yaitu untuk meningkatkan pengetahuan,
pengalaman, dan ketrampilan, serta mengembangkan potensi
usaha mikro. Dalam pelaksanaan di lapangan, Coaching Clinic
terdiri dari 3 (tiga) bagian, yaitu: [1] Penjelasan dan demonstrasi
teknologi; [2] Konsultasi (on-off class); dan [3] Evaluasi.
Pada demonstrasi teknologi, usaha mikro akan memperoleh
12
penjelasan mengenai pemanfaatan hasil riset dan inovasi baik
secara teoritis maupun praktek (demonstrasi) sebagai upaya
meningkatkan kompetensi. Setelah mengikuti tahapan ini, UMKM
diharapkan mampu memahami dan mendemonstrasikan
pemanfaatan hasil riset dan teknologi untuk mengatasi kendala-
kendala yang dihadapi dalam pengembangan usaha. Terkait
dengan konsultasi, peserta dapat melakukan konsultasi kepada
periset terkait pendalaman materi atau kendala dalam penerapan
hasil riset dan inovasi baik saat on-class maupun off-class melalui
media yang telah disiapkan. Sedangkan pada kegiatan evaluasi,
akan dilakukan melalui 2 (dua) model, yaitu [1] Evaluasi tingkat
pemahaman (pre&post), dilakukan pasca pertemuan ke-1, yang
bertujuan untuk mengukur tingkat pemahaman peserta; dan [2]
Evaluasi implementasi dilakukan melalui pada pertemuan ke-2,
meliputi diskusi permasalahan yang dihadapi selama off class dan
praktek. Evaluasi implementasi bertujuan untuk mengetahui
seberapa jauh tingkat efektivitas penerapan hasil riset dan inovasi
yang telah diaplikasikan oleh para peserta.

a. Penerimaan Usulan Coaching Clinic

Masyarakat/UMKM/asosiasi/pemda/K/L dapat melakukan


pendaftaran skema Coaching Clinic dengan mengakses alamat
http://s.id/fumi2023. Terkait dengan penerimaan usulan, pengusul
wajib mengikutsertakan paling sedikit 15 (lima belas) pelaku usaha
mikro yang memiliki permasalahan yang sejenis.

Selanjutnya, pengusul diwajibkan mengisi lembar usulan yang


memuat uraian sebagai berikut:

13
1) Identitas Pengusul (Perwakilan)
a) Nama Pengusul
b) Alamat (sesuai dengan KTP)
c) Nomor Kontak
2) Permasalahan Umum Kelompok Usaha terkait Dukungan
Teknologi.
Berisi deskripsi tentang kondisi kelompok usaha saat ini,
kendala dan hambatan yang dihadapi dalam proses produksi,
potensi pemanfaatan hasil riset dan inovasi dalam
meningkatkan produktivitas dan kualitas produk kelompok
usaha mikro.
3) Potensi Kemanfaatan Pasca Fasilitasi
Berisi deskripsi tentang potensi kemanfaatan yang diharapkan
pasca fasilitasi, misalnya: peningkatan omset, peningkatan
jumlah tenaga kerja, dan sebagainya.
4) Rekapitulasi profil pelaku usaha mikro yang akan
diikutsertakan, mencakup:
a) Nama Usaha Mikro
b) Bidang usaha mikro
c) Nama produk/layanan usaha mikro
d) Deskripsi singkat produk/layanan usaha mikro

b. Assesment Usulan
Proses assesment usulan Coaching Clinic dilakukan oleh Tim
Penilai yang berasal dari BRIN. Assesment ini mencakup:
1). Analisis Situasi dan Permasalahan Mitra, termasuk tema

14
Coaching Clinic. (bobot 40%)
Pada poin ini akan dilakukan analisis kesesuaian kebutuhan
dengan ketersediaan hasil riset dan inovasi di BRIN, serta
ketersediaan teknologi perguruan tinggi yang telah menjalin
Kerjasama dengan BRIN.
2). Potensi Kemanfaatan Pasca Fasilitasi Internal dan Eksternal
(bobot 50%)

Fasilitasi Usaha Mikro Berbasis Iptek Skema Coaching Clinic


akan mempertimbangkan potensi manfaat yang dihasilkan,
terutama pada aspek sosial dan ekonomi. Diukur melalui
potensi peningkatan omset, peningkatan kualitas produk,
perluasan market, penyerapan tenaga kerja, potensi
peningkatan perekonomian sekitar UMKM, dsb.
3). Kelengkapan Dokumen (bobot 10%)
Dalam assessment terkait dengan kelengkapan dokumen ini,
akan dilakukan klarifikasi terhadap dokumen usulan beserta
lampirannya seperti KTP, NIB, Foto kegiatan usaha, dll.

