You are on page 1of 46

CONFIDENTIAL DOCUMENT

DOKUMEN RAHASIA

PANDUAN SOP
DOKTER

PT. BANGUN SENYUM INDONESIA


2022
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI

BAB 1. ALUR RESERVASI PASIEN


BAB 2. ALUR PERAWATAN PASIEN BARU

BAB 3. PROTOKOL COVID -19


BAB 4. SOP PERAWATAN KEDOKTERAN GIGI
BAB. 5 METODE PEMBAYARAN

BAB 6. CARA KOMUNIKASI DENGAN PASIEN

BAB 7. DENTAL PHOTOGRAPHY

BAB 8. DENTAL MARKETING

1
BAB 1. ALUR RESERVASI PASIEN

SOP

1. Pasien konsultasi & reservasi perawatan via admin.


2. Admin memberikan form pengisian data pasien baru kepada calon pasien.
3. Admin menginfokan detail reservasi ke grup klinik yang tertuju.
4. Perawat mengirimkan peringatan kedatangan di hari H pasien perawatan.
5. Perawat melaporkan konfirmasi kedatangan pasien di grup klinik
6. Perawat melakukan peringatan ulang di jam kedatangan APABILA pasien
belum hadir di lokasi
7. Pasien datang dan dilakukan perawatan oleh dokter gigi
8. Perawat mengirimkan survei kepuasan pelanggan pada pasien sebagai
feedback dari perawatan.

2
BAB 2. ALUR PERAWATAN PASIEN BARU

SOP

1. Pasien disambut masuk oleh dokter dan perawat


2. Dokter memperkenalkan diri kepada pasien disertai SENYUM, SAPA, SALAM
3. Dokter melakukan percakapan sederhana dua arah untuk mengetahui lebih
dalam profil pasien baik Riwayat pekerjaan, tempat tinggal, asuransi, dan data lain
yang diperlukan untuk pertimbangan perawatan
4. Dokter menanyakan kepada pasien terkait keluhan yang dimiliki, harapan yang
diinginkan dan Riwayat kasusnya
5. Dokter memeriksa klinis secara holistik seluruh rongga mulut pasien dan spesifik
lebih dalam memeriksa klinis area yang dikeluhkan
6. Dokter WAJIB mengedukasi keseluruhan perawatan yang dibutuhkan pasien
beserta urutan perawatan yang harus dilakukan sesuai skala prioritasnya.
7. Cek feedback pasien dan tentukan perawatan yang akan dilakukan terlebih
dahulu
8. Dokter WAJIB mengedukasi terkait perawatan awal yang akan dilakukan dari
keuntungan hingga resiko medis yang kemungkinan dihadapi. DIWAJIBKAN tanda
tangan informed consent untuk perawatan besar atau perawatan invasif.
9. Dokter melakukan perawatan tahap awal sesuai prosedur
10. Dokter membantu proses pembayaran pasien
11. Dokter WAJIB mengisi rekam medis perawatan yang telah dilakukan sesuai
urutan lengkap, tindakan saat ini, tindakan selanjutnya, rencana perawatan dan
durasi perawatan, serta odontogram pada pasien baru
12. Dokter gigi menuliskan catatan mengenai kondisi pasien yang perlu diketahui
dan berkaitan dengan tindakan dan persiapan perawatan ke depan.

3
BAB 3. PROTOKOL COVID -19

1. Alat Bahan yang perlu disiapkan


● Meja/space kosong
● Ember
● Alkohol
● Hand sanitizer
● Handscoon
● Kotak hazmat
● Hazmat
● Masker N95
● Masker Medis
● Hairnet
● Google
● Face shield
● Boot
● Kantong Plastik sampah

2. REGULASI APD SETELAH DIPAKAI


APD yang dipakai untuk merawat pasien terduga atau terkonfirmasi Covid- 19 harus
dikategorikan sebagai material infeksius. Tidak diperlukan prosedur khusus dan
penanganannya sama dengan linen infeksius yang lain. Semua APD baik disposable
atau reuseable harus dikemas secara terpisah (dimasukkan ke dalam kantong plastik
infeksius atau tempat tertutup) yang diberi label dan anti bocor. Hindari melakukan
hal-hal di bawah ini :
- Meletakkan APD di lantai atau di permukaan benda lain (misal di atas loker atau di
atas meja). 

- Membongkar kembali APD yang sudah dimasukkan ke kantong plastik infeksius
atau tempat tertutup. 

- Mengisi kantong plastik infeksius atau tempat tertutup berisikan APD terlalu
penuh. 
 Hal yang perlu diingat:
✓Menggunakan baju kerja (scrub suit)
✓Lepaskan seluruh perhiasan atau aksesoris yang digunakan


4
✓Melakukan kebersihan tangan sebelum dan sesudah menggunakan APD
✓Gunakan APD mulai dari pojok sterilisasi dan melepas APD di pojok sterilisasi
✓Mandi setelah selesai menggunakan APD

3. CARA MEMAKAI APD


a. Petugas kesehatan masuk ke pojok sterilisasi.

