You are on page 1of 7

Tugas Pertemuan 5

Pengembangan Model dan Strategi Pembelajaran

Mohammad Syafiun Najib


5301417042
syafiunnajib5@gmail.com / syafiunnajib5@students.unnes.ac.id
Pendidikan Teknik Elektro – Jurusan Teknik Elektro
Universitas Negeri Semarang
Tahun 2020

Kerjakan soal dibawah dengan benar !


1. Sebutkan model-model pembelajaran !
2. Ambil salah satu model pembelajaran. Baagaimana pengembangan model pembelajaran
tersebut ?
3. Apa yang disebut strategi pembelajaran ?
4. Bagaimana implementasi dalam model pembelajaran ?

Jawaban
1. Sebutkan model-model pembelajaran !
1. MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Metode Discovery Learning adalah teori belajar yang didefinisikan sebagai proses
pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk
finalnya, tetapi diharapkan mengorganisasi sendiri. Metode Discovery Learning adalah
memahami konsep, arti, dan hubungan, melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai
kepada suatu kesimpulan.

2. MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED


LEARNING)
Model pembelajaran berbasis masalah merupakan sebuah model pembelajaran
yang menyajikan masalah kontekstual sehingga merangsang peserta didik untuk belajar.
Dalam kelas yang menerapkan pembelajaran berbasis masalah, peserta didik bekerja
dalam tim untuk memecahkan masalah dunia nyata (real world).

3. MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK/PROJECT BASED LEARNING


Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning=PBL) adalah metoda
pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik
melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan
berbagai bentuk hasil belajar. Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan metode belajar
yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan
mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktifitas
secara nyata. Pembelajaran Berbasis Proyek dirancang untuk digunakan pada
permasalahan komplek yang diperlukan peserta didik dalam melakukan insvestigasi dan
memahaminya.

4. MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF( COOPERATIVE LEARNING )


Pembelajaran kooperatif adalah strategi pembelajaran yang melibatkan partisipasi
siswa dalam satu kelompok kecil untuk saling berinteraksi. Dalam model ini siswa
memiliki dua tanggung jawab, yaitu mereka belajar untuk dirinya sendiri dan membantu
sesama anggota kelompok untuk belajar.
Tujuan pembelajaran kooperatif, yaitu untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam
pengalaman sikap kepemimpinan dan membuat keputusan dalam kelompok, serta
memberikan kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi dan belajar bersama-sama
siswa yang berbeda latar belakangnya.

2. Ambil salah satu model pembelajaran. Baagaimana pengembangan model pembelajaran


tersebut ?

PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK/PROJECT BASED LEARNING

A. KONSEP/DEFINISI
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning=PjBL) adalah metoda
pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik
melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk
menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. Pembelajaran Berbasis Proyek
merupakan metode belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam
mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya
dalam beraktifitas secara nyata. Pembelajaran Berbasis Proyek dirancang untuk
digunakan pada permasalahan komplek yang diperlukan peserta didik dalam
melakukan insvestigasi dan memahaminya. Melalui PjBL, proses inquiry dimulai
dengan memunculkan pertanyaan penuntun (a guiding question) dan membimbing
peserta didik dalam sebuah proyek kolaboratif yang mengintegrasikan berbagai
subjek (materi) dalam kurikulum. Pada saat pertanyaan terjawab, secara langsung
peserta didik dapat melihat berbagai elemen utama sekaligus berbagai prinsip dalam
sebuah disiplin yang sedang dikajinya. PjBL merupakan investigasi mendalam
tentang sebuah topik dunia nyata, hal ini akan berharga bagi atensi dan usaha peserta
didik. Mengingat bahwa masing-masing peserta didik memiliki gaya belajar yang
berbeda, maka Pembelajaran Berbasis Proyek memberikan kesempatan kepada para
peserta didik untuk menggali konten (materi) dengan menggunakan berbagai cara
yang bermakna bagi dirinya, dan melakukan eksperimen secara kolaboratif.
Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan investigasi mendalam tentang sebuah topik
dunia nyata, hal ini akan berharga bagi atensi dan usaha peserta didik. Pembelajaran
Berbasis Proyek dapat dikatakan sebagai operasionalisasi konsep “Pendidikan
Berbasis Produksi” yang dikembangkan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
SMK sebagai institusi yang berfungsi untuk menyiapkan lulusan untuk bekerja di
dunia usaha dan industri harus dapat membekali peserta didiknya dengan
“kompetensi terstandar” yang dibutuhkan untuk bekerja dibidang masing-masing.
Dengan pembelajaran “berbasis produksi” peserta didik di SMK diperkenalkan
dengan suasana dan makna kerja yang sesungguhnya di dunia kerja. Dengan
demikian model pembelajaran yang cocok untuk SMK adalah pembelajaran berbasis
proyek.