c. Penandatanganan Berita Acara Fasilitasi


1). Penandatangan dilaksanakan pada saat acara Coaching
Clinic.
2). Berita acara memuat beberapa poin penting hasil
assessment, antara lain: [1] Tema pelaksanaan Coaching
Clinic; [2] Waktu; dan [3] Tempat pelaksanaan fasilitasi.

d. Monitoring dan Evaluasi


Untuk mengukur tingkat keberhasilan pelaksanaan
Coaching Clinic akan dilakukan proses monitoring dan

15
evaluasi.

e. Penyusunan Laporan
Semua aktifitas lingkup kegiatan Coaching Clinic dari mulai
persiapan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan disusun
dalam sebuah dokumen laporan akhir.

2.2 Kriteria dan Persyaratan


2.2.1 Kriteria dan Persyaratan Fasilitasi
Pendampingan
Kriteria Fasilitasi Usaha Mikro Berbasis Iptek Skema Pendampingan
meliputi:
1. Pelaku usaha yang diusulkan adalah pelaku usaha mikro (modal
< Rp. 1 M)
2. Usaha telah aktif berjalan minimal 2 tahun.
3. Usaha Mikro memiliki permasalahan yang membutuhkan
intervensi teknologi.
4. Teknologi yang dimanfaatkan usaha mikro adalah produk
teknologi hasil riset dan inovasi BRIN atau Lembaga Litbang
Daerah/Perguruan Tinggi yang sudah berkerjasama dengan
BRIN.
5. Dalam hal sumber teknologi yang dimanfaatkan berasal dari luar
lingkungan BRIN (Lembaga litbang Daerah/Perguruan Tinggi),
pelaksanaan fasilitasi yang melibatkan periset BRIN lebih
diutamakan.

16
Persyaratan Fasilitasi Usaha Mikro Berbasis Iptek Skema
Pendampingan meliputi:

1. Pelaku usaha mikro yang mengusulkan/diusulkan berwarga negara


Indonesia;
2. Peserta yang diusulkan memiliki atau berkomitmen mengurus
legalitas Nomor Induk Berusaha (NIB). Bagi calon peserta yang belum
memiliki NIB dan berkomitmen untuk mengurus legalitas NIB akan
dimasukkan dalam Berita Acara Coaching Clinic, sekaligus sebagai
bagian dari lingkup pendampingan Coaching Clinic.
3. Jumlah peserta yang diusulkan sekurang-kurangnya 15 (lima belas)
pelaku usaha mikro; dan
4. Telah mengajukan usulan Fasilitasi Usaha Mikro Berbasis Iptek.

2.2.2 Kriteria dan Peryaratan Fasilitasi Coaching


Clinic

Kriteria Fasilitasi Usaha Mikro Berbasis Iptek Coaching Clinic meliputi:


1. Pelaku usaha yang diusulkan adalah pelaku usaha mikro (modal <
Rp. 1 M)
2. Usaha telah aktif berjalan minimal 6 bulan.
3. Usaha Mikro memiliki permasalahan yang membutuhkan intervensi
teknologi.
4. Teknologi yang dimanfaatkan usaha mikro adalah produk teknologi
hasil riset dan inovasi BRIN atau Lembaga Litbang
Daerah/Perguruan Tinggi yang sudah berkerjasama dengan BRIN.

17
5. Dalam hal sumber teknologi yang dimanfaatkan berasal dari luar
lingkungan BRIN (Lembaga litbang Daerah/Perguruan Tinggi),
pelaksanaan fasilitasi yang melibatkan periset BRIN lebih
diutamakan.

Persyaratan Fasilitasi Usaha Mikro Berbasis Iptek Coaching Clinic


meliputi:
1. Pelaku usaha mikro yang mengusulkan/diusulkan berwarga negara
Indonesia
2. Peserta yang diusulkan memiliki atau berkomitmen memiliki
legalitas berusaha (NIB)

3. Jumlah peserta yang diusulkan sekurang-kurangnya 15 (lima


belas) pelaku usaha mikro.

4. Telah mengajukan usulan Fasilitasi Usaha Mikro Berbasis Iptek

2.3 Jadwal Pelaksanaan

Secara keseluruhan, Fasilitasi Usaha Mikro Berbasis Iptek tahun 2023


dilaksanakan selama 12 bulan, yang diawali dengan kegiatan sosialisasi
sampai dengan penyusunan laporan. Khusus untuk penerimaan usulan,
akan dibuka pada pertengahan bulan Februari. Rincian jadwal
pelaksanaan Fasilitasi Usaha Mikro Berbasis Iptek dapat dilihat pada
Tabel 1.