b. Cek APD untuk memastikan APD dalam keadaan baik dan tidak rusak 

c. Lakukan kebersihan tangan dengan sabun atau menggunakan hand
sanitizer
dengan menggunakan 6 langkah 

d. Kenakan sepatu pelindung (boots). Jika petugas menggunakan
 sepatu kets atau
sepatu lainnya yang tertutup maka petugas menggunakan pelindung sepatu (shoe
covers) dengan cara pelindung sepatu dipakai di luar sepatu petugas atau jika
coverall tertutup sampai sepatu petugas maka tidak perlu menggunakan pelindung
sepatu 

e. Pakai Coverall bersih dengan zipper yang dilapisi kain berada di bagian depan
tubuh. Coverall menutupi area kaki sampai leher 

dengan baik dengan cara memasukkan bagian kaki terlebih dahulu, pasang bagian
lengan dan rapatkan coverall di bagian tubuh dengan menaikkan zipper sampai ke
bagian leher, Hood atau pelindung kepala dari coverall dibiarkan terbuka di belakang
leher.
f. Pasang masker bedah dengan cara meletakkan masker bedah di depan hidung dan
mulut dengan memegang kedua sisi tali kemudian tali diikat ke belakang. 

g. Pasang masker N95
h. Pasang pelindung kepala yang menutupi seluruh bagian kepala dan telinga
dengan baik

 i. Pasang pelindung mata (goggles) rapat menutupi mata
j. Pasang sarung tangan dengan menutupi lengan gaun 


4. CARA PELEPASAN APD


Petugas kesehatan berdiri di area kotor
Buka hood atau pelindung kepala cover all dengan cara buka pelindung 
kepala
dimulai dari bagian sisi kepala, depan dan kemudian perlahan menuju ke bagian
belakang kepala sampai
terbuka

5
Buka coverall perlahan dengan cara membuka zipper dari atas ke bawah kemudian
tangan
memegang sisi dalam bagian depan coverall sambil berusaha membuka perlahan
dari bagian depan tubuh, lengan dengan perlahan sambil bersamaan membuka
sarung tangan kemudian dilanjutkan ke area yang menutupi bagian kaki dengan
melipat bagian luar ke dalam dan selama membuka coverall selalu usahakan
menjauh dari tubuh petugas kemudian setelah selesai, coverall dimasukkan ke
tempat sampah infeksius.
Lakukan desinfeksi tangan dengan hand sanitizer dengan menggunakan 6 langkah
Buka pelindung mata (goggles) dengan cara menundukkan sedikit kepala lalu
pegang sisi kiri dan kanan pelindung mata (goggles) secara bersamaan, lalu buka
perlahan menjauhi wajah petugas kemudian goggles dimasukkan ke dalam kotak
tertutup
Lepaskan masker bedah dengan cara menarik tali masker bedah secara perlahan
kemudian dimasukkan ke tempat sampah infeksius
Lakukan desinfeksi tangan dengan hand sanitizer menggunakan 6 langkah 

Setelah membuka scrub suit, Petugas segera membersihkan tubuh/ mandi untuk
selanjutnya menggunakan kembali baju biasa 


5. SYARAT APD
Alat pelindung diri sebaiknya digunakan sekali pakai (disposable) namun pada saat
krisis maka APD dapat digunakan kembali setelah dilakukan pembersihan,
pencucian, desinfeksi dan penyimpanan yang benar.
a. Masker N95
Masker N95 yang sekali pakai (disposable) dapat dijadikan reuseable dengan
menggunakan pelindung wajah sampai dagu atau melapisi nya masker bedah di luar
masker N95. Masker N95 dapat dibuka dan di pasang kembali sebanyak 10 kali
selama 4 jam. Masker N95 disimpan di kantong kertas berlabel nama petugas,
tanggal dan jam. Sterilisasi menggunakan oven dengan suhu 70oC selama 30 menit
atau Sterilisasi dengan menggantung masker N95 di atas uap air panas dari air
mendidih selama 10 menit 

b. Kacamata (Goggles) & Face Shield
Pelindung mata dan pelindung wajah dapat digunakan kembali setelah dilakukan
pencucian dan desinfektan oleh petugas yang telah menggunakan sarung tangan
dengan cara:

6
- Membersihkan bagian dalam pelindung mata dan pelindung wajah 
dengan
menggunakan kain bersih yang sudah dicelupkan ke deterjen
- Membersihkan bagian luar pelindung mata dan pelindung wajah dengan
menggunakan kain bersih yang sudah dicelupkan ke desinfektan (klorin) dan
kemudian dibersihkan kembali dengan menggunakan air bersih atau alkohol untuk
melepaskan residu. 

- Mengeringkan pelindung mata dan pelindung wajah dengan cara dijemur atau
dilap bersih
c. Facemask / masker wajah
Masker wajah diperpanjang lama penggunaannya yang digunakan bersama dengan
pelindung wajah (face shield) kedap air yang menutup hingga ke bawah dagu
d. Gaun Reuseable, Coverall, Apron, Surgical Hood, Masker Kain

Gaun reusable, coverall, apron, surgical hood dan masker kain dapat digunakan
kembali setelah dilakukan pencucian dan desinfektan dengan cara :
- Pencucian gaun dilakukan pada suhu 57.2°C – 71°C selama minimal 25 
menit. 