Pembelajaran Berbasis Proyek memiliki karakteristik sebagai berikut:


1. peserta didik membuat keputusan tentang sebuah kerangka kerja;
2. adanya permasalahan atau tantangan yang diajukan kepada peserta didik;
3. peserta didik mendesain proses untuk menentukan solusi atas permasalahan atau
tantangan yang diajukan;
4. peserta didik secara kolaboratif bertanggungjawab untuk mengakses dan mengelola
informasi untuk memecahkan permasalahan;
5. proses evaluasi dijalankan secara kontinyu;
6. peserta didik secara berkala melakukan refleksi atas aktivitas yang sudah dijalankan;
7. produk akhir aktivitas belajar akan dievaluasi secara kualitatif; dan
8. situasi pembelajaran sangat toleran terhadap kesalahan dan perubahan.
Peran instruktur atau guru dalam Pembelajaran Berbasis Proyek sebaiknya sebagai
fasilitator, pelatih, penasehat dan perantara untuk mendapatkan hasil yang optimal sesuai
dengan daya imajinasi, kreasi dan inovasi dari siswa.
Beberapa hambatan dalam implementasi metode Pembelajaran Berbasis Proyek antara
lain berikut ini.
1. Pembelajaran Berbasis Proyek memerlukan banyak waktu yang harus disediakan untuk
menyelesaikan permasalahan yang komplek.
2. Banyak orang tua peserta didik yang merasa dirugikan, karena menambah biaya untuk
memasuki system baru.
3. Banyak instruktur merasa nyaman dengan kelas tradisional ,dimana instruktur
memegang peran utama di kelas. Ini merupakan suatu transisi yang sulit, terutama bagi
instruktur yang kurang atau tidak menguasai teknologi.
4. Banyaknya peralatan yang harus disediakan, sehingga kebutuhan listrik bertambah.
Untuk itu disarankan menggunakan team teaching dalam proses pembelajaran, dan akan
lebih menarik lagi jika suasana ruang belajar tidak monoton, beberapa contoh perubahan
lay-out ruang kelas, seperti: traditional class (teori), discussion group (pembuatan konsep
dan pembagian tugas kelompok), lab tables (saat mengerjakan tugas mandiri), circle
(presentasi). Atau buatlah suasana belajar menyenangkan, bahkan saat diskusi dapat
dilakukan di taman, artinya belajar tidak harus dilakukan di dalam ruang kelas.

B. LANGKAH-LANGKAH OPERASIONAL
Langkah langkah pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Proyek dapat dijelaskan dengan
diagram sebagai berikut.

Berdasarkan bagan di atas, kegiatan yang harus dilakukan pada setiap langkah PBP adalah
sebagai berikut:

a. Penentuan proyek
Pada langkah ini, peserta didik menentukan tema/topik proyek berdasarkan tugas proyek
yang diberikan oleh guru. Peserta didik diberi kesempatan untuk memilih/menentukan
proyek yang akan dikerjakannya baik secara kelompok ataupun mandiri dengan catatan
tidak menyimpang dari tugas yang diberikan guru.
b. Perancangan langkah-langkah penyelesaian proyek
Peserta didik merancang langkah-langkah kegiatan penyelesaian proyek dari awal sampai
akhir beserta pengelolaannya. Kegiatan perancangan proyek ini berisi aturan main dalam
pelaksanaan tugas proyek, pemilihan aktivitas yang dapat mendukung tugas proyek,
pengintegrasian berbagai kemungkinan penyelesaian tugas proyek, perencanaan
sumber/bahan/alat yang dapat mendukung penyelesaian tugas proyek, dan kerja sama
antar anggota kelompok.
c. Penyusunan jadwal pelaksanaan proyek
Peserta didik di bawah pendampingan guru melakukan penjadwalan semua kegiatan yang
telah dirancangnya. Berapa lama proyek itu harus diselesaikan tahap demi tahap.
d. Penyelesaian proyek dengan fasilitasi dan monitoring guru
Langkah ini merupakan langkah pengimplementasian rancangan proyek yang telah dibuat.
Aktivitas yang dapat dilakukan dalam kegiatan proyek di antaranya adalah dengan a)
membaca, b) meneliti, c) observasi, d) interviu, e) merekam, f) berkarya seni, g)
mengunjungi objek proyek, atau h) akses internet. Guru bertanggung jawab memonitor
aktivitas peserta didik dalam melakukan tugas proyek mulai proses hingga penyelesaian
proyek. Pada kegiatan monitoring, guru membuat rubrik yang akan dapat merekam aktivitas
peserta didik dalam menyelesaikan tugas proyek.
e. Penyusunan laporan dan presentasi/publikasi hasil proyek
Hasil proyek dalam bentuk produk, baik itu berupa produk karya tulis, karya seni, atau karya
teknologi/prakarya dipresentasikan dan/atau dipublikasikan kepada peserta didik yang lain
dan guru atau masyarakat dalam bentuk pameran produk pembelajaran.
f. Evaluasi proses dan hasil proyek
Guru dan peserta didik pada akhir proses pembelajaran melakukan refleksi terhadap
aktivitas dan hasil tugas proyek. Proses refleksi pada tugas proyek dapat dilakukan secara
individu maupun kelompok. Pada tahap evaluasi, peserta didik diberi kesempatan
mengemukakan pengalamannya selama menyelesaikan tugas proyek yang berkembang
dengan diskusi untuk memperbaiki kinerja selama menyelesaikan tugas proyek. Pada tahap
ini juga dilakukan umpan balik terhadap proses dan produk yang telah dihasilkan.

3. Apa yang disebut strategi pembelajaran ?


Strategi pembelajaran adalah rencana dan cara untuk mengajar yang bisa
dilakukan dengan cara menetapkan beberapa langkah utama sesuai tujuan pengajaran
yang dapat dicapai dan sudah digariskan. Sedangkan strategi dalam dunia pendidikan
diartikan sebagai rencana metode yang berisi mengenai serangkaian kegiatan yang telah
dirancang secara khusus supaya bisa mencapai tujuan tertentu.

Dengan demikian, maka strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai serangkaian


rencana kegiatan yang mana didalamnya menggunakan metode dan juga pemanfaatan
sumber daya maupun kekuatan yang ada dalam suatu pembelajaran. Buku strategi
pembelajaran bisa mencangkup seperti model, pendekatan, metode, maupun teknik
pembelajaran yang secara spesifik. Siswa dapat mempelajari setiap materi yang ada di
dalam buku.

Strategi pembelajaran mempunyai beberapa kegunaan dan manfaat seperti siswa


mendapatkan pelayanan mengenai belajar dan cara berpikir yang lebih baik. Selain itu
strategi pembelajaran juga akan membantu guru supaya mempunyai gambaran dalam
membantu siswa untuk melakukan kegiatan belajarnya. Sehingga kendala siswa dalam
belajar dapat lebih diminimalisir.
4. Bagaimana implementasi dalam model pembelajaran ?
1. Langkah implementasi dalam model pembelajaran Discovery Learning

a. Menentukan tujuan pembelajaran.


b. Melakukan identifikasi karakteristik siswa (kemampuan awal, minat, gaya belajar, dan
sebagainya).
c. Memilih materi pelajaran.
d. Menentukan topik-topik yang harus dipelajari siswa secara induktif (dari contoh-
contoh generalisasi).
e. Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa contoh-contoh, ilustrasi, tugas
dan sebagainya untuk dipelajari siswa.
f. Mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke kompleks, dari yang
konkret ke abstrak, atau dari tahap enaktif, ikonik sampai ke simbolik.
g. Melakukan penilaian proses dan hasil belajar siswa
2. Langkah implementasi dalam model pembelajaran berbasis masalah
a. Pendefinisian Masalah (Defining the Problem)

Dalam langkah ini fasilitator menyampaikan skenario atau permasalahan dan peserta didik
melakukan berbagai kegiatan brainstorming dan semua anggota kelompok mengungkapkan
pendapat, ide, dan tanggapan terhadap skenario secara bebas, sehingga dimungkinkan muncul
berbagai macam alternatif pendapat

b. Pembelajaran Mandiri (Self Learning)

