You are on page 1of 9

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/316918332

Monitoring dan Evaluasi IKM Tekstil dan Produk Tekstil di Kota Bandung

Article · April 2017


DOI: 10.26593/jrsi.v6i1.2422.1-8

CITATIONS READS

2 1,242

4 authors:

Rizki Wahyuniardi Riza Fathoni


Universitas Pasundan Universitas Pasundan
32 PUBLICATIONS   39 CITATIONS    4 PUBLICATIONS   3 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Sidik Nurjaman Wanda Gusdya


Universitas Pasundan Universitas Pasundan
6 PUBLICATIONS   13 CITATIONS    7 PUBLICATIONS   5 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Rizki Wahyuniardi on 14 May 2017.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Paper ini telah direview dan dipublikasikan di Jurnal Rekayasa Sistem Industri
Volume 6 No.1 April 2017
http://journal.unpar.ac.id/index.php/jrsi/index
ISSN: 0216-1036 (print) & ISSN 2339-1499 (online)

Monitoring dan Evaluasi IKM Tekstil dan Produk Tekstil di Kota


Bandung

Rizki Wahyuniardi1, Riza Fathoni2, Sidik Nurjaman3, Wanda Gusdya4


1,2,3) 4)
Program Studi Teknik Industri Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknik, Universitas Pasundan
email : rizki.wahyuniardi@unpas.ac.id

Abstract
Small and Medium Enterprise (SME) as a part of the national industrial sector has a critical
influence in developing economic, social and political state of Indonesia. Therefore, the
government has issued many policies, programs, and activities to enhance the development of
SMEs. The absence of an online information system that shows the development of the SME
cause the government has difficulty in overseeing the development of SMEs. Difficulties
experienced by the government due to lack of information also in line with Law No. 3 of 2014 on
Industry, precisely on Article 64 which stated that the industry is obligated to submit industry data
that are accurate, complete, and timely periodically to the Minister, governors and
regents/mayors. Therefore, the industry, in particular Small and Medium Enterprise (SME),
requires a web-based information system that will be a tool that can be used by industry to
facilitate the reporting of industrial activities. Therefore, this research aimed to develop a web-
based information system for SMEs Sentra Textiles and textile products (TPT) in West Java. The
system will contain information about the condition and position of SMEs Sentra Textiles and
textile products (TPT) in Bandung, West Java. In addition to preparing an information system,
this research will conduct an analysis of the current condition of SMEs to be taken into
consideration in making the SME development strategy.
Keywords: evaluation, monitoring, center, information systems

Abstrak
Industri Kecil dan Menengah (IKM) sebagai bagian dari sektor industri nasional memiliki
pengaruh yang penting di dalam mengembangkan ekonomi, sosial, maupun politik negara
Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah telah mengeluarkan banyak kebijakan, program, maupun
kegiatan untuk meningkatkan pembangunan IKM. Adapun ketiadaan sistem informasi yang
secara online menunjukkan perkembangan IKM menyebabkan pemerintah kesulitan di dalam
mengawasi perkembangan IKM. Kesulitan yang dirasakan oleh pemerintah dikarenakan tidak
adanya sistem informasi juga sejalan dengan Undang-Undang No. 3 Tahun 2014 tentang
Perindustrian, tepatnya pada Pasal 64 yang menyampaikan bahwa industri wajib menyampaikan
data industri yang akurat, lengkap, dan tepat waktu secara berkala kepada Menteri, gubernur,
dan bupati/walikota. Oleh karenanya, industri, khususnya Industri Kecil dan Menengah (IKM),
membutuhkan sistem informasi berbasis web yang akan menjadi sarana yang dapat
dipergunakan oleh industri dalam mempermudah pelaporan kegiatan industrinya. Maka dari itu,
penelitian ini bertujuan untuk menyusun sebuah sistem informasi berbasis web bagi Sentra IKM
Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) di Jawa Barat. Sistem informasi ini akan berisi tentang kondisi
dan posisi Sentra IKM Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) di Bandung Jawa Barat. Selain
menyusun sebuah sistem informasi, penelitian ini akan melakukan analisis terhadap kondisi
IKM saat ini agar dapat menjadi pertimbangan di dalam pembuatan strategi pengembangannya.
Kata kunci : evaluasi, monitoring, sentra, sistem informasi