- Desinfektan yang digunakan adalah klorin dengan konsentrasi 1 : 99 

E. Sepatu pelindung dan Jas Hujan
Sepatu pelindung dan jas hujan dapat digunakan kembali setelah dilakukan
pencucian dan desinfektan oleh petugas yang telah menggunakan sarung tangan
dengan cara:
1. Mencuci sepatu pelindung dengan menggunakan deterjen pada suhu 20 – 30oC 

2. Menggunakan desinfektan klorin setelah dibilas dengan menggunakan air bersih 

3. Mengeringkan sepatu pelindung dan jas hujan dengan cara di jemur 


7
6. CARA MENCUCI TANGAN YANG BAIK DAN BENAR

Cara Cuci Tangan 7 Langkah Pakai Sabun Yang Baik dan Benar
1. Basahi kedua telapak tangan setinggi pertengahan lengan memakai air yang
mengalir, ambil sabun kemudian usap dan gosok kedua telapak tangan secara
lembut

2. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian

3. Jangan lupa jari-jari tangan, gosok sela-sela jari hingga bersih

8
4. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan mengatupkan

5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian

6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan

9
7. Bersihkan kedua pergelangan tangan secara bergantian dengan cara memutar,
kemudian diakhiri dengan membilas seluruh bagian tangan dengan air bersih yang
mengalir lalu keringkan memakai handuk atau tisu.

10
BAB 4. SOP PERAWATAN KEDOKTERAN GIGI

A. Restorasi Resin Komposit


1. Foto intra oral before.

2. Anastesi jika dibutuhkan

3. Bersihkan kavitas, foto intraoral

4. Pasang benang retraksi & matriks (jika dibutuhkan).

5. Etching selama 20 detik (enamel), lalu bilas air sampai


bersih, lalu keringkan dengan cotton pellet kering (silane
selama 1 menit jika dibutuhkan).
6. Bonding (Aplikasikan tipis dengan sedikit tekanan).

7. Pasang matrix jika dibutuhkan.

8. Aplikasikan bonding lagi, lalu tiup angin supaya merata, lalu


light selama 20 detik.
9. Flowable atau bulk fill sesuai kebutuhan pada kavitas yg dalam
10.Rewalling pada kavitas kelas II, III dan IV

11. Layering lapisan dentin sesuai kebutuhan

12.Lepas matrix jika menggunakan matrix, light-cure kembali 20 detik.

13. Layering enamel

14.Cocokan gigitan pasien dengan articulating paper, kurangi dengan bur


flame fine/superfine bila masih ada kontak berat

15.Lepas benang (jika menggunakan).

11
16.Polishing.

17. Dental floss jika restorasi proksimal

12
B. Pit dan Fissure Sealant

1. Bersihkan kavitas menggunakan sikat, bur


2. Etching selama 20 detik, bilas air selama 15 detik

3. Bonding selama 20 detik dengan microbrush, hembusan angin ringan 5


detik, light-cure 20 detik

4. Aplikasikan sealant, light-cure 20 detik

5. Cocokan gigitan, articulating paper

6. Kurangi ketinggian dengan bur flame kuning apabila kontak terlalu berat

7. Polishing

13
C. Perawatan Saluran Akar

Bahan & Alat Endo:

1. Syringe anestesi, articaine, citoject, anestesi topical

2. Mixing pad

3. Spatula

4. Microbrush

5. Endoblock

6. Tempat jarum endo / endobox

7. Apex locator set

8. Scaler ultrasonic & tip aktivasi

9. Bur diamond (highspeed) : round, endo access, diamendo

10. Bur metal (lowspeed) : round, endo access

11. Paper point 15,20,25,30

12. Gutta percha F2,F3,F4,F5

13. EDTA + Syringe 1 cc + Tip EDTA (side-vented)

14. NaOCl + Syringe 1 cc + Tip NaOCl (side-vented)

15. Akuades

16. Xylol + Syringe + Tip (bila retreatment)

17. Jarum Ekstirpasi 8,10,15,20


17. K-file (6,8,10,15,20,25,30,35,40,45,50)

18. Protaper Endo (sx, s1, s2, F1-F2) F4-F5

14
19. Ledermix or Ultracal + Tip Ultracal, eugenol

20. IRM / Cavit

21. Bila perlu rewalling / artificial wall : matriks sectional, matriks


sirkumferensial/tofflemeire, matriks saddle, wedge, Teflon tape,
microbrush

Bahan & alat saat Obturasi:

1. Master cone + guttap aksesoris

2. Scalpel untuk potong guttap

3. Kasa basah untuk melindungi bibir pasien

4. Pluger (biru-merah-kuning) & spreader (merah-kuning)

5. Resin-based Sealer

6. System B + tip

7. Alcohol

8. Etsa

9. Bonding

10. Flowable resin / SDR

11. Core build-up material


12. Artikulating Paper+ handle

15
SOP PERAWATAN ENDODONTIK:

1. Pasien di atas 35 tahun diukur tekanan darahnya sebelum


perawatan

2. Siapkan informed consent dan estimasi biaya hingga selesai


perawatan + crown untuk pasien baru
3. Siapkan Anestesi (sesuai permintaan dokter)
4. Cleaning sekeliling gigi yang akan dirawat dengan scaler
5. Pasang rubber dam (sheet + clamp + frame)
6. Flossing dan inversion, liquid dam bila perlu
7. Buang karies dan pembuatan artificial wall bila perlu