18
Tabel 1. Jadwal Penyelenggaraan Fasilitasi

NO. URAIAN WAKTU


1. Sosialisasi Februari - Maret
Penerimaan Usulan
2. Februari - Agustus
Fasilitasi
3. Assessment Usulan Maret - September
Penandatanganan Berita Acara
4. Maret - Oktober
Fasilitasi
5. Pelaksanaan Fasilitasi April - November
6. Monitoring dan Evaluasi November
7. Penyusunan Laporan Desember

2.4 Pembiayaan

Pembiayaan yang dikeluarkan dalam pelaksanaan Fasilitasi Usaha


Mikro Berbasis Iptek tahun 2023 bersumber dari DIPA Deputi
Pemanfaatan Riset dan Inovasi yang dikelola secara swakelola.
Pembiayaan kegiatan dikeluarkan berdasarkan hasil assessment
fasilitasi yang dinyatakan dalam berita acara fasilitasi.

19
3. PENUTUP

Dokumen ini merupakan acuan pelaksanaan Fasilitasi Usaha Mikro


Berbasis Iptek bagi semua pihak yang terlibat dalam proses fasilitasi.
Penyempurnaan terhadap dokumen ini akan dilakukan secara periodik
sesuai dengan perkembangan keadaan, dan peraturan yang berlaku, serta
hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan.

20
LAMPIRAN

21
Format Lembar Usulan

Format Lembar Usulan 1a.

USULAN FASILITASI USAHA MIKRO BERBASIS IPTEK


(SKEMA PENDAMPINGAN FUMI – USULAN PERSEORANGAN)

I. IDENTITAS PENGUSUL
Nama Pengusul : .…………………………………………….
Alamat (sesuai KTP) : .…………………………………………..…
Nomor Kontak : .……………………………………………..
II. PROFIL USAHA MIKRO
Nama Usaha (sesuai dengan akta pendirian/NIB) : .……………………………
Mulai berdiri (sesuai dengan akta pendirian/NIB) : .……………………………
Nama produk/layanan : .……………………………………………..
Deskripsi singkat produk/layanan : ................................................................
Bidang usaha : .……………………………………………..
Omset usaha mikro dalam 1 tahun terakhir :…………………………….............
Kapasitas produksi per-bulan : .……………………………………………..
Jangkauan pasar (dalam/luar kota) : .……………………………………………..

II. PERMASALAHAN TERKAIT DUKUNGAN TEKNOLOGI


(mohon diisikan dengan uraian permasalahan yang dihadapi usaha mikro dimana
perlu penyelesaian melalui dukungan teknologi)
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

III. POTENSI KEMANFAATAN PASCA FASILITASI


(mohon diuraikan potensi kemanfaatan setelah fasilitasi/dukungan teknologi diberikan,
bisa dalam bentuk peningkatan omset, kualitas produk, perbaikan manajemen, dll)
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………

....................., ........................................ 20..

22
Format Lembar Usulan 1b.

USULAN FASILITASI USAHA MIKRO BERBASIS IPTEK


(SKEMA PENDAMPINGAN FUMI – USULAN KELOMPOK USAHA)

I. IDENTITAS PENGUSUL
Nama Ketua Kelompok/Koordinator : .…………………………………
Alamat Ketua Kelompok/Koordinator (sesuai KTP) : .…………………….......………
Nomor Kontak Ketua/Koordinator : .………………………………...

II. PROFIL KELOMPOK USAHA


Nama Kelompok Usaha : .……………………………………………..
Mulai berdiri (sesuai legalitas kelompok) : .……………………………………………..
Bidang Usaha Kelompok : .……………………………………………..
Nama produk/layanan : .……………………………………………..
Deskripsi singkat Kelompok Usaha : ................................................................
Omset usaha mikro dalam 1 tahun terakhir (melampirkan bukti) :………………………
Kapasitas produksi per bulan (kelompok) : ................................................................
Jangkauan pasar (dalam/luar kota) : ................................................................

II. PERMASALAHAN UMUM KELOMPOK USAHA TERKAIT DUKUNGAN


TEKNOLOGI
(mohon diisikan dengan uraian permasalahan yang dihadapi kelompok usaha mikro
dimana perlu penyelesaian melalui dukungan teknologi)
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

III. POTENSI KEMANFAATAN PASCA FASILITASI


(mohon diuraikan potensi kemanfaatan setelah fasilitasi/dukungan teknologi diberikan,
bisa dalam bentuk peningkatan omset, kualitas produk, perbaikan manajemen, dll)
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………

....................., ........................................ 20..