Pendahuluan yang melanda dunia saat ini saja,


Pembangunan industri merupakan melainkan juga harus mampu turut
bagian dari pembangunan nasional, oleh mengatasi permasalahan nasional, serta
sebab itu pembangunan industri harus meletakkan dasar-dasar membangun
diarahkan untuk menjadikan industri industri andalan masa depan.
mampu memberikan sumbangan berarti Pengembangan IKM oleh Kementerian
bagi pembangunan ekonomi, sosial dan Perindustrian sebagai Pembina sektor
politik Indonesia. Pembangunan sektor industri di Indonesia telah banyak dilakukan
industri, tidak hanya ditujukan untuk dengan berbagai kebijakan, program
mengatasi permasalahan dan kelemahan maupun kegiatan. Seluruh kegiatan itu
di sektor industri yang disebabkan oleh dimaksudkan untuk mencapai Visi
melem ahnya daya saing dan krisis global Pembangunan Industri Nasional Jangka

1
Panjang (2025) yaitu Membawa Indonesia Tekstil (TPT) di Sentra Industri Rajut
pada tahun 2025 untuk menjadi Negara Binong Jati, dan (3) Pembuatan Sistem
Industri Tangguh Dunia yang bercirikan : Informasi berbasis web. Hasil dari
1. Industri kelas dunia; penelitian ini akan digunakan sebagai basis
2. PDB sektor Industri yang seimbang pelaksanaan kegiatan selanjutnya di
antara Pulau Jawa dan Luar Jawa; sentra-sentra IKM Industri TPT lainnya di
3. Teknologi menjadi ujung tombak Prov. Jawa Barat yang tersebar di 5 (lima)
pengembangan produk dan penciptaan kabupaten lain yang ada di Provinsi Jawa
pasar. Barat dan memiliki aktivitas Industri TPT
Dalam mewujudkan visi tersebut, salah yaitu di Kab. Bandung, Kab. Bandung
satu kebijakan yang dibuat oleh pemerintah Barat, Kab. Tasikmalaya, Kab. Garut dan
adalah Peraturan Presiden Nomor 28 tahun Kota Cirebon.
2008 tentang Kebijakan Industri Nasional.
Dalam peraturan ini ditetapkan Bangun Metode Penelitian
Industri Nasional tahun 2025. Dalam Bagian ini akan membahas langkah-
Bangun Industri Nasional tahun 2025, langkah yang dilakukan dalam penelitian
industri terbagi dalam klaster industri ini. Proses penelitian dimulai dari studi
prioritas yang terdiri atas sekelompok pendahuluan, penetapan tujuan penelitian,
industri. Kelompok-kelompok tersebut penyusunan metodologi dan rencana
terdiri atas 6 (enam) basis dengan total 35 survey, pelaksanaan survey pendahuluan,
klaster industri. Di tahun 2009, pemerintah rekapitulasi data survey pendahuluan,
melalui Kementerian Perindustrian telah survey lanjutan, pengolahan data,
menyelesaikan 35 kebijakan berbentuk dilanjutkan dengan analisis data, serta
Peraturan Menteri yang membahas 35 pembuatan kesimpulan. Langkah-langkah
klaster industri tersebut. Namun penelitian secara rinci dapat dilihat pada
sayangnya, belum ada sistem informasi Gambar 1.
yang secara on-line mampu
memperlihatkan perkembangan masing- Studi Pendahuluan
masing klaster tersebut terkait pembinaan Bagian ini dilakukan dengan mencari
yang telah dilakukan sebelumnya. literature yang terkait dengan
Kebutuhan ini juga relevan dengan permasalahan. Adapun literatur yang dicari
terbitnya Undang-Undang No. 3 Tahun adalah literature mengenai evaluasi, sistem
2014 tentang Perindustrian. Pada Pasal 64 informasi, software development life cycle
disampaikan bahwa industri wajib (SDLC), metode analisa dan disain
menyampaikan Data Industri yang akurat, berbasis objek, analisis GAP, serta analisis
lengkap, dan tepat waktu secara berkala SWOT. Pada bagian ini juga ditetapkan
kepada Menteri, Gubernur, dan secara lebih rinci mengenai tujuan
Bupati/Walikota. Oleh karena itu, diperlukan penelitian yang dilakukan.
suatu penelitian yang mampu
menghasilkan perangkat lunak yang dapat Perencanaan dan Penyusunan Survei
mempermudah para pengambil kebijakan Kuesioner Penelitian
memperoleh data aktual, menganalis dan Survei dilakukan secara menyeluruh
mengambil langkah pembinaan yang (populasi) untuk memperoleh gambaran
diperlukan di masa-masa mendatang, serta lengkap IKM yang ada di lokasi penelitian.
membantu industri, khususnya Industri Survei akan dilakukan oleh tenaga
Kecil Menengah, dalam pelaporan kegiatan surveyor yang disebar ke seluruh lokasi
industrinya . penelitian. Untuk menjaga validitas data
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah yang akan dikumpulkan, maka survei akan
(1) Identifikasi jumlah IKM yang ada di dilakukan dalam 2 (dua) tahapan. Tahapan
Sentra Industri Rajut Binong Jati, (2) pertama dilakukan untuk mengumpulkan
Penilaian Klasifikasi IKM Tekstil dan Produk data-data IKM yang ada dan bersedia
2