8. Tahap access opening dengan round bur high speed dan


endo-access
9. Siapkan jarum ektirpasi dan K-file
10. Eksplorasi dan negosiasi saluran akar

11. Siapkan lrigasi EDTA,NaOCl dan akuades

12. lrigasi Ultrasonic

13. Pengukuran Panjang kerja dengan apex locator


14. Tahap pembersihan saluran akar dengan file ProTaper, dengan
irigasi setiap pergantian file
15. Master point dengan gutta percha sesuai ukuran preparasi
terakhir
16. Irigasi akhir dengan NaOCl 5,25% diikuti aktivasi minimal 3x,
akuades, EDTA + aktivasi, akuades
17. Keringkan saluran akar dengan paper point, aduk sealer

16
18. Obturasi saluran akar, potong gutta-percha 2mm di bawah
orifice lalu bersihkan kamar pulpa dengan microbrush dan
ultrasonic
19. Etsa + bonding + flowable + core buildup
20. Intracanal medikamen apabila pulpa vital dan tidak selesai
dalam 1 kunjungan
21. Tambalan sementara, cotton pellet basah apabila tidak selesai
dalam 1 kunjungan
22. Pasien ditawarkan untuk minum air/ obat.
23. Aplikasi gingiva gel pada lokasi suntikan.
24. Siapkan medikasi sebelum pasien selesai. Medikasi diberi label
dan diserahkan di dalam OP.

17
D. BLEACHING IN OFFICE

1. Pasien diberikan obat antipiretik 30 menit sebelum tindakan dimulai,


pastikan pasien sudah makan secukupnya
2. Tentukan gigi yang akan dilakukan bleaching sesuai kondisi dalam
mulut dan senyum pasien (P1-P1, P2-P2). Pastikan bahan mencukupi
3. Apabila terdapat restorasi, kavitas, maupun white spot pada gigi yang
akan dilakukan bleaching, dokter gigi perlu memberikan informasi yang
lengkap kepada pasien mengenai resiko dan efek samping
4. Foto before dengan shade-guide
5. Brushing dengan prophylaxis paste kemudian bilas air hingga bersih
6. Aplikasikan Vaseline pada bibir pasien
7. Pasang mouth retractor
8. Letakkan cotton roll pada area vestibulum dan kasa pada lidah pasien
9. Keringkan area servikal gigi dengan threeway syringe
10.Aplikasikan liquid-dam dengan minimal ketebalan 2mm, pastikan
kondisi permukaan kering sehingga tidak terjadi kebocoran
11. Light cure 20 detik berjalan kiri-kanan
12.Pastikan seluruh liquid-dam sudah terpolimerisasi (mengeras)
13. Gel bleaching diaduk merata di glass plate (manual). Apabila
menggunakan tip, jangan tarik kembali syringe setelah gel dikeluarkan.
Tutup tip dengan kasa. Sebelum dipakai kembali untuk bleaching
berikutnya, buang gel yang berwarna putih karena sudah teroksidasi.
14.Aplikasi gel secara merata pada permukaan labial

18
15.Light-cure dengan intensitas dan waktu penyinaran sesuai instruksi
brand
16.Bersihkan perlahan gel dengan suction dan kasa
17. Ulangi aplikasi gel dan light hingga mencapai tingkat kecerahan yang
diinginkan, hentikan apabila pasien mulai merasa sakit dan ngilu
18.Bersihkan seluruh gel yang masih tersisa dengan suction surgery dan
kasa kering setelah sesi selesai
19.Lepas liquid-dam beserta cotton roll dan kasa
20.Lepas mouth retractor
21.Pasang tray whitening dengan gel reliever
22.Instruksi pasca bleaching dan home bleaching bila perlu
23. Foto after dengan shade guide

19
E. CROWN LENGTHENING / BEDAH FLAP PERIO

1. Tensi darah, tulis pada status, lapor ke drg

2. Tawarkan pasien untuk minum air sedikit / ke toilet

3. Siapkan kalium diklofenak (1) untuk langsung diminum (setelah


anestesi)
4. Siapkan selimut & kacamata untuk pasien

5. Nyalakan musik yang tenang

6. Siapkan post medikasi: Kalmoxicillin (15), Troflam (9), Minosep /


KIN kumur
7. Siapkan & ingatkan operator untuk memberikan kenalog

pada area anestesi

8. Siapkan & ingatkan untuk memberikan post-op instructions.


Note: Obat-obatan disesuaikan riwayat medis (sistemik dan alergi)
serta kondisi pasien pasca perawatan

20
F. FIBER POST / CORE BUILD UP

1. Anestesi gingiva bila diperlukan


2. Bongkar tambalan sementara dengan bur metal.
3. Preparasi pasak dengan GGD & bur pasak sepanjang kerja, finishing
dengan K file (bila perlu).
4. Try-in fiber post , konfirmasi foto Ro periapikal
5. Pasang retraction chord dan atau matrix omni bila diperlukan.
6. lrigasi NaOCI / consepsis.
7. Keringkan dengan paper point.
8. Etching saluran akar, etching fiber post selama 15 detik. Bilas dengan
air hingga bersih, keringkan dengan paper point.
9. Silane fiber post.
10.Bonding saluran akar - bonding fiber post, gosok dengan microbrush.
Jangan di light-cure (dual cure type)
11. Core build-up material di saluran akar & fiber post, insersi, light-cure 20
detik.
12.Core build-up material di mahkota, light-cure 20 deti k, buka matrix,
light-cure lagi 20 detik.
13. Preparasi core / finishing.