23
Format Lembar Usulan 1c.

USULAN FASILITASI USAHA MIKRO BERBASIS IPTEK


(SKEMA COACHING CLINIC)

I. IDENTITAS PENGUSUL (PERWAKILAN)


Nama Pengusul : .………………………………………….......................….
Alamat (sesuai KTP) : .……………………………………..........……..............…
Nomor Kontak : .……………………………………..........…............……..

II. PERMASALAHAN UMUM KELOMPOK USAHA TERKAIT DUKUNGAN


TEKNOLOGI
(mohon diisikan dengan uraian permasalahan yang dihadapi kelompok usaha mikro
dimana perlu penyelesaian melalui dukungan teknologi)
……………………………………………………………………………………………

III. POTENSI KEMANFAATAN PASCA FASILITASI


(mohon diuraikan potensi kemanfaatan setelah fasilitasi/dukungan teknologi
diberikan, bisa dalam bentuk peningkatan omset, kualitas produk, perbaikan
manajemen, dll)
…………………………………………………………………………………………

IV. REKAPITULASI PROFIL USAHA MIKRO YANG AKAN DIIKUTSERTAKAN

Nama Nama Deskripsi Singkat


No. Bidang Usaha
Usaha Mikro Produk/Layanan Produk/Layanan
1.
2.
3.
....
....
dst.

....................., ........................................ 20..


Pengusul

(Nama Lengkap)

24
Format Berita Acara Fasilitasi

25
Format Assessment Usulan

LEMBAR ASSESSMENT
USULAN FASILITASI USAHA MIKRO BERBASIS IPTEK
(SKEMA PENDAMPINGAN FUMI)

Nama Pengusul : …………………………………………………


Nama Usaha : …………………………………………………
Alamat : …………………………………………………
…………………………………………………..
Waktu Pelaksanaan : ........bulan (………............s/d… )

No Kriteria Bobot Skor Nilai


1 Kelayakan Usaha 25
2 Analisis situasi dan permasalahan mitra 30
3 Potensi Kemanfaatan Pasca Fasilitasi 35
4 Kelengkapan dan kualitas dokumen usulan 10
Total 100
Keterangan: Skor (skala 1-10): 1(buruk), 2(sangat kurang), 3-4(kurang), 5(cukup), 6-7(baik), 8-
10(sangat baik) Nilai = skor × bobot

Komentar Penilai:
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Kota, tanggal-bulan-tahun
Penilai,

Tanda tangan
(Nama Lengkap)

26
Format Assessment Usulan

LEMBAR ASSESSMENT
USULAN FASILITASI USAHA MIKRO BERBASIS IPTEK
(SKEMA COACHING CLINIC)

Nama Pengusul : …………………………………………………


Alamat : …………………………………………………
………………………………………………….
Waktu Pelaksanaan : ………………………………………………….
Tema : ………………………………………………….

Bobot
No Kriteria Skor Nilai
(%)
1 Analisis situasi dan permasalahan mitra 40
2 Potensi kemanfaatan pasca fasilitasi 50
internal dan eksternal
3 Kelengkapan dan kualitas dokumen usulan 10
Total 100
Keterangan: Skor (skala 1-10): 1 (buruk), 2 (sangat kurang), 3-4 (kurang), 5 (cukup), 6-7
(baik), 8-10 (sangat baik) Nilai = skor × bobot

Komentar Penilai:
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….

Kota, tanggal-bulan-tahun
Penilai,

Tanda tangan

(Nama Lengkap)

27
Format Borang Monev Fasilitasi

BORANG MONITORING DAN EVALUASI P A S C A F A S I L I T A S I


USAHA MIKRO BERBASIS IPTEK

Nama Pengusul : …………………………………………………


Nama Usaha : …………………………………………………
Alamat : …………………………………………………
Waktu Pelaksanaan : ........bulan (………............s/d… ..................... )

No Kriteria Bobot Skor Nilai


1 Terlaksananya penerapan produk teknologi
20
hasil penelitian dan pengembangan yang
dibutuhkan oleh usaha mikro
2 Peningkatan skala usaha
(omset/kompetensi,dsb) 40
3 Peningkatan kualitas proses produksi dan
produk yang dihasilkan 25
4 Komitmen pelaku usaha dalam pelaksanaan
15
fasilitasi
Total 100
Keterangan: Skor (skala 1-10): 1(buruk), 2(sangat kurang), 3-4(kurang), 5(cukup), 6-7(baik), 8-
10(sangat baik) Nilai = skor × bobot

Komentar Penilai:
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Kota, tanggal-bulan-tahun
Penilai,

Tanda tangan
(Nama Lengkap)

28

You might also like