untuk disurvei. Hasil survei pertama ini melakukan kegiatan surat menyurat ke
akan dikonfirmasikan kepada pihak yang Dinas Perindustrian dan Perdagangan
berwenang untuk mendapatkan validitas Prov. Jawa Barat dan Dinas Koperasi, UKM
dan Perindustrian Kota Bandung. Surat
data. Jika data dianggap masih kurang
menyurat yang dilakukan ini bertujuan
valid, maka dilakukan tahapan survei untuk meminta izin dari pihak yang
kedua untuk melengkapi data-data yang bersangkutan dan meminta data kondisi
ada. eksisting perkembangan IKM, khususnya
Sentra Industri TPT Kab. Bandung, Kab.
MULAI Bandung Barat, Kota Tasikamalaya, Kab.
Garut dan Kota Cirebon.
Studi
Pendahuluan
Survei selanjutnya adalah survey lanjutan.
Pada survey lanjutan, pemeriksaan kondisi
Penetapan Tujuan Penelitian eksisting perkembangan IKM langsung
dilakukan ke IKM tersebut. Langkah ini
Penyusunan Metodologi
dan Rencana Survei
digunakan untuk memastikan bahwa data
yang digunakan dalam penelitian
Pelaksanaan
Survei Pendahuluan
merupakan data yang actual. Setalah
didapatkan data dari survey lanjutan, data
Rekapitulasi data hasil
Survei Pendahuluan
ini kemudian digunakan untuk proses
validasi. Pada proses validasi, data kondisi
Data Valid?
Ya perkembangan IKM yang didapatkan dari
survey pendahuluan dibandingkan dengan
Tidak
data kondisi perkembangan IKM yang
Survei Lanjutan
Updating Data didapatkan dari survey lanjutan.
Penilaian Sentra Pengolahan Data

Perancangan
Pengolahan Data
Analisis Gap
Sistem Informasi
Analisis Data Pengolahan data yang dilakukan terbagi
Analisis SWOT
menjadi tiga, yaitu updating data IKM,
Kesimpulan penilaian sentra IKM, dan perancangan
sistem informasi.
SELESAI

Updating data IKM


Gambar 1. Flowchart metode penelitian Setelah data hasil survei lanjutan
terkumpul, maka dilakukan rekapitulasi
Kuesioner disusun untuk memperoleh data- jumlah IKM, tenaga kerja, dan data-data
data aktual dari IKM. Variabel-variabel lainnya. Rekapitulasi ini akan digunakan
yang akan digunakan dalam kuesioner ini sebagai bahan validasi bagi instansi terkait
meliputi : dengan membandingkannya dengan data
1. Data Induk berupa nama perusahaan, yang dimiliki instansi.
sentra, nama pemilik perusahaan,
contact person, tahun berdiri, dan A. Penilaian sentra IKM
alamat perusahaan. Penilaian sentra dilakukan dengan
2. Data Kondisi Perusahaan berupa mempergunakan form penilaian IKM dalam
jumlah tenaga kerja, dilanjutkan dengan sentra yang tertera dalam Buku Petunjuk
jenis, kapasitas dan nilai produksi per Teknis Penilaian, Klasifikasi dan
tahun, selanjutnya adalah penjualan per Pembinaan Produk OVOP dari
tahun, jenis dan kebutuhan bahan baku Kementerian Perindustrian (2012). Tujuan
per tahun, mesin dan peralatan, dari penilaian ini adalah mengetahui posisi
pembinaan yang pernah diterima, sentra dalam pelaksanaan kegiatan
permasalahan yang dihadapi, serta industrinya. Penilaian dilakukan dengan
kebutuhan untuk pengembangan usaha. memberikan nilai-nilai tertentu pada kondisi
eksisting yang telah diketahui dari hasil
Pelaksanaan Survei survei. Dari penilaian ini akan diperoleh
Pelaksanaan survey terbagi menjadi dua, posisi sentra berdasarkan klasifikasi
yaitu survey pendahuluan dan survey Bintang 1 hingga Bintang 5 sesuai hasil
lanjutan. Survey pendahuluan dilakukan dari Form Penilaian Sentra.
pertama kali. Pada bagian ini, peneliti