PENTING : cara aplikasi bonding ikuti petunjuk pabrik sesuai brand yg


digunakan

21
G. PREPARASI INDIRECT
1. Anestesi jika diperlukan

2. Coba ukuran sendok cetak.

3. Cetak temporary dan antagonis dengan alginate.

4. Pencocokan warna shade guide dan pengambilan foto sebelum


preparasi

5. Preparasi TR 26.

6. Bur selanjutnya sesuai permintaan dokter.

7. Finishing preparasi, pastikan ruangan oklusal cukup sesuai bahan


indirect yg akan digunakan

8. Foto ND shade guide gigi hasil preparasi, wajib untuk gigi anterior

9. Retraction cord + viscostat

10.Coba ukuran sendok cetak

11. Aduk putty – cetak (timer)

12.Siapkan bahan light body (kalau baru info ke dokter)

13. Coba cetakan putty kembali

14.Lepas retraction cord sebelum cetak light body

15.Cetak light body (timer)

16.Cetak bite registration, trial posisi gigit sebelum cetak

17. Siapkan bahan self-cure acrylic untuk membuat temporary (tanya


warna yang akan dipakai)

18.Berikan vaselin ke tangan dokter.

22
19.Aplikasi self-cure acrylic (timer) berikan sisa adonan ke tangan dokter.

20.Temporary dirapikan, masukkan ke dalam air hangat, lalu haluskan


dengan micromotor.

21.Adjustment, poles.

22.Sementasi (oleskan vaselin pada temporary).

23.Pasang timer sesuai waktu setting time.

24. Bersihkan sisa semen.

Note untuk asisten:

- Tanya dokter kekentalan dan banyaknya semen yang akan digunakan


- Aduk luting cement sesuai perbandingan pada instruksi pabrik

- Masukkan ke dalam crown, pasang, timer sesuai setting time

- Tunggu setting, bersihkan sisa semen

- Polishing crown bila perlu

23
H. TERAPI PERIODONTAL

1. Fase Kedaruratan

Pasien gingiva akut -> NUG, herpetic gingivostomatitis, perikoronitis, Abses


periodontal akut

2. Terapi Inisial

● DHE
● Scaling dan Root Planing.
● Koreksi restorasi.
● Restorasi karies.
● Terapi antimikrobial.
● OA.
● Splinting sementara.

3. Terapi Pemeliharaan

● Cek OHIS
● Cek Kondisi Gingiva
● Cek Oklusi dan kegoyangan gigi
● Cek apakah ada perubahan patologis lain

4. Fase Bedah

● Kuret, gingivektomi, flap


● Implan
● Terapi endodontik

5. Fase Rekonstruksi

24
● Restorasi Akhir
● Perawatan Prostodontik

Gambaran Perawatan

1. Perawatan Scaling dan Root Planing

Scaling: tindakan melepaskan plak dan kalkulus dari supragingiva dan


subgingiva.

Root Planing: tindakan melepaskan sementum nekrotik dan kalkulus residual


sehingga menghasilkan permukaan akar yang halus dan bersih.

Bila ada plak dan kalkulus terbatas permukaan enamel saja -> cukup dengan
scallng.

Bila terdapat exposed dari akar -> scaling dan root planning.

2. Perawatan Kuretase

Indikasi :

Apabila setelah scaling dan root planning, inflamasi masih ada.

Poket Infraboni dengan kedalaman sedang/ moderate/

Poket supraboni dengan kedalaman kurang dari 5mm.

Kontra Indikasi:

poket dengan kedalaman lebih dari 5 mm sehingga membutuhkan perawatan


flap/bedah yang lebih agresif.

25
Macam-macam kuretase diantaranya Kuretase Gingiva yaitu membuang
peradangan pada jaringan lunak yang terletak lateral dinding poket gerakan
horizontal stroke dan Kuretase Subgingiva yaitu menghilangkan epitel
attachment, sehingga terjadi luka baru, blood clot, re-attachment, gerakan
vertical stroke

Prosedur Kuretase

1. Asepsis dan anestesi lokal

2. Root planning: menghilangkan sementum nekrotik dan menghaluskan


permukaan akar

3. Kuretase: menghilangkan jaringan granulasi dan menciptakan perlekatan


baru. Lakukan sampai terlihat darah segar dan encer.

4. Irigasi H202 3% -> melepas oksigen pada poket yang memiliki suasana
anaerob

5. Irigasi betadine

6. Instruksikan pasien untuk :

- Jaga OH

- Jangan makan/minum selama 1 jam

- Gigi yang dikuret tidak dipakai mengunyah selama 24 jam.

- Hindari makanan pedas dan panas

7. Medikasi : Amoxycilin 500 mg 3x1, Metronidazole 250 mg 3x1

8. Obat kumur : Minosep

26
3. Perawatan Gingivektomi

Indikasi

Poket Supraboni dengan dinding gingiva fibrous (4-5 mm)

Gingival enlargement

Abses Supraboni

Poket infraboni dengan dinding gingiva tipis yang apabila dilakukan kuretase
akan merobek gingiva

Kontra Indikasi

Perlu bedah tulang

Dasar poket di mucogingival junction

Prosedur Gingivektomi

- Anestesi

- Tentukan kedalaman poket dengan pocket marker

- Insisi (instrument: pisau Kirkland dan orban) dapat dilakukan


terputus-putus (discontinous) ataupun secara langsung (continuous). Insisi
dibuat bevel dengan kemiringan 45 derajat dari permukaan gigi baik pada
bukal dan palatal/lingual.