Peserta didik mencari berbagai sumber yang dapat memperjelas isu yang sedang diinvestigasi.
Sumber yang dimaksud dapat dalam bentuk artikel tertulis yang tersimpan di perpustakaan,
halaman web, atau bahkan pakar dalam bidang yang relevan.

c. Tahap investigasi (investigation)

Tahap investigasi memiliki dua tujuan utama, yaitu: (1) agar peserta didik mencari informasi dan
mengembangkan pemahaman yang relevan dengan permasalahan yang telah didiskusikan di kelas,
dan (2) informasi dikumpulkan dengan satu tujuan yaitu dipresentasikan di kelas dan informasi
tersebut haruslah relevan dan dapat dipahami.

d. Pertukaran Pengetahuan (Exchange knowledge)

Setelah mendapatkan sumber untuk keperluan pendalaman materi dalam langkah pembelajaran
mandiri, selanjutnya pada pertemuan berikutnya peserta didik berdiskusi dalam kelompoknya
untuk mengklarifikasi capaiannya dan merumuskan solusi dari permasalahan kelompok. Pertukaran
pengetahuan ini dapat dilakukan dengan cara peserrta didik berkumpul sesuai kelompok dan
fasilitatornya.

3. Langkah implementasi dalam model pembelajaran Berbasis Proyek


a. Penentuan proyek
Pada langkah ini, peserta didik menentukan tema/topik proyek berdasarkan tugas proyek
yang diberikan oleh guru. Peserta didik diberi kesempatan untuk memilih/menentukan
proyek yang akan dikerjakannya baik secara kelompok ataupun mandiri dengan catatan
tidak menyimpang dari tugas yang diberikan guru.
b. Perancangan langkah-langkah penyelesaian proyek
Peserta didik merancang langkah-langkah kegiatan penyelesaian proyek dari awal sampai
akhir beserta pengelolaannya. Kegiatan perancangan proyek ini berisi aturan main dalam
pelaksanaan tugas proyek, pemilihan aktivitas yang dapat mendukung tugas proyek,
pengintegrasian berbagai kemungkinan penyelesaian tugas proyek, perencanaan
sumber/bahan/alat yang dapat mendukung penyelesaian tugas proyek, dan kerja sama
antar anggota kelompok.
c. Penyusunan jadwal pelaksanaan proyek
Peserta didik di bawah pendampingan guru melakukan penjadwalan semua kegiatan yang
telah dirancangnya. Berapa lama proyek itu harus diselesaikan tahap demi tahap.
d. Penyelesaian proyek dengan fasilitasi dan monitoring guru
Langkah ini merupakan langkah pengimplementasian rancangan proyek yang telah dibuat.
Aktivitas yang dapat dilakukan dalam kegiatan proyek di antaranya adalah dengan a)
membaca, b) meneliti, c) observasi, d) interviu, e) merekam, f) berkarya seni, g)
mengunjungi objek proyek, atau h) akses internet. Guru bertanggung jawab memonitor
aktivitas peserta didik dalam melakukan tugas proyek mulai proses hingga penyelesaian
proyek. Pada kegiatan monitoring, guru membuat rubrik yang akan dapat merekam aktivitas
peserta didik dalam menyelesaikan tugas proyek.
e. Penyusunan laporan dan presentasi/publikasi hasil proyek
Hasil proyek dalam bentuk produk, baik itu berupa produk karya tulis, karya seni, atau karya
teknologi/prakarya dipresentasikan dan/atau dipublikasikan kepada peserta didik yang lain
dan guru atau masyarakat dalam bentuk pameran produk pembelajaran.
f. Evaluasi proses dan hasil proyek
Guru dan peserta didik pada akhir proses pembelajaran melakukan refleksi terhadap
aktivitas dan hasil tugas proyek. Proses refleksi pada tugas proyek dapat dilakukan secara
individu maupun kelompok. Pada tahap evaluasi, peserta didik diberi kesempatan
mengemukakan pengalamannya selama menyelesaikan tugas proyek yang berkembang
dengan diskusi untuk memperbaiki kinerja selama menyelesaikan tugas proyek. Pada tahap
ini juga dilakukan umpan balik terhadap proses dan produk yang telah dihasilkan.

You might also like