3
B. Perancangan Sistem Informasi dilakukan setalah data yang telah
Dalam perancangan dan penyusunan dikumpulkan telah ditabulasi.
sistem informasi berbasis web, metodologi
yang paling tepat untuk digunakan adalah Hasil dan Pembahasan
pendekatan pembangunan berbasis objek.
Pendekatan yang tidak statis dan sangat Hasil Pelaksanaan Survei
dinamis ini merupakan metodologi yang Survei dilakukan pada wilayah fokus
paling tepat karena akan memudahkan penelitian yaitu Sentra Industri Rajut
pihak penyelenggara maupun pihak Binong Jati yang berada di Kelurahan
konsultan. Rational Unified Process (RUP) Binong Kecamatan Batununggal. IKM yang
merupakan suatu metode rekayasa berada di wilayah ini tersebar di 7 Rukun
perangkat lunak yang dikembangkan Warga (RW) dan 7 Rukun Tetangga (RT).
dengan mengumpulkan berbagai best Adapun produk utama komoditi Industri
practices yang terdapat dalam industri TPT yang dibuat di sentra Binong Jati
pengembangan perangkat lunak. Ciri adalah pakaian berjenis sweater baik untuk
utama metode ini adalah menggunakan pria, wanita, dan anak-anak yang dibuat
use-case driven dan pendekatan iteratif dengan proses rajut. Adapun produk
untuk siklus pengembangan perangkat lainnya yang diproduksi adalah syal,
lunak. aksesoris rajutan dan jenis pakaian lainnya.
RUP ini menggunakan konsep object Berdasarkan hasil pengumpulan data,
oriented, dengan aktifitas yang berfokus rekapitulasi IKM TPT yang ada di sentra
pada pengembangan model dengan Industri TPT Rajut Binong Jati diperlihatkan
menggunakan Unified Model Language pada Tabel 1.
(UML). RUP memiliki dua dimensi. Dimensi
pertama yang digambarkan secara Tabel 1. Rekapitulasi data IKM TPT Binong
horizontal mewakili aspek-aspek dinamis Jati
dari pengembangan perangkat lunak. Lokasi
Aspek ini dijabarkan dalam tahapan Jumlah IKM Jumlah Tenaga
No (Rukun
(Unit Usaha) Kerja (Orang)
pengembangan atau fase. Setiap fase akan Warga)
memiliki suatu major milestone yang 1 RW 1 31 251
menandakan akhir dari awal dari phase 2 RW 2 49 298
selanjutnya. Setiap phase dapat berdiri dari 3 RW 3 41 274
satu beberapa iterasi. Dimensi ini terdiri 4 RW 4 126 1.027
atas Inception, Elaboration, Construction, 5 RW 5 24 184
dan Transition. 6 RW 6 14 66
Dimensi kedua yang digambarkan secara 7 RW 7 8 43
Total 293 2.143
vertikal mewakili aspek-aspek statis dari
proses pengembangan perangkat lunak
yang dikelompokkan ke dalam beberapa Selanjutnya dilakukan penilaian untuk
disiplin. Proses pengembangan perangkat setiap IKM di setiap Rukun Warga (RW).
lunak yang dijelaskan kedalam beberapa Pada bagian ini hanya akan dijelaskan
disiplin terdiri dari empat elemen penting, mengenai survey pada satu RW, yaitu RW
yakni who is doing, what, how dan when. 1.
Dimensi ini terdiri atas Business Modeling, Berdasarkan hasil survey, terdapat 31 IKM
Requirement, Analysis and Design, TPT yang berfokus pada produksi sweater
rajut di RW 1 ini. Dengan jumlah tenaga
Implementation, Test, Deployment,
kerja sebanyak 251, rata-rata produksi
Configuration dan Change Manegement,
Project Management, Environtment. swater yang dihasilkan selama satu tahun
adalah 4.400 lusin dengan omset rata-rata
Rp 120 juta. Sementara itu, hasil rata-rata
Analisis Data penilaian IKM di lokasi ini adalah Bintang 2
Analisis yang dilakukan terbagi menjadi dengan nilai total sebesar 70. Contoh
dua, yaitu analisis GAP dan SWOT. penilaian yang dilakukan di RW 1 dapat
Analisis SWOT dilakukan untuk dilihat pada Tabel 2.
mengetahui kelebihan, kekurangan,
kekuatan, dan ancaman bagi sentra yang
diteliti. Sedangkan analisis GAP dilakukan
untuk mengetahui kesenjangan antara
target dan kondisi eksisting. Analisis ini
4