- Eksisi

- Skaling, root planning, atau kuret (sesuai indikasi perawatan

- Irigasi H202 3% dengan irigasi betadine.

27
4. Perawatan Flap Sederhana (Undişplaced Flap)

Indikasi:

untuk debridemen poket dengan kedalaman lebih dari 5 mm, tidak ada
kelainan sistemik.

Macam-macam flap:

Full thickness: mukosa dan periosteum.

Partial thickness: hanya mukosa, sedangkan Periosteum ditinggalkan.

Macam insisi: horizontal dan vertikal.

Macam displaced lap:

- Apically position flap

- Laterally position flap

- Coronally position flap

Tujuan: meningkatkan penglihatan dan akses ketulang dan

permukaan akar.

Prosedur Flap Sederhana

1. Anestesi.

2. Tentukan kedalaman poket.

3. Membuat insisi vertikal.

4. Membuat insisi horizontal/secara internal bevel incision

5. Lepaskan gingiva dari tulang.

6. Kuretase (menghilangkan jaringan granulasi) dan root planning


(menghilangkan sementum nekrotik serta kalkulus residual

28
7. Irigasi larutan saline (NaCl 0,9%) atau H02 3%.

8. Jahit pada tiap-tiap interdental dan pada irisan vertikal

5. Perawatan ANUG

Kunjungan Pertama

- Perawatan daerah yang sakit:

Anestesi lokal dan debridemen pseudomembran dengan cara Melakukan


irigasi H202 membersihkan/mengusap pseudomembran dengan kassa
kemudian irigasi kembali dengan betadine/larutan saline.

- Instruksikan pasien berkumur setiap jam dengan larutan saline hangat


atau berkumur 2 kali per hari dengan 1,5% H202 atau dengan 0, 12%
chlorhexidine glutamate.

- Medikasi dengan antibiotik: amoxycillin 500 mg 3xl dan metronidazole


500 mg 2x1.

- Tidak boleh dilakukan scaling dan kuretase karena dapat memperluas


infeksi ke jaringan yang lebih dalam/terjadi bakteremia

- Tindakan akan bedah ditunda sampai hilangnya gejala kurang lebih 4


minggu.

- Kontrol 1-2 hari setelah kunjungan pertama.

Kunjungan Kedua

Bila sudah tidak ada pseudomembran namun masih kemerahan boleh


dilakukan scaling/root planning.

Kunjungan Ketiga

29
Scaling boleh diulang dan ditambahkan pemberian obat kumur H2O2, >
dilanjutkan chlorhexidine hanya boleh selama 2-3 minggu.

6. PERAWATAN SUPORTIF:

- Meningkatkan OH.

- Nutrisi yang adekuat.

- Meningkatkan asupan air minum.

- Istirahat cukup.

- Analgesik bila diperlukan,

- Hindari iritasi dari merokok, atau makanan pedas dan panas,

30
i. PENCABUTAN
PELAKSANAAN

1.Mintalah pasien berkumur

2.Posisikan dental chair senyaman mungkin bagi penderita, atur tinggi


rendahnya . Atur head rest dan back rest.

3.Mintalah pasien untuk membuka mulutnya . Untuk menentukan regio gigi

POSISI PASIEN PENCABUTAN GIGI

- RAHANG ATAS

Kepala pasien setinggi bahu operator. RA tidak terlalu tengadah, oklusal


plan RA membentuk 45 derajat terhadap lantai. Wajah pasien
menghadap ke kanan waktu pencabutan kiri, dan sebaliknya.

- RAHANG BAWAH

Bahu pasien setinggi siku operator Oklusal plan RB sejajar dengan lantai
Wajah pasien menghadap ke kanan waktu pencabutan kiri, dan
sebaliknya.

POSISI OPERATOR

Operator di depan kanan, saat pencabutan RA dan RB kiri.

Operator di belakang kanan, saat pencabutan gigi RB kanan.

INSTRUKSI PASCA PENCABUTAN GIGI

● Menggigit kain kasa selama 30-45 menit untuk membantu


menghentikan perdarahan.
● Menjaga higienitas dengan berkumur setelah 24 jam pasca pencabutan

31
gigi dan menyikat gigi seperti biasa.
● Untuk mengatasi pembengkakan, aplikasikan es batu pada wajah
secara intermiten pada hari pertama.
● Pada 24 jam pertama, diet lembut dan dingin serta mengunyah pada
sisi yang berlawanan dengan tempat pencabutan gigi.
● Gunakan analgesik setelah pencabutan gigi untuk mencegah atau
mengurangi sensasi nyeri.
● Melatih rahang agar tidak terjadi kekakuan.