Tabel 2 : Rekapitulasi Penilaian IKM RW 1 Apabila dilakukan beberapa perbaikan,
N
O
ASPEK PENILAIAN
Nilai
Max
Penilaian Gap
Perlu
Perbaikan?
maka IKM tersebut dapat mencapai
ASPEK PRODUKSI,
PENGEMBANGAN PRODUK DAN
Bintang 4 dan dapat masuk ke pasar
A.
PENGEMBANGAN
36 28 8 YA
nasional secara luas dan pasar
MASYARAKAT
1. Aspek Produksi 12 10 2 internasional. Adapun rekapitulasi
a. Sumber Bahan Baku Utama 3 3 0 TIDAK perhitungan untuk setiap lokasi survey
b. Kapasitas Produksi (1 Tahun Terakhir) 3 3 0 TIDAK
c. Nilai Tambah Produksi 3 2 1 YA
berdasarkan kecamatan diperlihatkan pada
d. Pengendalian Lingkungan 3 2 1 YA Tabel 3. Analisis gap yang dilakukan untuk
2. Aspek Pengembangan Produk 12 9 3 setiap RW kemudian digabungkan sesuai
Pengembangan Model/Desain Produk
a.
1 (satu) Tahun Terakhir
3 3 0 TIDAK
dengan indicator kondisi IKM. Rekapitulasi
b.
c.
Inovasi dan Kreativitas Produk
Penggunaan Teknologi
3
3
2
2
1
1
YA
YA
Penilaian GAP dapat dilihat pada Tabel 4.
d. Kemasan 3 2 1 YA
3. Aspek Pengembangan Masyarakat 12 9 3 Tabel 3 : Rekapitulasi sentra IKM
a. Keberadaan Perusahaan di Sentra 3 3 0 TIDAK
b. Peran dalam Kelompok 3 2 1 YA
No Lokasi Nilai Kesimpulan
c. Partisipasi dengan Masyarakat 3 2 1 YA 1 RW 1 70 Bintang 2 **
d. Pembukuan
ASPEK PEMASARAN DAN
3 2 1 YA
2 RW 2 70 Bintang 2 **
B. 18 11 7 YA
RIWAYAT PRODUK 3 RW 3 72 Bintang 3 ***
1. Aspek Pemasaran 12 7 5
a. Tujuan Pasar 3 2 1 YA 4 RW 4 73 Bintang 3 ***
b.
Peningkatan Omzet Penjualan
(dibandingkan tahun lalu)
3 2 1 YA 5 RW 5 74 Bintang 3 ***
c. Pelanggan 3 2 1 YA 6 RW 6 68 Bintang 2 **
d.
2
Upaya Peningkatan Pemasaran
Aspek Riwayat Produk
3
6
1
4
2
2
YA
7 RW 7 69 Bintang 2 **
a. Riwayat Produk 3 2 1 YA Rata-rata 71 Bintang 3 ***
b. Kearifan Lokal 3 2 1 YA
PEDOMAN PERTIMBANGAN
C. PADA JENIS DAN KUALITAS 46 30 16 YA
PRODUK
1. Aspek Jenis Produk 20 12 8 Tabel 4 Rekapitulasi Penilaian IKM
a. Produk dapat memperluas pangsa pasar 4 0 4 YA Nila Perlu
Bentuk (model/desain), warna, desain
No ASPEK PENILAIAN i Penilaian Gap Perbaikan
b. 4 4 0 TIDAK Max ?
sesuai dengan selera pasar
ASPEK PRODUKSI,
PENGEMBANGAN PRODUK
A. 36 28 11 YA
DAN PENGEMBANGAN
Analisis GAP dapat dilakukan setelah MASYARAKAT
penilaian selesai dilakukan. Analisis ini 1. Aspek Produksi 12 9 3
a. Sumber Bahan Baku Utama 3 3 0 TIDAK
dilakukan dengan menghitung selisih Kapasitas Produksi (1 Tahun
b. 3 3 0 TIDAK
antara nilai penilaian dengan nilai max Terakhir)
c. Nilai Tambah Produksi 3 2 1 YA
untuk aspek penilaian. Nilai max ini d. Pengendalian Lingkungan 3 2 1 TIDAK
menggambarkan target atau harapan untuk 2. Aspek Pengembangan Produk 12 8 4
aspek tersebut. Adapun berdasarkan hasil a.
Pengembangan Model/Desain
Produk 1 (satu) Tahun Terakhir
3 3 0 TIDAK
penilaian yang ditunjukkan pada Tabel 2, b. Inovasi dan Kreativitas Produk 3 3 0 TIDAK
didapatkan hasil rata-rata penilaian IKM di c. Penggunaan Teknologi 3 2 1 YA
d. Kemasan 3 2 1 YA
lokasi ini adalah Bintang 2 dengan nilai Aspek Pengembangan
3. 12 8 4
total sebesar 70. Dapat dilihat juga pada Masyarakat
a. Keberadaan Perusahaan di Sentra 3 3 0 TIDAK
hasil analisis gap bahwa IKM di lokasi ini b. Peran dalam Kelompok 3 2 1 YA
masih perlu peningkatan dalam aspek nilai c. Partisipasi dengan Masyarakat 3 1 2 YA
d. Pembukuan 3 2 1 YA
tambah produksi, pengendalian lingkungan, ASPEK PEMASARAN DAN
B. 18 12 7 YA
inovasi dan kreativitas produk, penggunaan RIWAYAT PRODUK
1. Aspek Pemasaran 12 7 5
teknologi, kemasan, peran dalam a. Tujuan Pasar 3 2 1 YA
kelompok, partisipasi dengan masyarakat b.
Peningkatan Omzet Penjualan
3 2 1 YA
(dibandingkan tahun lalu)
dan pembukuan. Sementara itu, fokus c. Pelanggan 3 2 1 YA
perbaikan secara menyeluruh harus d. Upaya Peningkatan Pemasaran 3 2 1 YA
dilakukan pada aspek pemasaran dan 2 Aspek Riwayat Produk 6 4 2
a. Riwayat Produk 3 2 1 YA
aspek kualitas produk. Perbaikan dan b. Kearifan Lokal 3 2 1 YA
peningkatan secara konsisten dan PEDOMAN PERTIMBANGAN
C. PADA JENIS DAN KUALITAS 46 31 16 YA
menyeluruh pada aspek-aspek tersebut PRODUK
akan meningkatkan penilaian sentra ini. 1. Aspek Jenis Produk 20 12 8

Penilaian ini dilakukan untuk seluruh RW,


yaitu RW 1 hingga RW 7.
Berdasarkan nilai yang diperoleh dari
setiap RW tersebut, maka rekapitulasi
seluruh IKM yang berada di sentra Industri Setelah seluruh data berhasil dikumpulkan,
TPT Rajut Binong Jati adalah Bintang 3 langkah selanjutnya adalah melakukan
artinya kualitas IKM sudah cukup baik.

5
analisis SWOT untuk Sentra IKM Industri dan himpunan relasi masing-masing modul
TPT Rajut Binong. Berdasarkan analisis yang merepresentasikan seluruh fakta dari
SWOT, didapatkan identifikasi strengths, dunia nyata. Adapun aplikasi sistem
weakness, opportunities dan threats untuk informasi berbasis web yang dibuat
Sentra IKM Industri TPT Rajut Binong Jati menampilkan statistik IKM, profil sentra-
adalah sebagai berikut: sentra, profil industri-industri Kecil dan
o Strengths :
Menengah, profil industri pendukung, serta
• S1: Memiliki pengalaman panjang
agenda acara.
dalam produksi industri rajut
• S2: Memiliki kualitas produk yang Untuk membuka website Sistem Informasi
diakui level lokal dan nasional Berbasis Web, yang harus dilakukan
• S3: Transportasi ke lokasi mudah pertama kali adalah membuka browser, dan
dijangkau ketikan alamat url pada kolom yg tersedia
• S4: Adanya Kelompok IKM sebagai dengan http://www.monev.ti.unpas.ac.id,
pusat informasi maka akan muncul tampilan seperti pada
• S5: Kompetensi SDM cukup baik Gambar 2.
• S6: Masih ada IKM yang mampu
bertahan
o Weakness :
• W1: UPT belum optimal
• W2: Teknologi Pemesinan
masih manual, hasil kurang efektif
dan tidak efisien.
• W3: Tidak adanya supplier bahan
baku di dalam sentra
• W3: Standarisasi proses masih
sangat kurang
o Opportunities : Gambar 2. Tampilan antar muka website
• O1: Kepedulian pemerintah monev IKM
dalam pengembangan IKM, baik
Pusat maupun Daerah
• O2: Masih besarnya pasar
produk Industri TPT Rajut nasional 4. Kesimpulan
maupun internasional
• O3: Terus meningkatnya Kesimpulan yang dihasilkan dari penelitian
kebutuhan Industri TPT nasional ini adalah:
seiring dengan penigkatan
kebutuhan masyarakat. 1. Berdasarkan hasil pengumpulan
o Threats : dan pengolahan data, diketahui
• T1: Persaingan industri lokal dan bahwa jumlah IKM Industri TPT di
internasional (MEA) sentra Industri Rajut Binong Jati
• T2: Tata ruang sentra yang yang teridentifikasi berjumlah 293
semakin padat dan belum tertata Unit Usaha yang menyerap 2.143
• T3: Peningkatan harga bahan baku tenaga kerja.
dan operasional lainnya 2. Berdasarkan penilaian sentra,
• T4: Berkurangnya minat SDM rata-rata IKM Industri TPT di
untuk bekerja di sentra khususnya sentra Industri Rajut Binong Jati
IKM rajut mendapatkan klasifikasi Bintang 2.
3. Berdasarkan Analisis Gap,
3.1 Sistem Informasi Berbasis terdapat beberapa hal yang perlu
Web diperbaiki dalam pengembangan
sentra yaitu:
(a). Perbaikan teknologi;
Untuk menggambarkan kaitan antara data,
pada penelitian ini digunakan diagram (b). Pemberdayaan kembali
entity relationship. Diagram ini berisi Asosiasi;
(c). Penerapan standar-standar
komponen-komponen himpunan entitas
proses;
6

(d). Peningkatan inovasi dan Barat yang berguna untuk
kreatifitas SDM dalam Kearifan updating data IKM, analisis