32
j. ORTODONTIK CEKAT
Pelajari link berikut sebagai referensi dasar teori maupun aplikasi perawatan
Orthodontik

Link Modul

1. orto 1.pdf
2. orto 2.pdf

Link Edukasi Ortho Edental

1. Pengantar : https://youtu.be/yNq4FblS_bA
2. Diagnosa : https://youtu.be/Ys8-QAb9a_E
3. Step by Step Ortho : https://youtu.be/0S_A7UAZHR4
4. Jenis perawatan : https://youtu.be/Zd2WHIS1SPc
5. Tips & Trick : https://youtu.be/t_58Qb4wuyg

33
K. SEMENTASI INDIRECT
Alat :

1. Hand Piece High Speed

2. Hand Piece Low Speed

3. Scaler

4. Suction Besar

5. Tray Stainless

6. Alat Standart

7. Rubber dam set

8. Light cure unit

9. Alat bongkar crown:

- Crown Retraktor

- WAM key crown remover

10. Gunting

11. Gagang articulating paper

12. Bur flame kuning dan biru

13. Bur end cutting

14. Bur poles porcelain / zirconia

15. Polishing disc

16. Enhance polish bur

17. Microbrush

34
Bahan:

1. Bahan standar

2. Cotton roll

3. Mixing pad

4. Spatula

5. Articulating Paper

6. Dental floss

7. Anastesi

8. Etsa (asam fosfat 37%)

9. Etsa porcelain (asam hidrofluorik 9%)

10. Bonding

11. Silane

12. Alcohol 70%

13. Flowable komposit

14. Dual cure resin cement

15. Tip Anastesi (panjang / pendek)

16. Gel Anastesi topikal

17. Hemostatic agent (viscostat/astringen)

18. Luting cement material (GIC)

19. Vaselin

35
SOP SEMENTASI INDIRECT

1. Sebelum pasien dijadwalkan , pastikan restorasi indirect yang telah


selesai dibuat lab telah sesuai baik dari warna, bentuk, posisi, kontak
proksimal dan antagonis.
2. Persiapkan seluruh alat dan bahan untuk sementasi
3. Pasien datang kembali tanpa adanya keluhan objektif.
4. Fitting restorasi indirect pada gigi pasien
5. Anestesi jika diperlukan
6. Pembersihan plak, kalkulus dan stain pada gigi yang akan dilakukan
sementasi
7. Pemasangan ruberdam sheet, clamp, dan frame pada gigi
8. Persiapan restorasi indirect (porcelain) :
Etsa (asam hidrofluoric 9%) selama 15 detik pada permukaan intaglio,
kemudian dibilas dan dikeringkan. Etsa (asam fosfat 37%) selama 60
detik pada permukaan intaglio, kemudian dibilas dan dikeringkan.
Aplikasi silane sebanyak 3-4 kali lapisan. Gunakan panas dari light cure
selama 60 detik untuk menghilangkan sisa air dari silane.
9. Persiapan pada gigi : Etsa (asam fosfat 37%) diaplikasikan pada seluruh
permukaan email preparasi kavitas selama 15 detik, kemudian dibilas
dengan air dari three way syringe dan dikeringkan dengan hembusan
angin bertekanan ringan.
10.Aplikasi bonding generasi 7 (one bottle system) menggunakan
microbrush dengan gerakan menggosok pada seluruh permukaan gigi,

36
diberikan hembusan angin bertekanan ringan selama 10 detik dan light
cure selama 20 detik.
11. Pemasangan benang gigi pada sisi proksimal.
12.Aplikasi semen resin dual cure pada permukaan intaglio.
Tekan hingga restorasi duduk pada seluruh margin, buang sisa resin
yang keluar. Tekan sekali lagi ke arah apikal dan buang sisa resin yang
keluar. Pembersihan bagian proksimal menggunakan benang gigi
kemudian dilakukan polimerisasi pada tiap sisi selama 20 detik.
13. Pemeriksaan oklusi dan artikulasi
14.Adjustment dengan menggunakan bur flame super fine bila perlu
15.Finishing dan polishing
16.Foto intraoral dan periapikal hasil akhir

Note untuk asisten:


- Tanya dokter kekentalan dan banyaknya semen yang akan digunakan
- Aduk luting cement sesuai perbandingan pada instruksi pabrik apabila
menggunakan GIC
- Resin cement menggunakan mixing tip sekali pakai (dual cure / light cure)
- Masukkan ke dalam crown, pasang, timer sesuai setting time
- Tunggu setting (dual cure, GIC) atau tag cure 1-2 detik (light cure) bersihkan
sisa semen
- Polishing crown bila perlu

37
O. PENATALAKSANAAN DRY SOCKET
Dry socket adalah hilangnya atau rusaknya gumpalan darah pada soket (bekas
pencabutan), sehingga soket berwarna keabu-abuan dan terlihat kering, serta
biasanya diikuti timbulnya keluhan nyeri
Prosedur Penatalaksanaan

1. Petugas menyiapkan H2O2 dan aquadest steril dalam spuit 3 cc yang


berbeda
1. Petugas melakukan irigasi daerah bekas pencabutan dengan H2O2
2. Petugas meminta pasien untuk berkumur dan dilanjutkan dengan irigasi
aquades steril, lakukan masing masing 2 kali hingga bersih
3. Petugas mengulasi daerah bekas pencabutan dengan betadine
4. Petugas melakukan curretage pada bagian dalam soket
5. Petugas melakukan aplikasi alvogyl / curaspon pada dry soket pencabutan
6. Petugas meminta pasien diminta kontrol bila ada keluhan dan diberikan
instruksi untuk menjaga kebersihan daerah bekas pencabutan, lalu diberikan
resep