Lokal; aktivitas IKM, sekaligus tempat
(e). Kemasan Produk dan (f). pertukaran informasi stakeholder
Manajerial usaha sentra.
4. Berdasarkan Analisis SWOT,
terdapat beberapa hal yang telah
teridentifikasi sebagai kondisi DAFTAR PUSTAKA
Arthurs, David, Erin Cassidy, Charles H.
eksisting IKM dalam Sentra
Davis, 2009, Indicators to support
Industri Rajut Binong Jati. yaitu:
innovation cluster policy, Int. J.
o Strengths : Technology Management, Vol. 46, No.
• S1: Memiliki pengalaman panjang 3 / 4.
dalam produksi industri rajut Davis. B. Gordon, 2005, Sistem Informasi
• S2: Memiliki kualitas produk yang Manajemen, Edisi 2 Revisi, PPM,
diakui level lokal dan nasional Indonesia
• S3: Transportasi ke lokasi mudah Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah
dijangkau Kementerian Perindustrian, 2012,
• S4: Adanya Kelompok IKM sebagai Petunjuk Teknis Penilaian, Klasifikasi
pusat informasi dan Pembinaan Produk OVOP
• S5: Kompetensi SDM cukup baik Djunid, Amsal, 2008, Manajemen Proyek
• S6: Masih ada IKM yang mampu Pengembangan Sistem. Tesis S2,
bertahan Yogyakarta.
o Weakness : E. Burton Swanson & Neil C. Ramiller,
• W1: UPT belum optimal 2004, Innovating Mindfully with
• W2: Teknologi Pemesinan Information Technology, MIS
masih manual, hasil kurang efektif Quarterly, Vol. 28 No. 4 pp. 553-583
dan tidak efisien. Frenzel, Carroll W, 1996, Management of
• W3: Tidak adanya supplier bahan Information Technology, Boyd &
baku di dalam sentra Fraser Publishing Company, USA
• W3: Standarisasi proses masih Henderi, 2006, Unified Modelling
sangat kurang Language, Raharja Enrichment Centre
o Opportunities : (REC), Tangerang
• O1: Kepedulian pemerintah Irawati, Dessy, 2007, Strengthening Cluster
dalam pengembangan IKM, baik Building in Developing Country
Pusat maupun Daerah alongside the Triple Helix: Challenge
• O2: Masih besarnya pasar for Indonesian Cluster - A Case Study
produk Industri TPT Rajut nasional of the Java Region, MPRA Paper No.
maupun internasional 5831, Munich
• O3: Terus meningkatnya James A, O’Brien, 2005, Introduction to
kebutuhan Industri TPT nasional Information Systems, terjemahan oleh
seiring dengan penigkatan Dewi Fitriasari, Salemba Empat,
kebutuhan masyarakat. Jakarta
o Threats : Japan International Cooperation Agency
(JICA), 2004, The Study on
• T1: Persaingan industri lokal dan
Strengthening Capacity of SMEs
internasional (MEA)
Clusters in Indonesia, Jakarta
• T2: Tata ruang sentra yang
Jogiyanto HM, 1990, Analisis & Desain
semakin padat dan belum tertata
Sistem Informasi : Pendekatan
• T3: Peningkatan harga bahan baku
Terstruktur : Teori dan Praktek Aplikasi
dan operasional lainnya
Bisnis, Andi Offset, Yogyakarta
• T4: Berkurangnya minat SDM Laudon, Kenneth C.; Jane P. Laudon,
untuk bekerja di sentra khususnya 2000, Management Information
IKM rajut Systems, organization and Technology
5. Dihasilkannya sebuah Sistem in The Networked Enterpise”, Prentice-
Informasi berbasis web yang dapat Hall, New Jersey, USA
dipergunakan oleh stakeholder Laudon, Kenneth C, Jane, 2008, Sistem
sentra IKM Tektil dan Produk Informasi Manajemen, Buku 1 edisi 10,
Tekstil (TPT) di Provinsi Jawa Salemba Empat, Jakarta

7
Leman, 1997, Metodologi Pengembangan Wahyuniardi, Rizki dkk., 2015, Sistem
Sistem Informasi, PT. Elex Media Informasi Berbasis Web untuk
Komputindo, Jakarta Monitoring dan Evaluasi Sentra
Lapointe, Liette, Suzanne Rivard, 2005, A Industri Kecil di Jawa Barat. Jurnal
Multilevel Model of Resistance to Ilmiah Teknik Industri UMS, Vol. 14
Information Technology No.2 Des 2015
Implementation, MIS Quarterly, Vol. 29 Wahyuniardi, Rizki dkk., 2016,
No. 3, pp. 461-491 Pembangunan Sistem Informasi
Nugroho, Adi, 2005, Analisis dan Berbasis Web untuk Monitoring dan
Perancangan Sistem Informasi dengan Evaluasi Sentra Industri Kecil dan
Metoda Berorientasi Objek. Edisi Menengah di Jawa Barat. Jurnal Ilmiah
Revisi, Informatika, Bandung Teknik Industri UNTAR, Vol. 4 No.1
Porter, M. E., 2000, The Competitive Feb 2016
Advantage of Nations, Macmillan,
London
Rahardja, Untung, 2007, Analisis
Kelayakan Investasi Digital Dashboard
pada Manajemen Akademik
Perguruan Tinggi: Studi Kasus pada
Perguruan Tinggi Raharja, Thesis,
Program Studi Magister Teknologi
Informasi, Fakultas Ilmu Komputer,
Universitas Indonesia
Usman, Husaini, 2006, Manajemen: Teori,
Praktik dan Riset Pendidikan, PT Bumi
Aksara, Jakarta
Wahyuniardi, Rizki dkk., 2014, Penyusunan
Sistem Informasi Berbasis Web untuk
Monitoring dan Evaluasi IKM Alas Kaki
di Cibaduyut-Jawa Barat. Prosiding
Seminar Nasional Teknik Industri
BKSTI 2014, pp. 6: 25 - 30
Wahyuniardi, Rizki dkk., 2015, Penyusunan
Sistem Informasi Berbasis Web untuk
Monitoring dan Evaluasi Klaster
Industri Kecil dan Menengah di Jawa
Barat. Prosiding Seminar Nasional
Pengkajian dan Penerapan Teknologi
2015

View publication stats

You might also like