P. PENATALAKSANAAN KEDARURATAN
Syok Anafilaktik
Hal pertama yang harus dilakukan adalah menghentikan paparan alergen. Tindakan
yang dapat dilakukan adalah menghentikan paparan obat via intravena, mencabut
sengat lebah, ataupun mencuci alergen yang berkontak. Sambil melakukan hal ini,
pasien dengan cepat diposisikan dalam posisi trendelenburg atau berbaring dengan
kedua tungkai diangkat (diganjal dengan kursi) karena akan membantu menaikkan
venous return sehingga tekanan darah ikut meningkat. Kemudian dilanjutkan dengan

38
menilai ABC (airway, breathing, circulation). Di saat yang sama, segera berikan
injeksi adrenalin intramuskular sambil petugas medis yang lain menilai tanda vital
dan memasang monitor bila tersedia.

Patensi jalan napas dijaga dengan cara melakukan triple airway manuver yaitu
ekstensi kepala, tarik mandibula ke depan, dan buka mulut pada penderita yang tak
sadar. Gunakan oropharyngeal airway, nasopharyngeal airway jika tersedia. Pada
keadaan yang membutuhkan dan mengancam nyawa, tindakan trakeostomi atau
krikotiroidektomi perlu dipertimbangkan.

Berikan oksigen jika saturasi O2 kurang dari 94%.

Pasang akses intravena. Untuk mengatasi syok pada anak dapat diberikan cairan
NaCl fisiologis atau Ringer Laktat sebanyak 20 ml/kgBB secepatnya sampai syok
teratasi, lalu dilanjutkan dengan cairan maintenance.

Resusitasi Jantung Paru (RJP), jika didapatkan henti jantung/cardiac arrest.

39
BAB. 5 METODE PEMBAYARAN

Prosedur pembayaran pasien bisa melalui beberapa cara yaitu

1. Cash
2. EDC
3. Transfer
4. Cicilan via Tokopedia dengan Kartu Kredit , Kredivo, Akulaku dll
5. Cicilan via Indodana
6. Asuransi

*Akan berubah sewaktu-waktu jika ada tambahan

40
BAB 6. CARA KOMUNIKASI DENGAN PASIEN

Tantangan yang dihadapi pelayanan kesehatan primer adalah dapat


memberikan pelayanan dengan karakteristik 4C, yaitu first contact,
comprehensive, continuous, dan collaborative. Pelayanan kesehatan yang
komprehensif yang dimaksud dalam karakteristik tersebut adalah
memberikan pelayanan yang paripurna meliputi promotif preventif, kuratif,
paliatif, dan rehabilitatif. Dalam memberikan pelayanan yang komprehensif,
dokter yang berada di pelayanan kesehatan primer menghadapi tantangan
yang tidak mudah, terutama perubahan perilaku gaya hidup sehat dan
pengobatan penyakit, kepatuhan pasien dengan penyakit kronis, juga
menghadapi pasien dengan perbedaan latar belakang budaya. Sehingga
dibutuhkan komunikasi efektif dokter-pasien agar tercapai tujuan pelayanan
kesehatan.

Kemampuan komunikasi seorang dokter untuk memiliki kemampuan


berkomunikasi yang baik dengan pasiennya memiliki tujuan yang
berbeda-beda. Terdapat 3 (tiga) tujuan komunikasi dokter dan pasien yaitu: (1)
menciptakan hubungan interpersonal yang baik (creating a good interpersonal
relationship), (2) melakukan pertukaran informasi (exchange of information),
dan (3) pengambilan keputusan medis (medical decision making).

41
42
43
BAB 7. DENTAL PHOTOGRAPHY

Pelajari link berikut sebagai bahan referensi pengambilan gambar

1. https://www.youtube.com/watch?v=-qW0fq6HdYM
2. https://www.youtube.com/watch?v=2vlaby2UnOU
3. https://www.youtube.com/watch?v=VaN-YIFVud4&t=2s
4. https://www.youtube.com/watch?v=uWU7cd2oF90
5. https://www.youtube.com/watch?v=-qW0fq6HdYM&t=232s

44
BAB 8. DENTAL MARKETING

Pentingnya personal branding untuk seorang dokter gigi!

Bangun dental portofolio sejak dini.

Manajemen Edental akan membantu dokter dan melibatkan dokter dalam


konten, event, dan exposure yang dikerjakan oleh tim kami.

Berikut diantaranya

Presentasi :

https://www.canva.com/design/DAE055nZlXg/cFEgXBMZVjAq5qCwUqAevA/v
iew?utm_content=DAE055nZlXg&utm_campaign=designshare&utm_mediu
m=link&utm_source=sharebutton

Video:

https://drive.google.com/file/d/1Xsu3wjnPqCtx2EF1D6kd1pq3S9jmbDnG/view
?usp=sharing

https://drive.google.com/file/d/1xDKG4r5MsoKFzJq82mttnuJXyhJB_Eob/view
?usp=sharing

https://drive.google.com/file/d/1SPNp2M2UyrxnP6Vm3fHd1F0isp3BasmY/vie
w?usp=sharing

Selamat berkarya dok!

45

You might also like